PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)BERBANTU MACROMEDIA
FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II DI SMA
NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA T.P 2013/2014
Oleh :
Pesta Indra Sigalingging NIM 4103321035
Program Studi Pendidikan Fisika
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Berbantu Macromedia Flash terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II di SMA
Negeri 1 Siantar Narumonda T.P 2013/2014”. Adapun skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada
penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Drs.Togi Tampubolon, M.Si,
dan Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, sebagai dosen penguji I, II, III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.
Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Motlan,
M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Piner
Sihotang, S.Pd. M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri I Siantar Narumonda,
Bapak Anggiat Sihombing, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah
banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru
serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda tercinta
Mangarunding Sigalingging dan Ibunda tercinta Gunawan Sinaga yang terus
memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan
adik-adik tersayang (Swandy, Diana, Betman, Arta, Reza dan Marcel ) serta sanak
keluarga (khususnya Oppung Rugun Sigalingging , Uda Bilmar, Uda Mala,
Tulang Pudan ) yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada
penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis, terutama
Feny Desinta Panggabean yang telah menyisakan banyak waktu, pikiran, dan
memotivasi penulis. Penulis tak lupa dengan rekan seperjuangan Judihar
Sitanggang, Rimdah Tampubolon, Bernadi Napitupulu, Pasukan the bandits
Ekstensi ( Gemot ), buat theofany, para asisten laboratorium fisika, buat waktu,
canda tawa selama empat tahun ini, pandangan dalam membantu menyelesaikan
skripsi ini, serta sahabat-sahabat satu kos Gg. Jala ( Sugianto Sihotang, Adit
Sirait,Amd, Richjan Sirait, Nur serta sahabat-sahabat yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis,
Pesta Indra Sigalingging NIM. 4103321035
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5 1.5. Tujuan Penelitian 6 1.6. Manfaat Penelitian 6 1.8. Defenisi Operasional 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8 2.1.1. Pengertian Belajar 8 2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 9 2.1.2.a. Ranah Kognitif 9 2.1.2.b. Ranah Afektif 10 2.1.2.c. Ranah psikomotorik 11
2.1.3.Pengertian Mengajar 12 2.1.4.Aktivitas Belajar 13 2.1.5. Model Pembelajaran 14
2.1.5.a.Pengertian Model Pembelajaran 14 2.1.5.b.Ciri-ciri model Pembelajaran 14 2.1.5.c. Model Pembelajaran Kooperatif 14
2.1.5.d. Model Pembelajaran Konvensional 19
2.1.6.b.Macromedia Flash 20 2.1.6.c. Beberapa Gambar Animasi Flash Yang dibuat peneliti 22 2.1.7.Materi Pembelajaran Suhu dan Kalor 23
2.2.Kerangka Konseptual 31
2.3.Hipotesis Penelitian 32 BAB III. METODE PENELITIAN 33 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 33 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.2.1 Populasi Penelitian 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.3.1. Variabel bebas 33
3.3.2. Variabel Terikat 33
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33
3.4.1. Jenis Penelitian 33
3.4.2. Desain Penelitian 34
3.5. Prosedur Penelitian 35
3.6. Instrumen Penelitian 37
3.6.1.Tes Hasil Belajar 37
3.6.2. Lembar Observasi 37
3.7. Validitas tes 39
3.7.1.Validitas Isi 39
3.8.Teknik Analisis Data 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 45
4.1.1 Nilai pretes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 45 4.1.2 Nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 47 4.1.3 Data hasil observasi aktivitas siswa 52 4.1.4 Uji persyaratan analisa Data 55
4.2. Pembahasan Penelitian 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. : Animasi flash ( Proses mencair ) 22 Gambar 2.1. : Animasi Flash ( Perumusan Pada Berbagai Keadaan
Zat ) 22
Gambar 2.3. : Berbagai Perubahan wujud Suatu zat 27 Gambar 2.4. : Grafik suhu terhadap kalor 27 Gambar 2.5 : Gambar ujung batang logam dipanaskan 28 Gambar 3.1. : Skema Alur Penelitian 36 Gambar 4.1. : Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 64
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 82
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 100
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 117
Lampiran 5 : LKS Suhu dan Pemuaian 135
Lampiran 6 : LKS Kalor 137
Lampiran 7 : LKS Perubahan Wujud Zat 141
Lampiran 8 : LKS Perpindahan Kalor 145
Lampiran 9 : Instrumen Tes 148
Lampiran 10 : Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Siswa 145
Lampiran 11 : Validitas Instrumen Oleh Validator 170
Lampiran 12 : Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 177
Lampiran 13 : Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol 179
Lampiran 14 : Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen 181
Lampiran 15 : Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Kontrol 183
Lampiran 16 : Perhitungan Statistik Dasar 185
Lampiran 17 : Uji Normalitas Data 191
Lampiran 18 : Uji Homogenitas Data 198
Lampiran 19 : Uji Hipotesis Dua Pihak 201
Lampiran 20 : Uji Hipotesis Satu Pihak 203
Lampiran 21 : Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 205
Lampiran 22 : Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 208
Lampiran 23 : Tabel Kategori Aktivitas Siswa 216
Lampiran 24 : Lembar Observasi Siswa 220
Lampiran 25 : Lembar Observasi Guru 223
Lampiran 26 : Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z 224
Lampiran 27 : Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 225
Lampiran 28 : Nilai-nilai Distribusi f 227
Lampiran 29 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 230
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses
dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik
mungkin dengan lingkungannya, sehingga menimbulkan perubahan dalam diri
peserta didik tersebut.
Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa yang aman, damai dan
sejahtera, namun pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih
kurang. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring
Report, Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara di dunia dengan Indeks
Pembangunan Pendidikan 0,934. (Kompas, diakses 8 Januari 2014 ).
Pemerintah telah melakukan berbagai usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan pembangunan di setiap satuan pendidikan di Indonesia. Misalnya,
program sertifikasi guru yang menciptakan guru yang profesional dalam
bidangnya di setiap satuan pendidikan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
kepada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) guna untuk
menyediakan berbagai fasilitas, sarana prasarana yang dapat menunjang program
kependidikan, serta program beasiswa kepada pelajar (SMA) dan mahasiswa
untuk membantu para siswa yang berekonomi lemah, dan lain sebagainya.
Dengan adanya langkah nyata dari pemerintah tersebut, diharapkan kualitas
pendidikan akan semakin baik termasuk pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA). Salah satu indikator meningkatnya kualitas pendidikan yaitu
meningkatnya hasil belajar siswa disemua mata pelajaran yang diajarkan oleh
pendidik (guru). Salah satu mata pelajaran yang diajarkan oleh pendidik disekolah
2
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA, yang
sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fisika
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa dan fenomena
alam. Oleh karena itu, pelajaran fisika termasuk salah satu pelajaran yang cukup
menarik karena langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata dan juga dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. karena itu pelajaran fisika di berbagai
satuan pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan pengajaran
fisika tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar fisika, akan tetapi
dalam mengajarkan pelajaran fisika guru banyak mengalami kesulitan,
diantaranya karena minat belajar siswa yang kurang, menyebabkan hasil belajar
fisika cenderung masih rendah.
Peneliti mewawancarai guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1
Siantar Narumonda yaitu Bapak Anggiat Sihombing. Beliau mengatakan hasil
belajar siswa cenderung masih rendah yaitu rata-rata 65,00 sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimum yaitu 70,00. Ini terjadi karena siswa beranggapan bahwa
fisika itu sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus
dihafal dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa sehingga siswa kurang
berminat belajar fisika. Peneliti juga memperhatikan bahwa model pembelajaran
dan media pembelajaran yang digunakan cenderung konvensional atau kurang
bervariasi sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik belajar fisika.
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran
2013/2014, Selama pembelajaran yang dilakukan, keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan
pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh
beberapa orang saja. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama
yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam
pembelajaran. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan peneliti kepada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda pada saat melakukan observasi tepat
pada tanggal 05 Desember 2013, ternyata siswa menyukai pelajaran fisika hanya
80%(32 orang) siswa mengatakan fisika itu sulit, membosankan, dan
membingungkan, karena terlalu banyak rumus yang dihapalkan, dan banyak
simbol-simbol yang tidak dimengerti.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran
fisika perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan
tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa.
Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih
bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi
pengetahuan tersebut. Selain itu untuk membina kerjasama antara siswa yang
pandai dan kurang pandai, siswa dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat
heterogen.
Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa
sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain.
Dalam interaksi ini, siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan
mereka untuk mencintai satu sama lain. Dalam suasana belajar yang penuh
persaingan dan pengisolasian siswa,sikap dan hubungan yang negatif akan
terbentuk dan mematikan semangat siswa. Suasana seperti ini akan mnghambat
pembentukan pengetahuan secara aktif. Oleh karena itu, pengajar perlu
menciptakan suasana belajar sedemkian rupa sehingga bekerja sama secara
gotong royong. Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa
untuk bekerja sama dalam tim adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut
Johnson & Johnson dalam Lie Anita (2008:7) mengatakan pada umumnya
hasil-hasil penelitian mendukung penggunaan model pembelajaran cooperative
Learning. Data tersebut menunjukkan bahwa suasana belajar cooperative
Learning menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif
dan penyesuaian psikologis yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh
persaingan dan memisah-misahkan siswa. Salah satu model pembelajaran yang
mengutamakan kebersamaan, diskusi kelompok, keaktifan siswa yaitu kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif
tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk
4
campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Untuk memperoleh
hasil belajar yang lebih baik, model pembelajaran ini disertai dengan media
pembelajaran macromedia flash guna memudahkan siswa mempelajari dan
mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Macromedia flash dapat digunakan guru
untuk menolong siswa mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep
yang telah dimiliki siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung.
Model pembelajaran STAD sudah pernah diteliti sebelumnya oleh
Sihombing, G (2008), mahasiswa jurusan pendidikan fisika Universitas Negeri
Medan. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran ini
hasil belajar fisika meningkat dimana untuk kelas eksperimen dengan skor
rata-rata pre-test 48,0 kemudian diterapkan model STAD dengan skor rata-rata
post-test 69,88. Maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan,
namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam pengalokasian waktu yang
kurang efesien sehingga kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh masih
kurang baik. Sejalan dengan itu, Elisa dan Amin Fauzi juga meneliti model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis LKS terstruktur. Hasil belajar siswa
meningkat dari rata-rata pre-test 66,62 menjadi rata-rata post-test 81,09.
Kelemahan dari penelitian ini adalah manajemen waktu. Perlu diperhatikan
keefektifan dan keefisienan pada saat menjelaskan materi.
Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan di atas
adalah dengan memberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai
dengan media macromedia flash sebagai salah satu media pembelajaran. Fungsi
media macromedia flash dalam penelitian ini adalah mengefisienkan waktu
sehingga pembelajaran lebih baik , menarik perhatian siswa dan juga siswa lebih
mudah menguasai konsep suhu dan kalor. Selain itu, peneliti akan memberikan
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari sehingga
siswa lebih mudah mengerjakannya, dan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefesien mungkin sehingga
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantu Macromedia
Flash terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor
Kelas X Semester II di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P 2013/2014.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa masih rendah.
2. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika
3. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
4. Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang
kurang pandai dalam mata pelajaran Fisika.
5. Kurangnya variasi penggunaan media pembelajaran.
6. Kurangnya variasi model pembelajaran sehingga siswa merasa bosan.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe STAD berbantu macromedia flash.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar
Narumonda Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Materi pokok adalah suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1
Siantar Narumonda Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
6
dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P.
2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA
Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2013/2014?
3. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu
Macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di
SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2013/2014?
4. Bagaimana perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Siantar
Narumonda T.P. 2013/2014?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash pada materi
pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Siantar
Narumonda T.P. 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor kelas X
semester II di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2013/2014.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM)
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD berbantu
macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di
SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2013/2014.
4. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe STAD berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Siantar
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash pada materi
pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Siantar
Narumonda T.P. 2013/2014.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang
sesuai digunakan guru.
1.7 Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu tipe
kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara
siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
2. Macromedia flash merupakan program animasi yang berisi software untuk
membuat animasi sederhana
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD berbantu macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor kelas x
semester II di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P. 2013/2014 sebelum
diberikan perlakuan rata-rata nilai pretes sebesar 35,43 dan setelah diberikan
perlakuan rata-rata nilai postes siswa sebesar 71,57.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada materi pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 1 Siantar
Narumonda T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai pretes
sebesar 34,86 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata nilai postes siswa
sebesar 65,86.
3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash pada materi
pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 1 Siantar
Narumonda T.P. 2013/2014 diperoleh rata-rata nilai aktivitas siswa 71,22
termasuk dalam kategori cukup aktif.
4. Ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda T.P.
2013/2014.
1.2. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pembentukan kelompok pada model kooperatif tipe STAD dapat
demikian,dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang
untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.
2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam
membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi
peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara
aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,
62
DAFTAR PUSTAKA
AM, Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada, Jakarta.
Arikunto, S. (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Astuti,D., (2006), Tehnik Membuat Animasi Profesional Menggunakan
macromedia Flash 8, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Dimyati.,M ,(2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S,B.,(2010), Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta,Jakarta.
Elisa dan Fauzi,A.,(2013), Jurnal Pendidikan Fisika. Peningkatan Pemahaman Konsep dan Aktivitas Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis LKS Terstruktur.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Foster, B., (2004), Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X,Erlangga ,Jakarta
Handayani,S dan Damari A., (2009), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, CV Adi Perkasa ,Jakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada, Medan.
Kanginan, M (2007), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Lie,A., 2010. Cooperative Learning. Penerbit P.T Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Munadi,Y, (2008),Media Pembelajaran, Gaung Persada Press, Jakarta.
Sadiman,A.,dkk, (2009), Media Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta.
Sihombing, G., (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran dan Satuan Di Kelas X Semester I SMA Methodist 8 Medan T.A 2009/2010 ,Skripsi,FMIPA,Unimed, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin,R,E, (2005), Cooperatif of Learning Teori,Riset dan Praktik, Nusa Media ,Bandung.
Sudjana, (2005), Metode Statistika., Tarsito, Bandung.
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rosdakarya, Remaja Bandung .
Sumarsono,J., (2009), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, CV Teguh Karya, Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-regresif:Konsep,Landasan,dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKTSP, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.