• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI

Oleh : Ananta Kusuma

E.0451.0807806

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Oleh Ananta Kusuma

E.0451.0807806

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik

Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan

© Ananta Kusuma 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ananta Kusuma NIM. 0807806

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA

INDUSTRI

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Enjang Akhmad Juanda, M.Pd., MT. NIP. 19550826 198101 1 001

Pembimbing II,

Dr. Hasbullah, S.Pd., MT. NIP. 19740716 200112 1 003

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro,

(4)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Analisis Kompetensi Pekerja Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Implementasi Program Praktek Kerja Industri

Oleh : Ananta Kusuma

E.0451.0807806

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi pekerja lulusan SMK di dunia industri sebagai implementasi dari program praktek kerja industri. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Media Sport Indonesia dan PT. JES Multimedia Grup. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang memiliki karyawan lulusan SMK yang melakukan praktek kerja industri dengan memberikan instrumen survei dan alat bantu penelitian berupa observasi, wawancara dan angket. Hasil dari penlitian menunjukkan pekerja lulusan SMK yang memiliki pengalaman Prakerin ternyata memiliki kompetensi di dunia industri.

(5)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Analysis Worker Competency Vocational High School Graduates As Industry Job Training Program Implementation

By : Ananta Kusuma

E.0451.0807806

This study aims to determine the extent of competence of vocational school graduates working in the industry as the implementation of the program industry practice.The research was conducted at PT.Media Sport Indonesia and PT.JES Multimedia Group.This study uses descriptive qualitative approach.This research was conducted at the company that has employees who do vocational graduates working practices industry by providing survey instruments and research tools such as observation, interviews and questionnaires.Results of penlitian showed workers vocational graduates who have experience Prakerin appeared to have competence in the industrialized world.

(6)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Batasan Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian... 9

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi 2.1.2 Pengertian Kompetensi ... 11

2.1.2 Indikator Kesiapan Kerja ... 15

2.2 Pengertian Praktek Kerja Industri(Prakerin)... 16

2.3 Landasan Hukum Prakerin ... 18

2.4 Tujuan Prakerin ... 19

2.5 Komponen Prakerin ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian ... 23

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.1.2 Subyek Penelitian ... 23

3.2 Metode Penelitian ... 23

3.3 Prosedur Penelitian ... 24

3.4 Peran Peneliti ... 26

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.6 Teknik Analisis Data ... 28

DAFTAR TABEL... vii

(7)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 29

4.1.1 Gambaran Umum ... 29

4.1.2 Deskripsi Subjek Penelitian ... 30

PT Media Sport Indonesia ... 30

PT JES Multimedia Grup ... 31

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 31

Metode Pelatihan ... 33

4.1.4 Media Pembelajaran ... 34

1. Audience A. Overview ... 36

1. 2013 ... 36

2. 2014 ... 41

3. 2015(1 Januari – 5 Maret 2015) ... 46

B. Active Users ... 50

C. Demographics ... 51

D. Behavior ... 51

2. Metode Index Google dan Search engine 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Kompetensi Pekerja Lulusan SMK di Dunia Industri Sebagai Implementasi Dari Program Praktek Kerja Industri ... 59

4.2.2 Alumni Siswa SMK yang Sudah Melakukan Praktek Kerja Industri ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA

(8)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Industrialisasi, pada derajad tertentu, mengimplikasikan pergeseran proses produksi dari laboring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia tergantikan oleh hard technology. Ini berarti industrialisasi membutuhkan tenaga-tenaga kerja terampil (skilled workers) yang mampu tidak hanya mengoperasikan teknologi tersebut, melainkan juga memeliharanya.

Untuk menjalankan peran tersebut, peran dari siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penting. Sebelum membicarakan bagaimana peran tersebut dilakukan, penulis akan memaparkan pengertian dari SMK itu sendiri.

Pengertian SMK menurut Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 mengatakan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

(9)

2

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilihat suatu benang merahnya. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999), pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.

Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Mengacu pada pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu.

Fakta di lapangan menunjukkan keadaan bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan berjalan dengan programnya sendiri. Di sisi lain, dunia kerja/industri dan asosiasi profesi sering mengeluh kualitas tenaga (lulusan) belum memenuhi tuntutan keahlian (kompetensi) yang diharapkan.

Gejala “mismatch” seperti ini pada akhirnya melahirkan lulusan “underqualified”

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak penyelenggara pendidikan (SMK) untuk mengatasi kesenjangan dengan membekali lulusan SMK dengan Pendidikan Kecakapan Hidup. Hal ini dimaksudkan agar para lulusan tidak saja menguasai bidang akademik tetapi juga memiliki kecakapan untuk hidup dan menghadapi serta memecahkan berbagai masalah kehidupan.

(10)

3

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Industri kekinian menekankan adanya peningkatan penggunaan multimedia sebagai satu kebutuhan dasar dari industri itu sendiri. Berbagai produk multimedia dapat dijumpai berupa media televisi, multimedia interaktif, internet, dan berbagai unsur kreatif yang digunakan dalam menyampaikan pesan agar lebih menarik.

Tantangan bagi para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya diperkirakan akan semakin meningkat, untuk itu siswa SMK perlu dipersiapkan secara serius dalam berbagai program kejuruan dengan mempertajam kemampuan produktif, adaptif, serta kemampuan berwirausaha, yang sejalan dengan kebutuhan kompetensi baik yang bersifat personal maupun sosial.

Adapun kompetensi personal meliputi kreativitas, ketekunan, kemampuan memiliki tanggung jawab, memiliki rasa percaya diri serta memiliki kecerdasan emosional. Sedangkan kompetensi sosial adalah kemampuan untuk bekerja secara efisien dalam kelompok.

Maka dari itu, lulusan SMK diharapkan secara bertahap di masa yang akan datang dapat menguasai kualifikasi kompetensi tersebut khususnya untuk lulusan SMK bidang konsentrasi audio video.

Siswa SMK melaksanakan Prakerin di bidang audio video bisa ditempatkan pada bagian-bagian tertentu di perusahaan yang dituju, semisal departemen Quality Assurance (QA Media Team) pada bagian Outgoing Quality Assurance

(11)

4

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan diadakannya Prakerin di bidang audio video, salah satunya ialah pemenuhan kompetensi sesuai tuntunan kurikulum. Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia, sekolah perlu merancang pembelajaran kompetensi diluar sekolah (Dunia Kerja Mitra). Dan untuk keterlaksanaan pembelajaran kompetensi tersebut pihak sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik.

Misalnya dalam pengerjaan proses Vibrasi dan Droping. Sample diambil secara acak oleh Praktikan. Mereka harus mengetahui cara kerja pengoperasian alat tersebut. Bagaimana proses vibrasi tersebut, seperti langkah-langkah dalam vibrasi yakni hidupkan mesin vibrasi dengan menekan tombol power ON,

langkah selanjutnya setting mesin vibrasi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Setelah mesin vibrasi selesai di setting, simpan box DH3120S dengan suffix BIDNLLK di atas mesin vibrasi lalu ikat dengan kuat supaya pada saat vibrasi box tidak jatuh ke lantai, lakukanlah vibrasi selama 30 menit untuk (Y), 30 menit untuk (X), dan 30 menit untuk (Z). Setelah selesai melakukan vibrasi jangan mematikan power mesin biarkan selama 30 menit untuk membuang sisa udara yang ada pada mesin tersebut.

(12)

5

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi kurangnya keterampilan yang memadai dan pengetahuan lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri, dan menjadikan pengusaha tidak puas dengan kualitas lulusan SMK. Sedangkan lulusan mengeluh tentang ketidakmampuan pelatihan sekolah dalam memberikan pendidikan keterampilan, sehingga membuat sulitnya mencari pekerjaan yang memuaskan dalam spesialisasi mereka. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri menjadi pusat perhatian pendidikan kejuruan. Untuk itu, pemerintah telah menerapkan konsep link and match dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Perubahan dari pendidikan berbasis sekolah, kependidikan berbasis ganda sesuai dengan kebijakan link and match, mengharapkan supaya program pendidikan kejuruan itu dilaksanakan di dua tempat.

Sebagian program pendidikan dilaksanakan di sekolah, yaitu teori dan praktek dasar kejuruan. Sebagian lainnya dilaksanakan di dunia kerja, yaitu keterampilan produktif yang diperoleh melalui prinsip learning by doing.

Joseph (2008: 64) menyebutkan, “Work-based learning is much more than the family are experiential learning, which consist of adding a layer of simulated

experience to conceptual knowledge”. Pembelajaran berbasis kerja lebih dekat

kepada pengalaman belajar yang berisi tambahan contoh-contoh pengalaman

menjadi pengetahuan konseptual. Joseph (2008: 64) menambahkan, “In work

based learning, theory may be acquired inconcet with practice”.

(13)

6

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja yang seharusnya lebih berperan menentukan, mendorong, dan menggerakkan pendidikan kejuruan, karena mereka adalah pihak yang lebih berkepentingan dari sudut kebutuhan tenaga kerja”.

Karenanya banyak manfaat yang diterima dunia Industri dalam Prakerin, diantaranya menyerap teknologi baru yang dikembangkan di dunia sekolah sebagai sarana produksi penemuan ilmu baru siap pakai untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, mengetahui siswa sekolah SMK mana yang lebih terampil dan mempunyai disiplin kerja tinggi.

Sehingga, dapat melakukan perekrutan tenaga kerja terbaik, menyampaikan kendala dan permasalahan pekerjaan kepada dunia sekolah untuk mendapatkan solusi dalam mempermudah proses industri, mendapatkan bantuan tenaga kerja dari siswa sekolah SMK sambil mengajarkan bagaimana pekerjaan berjalan dan adanya suasana baru di lingkungan kerja.

Perbedaan yang mendasar antara sistem nilai yang berlaku di sekolah dengan yang berlaku di dunia kerja, maka sekolah hendaknya benar-benar mempersiapkan siswanya sebelum masuk dunia kerja. Persiapan tersebut meliputi pengetahuan kerja, keterampilan kerja, sikap/budaya kerja, dan harus mencari informasi tentang kebutuhan akan industri pasangannya tentang kemampuan dasar kerja yang harus dikuasai siswa sebelum diterjunkan dalam praktik di dunia kerja. Ini yang menjadi pangkal permasalahan mengapa peningkatan kompetensi siswa SMK yang sudah lulus belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan keinginan dunia usaha dan dunia industri.

(14)

7

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serapan alumni SMK di perusahaan-perusahaan. Pada akhirnya banyak lulusan SMK banyak yang menjadi pengangguran karena sulitnya masuk dalam klasifikasi skill yang dibutuhkan perusahaan.

Hal itu tidak lepas dari pengaruh pengajaran di sekolah yang hanya mengajarkan secara teoritik dan tidak berkaitan dengan lingkungan pekerjaan. Salim (1992) menyatakan bahwa pihak industri lebih memungkinkan bermitra di bidang penyajian program kurikulum dan pelatih staf pengajar dibandingkan dengan melatih siswa SMK secara langsung.

Fenomena yang terjadi antara SMK dan dunia Industri menunjukkan bahwa pelaksanaan Prakerin masih banyak yang tidak sesuai dengan prosedur, sehingga cenderung siswa tidak dibimbing, dikontrol ataupun dievaluasi. Perusahaan pun seperti kebingungan karena skill dan kemampuan siswa SMK masih di bawah rata-rata. Rendahnya kemampuan operasional untuk menjadi tenaga teknisi menyebabkan lulusan SMK sulit untuk bekerja di dunia industri. Kesiapan kerja lulusan SMK masih rendah dan kualitas lulusannya masih belum mampu untuk beradaptasi dengan sarana dan fasilitas yang terdapat di dunia kerja. Dunia industri terus berkembang dan kemajuan teknologi terbaru sementara lulusan SMK masih tertinggal.

(15)

8

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kompetensi pekerja lulusan SMK di dunia industri sebagai implementasi dari program Prakerin?

2. Apakah alumni siswa SMK yang sudah melakukan Prakerin mampu bekerja sesuai dengan tuntutan dunia industri dan dunia usaha yang semakin berkembang?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian mengenai pola pelaksanaan praktek kerja industri terhadap peningkatan kompetensi lulusan SMK, maka batasan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada pekerja lulusan SMK yang telah mengikuti praktek kerja industri.

2. Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan yang memiliki pekerja lulusan SMK yang melakukan praktek kerja industri di perusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana kompetensi pekerja lulusan SMK di dunia industri sebagai implementasi dari program Prakerin.

(16)

9

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung terkait dengan masalah penelitian ini.

Beberapa manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini:

1. Bagi SMK penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengambil kebijakan dalam menjalankan prosedur Prakerin yang lebih berguna dan berbobot.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan referensi untuk perusahaan agar mampu menyerap lulusan SMK yang berkualitas.

3. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan menjadi referensi agar kelak mereka tidak menjadi sekadar Prakerin. Namun, sudah mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga terampil yang siap bekerja di dunia industri dan dunia usaha 4. Bagi pekerja lulusan SMK, penelitian ini diharapkan menjadi referensi agar

ke depan mereka mampu memperbaiki kompetensi diri yang dianggap terlalu kurang atau tidak sesuai dengan pesatnya perkembangan dunia industri dan dunia usaha.

5. Bagi peneliti, penelitian ini akan menambah pengetahuan peneliti terkait efek positif dan negatif dari pola praktek kerja industri untuk meningkatkan kompetensi lulusan siswa SMK.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

(17)

10

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi landasan teori yang berkaitan dengan praktek kerja industri, peningkatan kompetensi lulusan SMK, perkembangan dunia industri dan dunia usaha.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi mengenai metode dan desain penelitian, partisipan dan informan, paradigma penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian, waktu penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi mengenai uraian secara deskriptif tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

(18)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

Pada bagian ini, akan menguraikan mengenai lokasi, waktu, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian.

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan media PT Media Sport Indonesia dan PT JES Multimedia Indonesia. Kedua perusahaan media itu berlokasi di Jakarta. Sedangkan penelitian ini dilakukan selama 1 bulan.

3.1.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini, yaitu karyawan lulusan SMK sejumlah 6 orang yang bekerja di PT Media Sport Indonesia dan PT. JES Multimedia Indonesia. Subjek mengimplementasikan pengalaman Prakerin di dunia industri media sebagaimana kurikulum kompetensi belajar di sekolah.

Adapun pertimbangan pengambilan industri menurut pandangan peneliti secara umum, karena industri media merupakan salah satu industri yang diminati siswa SMK yang juga pernah belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi, seperti akses internet, pemrograman dan pengembangan website, dan keamanan informasi.

3.2 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian terhadap pengaruh Prakerin terhadap peningkatan kompetensi lulusan SMK ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya penelitian jenis ini karena penelitian kualitatif ialah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian.

(19)

24

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menganalisis data yang diperoleh secara mendalam dan menyeluruh. Peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan atau tindakan terhadap objek dan subjek penelitian.

3.3 Prosedur Penelitian

Strategi kualitatif yang digunakan adalah strategi studi kasus. Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.

Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti menyajikan langkah-langkah penelitian dalam bentuk diagram alir seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.

Tahap pertama penelitian ini adalah perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan dari perumusan masalah mengandung materi yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara variabel.

Selanjutnya menentukan jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan. Di sini, peneliti melakukan studi pustaka atau kajian literatur untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung dalam penelitian.

Kemudian menentukan prosedur pengumpulan data. Ada dua unsur yang diperlukan dalam penelitian, yakni instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data atau subjek untuk mengetahui dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh.

(20)

25

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat kesimpulan. Peneliti sebagai instrumen perlu divalidasi seberapa jauh kesiapannya dalam melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan (Sugiyono, 2013).

Proses validasi ini dilakukan melalui evaluasi diri yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan materi penelitian yang akan diteliti. Hal ini juga ditegaskan Modeong (2007) bahwa peran peneliti dalam metode penelitian kualititaf cukup rumit, yaitu sebagai instrumen dalam metode penelitian kualitatif yang merupakan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis penafsiran data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.

(21)

26

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Peran Peneliti

[image:21.595.154.401.81.596.2]

Peneliti sebagai instrumen kunci dalam sebuah penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi perilaku, atau wawancara dengan para responden. Pada proses penelitian, peneliti terlibat dalam pengalaman yang berkelanjutan dan terus menerus dengan para responden. Peneliti juga berperan memperoleh masukan dalam lokasi penelitian dan masalah-masalah etis yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba dalam pengumpul data.

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Selesai

Penelitian di lapangan

Menentukan prosedur pengumpulan data Mulai

Perumusan Masalah

Studi Pustaka dan Menentukan jenis informasi yang dibutuhkan

tidak Penyusunan Instrumen penelitian

ya

Analisis data Revisi

(22)

27

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data meliputi usaha untuk membatasi penelitian di antaranya mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara, baik yang terstruktur maupun tidak, dokumentasi, materi-materi visual, membuat protokol (sejenis instrumen untuk mengumpulkan data) dan pengumpulan dokumen-dokumen.

Adapun prosedur pengumpulan data pada proses penelitian ini melibatkan tiga jenis strategi yaitu,

(1) Observasi kualitatif, jenis data yang dikumpulkan melalui observasi berupa catatan lapangan. Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti selama proses penelitian di lapangan. Dimana catatatan lapangan ini berisikan langkah-langkah kegiatan selama proses penelitian serta temuan-temuan yang didapatkan oleh peneliti selama proses penelitian.

(2) Wawancara, jenis data yang dikumpulkan berikutnya adalah hasil wawancara dengan pembimbing industri yang langsung menangani pelaksanaan Prakerin selama di lapangan. Wawancara dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi pelaksanaan prakerin siswa SMK di dunia usaha atau dunia industri.

[image:22.595.152.543.634.750.2]

(3) Studi Literatur, salah satu metode pengumpulan data yang dipergunakan peneliti baik melalui diklat, jurnal ataupun penelitian yang relevan untuk melihat atau meneliti data-data dokumen yang dibutuhkan. Data-data yang diperoleh dan dipergunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh melalui observasi yang telah dilakukan, penulis mengumpulkan melalui hasil laporan prakerin, jurnal-jurnal peserta prakerin yang telah menyelesaikan program prakerin maupun yang sedang berjalan.

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Data

1. Observasi

Kualitatif -

Mengumpulkan data berupa catatan lapangan melalui

(23)

28

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu observasi

2. Wawancara -

Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kompetensi pekerja lulusan SMK Pekerja lulusan SMK

3. Studi

Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Berikut langkah-langkah analisis data pada penelitian, yaitu:

Langkah pertama, mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan catatan lapangan, hasil wawancara, mengetik data lapangan, memilah-milah dan menyusun data tersebut

Langkah kedua, membaca keseluruhan data, di antaranya memahami maksud dan gagasan umum apa yang terkandung dalam wawancara responden, gagasan dari pembimbing industri mengenai penilaian pelaksanaan Prakerin, serta pelaksanaan Prakerin yang diharapkan oleh industri.

Langkah ketiga, menganalisis lebih detail dengan mengolah data dan mengelompokkan informasi menjadi kategori-kategori yang mempunyai makna yang sama, sebelum memaknainya.

Langkah keempat, mendeskripsikan dan menyajikan hasil dari analisis data ke dalam bentuk narasi, memberikan informasi deskriptif tentang peristiwa di lapangan.

(24)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data pada penelitian ini tentang kompetensi pekerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai implementasi program praktek kerja industri (prakerin), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pekerja lulusan SMK yang memiliki pengalaman prakerin ternyata memiliki kompetensi di dunia industri dan mereka terbilang siap kerja.

2. Pelaksanaan prakerin yang pernah dilaksanakan oleh para pekerja lulusan SMK ternyata mampu memberikan peningkatan kompetensi di dunia industri baik secara aspek teknis dan aspek non-teknis.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian serta pembahasan, temuan selama penelitian dan kesimpulan yang didapat, maka saran yang diberikan adalah:

1. Untuk memenuhi kompetensi di dunia industri, pihak sekolah harus melakukan penyesuaian jenis kompetensi keahlian dengan jenis pekerjaan yang sesuai dengan perkembangan industri.

2. Pelaksanaan prakerin, pihak sekolah harus selalu mengevaluasi pelaksanaan prakerin yang telah berlangsung, agar kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaan prakerin dapat bersinergi dengan dunia industri.

(25)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta

Barthos, Basir, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. BNSP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: BSNP.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Permendikbud No. 54/2013. Jakarta

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Permendikbud No.60/2014. Jakarta

Desai, Raj. 2006. ”A Short Take on: Teaching Strategies for Workplace Skills [Versi Electronic]”. ProQuest Education Journals, 12,1; 69-72, diakses pada tanggal 15 Juli 2015

Djojonegoro, Wardiman,(1999), Pengembangan Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan, Balai Pustaka, Jakarta.

Dwi Retnoningrum. (2008). Pelaksanaan Praktik Industri Sebagai Upaya Peningkatan Kesiapan Kerja Pada Siswa Program Studi Keahlian Tata Busana. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta, diakses pada tanggal 29 Juli 2015.

Muktianto, Ali, (2005), Komponen Sumber daya Manusia dan Sistem Kelembagaan, Rosdakarya, Bandung.

Ornstein, A.C. and Hunkins, F.P. 2009. Curriculum: Foundations, Principles, andIssues (5th ed). Boston: Pearson Education, diakses pada tanggal 25 Juli 2015

Orlich, D.C., Harder, R.J., & Callahan, R.C. 2007. Teaching Strategies: A Guide to Effective Instruction (8th ed). Boston. New York: Houghton Mifflin Company, diakses pada tanggal 27 Juli 2015.

Subdit Pembelajaran Direktorat Pembinaan SMK, 2007. Spektrum Bidang dan Program Keahlian SMK, Ditjen Mandikdasmen Depdiknas. Jakarta.

Sudjimat, DA. (1996). “Pembelajaran Pemecahan Masalah: Tinjaun Singkat Berdasar Teori Kognitif.” Jurnal Pendidikan Humaniora dan Sains. 2,(1&2), 24-32Surat Keputusan Mendiknas No. 060 /u/ 2002. Penambahan dan perubahan bidang/program keahlian SMK Bab V pasal 22.

(26)

Ananta Kusuma, 2015

ANALISIS KOMPETENSI PEKERJA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syamsuddin, Lukman. 1992. Manajemen Keuangan Perusahaan ìKonsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusanî, Rajawali Press, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi kualifikasi Penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Darit-Meranti (Kontrak Multy Years, 2 Tahun), maka dengan ini kami mengundang saudara/i

Menimbang, bahwa Terdakwa / Para Terdakwa* telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan kumulatif, maka Majelis Hakim terlebih dahulu

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka segala Peraturan Menteri Dalam Negeri yang bertentangan dengan peraturan ini sepanjang mengenai penyelesaian hak atas tanah,

Melalui Modul Interaktif dengan menggunakan Macromedia Authorware 6 ini, akan menjelaskan informasi mengenai Tata surya khususnya 9 planet yang ada (Merkurius, Venus, Bumi,

Kemudian pada tahun 2009, Krivelevich dan Yuster mengembangkan konsep rainbow connection menjadi 2 jenis yaitu rainbow edge-connection atau sering disebut rainbow connecteion

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Sehubungan dengan Pengadaan Barang/Jasa Pokja III Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2015 bersama ini kami mengundang saudara/i untuk dapat