APLIKASI PERTANIAN BERKELANJUTAN MELALUI TUMPANGSARI JAGUNG PADA KACANG‐KACANGAN
Supriyono
LPPM UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Guru Besar, 2012
Produk tanaman kacang-kacangan diharapkan dapat mememenuhi kebutuhan protein masyarakat. Biji jagung juga diperlukan untuk menyubstitusi kebutuhan beras terutama ketika musim paceklik disamping brangkasan untuk pakan ternak. Penanaman secara tumpangsari penting terkait pertanian berkelanjutan. Secara tumpangsari, jarak tanam jagung disamping beberapa hal lain perlu diuji dalam rangka mendapatkan hasil total yang maksimal.
Tujuan Penelitian untuk mendapatkan densitas jagung yang optimal pada kombinasinya dengan kacang-kacangan utama ( kacang tanah, kedelai dan kacang hijau ).
Penelitian dilakukan hingga pertengahan tahun 2012 di Laboratorium Lahan Kering Fakultas Pertanian UNS di Jumantono. Enam percobaan telah dilaksanakan, yaitu jagung ditanam secara Replacement Series atau deret penggantian dan Additive series atau deret penambahan pada 3 komoditas kacang-kacangan utama. Kacangtanah ditanam dengan jarak tanam 20cmx20cm, kedelai 25cmx25cm dan kacanghijau 15cmx40cm. Disesuaikan dengan jarak tanam kacang-kacangan, jarak tanam jagung dimulai dari jarak tanam sesuai monokulturnya, kemudian dikurangi beberapa kali hingga sekiranya kompetisi sudah sangat kecil.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari jagung berbagai densitas kacangkacangan mampu meningkatkan Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL/LER) dan Nisbah Kesetaraan Lahan dan Waktu ( NKLW/ATER ) sehingga nilai hampir semua perlakuan di atas kontrol ( 1 ).
Semakin jarang densitas jagung, nilai Nisbah Kompetisi kacang-kacangan cenderung menurun. Ada kecenderungan NKL dan NKLW kacang tanah dengan deret pengantian tertinggi pada jarak tanam 60cmx60cm yaitu 2,17 dan 2,01 sedang pada deret penambahan 40cmx60cm sebesar 1,79 dan 1,62. Pada kedelai, NKL dan NKLW deret pengantian tertinggi pada jarak tanam 25cmx75cm yaitu 1,72 dan 1,61 sedang pada deret penambahan juga 25cmx75cm sebesar 1,53 dan 1,42. Adapun pada kacanghijau, NKL dan NKLW deret pengantian tertinggi pada jarak tanam 40cmx120cm yaitu 1,68 dan 1,53 sedang pada deret penambahan 40cmx60cm sebesar 1,66 dan 1,52. Dengan demikian deret penggantian lebih efisien dibanding deret penambahan yang pada kacangtanah dengan jarak tanam 60cmx60cm,