• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI BULUSPESANTREN KEBUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI BULUSPESANTREN KEBUMEN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI

BULUSPESANTREN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh: Novi Khaulia Nindi

B1301079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI

BULUSPESANTREN KEBUMEN

Oleh :

Novi Khaulia Nindi B1301079

telah disetujui pada tanggal ...

Pembimbing

1. Adinda PSD.,S.ST, M.Keb ( )

2. Sri Jumiyati, Amd.Keb ( )

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kebidanan

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI

BULUSPESANTREN KEBUMEN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Novi Khaulia Nindi B1301079

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal ...

Penguji

1. Adinda PSD.,S.ST, M.Keb (...)

2. Hastin Ika Indriyastuti, S.Si.T, MPH (...)

3. Sri Jumiyati, Amd.Keb (...)

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kebidanan

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa penulisan Laporan Karya Tulis Ilmiah tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk penelitian lain atau un tuk memperoleh gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi yang lain, dan sepanjang pengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, 2016

Tanda tangan

(5)

v

KARYA TULIS ILMIAH

PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI

BULUSPESANTREN KEBUMEN1

Novi Khaulia Nindi², Adinda Putri SD,S.ST.,M.Keb³ INTISARI

Latar Belakang : salah satu upaya untuk menurunkan AKB di Indonesia adalah melalui pemberian ASI. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, serta dapat memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya. Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat diterapkan dengan benar (Depkes RI, 2008). Asuhan Kebidanan Inovasi pada Ibu Nifas Berupa Pijat Woolwich untuk Kelancaran Produksi ASI. Merupakan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan untuk menangani masalah kurangnya produksi ASI pada ibu nifas.

Tujuan : Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melakukan pijat woolwich pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.

Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah Ny. D umur 18 tahun. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 30 April 2016.

Hasil : asuhan kebidanan Asuhan Kebidanan Inovasi pada Ibu Nifas Berupa Pijat Woolwich untuk Kelancaran Produksi ASI pada Ny. D umur 18 tahun didapatkan hasil, ASI Ny.D yang tadinya tidak lancar dan produksinya sedikit menjadi lancar serta produksi ASInya menjadi meningkat

Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Asuhan Kebidanan Inovasi pada Ibu Nifas Berupa Pijat Woolwich untuk Kelancaran Produksi ASI dapat mengatasi masalah yang dialami oleh Ny.D yaitu produksi ASI Ny.D menjadi meningkat dan lancar

Kata Kunci : Pijat Woolwich, Kelancaran Produksi ASI Kepustakaan : 27 (2006-2016)

Jumlah Halaman : xii + 38 Halaman + 5 Lampiran

1. Judul

2. Nama Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan 3. Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong

(6)

vi

SCIENTIFIC PAPER

WOOLWICH MASSAGE TO EXPEDITE BREAST MILK PRODUCTION OF MRS. D, A 18 YEAR- OLD POSTPARTUM MOTHER

IN PRIVATE MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE SRI JUMIYATI AT BULUSPESANTREN, KEBUMEN¹

Novi Khaulia Nindi², Adinda Putri SD,S.ST.,M.Keb³ ABSTRACT

Background : An effort to reduce infant mortality rate (IMR) in Indonesia is by breastfeeding. Sufficient breast milk is the best food for infants and it can meet the nutritional need of infants during the first 6 months. This is due to achieve optimal growth and development. Breastfeeding means giving nutrients needed for the growth and development of nerve and brain. This also means giving immunity substance to prevent from diseases and to create the emotional bond between mother and baby. Breastfeeding is very important for optimal growth and development of physic, mental, and intelligence. It needs attention in order to be implemented correctly. (MOH, 2008) .Midwifery care innovation for postpartum massage is woolwich massage for expediting milk production. This is done as a continuous midwifery services.

Objective: Provide midwifery care in the postpartum mother by doing woolwich massage on Ny.D in Sri Jumiyati BPM.

Method: This study is descriptive with a case study approach. The subject was Mrs. D, A a 18 year-old postpartum mother. This study was conducted from February 22, 2016 until April 3, 2016 .

Result : Midwifery care innovation for postpartum mother is Woolwich massage method for increasing the outflow of milk production of Mrs. D, a 18 year-old postpartum mother. The result was that her breast milk which was not flow well, but then slibghtly it was flowing out and finally the milk production increased. Conclusion : The midwifery care innovation for Mrs. D was given by applying Woolwich massage. This was to expedite the milk production. The breastfeeding was finally running smoothly and slightly.

Keywords : Woolwich massage, breast milk production Bibliography : 27 (2006-2016)

Number of Pages : xi + 38 pages + 5 appendices 1. Title

2. Student of DIII Program of Midwifery Dept

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah Subahanallah Wa Taala (SWT) yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini saya tidak mengalami kendala yang berarti hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah yang saya beri judul “Pijat Woolwich Untuk Memperlancar Produksi ASI Pada Ny. D Umur 18 Tahun Di BPM Sri Jumiyati Buluspesantren Kebumen.

Pada kesempatan ini, dalam penulisan karya tulis ilmiah ini saya mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya dari hati yang terdalam saya juga ingin mengungkapkan rasa terimakasih kepada:

1. Madkhan Anis, S.Kep, Ns. selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong. 2. Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT, M.P.H. selaku ketua Prodi DIII Kebidanan. 3. Adinda P.S.D., S.ST, M.Keb. selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan banyak masukkan dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Sri Jumiyati, Amd.Keb. selaku pembimbing lahan yang telah banyak memberikan banyak masukkan dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

5. Ny. D dan keluarga yang telah bersedia menjadi pasien karya tulis ilmiah. 6. kepada Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan support baik moral

maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 7. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik

berupa sharing pendapat, motivasi dalam hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan karya tulis ilmiah ini.

8. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Penulis sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulisan sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran seperlunya. Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua.

Gombong, Mei 2016

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan……….. ii

Halaman Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan... iv

Halaman Inti Sari ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... ix Daftar Gambar ... x Daftar Lampiran... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 5 C. Manfaat ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7

1. Teori Nifas ... 7

2. Teori Konsep ASI dan Laktasi ... 10

3. Teori Penilaian Produksi ASI ... 23

4. Teori Pijat Woolwich ... 24

B. Kerangka Teori... 27

BAB III TINJAUAN KASUS A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat dan Waktu ... 29

C. Subjek ... 29

D. Instrumen ……… 30

E. Teknik Analisa Data ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 34 B. Pembahasan ... 38 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 44 B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Berat Badan Dihubungkan Dengan Usia Bayi... 25 Tabel 2 Prosedur Tindakan Pijat Woolwich Menurut Riset... .. 27

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Fisiologis Menyusui ... 23 Gambar 2 Kerangka Teori ... 28

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Konsultasi

Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Lembar Observasi Lampiran 4 Lembar SOP

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk menurunkan AKB yang ditetapkan di Indonesia adalah melalui pemberian ASI. Air susu ibu dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya. Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat terlaksana dengan benar (Depkes RI, 2008).

Menyusui dini merupakan kunci awal dari suksesnya praktek menyusui, dimana ASI diberikan segera dalam waktu 3 menit setelah lahir. produksi ASI dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini (Depkes RI, 2008).

Menurut Cox (2006) menyebutkan bahwa ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari-hari pertama menyusui disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proses menyusui.

(13)

2

Pemberian nutrisi yang optimal sejak dini dapat diberikan melalui pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif bagi bayi baru lahir. Air susu ibu (ASI) adalah cairan khusus yang kompleks, unik dan dihasilkan oleh kedua keenjar payudara. ASI merupakan cairan yang terbaik bagi bayi baru lahir sampai usia 6 bulan karena komponen ASI mudah di cerna, mudah diabsorbsi oleh bayi baru lahir, dan memiliki kandungan nutrient terbaik dibandingkan dengan susu formula (Perry et al, dalam medika respati (2015) ).

Menurut data SDKI tahun (2012) jumlah ibu menyusui 42% namun, hanya 44% yang berhasil laktasi pada 1 jam pertama setelah lahir dan hanya 62% dalam hari pertama setelah lahir serta 5,8% dalam satu bulan pertama. Laktasi dini atau pemberian ASI awal pada jam pertama setelah lahir akan merangsang terjadinya peningkatan prolaktin dalam darah dan mencapai puncak pada 45 menit pertama apabila ASI dikeluarkan atau dikosongkan secara menyeluruh maka akan meningkatkan produksi ASI menjadi lebih banyak. Pemberian ASI awal dapat mempengaruhi pemberian ASI pada bayi sampai usia 6 bula (ASI eksklusif ).

Bila menyususi dini terlambat diberikan maka pemberian susu formula dan makanan pre-lakteal berupa cairan kepada bayi tidak dapat dilakukan sehingga kemungkinan resiko bayi terkena diare dan ISPA akan semakin besar. Proses menyusui terjadi dibawah pengaruh berbagai kelenjar endokrin, terutama hormon- hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin melihat proses fisiologis dari laktasi itu sendiri yakni produksi dan sekresi ASI, maka faktor faktor yang berpengaruh pada proses laktasi antara lain posisi dan fiksasi

(14)

3

bayi yang benar pada payudara serta frekuensi dan durasi menyusui, pengosongan pada payudara, nutrisi, keadaan ibu baik fisik maupun psikis serta keadaan payudara. Gangguan pada laktasi terjadi karena berbagai faktor diantaranya faktor bayi, ibu dan lingkungan menyangkut laktasi dan penggunaan ASI, menuju suatu keberhasilan menyusui untuk memelihara kesehatan ibu dan bayinya. Salah satu penyebab ketidak berhasilan pemberian ASI adalah ibu kurang percaya diri bahwa ASI yang dimiliki dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayinya (Roesli, 2008).

Dalam kondisi yang penuh kehawatiran dan tidak percaya diri karena merasa ASI nya tidak cukup, ibu memerlukan bantuan dan dukungan untuk dapat mempertahankan produksi ASI. Dengan rasa tidak percaya diri dan kehawatiran akan menyebabkan terhambatnya pengeluaran hormon oksitosin. Hormon oksitosin berdampak pada pengeluaran hormon prolaktin sebagai stimulasi produksi ASI pada ibu selama menyusui (Amin, 2011).

Banyak ibu yang berangapan bahwa dengan menyusui dapat merubah bentuk payudara menjadi kendur, ibu merasa khawatir dan tidak percaya diri dalam menyusui karena merasa ASInya tidak cukup, dan ibu yang engan menyusui karena harus bekerja hal ini merupakan faktor ketidak berhasilan ibu dalam menyusui dini.

Menyikapi permasalahan laktasi tersebut,pemerintah Indonesia telah menggalakkan program laktasi melalui Manajemen Laktasi yang merupakan salah satu program dari Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Manajemen

(15)

4

laktasiadalah suatu tata laksana menyeluruh yangmenyangkut laktasi dan penggunaan ASI,menuju suatu keberhasilan menyusui untuk memelihara kesehatan ibu dan bayinya Disamping itu, untuk meningkatkan cakupanASI Eksklusif dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) No 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif sebagai jaminan pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan sumber makanan terbaik (ASI) sejak dilahirkan sampai berusia enam bulan tanpa menambah dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain, melindungi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi, program Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pengaturan penggunaan susu formula dan produk bayi lainnya, serta sarana menyusui di tempat kerja dan sarana umum lainnya Kemenkes RI (2013).

Untuk mencegah dan menangani masalah laktasi tersebut, maka dimungkinkan sebuah intervensi yaitu metode pijat woolwich, metode pijat ini didasarkan pada pengamatan bahwa pengaliran ASI lebih penting dari sekresi ASI oleh kelenjar ASI. Pemijatan dilakukan pada area sinus laktiferus tepatnya 1-1,5 cm diatas areola mamae, dengan tujuan mengeluarkan ASI yang ada pada sinus laktiferus (Pamuji, 2014).

Pemijatan tersebut akan merangsang sel sarah pada payudara, rangsangan tersebut diteruskan ke hipotalamus dan direspon oleh hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin yang akan dialirkan oleh darah ke sel mioepitel payudara untuk memroduksi ASI. Manfaat pemijatan metode woolwich adalah meningkatkan sekresi ASI dan mencegah peradangan payudara atau mastitis (Pamuji, 2014).

(16)

5

Menuurut pamuji (2014), menyatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan adalah memberikan sensasi 6 rileks pada ibu yaitu dengan melakukan pijat woolwich yang akan merangsang sel saraf pada payudara, diteruskan ke hipotalamus dan direspon oleh hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin yang akan dialirkan oleh darah ke sel mioepitel payudara untuk memproduksi ASI.

Berdasarkan permasalahan tersebut dan mengingat penilitian ini belum pernah dilakukan di Bidan Praktek Mandiri BPM Sri Jumiyati maka penulis akan melakukan penelitian mengenai Metode Pijat Woolwich untuk Produksi ASI pada Ibu Post Partum.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melakukan pijat woolwich pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengetahui produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan pijat woolwich pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.

b. Mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.

c. Mampu mengetahui efektifitas pijat woolwich untuk memperlancar produksi ASI pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.

(17)

6

C. Manfaat 1. Bagi Klien

Menambah pengetahuan dan mendapatkan asuhan kebidanan ibu nifas mengenai inovasi cara memperbanyak ASI dengan metode pijat woolwich pada ibu nifas

2. Bagi Bidan

Sebagai bahan referensi kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan dan meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan pada ibu nifas.

3. Bagi Mahasiswa

Sebagai alat untuk membantu penulis dalam mengaplikasikan inovasi secara langsung dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas

4. Bagi Institusi

Menambah literature sebagai bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIKes Muhammadiyah Gombong) khususnya program studi DIII Kebidanan mengenai Metode Pijat Woolwich untuk Produksi ASI pada ibu nifas.

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Amin, et.al . 2011. Efektifitas Massase Rolling (Punggung) terhadap Produksi ASI pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea di RS Muhammadiyah Palembang.http://poltekkespalembang.ac.id/userfiles/files/efektifitas_mass ase_rolling_%28punggung%29.pdf . Accessed 1 Maret 2016

Arikunto,S. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Pt.Rideka Cipta

Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Biancucuzzo, M. 2006. Breasfeeding The Newborn: Clinical Strategies For Nurses. St.Louis: Mosby

Cox, S. 2006. Breast Feeding With Confidence : Panduan Untuk Belajar Menyusui Dengan Percaya Diri (Gracinia .J, Penerjemah) . Jakarta : Gramedia

Danuatmaja, B. 2008. 40 Hari Pasca Persalinan Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspa Swara

Depkes RI. 2008. Manajemen Laktasi, Jakarta: EGC

Edmond,K. 2006. Delayed breast feeding initiation increases risk neonatal mortaliti. Journal Pediatrics,117 ,380-386

Khumaira, marsha. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Citra pustaka Yogyakarta Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Maryunani, A. 2009. Asuhan pada ibu dalam masa nifas (postpartum). Jakarta:

TIM.

Moehyi, Syamien. 2008. Bayi Sehat dan Cerdas Melalui Gizi dan Makanan Pilihan : Panduan Asupan gizi untuk bayi dan balita. Jakarta : Pustaka Mina

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

(20)

Pamuji. 2014. Pengaruh Kombinasi Metode Pijat Woolwich dan Endorphine Terhadap Kadar Hormon Prolaktin dan Volume ASI (Studi Pada Ibu Postpartum Di Griya Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal). Vol. 5. No. 1. BHAMADA, JITK,.

Perry, E., Shanon., Hockenberry, J.M., Lowdermilk,L.D.,Wilson. D.,(2010).

Rahardjo, Susilo & Gudnanto. 2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Kudus: Nora Media Enterprise

Riduan. 2006. Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung alfa beta

Riskesdas. 2013. Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat Tahun 2013. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI

Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka

Ross, S. (2006). Birth Right. Jakarta: Trans Media

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidajknan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

SDKI. 2012. Kesejahteraan Ibu dan Anak. Jakarta: SDKI.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kesehatan, Bandung: Alfabeta.

Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas Yogyakarta: CV. Andi Offset

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Tina Sinta Parulian di RS Sariningsih Bandung dengan responden 20 ibu postpartum rata-rata mengalami nyeri

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Studi D3 kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Dapat mengaplikasikan teori dan ketrampilan yang diperoleh dari bangku kuliah secara langsung dengan memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan menerapkan

Hasil : Asuhan Kebidanan Inovasi pada Ibu Nifas berupa Perawatan payudara dengan minyak zaitun terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada Ny.W umur 27 tahun didapatkan