• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian kuasi eksperimen di kelas V SDN Cieunteung 2 Kota Tasikmalaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian kuasi eksperimen di kelas V SDN Cieunteung 2 Kota Tasikmalaya)."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DESCRIBING PEOPLE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF

BAHASA INGGRIS

(Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas V SDN 2 Ciawang dan SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kab Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan oleh :

ASTY SEPTIANA PUTRI NIM 1004115

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014

(2)

iv

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DESCRIBING PEOPLE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF

BAHASA INGGRIS

(Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas V SDN 2 Ciawang dan SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh : Asty Septiana Putri

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara objektif tentang keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa, mengetahui proses pembelajaran menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa melalui media video describing people, dan mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa menggunakan video describing people, dengan keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa tanpa menggunakan video describing people atau lebih dikenal dengan pembelajaran konvensional.

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif jenis Quasi Eksperiment dengan desain Nonequivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ciawang 2 sebagai kelas kontrol dan SDN 3 Ciawang sebagai kelas eksperimen, dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh yang masing-masing siswanya berjumlah 25. Instrumen yang digunakan peneliti adalah tes keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa. Pengumpulan data diperoleh dari data hasil pretest dan posttest. Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dengan bantuan Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16.0.

Berdasarkan hasil penghitungan statistik, keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis teks deskriptif bahasa Inggris mengalami peningkatan yang dapat dibuktikan dengan hasil menulis teks deskriptif siswa sebelum dan sesudah menggunakan media video decribing people. Perbedaan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media tersebut, dianalisis dengan menggunakan uji Independent sample T Test, hipotesis tersebut terbukti dengan perolehan nilai tabel (3,649 > 2,069) dan signifikansi < 0,05 (0,001 < 0,05) sehingga berdasarkan kriteria pengujian, Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa yang menggunakan video Describing People lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan video Describing People.

(3)

iv

STUDENT DESCRIPTIVE WRITING SKILL AT ENGLISH LESSON (A Quasi−Experimental Study in Fifth Grade Ciawang 2 Elementary School and

Ciawang 3 Elementary School in Tasikmalaya)

By : Asty Septiana Putri

ABSTRACT

This study aimed to investigate the influence of video Describing People in teaching descriptive text. It examined how video Describing People could influence student’s descritive writing skill.

Background of this research is student’s descriptive writing skill at English lesson exist in low category. The solution of that problem is using on of learning media who can increase student’s writing skill is using Video Describing People developed by ESLvideo.com. The purpose of this research is knowing the influence of Video Describing People media toward student’s descriptive writing skill at English lesson in fifth grade Ciawang 2 Elementary School and Ciawang 3 Elementary School. A method of this research is Quantitative research with Quasi Experimental type and using Nonequivalent Control Group design. Population of this research is class V Ciawang 2 Elementary School and Ciawang 3 Elementary School. In selecting the samples, fifth grade students of elementary school in Ciawang were selected. There were two classes as the sample; the first was Ciawang 3 Elementary School as an experimental group and the other was Ciawang 2 Elementary School as a control group. The main instrument of this research is performance test form simple writing in English language adapted from Principles of Language Learning and Teaching (Brown, 2007). Data collected from student pretest and posttest. Data analyze using Microsoft Excel 2010 and SPSS 16.0 for Windows.

From the result of a study, it was shown that the average final value obtained experimental class higher than the control class. Posttest average in experiment class is 71, and control class is 59,3. It shows that there are influenced using Video Describing People toward student descriptive writing skill at English lesson in Elementary School. After doing the Independent Samle T Test computation for knowing that the different after giving english learning especially in descriptive writing skill. The hypothesis is proven with the acquisition value table (3,649 > 2,069) and significant value of the postest score was < 0,05 two tailed (0,001 < 0,005), can be determined that Ho rejected

and Ha accepted. So it means, learning English descriptive writing skill using video

Describing People is better than learning English descriptive writing skill without using video Describing People. This study was suggests that teachers are recommended to have certain competencies in selecting and presenting videos in teaching writing class.

(4)

v DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ACKNOWLEDGEMENT ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 9

1. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 9

2. Pengertian Media Pembelajaran ... 10

3. Manfaat Media Pembelajaran ... 10

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 11

5. Video Describing People sebagai Media Pembelajaran ... 13

6. Keterampilan Menulis Bahasa Inggris ... 18

7. Fungsi Menulis ... 19

8. Manfaat Menulis ... 19

(5)

vi

B. Kerangka Pemikiran ... 22

C. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 26

C. Metode Penelitian ... 27

D. Variabel Penelitian ... 27

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

F. Instrumen Penelitian ... 29

G. Proses Pengembangan Instrumen ... 31

H. Teknik Pengumpulan Data ... 41

I. Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

1. Deskripsi Hasil Pretest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa ... 43

2. Deskripsi Data Hasil Posttest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa ... 52

3. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Siswa pada Materi Physical Appearance setelah Proses Pembelajaran ... 60

B. Pembahasan ... 65

1. Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Awal Siswa Kelas V SDN 2 Ciawang dan SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya... 65

(6)

vii

3. Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa Kelas V

SDN 2 Ciawang sebelum dan setelah dengan tidak Menggunakan Video

Describing People... ... 68

4. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Siswa yang Menggunakan Video Describing People dengan Siswa yang tidak Menggunakan Video Describing People ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 75

(7)

viii

Tabel Halaman

3.1 Rubrik Penilaian Kegiatan Menulis Teks Deskriptif ... 30

3.2 Klasifikasi Kriteria Validitas ... 32

3.3 Distribusi Nilai Uji Validitas- ... 33

3.4 Nilai rxy ... 35

3.5 Nilai thitung ... 36

3.6 Validitas Instrumen Soal ... 37

3.7 Distribusi Nilai Uji Reliabilitas ... 38

3.8 Kriteria Reliabilitas ... 41

4.1 Nilai Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 44

4.2 Interval Kategori Motivasi Belajar Siswa ... 46

4.3 Interval Kategori Pretest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Physical Appearance ... 47

4.4 Statistik Deskriptif Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 48 4.5 Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 49

4.6 Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51

4.7 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 52

4.8 Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ... 53

4.9 Interval Kategori Posttest Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bahasa Inggris Physical Appearance ... 55

4.10 Statistik Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57

4.11 Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57

4.12 Uji Homogenitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 58

4.13 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 60

4.14 Rata-rata Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 61

(8)

ix

4.16 Hasil Uji Normalitas Data Gain antara Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ... 62

4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Gain antara Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol. ... 63

4.18 Hasil Uji-t Perbedaan Rata-rata Normal Gain antara Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ... 65

(9)

x

Gambar Halaman

2.1 Gambar Video Describing People ... 15

3.1 Nonequivalent Control Group Design ... 26

3.2 Variabel Independen dan Variabel Dependen ... 28

4.1 Persentase Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol ... 47

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Administrasi Penelitian ... 76

2. Video Describing People ... 81

3. Kelas Eksperimen ... 85

3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 86

3.2 Sampel Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 94

3.3 Nilai Hasil Pretest di Kelas Eksperimen ... 95

3.4 Sampel Hasil Posttest di Kelas Eksperimen ... 96

3.5 Nilai Hasil Posttest di Kelas Eksperimen ... 97

4. Kelas Kontrol ... 98

4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 99

4.2 Sampel Hasil Pretest Kelas Kontrol ... 106

4.3 Nilai Hasil Pretest di Kelas Kontrol ... 107

4.4 Sampel Hasil Posttest di Kelas Kontrol ... 108

4.5 Nilai Hasil Posttest di Kelas Kontrol ... 109

5 . T Tabel ... 110

(11)

1

PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian

Peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa

dimiliki oleh bahasa. Bahasa digunakan sebagai penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi dalam perkembangan intelektual siswa. Dalam

perkembangan sosial siswa, bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

dengan teman atau orang lain. Sedangkan dalam perkembangan emosional siswa,

bahasa digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan dan gagasan yang

mereka miliki. Sebagaimana tercantum dalam Rahman, B dkk. (2010, hlm. 1)

dinyatakan bahwa bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi arbitrer yang

dipakai oleh manusia untuk tujuan berkomunikasi satu sama lain. Pembelajaran

bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya

orang lain.

Mengingat pentingnya bahasa dan perannya yang besar dalam berbagai

aspek, maka pendidikan bahasa di negara manapun menjadi sangat penting

terutama pendidikan bahasa Inggris. Oleh sebab itu bahasa Inggris dijadikan

sebagai salah satu muatan lokal yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Fungsinya

dijelaskan Depdiknas dalam Permendiknas No.22 Tahun 2006 yang menyatakan :

(12)

2

Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa bahasa terutama bahasa Inggris

memiliki peranan penting sebagai alat komunikasi antarbangsa baik dalam hal

ekonomi, politik, sosial dan budaya. Pada era globalisasi saat ini, dengan berbagai

kemajuan yang ada dan kita rasakan, Bahasa Inggris sangat dibutuhkan karena

ilmu pengetahuan secara internasional menggunakan bahasa Inggris sebagai alat

komunikasi dan pengemban ilmu pengetahuan. Untuk mampu bersaing secara

global, bahasa Inggris tidak hanya diajarkan pada tingkat sekolah menengah dan

perguruan tinggi saja, tetapi juga diajarkan di sekolah dasar. Dengan harapan

siswa dapat menguasai pengetahuan dasar bahasa Inggris sebagai bekal untuk

mereka kelak memasuki pembelajaran di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Mengajar dan belajar bahasa Inggris bertujuan agar siswa dapat menggunakan

bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di sekolah bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi tidak hanya

secara lisan tetapi juga dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan salah satu dari

empat keterampilan berbahasa yang mendasar yaitu mendengarkan (listening),

berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing) (Zainurrahman,

2011, hlm. 2). Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai (Tarigan, 1986, hlm.

15). Menurut Djago Tarigan, menulis berarti mengekspresikan secara tertulis

gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan (Sumarno, 2009, hlm. 5).

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan menulis merupakan

kegiatan berupa penuangan ide atau gagasan melalui bentuk simbol huruf dan

angka sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Oleh karena itu keterampilan

menulis penting untuk diajarkan kepada siswa karena tulisan dapat menjadi

sebuah alat untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pesan ke pembaca dengan

tujuan tertentu. Dengan tulisan kita dapat menjelaskan dan mendeskripsikan

sesuatu kepada seseorang yang jauh dari kita. Siswa perlu memiliki keterampilan

(13)

memahami dan menciptakan berbagai jenis teks (genre) dalam bahasa Inggris,

seperti teks descriptive, narrative, recount, report,dan procedure.

Teks deskriptif merupakan salah satu genre yang mesti diajarkan kepada

siswa pada tingkat SD. Sesuai dengan Program Pembelajaran dan Pengembangan

Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas V dalam aspek

menulis dengan kegiatan belajar berupa menuliskan kata-kata sifat pada gambar

yang disajikan dan menuliskan atau mendeskripsikan macam-macam karakter.

Keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris diajarkan pada siswa

khususnya pada siswa sekolah dasar kelas V dengan materi yang berjudul What

Does She Looks Like (Sugeng, 2007, hlm. 70-85).

Setelah melakukan pre eliminary research di kelas V SD N 2 Ciawang dan

SDN 3 Ciawang, diketahui ada beberapa hambatan yang dihadapi siswa ketika

mereka belajar bahasa Inggris, khususnya dalam keterampilan menulis. Mereka

tidak cukup menguasai kosakata untuk menghasilkan teks. Mereka memiliki

perasaan takut akan membuat kesalahan dalam menulis bahasa Inggris. Serta,

minat mereka yang kurang terhadap pembelajaran bahasa Inggris. Kenyataan ini

membuat cukup sulitnya mencapai suatu kompetensi dasar yang seperti yang ada

dalam kurikulum. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti metode atau

teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang diminati oleh siswa.

Kegiatan guru dalam dalam proses pembelajaran dirasakan oleh siswa kurang

menarik, tidak efektif dan tidak inovatif. Kebanyakan guru hanya menggunakan

metode ceramah dan mengerjakan buku LKS. Bahkan hampir setiap pembelajaran

guru hanya mengajarkan kosakata dengan teknik menalar, siswa dituntut untuk

hafal beberapa kosakata dalam bahasa Inggris setiap kali pertemuan. Hal ini

membuat para siswa menjadi jenuh, memang pada dasarnya teknik ini dapat

membuat siswa dengan cepat menghafal kosakata dalam bahasa inggris namun

dengan teknik ini pula siswa dapat dengan mudahnya lupa akan kosakata yang

telah mereka pelajari. Karena mereka dipaksa untuk menghafal bukan memahami.

Media pembelajaran yang digunakan guru pun monoton, guru hanya terpaku pada

sumber buku saja. Siswa masih banyak yang mengganggap pelajaran bahasa

(14)

4

untuk menuangkan kata-kata ke dalam bentuk tulisan. Hal ini terjadi karena

kurangnya kemampuan guru untuk menghadirkan proses pembelajaran yang

menarik.

Pada era reformasi seperti ini mengharuskan guru untuk lebih akrab dengan

penggunaan media. Media pembelajaran adalah komponen proses belajar

mengajar yang memiliki peranan sangat penting, karena dapat memberikan

rangsangan terhadap pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan

terkendali (Gagne & Briggs dalam Ardiani, 2008, hlm. 13; 2008, hlm. 15). Salah

satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa yaitu media

audio visual, pendapat ini dikemukakan oleh Soegito Atmohoetomo (Rohani,

1997, hlm. 16). Menurut Richards dan Renandya (2002, hlm. 113), bahwa mereka

percaya akan beberapa materi pembelajaran berupa video dan perangkat lunak

lainnya dapat menstimulasikan keterampilan menulis. Pendapat ini diperkuat oleh

pernyataan Harmer (2001, hlm. 114), “Video is one of the audio visual aids that

can be used in a writing class. It makes lessons more fun. It can also be used to create a situation for writing classes in which students have big enthusiasm in learning the process of writing”. Video merupakan salah satu media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, yaitu jenis media yang selain

mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Siswa

akan lebih tertarik dengan gambar-gambar yang bergerak bersuara yang lebih

dinamis dan hidup daripada sebuah teks atau suara seperti rekaman bahasa Inggris

sebagai bahasa asing di kelas, hal ini membuat siswa lebih memperhatikan

pembelajaran. Pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media audio

visual khususnya video describing people, video yang mengajarkan kosakata,

phrase, dan cara untuk mendeskripsikan karakteristik manusia secara jelas, dan

sistematis diharapkan dapat meningkatkan minat siswa belajar, sehingga dapat

meningkatkan keterampilan menulis bahasa Inggris siswa, terutama dalam teks

(15)

Dari penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti keterampilan menulis

siswa dengan mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Video Describing People

Terhadap Keterampilan Menulis Deskriptif Bahasa Inggris di Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Latar belakang diatas ditemukan berbagai masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam menuangkan kata-kata secara

tulisan dalam bahasa Inggris.

2. Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris karena

membosankan.

3. Kurangnya media yang digunakan oleh guru dalam menghadirkan

pembelajaran yang menarik.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan berikut merupakan masalah yang dijadikan fokus dari penelitian

yang dapat disusun sebagai berikut :

1. Bagaimana keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa

kelas SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya

sebelum dan setelah menggunakan video Describing People?

2. Bagaimana keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa

kelas V SDN 2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya

sebelum dan setelah pembelajaran dengan tidak menggunakan video

describing people?

3. Apakah keterampilan menulis teks deskriptif kelas V SDN 3 Ciawang

dengan menggunakan video Describing People lebih baik dari

keterampilan menulis teks deskriptif yang tidak menggunakan video

(16)

6

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris

siswa kelas V SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten

Tasikmalaya sebelum dan setelah menggunakan video describing people.

2. Untuk mengetahui keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris

siswa kelas V SDN 2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten

Tasikmalaya sebelum dan setelah pembelajaran dengan tidak

menggunakan video describing people.

3. Untuk mengetahui keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris

siswa kelas V SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten

Tasikmalaya dengan menggunakan video Describing People lebih baik

dari keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris yang tidak

menggunakan video Describing People.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan tentang penggunaan video describing people sebagai media

pembelajaran dalam keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat:

1) Menjadi masukan untuk guru dalam mengajar agar menjadi guru

yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran

bahasa Inggris khususnya dalam mengajarkan keterampilan

menulis teks deskriptif dengan menggunakan video describing

(17)

b. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat:

1) Membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis mereka.

2) Membuat siswa menjadi sangat tertarik dengan belajar bahasa

inggris, dengan menggunakan video describing people.

c. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat:

1). Menjadi salah satu referensi atau acuan, khususnya bagi peneliti

yang akan mengkaji tentang video describing people sebagai salah

satu media audio visual yang digunakan dalam pembelajaran.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat:

1) Menambah wawasan serta pengetahuan.

2) Sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang inovatif dan

menyenangkan dengan menggunakan video describing people

sebagai salah satu media audio visual yang digunakan dalam

pembelajaran.

F. Struktur Organisasi Skripsi 1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah penelitian,

rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur

organisasi skripsi.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan landasan-landasan teori yang menjadi acuan penulis

(18)

8

3. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti menguraikan mengenai lokasi dan subjek populasi atau

sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional

variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik

pengumpulan data, serta analisis data.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti memaparkan data dari hasil penelitian yang telah didapat

di lapangan, pengolahan data serta analisis temuan atau pembahasan.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti menyajikan kesimpulan terhadap hasil analisis temuan

penelitian, jawaban pertanyaan dari rumusan masalah, serta saran atau

(19)

25

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian yaitu SD Negeri

Ciawang 2 dan SD Negeri Ciawang 3 yang terletak di Kelurahan Ciawang,

Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. SD Negeri Ciawang 2 dan SD

Negeri Ciawang 3 merupakan 2 dari 3 SD yang terletak di sebuah kompleks

Ciawang. Alasan peneliti untuk memilih SD Negeri Ciawang 2 dan SD Negeri

Ciawang 3 sebagai lokasi penelitian diantaranya adalah :

a. SD Negeri Ciawang 2 dan 3 terletak di sebuah kompleks yang sama.

b. SD Negeri Ciawang 2 dan 3 masih menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dalam proses pembelajaran sehingga mata pelajaran

Bahasa Inggris masih diajarkan di SD ini.

c. SD Negeri Ciawang 2 dan 3 diajar oleh seorang guru bahasa Inggris khusus

yang sama.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan sebuah wilayah generalisasi terdiri atas obyek dan

subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013,

hlm. 80). Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa

kelas V SDN Ciawang 2 dan SDN Ciawang 3 Kecamatan Leuwisari Kabupaten

Tasikmalaya yang masing-masing terdiri dari 25 orang.

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V

dari SDN Ciawang 2 dan SDN Ciawang 3 Kecamatan Leuwisari Kabupaten

Tasikmalaya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013 : 81) yang

menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi yang bersifat

(20)

26

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik

pengambilan sampel jenuh. Seluruh siswa kelas V di SDN Ciawang 2 dan 3

menjadi sampel penelitian, karena masing-masing SD memiliki jumlah murid

yang sama banyak. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Sugiyono (2013, hlm. 85)

yang mengemukakan bahwa teknik sampling jenuh digunakan apabila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik sampel jenuh ini dilakukan

jika jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang. Kemudian sampel

penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu SDN Ciawang 2 sebagai

kelompok kontrol dan SDN Ciawang 3 sebagai kelompok eksperimen. Sampel

yang dijadikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianggap memiliki

karakteristik yang sama.

B. Desain Penelitian

Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen di dalam metode penelitian

kuantitatif, diantaranya yaitu Pre-Experimental Design, True Experimental

Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian quasi experiment design dengan jenis

nonequivalent control group design. Quasi experiment nonequivalent control group design adalah suatu metode penelitian yang memiliki satu kelas kontrol dan satu kelas ekperimen sebagai perbandingan. untuk melihat hasil dari suatu

perlakuan. Nonequivalent control group design berbentuk :

Gambar 3.1. Nonequivalent control group design

Keterangan: E = kelompok eksperimen

K = kelompok kontrol

X = perlakuan terhadap kelas eksperimen

O1 = pre-test kelas eksperimen O3 = pre-test kelas kontrol

E O1 X O2

(21)

O2 = post-test kelas eksperimen O4= post-test kelas kontrol

Berdasarkan desain penelitian tersebut dapat dilihat perbedaan pencapaian

antara kelompok eksperimen (O2 – O1) dengan pencapaian kelompok kontrol

(O4 – O3). Desain tersebut juga menjelaskan pencapaian kelompok eksperimen

dan kontrol (O1,O3) sebelum diberi perlakuan dan pencapaian kelompok

eksperimen dan kontrol (O2,O4) sesudah diberi perlakuan menggunakan media

video describing people. Sehingga dapat dilihat kemampuan awal siswa dan

kemampuan akhir siswa dalam keterampilan menulis teks deskriptif bahasa

Inggris, untuk membandingkan hasil dari perlakuan yang berbeda.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu penelitian yang

dilakukan dengan berdasarkan pada pendekatan kuantitatif. Metode penelitian

eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2013, hlm. 72). Peneliti

menganggap metode penelitian ini relevan dengan penelitian yang akan diakukan

oleh peneliti yaitu untuk mencari pengaruh penggunaan video describing people

terhadap keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa di Sekolah

Dasar.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 38).

Variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain :

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media video describing people.

Arsyad (2004, hlm. 36) mengemukakan bahwa video merupakan serangkaian

(22)

28

dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk

ketercapaian pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada

media pita atau disk. Video describing people mengajarkan kosakata, phrase,

dan cara untuk mendeskripsikan karakteristik manusia secara jelas, dan

sistematis. Melalui video ini siswa dapat mengingat, memahami, dan menerima

informasi saat pembelajaran bahasa Inggris sehingga tujuan pembelajaran akan

tercapai.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

yang karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013, hlm. 39). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks dekriptif.

3. Variabel Kontrol.

Sugiyono (2013, hlm. 41) menerangkan bahwa “variabel kontrol adalah

variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel

independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak

diteliti”. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan

penelitian yang bersifat membandingkan. Variabel kontrol dalam penelitian ini

adalah siswa, guru dan kelas yang sama. Peneliti menggunakan siswa, guru,

dan kelas yang sama sebagai variabel kontrol karena diharapkan tidak ada

faktor lain yang mempengaruhi terhadap keterampilan siswa menulis teks

deskriptif selain penggunaan media video describing people yang dapat

membuktikan ada atau tidaknya pengaruh terhadap variabel terikat, pemetaan

variabel penelitian dapat dilihat pada gambar.

Gambar 3.2 variabel independen dan variabel dependen

Video Describing People

(variabel bebas)

Keterampilan menulis teks deskriptif

(23)

E. Definisi Operasional Variabel a. Video Describing Peple

Video Describing People merupakan video yang mengajarkan tentang

kosakata, phrase secara detail saat digunakan dalam mengidentifikasi manusia.

b. Keterampilan Menulis Teks Deskriptif

Deskripsi berasal dari kata Description yang berarti uraian atau lukisan.

tulisan deskriptif merupakan tulisan yang bersifat menyebutkan

karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis. Hal ini sejalan

dengan pendapat Tompkins (2000, hlm. 221), yang menyebutkan bahwa tulisan

deskriptif adalah tulisan yang seolah-olah melukis dengan menggunakan

kata-kata. Dengan kata lain, tulisan deskriptif digunakan untuk menggambarkan

sebuah keadaan atau situasi, dan karakter objek secara komprehensif dengan

mengandalkan kosakata. Keterampilan menulis teks deskriptif berarti

keterampilan melukiskan suatu keadaan secara detail dengan kata-kata ke dalam

sebuah bentuk tulisan.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013. hlm. 1032) “Instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti yaitu berupa soal berbentuk

essay dengan rubrik penilaian yang telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan

(24)

30

Tabel 3.1

Rubrik Penilaian Kegiatan Menulis Teks Deskriptif (Brown, 2007)

ASPEK Skor KRITERIA Bobot

Seluruh isi karangan sesuai dengan topik dan dilengkapi dengan rician (details) yang berkaitan dengan topik.

3x 3

seluruh isi karangan sesuai dengan topik, dan hampir seluruh kalimat pendukung berkaitan dengan topik.

2

Seluruh isi karangan sesuai dengan topik, tetapi kalimat pendukung tidak sesuai dengan topik

1

Seluruh isi karangan tidak sesuai dengan topik dan kalimat deskripsi disusun dengan kata penghubung yang seluruhnya beberapa kata penghubung yang tepat.

1

Semua identifikasi tidak lengkap dan deskripsi disusun dengan kata penghubung yang tidak tepat.

GRAMMAR (G)

(25)

Lanjutan Tabel 3.1 pemilihan kata dan bentuk kata yang tepat dan efektif

1,5x 3

Hampir seluruh isi karangan menggunakan pemilihan kata dan bentuk kata yang tepat.

2 ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.

1,5x 3

Hampir seluruh isi karangan menggunakan ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.

2

Sebagian besar isi karangan menggunakan ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.

1

Sebagian kecil isi karangan menggunakan ejaan, tanda baca dan penggunaan huruf kapital yang tepat.

(Diadaptasi dari Principles of Language Learning and Teaching,Brown, 2007)

Skor= 3C+2O+2G+1.5O+1,5M X 100

40

G.Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Untuk mengetahui kesahihan suatu instrumen penelitian hendaknya dilakukan

uji validitas. Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur sesuatu

yang ingin kita ukur. Suatu instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur oleh peneliti

(26)

32

Teknik Bivariate Pearson atau korelasi Pearson Product Moment digunakan

oleh peneliti untuk menganalisis hasil instrumen yang telah disusun. Analisis

instrumen ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor aspek

dengan skor total. Skor total merupakan jumlah dari keseluruhan aspek.

Aspek-aspek yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan Aspek-aspek-Aspek-aspek

tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin

diungkap. Koefesien korelasi item total dengan Bivariate Pearson atau korelasi

Pearson Product Moment dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Untuk mengetahui kriteria suatu instrumen memiliki validitas tinggi atau rendah dapat melihat kriteria sebagai berikut:

(27)

Pengujian validitas ini dilakukan kepada subjek yang berbeda dengan subjek

yang dijadikan sampel penelitian, yaitu dilakukan kepada siswa kelas V SD

Negeri Cisaruni Kab. Tasikmalaya yang berjumlah 30 siswa. Instrumen ini terdiri

dari 5 aspek soal berbentuk essay.

Berikut ini salah satu contoh hasil uji validitas instrumen dengan

menggunakan rumus Pearson Product Moment.

Tabel 3.3

Distribusi Nilai Uji Validitas

Aspek Pertama

No. Sampel X Y X2 Y2 XY

1 Instrumen 1 3 13 9 169 39

2 Instrumen 2 3 12 9 144 36

3 Instrumen 3 3 16 9 256 48

4 Instrumen 4 1 12 1 144 12

5 Instrumen 5 1 11 1 121 11

6 Instrumen 6 1 7 1 49 7

7 Instrumen 7 3 15 9 225 45

8 Instrumen 8 2 14 4 196 28

9 Instrumen 9 3 14 9 196 42

10 Instrumen 10 3 13 9 169 39

11 Instrumen 11 3 13 9 169 39

12 Instrumen 12 1 8 1 64 8

13 Instrumen 13 3 15 9 225 45

14 Instrumen 14 1 9 1 81 9

15 Instrumen 15 4 15 16 225 60

(28)

34

Lanjutan Tabel 3.3

17 Instrumen 17 1 11 1 121 11

18 Instrumen 18 3 14 9 196 42

19 Instrumen 19 3 13 9 169 39

20 Instrumen 20 3 14 9 196 42

21 Instrumen 21 1 9 1 81 9

22 Instrumen 22 3 9 9 81 27

23 Instrumen 23 3 16 9 256 48

24 Instrumen 24 3 14 9 196 42

25 Instrumen 25 3 16 9 256 48

26 Instrumen 26 1 9 1 81 9

27 Instrumen 27 3 13 9 169 39

28 Instrumen 28 4 17 16 289 68

29 Instrumen 29 4 13 16 169 52

30 Instrumen 30 3 16 9 256 48

Jumlah 76 380 222 5030 1019

= ∑ − ∑ ∑

⦋ ∑ − ∑ ⦌⦋ ∑ − ∑ ⦌

= 30 × 1019 − 76 380

⦋30 × 222 − 76 ⦌⦋30 × 5030 − 380 ⦌

= 30570 − 28880

√6660 − 5776 × 150900 − 144400

= 1690

(29)

= 1690 √5746000

=2397,081690

=0,71

Jadi nilai rxy instrumen pada soal pertama adalah 0,71

Tabel 3.4

Nilai rxy

Nomor Aspek rxy

1 0,71

2 0,49

3 0,44

4 0, 49

5 0,44

Suatu instrumen dikatakan valid apabila t-hitung > t-tabel dan sebaliknya

suatu instrumen dikatakan tidak valid apabila t-hitung < t-tabel. Setelah nilai rxy diketahui maka langkah selanjutnya yaitu mencari t-hitung dengan menggunakan

rumus berikut:

ℎ ! " = √ −2

#12

Salah satu contoh perhitungan t-hitung untuk item pertama:

ℎ ! " =$%&√'(2

(30)

36

= 0.71302 10,71 2

=0,71 ×5,2910.50

= 3,760,71

=3,76 0.84

=4,48

Nilai thitung pada item pertama sebesar 4,48

Tabel 3.5 Nilai thitung Nomor

Aspek rxy t-hitung 1 0,71 4,48 2 0,49 2,78 3 0,44 2,45 4 0, 49 2,78 5 0,44 2,45

(31)

Tabel 3.6

Validitas Instrumen Soal

Nomor

Item rxy t-hitung t-tabel

Valid/Tidak

Valid Ket.

1 0,71 4,48 2,30 Valid Tinggi

2 0,49 2,78 2,30 Valid Cukup

3 0,44 2,45 2,30 Valid Cukup

4 0, 49 2,78 2,30 Valid Cukup

5 0,44 2,45 2,30 Valid Cukup

2. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat digunakan

beberapa kali pada objek penelitian yang sama, maka data yang dihasilkan akan

sama pula. (Sugiyono, 2013, hlm. 269).

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan) alat

pengumpul data (instrumen yang digunakan). Untuk menguji reliabilitas

instrumen digunakan teknik Alfa Cronbach. Adapun rumus mencari koefisien

reliabilitas Alfa Cronbach adalah :

* = ⦋+ − 1⦌⦋1 −+ ∑,*

2

,-2 ⦌ Keterangan:

k = jumlah item

(32)

38

Tabel 3.7

Distribusi Nilai Uji Reliabilitas

Nama Sampel

Aspek

X X2

1 2 3 4 5

Instrumen 1 3 3 3 3 1 13 169

Instrumen 2 3 2 1 3 3 12 144

Instrumen 3 3 3 4 3 3 16 256

Instrumen 4 1 3 4 1 3 12 144

Instrumen 5 1 3 3 1 3 11 121

Instrumen 6 1 1 3 1 1 7 49

Instrumen 7 3 3 3 3 3 15 225

Instrumen 8 2 3 3 2 4 14 196

Instrumen 9 3 3 1 3 4 14 196

Instrumen 10 3 1 3 3 3 13 169

Instrumen 11 3 1 3 3 3 13 169

Instrumen 12 1 1 2 1 3 8 64

Instrumen 13 3 3 3 3 3 15 225

Instrumen 14 1 3 3 1 1 9 81

Instrumen 15 4 3 3 4 1 15 225

Instrumen 16 3 1 1 3 1 9 81

Instrumen 17 1 3 3 1 3 11 121

Instrumen 18 3 3 3 3 2 14 196

Instrumen 19 3 1 3 3 3 13 169

(33)

Lanjutan Tabel 3.7

Instrumen 21 1 3 1 1 3 9 81

Instrumen 22 3 1 1 3 1 9 81

Instrumen 23 3 4 3 3 3 16 256

Instrumen 24 3 4 3 3 1 14 196

Instrumen 25 3 3 3 3 4 16 256

Instrumen 26 1 3 1 1 3 9 81

Instrumen 27 3 3 3 3 1 13 169

Instrumen 28 4 3 3 4 3 17 289

Instrumen 29 4 1 1 4 3 13 169

Instrumen 30 3 3 4 3 3 16 256

76 76 76 76 76 380 5030

JKs

5776 5776 5776 5776 5776

2880

Jki 222 222 222 222 222

1110

Dengan data pada tabel 3.7, maka di operasikan ke dalam rumus sebagai berikut:

*

= ⦋

+ −

+

1

⦌⦋1 −

,

* 2

,

-2

(34)

40

,-2 = ∑ .

2 '

∑ . 2

'2

=5030 30

3082

302

=50303094864900

=167,67105,4

=62,27

• ,*2 = /01 '

/02

'2

Dimana :

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor aspek JKs = jumlah kuadrat subjek

Maka,

,*2 = /0'1

/0'22

=1110302880900

=373,2

=11,56

Selanjutnya masukan data ke dalam rumus alfa cronbach, diperoleh:

*

= ⦋

+ − 1⦌⦋1 −

+

,

* 2

,

-2

= ⦋ 5

(35)

= 1.25× 10,19

= 1.25×0,81

= 1,01

Jadi, koefisien reliabilitas instrumen adalah 1,01, dinyatakan reliabel, dan

termasuk termasuk karakteristik reliabilitas sangat kuat. Sesuai dengan kriteria

berikut ini:

Tabel 3.8

Kriteria Reliabilitas

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0, 599 Sedang

0,60 – 0, 799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

H. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang didapat oleh peneliti yaitu berupa sumber primer. Sumber

primer merupakan sumber yang langsung dapat memberikan data kepada

pengumpul data atau peneliti (Sugiyono, 2013, hlm. 225). Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu tes dan observasi.

Jenis observasi yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi berperan serta

(Participant observation). pada penelitian ini peneliti sekaligus berperan sebagai

guru yang menggunakan journal sebagai alat dalam pembelajaran menulis di

(36)

42

I. Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah semua data dari responden dan sumber data

terkumpul (Sugiyono, 2013, hlm. 245). Dalam penelitian ini teknik analisis data

yang digunakan yaitu dengan menggunakan Statistik Deskriptif dan Inferensial.

Statistik deskriptif merupakan teknik analisis data yang mendeskripsikan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku secara umum. (Sugiyono, 2012, hlm. 29)

Dengan menggunakan statistik deskriptif ini, peneliti ingin mendeskripsikan

data sampel dan untuk mencari perbandingan rata-rata data sampel atau populasi

(37)

71

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan data hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data

serta pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan:

1. Keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris awal siswa kelas V SDN

3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, berada pada

kategori tinggi sebanyak 4% siswa, kategori sedang sebanyak 28% siswa, dan

kategori rendah sebanyak 68% siswa.

Setelah menggunakan video describing people, keterampilan menulis teks

deskriptif bahasa Inggris siswa mengalami peningkatan yang cukup tinggi

dimana terdapat 24% siswa pada kategori sangat tinggi, 60% siswa pada

kategori tinggi dan 16% siswa pada kategori sedang.

2. Keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris awal siswa kelas V SDN

2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, umumnya

memiliki rata−rata hampir sama dengan kelas V SDN 3 Ciawang. Dimana

terdapat 8% siswa berada pada kategori tinggi, 36% siswa berada pada

kategori sedang dan 56% siswa berada pada kategori rendah.

Setelah pembelajaran dengan tidak menggunakan video describing people

(pembelajaran konvensional), keterampilan menulis teks deskriptif bahasa

Inggris siswa mengalami peningkatan dimana terdapat 4% siswa pada

kategori sangat tinggi, 44% siswa pada kategori tinggi dan 52% siswa pada

kategori sedang.

3. Berdasarkan uji beda rata-rata normal gain di kelas eksperimen (SDN 3

Ciawang) dan kelas kontrol (SDN 2 Ciawang), menunjukan bahwa rata-rata

gain di kelas eksperimen yang menggunakan media video Describing People

lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran konvensional. Dengan begitu, Keterampilan menulis teks

deskriptif bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Ciawang Kecamatan

(38)

72

People lebih baik dari keterampilan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas V SDN 2 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya

yang tidak menggunakan video Describing People.

B. Saran

Beberapa saran yang penulis rekomendasikan untuk pelaksanaan penggunaan

video describing people dalam pembelajaran bahasa Inggris, terutama dalam

pembelajaran menulis:

1. Guru bahasa Inggris disarankan untuk menjadikan media video sebagai salah

satu alternatif pembelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan

menulis siswa di Sekolah Dasar khususnya. Guru juga disarankan untuk

memiliki kompetensi tertentu dalam memilih, merancang, dan menyajikan

media terutama video dalam pembelajaran menulis. Hal ini disarankan agar

guru dapat memilih video yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

kebutuhan serta ketertarikan siswa.

2. Bagi sekolah diharapkan dapat menyediakan bahan-bahan non buku seperti

berbagai media audio visual termasuk video untuk mendukung kegiatan

balajar mengajar. Dengan menyediakan video guru dengan mudah

mendapatkan media yang menarik bagi siswa sebagai bahan ajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan penggunaan video describing people

dalam pembelajaran menulis bahasa Inggris ini untuk dicoba, dikaji, dan

dikembangkan kembali untuk keterampilan menulis yang lain dan dapat

(39)

73

Alkhaidah, S. Dkk. (1988). Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Ardiani. (2008). Peningkatan Kemampuan Bercerita dengan Menggunakan Media Audio pada Siswa Kelas 2 SLTP. Skripsi. Semarang:UNS

Faisal, Risya. (2012). Keefektifan Media Film Dokumenter Karya Harun Yahya dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi. Skripsi. Bandung: UPI

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Arsyad, N. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo

Brown, H. D. (2007). Principles of Language Learning and Teaching. White Plains, New York: Longman Publishing Group

Canning, Christine. Wilson. (2000). Practical Aspects of Using Video in the Foreign Language Clasroom. (online). Available at http://iteslj.org/Articles/Canning-Video.html

Cundell, A. (2008). The Integration of Effective Tehnologies for Language Learning and Teaching. In Educational Technology in the Arabian Gulf: Theory, research and pedagogy, ed. P. Davidson, J. Shewell, and W.J. Moore, 13-23. Dubai: TESOL Arabia

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Isi. Jakarta: Kepmendiknas No.22 Tahun 2006

Djago Tarigan, H.G. Tarigan. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa

Faisal, Risya. (2012). Keefektifan Media Film Dokumenter Karya Harun Yahya dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi. Skripsi. Bandung: UPI

Gerot, Linda dan Peter, Wignell (1995). Making Sense of Functional Grammar. Sydney: Gerd Stabler

Harmer, Jeremy. (2001). The Practice of English Language Teaching-3rd edition. Londo: Pearson Longman

(40)

74

Pramono, Gatot. (2008). Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan: Depdiknas

Rahman, B., Resmini, N., & Rosmana, A, Iyos. (2010). Kebahasaan I: Fonologi dan Morfologi. Bandung: UPI Press

Richards, J. C., & Renandya, W. A. 2003. Methodology in Language Teaching an Anthology of Current Practice(3rd ed). Cambridge: Cambridge University Press

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Schell, Catherine. (2011). Lesson Plans for English as a Foreign Language (EFL) Teachers (Teachers Guide) : Lesson #2 Describing People. America: VOA (Voice of America)

Sugeng, Bambang. (2007). Let’s Make Friends with English. Jakarta: Esis

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Syarif, E., Zulkarnaini., & Sumarno. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Tarigan, H. Guntur. (1985). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tompkins, Gail E. (2000). Teaching Writing: Balancing Process and Product. United States of America

Gambar

Gambar 3.2 variabel independen dan variabel dependen
Tabel 3.1  Rubrik Penilaian Kegiatan Menulis Teks Deskriptif (Brown, 2007)
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Distribusi Nilai Uji Validitas
+6

Referensi

Dokumen terkait

siswa pada pembelajaran bahasa Inggris yang menggunakan metode ESA (Engaged, Study, Activate) lebih baik daripada pembelajaran yang tidak menggunakan metode ESA (Engaged,

Prinsip-prinsip dalam pengembangan model bahan ajar untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut: (1)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, tentang peningkatan keterampilan menulis bahasa Inggris siswa pada teks deskripsi dengan menggunakan

Oleh karena itu, dengan adanya kelas di luar sekolah sebagai tambahan materi pengguasaan bahasa Inggris yang difokuskan kepada keterampilan berbicara ( speaking )

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa, terlihat dari nilai

menulis bahasa Inggris siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual lebih baik dari keterampilan menulis bahasa Inggris siswa yang mengikuti model pembelajaran

Simpulan penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris bidang keterampilan menulis di SMP Negeri 1 Bengkulu Selatan sudah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan menulis teks deskriptif dan naratif dalam bahasa Inggris dilihat dari struktur teks yang digunakan dalam mengarang, untuk