PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DESCRIBING PEOPLE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF
BAHASA INGGRIS
(Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas V SDN 2 Ciawang dan SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kab Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Diajukan oleh :
ASTY SEPTIANA PUTRI NIM 1004115
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA 2014
iv
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DESCRIBING PEOPLE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF
BAHASA INGGRIS
(Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas V SDN 2 Ciawang dan SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)
Oleh : Asty Septiana Putri
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara objektif tentang keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa, mengetahui proses pembelajaran menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa melalui media video describing people, dan mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa menggunakan video describing people, dengan keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa tanpa menggunakan video describing people atau lebih dikenal dengan pembelajaran konvensional.
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif jenis Quasi Eksperiment dengan desain Nonequivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ciawang 2 sebagai kelas kontrol dan SDN 3 Ciawang sebagai kelas eksperimen, dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh yang masing-masing siswanya berjumlah 25. Instrumen yang digunakan peneliti adalah tes keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa. Pengumpulan data diperoleh dari data hasil pretest dan posttest. Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dengan bantuan Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16.0.
Berdasarkan hasil penghitungan statistik, keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis teks deskriptif bahasa Inggris mengalami peningkatan yang dapat dibuktikan dengan hasil menulis teks deskriptif siswa sebelum dan sesudah menggunakan media video decribing people. Perbedaan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media tersebut, dianalisis dengan menggunakan uji Independent sample T Test, hipotesis tersebut terbukti dengan perolehan nilai tabel (3,649 > 2,069) dan signifikansi < 0,05 (0,001 < 0,05) sehingga berdasarkan kriteria pengujian, Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa yang menggunakan video Describing People lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan video Describing People.
iv
STUDENT DESCRIPTIVE WRITING SKILL AT ENGLISH LESSON (A Quasi−Experimental Study in Fifth Grade Ciawang 2 Elementary School and
Ciawang 3 Elementary School in Tasikmalaya)
By : Asty Septiana Putri
ABSTRACT
This study aimed to investigate the influence of video Describing People in teaching descriptive text. It examined how video Describing People could influence student’s descritive writing skill.
Background of this research is student’s descriptive writing skill at English lesson exist in low category. The solution of that problem is using on of learning media who can increase student’s writing skill is using Video Describing People developed by ESLvideo.com. The purpose of this research is knowing the influence of Video Describing People media toward student’s descriptive writing skill at English lesson in fifth grade Ciawang 2 Elementary School and Ciawang 3 Elementary School. A method of this research is Quantitative research with Quasi Experimental type and using Nonequivalent Control Group design. Population of this research is class V Ciawang 2 Elementary School and Ciawang 3 Elementary School. In selecting the samples, fifth grade students of elementary school in Ciawang were selected. There were two classes as the sample; the first was Ciawang 3 Elementary School as an experimental group and the other was Ciawang 2 Elementary School as a control group. The main instrument of this research is performance test form simple writing in English language adapted from Principles of Language Learning and Teaching (Brown, 2007). Data collected from student pretest and posttest. Data analyze using Microsoft Excel 2010 and SPSS 16.0 for Windows.
From the result of a study, it was shown that the average final value obtained experimental class higher than the control class. Posttest average in experiment class is 71, and control class is 59,3. It shows that there are influenced using Video Describing People toward student descriptive writing skill at English lesson in Elementary School. After doing the Independent Samle T Test computation for knowing that the different after giving english learning especially in descriptive writing skill. The hypothesis is proven with the acquisition value table (3,649 > 2,069) and significant value of the postest score was < 0,05 two tailed (0,001 < 0,005), can be determined that Ho rejected
and Ha accepted. So it means, learning English descriptive writing skill using video
Describing People is better than learning English descriptive writing skill without using video Describing People. This study was suggests that teachers are recommended to have certain competencies in selecting and presenting videos in teaching writing class.
v DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ACKNOWLEDGEMENT ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 9
1. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 9
2. Pengertian Media Pembelajaran ... 10
3. Manfaat Media Pembelajaran ... 10
4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 11
5. Video Describing People sebagai Media Pembelajaran ... 13
6. Keterampilan Menulis Bahasa Inggris ... 18
7. Fungsi Menulis ... 19
8. Manfaat Menulis ... 19
vi
B. Kerangka Pemikiran ... 22
C. Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 26
C. Metode Penelitian ... 27
D. Variabel Penelitian ... 27
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29
F. Instrumen Penelitian ... 29
G. Proses Pengembangan Instrumen ... 31
H. Teknik Pengumpulan Data ... 41
I. Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
1. Deskripsi Hasil Pretest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa ... 43
2. Deskripsi Data Hasil Posttest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa ... 52
3. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Siswa pada Materi Physical Appearance setelah Proses Pembelajaran ... 60
B. Pembahasan ... 65
1. Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Awal Siswa Kelas V SDN 2 Ciawang dan SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya... 65
vii
3. Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa Kelas V
SDN 2 Ciawang sebelum dan setelah dengan tidak Menggunakan Video
Describing People... ... 68
4. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa yang Menggunakan Video Describing People dengan Siswa yang tidak Menggunakan Video Describing People ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 75
viii
Tabel Halaman
3.1 Rubrik Penilaian Kegiatan Menulis Teks Deskriptif ... 30
3.2 Klasifikasi Kriteria Validitas ... 32
3.3 Distribusi Nilai Uji Validitas- ... 33
3.4 Nilai rxy ... 35
3.5 Nilai thitung ... 36
3.6 Validitas Instrumen Soal ... 37
3.7 Distribusi Nilai Uji Reliabilitas ... 38
3.8 Kriteria Reliabilitas ... 41
4.1 Nilai Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 44
4.2 Interval Kategori Motivasi Belajar Siswa ... 46
4.3 Interval Kategori Pretest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Physical Appearance ... 47
4.4 Statistik Deskriptif Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 48 4.5 Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 49
4.6 Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51
4.7 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 52
4.8 Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ... 53
4.9 Interval Kategori Posttest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Physical Appearance ... 55
4.10 Statistik Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57
4.11 Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57
4.12 Uji Homogenitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 58
4.13 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 60
4.14 Rata-rata Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 61
ix
4.16 Hasil Uji Normalitas Data Gain antara Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ... 62
4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Gain antara Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol. ... 63
4.18 Hasil Uji-t Perbedaan Rata-rata Normal Gain antara Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ... 65
x
Gambar Halaman
2.1 Gambar Video Describing People ... 15
3.1 Nonequivalent Control Group Design ... 26
3.2 Variabel Independen dan Variabel Dependen ... 28
4.1 Persentase Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol ... 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Administrasi Penelitian ... 76
2. Video Describing People ... 81
3. Kelas Eksperimen ... 85
3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 86
3.2 Sampel Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 94
3.3 Nilai Hasil Pretest di Kelas Eksperimen ... 95
3.4 Sampel Hasil Posttest di Kelas Eksperimen ... 96
3.5 Nilai Hasil Posttest di Kelas Eksperimen ... 97
4. Kelas Kontrol ... 98
4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 99
4.2 Sampel Hasil Pretest Kelas Kontrol ... 106
4.3 Nilai Hasil Pretest di Kelas Kontrol ... 107
4.4 Sampel Hasil Posttest di Kelas Kontrol ... 108
4.5 Nilai Hasil Posttest di Kelas Kontrol ... 109
5 . T Tabel ... 110
1
PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian
Peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa
dimiliki oleh bahasa. Bahasa digunakan sebagai penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi dalam perkembangan intelektual siswa. Dalam
perkembangan sosial siswa, bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan teman atau orang lain. Sedangkan dalam perkembangan emosional siswa,
bahasa digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan dan gagasan yang
mereka miliki. Sebagaimana tercantum dalam Rahman, B dkk. (2010, hlm. 1)
dinyatakan bahwa bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi arbitrer yang
dipakai oleh manusia untuk tujuan berkomunikasi satu sama lain. Pembelajaran
bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya
orang lain.
Mengingat pentingnya bahasa dan perannya yang besar dalam berbagai
aspek, maka pendidikan bahasa di negara manapun menjadi sangat penting
terutama pendidikan bahasa Inggris. Oleh sebab itu bahasa Inggris dijadikan
sebagai salah satu muatan lokal yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Fungsinya
dijelaskan Depdiknas dalam Permendiknas No.22 Tahun 2006 yang menyatakan :
2
Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa bahasa terutama bahasa Inggris
memiliki peranan penting sebagai alat komunikasi antarbangsa baik dalam hal
ekonomi, politik, sosial dan budaya. Pada era globalisasi saat ini, dengan berbagai
kemajuan yang ada dan kita rasakan, Bahasa Inggris sangat dibutuhkan karena
ilmu pengetahuan secara internasional menggunakan bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi dan pengemban ilmu pengetahuan. Untuk mampu bersaing secara
global, bahasa Inggris tidak hanya diajarkan pada tingkat sekolah menengah dan
perguruan tinggi saja, tetapi juga diajarkan di sekolah dasar. Dengan harapan
siswa dapat menguasai pengetahuan dasar bahasa Inggris sebagai bekal untuk
mereka kelak memasuki pembelajaran di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Mengajar dan belajar bahasa Inggris bertujuan agar siswa dapat menggunakan
bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di sekolah bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi tidak hanya
secara lisan tetapi juga dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan salah satu dari
empat keterampilan berbahasa yang mendasar yaitu mendengarkan (listening),
berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing) (Zainurrahman,
2011, hlm. 2). Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai (Tarigan, 1986, hlm.
15). Menurut Djago Tarigan, menulis berarti mengekspresikan secara tertulis
gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan (Sumarno, 2009, hlm. 5).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan menulis merupakan
kegiatan berupa penuangan ide atau gagasan melalui bentuk simbol huruf dan
angka sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Oleh karena itu keterampilan
menulis penting untuk diajarkan kepada siswa karena tulisan dapat menjadi
sebuah alat untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pesan ke pembaca dengan
tujuan tertentu. Dengan tulisan kita dapat menjelaskan dan mendeskripsikan
sesuatu kepada seseorang yang jauh dari kita. Siswa perlu memiliki keterampilan
memahami dan menciptakan berbagai jenis teks (genre) dalam bahasa Inggris,
seperti teks descriptive, narrative, recount, report,dan procedure.
Teks deskriptif merupakan salah satu genre yang mesti diajarkan kepada
siswa pada tingkat SD. Sesuai dengan Program Pembelajaran dan Pengembangan
Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas V dalam aspek
menulis dengan kegiatan belajar berupa menuliskan kata-kata sifat pada gambar
yang disajikan dan menuliskan atau mendeskripsikan macam-macam karakter.
Keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris diajarkan pada siswa
khususnya pada siswa sekolah dasar kelas V dengan materi yang berjudul What
Does She Looks Like (Sugeng, 2007, hlm. 70-85).
Setelah melakukan pre eliminary research di kelas V SD N 2 Ciawang dan
SDN 3 Ciawang, diketahui ada beberapa hambatan yang dihadapi siswa ketika
mereka belajar bahasa Inggris, khususnya dalam keterampilan menulis. Mereka
tidak cukup menguasai kosakata untuk menghasilkan teks. Mereka memiliki
perasaan takut akan membuat kesalahan dalam menulis bahasa Inggris. Serta,
minat mereka yang kurang terhadap pembelajaran bahasa Inggris. Kenyataan ini
membuat cukup sulitnya mencapai suatu kompetensi dasar yang seperti yang ada
dalam kurikulum. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti metode atau
teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang diminati oleh siswa.
Kegiatan guru dalam dalam proses pembelajaran dirasakan oleh siswa kurang
menarik, tidak efektif dan tidak inovatif. Kebanyakan guru hanya menggunakan
metode ceramah dan mengerjakan buku LKS. Bahkan hampir setiap pembelajaran
guru hanya mengajarkan kosakata dengan teknik menalar, siswa dituntut untuk
hafal beberapa kosakata dalam bahasa Inggris setiap kali pertemuan. Hal ini
membuat para siswa menjadi jenuh, memang pada dasarnya teknik ini dapat
membuat siswa dengan cepat menghafal kosakata dalam bahasa inggris namun
dengan teknik ini pula siswa dapat dengan mudahnya lupa akan kosakata yang
telah mereka pelajari. Karena mereka dipaksa untuk menghafal bukan memahami.
Media pembelajaran yang digunakan guru pun monoton, guru hanya terpaku pada
sumber buku saja. Siswa masih banyak yang mengganggap pelajaran bahasa
4
untuk menuangkan kata-kata ke dalam bentuk tulisan. Hal ini terjadi karena
kurangnya kemampuan guru untuk menghadirkan proses pembelajaran yang
menarik.
Pada era reformasi seperti ini mengharuskan guru untuk lebih akrab dengan
penggunaan media. Media pembelajaran adalah komponen proses belajar
mengajar yang memiliki peranan sangat penting, karena dapat memberikan
rangsangan terhadap pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan
terkendali (Gagne & Briggs dalam Ardiani, 2008, hlm. 13; 2008, hlm. 15). Salah
satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa yaitu media
audio visual, pendapat ini dikemukakan oleh Soegito Atmohoetomo (Rohani,
1997, hlm. 16). Menurut Richards dan Renandya (2002, hlm. 113), bahwa mereka
percaya akan beberapa materi pembelajaran berupa video dan perangkat lunak
lainnya dapat menstimulasikan keterampilan menulis. Pendapat ini diperkuat oleh
pernyataan Harmer (2001, hlm. 114), “Video is one of the audio visual aids that
can be used in a writing class. It makes lessons more fun. It can also be used to create a situation for writing classes in which students have big enthusiasm in learning the process of writing”. Video merupakan salah satu media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Siswa
akan lebih tertarik dengan gambar-gambar yang bergerak bersuara yang lebih
dinamis dan hidup daripada sebuah teks atau suara seperti rekaman bahasa Inggris
sebagai bahasa asing di kelas, hal ini membuat siswa lebih memperhatikan
pembelajaran. Pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media audio
visual khususnya video describing people, video yang mengajarkan kosakata,
phrase, dan cara untuk mendeskripsikan karakteristik manusia secara jelas, dan
sistematis diharapkan dapat meningkatkan minat siswa belajar, sehingga dapat
meningkatkan keterampilan menulis bahasa Inggris siswa, terutama dalam teks
Dari penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti keterampilan menulis
siswa dengan mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Video Describing People
Terhadap Keterampilan Menulis Deskriptif Bahasa Inggris di Sekolah Dasar”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Latar belakang diatas ditemukan berbagai masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kemampuan siswa dalam menuangkan kata-kata secara
tulisan dalam bahasa Inggris.
2. Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris karena
membosankan.
3. Kurangnya media yang digunakan oleh guru dalam menghadirkan
pembelajaran yang menarik.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan berikut merupakan masalah yang dijadikan fokus dari penelitian
yang dapat disusun sebagai berikut :
1. Bagaimana keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa
kelas SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya
sebelum dan setelah menggunakan video Describing People?
2. Bagaimana keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa
kelas V SDN 2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya
sebelum dan setelah pembelajaran dengan tidak menggunakan video
describing people?
3. Apakah keterampilan menulis teks deskriptif kelas V SDN 3 Ciawang
dengan menggunakan video Describing People lebih baik dari
keterampilan menulis teks deskriptif yang tidak menggunakan video
6
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris
siswa kelas V SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya sebelum dan setelah menggunakan video describing people.
2. Untuk mengetahui keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris
siswa kelas V SDN 2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya sebelum dan setelah pembelajaran dengan tidak
menggunakan video describing people.
3. Untuk mengetahui keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris
siswa kelas V SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya dengan menggunakan video Describing People lebih baik
dari keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris yang tidak
menggunakan video Describing People.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang penggunaan video describing people sebagai media
pembelajaran dalam keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat:
1) Menjadi masukan untuk guru dalam mengajar agar menjadi guru
yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran
bahasa Inggris khususnya dalam mengajarkan keterampilan
menulis teks deskriptif dengan menggunakan video describing
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat:
1) Membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis mereka.
2) Membuat siswa menjadi sangat tertarik dengan belajar bahasa
inggris, dengan menggunakan video describing people.
c. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat:
1). Menjadi salah satu referensi atau acuan, khususnya bagi peneliti
yang akan mengkaji tentang video describing people sebagai salah
satu media audio visual yang digunakan dalam pembelajaran.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat:
1) Menambah wawasan serta pengetahuan.
2) Sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan dengan menggunakan video describing people
sebagai salah satu media audio visual yang digunakan dalam
pembelajaran.
F. Struktur Organisasi Skripsi 1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur
organisasi skripsi.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan landasan-landasan teori yang menjadi acuan penulis
8
3. BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menguraikan mengenai lokasi dan subjek populasi atau
sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional
variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik
pengumpulan data, serta analisis data.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti memaparkan data dari hasil penelitian yang telah didapat
di lapangan, pengolahan data serta analisis temuan atau pembahasan.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti menyajikan kesimpulan terhadap hasil analisis temuan
penelitian, jawaban pertanyaan dari rumusan masalah, serta saran atau
25
METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian yaitu SD Negeri
Ciawang 2 dan SD Negeri Ciawang 3 yang terletak di Kelurahan Ciawang,
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. SD Negeri Ciawang 2 dan SD
Negeri Ciawang 3 merupakan 2 dari 3 SD yang terletak di sebuah kompleks
Ciawang. Alasan peneliti untuk memilih SD Negeri Ciawang 2 dan SD Negeri
Ciawang 3 sebagai lokasi penelitian diantaranya adalah :
a. SD Negeri Ciawang 2 dan 3 terletak di sebuah kompleks yang sama.
b. SD Negeri Ciawang 2 dan 3 masih menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dalam proses pembelajaran sehingga mata pelajaran
Bahasa Inggris masih diajarkan di SD ini.
c. SD Negeri Ciawang 2 dan 3 diajar oleh seorang guru bahasa Inggris khusus
yang sama.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan sebuah wilayah generalisasi terdiri atas obyek dan
subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013,
hlm. 80). Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa
kelas V SDN Ciawang 2 dan SDN Ciawang 3 Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya yang masing-masing terdiri dari 25 orang.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
dari SDN Ciawang 2 dan SDN Ciawang 3 Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013 : 81) yang
menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi yang bersifat
26
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik
pengambilan sampel jenuh. Seluruh siswa kelas V di SDN Ciawang 2 dan 3
menjadi sampel penelitian, karena masing-masing SD memiliki jumlah murid
yang sama banyak. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Sugiyono (2013, hlm. 85)
yang mengemukakan bahwa teknik sampling jenuh digunakan apabila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik sampel jenuh ini dilakukan
jika jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang. Kemudian sampel
penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu SDN Ciawang 2 sebagai
kelompok kontrol dan SDN Ciawang 3 sebagai kelompok eksperimen. Sampel
yang dijadikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianggap memiliki
karakteristik yang sama.
B. Desain Penelitian
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen di dalam metode penelitian
kuantitatif, diantaranya yaitu Pre-Experimental Design, True Experimental
Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian quasi experiment design dengan jenis
nonequivalent control group design. Quasi experiment nonequivalent control group design adalah suatu metode penelitian yang memiliki satu kelas kontrol dan satu kelas ekperimen sebagai perbandingan. untuk melihat hasil dari suatu
perlakuan. Nonequivalent control group design berbentuk :
Gambar 3.1. Nonequivalent control group design
Keterangan: E = kelompok eksperimen
K = kelompok kontrol
X = perlakuan terhadap kelas eksperimen
O1 = pre-test kelas eksperimen O3 = pre-test kelas kontrol
E O1 X O2
O2 = post-test kelas eksperimen O4= post-test kelas kontrol
Berdasarkan desain penelitian tersebut dapat dilihat perbedaan pencapaian
antara kelompok eksperimen (O2 – O1) dengan pencapaian kelompok kontrol
(O4 – O3). Desain tersebut juga menjelaskan pencapaian kelompok eksperimen
dan kontrol (O1,O3) sebelum diberi perlakuan dan pencapaian kelompok
eksperimen dan kontrol (O2,O4) sesudah diberi perlakuan menggunakan media
video describing people. Sehingga dapat dilihat kemampuan awal siswa dan
kemampuan akhir siswa dalam keterampilan menulis teks deskriptif bahasa
Inggris, untuk membandingkan hasil dari perlakuan yang berbeda.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu penelitian yang
dilakukan dengan berdasarkan pada pendekatan kuantitatif. Metode penelitian
eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2013, hlm. 72). Peneliti
menganggap metode penelitian ini relevan dengan penelitian yang akan diakukan
oleh peneliti yaitu untuk mencari pengaruh penggunaan video describing people
terhadap keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa di Sekolah
Dasar.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 38).
Variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain :
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media video describing people.
Arsyad (2004, hlm. 36) mengemukakan bahwa video merupakan serangkaian
28
dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk
ketercapaian pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada
media pita atau disk. Video describing people mengajarkan kosakata, phrase,
dan cara untuk mendeskripsikan karakteristik manusia secara jelas, dan
sistematis. Melalui video ini siswa dapat mengingat, memahami, dan menerima
informasi saat pembelajaran bahasa Inggris sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai.
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
yang karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013, hlm. 39). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks dekriptif.
3. Variabel Kontrol.
Sugiyono (2013, hlm. 41) menerangkan bahwa “variabel kontrol adalah
variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti”. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan. Variabel kontrol dalam penelitian ini
adalah siswa, guru dan kelas yang sama. Peneliti menggunakan siswa, guru,
dan kelas yang sama sebagai variabel kontrol karena diharapkan tidak ada
faktor lain yang mempengaruhi terhadap keterampilan siswa menulis teks
deskriptif selain penggunaan media video describing people yang dapat
membuktikan ada atau tidaknya pengaruh terhadap variabel terikat, pemetaan
variabel penelitian dapat dilihat pada gambar.
Gambar 3.2 variabel independen dan variabel dependen
Video Describing People
(variabel bebas)
Keterampilan menulis teks deskriptif
E. Definisi Operasional Variabel a. Video Describing Peple
Video Describing People merupakan video yang mengajarkan tentang
kosakata, phrase secara detail saat digunakan dalam mengidentifikasi manusia.
b. Keterampilan Menulis Teks Deskriptif
Deskripsi berasal dari kata Description yang berarti uraian atau lukisan.
tulisan deskriptif merupakan tulisan yang bersifat menyebutkan
karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis. Hal ini sejalan
dengan pendapat Tompkins (2000, hlm. 221), yang menyebutkan bahwa tulisan
deskriptif adalah tulisan yang seolah-olah melukis dengan menggunakan
kata-kata. Dengan kata lain, tulisan deskriptif digunakan untuk menggambarkan
sebuah keadaan atau situasi, dan karakter objek secara komprehensif dengan
mengandalkan kosakata. Keterampilan menulis teks deskriptif berarti
keterampilan melukiskan suatu keadaan secara detail dengan kata-kata ke dalam
sebuah bentuk tulisan.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013. hlm. 1032) “Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti yaitu berupa soal berbentuk
essay dengan rubrik penilaian yang telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
30
Tabel 3.1
Rubrik Penilaian Kegiatan Menulis Teks Deskriptif (Brown, 2007)
ASPEK Skor KRITERIA Bobot
Seluruh isi karangan sesuai dengan topik dan dilengkapi dengan rician (details) yang berkaitan dengan topik.
3x 3
seluruh isi karangan sesuai dengan topik, dan hampir seluruh kalimat pendukung berkaitan dengan topik.
2
Seluruh isi karangan sesuai dengan topik, tetapi kalimat pendukung tidak sesuai dengan topik
1
Seluruh isi karangan tidak sesuai dengan topik dan kalimat deskripsi disusun dengan kata penghubung yang seluruhnya beberapa kata penghubung yang tepat.
1
Semua identifikasi tidak lengkap dan deskripsi disusun dengan kata penghubung yang tidak tepat.
GRAMMAR (G)
Lanjutan Tabel 3.1 pemilihan kata dan bentuk kata yang tepat dan efektif
1,5x 3
Hampir seluruh isi karangan menggunakan pemilihan kata dan bentuk kata yang tepat.
2 ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.
1,5x 3
Hampir seluruh isi karangan menggunakan ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.
2
Sebagian besar isi karangan menggunakan ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.
1
Sebagian kecil isi karangan menggunakan ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.
(Diadaptasi dari Principles of Language Learning and Teaching,Brown, 2007)
Skor= 3C+2O+2G+1.5O+1,5M X 100
40
G.Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas
Untuk mengetahui kesahihan suatu instrumen penelitian hendaknya dilakukan
uji validitas. Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur sesuatu
yang ingin kita ukur. Suatu instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur oleh peneliti
32
Teknik Bivariate Pearson atau korelasi Pearson Product Moment digunakan
oleh peneliti untuk menganalisis hasil instrumen yang telah disusun. Analisis
instrumen ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor aspek
dengan skor total. Skor total merupakan jumlah dari keseluruhan aspek.
Aspek-aspek yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan Aspek-aspek-Aspek-aspek
tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin
diungkap. Koefesien korelasi item total dengan Bivariate Pearson atau korelasi
Pearson Product Moment dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk mengetahui kriteria suatu instrumen memiliki validitas tinggi atau rendah dapat melihat kriteria sebagai berikut:
Pengujian validitas ini dilakukan kepada subjek yang berbeda dengan subjek
yang dijadikan sampel penelitian, yaitu dilakukan kepada siswa kelas V SD
Negeri Cisaruni Kab. Tasikmalaya yang berjumlah 30 siswa. Instrumen ini terdiri
dari 5 aspek soal berbentuk essay.
Berikut ini salah satu contoh hasil uji validitas instrumen dengan
menggunakan rumus Pearson Product Moment.
Tabel 3.3
Distribusi Nilai Uji Validitas
Aspek Pertama
No. Sampel X Y X2 Y2 XY
1 Instrumen 1 3 13 9 169 39
2 Instrumen 2 3 12 9 144 36
3 Instrumen 3 3 16 9 256 48
4 Instrumen 4 1 12 1 144 12
5 Instrumen 5 1 11 1 121 11
6 Instrumen 6 1 7 1 49 7
7 Instrumen 7 3 15 9 225 45
8 Instrumen 8 2 14 4 196 28
9 Instrumen 9 3 14 9 196 42
10 Instrumen 10 3 13 9 169 39
11 Instrumen 11 3 13 9 169 39
12 Instrumen 12 1 8 1 64 8
13 Instrumen 13 3 15 9 225 45
14 Instrumen 14 1 9 1 81 9
15 Instrumen 15 4 15 16 225 60
34
Lanjutan Tabel 3.3
17 Instrumen 17 1 11 1 121 11
18 Instrumen 18 3 14 9 196 42
19 Instrumen 19 3 13 9 169 39
20 Instrumen 20 3 14 9 196 42
21 Instrumen 21 1 9 1 81 9
22 Instrumen 22 3 9 9 81 27
23 Instrumen 23 3 16 9 256 48
24 Instrumen 24 3 14 9 196 42
25 Instrumen 25 3 16 9 256 48
26 Instrumen 26 1 9 1 81 9
27 Instrumen 27 3 13 9 169 39
28 Instrumen 28 4 17 16 289 68
29 Instrumen 29 4 13 16 169 52
30 Instrumen 30 3 16 9 256 48
Jumlah 76 380 222 5030 1019
= ∑ − ∑ ∑
⦋ ∑ − ∑ ⦌⦋ ∑ − ∑ ⦌
= 30 × 1019 − 76 380
⦋30 × 222 − 76 ⦌⦋30 × 5030 − 380 ⦌
= 30570 − 28880
√6660 − 5776 × 150900 − 144400
= 1690
= 1690 √5746000
=2397,081690
=0,71
Jadi nilai rxy instrumen pada soal pertama adalah 0,71
Tabel 3.4
Nilai rxy
Nomor Aspek rxy
1 0,71
2 0,49
3 0,44
4 0, 49
5 0,44
Suatu instrumen dikatakan valid apabila t-hitung > t-tabel dan sebaliknya
suatu instrumen dikatakan tidak valid apabila t-hitung < t-tabel. Setelah nilai rxy diketahui maka langkah selanjutnya yaitu mencari t-hitung dengan menggunakan
rumus berikut:
ℎ ! " = √ −2
#1− 2
Salah satu contoh perhitungan t-hitung untuk item pertama:
ℎ ! " =$%&√'(2
36
= 0.71√30−2 1− 0,71 2
=0,71 ×5,29 √1−0.50
= 3,76 √0,71
=3,76 0.84
=4,48
Nilai thitung pada item pertama sebesar 4,48
Tabel 3.5 Nilai thitung Nomor
Aspek rxy t-hitung 1 0,71 4,48 2 0,49 2,78 3 0,44 2,45 4 0, 49 2,78 5 0,44 2,45
Tabel 3.6
Validitas Instrumen Soal
Nomor
Item rxy t-hitung t-tabel
Valid/Tidak
Valid Ket.
1 0,71 4,48 2,30 Valid Tinggi
2 0,49 2,78 2,30 Valid Cukup
3 0,44 2,45 2,30 Valid Cukup
4 0, 49 2,78 2,30 Valid Cukup
5 0,44 2,45 2,30 Valid Cukup
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat digunakan
beberapa kali pada objek penelitian yang sama, maka data yang dihasilkan akan
sama pula. (Sugiyono, 2013, hlm. 269).
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan) alat
pengumpul data (instrumen yang digunakan). Untuk menguji reliabilitas
instrumen digunakan teknik Alfa Cronbach. Adapun rumus mencari koefisien
reliabilitas Alfa Cronbach adalah :
* = ⦋+ − 1⦌⦋1 −+ ∑,*
2
,-2 ⦌ Keterangan:
k = jumlah item
38
Tabel 3.7
Distribusi Nilai Uji Reliabilitas
Nama Sampel
Aspek
X X2
1 2 3 4 5
Instrumen 1 3 3 3 3 1 13 169
Instrumen 2 3 2 1 3 3 12 144
Instrumen 3 3 3 4 3 3 16 256
Instrumen 4 1 3 4 1 3 12 144
Instrumen 5 1 3 3 1 3 11 121
Instrumen 6 1 1 3 1 1 7 49
Instrumen 7 3 3 3 3 3 15 225
Instrumen 8 2 3 3 2 4 14 196
Instrumen 9 3 3 1 3 4 14 196
Instrumen 10 3 1 3 3 3 13 169
Instrumen 11 3 1 3 3 3 13 169
Instrumen 12 1 1 2 1 3 8 64
Instrumen 13 3 3 3 3 3 15 225
Instrumen 14 1 3 3 1 1 9 81
Instrumen 15 4 3 3 4 1 15 225
Instrumen 16 3 1 1 3 1 9 81
Instrumen 17 1 3 3 1 3 11 121
Instrumen 18 3 3 3 3 2 14 196
Instrumen 19 3 1 3 3 3 13 169
Lanjutan Tabel 3.7
Instrumen 21 1 3 1 1 3 9 81
Instrumen 22 3 1 1 3 1 9 81
Instrumen 23 3 4 3 3 3 16 256
Instrumen 24 3 4 3 3 1 14 196
Instrumen 25 3 3 3 3 4 16 256
Instrumen 26 1 3 1 1 3 9 81
Instrumen 27 3 3 3 3 1 13 169
Instrumen 28 4 3 3 4 3 17 289
Instrumen 29 4 1 1 4 3 13 169
Instrumen 30 3 3 4 3 3 16 256
76 76 76 76 76 380 5030
JKs
5776 5776 5776 5776 5776
2880
Jki 222 222 222 222 222
1110
Dengan data pada tabel 3.7, maka di operasikan ke dalam rumus sebagai berikut:
*
= ⦋
+ −
+
1
⦌⦋1 −
,
* 2,
-2⦌
40
•
,-2 = ∑ .2 '
−
∑ . 2
'2
=5030 30 −
3082
302
=503030 −94864900
=167,67−105,4
=62,27
• ,*2 = /01 '
−
/02
'2
Dimana :
JKi = jumlah kuadrat seluruh skor aspek JKs = jumlah kuadrat subjek
Maka,
,*2 = /0'1
−
/0'22=111030 −2880900
=37−3,2
=11,56
Selanjutnya masukan data ke dalam rumus alfa cronbach, diperoleh:
*
= ⦋
+ − 1⦌⦋1 −
+
,
* 2,
-2⦌
= ⦋ 5
= 1.25× 1−0,19
= 1.25×0,81
= 1,01
Jadi, koefisien reliabilitas instrumen adalah 1,01, dinyatakan reliabel, dan
termasuk termasuk karakteristik reliabilitas sangat kuat. Sesuai dengan kriteria
berikut ini:
Tabel 3.8
Kriteria Reliabilitas
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0, 599 Sedang
0,60 – 0, 799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
H. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang didapat oleh peneliti yaitu berupa sumber primer. Sumber
primer merupakan sumber yang langsung dapat memberikan data kepada
pengumpul data atau peneliti (Sugiyono, 2013, hlm. 225). Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu tes dan observasi.
Jenis observasi yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi berperan serta
(Participant observation). pada penelitian ini peneliti sekaligus berperan sebagai
guru yang menggunakan journal sebagai alat dalam pembelajaran menulis di
42
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data dari responden dan sumber data
terkumpul (Sugiyono, 2013, hlm. 245). Dalam penelitian ini teknik analisis data
yang digunakan yaitu dengan menggunakan Statistik Deskriptif dan Inferensial.
Statistik deskriptif merupakan teknik analisis data yang mendeskripsikan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku secara umum. (Sugiyono, 2012, hlm. 29)
Dengan menggunakan statistik deskriptif ini, peneliti ingin mendeskripsikan
data sampel dan untuk mencari perbandingan rata-rata data sampel atau populasi
71
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data
serta pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan:
1. Keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris awal siswa kelas V SDN
3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, berada pada
kategori tinggi sebanyak 4% siswa, kategori sedang sebanyak 28% siswa, dan
kategori rendah sebanyak 68% siswa.
Setelah menggunakan video describing people, keterampilan menulis teks
deskriptif bahasa Inggris siswa mengalami peningkatan yang cukup tinggi
dimana terdapat 24% siswa pada kategori sangat tinggi, 60% siswa pada
kategori tinggi dan 16% siswa pada kategori sedang.
2. Keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris awal siswa kelas V SDN
2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, umumnya
memiliki rata−rata hampir sama dengan kelas V SDN 3 Ciawang. Dimana
terdapat 8% siswa berada pada kategori tinggi, 36% siswa berada pada
kategori sedang dan 56% siswa berada pada kategori rendah.
Setelah pembelajaran dengan tidak menggunakan video describing people
(pembelajaran konvensional), keterampilan menulis teks deskriptif bahasa
Inggris siswa mengalami peningkatan dimana terdapat 4% siswa pada
kategori sangat tinggi, 44% siswa pada kategori tinggi dan 52% siswa pada
kategori sedang.
3. Berdasarkan uji beda rata-rata normal gain di kelas eksperimen (SDN 3
Ciawang) dan kelas kontrol (SDN 2 Ciawang), menunjukan bahwa rata-rata
gain di kelas eksperimen yang menggunakan media video Describing People
lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Dengan begitu, Keterampilan menulis teks
deskriptif bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Ciawang Kecamatan
72
People lebih baik dari keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas V SDN 2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya
yang tidak menggunakan video Describing People.
B. Saran
Beberapa saran yang penulis rekomendasikan untuk pelaksanaan penggunaan
video describing people dalam pembelajaran bahasa Inggris, terutama dalam
pembelajaran menulis:
1. Guru bahasa Inggris disarankan untuk menjadikan media video sebagai salah
satu alternatif pembelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan
menulis siswa di Sekolah Dasar khususnya. Guru juga disarankan untuk
memiliki kompetensi tertentu dalam memilih, merancang, dan menyajikan
media terutama video dalam pembelajaran menulis. Hal ini disarankan agar
guru dapat memilih video yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
kebutuhan serta ketertarikan siswa.
2. Bagi sekolah diharapkan dapat menyediakan bahan-bahan non buku seperti
berbagai media audio visual termasuk video untuk mendukung kegiatan
balajar mengajar. Dengan menyediakan video guru dengan mudah
mendapatkan media yang menarik bagi siswa sebagai bahan ajar.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan penggunaan video describing people
dalam pembelajaran menulis bahasa Inggris ini untuk dicoba, dikaji, dan
dikembangkan kembali untuk keterampilan menulis yang lain dan dapat
73
Alkhaidah, S. Dkk. (1988). Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Ardiani. (2008). Peningkatan Kemampuan Bercerita dengan Menggunakan Media Audio pada Siswa Kelas 2 SLTP. Skripsi. Semarang:UNS
Faisal, Risya. (2012). Keefektifan Media Film Dokumenter Karya Harun Yahya dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi. Skripsi. Bandung: UPI
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
Arsyad, N. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo
Brown, H. D. (2007). Principles of Language Learning and Teaching. White Plains, New York: Longman Publishing Group
Canning, Christine. Wilson. (2000). Practical Aspects of Using Video in the Foreign Language Clasroom. (online). Available at http://iteslj.org/Articles/Canning-Video.html
Cundell, A. (2008). The Integration of Effective Tehnologies for Language Learning and Teaching. In Educational Technology in the Arabian Gulf: Theory, research and pedagogy, ed. P. Davidson, J. Shewell, and W.J. Moore, 13-23. Dubai: TESOL Arabia
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Isi. Jakarta: Kepmendiknas No.22 Tahun 2006
Djago Tarigan, H.G. Tarigan. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa
Faisal, Risya. (2012). Keefektifan Media Film Dokumenter Karya Harun Yahya dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi. Skripsi. Bandung: UPI
Gerot, Linda dan Peter, Wignell (1995). Making Sense of Functional Grammar. Sydney: Gerd Stabler
Harmer, Jeremy. (2001). The Practice of English Language Teaching-3rd edition. Londo: Pearson Longman
74
Pramono, Gatot. (2008). Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan: Depdiknas
Rahman, B., Resmini, N., & Rosmana, A, Iyos. (2010). Kebahasaan I: Fonologi dan Morfologi. Bandung: UPI Press
Richards, J. C., & Renandya, W. A. 2003. Methodology in Language Teaching an Anthology of Current Practice(3rd ed). Cambridge: Cambridge University Press
Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Schell, Catherine. (2011). Lesson Plans for English as a Foreign Language (EFL) Teachers (Teachers Guide) : Lesson #2 Describing People. America: VOA (Voice of America)
Sugeng, Bambang. (2007). Let’s Make Friends with English. Jakarta: Esis
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Syarif, E., Zulkarnaini., & Sumarno. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Tarigan, H. Guntur. (1985). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tompkins, Gail E. (2000). Teaching Writing: Balancing Process and Product. United States of America