xv ABSTRAK
ANALISIS KINERJA PELAYANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Studi Kasus di Kabupaten Kotawaringin Timur
Pantaleon Carnegie NIM: 102114007 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan yang diberikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan perspektif pelanggan dan perspektif keuangan melalui pengukuran efisiensi dan efektivitas. Latar belakang dari penelitian ini adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai lembaga pemerintah yang berhadapan langsung dalam melayani masyarakat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan, efisien dan efektif.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk perspektif pelanggan adalah Multiattribute Attitude Model (MAM) sedangkan untuk perspektif keuangan menggunakan pengukuran efisiensi dan efektivitas.
xvi ABSTRACT
PERFORMANCE ANALYSIS OF
DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATIONS Case Study at Kotawaringin Timur Regency
Pantaleon Carnegie service given Department of Population and Civil Registrations Kotawaringin Timur Regency based on customers perspective and financial perspective through the measurement of efficiency and effectiveness. Department of Population and Civil Registrations as government agencies that deal directly in serving the community is expected to provide satisfactory service, efficiently and effectively to the residents.
This study is a case study. The data were obtained by questionnare, observation, and documentation. This study used Multiattribute Attitude Model (MAM) for customers perspective and the measurement of efficiency and effectiveness for financial perspective.
i
ANALISIS KINERJA PELAYANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Studi Kasus di Kabupaten Kotawaringin Timur
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Pantaleon Carnegie
NIM : 102114007
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.”
AMSAL 3: 5
“Don’t Stop When You’re Tired, Stop When You’re Done”
-Anonymous-
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Ayahanda Dugan
Ibunda Tripina
Adikku Lusia Yeseniae
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat, penyertaaan dan kasih setia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam Menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Ilsa Haruti Suryandari S.E., S.I.P., M.Sc., Akt selaku pembimbing I yangtelah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., C.A dan Dr. Fr. Reni Retno
Anggraini, M.Si., Ak., C.A selaku dewan penguji.
5.
Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanatavi
6. Drs. Rukmana Priyatna, MSM selaku Kepala Dinas Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah
memberikan ijin serta pengarahan dalam melakukan penelitian.
7. Segenap Pegawai Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah membantu penulis dalam
proses penelitian.
8. Ayahanda Dugan dan ibunda Tripina, serta adikku Lusia Yeseniae untuk
semangat, dukungan dan doa yang ditujukan kepada penulis hingga skripsi
ini selesai.
9. Cinditia Oktaviana untuk koreksi-koreksi penulisan, motivasi, dukungan,
dan doanya kepada penulis hingga skripsi ini selesai.
10.Teman-teman kelas MPT untuk kritik dan saran yang membangun dalam
skripsi ini.
11.Teman-teman AKT A 2010 atas segala dukungan dan motivasi, khususnya
saudara F.C. Cahyo Kunto Wibisono, S.E dan saudari Kunanti, S.E untuk
koreksi serta masukan dalam penulisan skripsi ini.
12.Dota 2 yang telah memberikan inspirasi dalam semangat juang pengerjaan
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... viii
HALAMAN PUBLIKASI ... ix
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv
ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 4
xi
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Sektor Publik ... 7
1. PengertianSektorPublik ... 7
2. Area OrganisasiSektorPublik ... 7
3. Alasan DibutuhkanSektorPublik ... 8
B. Good Governance ... 9
1. PengertianGood Governance ... 9
2. Ciri Good Governance ... 9
C. Kinerja dan Pengukuran Kinerja ... 10
1. Definisi ... 10
2. Aspek – Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik ... 11
3. Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik ... 12
D. Indikator Kinerja ... 13
1. Definisi Indikator Kinerja ... 13
2. Syarat – Syarat Indikator Ideal ... 14
3. Jenis Indikator Kinerja Pemerintah Daerah ... 16
4. Efisiensi dan Efektivitas ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Jenis Penelitian ... 22
xii
C. Objek Penelitian ... 23
D. Subjek Penelitian ... 23
E. Populasi dan Sampel... 23
F. Teknik Pengumpulan Data ... 25
G. Variabel Penelitian ... 26
H. Data Yang Diperlukan ... 30
I. Pengukuran Data ... 31
J. Pengujian Instrumen Penelitian ... 31
K. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 39
A. Gambaran Umum Kabupaten Kotawaringin Timur ... 39
B. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur ... 42
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Pengujian Instrumen ... 54
B. Analisis Data ... 57
C. Pembahasan ... 65
BAB VI PENUTUP ... 70
A. Kesimpulan ... 70
xiii
C. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas... 55
Tabel 2. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 56
Tabel 3. Hasil Perhitungan nilai belief rata-rata dan ideal rata-rata... 57
Tabel 4. Hasil selisih ideal rata-rata dan belief rata-rata serta bobot ... 59
xv ABSTRAK
ANALISIS KINERJA PELAYANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Studi Kasus di Kabupaten Kotawaringin Timur
Pantaleon Carnegie NIM: 102114007 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan yang diberikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan perspektif pelanggan dan perspektif keuangan melalui pengukuran efisiensi dan efektivitas. Latar belakang dari penelitian ini adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai lembaga pemerintah yang berhadapan langsung dalam melayani masyarakat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan, efisien dan efektif.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk perspektif pelanggan adalah Multiattribute Attitude Model (MAM) sedangkan untuk perspektif keuangan menggunakan pengukuran efisiensi dan efektivitas.
xvi ABSTRACT
PERFORMANCE ANALYSIS OF
DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATIONS Case Study at Kotawaringin Timur Regency
Pantaleon Carnegie service given Department of Population and Civil Registrations Kotawaringin Timur Regency based on customers perspective and financial perspective through the measurement of efficiency and effectiveness. Department of Population and Civil Registrations as government agencies that deal directly in serving the community is expected to provide satisfactory service, efficiently and effectively to the residents.
This study is a case study. The data were obtained by questionnare, observation, and documentation. This study used Multiattribute Attitude Model (MAM) for customers perspective and the measurement of efficiency and effectiveness for financial perspective.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fungsi pemerintah adalah untuk melayani kepentingan publik dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai penyelenggara negara, pemerintah
wajib menyediakan layanan sektor publik yang efektif dan efisien. Pemerintah
tidak mengambil peran sebagai penerima layanan, namun pemerintah lebih
berperan sebagai pelayan yang bertugas melayani masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan yang adil dan merata. Oleh karena itu, masyarakat
sudah sepantasnya mendapatkan pelayanan sektor publik yang berkualitas dan
memuaskan.
Dewasa ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa kinerja
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah belum maksimal. Salah satu keluhan
masyarakat yaitu proses administrasi dibeberapa sektor publik yang memakan
waktu lama dan panjang. Hal ini berdampak pada pendapat masyarakat mengenai
kualitas pelayanan yang diberikan semakin kurang memenuhi harapan.
Dalam UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan pasal
2, Setiap Penduduk mempunyai hak untuk memperoleh; Dokumen
Kependudukan; pelayanan yang sama dalam Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil; perlindungan atas Data Pribadi; kepastian hukum atas
kepemilikan dokumen; informasi mengenai data hasil Pendaftaran Penduduk dan
nama baik sebagai akibat kesalahan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan
Sipil serta penyalahgunaan Data Pribadi oleh Instansi Pelaksana.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan Dinas Sektor Publik
yang melayani masyarakat dalam Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Peristiwa
Kependudukan adalah kejadian yang dialami Penduduk yang harus dilaporkan
karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga,
Kartu Tanda Penduduk dan/ atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi
pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal
tetap (UU No 23 Tahun 2006). Pencatatan Sipil yang dilakukan adalah
pencatatan peristiwa penting yang dialami seseorang dalam register Pencatatan
Sipil pada Instansi pelaksana. Peristiwa penting yang dimaksud adalah kejadian
yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan,
percaraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan
nama dan perubahan status kewarganegaraan (UU No 23 Tahun 2006).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) merupakan salah
satu Dinas yang berhadapan langsung dengan masayarakat. Oleh karena itu,
sebagai lembaga pemerintah yang menangani pelayanan masyarakat, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat dianggap sebagai cerminan bagaimana
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan mengambil pokok
permasalahan sebagai berikut, “Apakah kinerja Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur dalam melayani masyarakat
efisien dan efektif?”.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis akan melihat Kinerja Pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan
perspektif tingkat kepuasan pelanggan yang telah atau sudah pernah merasakan
pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur. Sedangkan untuk meneliti segi keuangan
penelitian ini juga menggunakan data laporan keuangan dan laporan realisasi
anggaran.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelayanan yang
diberikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin
Timur kepada masyarakat, berdasarkan persepsi masyarakat dan berdasarkan rasio
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kotawaringin Timur penelitian ini diharapkan dapat melihat tingkat
kinerjanya.
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi Universitas Sanata
Dharma sebagai bagian dari kepustakaan dan referensi penelitian.
3. Penulis
Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui
kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, karena sebagai
masyarakat Kotawaringin Timur penelitian ini diharapkan dapat
menilai kesuksesan organisasi sektor publik melalui kemampuan
organisasi dalam memberikan pelayanan publik yang murah dan
berkualitas. Selain itu, penelitian ini digunakan sebagai penerapan ilmu
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas pokok permasalahan penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisikan landasan teori atau teori-teori yang digunakan
sebagai dasar dalam mendukung proses penelitian
Bab III Metode Penelitian
Bab ini memuat tentang objek penelitian, metode dan desain
penelitian, teknik penelitian yaitu teknik pengambilan sampel dan
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian,
serta teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab pokok
permasalahan penelitian.
Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini berisikan penjelasan berupa gambaran umum mengenai
Kabupaten Kotawaringin Timur dan Dinas Kependudukan dan
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang analisis data yang telah didapat dari
objek penelitian selama masa pengumpulan data dengan
menggunakan teknik yang telah diuraikan dalam Metode
Penelitian.
Bab VI Penutup
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sektor Publik
1. Pengertian Sektor Publik
“Menurut Mahsun (2006:7) sektor publik seringkali
dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan
kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik
yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur
dengan badan hukum“.
2. Area Organisasi Sektor Publik
Menurut Mahsun (2006:15) sektor publik berada pada area
dengan batasan-batasan antara lain:
a. Penyelenggaraan layanan atau pengadaan barang kebutuhan
masyarakat umum,
b. Bukan konsumsi individual,
c. Pemerintah ikut mengendalikan dengan saham atau sejumlah
regulasi yang mengikat,
d. Harga tidak semata-mata ditentukan berdasarkan mekanisme
3. Alasan Dibutuhkan Sektor Publik
Menurut Mahsun (2006:19), beberapa alasan mengapa
organisasi sektor publik dibutuhkan bisa diuraikan sebagai berikut:
a. Untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan,
kesehatan, transportasi, rekreasi, perlindungan hukum dapat
dapat disediakan untuk masyarakat secara adil dan merata
tanpa memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk
membayarnya.
b. Untuk memastikan bahwa layanan publik tertentu
ditempatkan pada wilayah yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, misalnya museum, perpustakaan, tempat parkir
dan sebagainya.
c. Untuk menjamin bahwa public goods and services disediakan
dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan
jika membeli dari perusahaan swasta, misalnya perusahaan
transportasi, rumah sakit, sekolah, dan perusahaan jasa
lainnya yang menyediakan layanan yang serupa.
d. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa karena
adanya perbedaan agama maupun suku.
e. Untuk melindungi hak dan kemerdekaan masyarakat dengan
B. Good Governance
1. Pengertian Good Governance
Good Governance menurut Thariq (2013) merupakan
pelaksanaan kewenangan/kekuasaan serta serangkaian proses
interasi sosial politik antara pemerintahan dengan masyarakat
dalam berbagai bidang, untuk mengelola berbagai urusan negara
dalam setiap tingkatannya dan merupakan instrumen kebijakan
negara dalam mendorong terciptannya kondisi kesejahteraan dalam
masyarakat.
2. Ciri good governance.
Menurut Kurniawan (2006) dalam Hardiyansyah
(2011:110) Good governance memiliki ciri sebagai berikut:
a. Akuntabel, artinya pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
harus disertai pertanggungjawabannya.
b. Transparan, artinya harus tersedia informasi yang memadai
kepada masyarakat terhadap proses pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan.
c. Responsif, artinya dalam proses pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan harus mampu melayani semua stakeholder.
d. Setara dan inklusif, artinya seluruh anggota masyarakat tanpa
terkecuali harus memperoleh kesempatan dalam proses
e. Efektif dan efisien, artinya kebijakan dibuat dan dilaksanakan
dengan menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang tersedia
dengan cara yang terbaik.
f. Mengikuti aturan hukum, artinya dalam proses pembuatan
dan pelaksanaan kebijakan membutuhkan kerangka hukum
yang adil dan ditegakan.
g. Partisipatif, artinya pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
harus membuka ruang bagi keterlibatan banyak aktor.
h. Berorientasi pada konsesnsus (kesepakatan), artinya
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan harus merupakan hasil
kesepakatan bersama diantara para aktor yang terlibat.
C. Kinerja dan Pengukuran Kinerja.
1. Definisi
Menurut Mahsun (2006: 25) kinerja (performance) adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning
suatu oraganisasi.
Sedangkan pengukuran kinerja (performance measurment)
adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan
dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi
atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan
jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh
pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan
maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai
tujuan (Robertson, 2002).
2. Aspek – Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Dalam bukunya, Mahsun (2006: 31) pengukuran kinerja organisasi
sektor publik meliputi:
a. Kelompok masukan (input) adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk
menghasilkan keluaran.
b. Kelompok Proses (process) adalah ukuran kegiatan, baik
dari segi kecepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan
kegiatan tersebut.
c. Kelompok Keluaran (output) adalah sesuatu yang
diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang
dapat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud
(intangible)
d. Kelompok hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah yang mempunyai efek langsung.
e. Kelompok manfaaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait
f. Kelompok dampak (impact) adalah pengaruh yang
ditimbulkan baik positif maupun negatif.
3. Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran kinerja mutlak diperlukan untuk mengetahui
seberapa berhasil misi sektor publik tersebut dapat dicapai
penyedia jasa dan barang-barang publik, dan juga sangat
bermanfaat untuk membantu kegiatan manajerial keorganisasian.
Dalam Mahsun (2006:33) berikut manfaat pengukuran kinerja
menurut BPKP, baik untuk internal maupun eksternal organisasi
sektor publik:
a. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang
digunakan untuk pencapaian kinerja.
b. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah
disepakati.
c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan
membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan
tindakan untuk memperbaiki kinerja.
d. Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas
prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem
pengukuran kinerja yang telah disepakati.
e. Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan
f. Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah
terpenuhi.
g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan
secara obyektif.
i. Menunjukan peningkatan yang perlu dilakukan.
j. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.
D. Indikator Kinerja
1. Definisi Indikator Kinerja
Menurut Mahsun (2006: 71) terdapat dua definisi kinerja.
Pertama, Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/ atau
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan (BPKP; 2000). Kedua, indikator
kinerja adalah suatu variabel yang digunakan untuk
mengekpresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses
atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan
organisasi (Lohman; 2003).
Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja merupakan
suatu ukuran yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran atau tujuan yang akan dicapai oleh organisasi
2. Syarat-syarat Indikator Ideal
Indikator kinerja bisa berbeda untuk setiap organisasi,
namun setidaknya ada persyaratan umum unuk terwujudnya suatu
indikator yang ideal. Dalam Mahsun (2006: 74) ada dua
syarat-syarat indikator ideal. Menurut Palmer (1995), syarat-syarat-syarat-syarat
indikator ideal adalah sebagai berikut:
a. Consistency. Berbagai definisi yang digunakan untuk
merumuskan indikator kinerja harus konsisten, baik antara
periode waktu maupun antar unit-unit organisasi.
b. Comparibility. Indikator kinerja harus mempunyai daya
banding secara layak.
c. Clarity. Indikator kinerja harus sederhana, didefenisikan
secara jelas dan mudah dipahami.
d. Controllability. Pengukuran kinerja terhadap seorang
manejer publik harus berada pada area yang dapat
dikendalikannya.
e. Contingency. perumusan indikator kinerja bukan variabel
yang independen dari lingkungan internal dan eksternal.
Struktur organisasi, gaya manajemen, ketidakpastian dan
kompleksitas lingkungan eksternal harus dipertimbangkan
f. Comprehensiveness. Indikator kinerja harus mereflesikan
semua aspek perilaku yang cukup penting untuk pembuatan
keputusan manajerial.
g. Boundedness. Indikator konerja harus difokuskan pada
faktor-faktor utama yang merupakan keberhasilan
organisasi.
h. Relevance. Berbagai penerapan membutuhkan indikator
spesifik yang relevan untuk kondisi dan kebutuhan tertentu.
i. Feasibility. Target-target yang digunakan sebagai dasar
perumusan indikator kinerja harus merupakan harapan yang
realistik dan dapat dicapai.
Sementara itu, syarat indikator kinerja menurut
BPKP (2000) adalah sebagai berikut:
a. Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpretasi.
b. Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifak kuantitatif
maupun kualitatif, yaitu dua atau lebih menugkur indikator
kinerja mempunyai kesimpulan yang sama.
c. Relevan, indikator kinerja harus menangani aspek-aspek
obyektif yang relevan.
d. Dapat dicapai, penting, dan harus berguna untuk
menunjukan keberhasilan masukan, keluaran, hasil,
e. Harus cukup flesibel dan sensitif terhadap perubahan/
penyesuaian pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan.
f. Efektif. Data/informasi yang berkaitan dengan indikator
kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan
dianalisis dengan biaya yang tersedia.
3. Jenis Indikator Kinerja Pemerintah Daerah
Menurut Mahsun (2006: 77) juga menjelaskan jenis
indikator kinerja pemerintah daerah sebagai berikut:
a. Indikator Masukan (input), adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk
menghasilkan keluaran. Indikator ini mengukur jumlah sumber
daya seperti anggaran (dana), sumber daya manusia, peralatan,
material dan masukan lain, yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumber
daya, suatu lembaga dapat menganalisis apakah alokasi sumber
daya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategis yang
ditetapkan. Tolok ukur ini dapat pula digunakan untuk
perbandingan (brenchmarking) dengan lembaga-lembaga
relevan.
b. Indikator proses (process), dalam indikator proses, organisasi
merumuskan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan,
ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan
tingkat efisiensi dan ekonomis pelaksanaan kegiatan organisasi.
Efisiensi berarti besarnya hasil yang diperoleh dengan
pemanfaatan sejumlah input. Sedangkan yang dimaksud
dengan ekonomis adalah bahwa suatu kegiatan dilaksanakan
lebih murah dibandingkan dengan standar biaya atau waktu
yang telah ditentukan.
c. Indikator Keluaran (output), adalah sesuatu yang diharapkan
langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa
fisik atau non-fisik. Indikator atau tolok ukur keluaran
digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu
kegiatan. Dengan membandingkan keluaran, instansi dapat
menganalisis apakah kegiatan telah dilaksanakan sesuai
rencana. Indikator keluaran dijadikan landasan untuk menilai
kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan
sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh
karena itu, indikator keluaran, harus sesuai dengan lingkup dan
sifat kegiatan instansi. Misalnya untuk kegiatan yang bersifat
penelitian, indikator kinerja berkaitan dengan keluaran paten
dan publikasi ilmiah
d. Indikator Hasil (outcomes), adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah (efek langsung). Pengukuran indikator seringkali
utama dari sekedar output. Walaupun produk telah berhasil
dicapai dengan baik, belum tentu outcome kegiatan tersebut
telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian
atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan
banyak pihak. Dengan indikator outcome, organisasi akan
dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam
bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi
masyarakat banyak.
e. Indikator Manfaat (Benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan
tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat
menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil.
Manfaat tersebut baru tampak setelah beberapa waktu
kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang.
Indikator manfaat menunjukan hal yang diharapkan dapat
diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat lokasi dan
waktu)
f. Indikator dampak (Impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan
baik positif maupun negatif.
Sementara itu, menurut Palmer (1995) dalam buku Mahsun
(2006) ini, jenis indikator kinerja Pemerintah daerah antara lain:
b. Indikator produktivitas (misalnya jumlah pekerjaan yang
mampu dikerjakan pegawai dalam jangka waktu tertentu).
c. Tingkat penggunaan (misalnya sejauh mana layanan yang
tersedia digunakan).
d. Target waktu (misalnya waktu rata-rata yang digunkaan untuk
menyelesaikan satu unit pekerjaan).
e. Volume pelayanan (misalnya perkiraan atas tingkat volume
pekerjaan yang harus diselesaikan pegawai).
f. Kebutuhan pelanggan (jumlah volume pelayanan uang
disediakan dibandingkan dengan volume permintaan yang
potensial).
g. Indikator kualitas pelayanan.
h. Indikator kepuasan pelanggan.
i. Indikator pencapaian tujuan.
4. Efisiensi dan Efektivitas
Menurut Mahsun (2006: 182), indikator efisiensi dan
efektivitas harus digunakan secara bersama-sama. Karena di satu
pihak, mungkin pelaksanaanya sudah dilakukan secara ekonomis
dan efisien akan tetapi output yang dihasilkan tidak sesuai degan
target yang diharapkan. Sedang di pihak lain, sebuah program
dapat dikatakan efektif dalam mencapai tujuan, tetapi mungkin
dapat dilakukan dengan efisien dan efektif maka program tersebut
dapat dikatakan cost-effectivenes.
a. Efisiensi
Menurut Mardiasmo (2009: 132), pengukuran
efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan
antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan
(cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan
efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat
dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang
serendah-rendahnya (spending well).
Menurut Mahmudi (2010: 85), secara matematis,
efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input
atau dengan istilah lain output per unit input. Dalam pusat
pertanggungjawaban teknik, untuk mengukur efisiensi
dilakukan dengan cara membandingkan biaya sesungguhnya
dengan biaya standar. Biaya standar menunjukkan biaya yang
seharusnya terjadi untuk menghasilkan output tertentu.
b. Efektivitas
Menurut Mardiasmo (2009: 134), efektivitas adalah
ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan,
Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.
Menurut Mahsun (2006: 191), efektivitas (hasil guna) adalah
ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam usaha mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Untuk mengukur
tingkat efektivitas dalam pengelolaan keuangan dengan
melihat perbandingan anggaran pendapatan dengan
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah studi
kasus mengenai pengukuran kinerja pada Dinas Kependuduk dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga kesimpulan
dari hasil penelitian hanya bermanfaat bagi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur. Menurut Gunawan
(2013: 121), studi kasus yaitu penelitian yang meneliti fenomena
kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya
dengan menggunakan berbagai sumber data.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur, Jl. H.M Arsyad
No. 1000 Sampit.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah kinerja Bidang Pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah masyarakat yang telah menerima atau
menggunakan pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 115). Dalam penelitian ini populasinya
adalah adalah masyarakat yang telah menerima atau menggunakan
pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kotawaringin Timur.
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 116). Penelitian ini menggunakan
metode Nonprobability Sampling dengan teknik Accidental Sampling.
Pengambilan sampel aksidental menentukan sampel berdasarkan kebetulan
yang ditemui atau siapa pun yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai
dari masyarakat yang ditemui ditempat penelitian pada jam kerja dan telah
menerima atau menggunakan pelayanan dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupataen Kotawaringin Timur.
Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel akan menggunakan
rumus menurut Cooper dan Emary (1996:231) sebagai berikut:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
pq = Proporsi populasi
σp = Kesalahan Proporsi Standar
Berdasarkan dari rumus tersebut besarnya nilai proporsi populasi
adalah 0,25, kesalahan proporsi standar adalah 0,051 (0,10/ 1,96).
Jika penelitian ini menggunakan estimasi varians maksimum ini,
maka sampel yang dibutuhkan adalah 97. Untuk mempermudah penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Kuesioner (angket)
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:
199). Kuesioner dalam penelitian ini diambil dari penelitian
sebelumnya dengan judul “Analisis Kinerja Bidang Pelayanan
Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kutai Barat” yang ditulis oleh Florensia Octaviani
(2011). Dalam penelitian tersebut, terdapat 10 pernyataan yang
digolongkan menjadi 5 indikator yaitu indikator masukan,
indikator proses, indikator keluaran, indikator hasil, dan indikator
manfaat. Pernyataan – pernyataan tersebut juga digunakan pada
penelitian ini, karena teori yang menjadi dasar pernyataan
kuesioner tersebut juga digunakan dalam penelitian ini. Selain itu,
penelitian sebelumnya juga memiliki kesamaan masalah yang
diteliti, hal ini membuat peneliti menggunakan kuesioner yang
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara mengamati, dalam hal ini peneliti akan menggunakan teknik
observasi tidak tersturktur. Observasi tidak terstruktur adalah
teknik observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak
tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati (Sugiyono, 2009:
205). Sasaran observasi penelitian ini adalah perilaku masyarakat
dan proses kerja.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara menyalin atau mencatat informasi dari sumber data yang
berkaitan dengan penelitian ini, yaitu gambaran umum Kabupaten
Kotawaringin Timur, gambaran perusahaan dan informasi lain
yang dapat digunakan untuk penelitian ini.
G. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Kinerja Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dalam penelitian ini, Kinerja Pelayanan Kependudukan dan
Pencatatan Sipil akan diukur melalui 5 jenis indikator kinerja pemerintah
a) Indikator Masukan (input), adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk
menghasilkan keluaran. Indikator ini mengukur jumlah sumber
daya seperti anggaran (dana), sumber daya manusia, peralatan,
material dan masukan lain, yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumber
daya, suatu lembaga dapat menganalisis apakah alokasi sumber
daya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategis yang
ditetapkan. Tolok ukur ini dapat pula digunakan untuk
perbandingan (brenchmarking) dengan lembaga-lembaga
relevan (Mahsun, 2006: 77). Dari indikator ini pernyataan yang
digunakan dalam kuesioner yaitu:
1) Sarana dan prasarana pelayanan pencatatan sipil
memadai dan baik.
2) Jumlah pegawai yang ada telah mencukupi.
3) Masyarakat selalu mendapatkan pembinaan atau
penyuluhan secara baik dan teratur.
b) Indikator proses (process), dalam indikator proses, organisasi
merumuskan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan,
ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan
tersebut. Rambu yang paling dominan dalam proses adalah
tingkat efisiensi dan ekonomis pelaksanaan kegiatan organisasi.
pemanfaatan sejumlah input. Sedangkan yang dimaksud
dengan ekonomis adalah bahwa suatu kegiatan dilaksanakan
lebih murah dibandingkan dengan standar biaya atau waktu
yang telah ditentukan (Mahsun, 2006: 77). Dari indikator ini
pernyataan yang digunakan dalam kuesioner yaitu:
1) Pegawai selalu cepat dalam menanggapi keluhan
masyarakat untuk mengurus pembuatan dokumen
pencatatan sipil.
2) Pegawai selalu tepat waktu dalam memproses
pembuatan dokumen pencatatan sipil.
c) Indikator Keluaran (output), adalah sesuatu yang diharapkan
langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa
fisik atau non-fisik. Indikator atau tolok ukur keluaran
digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu
kegiatan. Dengan membandingkan keluaran, instansi dapat
menganalisis apakah kegiatan telah dilaksanakan sesuai
rencana. Indikator keluaran dijadikan landasan untuk menilai
kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan
saasran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh
karena itu, indikator keluaran, harus sesuai dengan lingkup dan
sifat kegiatan instansi. Misalnya untuk kegiatan yang bersifat
penelitian, indikator kinerja berkaitan dengan keluaran paten
Dari indikator ini pernyataan yang digunakan dalam kuesioner
yaitu:
1) Dalam menerbitkan dokumen pencatatan sipil, pegawai
selalu benar dalam melakukan penulisan biodata
pemohon.
d) Indikator Hasil (outcomes), adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah (efek langsung). Pengukuran indikator seringkali
rancu dengan indikator keluaran. Indikator outcome lebih
utama dari sekedar output. Walaupun produk telah berhasil
dicapai dengan baik, belum tentu outcome kegiatan tersebut
telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian
atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan
banyak pihak. Dengan indikator outcome, organisasi akan
dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam
bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi
masyarakat banyak (Mahsun, 2006: 78). Dari indikator ini
pernyataan yang digunakan dalam kuesioner yaitu:
1) Pelayanan pembuatan dokumen pencatatan sipil selalu
e) Indikator Manfaat (Benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan
tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat
menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil.
Manfaat tersebut baru tampak setelah beberapa waktu
kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang.
Indikator manfaat menunjukan hal yang diharapkan dapat
diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat lokasi dan
waktu) (Mahsun, 2006: 78). Dari indikator ini pernyataan yang
digunakan dalam kuesioner yaitu:
1) Masyarakat mengetahui manfaat dan kepemilikan
dokumen pencatatan sipil.
2) Masyarakat mudah mendapatkan pelayanan pembuatan
dokumen pencatatan sipil.
3) Dalam mengurus dokumen pencatatan sipil masyarakat
mendapatkan pelayanan yang sama.
H. Data Yang Diperlukan
Data yang diperlukan untuk melakukan penelitian analisis
pengukuran kinerja sektor publik ini yaitu:
1. Gambaran umum letak daerah penelitian (Kabupaten Kotawaringin
Timur, Sampit).
2. Gambaran umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
3. Rencana Strategis Pembangunan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur.
4. Laporan Keuangan tahun anggaran 2013.
5. Laporan realisasi anggaran periode 2013.
I. Pengukuran Data
Dalam penelitian ini pengukuran data menggunakan skala likert.
Menurut Sugiyono (2009: 132) Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang
dapat berupa kata-kata. Dalam menganalisis, penelitian ini menggunakan
jawaban dengan gradasi yang telah diberi skor:
Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Tidak Tahu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
(Sugiyono: 2009; 132)
J. Pengujian Instrumen Penelitian
Sugiyono (2009:172) menjelaskan bahwa perlu dibedakan hasil
penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan
apa yang seharusnya diukur. Sedangkan Instrument yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Sehingga valid dan reliabel
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid
dan reliabel.
1. Analisis Validitas
Pengujian Validitas ini menggunakan teknik korelasi
Product moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Sujawerni, 2012: 177):
r = Koefisien korelasi setiap pernyataan
X = Skor tiap item pernyataan
Y = Skor seluruh pernyataan (total variabel)
n = Jumlah responden
Besarnya rxydapat dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Jika r > r tabel, maka xy
penelitian tersebut dikatakan valid.
Sebaliknya dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Jika rxy < r
2. Analisis Reliabilitas
Pengujian realibitas instrument dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut:
Keterangan:
= Relibilitas
k = Banyaknya butir soal atau item
= Jumlah Varians butir
= varians total
Jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka
instrument dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika r hitung < r
tabel dengan taraf signifikan 5% maka instrument dapat dikatakan
tidak reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah analisis yang dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
1. Perspektif pelanggan
peneliti akan menggunakan pengukuran skala Likert untuk
menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban
dari responden sesuai skor yang ditetapkan. Setelah kuesioner
peneliti akan menghitung tingkat persetujuan kinerja pelayanan
yang diberikan dinas terkait telah memuaskan.
Hasil Kuesioner pertama-tama akan dianalisis menggunakan
analisis Multiattribute Attitude Model (Engel,1994: 353):
Keterangan:
Ab = Sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek
n = Nilai Atribut yang diteliti
Wi = Bobot rata-rata yang diberikan responden pada atribut i
Li = Nilai ideal rata-rata responden pada atribut i
Xi = Nilai belief rata-rata responden pada atribut i
Kata belief yang dimaksud adalah keyakinan (dalam kuesioner
adalah “Kenyataan”) dari kepuasan responden (masyarakat) terhadap
pelayanan yang diberkian oleh pencatatan sipil, sedangkan kata ideal
adalah harapan yang responden (masyarakat) harapkan atau inginkan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh pencatatan sipil.
Rumus diatas didapat dengan menggunakan langkah sebagai
berikut:
Pemberian bobot rata-rata untuk masing-masing atribut
ditentukan terlebih dahulu dalam bentuk skor, dalam penelitian
ini urutannya sebagai berikut:
Keterangan Skor
Sangat Setuju/ Sangat Berharap 5
Setuju/ Berharap 4
Tidak Tahu 3
Tidak Setuju/ Tidak Berharap 2
Sangat Tidak Setuju/ Sangat tidak
Nilai belief = Skor x Jumlah responden belief
masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata:
Nilai ideal rata-rata =
Nilai belief rata-rata =
d. Memasukkan hasil perhitungan multiatribute Attitude Model ke
dalam skala likert (Sugiyono, 2009).
Jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka sikap
responden semakin baik atau positif karena kesenjangan antara
ideal dan belief semakin kecil. Sehingga dapat dikatakan
responden puas terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh
dinas terkait atau dapat dikatakan kinerja pelayanan sektor
publik dari dinas terkait dapat dikatakan baik. Jika skala
semakin besar atau semakin ke kanan maka sikap responden
semakin tidak baik atau negatif karena kesenjangan antara ideal
dan belief semakin besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa
kinerja pelayanan sektor publik dari dinas terkait dapat
dikatakan tidak baik. Sangat
Puas
Puas Cukup
Puas
Tidak Puas Sangat Tidak Puas
2. Perspektif Keuangan
a) Pengukuran Efisiensi
Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien
apabila suatu produk atau hasil karya tertentu
mempergunakan sumber daya dan dana yang serendah
rendahnya (Mahsun, 2006:189).
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input
yang digunakan (cost of output). Indikator efisiensi
menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya
oleh suatu unit organisasi dan keluaran yang dihasilkan
(Mardiasmo, 2009: 132).
Kriteria efisiensi:
1) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%)
berarti Efisien.
2) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%)
berarti Efesiensi berimbang.
3) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) berarti
b) Perspektif Efektivitas
Efektivitas (hasil guna) adalah ukuran keberhasilan
suatu organisasi dalam usaha mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Unutk mengukur tingkat efektivitas
dalam pengelolaan keuangan dengan melihat
perbandingan anggaran pendapatan dengan realisasinya
dan persentase tingkat pencapaiannya (Mahsun,
2006:187). Efektivitas merupakan hubungan antara
keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.
Kegiatan operasional dikatakann efektif apabila proses
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
(Mardiasmo, 2009: 132)..
Kriteria efektivitas:
1) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%)
berarti Tidak Efektif.
2) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%)
berarti efektivitas berimbang.
3) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) berarti
39 BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Kabupaten Kotawaringin Timur
Kabupaten Kotawaringin Timur mempunyai luas wilayah kurang
lebih 16.146 Km2 terdiri dari 17 kecamatan, 168 desa dan 17 Kelurahan
dengan jumlah penduduk pada akhir tahun 2013 sebanyak: 475.469 jiwa
terdiri dari Laki-laki: 248.557 jiwa dan Perempuan: 226.912 jiwa dan
jumlah Kepala Keluarga sebanyak: 134.787 KK, dengan kepadatan
penduduk rata-rata 28,82 jiwa/Km persebarannya tidak merata dengan
konsentrasi dipinggiran sungai.
1. Letak Geografis
Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur secara geografis
terletak pada 11207’29” sampai 113014’22” Bujur Timur dan 1011’50”
s/d 3018’51” Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
Timur adalah sebagi berikut:
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Katingan.
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Seruyan.
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Katingan.
2. Topografi, Klimatologi, dan Penggunaan Lahan
Secara umum keadaan Topografi Kabupaten Kotawaringin
Timur bervariasi dengan kisaran 0 – 60 meter diatas permukaan laut,
dimana sebagian besar merupakan dataran rendah yang meliputi bagian
selatan sampai bagian tengah memanjang dari timur ke barat.
Sedangkan bagian utara merupakan dataran tinggi yang berbukit yang
didominasi jenis tanah padsonik merah kuning dan beberapa bagian lain
berjenis alluvial, organosal, dan lithosol.
Berdasakan hidrologinya Kabupaten Kotawaringin Timur dialiri
oleh 1 (satu) sungai besar yaitu mentaya yang mengalir dari arah utara
ke selatan dan bermuara di laut Jawa. Sungai Mentaya memiliki
panjang kurang lebih 400 km dan dapat dilayari sejauh kurang lebih
270 km dengan kedalaman rata – rata 6 meter dan lebar rata – rata 400
meter. Iklim di Kabupaten Kotawaringin Timur pada umumnya
termasuk Daerah beriklim tropis basah (lembab) dengan tipe B
(menurut Scmidt dan Ferguson) dengan perincian kondisi iklim sebagi
berikut:
a. Curah Hujan: 1.934 mm/tahun (jumlah hari hujan 69 HH).
b. Suhu rata – rata/bulan: 270C – 360C.
c. Kelembaban Nisbi: 82 – 89 %.
Berdasarkan kondisi eksisting tentang kondisi geografis
Timur, berikut ini akan diuraikan potensi sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan ekonomi. Sumber daya
alam Kotawaringin Timur yang diidentifikasikan sebagai kawasan
pembangunan.
a. Kehutanan
Memiliki potensi hutan kurang lebih 411.898 Ha. Secara
keseluruhan diperuntunkan untuk 6.558,97 Ha. Hutan tanaman
industri (HTI) 85.230,00 Ha. Hutan produksi terbatas 234.804,10
Ha, Hutan produksi tetap 388.923,13 Ha. Monumental 625,00 Ha.
Kawasan Pemukiman dan Penggunaan lainnya (KPP) 258.129,38
Ha. Dan Kawasan Pengembangan Produksi 595.607,97 Ha.
b. Pertambangan
Potensi tambahan yang telah dikembangkan di Kabupaten
Kotawaringin Timur adalah Biji Besi dengan produksi di tahun 2007
sebesar 1.375.698 dan 2.640.881 serta tanbang emas rakyat dengan
produksi tahun 2007 sebesar 31.907.000 dan tahun 2008 13.718.000.
c. Pariwisata
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki beberapa objek
wisata yang cukup berpotensi dan sangat menarik untuk dikunjungi
karena memiliki kekhasan tersendiri. Objek wisata yang dimiliki
Arung Jeram di kecamatan Antang Kalang dan Pantai Ujung
Pandaran.
B. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur
1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur,
bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kotawaringin Timur adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Timur dalam bidang Kependudukan dan Pencatatan
Sipil bersdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur, menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyelenggara pelayanan administrasi pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil;
b. Pengelolaan data dan informasi penduduk;
c. Pelaksanaan registrasi, akreditasi dan lisensi administrasi bidang
akta capil;
d. Pengkoordinasian penyelenggaraan pembangunan berkelanjutan
e. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian,keuangan,
hubungan masyarakat dan perlengkapan;
f. Pelaksanaan pemungutan, penerimaan bukan pajak
g. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah; dan
h. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh bupati;
Untuk melaksanakan fungsi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil mempunyai kewenangan sebagai berikut:
a. Memperoleh keterangan dan data yang benar tentang Peristiwa
Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dilaporkan Penduduk;
b. Memperoleh data mengenai Peristiwa Penting yang dialami
Penduduk atasdasar putusan atau penetapan pengadilan;
c. Memberikan keterangan atas laporan Peristiwa Kependudukan
dan Peristiwa Penting untuk kepentingan penyelidikan,
penyidikan, dan pembuktian kepada lembaga peradilan;
d. Mengelola data dan pendayagunaan informasi hasil Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil untuk Kepantingan pembangunan;
e. Pejabat Pencatatan Sipil mempunyai kewenangan melakukan
verifikasi kebenaran data dalam register akta Pencatatan Sipil,
menerbitkan kutipan akta Pencatatan Sipil, dan membuat catatan
Pinggir pada akta-akta Pencatatan Sipil;
f. Pelaksanaan pendaftaran penduduk dengan melakukan pencatatan
biodata untuk penerbitan Nomor Induk Kepegawaian (NIK),
Penerbitan Dokumen hasil Pendaftaran Penduduk (biodata
penduduk, KK, KTP, surat keterangan kependudukan);
g. Pelaksanaan pencatatan sipil dengan menerbitkan hasil pencatatan
sipil yang meliputi: Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta
Perkawinan, Akta Perceraian dan Akta Pengakuan Anak dan
pembatalan Akta-Akta Pencatatan Sipil;
h. Pengelolaan data dan informasi penduduk;
i. Pelaksanaan Registrasi, akreditasi dan lisensi administrasi Bidang
Akta Capil;
j. Untuk mendapatkan data hasil Peristiwa Perkawinan, Perceraian
dan Rujuk bagi yang beragama Islam dari KUA Kecamatan; dan
k. Menerbitkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada setiap
Penduduk yang berlaku seumur hidup dan selamanya setelah
dilakukan pencatatan biodata.
Struktur Organisasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur sesuai dengan Peraturan Bupati
Kotawaringin Timur No 30 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur adalah sebagai berikut:
i. Kepala Dinas
ii. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dan membawahai
3 (tiga) Sub Bagian, yaitu terdiri dari:
b. Sub Bagian Kepegawaian;
c. Sub Bagian Keuangan.
iii. Bidang Pendaftaraan Penduduk terdiri dari:
a. Seksi Pencatatan Biodata Penduduk;
b. Seksi Pendaftaran Persitiwa Kependudukan;
c. Seksi Pendataan Penduduk Rentan dan Pelaporan
Penduduk;
iv. Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari:
a. Seksi Pencatatan Akta Kelahiran dan Kematian dan
Pendokumentasian Akta Catatan Sipil;
b. Seksi Pencatatan Akta Perkawinan dan Perceraian
dan Perubahan Status Kewarganegaraan;
c. Seksi pencatatan Perubahan Administrasi Akta
Catatan Sipil.
v. Bidang Pengelolaan Data dan Informasi Penduduk, terdir dari:
a. Seksi Sistem Informasi Kependudukan;
b. Seksi Informasi Hasil Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil;
c. Seksi Kebijakan Pendayagunaan Data Informasi dan
2. Tenaga Pegawai
Untuk menjalankan Tugas dan Fungsi tersebut diatas Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur
didukung sejumlah tenaga Pegawai sebanyak 40 orang yang terdiri
dari Pegawai Negeri Sipil: 26 orang dan Tenaga Honorer sebanyak 14
orang.
3. Kinerja Pelayanan SKPD
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kotawaringin Timur sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 19
Tahun 2009 mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah
Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
Di Kabupaten Kotawaringin Timur, hasil pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil yang berupa data/laporan belum dapat
secara maksimal didayagunakan untuk kepentingan pelayanan publik
lainnya maupun perencanaan pembangunan.
Disadari bahwa banyak peristiwa penting seperti kelahiran,
kematian, perkawinan serta perceraian belum tercatat dan juga
peristiwa kependudukan belum ditata secara baik, bahkan penduduk
masih ada yang belum memiliki dokumen penduduk seperti KK, KTP
dan akta-akta capil.
Dengan demikian perlu diupayakan penerbitan administrasi
konsisten, sehingga dapat tercapainya pelayanan yang prima kepada
masyarakat. Salah satu penertiban administrasi kependudukan adalah
dengan pembangunan database. Pembangunan database
kependudukan Kotawaringin timur diperoleh perekaman hasil
pemutakhiran data penduduk misal kegiatan pelayanan pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil dengan Sistem Administrasi
Kependudukan (SIAK) yang merupakan sistem administrasi
kependudukan (SAK), sehingga akhirnya dapat melakukan pelayanan
yang prima, cepat dan akurat. Keluaran dari adminsitrasi
kependudukan adalah:
a. Dokumen kependudukan (surat keterangan kependudukan, KK,
KTP dan akta-akta pencatatan sipil).
b. Data Kependudukan (agregat dan Individu).
c. Data DP4.
4. Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Perencanaan Strategis adalah merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu)
sampai 5 (lima) tahun dengan mempertimbangkan potensi, peluang
dan kendala yang mungkin timbul. Rencana strategis mengandung
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program yang realisitis dan rencana
a. Visi
Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana Instansi Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar
tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inisiatif serta
produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keaadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan oleh instansi pemerintah.
Berdasarkan gambaran ke depan maka Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin
Timur menetapkan suatu visi “TERTIB ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL”. Tertib
administrasi ini memberikan arti yang sangat luas sekali yang di
dalamnya meliputi tentang pemberian pelayanan, pembinaan
kepada masyarakat serta langkah-langkah ke arah tertibnya suatu
pelayanan secara sistematis.
b. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah Sesuai dengan Visi yang telah
ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil
guna dengan baik, dengan misi tersebut diharapkan seluruh
aparatur dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahuiakan
peran dan program-program serta hasil yang hendak dicapai di
Untuk mewujudkan visi dimaksud, maka Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil menetapkan misi sebagai
berikut:
1) Menetapkan pedoman pelaksanaan.
2) Menetapkan petugas yang bertanggung jawab.
3) Menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang
ditetapkan.
4) Mengutamakan pelayanan secara terpadu dan prima.
5. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Kotawaringin
Timur, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam mengemban
tugas dibidang kependudukan dan pencatatan sipil mempunyai tujuan:
a. Memberikan keabsahan identitas dan kapasitas hukum atas
dokumen penduduk untuk setiap peristiwa kependudukan dan
peristiwa penting yang dialami oleh penduduk.
b. Memberikan perlindungan status hak sipil penduduk.
c. Menyediakan data dan informasi kependudukan dan pencatatan
sipil pada berbagai tingkatan secara akurat, lengkap mutakhir dan
mudah diakses sehingga menjadi acuan bagi perumusan kebijakan
pembangunan.
d. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan secara nasional
e. Menyediakan data penduduk yang menjadi rujukan dasar bagi
sektor terkait dalam penyelenggaraan setiap kegiatan pemerintah,
pembangunan dan kemasyarakatan.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah:
a. Terwujudnya jaringan informasi dan kualitas pelayanan prima
terhadap masyarakat.
b. Memberikan kontribusi nyata dalam Sistem Administrasi
Kependudukan melalui pembangunan database kependudukan
yang akurat dan aktual.
c. Tertibnya administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
6. Strategi dan Kebijakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur
Sebagai penjabaran dan implementasi dari misi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur,
strategi dan kebijakan yang diambil untuk mewujudkan visi, misi di
tahun yang akan datang sebagai berikut:
a. Program strategis
Program Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur, strategi dan kebijakan yang
diambil untuk mewujudkan visi, misi di tahun yang akan datang
sebagai berikut:
2) Peningkatan ketersediaan dan kualitas datan dan
informasi kependudukan yang memadai, akuran dan
tepat waktu.
3) Pembentukan dan penguatan kelembagaan.
4) Penataan mekanisme pelayanan pendaftaran penduduk
dan pencatatan sipil.
5) Peningkatan kapasitasaparatur pejabat strategis dan
pelaksana.
6) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya
kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan
sipil.
7) Pemantauan, evaluasidan pelaporan.
b. Kebijakan Strategis
Dengan mengacu visi, misi dan strategis tersebut
diatas,maka kebijakan umum Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur diarahkan
untuk:
1) Mengembangkan sistem informasi kependudukan.
2) Meningkatkan pelayanan pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil dengan penerapan sistem informasi
administrasi kependudukan (SIAK) online.
3) Menjaga dan memelihara keakuratan database