Editorial
Jurnal Ilmu Hukum Journal of Law
PADJADJARAN
ISSN 2460-1543 e-ISSN 2442-9325
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2015 Halaman 209-425
Da ar Isi
Langkah Menuju Konglomerasi Koperasi di Indonesia
Man S. Sastrawidjaja, Richard C. Adam ...
An sipasi Pelarian Dana Asing ke Luar Negeri Melalui Perlindungan Kontraktual Pembukaan Rahasia Bank
Tarsisius Murwadji ...
209-231
Ar kel Kehormatan
Ar kel
In Memoriam Prof. Priyatna Abdurrasyid
Redaksi ... i-iv
Editorial
232-249
Perlindungan Hukum Investor Pasar Modal Akibat Kepailitan Perusahaan Terbuka Di njau dari Hukum Kepailitan dan Hukum Perusahaan Indonesia
Bagus Sujatmiko, Anita Afriana ... 250-268
Perjanjian Baku dan Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Bisnis Sektor Jasa Keuangan: Penerapan dan Implementasinya di Indonesia
Agus Satory ... 269-290
Kepas an dan Perlindungan Hukum dalam Pendirian Perseroan Terbatas Melalui Sistem Administrasi Badan Hukum Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Arman Lany ... 291-312
Harmonisasi Hukum Perusahaan di ASEAN sebagai Faktor Fundamental dalam Implementasi Kegiatan Merger and Acquisi on (M&As)
Pengendalian Pemberian Hak Guna Usaha Atas Tanah Sebagai Upaya Pencegahan Kerusakan Hutan Karena Perambahan Kawasan Hutan yang Dilakukan Oleh Perkebunan
Yusuf Saepul Zamil ...332-350
Perbedaan Pandangan Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil Tindak Pidana Korupsi
Seno Wibowo, Ratna Nurhaya ...351-369
Penyelesaian Konflik Antar Umat Beragama (Studi Pada Komnas HAM Perwakilan Sumatera Barat)
Laurensius Arliman S. ... 370-387
Asian Data Privacy Laws Trade and Human Rights Perspec ves
Sinta Dewi Rosadi ...409-412
Book Review
Jeremy Bentham
A p La pulhayat ... 413-425
Khazanah
Keadilan sebagai Prinsip Negara Hukum: Tinjauan Teore s dalam Konsep Demokrasi
413
PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum Volume 2 Nomor 2 Tahun 2015 [ISSN 2460-1543] [e-ISSN 2442-9325] ¹ Ruth Borchard, John Stuart Mill : The Man, Wa s, London, 1957, hlm. 12.
Khazanah
JEREMY BENTHAM
Jeremy Bentham (1748-1832) adalah seorang filsuf dan ahli hukum Inggris yang dijuluki sebagai ‘Luther of the Legal World’ (Luther dalam dunia hukum). Julukan ini meminjam ketokohan teolog Mar n Luther yang melakukan reformasi terhadap doktrin-doktrin tertentu dalam ajaran Katolik. Bentham dianggap sebagai figur yang melakukan reformasi sistem hukum Inggris pada abad ke-18 yang dianggap ke nggalan zaman dan cenderung korup. Bentham memberikan kri k tajam sekaligus tawaran reformasi terhadap sistem hukum Inggris. U litarianisme adalah teori yang ditawarkan Bentham untuk mendesain ulang sistem hukum Ingris yang dinilainya dekaden.
U litarianisme dikenal juga sebagai konsekuensialisme. Menurut pakar sejarah, Richard Cumberland, seorang filsuf moral Inggris abad ke-17 yang dianggap sebagai orang pertama yang menggagas paham u litarianisme. Kemudian, Francis Hutcheson memberikan sentuhan teori yang lebih jelas mengenai paham ini. Dia bukan hanya menganalisis bahwa perbuatan yang baik itu adalah yang memberikan manfaat kepada banyak orang (the greatest happiness for the greatest numbers), melainkan juga mengusulkan hal yang ia sebut sebagai moral arithme c untuk mengkalkulasinya. Pengembangan teori ini selanjutnya dilakukan oleh David Hume, filsuf dan sejarawan dari Skotlandia. Namun, Bentham dianggap sebagai figur yang secara utuh dan komprehensif mampu memformulasikan dan kemudian mempopulerkan paham u lilitarianisme.¹ Meskipun demikian, Bentham sendiri mengakui bahwa teori yang ia kemukakan merupakan sintesis dari pemikiran pakar dan filsuf sebelumnya seper Joseph Priestly, Claude Adrien Helve us, Cesare Beccaria, dan David Hume.