PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN
KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
Wika Puspitasari
1105524
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN
KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Oleh Wika Puspitasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Wika Puspitasari Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
WIKA PUSPITASARI
1105524
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I,
Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. NIP. 196605251990011001
Pembimbing II,
Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si. NIP. 196305091987031002
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian “Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap Perubahan Konsepsi Siswa pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi” dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya pemanfaatan CCT dan belum banyak penelitian mengenai kontribusi CCT dalam membantu meningkatkan pemahaman konsep khususnya pada materi reaksi reduksi oksidasi. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenai validitas CCT dan pengaruhnya terhadap perubahan konsepsi siswa. Metode penelitian menggunakan development and validation. Penelitian melibatkan 29 siswa di SMA Kota Bandung. Tahapan penelitian terdiri dari tahap perencanaan, pengembangan, validasi dan pengolahan data kuantitatif. Dalam pengolahan data kuantitatif dilakukan pretest posttest untuk mengetahui perubahan konsepsi siswa sebelum dan sesudah membaca CCT. Instrumen yang digunakan untuk validasi CCT berupa Content Validity Ratio (CVR) dan butir soal pretest posttest untuk mengidentifikasi perubahan konsepsi siswa. Hasil validasi dihitung secara rata-rata menggunakan Content Validity Index (CVI). Hasil skor pretest dan posttest dihitung menggunakan N-Gain dan dianalisis untuk mengetahui perubahan konsepsi siswa. Hasil penelitian menunjukkan aspek validasi isi CCT terhadap kurikulum memperoleh nilai CVI sebesar 1. Nilai CVI kesesuain teks dengan karakteristik Conceptual Change Text sebesar 0,976; dan nilai CVI aspek grafika sebesar 0,978. Secara keseluruhan CCT yang dikembangkan dinyatakan valid. Conceptual Change Text dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan nilai N-Gain sebesar 0,362 (sedang) dan memberikan pengaruh positif terhadap perubahan konsepsi siswa yang mengalami peningkatan kualitas konsepsi sebanyak 44,15%.
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This research “The effect of Conceptual Change Text (CCT) toward students conceptual changing in Redox Reaction” are based on limited use of CCT and very few research about the contribution of CCT to increase conceptual understanding in redox reaction. The purpose of this research is to obtain information about validity of CCT and it’s effect towards students conceptual changing. The method used in this study is development and validation. The research involving 29 students in Senior High School in Bandung. The steps of this research are planning, developing, validating, and analysing quantitave data. Pretest and posttest used to analyse quantitave data to obtain information about students conceptual changing before and after read CCT. Instrument content validity ratio (CVR) used to validating conceptual change texts and question tests for pretest and posttest used to identify students conceptual changing. The validation result calculated by content validity index (CVI). N-Gain from pretest posttest result is analysed to obtain students conceptual changing. The research indicated that the compatibility aspect to curriculum is valid with CVI value 1. CVI value for texts compatibility to characteristic CCT is 0,976; and 0,978 for graphic aspect. Overall CCT developed are valid. CCT can increase students conceptual understanding with N-Gain value 0,362 and give positive effect to students conceptual changing with 44,15% students experience upgrading of quality concepWordt.
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
ABSTRAK... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Rumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Conceptual Change Text (CCT)... 9
B. Perubahan Konsep... 13
C. Representasi Kimia... 15
D. Reaksi Reduksi Oksidasi... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 23
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23
C. Alur Penelitian ... 24
D. Prosedur Penelitian ... 25
E. Instrumen Penelitian ... 26
F. Teknik Pengolahan Data ... 27
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Validitas Conceptual Change Text (CCT) pada Materi Reaksi
Reduksi Oksidasi (Redoks)... 33
1. Validitas Aspek Kesesuaian Isi dengan Kurikulum... 34
2. Validitas Aspek Kesesuaian Teks dengan Karakteristik Conceptual Change Text (CCT) ... 36
3. Validitas Aspek Grafika Conceptual Change Text (CCT) ... 41
B. Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) Materi Reaksi Reduksi Oksidasi terhadap Perubahan Konsepsi Siswa... 47
1. Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap Pemahaman Konsep Siswa berdasarkan Indikator... 48
2. Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) Materi Reaksi Reduksi Oksidasi terhadap Miskonsepsi Siswa... 65
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 76
B. Implikasi ... 76
C. Rekomendasi ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Format tabel perbaikan teks... 26
3.2. Kriteria pemilaian validator ... 28
3.3. Nilai kritis CVR untuk lima hingga sepuluh validator ... 28
3.4. Skor maksimal untuk setiap soal berdasarkan label indikator ... 29
3.5. Contoh tabel skor dan klasifikasi jawaban siswa ... 30
3.6. Kriteria N-Gain ... 30
3.7. Contoh klasifikasi jawaban miskonsepsi siswa ... 31
3.8. Contoh Tabel Sebaran Perubahan Konsepsi Siswa... 31
4.1. Hasil penilaian kesesuaian indikator dengan KI dan KD ... 35
4.2. Kondisi Intelligible pada CCT Materi Reaksi Reduksi Oksidasi ... 40
4.3. Hasil validasi aspek grafika CCT ... 42
4.4. Perbaikan Teks ... 44
4.5. Perbaikan gambar ... 46
4.6. Perubahan Tingkat Pemahaman Siswa pada Materi Reaksi Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Hasil Pretest dan Posttest ... 48
4.7. Butir Soal dan Kunci Jawaban Indikator menuliskan konsep reaksi reduksi oksidasi ... 50
4.8. Klasifikasi Jawaban Siswa pada Soal Nomor Satu ... 50
4.9. Jawaban Siswa pada Pretest dan Posttest untuk Soal Nomor Satu ... 51
4.10. Butir Soal dan Kunci Jawaban Indikator Menentukan Reaksi Reduksi Oksidasi Berdasarkan Konsep Redoks... 54
4.11. Klasifikasi Jawaban Siswa pada Soal Nomor Dua ... 55
4.12. Jawaban Siswa pada Pretest dan Posttest untuk Soal Nomor Dua ... 56
4.13. Butir Soal dan Kunci Jawaban Indikator Menentukan Bilangan Oksidasi Suatu Atom dalam Suatu Unsur, Senyawa atau Ion... 59
4.14. Klasifikasi Jawaban Siswa pada Soal Nomor Tiga... 59
4.15. Jawaban siswa pada Pretest dan Posttest untuk Soal Nomor Tiga 60 4.16. Butir Soal dan Kunci Jawaban Indikator Menentukan Oksidator dan Reduktor dalam Suatu Reaksi Redoks ... 62
4.17. Klasifikasi Jawaban Siswa pada Soal Nomor Empat ... 62
4.18. Jawaban Siswa pada Pretest dan Posttest untuk Soal Nomor Empat ... 63
4.19. Hasil Klasifikasi Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Miskonsepsi Nomor Satu ... 66
4.22. Hasil Klasifikasi Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Miskonsepsi Nomor Dua ... 67
4.21. Hasil Klasifikasi Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Miskonsepsi Nomor Tiga ... 69
4.22. Hasil Klasifikasi Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Miskonsepsi Nomor Empat ... 70
4.23. Hasil Klasifikasi Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Miskonsepsi Nomor Lima ... 72
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Tiga level representasi kimia dari Johnstone ... 15
2.2. Gambaran submikroskopik reaksi penguraian raksa oksida ... 17
2.3. Gambaran submikroskopik reaksi pembentukan air ... 17
2.4. Model reaksi menurut transfer elektron dari atom logam dengan atom nonlogam ... 18
2.5. Representasi makroskopik dan submikroskopik dari reaksi antara paku besi dengan larutan tembaga sulfat ... 18
2.6. Gambaran submikroskopik reaksi Fe dengan larutan CuSO4 ... 21
3.1. Alur Penelitian ... 24
4.1. Alat yang digunakan untuk pembentukan air dari gas hidrogen dan oksigen... 37
4.2. Level submikroskopik pembentukan H2O... 37
4.3. Level Makroskopik: Logam Na, Gas Klor, dan Garam NaCl... 37
4.4. Level submikroskopik pembentukan NaCl ... 38
4.5. Paku dalam larutan CuSO4... 38
4.6. Paku dalam larutan CuSO4 secara submikroskopik... 38
4.7. Contoh kondisi diisatification ... 39
4.8. Penggambaran ikatan ion pada NaCl ... 41
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A.1 Conceptual Change Text (CCT)... 84
A.2 Lembar Kesesuain Indikator dengan KI dan KD ... 103
A.3 Lembar Validasi Aspek Kesesuaian Isi Teks dengan Indikator ... 104
A.4 Lembar Validasi Aspek Kesesuain Teks dengan Karakteristik CCT ... 105
A.5 Lembar Validasi Aspek Kesesuaian Grafika CCT ... 108
A.6 Lembar Validasi Butir Soal Pretest dan Posttest ... 109
B.1 Butir Soal Pretest ... 113
B.2 Butir Soal Posttest ... 115
B.3 Angket Siswa ... 117
C.1 Hasil Validasi Kesesuain Indikator dengan KI dan KD ... 118
C.2 Hasil Validasi Aspek Kesesuaian Isi Teks dengan Indikator 119 C.3 Hasil Validasi Aspek Kesesuain Teks dengan Karakteristik CCT ... 121
C.4 Hasil Validasi Aspek Kesesuaian Grafika CCT ... 123
C.5 Hasil Validasi Butir Soal Pretest dan Posttest ... 124
C.6 Hasil Pengolahan Data Pretest berdasarkan Indikator ... 128
C.7 Hasil Pengolahan Data Posttest berdasarkan Indikator ... 129
C.8 Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa secara Keseluruhan ... 130
C.9 Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa berdasarkan Indikator ... 131
C.10 Hasil Analisis Kategori Miskonsepsi Siswa ... 132
C.11 Hasil Angket Siswa ... 133
D.1 Surat Izin Permohonan Penelitian ... 134
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kimia merupakan salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan, memungkinkan siswa untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar
mereka karena ilmu kimia berkaitan dengan struktur materi (Gilbert & Treagust, 2009). Kimia sering dianggap sebagai pelajaran yang sulit (Sirhan, 2007). Taber (dalam Sirhan, 2007) menyebutkan bahwa dalam ilmu kimia terdapat konsep-konsep abstrak yang dapat menyulitkan siswa belajar kimia. Salah satu karakteristik penting dalam kimia yaitu mampu menghubungkan antara level makroskopik dan submikroskopik (Bradley & Brand, 1985).
Johnstone (2000) mengembangkan “chemical triangle” atau tiga level representasi kimia yaitu makro dan nyata, sub-mikro atom dan molekul, dan representasi simbol dan matematika. Chandrasegaran et al. (2007) menjelaskan tiga level representasi kimia, yaitu: (1) level makroskopik berhubungan dengan sesuatu yang nyata dan fenomenanya dapat terlihat dalam kehidupan siswa sehari-hari saat mereka mengamati suatu benda atau zat (contoh: perubahan warna, pH larutan, dan endapan dalam reaksi kimia), (2) level submikroskopik memberikan penjelasan di tingkat partikulat dalam atom, molekul dan ion, dan (3) level simbolik melibatkan penggunaan simbol bahan kimia, rumus dan persamaan, serta gambar struktur molekul, diagram, model dan animasi komputer untuk melambangkan suatu materi atau zat.
Keterkaitan antara ketiga level representasi kimia telah banyak diteliti
dengan kesimpulan bahwa siswa tidak memiliki pemahaman lengkap mengenai fenomena kimia dan antara masing-masing tingkat representasi kimia (Ramnarain
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3
level representasi tersebut mengandung konsep-konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran kimia.
Ketidakmampuan siswa dalam mengintegrasikan tiga level representasi dapat mengakibatkan siswa mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah (Novak dalam Balci, 2006). Miskonsepsi dapat mengakibatkan siswa tidak paham terhadap konsep ilmiahnya
dan juga dapat mempengaruhi hasil belajar (Dahar, 1989). Guru hendaknya selalu berusaha untuk memperbaiki penguasaan konsep yang dipelajari agar dapat mengetahui kesulitan dan memperbaiki miskonsepsi yang dialami siswa (Barke, 2009: 1).
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui miskonsepsi siswa dalam konsep-konsep kimia. Penelitian yang sudah dilakukan diantaranya yaitu: pada materi kesetimbangan (Banerjee, 1991; Demircioğlu et al., 2000),
perubahan fasa (Bar & Travis, 1991; Çelebi, 2004), reaksi kimia (Barker & Millar,
1999), gas (Benson et al., 1993; Azizoğlu, 2004), Stoikiometri (BouJaude &
Barakat, 2000). Selain itu, terdapat juga miskonsepsi pada materi atom dan molekul (Griffiths & Preston, 1992), asam dan basa (Ross & Munby, 1991; Nakhleh & Krajcik, 1993; Nakhleh, 1994), ikatan kovalen (Peterson et al., 1986), dan reaksi reduksi oksidasi (Barke, 2012).
4
Terdapat berbagai upaya untuk meremediasi miskonsepsi dan memfasilitasi perubahan konsepsi siswa. Pendekatan perubahan konsepsi siswa meliputi analogi, model pembelajaran yang jelas, penggunaan animasi, pembelajaran yang dibantu dengan komputer, kerja kelompok, demonstrasi, diskusi, dan penggunaan conceptual change text (Guzzetti, 2000). Remediasi miskonsepsi dapat dilakukan
dengan menggunakan conceptual change text (CCT) atau pembelajaran bermakna
melibatkan reorganisasi atau mengganti konsepsi awal siswa dengan menampung ide-ide yang disebut perubahan konseptual (Demircioglu & Aslan, 2014).
Perubahan konseptual akan terjadi jika empat kondisi tercermin dalam strategi mengajar guru. Hal itu adalah:
1). Harus ada ketidakpuasan dengan konsep yang ada (dissatification). 2). Sebuah konsep baru harus dimengerti (intelligible).
3). Konsepsi baru harus muncul dipengetahuan awal (plausible).
4). Konsep baru harus menunjukkan kemungkinan adanya program penelitian (fruitfull). (Posner et al., 1982)
Beberapa metode, seperti, demonstrasi, strategi pembelajaran kooperatif, peta konsep, analogi, dan teks refutational digunakan untuk mengubah konseptual yang terjadi (Balci, 2006).
Perbaikan teks pembelajaran bisa menjadi salah satu cara dalam upaya mencegah terjadinya miskonsepsi pada siswa. Menurut Posner et al. (1982) teks yang dikembangkan harus mampu menghilangkan miskonsepsi yang ada pada siswa. Caranya dengan menghadirkan empat kondisi perubahan konseptual yang dikemukakan oleh Posner et al. (1982) yaitu dissatification, intelligible, plausible, dan fruitfull. Kondisi tersebut diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk
mengalami sendiri proses penerimaan, penggunaan, dan pengintegritasan konsep baru serta pengaplikasiannya pada kondisi yang baru.
Conceptual Change Text (CCT) merupakan salah satu metode dalam rangka
5
miskonsepsi dengan pengetahuan ilmiah (Kim & Van Dunsen, 1998), dan mengubah miskonsepsi siswa (Chambers & Andre, 1997).
Dalam Conceptual Change Text (CCT) miskonsepsi dikontraskan dengan konsep-konsep yang diterima secara ilmiah dengan memberikan contoh dan penjelasan (Tekkaya, 2010). Tekkaya (2010) menyebutkan siswa diminta secara eksplisit untuk membuat prediksi atau jawaban sementara tentang situasi tertentu,
kemudian miskonsepsi dan penjelasan yang diberikan dapat diidentifikasi. Siswa diperkenalkan pada penjelasan ilmiah (Chambers & Andre dalam Balci, 2006). Selain itu, dijelaskan pula ketiga level representasi kimia yang berkaitan dengan materi kimia yang dipelajari serta mengintergrasikan ketiga level tersebut, sehingga pemahaman konsep siswa terintegrasi dan utuh (Erdmann & Mikkilä, 2000). Erdmaan dan Mikkilä (2000) mengungkapkan Conceptual Change Text (CCT) yang digunakan menonjolkan penampilan fisik yang dapat menarik minat
siswa dalam mempelajarinya seperti gambar makroskopik dalam kehidupan sehari-hari, gambar submikroskopik, serta mengaitkannya dengan simbol-simbol yang digunakan dalam persamaan reaksi dan perhitungan.
Banyak penelitian sebelumnya mengenai efek dari CCT pada konsepsi atau pemahaman siswa. Beberapa penelitian diantaranya: Chambers dan Andre (1997) meneliti hubungan antara gender, minat dan pengalaman dalam listrik. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa Conceptual Change Text lebih efektif daripada teks biasa dalam pemahaman konseptual rangkaian listrik. Çelebi (2004) menemukan bahwa Conceptual Change Text efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas sembilan dalam materi Fasa dan Perubahan Fasa. Hasil penelitian Günay (2005) menunjukkan bahwa instruksi perubahan teks konseptual
disertai dengan analogi memberikan pemahaman konsep yang lebih baik pada materi atom dan molekul serta memberikan banyak kesempatan untuk
menghilangkan miskonsepsi siswa tentang atom dan molekul dibandingkan dengan instruksi tradisional dalam kimia. Roth mengembangkan CCT dengan mengadopsi tahapan teori perubahan konseptual (Onder & Geban, 2006). Conceptual Change Text (CCT) bertujuan membantu pembaca untuk mengurangi
6
proses pembelajaran secara mandiri, membantu meningkatkan keterampilan pemahaman membaca siswa sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung efektif dengan adanya pengetahuan awal dari siswa (Demircioglu & Aslan, 2014). Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sendur (2013) juga mengungkapkan bahwa Conceptual Change Text lebih efektif dari teks biasa dalam memfasilitasi pemahaman konsepsi siswa dalam materi alkena. Dengan
menggunakan Conceptual Change Text pada kelompok eksperimen terbukti dapat meremediasi atau mereduksi miskonsepsi mengenai materi alkena.
Pengembangan Conceptual Change Text masih terbatas pada materi tertentu. Beberapa Conceptual Change Text yang telah dikembangkan diantaranya pada materi ikatan kimia (Ozmen, 2009), difusi dan osmosis (Tekkaya, 2010), Larutan (Calik & Ayas, 2005), dan pada materi alkena yang dikembangkan oleh Sendur & Toprak (2013).
Konsep reaksi redoks terutama dalam level makroskopik dan submikroskopik merupakan sumber kesulitan bagi banyak siswa seperti dilansir Garnett dan Treagust (1992); De Jong , Acampo dan Verdonk (1995); Tsaparlis (2007). Selain itu, studi empiris (De Jong & Treagust, 2002) menyatakan kurangnya pemahaman siswa pada materi reaksi reduksi-oksidasi (Li & Arshad, 2014). Untuk mendapatkan pemahaman mendalam pada konsep kimia seperti reaksi reduksi-oksidasi, siswa harus mendapat tiga level representasi kimia: makroskopik, submikroskopik dan simbolik (Nieves, et al., 2012). Dalam konsep kimia reaksi reduksi oksidasi menuntut ketiga level representasi kimia, tetapi belum banyak penelitian mengenai kontribusi Conceptual Change Text (CCT) dalam meningkatkan pemahaman dan perubahan konsepsi siswa khususnya pada
materi reaksi reduksi oksidasi. Peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian terkait pengembangan dan peranan Conceptual Change Text (CCT) terhadap
7
(Beerenwinkel, et al., 2010). Oleh karena itu, keterbaruan pada penelitian yang dilakukan menerapkan CCT melalui kegiatan membaca secara mandiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah secara umum dari penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap perubahan konsepsi siswa pada materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)?”. Agar penelitian ini lebih terarah maka rumusan masalah dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana validitas Conceptual Change Text (CCT) pada materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)?
2. Bagaimana perubahan konsepsi siswa pada materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) dengan menggunakan Conceptual Change Text (CCT)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh Conceptual Change Text (CCT) yang dapat membantu pemahaman konsep siswa SMA pada
materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks). Tujuan khusus dalam penelitian ini antara lain, untuk:
1. Memperoleh Conceptual Change Text (CCT) materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) yang tervalidasi untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. 2. Memperoleh informasi mengenai pengaruh CCT terhadap perubahan konsepsi
siswa pada materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) dengan menggunakan Conceptual Change Text (CCT).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: a. Peneliti
8
siswa pada materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) dengan menggunakan Conceptual Change Text (CCT).
b. Guru
Dapat dijadikan sebagai alternatif buku teks yang digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Siswa
Sebagai bahan bacaan dalam mempelajari materi reaksi reduksi oksidasi yang memberikan ketertarikan bagi siswa terhadap ilmu kimia sehingga memudahkannya dalam memahami ilmu kimia dan dapat mereduksi miskonsepsi yang terjadi pada siswa.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini ditulis dalam lima bab yang saling berkaitan. Kelima bab tersebut yaitu Pendahuluan (BAB I), Tinjauan Pustaka (BAB II), Metodologi Penelitian (BAB III), Hasil dan Pembahasan (BAB IV), yang terakhir Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi (BAB V). Selain BAB I sampai BAB V terdapat juga Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.
Bab I berisi pendahuluan yang terdiri atas uraian latar belakang dilakukannya penelitian ini. Berdasarkan latar belakang tersebut dibuat rumusan masalah utama dan rumusan masalah khusus untuk penelitian ini. Selain itu, BAB I juga memuat tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Diakhir BAB I terdapat struktur organisasi skripsi yang berisi rincian urutan penulisan skripsi dari BAB I sampai dengan BAB V, Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.
BAB II berisi tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka merupakan tinjauan
teoritis dari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai dasar dalam menginterpretasikan hasil penelitian dan
menjawab rumusan masalah yang ditetapkan.
9
instrumen yang digunakan untuk menjawab setiap rumusan masalah. Bagian terakhir merupakan pemaparan cara pengolahan data yang didapatkan melalui instrumen penelitian yang telah ditetapkan.
BAB IV memaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Pembahasan dilakukan dari hasil penemuan di lapangan mengenai validitas Conceptual Change Text dan perubahan konsepsi siswa. Pembahasan untuk menjawab tiap
rumusan masalah mengacu pada landasan teori dan hasil validasi.
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Development and Validation, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan Conceptual Change
Text (CCT) pada materi kimia tertentu yang melewati proses validasi. Validasi
dilakukan oleh beberapa dosen ahli (Benson & Clark, 1982). Sebelumnya dilakukan analisis miskonsepsi siswa yang terdapat pada jurnal-jurnal internasional. Miskonsepsi ini merupakan karakteristik yang harus ada dalam CCT. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap KI dan KD yang kemudian diturunkan menjadi indikator. Indikator menjadi acuan dalam pengembangan Conceptual Change Text (CCT). Pada penelitian ini terdapat instrumen-instrumen
validasi sebagai alat pendukung dalam mengembangkan Conceptual Change Text (CCT) tersebut.
Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) akan dilihat dari hasil pretest dan posttest yang diisi oleh subjek penelitian sebagai tahapan pengolahan kuantitatif
pada metode Development and Validation (Adams & Wieman, 2010). Soal pretest dan posttest telah divalidasi terlebih dahulu oleh dosen ahli. Pengaruh tersebut berupa peningkatan atau penurunan pemahaman konsep siswa terhadap materi reaksi reduksi oksidasi dan perubahan konsepsi siswa melalui kegiatan membaca secara mandiri Conceptual Change Text (CCT) materi reaksi reduksi oksidasi.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Validasi Conceptual Change Text (CCT) dilakukan di Departemen Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian dalam tahap uji
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
24
C. Alur Penelitian
Alur penelitian yang akan dilakukan disajikan dalam Gambar 3.1.
Mengidentifikasi Masalah
Analisis miskonsepsi materi terkait Analisis KI dan KD
materi terkait
Penyusunan Conceptual
Change Text (CCT) Penyusunan instrumen
validasi
Tahap Pengembangan
Penyusunan tes
tertulis Penyusunan angket
Validasi
Revisi
Pelaksanaan Pretest
Membaca teks CCT
Pelaksanaan post-test
Pemberian angket siswa
Pengolahan data
Analisis temuan
Penarikan kesimpulan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tahap Perencanaan
Tahap Validasi
Tahap Pengolahan
25
D. Prosedur Penelitian
a. Tahap Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah penelitian.
2) Analisis KI3 dan KD3.9 materi reaksi reduksi oksidasi pada kurikulum 2013.
3) Analisis miskonsepsi pada materi reaksi reduksi oksidasi.
b. Tahap Pengembangan
1). Perumusan indikator aspek kognitif disesuaikan dengan KI3 dan KD3.9 pada kurikulum 2013.
2). Melakukan validasi terhadap rumusan indikator aspek kognitif.
3). Menyusun Conceptual Change Text (CCT) pada materi reaksi reduksi oksidasi. Pada tahap ini penelitian mulai memasuki pemroduksian Conceptual Change Text (CCT). Pemroduksian dimulai dari
pengumpulan berbagai buku teks materi reaksi reduksi dan oksidasi, jurnal mengenai materi reaksi reduksi oksidasi dan jurnal mengenai miskonsepsi yang terkait.
4). Analisis wacana CCT
Pada tahap ini dilakukan analisis wacana CCT oleh teman sejawat. Selanjutnya dilakukan analisis wacana CCT oleh dosen pembimbing. 5). Menyusun instrumen validasi (kesesuaian isi CCT dengan kurikulum,
penilaian grafika CCT dan kesesuian teks dengan karakteristik CCT) 6). Menyusun instrumen tes tertulis dan angket.
c. Tahap Validasi
1). Melakukan validasi Conceptual Change Text (CCT) materi reaksi
reduksi dan oksidasi, tes tertulis dan angket.
2). Melakukan revisi terhadap Conceptual Change Text (CCT) materi
26
Tabel 3.1 Format Tabel Perbaikan Teks
Teks Kasar (sebelum revisi) Teks Keluaran (sesudah revisi)
d. Tahap Pengolahan Data (Kuantitatif)
1)Pengujian Conceptual Change Text (CCT) pada siswa.
2)Pelaksanaan pretest dan posttest materi reaksi reduksi oksidasi untuk mengetahui perubahan pemahaman konsepsi siswa sebelum dan setelah membaca Conceptual Change Text (CCT).
3) Pemberian angket kepada siswa untuk mengetahui tanggapannya terkait penggunaan Conceptual Change Text (CCT).
4) Mengolah data hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul dari angket dan tes tertulis.
5) Menganalisis dan mambahas data hasil penelitian.
6) Penarikan kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis data.
E. Instrumen Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka instrumen penelitian yang digunakan yaitu:
1. Untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor satu, instrumen yang digunakan yaitu tabel validasi (validasi indikator, kesesuaian isi dengan kurikulum, penilaian grafika CCT dan kesesuian teks dengan karakteristik CCT ).
2. Untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor dua, instrumen yang
27
tertulis ini berupa skor pemahaman konsep dan klasifikasi pola jawaban siswa.
F. Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Kualitatif
Pada penelitian ini, Conceptual Change Text (CCT) yang dikembangkan
divalidasi menggunakan validitas isi. Soal pretest dan posttest juga divalidasi menggunakan validasi isi. Validitas isi merupakan validitas suatu alat ukur dari segi isi (content) bahan pelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut (Firman, 2000). Cara menilai validitas isi ialah dengan meminta judgement (timbangan) kelompok ahli dalam bidang yang diukur. Lawshe (1975) mengemukakan cara yang dapat digunakan untuk menganalisis hasil pertimbangan para ahli terhadap CCT, soal pretest dan posttest yang dikembangkan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus CVR (content validity ratio). CVR merupakan perhitungan validitas isi yang didasarkan pada rasio kecocokan para ahli, yang menilai penting atau tidak penting dalam content yang dikembangkan. Untuk mengetahui besarnya CVR, digunakan rumus berikut:
CVR =
� − � 2 � 2
Keterangan:
CVR = rasio validitas isi
� = jumlah validator yang menyatakan Ya
� = total jumlah validator
Ketentuan:
a. Saat kurang dari 1
2total responden yang menyatakan Ya maka nilai CVR = –
b. Saat 1
2 dari total responden yang menyatakan Ya maka nilai CVR = 0 c. Saat seluruh responden menyatakan Ya makan nilai CVR = 1 (hal ini
28
d. Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari 1
2 total responden maka nilai CVR = 0 – 0,99.
Data tanggapan validator diinterpretasikan dengan kriteria sebagai berikut. Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Validator
Kriteria Bobot
Ya 1
Tidak 0
Hasil perhitungan yang berupa rasio angka (-1) sampai dengan (+1) kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel kritis CVR. Jika nilai CVR lebih besar dari nilai kritis maka teks yang telah disusun dinyatakan valid dan dapat digunakan. Sementara jika nilai CVR kurang dari nilai kritis, maka teks yang disusun dinyatakan belum valid serta masih memerlukan perbaikan. Nilai kritis CVR untuk lima sampai sepuluh validator ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3. Nilai Kritis CVR untuk Lima hingga Sepuluh Validator
α 0,1 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001 N
5 0,573 0,736 0,877 0,990 0,990 0,990
6 0,523 0,672 0,800 0,950 0,990 0,990
7 0,485 0,622 0,741 0,879 0,974 0,990
8 0,453 0,582 0,693 0,822 0,911 0,990
9 0,427 0,548 0,653 0,775 0,859 0,990 10 0,405 0,520 0,620 0,736 0,815 0,990
Nilai rata-rata CVR atau disebut juga CVI (Content Validity Index) dihitung dengan menggunakan rumus:
�� = ��
ℎ � �
29
Pengolahan data dari hasil angket dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1). Mentabulasikan data yang diperoleh untuk setiap butir soal berdasarkan alternatif jawaban yang tersedia.
2). Menghitung jumlah siswa yang mengisi alternatif jawaban yang tersedia pada setiap nomor.
3). Mengubah data yang diperoleh menjadi bentuk persentase untuk setiap alternatif jawaban yang mungkin. Pengubahan data ke dalam bentuk persentase dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Persentase = jumlah siswa yang menjawab ya/tidak
jumlah total siswa × 100%
2. Pengolahan Data Kuantitatif
a. Penskoran jawaban siswa
Jawaban tes tertulis siswa diberikan penskoran sesuai dengan skor jawaban yang telah ditentukan. Setiap soal mempunyai skor maksimal masing-masing.
Tabel 3.4. Skor Maksimal untuk Setiap Soal berdasarkan Label Indikator
Indikator Pretest Posttest
Menuliskan konsep reduksi dan oksidasi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
4 4
Menentukan reaksi reduksi dan oksidasi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
4 4
Menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam
suatu unsur, senyawa atau ion. 2 2
Menentukan reduktor serta oksidator dalam suatu
reaksi redoks. 4 4
30
b. Menganalisis pola jawaban siswa untuk setiap indikator
Untuk mengetahui gambaran mengenai konsepsi yang dimiliki siswa, pola jawaban diklasifikasikan berdasarkan skor dan kemiripan jawaban. Konsepsi yang umum pada siswa kemudian dianalisis untuk menemukan gambaran konsepsi siswa. Pengklasifikasian jawaban peserta didik menggunakan tabel seperti di bawah ini.
Tabel 3.5. Contoh Tabel Skor dan Klasifikasi Jawaban Siswa Indikator Skor dan Klasifikasi Jawaban
0 1 2 3
a b a b
Jumlah Siswa Total
c. Menghitung Nilai N-Gain
Untuk mengetahui efektivitas Conceptual Change Text (CCT) terhadap pemahaman konsep siswa, dilakukan perhitungan nilai N-Gain. Perhitungan nilai N-Gain dilakukan secara keseluruhan dan dihitung untuk setiap indikator. Nilai
N-Gain dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
N-gain (<g>) = � − � �
� − � �
Berikut pengkategorian N-Gain.
Tabel 3.6. Kriteria N-Gain.
Nilai N-Gain Tingkat
≥ 0,7 Tinggi
0,7 > N-Gain ≥ 0,3 Sedang
< 0,3 Rendah
d. Pengolahan data perubahan konsepsi siswa
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap sebaran perubahan konsepsi yang dimiliki oleh
siswa adalah:
1. Melakukan penilaian terhadap hasil pretest posttest ke dalam empat kategori: Paham (P), Paham Sebagian (PS), Miskonsepsi (M) dan Tidak Tahu (T). (Abraham, et al., 1994; Calik & Ayas, 2005)
31
2. Menganalisis dan mengklasifikasikan sebaran miskonsepsi yang dimiliki siswa berdasarkan berdasarkan label miskonsepsi berdasarkan tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 Contoh Klasifikasi Jawaban Miskonsepsi Siswa
3. Menganalisis hasil sebaran perubahan konsepsi siswa secara keseluruhan sesuai dengan Tabel 3.8.
Perubahan Konsepsi
Klasifikasi Konsepsi
Siswa
Jumlah Siswa (%)
Rata - Rata (%)
Total (%) No.1 No.2 No.3 No.4 No.5
Naik
Tetap
Turun
4. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan perhitungan persentase.
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam menerjemahkan beberapa istilah dalam penelitian ini, maka penulis mencantumkan beberapa definisi terkait istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Conceptual Change Text (CCT)
Conceptual Change Text adalah teks yang mendukung terjadinya perubahan
konseptual pada siswa dengan memuat keempat kondisi perubahan konseptual. Menurut Posner dkk. (1982), kondisi-kondisi yaitu dissatisfaction, intelligible, plausible, dan fruitfull digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa,
Posttest
No.1 P PS M K Total
P r e t e s
t P PS
M
K
32
menyangkal miskonsepsi tersebut, dan memperkenalkan konsep ilmiah yang dapat menjelaskan fenomena yang disajikan.
2. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep merupakan suatu kemampuan mengkonstruk makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam
pemikiran siswa. Pemahaman konsep adalah kemampuan menggunakan pengetahuan secara fleksibel, mengaplikasikan apa yang telah dipelajari pada kondisi yang lain, seperti yang dinyatakan Weerawardhana et al. (2003).
3. Representasi Kimia
Representasi kimia adalah fenomena, model, struktur teoritis berdasarkan interpretasi para ahli kimia. Ketika menggambarkan fenomena kimia, para ahli kimia pada umumnya menampilkan konsep tiga level representasi pengetahuan: makroskopik, sub mikroskopik, dan level simbolik (Johnstone dalam Jansoon et al., 2009).
4. Reaksi Reduksi Oksidasi
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Aspek kesesuaian isi dengan kurikulum dinyatakan valid dengan nilai CVI (Content Validity Index) sebesar 1, kesesuain teks dengan karakteristik Conceptual Change Text (CCT) mempunyai nilai CVI sebesar 0,976 dan nilai
CVI untuk aspek grafika Conceptual Change Text (CCT) sebesar 0,978. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Conceptual Change Text (CCT) yang dikembangkan masuk ke dalam kategori dapat diterima.
2. Siswa yang membaca Conceptual Change Text (CCT) materi reaksi reduksi oksidasi secara mandiri mengalami peningkatan pemahaman konsep dengan nilai N-Gain sebesar 0,326 (kategori sedang). Conceptual Change Text (CCT) materi reaksi reduksi oksidasi memberikan pengaruh positif terhadap perubahan konsepsi siswa. Sebanyak 44,15% siswa mengalami peningkatan kualitas konsepsi setelah membaca Conceptual Change Text (CCT) materi reaksi reduksi oksidasi.
B. Implikasi
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa Conceptual Change Text efektif untuk meningkatkan pemahaman konsepsi siswa, mereduksi dan menghilangkan miskonsepsi pada siswa. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: (1) Conceptual Change Text dapat dijadikan sebagai alternatif buku
teks dalam proses pembelajaran yang sudah sesuai dalam validitas isi dengan kurikulum, validitas teks dengan karakteristik CCT dan validitas aspek grafika;
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
77
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian mengenai efektifitas Conceptual Change Text dengan menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2. Perlu dilakukan penelitian yang membandingkan pengaruh CCT melalui
kegiatan membaca secara mandiri dan melalui proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya perlu melibatkan subjek penelitian yang lebih banyak agar hasil penelitian lebih maksimal.
4. Guru harus lebih menekankan kepada siswa perlunya penulisan fasa pada sebuah persamaan reaksi.
5. Guru harus menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh siswa mengenai penjelasan reduktor dan oksidator.
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abraham, M. R., Williamson, V. M., Westbrook, S. L. (1994). A cross-Age Study of the Understanding of Five Chemistry Concepts. Journal of Research in Science Teaching, 31 (2), hlm. 147-165.
Adams, W. K., Wieman,C. E. (2010). Development and Validation of Instruments to Measure Learning of Expert-Like Thinking. International Journal of Science Education, hlm. 1-24.
Azizoğlu, N. (2004). Conceptual change oriented instruction and students’
misconceptions in Gases. Unpublished master thesis, Middle East Technical University, Secondary Science and Mathematics Education, Ankara.
Balci, C. (2006). Conceptual Change Text Oriented Instruction to Facilitate Conceptual Change in Rate of Reaction Concept. Tesis, Departemen of Secondary Science and Mathematics Education, Middle East Technical University, hlm. 1-128.
Banerjee, A. C. (1991). Misconceptions of students and teachers in chemical equilibrium. International Journal of Science Education, 13, hlm. 487-494.
Bar, V., Travis, A.S. (1991). Children‟s views concerning phase changes. Journal
of Research in Science Teaching, 28(4), 363-382.
Barke, H.D., Al-Hazari, dan Yitbarek, S. (2009). Misconception in chemistry. Berlin: Springer.
Barke, H-D. (2012). Two Ideas of The Redox Reaction: Misconceptions and Their Challenge in Chemistry Education. AJCE, 2 (2), hlm. 32-50.
Barker V. & Millar R. (1999), Students' reasoning about chemical reactions: what changes occur during a context-based post-16 chemistry course?. International Journal of Science Education, 21, hlm. 645-665.
Beerenwinkel, A., Parchmann, I., Gräsel, C. (2010). Conceptual Change Texts in Chemistry Teaching: A Study on The Particle Model of Matter. International Journal of Science and Mathematics Education, 9, hlm. 1235-1259.
Wika Puspitasari, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
79
Blosser, P.E. (1987). Science misconceptions research and some imolications fort he teaching of science to elementery school students. ERIC/SMEAC Science Education Digest1.
Bou Jaoude, S. B. (1991). A study of the nature of students‟ understanding about
the concept of burning. Journal of Research in Science Teaching, 28, hlm. 689-704.
Bradley, J. D., Brand, M. (1985). Stamping Out Misconceptions. Journal of Chemical Education, 62 (4), hlm. 318.
Calik, M. dan Ayas, A. (2005). A Cross-Age Study on The Understanding of Chemical Solutions and Their Components. International Education Journal. 6, (1), hlm. 30-41.
Çelebi, Ö.(2004). Effect of Conceptual Change Oriented Instruction on Rempving Misconceptions About Phase Changes. Unpublished master thesis, Middle East Technical University Secondary Science and Mathematics Education, Ankara.
Chambers, S.K., Andre, T. (1997). Gender, Prior Knowledge, Interest, and Experience in Electricity and Conceptual Change Text Manipulations in Learning about Direct Current. Journal of Research in Science Teaching, 34 (2), hlm. 107-123.
Chandrasegaran, A.L., Treagust, D.F., Mocerino, M. (2007). The Development of a Two-Tier Multiple-Choice Diagnostic Instrument for Evaluating
Secondary School Students‟ Ability to Describe and Explain Chemical
Reaction Using Multiple Levels of Representation. The Royal Society of Chemistry, 8 (3), hlm. 293-307.
Chang, R. (2004). General Chemistry: The Essential Concepts. Jakarta: Erlangga
Dahar, R.W. (1998). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
De jong, O., Acampo, J., dan Verdonk, A. (1995). Problems in teaching the topic of redox reactions: action and conceptions of chemistry teachers. Journal of Research in Science Teaching. 32, hlm. 1097-1110.
De Jong, O. dan Treagust, D. (2002). The Teaching and Llearning of Electrochemistry. In J. K. Gilbert, O. De Jong, R. Justi, D. F. Treagust & J. H. van Driel (Eds.), Chemical Education: Towards research-based practice. hlm. 317-337. Kluwer Academic Publishers.
Demircioğlu, G., Aslan, A. (2014). The effect of video-assisted conceptual change
80
Demircioğlu, G., Yıldırım, A., Özmen H., Ayas A., (2000). Kimyasal Denge
konusunun öğrenciler tarafından anlaşılma düzeyi ve karşılaşılan yanılgılar,IV. Fen Bilimleri Eğitimi Kongresi, 6-8 Eylül 2000, H.Ü. Eğitim Fakültesi, Ankara, Bildiriler Kitabı, 427-432.
Driver, R. (1985). Theories in action: some theoritical and empirical issues in the
study of students‟conceptual frameworks in science. Studies in Science
Education. 10, hlm. 37-60.
Duit, R., Treagust, D. F. (2003). Conceptual change: A powerful framework for improving science teaching and learning. International Journal of Science Education, 25 (6), hlm. 671-688.
Ekborg, M. dan Osterlund, L. (2009). Students‟ Understanding of Redox Reaction in Three Situations. Technology and Science Education, University of Urnea, Sweden. 5, (2), hlm. 115-127.
Erdmann, dan Mikkilä, M. (2000). Improving conceptual change concerning photosynthesis through text design. Departement of Education, 11, hlm. 241-257.
Gabel, D. (1999). Improving Teaching and Learning through Chemistry Education Research: A Look to the Future. Chemical Education Reasearch, 76 (4), hlm. 548-554.
Garnett, P.J., Treagust, D. F. (1990). Implications of research on students understanding of electrochemistry for improving science curricula and classroom practice. International Journal of Science Education, 12, 147.
Geban, O., Cetingul, I. (2011). „Using Conceptual Change Text With Analogies
For Misconceptions In Acids And Bases‟. Universitesi Egitim Fakultesi
Dergisi. H. U. Journal of Education, 41, hlm. 112-123.
Gilbert, J. K., Treagust, D. (2009). Introduction: Macro, Submicro and Simbolic Representation and The Relationship between Them: Key Models in Chemical Education. Models and Modeling in Science Education, 4, hlm. 1-8.
Gilbert, J. K., Zylbersztajn, A. (1985). A conceptual framework for science education: the case study of force and movement. International Journal of Science Education, 7, hlm. 107-120.
81
Guzzetti, B. J. (2000). Learning counter intuitive science concept: What have we learned from over a decade of research? Reading, Writing, Quarterly, 16, hlm. 89-98.
Hake, R R. (1999). Analizing Change/Gain Scores. Journal Dept. of Physics, Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA.
Jansoon, N, Coll, R.K., Somsook, E. (2009).‟Understanding Mental Models of
Dilution in Thai Students‟. International Journal of Environmental & Science Education, 4 (2), hlm. 147-168.
Johar, J.M.C., Rachmawati, M. (2006). Kimia 1. Jakarta: ESIS
Johnstone, A. H. (2000). Teaching of Chemistry- Logical or Psychological?. Chemistry Education: Research and Practice in Europe. 1 (1), hlm. 9-15.
Kim, S.I., Dusen, L.M.V. (1998). The Role of Prior Knowledge and Elaboration in Text Comprehension and Memory: A Comparison of Self-Generated Elaboration and Text-Provided Elaboration. The American Journal of Psychology, 111 (3), hlm. 353-378.
Kozma, R. B. Dan Russel, J. (1997). “Mutimedia and Understanding: Expert and
Novice Responses to Different Representations of Chemical Phenomena”. Journal of Research in Science Teaching. 34, (9), 949-968.
Krajick. J. S. (1989). Paper presented at American Anthropological Association, Washington, D.C. Reffered by Nakhleh (1993).
Lawhse, C.H. (1975). A quantitative approach to content validity. Personel Psycology. 28, hlm.563-573.
Li, W.S.S., Arshad, M.Y. (2014). Application of Multiple Representation Levels in Redox Reactions among Tenth Grade Chemistry Teachers. Journal of Turkish Science Education, 11 (3), hlm. 35-52.
Nakhleh, M. B. (1992). Why some students don‟t learn chemistry. Journal of
Chemistry Education, 80 (11), hlm. 191-196.
Nakleh, M. B. (1994). Students‟ models of matter in the context of acid-base chemistry. Journal of Chemical Education, 71, hlm. 495-499.
Nieves, E.L.O., Barreto, R., Medina, Z. (2012). JCE Classroom Activity #111: Redox Reactions in Three Representations. Journal of Chemical Education, 89, hlm. 643-645.
82
Osborne, R.J., Cosgrove, M. (1983). Towards modifying children‟s ideas about electric current. Research in Science and Technological Education (in press).
Ozmen, H., Demisciougle, H., dan Demircioglu, G. (2009). The effects of conceptual change text accompanied with animations in overcoming 11th
grade students‟ alternative conceptions of chemical bonding. Computers and
Education. 3, hlm. 681-695.
Peterson, R. F., Treagust, D. F., Garnett, P. (1986). Identification of secondary
students‟ misconceptions of covalent bonding and structure concepts using a
diagnostic test instrument. Research in Science Education. 16, hlm. 40-48.
Posner, G.J. Strike, K.A., Hewson, P. W. (1982). Accomodation of a Scientific Conception: Toward a Theory of Conceptual Change. Science Education, 66 (2), hlm. 211-227.
Ramnarain, U., Joseph, A. (2012). Learning Difficulties Experienced by Grade 12 South African Students in The Chemical Representation of Phenomena. Chemistry Education Research and Practice, 13, hlm. 462-470.
Ross, B., Munby, H. (1991). Concept mapping and misconceptions: A study of high-school students‟ understanding of acids and bases. International Journal of Science Education, 13, hlm. 11-23.
Roth, K. J. (1985). Conceptual change learning and student processing of science texts. Paper presented at the Annual Meeting of the American Education Research Association, Chicago, IL.
Seker, A. (2006). Conceptual change text oriented instruction to facilitate conceptual change in atom, molecule, ion and matter. Middle East Technical University. (thesis). Graduate School of Natural and Applied Science Middle East Technical University.
Sendur,G. dan Toprak,M. (2013). The role of conceptual change text to improve
students‟ understanding of alkenes. Chemistry Education Research and
Practice. 14, hlm. 431-449.
Sirhan, G. (2007). Learning Difficulties in Chemistry: An Overview. Journal of Turkish Science Education. 4 (2), hlm. 2-20.
Soyomukti, N. (2010). Teori-Teori Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sukardjo, M., Komarudin, U. (2009). Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Depok: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
83
Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.
Tan, K.C.D., Taber, K.S., Goh, N.K. dan Chia, L.S. (2005). The ionisation energy diagnostic instrument: a two-tier multiple choice instrment to determine high
school students‟ understanding of ionisation energy. Chemistry Education
Research and Practise, 6 (4), hlm. 180-197.
Tekkaya, C. (2010). Remediating High School Students‟ Misconceptions
Concerning Diffusion and Osmosis through mapping and conceptual change text. Research in Science and Technology Education. 1, hlm. 5-16.
Treagust, D. F., Garnett, P. J. (1992). Conceptual Difficulties Experienced by Senior High School Students of Electrochemistry: Electric Circuits and Oxidation-Reduction Equations. Journal of Research in Science Teaching. 29 (2), hlm. 121-142.
Tsaparlis G., Papaphotis G. (2007). High-school students‟ conceptual difficulties and attempts at conceptual change: the case of basic quantum chemical concepts, Int. J. Sci. Educ., 31(7), hlm. 895-930.
Valanides, N. (2000). Primary student teachers‟ understanding of the particulate
nature of matter and its transformations during dissolving. Chemistry Education Research Practise, 1 (2), hlm. 249-262.
Weerawardhana, A., Ferry, B., dan Brown. C. A. (2003). “Developing Conceptual Understanding of Chemical Equilibrium through the Use of Computer –
base Visualization Software.” Paper submitted for International 9th
International conference on Sri Lanka Studies, 28th – 30th November 2003, Matara, Sri Lanka.
Whitten, K.W., Davis, R.E., Peck, M.L., Stanley, G.G., (2003). General chemistry 7th edition. Amerika : BrooksCole.