• Tidak ada hasil yang ditemukan

naskah sesi 6 Teknologi dan Pengelolaan Sampah Padat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "naskah sesi 6 Teknologi dan Pengelolaan Sampah Padat"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

Teknologi dan Pengelolaan Sampah Padat & Infeksius RS

Sistem Pengolahan Limbah Pada Rumah Sakit meliputi :

1. Masalah pengolahan limbah klinis/non klinis sesuai kapasitas rumah sakit

2. Dampak kesehatan petugas, pengunjung, dan juga pasien (dan dampak lingkungannya)

3. Masalah akibat pengolahan di luar rumah sakit dan adanya pemulung 4. Sistem, sarana dan teknologi pengolahan yang belum memadai

Karakteristik Limbah Padat Rumah Sakit

2,1 - 3,2 kg / tempat tidur / hari (berat) 8 - 10 liter / tempat tidur / hari (volume) 200 - 300 kg / m3

80 - 90 % non medis

10 - 20 % medis (di Indonesia kurang lebih 23 %)

Jumlah microorganisme = 27,5 x 109 dalam 1 gram sampel

Bakteria : Strepcocus SP, Enterobacter SP, Proteus SP, E. Coli SP, Bacillus SP, Salmonella SP, Shigella SP.

Positif ada jamur

Definisi Limbah Rumah Sakit

Semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.

Limbah Medis/Klinis adalah limbah yang berasal dari : 1. Pelayanan medis

2. Perawatan 3. Gigi

4. Veterinary (dari binatang-binatang percobaan) 5. Farmasi

6. Ruang penelitian 7. Pengobatan 8. Pendidikan

Limbah Non Medis berasal dari : 1. Dapur

2. Laundry

Bentuk Limbah Medis / Klinis :

 Benda tajam seperti jarum suntik

 Limbah infeksius, kaitan pasien yang diisolasi dan labornya

 Jaringan tubuh

 Sitotoksik (bahan yang terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan, atau terapi

(2)

2

 Limbah kimia (dari penggunaan kimia)

 Limbah radioaktif

 Plastik

Kategori Limbah Berdasarkan Toksisitasnya :

Gol A

 Dressing bedah, swab, dan semua limbah terkontaminasi.

 Linen dari kasus penyakit infeksi

 Jaringan tubuh (tidak terinfeksi)

 Bangkai hewan percobaan laboratorium

Gol B

 Syringe bekas

 Jarum

 Cartridge

 Gelas

 Benda tajam

Gol C

 Limbah laboratorium dan post partum (kecuali gol. A)

Gol D

 Kimia dan bahan farmasi

Gol E

 Pelapis bed-pan, disposible urinoir, dan sebagainya

Teknik Pengelolaan Limbah Padat : 1. Inceneration

2. Sterilization 3. Desinfection 4. Inactivation 5. Irradiation

(3)

3 PEWADAHAN

(DAN PEMILAHAN)

PADA SUMBER PENGUMPULAN PEMINDAHAN PADA TRANSFER DEPO

PENGANGKUTAN

PEMILAHAN

PEMOTONGAN

PENGOLAHAN

PEMBUANGAN AKHIR Skema Pengelolaan Limbah Padat Secara Konvensional

Pembuangan Akhir :

A. Sanitary Fill B. Secured Landfill C. Open Dumping

LIMBAH PADAT ORGANIK DIBAKAR

DIBUAT KOMPOS (COMPOSTING)

BIOGAS (ANAEROBIC DIGESTION)

DIBUANG (FINAL DISPOSAL) 2

4 3 1

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT

LEACHATE

PENGOLAHAN LEACHATE

(4)

4

Pengolahan Limbah Padat Tak Berbahaya.

Limbah Padat Berbahaya

Limbah Cair (Tidak Berbahaya dan Berbahaya)

SUMBER

SANITARY LAND FILL COMPOSTING INCENERATOR

ANORGANIK ORGANIK

ORGANIK

SUMBER PRAPENGOLAHAN

INCENERATOR

PENGOLAHAN

PEMBUANGAN AKHIR

DICED CONTAINMENT

SECURED LANDFILL

LAUT

SUMBER PRAPENGOLAHAN PENGOLAHAN LENGKAP

PENGOLAHAN B3

Referensi

Dokumen terkait

ü Klik target kolom (tampil dialog box Column Dialog) ü Ketik pada Elset = 1 [atau klik 2x untuk menampilkan2. tabel ELSET, lalu pilih

Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan berbagai macam inokulum rhizobium tidak mempengaruhi produksi bahan kering hijauan namun ada kecenderungan peningkatan

Tumor marker (petanda tumor) yang biasa dipakai adalah 2F1. $adar 2F1 lebih dari * mg' ml biasanya ditemukan karsinoma kolorektal yang sudah lanjut. Berdasarkan

Pejantan unggul hasil dari seleksi di sentra sapi sonok dan di sentra bibit sapi karapan dapat ditempatkan/ dijual pada peternak di tiap-tiap kecamatan, khususnya

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan dan distribusi tingkat konsumsi, baik itu untuk seluruh area penerima program P2KP-2 maupun untuk daerah aksi dan

Sebagaimana menurut Zeithaml dan Bitner (1996), kepuasan adalah perasaan senang secara menyeluruh dari pelanggan terhadap perusahaan terhadap keseluruhan pelayanan yang

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang sudah dilakukan pada perancangan dan implementasi buck regulator dengan sumber tegangan tiga fasa untu aplikasi pada elektrolisis

32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, lalu