PENGARUH METODE BLENDED LEARNING TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi Pada Peserta Didik Kelas X
SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
ANNUR FITRI HAYATI
1200894
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGARUH METODE BLENDED LEARNING TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi Pada Peserta Didik Kelas X
SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh Annur Fitri Hayati S.Pd Universitas Riau, 2012
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca Sarjana UPI
© Annur Fitri Hayati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i ABSTRAK
Annur Fitri Hayati. 2014. “Pengaruh Metode Blended Learning Terhadap Pemahaman Konsep (Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi Pada Peserta Didik Kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”, Dosen Pembimbing I : Prof.Dr.H.Disman, MS. Pembimbing II : Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Blended Learning Terhadap Pemahaman Konsep peserta didik kelas X pada mata pelajaran ekonomi SMA Kartika XIX-2 Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent pretest-post test control group design. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan SPSS versi21 dengan statistik parametik, uji perbedaan rata-rata (paired samples t-test dan independent samples t-test), gain score dan perhitungan effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Penggunaan metode blended learning dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik lebih baik dibanding metode Konvensional.Variabilitas peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 34,7% dapat dijelaskan (disebabkan) oleh perlakuan metode blended learning.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
Annur Fitri Hayati. 2014. "The Effect of Blended Learning Methods To
Understanding Concepts (Quasi-Experimental Study Subjects Economic Cooperation and Competence Basic Concept of Cooperative Management In High School Students in Class X-2 Kartika XIX Year 2013/2014)", SupervisorI: Prof.Dr.H . Disman, MS. Supervisor II: Prof. Dr.H. Eeng Ahman, MS
The study was conducted to determine the effect of the use of Blended Learning methods Against Understanding of Concept students of class X on economic subjects SMA Kartika XIX-2 Bandung. The study design used was a quasi experiment with form nonequivalent pretest-posttest control group design. Analysis of data to test the research hypotheses using the parametik statistics with SPSS versi21 , the average difference test (paired samples t-test and independent samples t-test), the gain scores and effect size calculations. The results showed that there is difference an increased understanding of the concept of between the experimental class students are using blended learning method is higher compared with the control class using conventional methods (lectures). The use of blended learning method can improve the understanding of concept of learners better than Konvensional method. Variabilitas improved understanding of the concept of learners in economic subjects of 34.7% can be explained (caused) by the treatment of blended learning methods.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii
3.6.1 Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Tingkat Kesulitan Soal ... Error! Bookmark not defined. 3.6.4 Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisi Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Deskripsi Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Deskripsi Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Pembelajaran Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pembelajaran Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Pengujian Hipotesis Pertama ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Pengujian Hipotesis Kedua ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Pengujian Hipotesis Ketiga ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.6.1 Pembahasan Pembelajaran Ekonomi menggunakan Metode Blended Learning dan Pemahaman Konsep Pada Kelas Eksperimen ... Error!
Bookmark not defined.
4.6.2 Pembahasan Pembelajaran Ekonomi menggunakan Metode
Konvensional (ceramah) dan Pemahaman Konsep Pada Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Kendala-Kendala dan Solusi Dalam Penggunaan Metode Blended
Learning ... Error! Bookmark not defined.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan KKM ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Indikator Pemahaman Konsep Menurut Bloom dan Anderson .... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Kuasi eksperimen bentuk Nonequivalent Pretest- Post test Control Group Design ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Langkah –langkah Metode Blended Learning ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Alat Tes Pemahaman Konsep Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Rekapitulasi Validitas Item Instrumen Pemahaman Konsep ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 Klasisfikasi Tingkat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Reliability Statistics ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Kesulitan Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Tingkat Kesulitan Soal Pemahaman Konsep ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 9 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 10 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 11 Rincian Hasil Uji Coba Tes Pemanahan Konsep .... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 3. 12 Kriteria Effect Size ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 13 Hipotesis dan Statistik Uji ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan Guru SMA Kartika XIX-2 ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Jumlah Peserta Didik SMA Kartika XIX-2 ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 3 Deskriptiv Statistik Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Paired Samples Correlations Kelas Eksperimen Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 6 Paired Samples Test Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 7 N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen . Error! Bookmark not
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv
Tabel 4. 8 Deskriptiv Statistik Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 10 Paired Samples Correlations Kelas Kontrol .... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 11 Paired Samples Test Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 12 N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 13 Rata – rata N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 14 Deskriptiv Statistik N- Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 15 Hasil uji Normalitas dan Homogenitas N-Gain Pemahaman Konsep
Kelas Eksperimen dan Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 16 Independent Samples Test Pemahaman Konsep Kelas Kontrol.. Error!
Bookmark not defined.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Metode Blended Learning ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Metode Blended Learning yang digunakan .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2. 3 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 4 Alur Penelitian... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Rata-rata Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Nilai Rata-Rata Pretest dan Post test Peserta Didik Kelas
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 97
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 99
Lampiran 3 Kisi-Kisi Penulisan Soal Pemahaman Konsep Sebelum Validasi dan Setelah Validasi dan Soal Test Pemahaman Konsep ... 118
Lampiran 4 Data Uji Validitas Alat Test ... 150
Lampiran 5 Rekapitulasi Uji Validitas Alat Test ... 152
Lampiran 6 Output SPSS Uji Reabilitas ... 153
Lampiran 7 Output Anates Uji Tingkat Kesukaran Alat Test... 154
Lampiran 8 Output Anates Uji Daya Pembeda Alat Test ... 155
Lampiran 9 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen – Kontrol ... 156
Lampiran 10 Tabulasi Data N-Gain Pretest-Postest Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... 157
Lampiran 11 Tabulasi Data N-Gain Pretest-Postest Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... 158
Lampiran 12 Output SPSS Statistik Deskriptiv ... 159
Lampiran 13 Output SPSS Uji Normalitas Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... 160
Lampiran 14 Output SPSS Uji Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... 161
Lampiran 15 Output SPSS Uji Normalitas Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... 162
Lampiran 16 Output SPSS Uji Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... 163
Lampiran 17 Output SPSS Uji Normalitas dan Homogenitas N-Gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 164
Lampiran 18 Output SPSS Uji Hipotesis Pertama ... 165
Lampiran 19 Output SPSS Uji Hipotesis Kedua... 166
Lampiran 20 Output SPSS Uji Hipotesis Ketiga ... 167
Lampiran 21 Hasil Observasi ... 168
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman konsep sangat penting bagi peserta didik, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari suatu hal. Pada setiap pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar peserta didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah.
Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar komputer (Anderson dan Krathwohl, 2010:105).
Benyamin Bloom mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar ke dalam tiga kategori, salah satunya yaitu ranah kognitif yang merupakan kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu : (1) mengingat, (2) memahami (pemahaman), (3) mengaplikasikan, (4) analysis (menganalisis), (5) evaluation (penilaian) dan (6) mencipta ( Anderson dan Krathwohl, 2010:98).
2
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
harus dikuasai oleh siswa secara tuntas (mastery) dulu sebelum menuju kategori berikutnya (Suyono dan Hariyanto, 2012:167).
Permasalahan yang peneliti temukan sesuai dengan hasil prapenelitian tanggal 25 November 2013. Pada prapenelitian, diperoleh informasi bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi masih sangatlah rendah.
Tabel 1. 1
Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan KKM
Kelas
Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS1, X IPS2 dan X IPA, presentase peserta didik berada dibawah KKM lebih besar daripada peserta didik yang diatas KKM bahkan kurang dari separuh peserta didik yang mencapai diatas KKM. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran ekonomi sangatlah rendah.
3
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ceramah dalam penyampaian materi pelajaran. Metode ceramah lebih banyak digunakan dan dipandang efektif untuk mencapai target kurikulum. Proses pembelajaran Ekonomi masih tepusat pada guru (teacher centred) belum terpusat pada peserta didik (student centred). Materi pembelajaran hanya dikembangkan atas acuan yang terdapat dalam buku paket. Serta pemanfaatan media atau lingkungan sekitar kurang optimal dan pengalaman keseharian peserta didik dalam proses pembelajaran kurang di eksploitasikan. Sehingga pembelajaran ekonomi selama ini terkesan membosankan bagi peserta didik, kurang diminati cenderung di hindari. Dengan menonjolnya penggunaan metode ceramah dan tanpa teknologi sebagai media pembelajaran ternyata tidak memberikan peluang bagi pengembangan kreativitas peserta didik dan pengkajian nilai dari setiap materi pelajaran ekonomi. Proses pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan bahan dan mengembangkan kreativitas peserta didik pada strategi pembelajaran ekonomi dengan memberikan peserta didik pada strategi pembelajaran ekonomi dengan memberikan sebanyak mungkin Pekerjaan Rumah (PR) dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), dilakukan dengan asumsi makin banyak diberikan PR dan mengerjakan LKS, makin tinggi daya serap peserta didik. Namun pada diri peserta didik diakui adanya kebosanan dan kejenuhan. Mengkaji jenis PR dan LKS yang banyak diberikan dalam strategi pembelajaran ekonomi, ternyata materinya sebagian besar terdapat pada buku pegangan peserta didik, sehingga
kesannya “mengulang” lebih kuat.
4
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam proses pembelajaran, sehingga penguasaan konsep ekonomi peserta didik tidak optimal akibatnya hasil belajar yang didapat peserta didik kurang memuaskan.
Slameto (2010:92) mengatakan guru harus menggunakan banyak metode pada waktu mengajar, karena variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran yang lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar juga bisa disebabkan oleh kurang tepat dalam memilih metode mengajar dan alat bantu pengajaran.
Kegiatan-kegiatan pembelajaran harus dirancang agar mampu meliputi informasi, keterampilan dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk membangun pemahaman yang bertahan lama terhadap gagasan-gagasan besar dan proses-proses inti ( Barkley et al, 2012:406).
Sesuai dengan perkembangan internet dalam satu dasawarsa terakhir ikut memengaruhi metode pembelajaran. Salah satu metode baru yang menyebar luas di dunia pendidikan barat, seperti Amerika, Inggris, dan Australia adalah metode
pembelajaran yang dikenal sebagai “Blended Learning”. ( Niah Kusumawati, kompas.com). Riset yang dilakukan Universitas Central Florida menunjukkan keberhasilan mahasiswa yang belajar dengan metode Blended Learning menduduki peringkat pertama (51%) dibandingkan dengan online penuh (48,3%) ataupun tatap muka di dalam kelas (48,2%).
Blended learning is learning methods that combine e-learning with other
forms of flexible learning and more traditional forms of learning (Flexible
5
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rusman dkk (2013:275) Blended Learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode atau pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran.
Blended Learning is a method of learning which uses a combination of
different resources, especially a mixture of classroom sessions and online
learning materials ( Macmillan dictionary, 2014).
Menurut kamus dari Macmillan Blended learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan sumber belajar yang berbeda, terutama menggabungkan pertemuan dikelas dan materi pembelajaran online.
Metode Blended Learning ini selaras dengan pembelajaran yang bervariasi, menekankan siswa untuk belajar mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber guna untuk menambah wawasannya agar peserta didik dapat membangun pengetahuan dalam diri mereka secara alami kemudian dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari ( Listyowati dkk, 2013: 66).
6
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempunyai materi yang sangat kompleks dan mempunyai relevansi tinggi dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu jika mata pelajaran ekonomi hanya bersifat menghafal saja tentunya bagi peserta didik akan lebih sulit memahaminya, (Yulianto dan Yulianto, 2006:143). Dengan menggunakan metode blended learning kegiatan pembelajaran ekonomi di kelas dengan peserta didik sebagai individu atau kelompok diharapkan meningkatkan pemahaman akan materi yang disampaikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Blended Learning Terhadap Pemahaman Konsep (Studi Kuasi Eksperimen Materi Pelajaran Ekonomi Pada Peserta didik Kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning pada kelas eksperimen?
2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) pada kelas kontrol?
7
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah)?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning pada kelas eksperimen.
2. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) pada kelas kontrol
3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah)
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan ada manfaat baik yang dapat dirasa semua kalangan. Adapun manfaat penelitian ini adalah :
8
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi praktisi pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif kepada praktisi pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya sebagai upaya kreatif, serta alternatif untuk mengembangkan suatu rancangan pembelajaran yang berfokus pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Berdasarkan hipotesis penelitian yang dirumuskan pada BAB II, maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Metode eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan ( Sugiyono, 2013:160). Penelitian ini dilaksanakan dalam suasana kelas normal yang sudah ada di SMA Kartika XIX-2 Bandung tanpa mengubah komposisi kelas yang sudah ada dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih tanpa adanya penugasan random sehingga penelitian ini merupakan desain Nonequivalent Pretest- Post test Control Group Design yang merupakan desain penelitian eksperimen semu atau kuasi eksperimen (quasi experiment).
Pada desain ini digunakan dua sampel kelas, satu kelas yang diberikan perlakuan metode blended leraning dan satu kelas untuk kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan perlakukan metode konvensional, sehingga desain yang digunakan adalah kuasi eksperimen yang dapat diilustrasikan dalam tabel 3.1.
Tabel 3. 1
Kuasi eksperimen bentuk
Nonequivalent Pretest- Post test Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Posttest Peningkatan
Eksperimen O1 X O2 Y
37
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Adaptasi dari Sugiyono (2013:170)
Keterangan :
E = Kelas eksperimen peserta didik kelas X IPS 2 K = Kelas Kontrol X IPS 1
O1 dan O3 = Pemahaman konsep peserta didik sebelum ada perlakuan X = pembelajaran ekonomi dengan metode blended learning
X’ = pembelajaran ekonomi dengan metode konvensional (ceramah) O2 = Pemahaman konsep peserta didik setelah ada perlakuan metode
Blended learning
O4 = Pemahaman Konsep peserta didik setelah perlakukan metode konvensional (ceramah)
Y = Selisih O2 dan O1 Y’ = Selisih O4 dan O3
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan desain penelitian yang dipilih sebagaimana diuraikan di atas adalah kuasi eksperimen sehingga pelaksanaan penelitian ini berada pada kelas normal tanpa mengubah komposisi kelas yang sudah ada. Penelitian ini dilaksanakan di dua kelas X IPS 1 dan X IPS 2 SMA Kartika XIX-2 Bandung. Pemilihan kelas X IPS 1 dan X IPS2 didasarkan pertimbangan bahwa jurusan kedua kelas sama yakni IPS.
38
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 orang dan X IPA dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah kelas X IPS1 dan kelas X IPS2 dengan mengikuti kondisi sebenarnya dalam lingkungan tersebut.
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2014. Dimana waktu penelitian dilakukan di jam pelajaran ekonomi dengan banyak pertemuan satu kali dalam satu pekan, satu pertemuan selama 3x45 menit.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini melibatkan dua jenis, yaitu:
1. Variabel bebas, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Blended Learning
Adapun deskripsi langkah-langkah metode blended learning yang digunakan pada tulisan ini secara lebih detail dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3. 2
Langkah –langkah Metode Blended Learning
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan Orientasi :
Guru mengkondisikan peserta didik, berdo’a bersama, mengabsen kehadiran siswa dan mengisi agenda kelas
Apersepsi :
Peserta didik diminta untuk menjelaskan secara singkat materi pertemuan sebelumnya dan guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan :
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memberi gambaran tentang materi pembelajaran.
39
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
diawali dengan penjelasan guru.
Inti 1) Mengamati :
melalui pengamatan penjelasan guru di power point, peserta didik membaca dan menonton tayangan tentang koperasi yang disajikan oleh guru.
2) Menanya:
Dari penjelasan guru, peserta didik mengajukan pertanyaan terkait materi ajar yang tidak atau kurang difahami atau belum dikuasai
3) Mengekplorasi (pengumpulan data), Mengasosiasi dan Mengkomunikasikan
Siswa dibagi kedalam 5 kelompok setiap kelompok berisi 6-7 orang.
Siswa di beri tugas dan mencari informasi tentang materi koperasi diinternet dari berbagai sumber dan menuliskan dalam laporan presentasi dan power point. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan
temuannya tentang koperasi di depan kelas dan peserta didik lain menanggapi dan bertanya.
Guru bertanya kembali kepada peserta didik tentang materi yang telah dipelajari
Penutup 1. Guru bersama/membimbing peserta didik merangkum inti materi pembelajaran.
2. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
3. Post tes 4. Do’a penutup
2. Variabel terikat, yaitu pemahaman konsep.
40
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep peserta didik diukur menggunakan alat tes pemahaman konsep yang sesuai dengan indikator pemahaman konsep menurut Bloom dan Anderson.
3.4 Alat Tes
Alat tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data adalah dengan tes pemahaman konsep berbentuk tes soal objektif.
Tes ini digunakan untuk mengukur hasil pemahaman konsep peserta didik terhadap materi pelajaran koperasi yang dilakukan pada saat awal (pre-test) dan akhir (post-test).
Langkah-langkah menyusun alat tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan tes
Tujuan tes pada penelitian ini adalah untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik dalam memahami materi koperasi
2. Menentukan tipe soal
Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda 5 opsi (A,B,C,D,E)
3. Membuat kisi-kisi soal 4. Melaksanakan uji coba tes
5. Melaksanakan uji coba, baik validitas, relibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir tes
6. Menggunakan soal yang telah diperbaiki dalam tes
Tabel 3. 3
41
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Sub Materi
Indikator Pemahaman Konsep Menurut
Anderson
NO SOAL
1 Pengertian Koperasi Mengklarifikasi,
Membedakan 1, 2
4 Tujuan Koperasi Menafsirkan,
Merangkum 7,8
5 Jenis-jenis Koperasi
Mencocokkan, Mengelompokkan, Mengategorikan,
9,10,11,12
6 Selisih Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Menghitung,
Menyimpulkan, 13,14,15 7 Peranan Koperasi
Mengklasifikasikan, Menyimpulkan, Menjelaskan,
16,17,18,19
8 Perangkat Organisasi Koperasi
Mengelompokkan, Menjelaskan, Menyimpulkan,
20,21,22,23
9 Sumber Permodalan Koperasi
10 Prosedur Pendirian Koperasi
Mengklasifikasikan,
Mengelompokkan, 29,30
3.5 Langkah- Langkah Penelitian
42
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terkait dengan penelitian ini, peneliti juga menambah referensi penelitian terdahulu tentang pemahaman konsep, hasil belajar, media pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang terbaru.
2. Tahap kedua adalah persiapan dengan kegiatan yang dilakukan peneliti. Pada tahap persiapan ini adalah membuat desain penelitian, merancang alat tes, menguji coba alat tes, menyusun perencanaan pembelajaran ekonomi, mendesain metode pembelajaran dan mengolah data hasil uji coba alat tes dengan disertai bimbingan oleh pembimbing penulis tesis.
3. Tahap ketiga adalah Pelaksanaan, kegiatan pelaksanaan dilakukan setelah proses persiapan selesai. Hal pertama yang peneliti lakukan adalah koordinasi dan diskusi bersama pendidik berkaitan rancangan perencanaan pembelajaran dan rancangan desain metode pembelajaran. Setelah koordinasi, peneliti mengadakan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pemahaman konsep awal peserta didik. Setelah diberikan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, proses berikutnya adalah pemberian perlakukan dalam PBM terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan pada kelas eksperimen dengan PBM menggunakan metode blended learning, untuk kelas kontrol digunakan metode konvensional dengan
43
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tahap keempat adalah Analisis dan penyusunan laporan. Tahapan ini melibatkan perhitungan statistik untuk menghitung hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (prost test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berkaitan dengan pemahaman konsep peserta didik setelah dilakukan analisis gain untuk pemahaman konsep.
Berikut adalah alur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini:
Observasi
Perumusan Masalah
Studi Literatur : Metode Blended Learning, Pemahaman Konsep
Menyusun Alat Tes Pemahaman Konsep dan RPP Metode Blended Learning
Uji Coba, Validasi dan Revisi Alat Tes
Tes Awal (pretest)
Kelas Eksperimen
Pembelajaran Menggunakan Metode
Blended Learning
Kelas Kontrol
Pembelajaran Menggunakan Metode
Konvensional
Tes Akhir (post test)
Pengolahan dan Analisis Data
44
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 2. 1 Alur Penelitian
3.6 Analisis Alat Tes
Syaodih ( 2012: 228) mengatakan bahwa persyarat yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian seperti tes hasil belajar yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan butir soal dan daya pembeda.
3.6.1 Validitas
Sudjana (2012:12) mengatakan bahwa validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Validasi instrumen dilakukan sebelum instrumen pengumpul data digunakan, untuk memastikan bahwa alat tersebut mengukur ada yang seharusnya diukur (valid), (Sugiyono :2013,197).
Pengujian terhadap isi dari alat tes pemahaman konsep materi koperasi telah di – judgement oleh dosen pembimbing terlebih dahulu untuk menilai kesesuaian isi materi dari alat tes tersebut. Alat tes untuk pemahaman konsep materi koperasi telah dilakukan satu kali pada kelas XII IPS-1 dan XII IPS-2 di SMA Kartika XIX-2.
45
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
rhitung = Koefisien korelasi
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :
Keterangan : t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2). Kaidah keputusan :
Jika thitung > ttabel berarti valid thitung < ttabel berarti tidak valid
Selanjutnya uji validitas tiap item alat tes dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Tiap item alat tes dikatakan valid apabila pada taraf signifikasi α = 0,05 didapat rhitung ≥ rtabel. Berikut ini hasil uji validitas butir alat tes dengan menggunakan SPSS versi 21.0 pada α = 0,05 dengan derajat
46
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan sampel 48 peserta didik (df = 48-2= 46). Maka rtabel dengan siginifikansi untuk uji dua arah 0,05 adalah r (0,05;46) = 0,2845. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk validitas alat tes pemahaman konsep menggunakan SPSS versi 21.0 disajikan pada tabel 3.4
Tabel 3. 4
Rekapitulasi Validitas Item Instrumen Pemahaman Konsep
47
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir
Soal r hitung r tabel Validitas
28 0,329 0,2845 Valid
29 0,311 0,2845 Valid
30 0,295 0,2845 Valid
Sumber data : Lampiran 5
Hasil uji coba alat tes pemahaman konsep terdapat 30 soal yang telah valid dan 5 soal yang tidak valid. Jumlah soal yang akan digunakan untuk pretest dan post test berjumlah 25 soal.
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran (Syaodih, 2012:229). Selanjutnya Sulistyo (2012:46) mengatakan bahwa uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR-20, KR-21 dan metode Anova Hoyt. Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s
Alpha, metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-5), skor rentang (misal 0-50) atau digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt (Sulistyo, 2012:46).
48
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
k = banyak pertanyaan dalam item ∑si2
= varian item st2 = varian total
Rumus untuk varian total dan varian item :
Keterangan :
JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subyek
Tabel 3. 5
Klasisfikasi Tingkat Reliabilitas
Besarnya r Tingkat Reliabilitas
0,90 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70 < r ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,70 Sedang
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
r ≤ 0,20 Sangat Rendah
49
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 6
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.677 30
Sumber data : Lampiran 6
Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui koerisien reliabilitas alat tes pemahaman konsep materi koperasi sebesar 0,677, sedangkan nilai r kitis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5% (0,05) dengan N=48 didapat sebesar 0,2845. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir alat tes tersebut reliabel dengan kategori sedang.
3.6.3 Tingkat Kesulitan Soal
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proposional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab, bukan dilihat dari sudut guru sabagai pembuat soal (Sudjana, 2012:135).
Selanjutnya, Sudjana (2012:137) mengatakan cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
50
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh makin sulit soal tersebut (Sudjana, 2012:137), kriteria indeks kesulitan soal terdapat pada tabel 3.7.
Tabel 3. 7
Kriteria Indeks Kesulitan Soal
Harga TK Klasifikasi
0 – 0,30 soal kategori sukar
0,31 – 0,70 soal kategori sedang
0,71 – 1,00 soal kategori mudah
Perhitungan tingkat kesulitan alat tes pemahaman konsep dilakukan menggunakan program ANATES versi 4.0.5 yang dikembangkan oleh Karnoto dan Yudi Wibisono pada tahun 2004. Adapun hasil dari perhitungannya di sajikan pada tabel 3.8.
Tabel 3. 8
Tingkat Kesulitan Soal Pemahaman Konsep
No Jumlah Jawaban Benar
Indeks Tingkat
Kesukaran Klasifikasi
1 23 0.4792 Sedang
2 27 0.5625 Sedang
3 35 0.7292 Mudah
4 42 0.8750 Mudah
5 4 0.0833 Sukar
6 30 0.6250 Sedang
51
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Jumlah Jawaban
Benar
Indeks Tingkat
Kesukaran Klasifikasi
8 36 0.7500 Mudah
9 6 0.1250 Sukar
10 45 0.9375 Mudah
11 18 0.3750 Sedang
12 35 0.7292 Mudah
13 29 0.6042 Sedang
14 14 0.2917 Sukar
15 7 0.1458 Sukar
16 41 0.8542 Mudah
17 33 0.6875 Sedang
18 13 0.2708 Sukar
19 21 0.4375 Sedang
20 12 0.2500 Sukar
21 37 0.7708 Mudah
22 30 0.6250 Sedang
23 38 0.7917 Mudah
24 45 0.9375 Mudah
25 23 0.4792 Sedang
26 29 0.6042 Sedang
27 43 0.8958 Mudah
28 21 0.4375 Sedang
29 29 0.6042 Sedang
52
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.4 Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya (Sudjana, 2012:141). Selanjutnya Sudjana (2012:141) mengatakan bahwa tes yang tidak memiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya.
Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan rumus :
Keterangan :
D = indeks diskriminasi (daya pembeda) JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyak peserta kelompok bawah
BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Sedangkan untuk melihat apakah daya pembeda jelek, cukup, baik atau baik sekali dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3. 9
Klasifikasi Daya Pembeda
53
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 D < 0,20 Jelek
2 0,20 ≤ D < 0,40 Cukup
3 0,40 ≤ D < 0,70 Baik
4 0,70 ≤ D < 1,00 Baik Sekali
Untuk uji daya beda terhadap alat tes pemahaman konsep maka pengujian dilakukan menggunakan program ANATES versi 4.0.5 yang dikembangkan oleh Karno To dan Yudi Wibisono pada tahun 2004. Hasil dari uji daya beda alat tes pemahaman konsep terdapat pada tabel 3.10.
Tabel 3. 10
Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
54
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda 30 butir soal pemahaman konsep terdapat 6 butir soal dalam klasifikasi baik serta 18 butir soal dalam klasifikasi cukup, dan sisanya 6 dalam klasifikasi jelek.
Berdasarkan 30 soal pilihan berganda yang diuji cobakan, terdapat 25 soal pilihan berganda yang dapat digunakan dalam tes pemahaman konsep . Rincian hasil uji coba soal tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 3. 11
Rincian Hasil Uji Coba Tes Pemahaman Konsep
55
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir
Sedang Cukup Dipakai
27 Valid Mudah Cukup Dipakai
28 Valid Sedang Cukup Dipakai
29 Valid Sedang Cukup Dipakai
30 Valid Sedang Cukup Dipakai
3.7 Teknik Analisi Data
3.7.1 Uji Normalitas
Manfaat uji normalitas adalah untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Z dengan menggunakan bantuan software komputer SPSS versi 21.0 Kriteria
56
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data dengan uji Levene (Levene Test). Uji Levene akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriteria pengujiaanya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
3.7.3 Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Pertama dan Kedua
Untuk hipotesis pertama menguji pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran dengan metode Blended Leraning maka diuji dengan menggunakan Paired Dependent. Jika data pretest dan post test berdistribusi normal dan homogen maka pengujian dilakukan menggunakan statistik Parametik menggunakan Paired Samples t Test, tetapi apabila data tidak berdistribusi normal atau tidak homogen maka pengujian dilakukan menggunakan statistik Nonparametik menggunakan Wicolxon’s Matched Pairs Test (Wilcoxon Signed Rank Test).
57
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan Paired Samples t Test maupun menggunakan Wicolxon’s Matched Pairs Test (Wilcoxon Signed Rank Test).
2. Hipotesis Ketiga
Untuk uji hipotesis ketiga dalam penelitian di dasarkan pada data peningkatan pemahaman peserta didik terhadap konsep ekonomi, yaitu N-Gain nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menghitung Normalized Gain (N-Gain) digunakan rumus sebagai berikut:
) dilanjutkan dengan statistik parametik menggunakan Independent Sample t Test. Dan apabila data N-Gain tidak normal maupun tidak homogen maka dilanjutkan pengujian statistik Nonparametik menggunakan Mann Whitney U Test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi.
Adapun kriteria uji adalah nilai p-value (Sig) ≤ 0,05 (2tailed test) atau p-value (Sig/2) ≤ 0,05 (1-tailed test) maka Ho ditolak. Dan selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen dan variabel dependen maka gunakan Effect Size. Secara umum ukuran pengaruh (Effect Size) dapat diukur dengan koefisien Eta Square (ɳ2)*.
58
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 12
Hipotesis dan Statistik Uji
Hipotesis Hipotesis Statistik
59
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hipotesis Hipotesis Statistik
90
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini didasarkan atas latarbelakang masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil. Kesimpulan-kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning pada kelas eksperimen. Artinya adalah dibandingkan antara sebelum dan sesudah
pembelajaran menggunakan metode blended learning hasil posttest lebih tinggi
dibanding pretest. Pemahaman konsep peserta didik sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning. Metode blended learning sangat nyata meningkatan pemahaman konsep peserta didik.
2. Terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) pada kelas kontrol. Artinya adalah dibandingkan antara sebelum dan sesudah
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode konvensional (ceramah). Metode konvensional (ceramah) dapat meningkatan pemahaman konsep peserta didik.
3. Terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan metode blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Perbedaan peningkatan tersebut dilihat dari perolehan gain skor posttest. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan metode blended
learning lebih tinggi dibanding metode Konvensional. Artinya penggunaan
metode blended learning dapat meningkatkan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan metode konvensional (ceramah). Besarnya pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep sebesar 0,347 termasuk
kedalam pengaruh yang besar. Variabilitas peningkatan pemahaman konsep dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 34,7% dapat dijelaskan (disebabkan) oleh perlakuan metode blended learning.
5.2 Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan rekomendasi yaitu penggunaan metode blended learning yang mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Metode blended learning dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep. Adapun saran-saran dari penelitian adalah:
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam setiap kegiatan pembelajaran dan memberikan akses komputer dan internet seluasnya kepada peserta didik.
2. Untuk mendukung pembalajaran menggunakan metode blended learning, maka SMA Kartika XIX-2 diharapkan untuk membuat e-learning seperti blog sekolah, moodle, dll agar bisa berdiskusi dengan peserta didik diluar kelas. 3. Guru harus membekali diri dengan lebih baik seperti menyediakan bahan ajar
dan media serta metode yang digunakan dalam metode blended learning agar dapat terciptanya suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan menantang bagi peserta didik.
4. Perlunya penelitian lanjutan mengenai implementasi metode pembelajaran blended learning yang mengkaji untk meningkatkan ranah kognitif lainnya,
serta pada mata pelajaran yang berbeda.
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93
DAFTAR PUSTAKA
Allen, I.E., Seamen, J. dan Garret, R. 2007. Blending in: The Extent and Promise of Blended Education in the United States. USA: The Sloan Consortium.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Aytac, T. 2009. The Influence of Blended Learning Model on Developing Leadership Skills of Education Administrators: Ubi CC Journal, 4(3): 538-543.
Barkley, E.E., Cross, K.P dan Major, C.H. 2012. Collaborative Learning Techniques (Teknik-Teknik Pembelajaran Kolaboratif). Bandung : Nusamedia.
Bonk, C. J. dan Graham,C. 2006. The Handbook of Blended Learning. Global Perspectives, Local Design. San Fransisco : Pfeiffer.
Cahyo, A.N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Menagajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta : Diva Press
Charles, D.D., Hartman, J.L dan Moskal, P.D. 2004. Blended Learning. Educause Center for Applied Research, Vol 2004 Issue 7.
Condruz, M. 2012. Blended Learing – The Future Of Learning In Foreign Languages. Synergy Vol.8
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Pengembangan Pembelajaran TM, PT,
Dan KMTT Di SMA [Online]. Tersedia :
Fujiawati, Fuja.S. 2013. Pemanfaatan Model Bleded Learning Berbasis Online Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran. Tesis : Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.
94
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hermawanto., Kusairi, S. dan Wartono. 2013. Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9
Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
Kusumawati, N. 2012. Perpaduan Tatap Muka dan Kuliah Online Melalui Blended Learning. Kompas Media [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/06/11503150/Perpaduan.Tatap.Mu ka.dan.Kuliah.Online.Melalui.Blended.Learning (30 November 2013) Listyowati, N., Surantoro., Wahyuningsih,D. 2013. Upaya Peningkatan
Kreativitas Siswa Melalui Implementasi Blended Learning Pada Pembelajaran Fisika Kelas VII A SMPN 1 Mantingan 2012/2103. Jurnal Pendidikan Fisika Vol.1 No.1
Macmillandictionary. Definition Blended Learning [Online] Tersedia: http://www.macmillandictionary.com/us/dictionary/american/blended-learning [8 februari 2014]
Moestofa, M. dan Meini Sondang S. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Standar Kompetensi Memperbaiki Radio Penerima di SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro No. 1. VoL. 02.
Mujiyanto. 2012. Pengaruh Model Blended Learning terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Penalaran Formal Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balikpapan. Tesis Pascasarjana Universitas Malang. [Online]. Tersedia : http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/22821
Rahmasari, G dan Rismiati, R. 2013. E-Learning . Bandung : Yrama Widya. Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta
Riyana, Cepi. 2009. Teknologi Informasi dan Komunikasi [Online]. Tersedia: http://kurtek.upi.edu/tik/content/blended.pdf [22 Mei 2014].
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: RajaGrafindo Persada
95
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Situmorang, R. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi – Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Soekartawi. 2007. E-Learning untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak. Jauh dan Aplikasikasinya di Indonesia dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Penerbit Kencana & UNJ.
Sriyanti, I. Penerapan Model Blended Learning Pada Matakuliah Pendahuluan Fisika Padat. Prosiding Seminar Nasional Fisika Pascasarjana Universitas Sriwijaya.
Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (cetakan ke-17). Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung : Alfabeta.
Sukarno. 2011. Blended Learning Sebuah Alternatif Model Pembelajaran Mahasiswa Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan. Jurnal Tersedia: fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/77/52 [20 Desember 2013]
Sulistyo, J. 2012. 6 hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala. Suyanto dan Asep J. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Esensi Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda
Suzana, Y. 2011. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Dalam Pembelajaran Melalui Metode Blended Learning. Prosiding : Lomba dan Seminar Matematika LSM XIX Universitas Negeri Yogyakarta
Syaodih, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda
96
Annur Fitri Hayati, 2014
Pengaruh metode blended learning terhadap pemahaman konsep
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tarunasena. 2013. Upaya Penerapan Model Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah. Tesis : Pascasarjana Pendidikan Indonesia
Thorne, K. 2003. Blended Learning, How to Integrate Online and Traditional Learning. UK: Kogan Page. Tersedia : www.bookfi.org [10 Desember 2013]
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
Widyantini, Th. 2008. Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Yulianto, A. dan Yulianto, A. 2006. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada SMA Negeri 11 Semarang. Jurnal Pendidikan Ekonomi No.1 Vol.2