• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Kekuatan Tarik Dan Ketahanan Bakar Komposit Geopolimer Monmorrilonit-Phenolyc-Serat Karbon bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Kekuatan Tarik Dan Ketahanan Bakar Komposit Geopolimer Monmorrilonit-Phenolyc-Serat Karbon bab 1"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komposit sangat pesat seiring meningkatnya

kebutuhan dunia industri terhadap material dengan karakteristik sepadan dengan

logam. Keuntungan penggunaan komposit yaitu tahan korosi, rasio antara

kekuatan dan massa jenisnya cukup tinggi (ringan), murah, dan proses

pembuatannya mudah. Komposit sudah banyak diaplikasikan diberbagai bidang

industri, otomotif, dan kemiliteran (pertahanan dan persenjataan). Komposit selain

mempunyai sifat mekanik yang baik juga diharapkan tahan bakar. Komposit

tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan akibat dari material

komposit yang mudah terbakar.

Komposit yang kuat dan tahan bakar diantaranya adalah komposit serat

karbon-phenolyc. Serat karbon merupakan salah satu bahan komposit yang banyak

digunakan pada aplikasi teknologi komposit. Serat karbon mempunyai sifat

mekanik yang baik, massa jenisnya kecil memberikan keuntungan pada

aplikasinya. Salah satu contohnya adalah space shuttle yang menggunakan

komposit serat karbon pada leading edges dan nose cone, dimana temperatur

kerjanya dapat mencapai suhu 1500 °C (Middleton, 1990).

Komposit serat karbon termasuk komposit yang mahal. Untuk menjadikan

komposit tersebut menjadi lebih murah, diperlukan material substitusi yang

mempunyai sifat hampir sama yaitu kuat dan tahan bakar. Penguat pada komposit

selain berbentuk serat juga dapat berbentuk partikel. Diantara material yang sering

dipakai sebagai bahan komposit tahan suhu tinggi adalah fly ash yang termasuk

dalam kelompok monmorilonit (MMt). Unsur utama dari fly ash adalah silika

(SiO2) dan alumina (AL2O3).

Pada saat ini untuk mendapatkan material fly ash yang mengalami

kesulitan (selain jauh juga memerlukan ijin khusus) maka dicari material pengganti

yang mempunyai kandungan hampir sama. Material yang diduga mempunyai

kandungan yang hampir sama yaitu serbuk genteng Sokka. Serbuk genteng Sokka

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengalami proses penggilingan. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil pengujian

XRF bahwa kandungan utama serbuk genteng Sokka adalah silica (SiO2) 54,59%

dan alumina (AL2O3) 19,62%. Serbuk genteng Sokka dapat dikelompokkan dalam

geomaterial monmorrilonit (MMt). Komposit yang menggunakan penguat jenis ini

dinamakan komposit geopolimer.

Teknologi komposit geopolimer merupakan terobosan teknologi yang

menjanjikan bagi masa depan dunia otomotif. Pada bidang kemiliteran

(pertahanan dan persenjataan) di Indonesia, riset teknologi komposit geopolimer

mulai diterapkan. Geomaterial MMt/serbuk genteng Sokka memiliki sifat tahan

suhu api, tahan aus, ringan, dan berkekuatan tinggi. Geopolimer sangat menarik

karena sifat mekanik dan durabilitas yang mengagumkan terhadap stabilitas

termal dan ketahanan terhadap asam (Palomo, 1992). Komposisi matriks

geopolimer tidak berubah setelah dipanaskan pada suhu 1200 °C (Bakharev,

2005).

Komposit kuat dan tahan bakar diperlukan jenis matrik (pengikat) yang

mempunyai sifat tahan bakar. Diantara jenis matrik tersebut adalah phenolyc LP

1Q EX yang termasuk material flame retardant (FR) sehingga dapat

meningkatkan sifat tahan api komposit (Quientere, 2007). Penggunaan serbuk

genteng Sokka pada komposit dengan diiringi turunnya fraksi volume serat

karbon menjadikan komposit tersebut lebih murah serta meningkatkan nilai

ekonomis limbah genteng Sokka.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang

komposit yang menggunakan bahan geomaterial genteng Sokka (lempung MMt),

serat karbon, dan phenolyc. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan maupun untuk

penelitian selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serbuk

genteng Sokka dan fraksi volume serat karbon terhadap kekuatan tarik dan

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Properties geomaterial genteng Sokka dianggap homogen.

2. Distribusi serbuk geomaterial genteng Sokka dan serat karbon pada komposit

dianggap merata.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh fraksi volume serat karbon terhadap kekuatan tarik dan

ketahanan bakar.

2. Mengetahui pengaruh fraksi volume serbuk genteng Sokka terhadap kekuatan

tarik dan ketahanan bakar.

3. Mengetahui penampang struktur makro dan mikro pada penampang patah

komposit (surface fracture).

4. Mengetahui massa jenis komposit geopolimer sehingga hasilya dapat

dibandingkan dengan massa jenis dari material lain.

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang cukup baik dan

sangat menguntungkan terutama dari dampak ekonomi, lingkungan, dan

penghematan energi karena ada beberapa alasan yaitu:

1. Biaya pembuatan material menjadi lebih murah karena sebagian bahan baku

merupakan limbah dan peralatan manufaktur relatif sederhana sehingga dapat

menghemat biaya.

2. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komposit

geopolimer merupakan terobosan teknologi yang menjanjikan bagi masa

Referensi

Dokumen terkait

komposit adalah karakteristik fraksi volume dan fraksi berat dari berbagai bahan penyusunnya. Untuk mengetahui fraksi volume dari material penyusun pada sebuah komposit, yaitu

Kekuatan lentur dan rnodulus lentur juga meningkat seiring dengan meningkatnya fraksi volume serat, dan nilai optirnum dicapai pada komposit dengan fraksi volume

Variabel yang berpengaruh terhadap kekuatan sambungan dalam penelitian ini adalah jenis sambungan komposit serat nanas dengan fraksi volume 30% memakai pada matrik Unsaturated

Regangan tarik komposit serat daun nanas dengan orientasi serat searah dan serat pendek acak meningkat dengan semakin meningkatnya fraksi volume serat.. Regangan tarik

Pengaruh Fraksi Volume Dan Waktu Alkalisasi Terhadap Kekuatan Tarik Bahan Komposit Serat Rami-Epoksi Pada gambar 8 hubungan kekuatan tarik dengan fraksi volume menunjukan bahwa

1. Fraksi volume serat mempengaruhi kekuatan tarik dan kekuatan impak komposit epoksi berpenguat serat pelepah gebang dimana kekuatan tarik tertinggi diperoleh

kekuatan sambungan dalam penelitian ini adalah jenis sambungan komposit serat nanas dengan fraksi volume 30% memakai pada matrik Unsaturated Polyester type 157

Penurunan kekuatan komposit berpenguat dibandingkan dengan epoksi murni dapat disebabkan oleh ikatan serat dan matrik tidak kuat, tetapi ketika ada penambahan fraksi volume antara