• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Defisiensi Vitamin A Pada Mata.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Defisiensi Vitamin A Pada Mata."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Defisiensi vitamin A masih merupakan masalah nasional di Indonesia, dikarenakan beberapa faktor yaitu ketidaktahuan dan ketidak mengertian dari masyarakat, kurangnya penerangan yang diberikan ke masyarakat luas, dan kemiskinan hidup rakyat Indonesia.

Definisi

vitamin A pada mata disebut xeroftalmia. Insidens tertinggi ditemukan pada anak usia 2-5 tahun.

Defisiensi vitamin A terdiri dari gejala klinis yaitu: rabun senja, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea. Stadium ini reversibel sedangkan ulcus kornea

dan

keratomalasia merupakan stadium irreversible karena dapat menyebabkan kebutaan total pada mata.

Diagnosis ditemkan kadar serum vitamin A lebih rendah dari harga normal 50-70 IU/L.

Pengobatan xeroftalmia dengan memberikan vitamin A pada hari pertama dosis 200.000 SI atau dosis 100.000 SI intramuscular. Pada hari kedua diberikan dosis 200.000 SI vitamin A peroral. Sebelum dipulangkan atau gejala klinis memburuk atau dalam 2-4 minggu saat diagnosa ditegakkan berikan dosis 300.000 vitamin A SI peroral.

(2)

ABSTRACT

Vitamin A dificiency still becomes a national problem in Indonesia, because of several factors : there are many people who don’t know and don’t understand about it, the information about vitamin A is not widely known in our country, and because of the poverty of Indonesian people.

Vitamin A deficiency of the eye is called xeroftalmia. The highhest incidency is usually found in 2-5 years old children.

Vitamin A deficiency consists of clinical signs such as : night blindness, xerosis conjunctiva, bitot spot, xerosis cornea. These stadiums are reversible, meanwhile ulcus cornea and keratomalacia are irreversible, because it can cause total blindness.

Diagnosis was found

if

the serum value of vitamin A is lower than normal value of 50- 70 UI/L.

The treatment of xeroftalmia is given by the vitamin A on the first day diagnosis, with a dosage of 200.000 UI or 100.000 UI intramusculuar. On the second day, give 200.000 UI vitamin A orally. Before the patient is permitted to go home or the clinical signs are worse or in 2-4 weeks after diagnosis, give the vitamin A 200.000 UI orally.

In the early prevention we can give food rich in vitamin A. Give a massive dose of vitamin A 200.000 UI emulsion 2 times a year or 300.000 UI once a year. Give the vitamin A 100.000 UI every 4 months to the children at the of age of 2-5 years old, although they don’t show a deficiency of vitamin A.

(3)

DAFTAR ISI

2.4. ABSORBSI, TRANSPORTASI DAN METABOLISME

2.5. FUNGSI VITAMIN A PADA PENGLIHAT AN

2.6. ANGKA KECUKUPAN GIZI YANGDIANJ URKAN

2.7. SUMBER

2.8. PENGARUH DEFISIENSI VITAMIN A PADA MATA

(4)

2.12. PENGOBATAN 18

2.13.PENCEGAHAN DANPENANGGULANG AN 20

BAB

.

III

.

KESIMPULAN DAN SARAN 21

3.1. KESIMPULAN 21

3.2. S A R A N 22

BAB.IV.DAFTAR PUSTA

KA

24

(5)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1 .

2 . Angka kecukupan yang dianjurkan untuk vitamin A 11

3 .

4 .

Satuan vitamin A dan ekivalenya 6

(6)

DAFTAR DIAGRAM

Gambar Halaman

1 .

2. Peranan vitamin A dalam penyesuaian cahaya remang.. .10

Alur transport vitamin A didalam tubuh.. .8

(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia sekarang ini masih mengalami krisis moneter yang

berkepanjangan. Banyak yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan mendapatkan

pekerjaan yang layak. Semua ini berdampak pada penghasilan keluarga yang

semakin berkurang, malah banyak pula kehilangan penghasilan.

Akibatnya penduduk Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan

diperkirakan 49,8 juta jiwa dan merupakan 24,2 YO dari total penduduk Indonesia

pada tahun 1998, jumlah ini akan semakin meningkat sampai tahun mendatang .

Akibat krisis moneter dan kemiskinan masyarakat, j umlah balita yang mengalami

kekurangan gizi meningkat sebanyak 8,1 I persen pada tahun 1999. Menurut

WHO kebutaan sebanyak 3 juta jiwa anak akibat kurang vitamin A pada tahun

1992 di Indonesia ialah 0,35 YO X1B ( bercak bitot ), X2/X3 ( xerosis korneal

Keratomalasia ) dan XS ( parut Kornea ) yaitu 0 %. Kurang vitamin A merupakan masalah nasional saat ini karena ditemukan X1B > 0,5 YO. Saat ini

pada tahap subklinik ditemukan 50,O % anak balita menunjukkan kadar serum

vitamin A rendah yaitu 20

Penyebab masalah kurang vitamin A adalah kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang makanan yang mengandung vitamin Anak balita

mengalami gejala klinis dari ringan sampai berat yaitu kebutaan akibat defisiensi

vitamin A pada mata. Jika tidak segera diobati maka kebutaan akan berpengaruh

pada anak di usia sekolah dan juga akan membebani keluarga dan masyarakat

(8)

dari berbagai instansi kesehatan, pemerintah , non pemerintah, baik dalam bidang

ekonomi , politik dan masyarakat itu sendiri.

Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang dikenal sebagai

Vitamin A berfungsi sebagai pembentukan dan pemeliharaan kesehatan

gigi, tulang, jaringan lunak, membrane mukosa dan kulit serta pada penglihatan.

Beta karoten memiliki antioxidant yang merupakan prekursor yang penting dari

vitamin A yang berasal dari tumbuhan.

2

Defisiensi vitamin A pada mata disebut xeroftalmia. Defisiensi vitamin A

banyak menyerang usia anak-anak umur 2-5 tahun yang membuat mereka rentan

terhadap berbagai penyakit hususnya adalah kelainan mata. 3

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Apakah sumber bahan makanan yang mengandung vitamin A perlu

dikomsumsi sebagai pencegahan terhadap defisiensi vitamin A pada mata

pada usia anak umur 2 - 5 tahun ?

Apakah dalam tiaptiap sumber bahan makanan mengandung kadar

vitamin A?

Kelainan mata apa yang terjadi akibat defisiensi vitamin A?

Mengapa dapat terjadi defisiensi vitamin A?

Berapakah dosis vitamin A yang dapat diberikan untuk pencegahan

kelainan mata akibat defisiensi vitamin A dan berapa dosis pengobatan

nya ?

1.3. MAKSUD

DAN

TUJUAN

Tuj uan khusus adalah sangat perlunya mengkomsumsi bahan makanan yang

mengandung vitamin A yang dikenal sebagai karoten untuk mencegah defisiensi

vitamin A pada mata pada usia anak umur 2 - 5 tahun. Dosis vitamin A diberikan

(9)

50.000 IU/kg bb tidak melebihi 300.000

IU

yang diberikan 100.000

IU

setiap minggu. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kelainan pada mata yaitu

xeroftafmia. Sumber vitamin A dapat berasal dari nabati dan hewani. 2,3

Tujuan umum makalah ini adalah untuk membantu masyarakat mengetahui

pentingnya mengkomsumsi vitamin A sejak dini dan resiko akibat defisiensi

vitamin A pada mata pada usia anak 2 - 5 tahun.

1.4.

KEGUNAAN

STUDI PUSTAKA

Mencari dan mengumpulkan informasi dan berbagai sumber studi pustaka

mengenai defisiensi vitamin A pada mata dan membantu masyarakat untuk

mengetahui betapa pentingnya vitamin A dikomsumsi sejak dini dan resikonya pada anak usia balita.

1.5. METODOLOGI Metodologi studi pustaka.

1.6. LOKASI DAN WAKTU

Perpustakaan Fakultas Kedokteran Maranatha dan perpustakaan Rumah Sakit

Mata Cicendo, Bandung.

(10)

BAB

III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Sumber bahan makanan yang mengandung vitamin A sangat perlu dan

bermanfaat untuk dikomsumsi oleh balita sebagai pencegahan terhadap

defisiensi vitamin A.

Bahan makanan mengandung kadar vitamin A yang berbeda-beda, normal

kebutuhan vitamin A yang dikomsumsi oleh tubuh 5000 - 7000 IU dalam

keadaan tubuh yang sehat.

Defisiensi vitamin A disebut xeroftalmia dengan gejala yang ringan

sampai berat. Gejala ringan : buta senja ( night blindness ), xerosis

konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea, xerosis dengan ulcus kornea atau

keratomalasia, parut ( scar ) xeroftalmia, fundus xeroftalmia dan gejala

paling berat adalah kebutaan.

Pengaruh defisiensi vitamin A tejadi karena ketidaktahuan masyarakat karena pendidikannya yang kurang, tidak ada penerangan mengenai

manfaat vitamin A, kepercayaan masyarakat , krisis ekonomi, tidak tahu

makanan apa saja yang mengandung vitamin A.

Pencegahan dini defisiensi vitamin A dengan memberikan sumber makanan yang mengandung vitamin A pangan hewani dan pangan nabati

pada usia balita. Memberikan minyak kelapa sawit kurang lebih 4 cc sehari pada balita, sehingga frekwensi defisiensi vitamin A menurun dan

serum vitamin A meningkat dengan nyata. Beri massive dose vitamin A 200.000.UI dalam bentuk emulsi dua kali dalam setahun pada anak-anak

balita atau 300.000 UI dalam setahun akan memberikan perlindungan

terhadap kekurangan vitamin A. Memanfaatkan karoten dengan memberikan makanan yang mengandung karoten atau memberikan

sejumlah vitamin A melalui garam komsumsi. Diberikan vitamin A dose

(11)

100.000 unit setiap 6 bulan pada anak-anak balita walaupun tidak

menunjukan kekurangan vitamin A.

Pengobatan sesuai kriteria WHO tahun 1982 yaitu segera setelah diagnosis

ditegakkan diberi: 200.000 SI vitamin A peroral atau 100.000 SI

intramuscular. Hari ke 2: 200.000 SI vitamin A peroral . Sebelum

dipulangkan atau klinis memburuk atau 2-4 minggu dari saat diagnosa

dtegakkan : 200.000 SI vitamin Aperoral.

3.2. SARAN

Untuk mencegah kebutaan usia balita yang merupakan gejala berat dari penyakit

xeroftalmia. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu:

Mencari dan mengenali gejala defisiensi vitamin A pada mata.

Pengobatan segera anak balita dengan vitamin A yang disertai gejala

xeroftalmia.

Pengobatan semua anak usia balita yang disertai penyakit seperti campak

( measles ), diarrhrea persisten , cacar air ( chicken pox ) dan malnutrisi.

Pencegahan defisiensi vitamin A dengan intake vitamin A bagi ibu hamil,

bayi dan anak-anak.

Perlunya kerjasama di berbagai lintas sektoral yaitu departemen kesehatan

khususnya dalam program puskesmas dan posyandu, pemerintahan yang

khususnya politik dan ekonomi, organisasi non pemerintah untuk

mencegah defisiensi vitamin A dan mengobatinya sehingga anak usia

(12)

Semua langkah ini akan membantu mencegah dan mengobati xeroftalmia

sebelum semuanya menjadi berat dan tidak dapat diobati lagi. Orang tua

hendaknya lebih memperhatikan manfaat vitamin A yang sangat penting bagi

anak usia balita. Bersyukur pada Tuhan karena pemberian vitamin A dosis

100.000 unit setiap 6 bulan pada anak balita walaupun tidak menunjukan

kekurangan vitamin A melalui program pemberian imunisasi di Puskesmas dan

Posyandu selama bulan Febuari dan Agustus di beberapa lokasi yang masih dapat

terjangkau. Tapi alangkah sangat baiknya jika sampai ke daerah pendalaman,

yang selama ini belum tercapai. Pendidikan dan penerangan juga sangat penting

diberikan pada masyarakat, agar mereka mengerti dan memahami kebutuhan gizi

anak mereka sendiri .

(13)

BAB

lV

Bening kliping. P emimpin mendatang anak kurang gizi. Kesehatan. edisi 92. minggu I. january 2000.

Matsier A.S. Vitamin A dalam Prinsip dasar ilmu gizi. 2001; 153-156:

Ilyas S. Difeisiensi vitamin A. 2000; 135-137.

Olson J.A. Vitamin A dalam Nasoetion A.H. , Darwin. Pengetahuan gizi muktahir vitamin A . cetakan 2. 1991; 3-43.

Donald S. Mc laren, Burman D. Textbook of Pediatic nurition. Ney york.

Stare F. J., Mc. Williams. M. Living nutition. 1984 ; 177-178: 221: 265: 381: 610.

Voughan D. , Asbuny t. General opthalmology. 1980; 465-487. Vitamin A . copyright bookman pres. 1998. htpp//www. yahoo.com.

Padi trasgenik dengan vitamin dan zat besi. 1 Agustus 1999. htpp//www. yahoo.com.

13. Soetiotomo A. D. Ilmu gizi. 1987; 101-1 14.

14. Ilyas S. Sari ilmupenyakit mata. FKUI. 1981; 202-204.

15. Donald S. Mc Laren, Burman D. Keracunan dan kekurangan vitamin A.

16. Hassan R., Alatal H. Buku kuliah Ilmu kesehatan difisiensi vitamin A,

17. Vaughan D. , Asbuny T. General opthalmology. 9 1980; 465-487. 18. International Eye Foundation. Chillhood blindness and vitamin A . 2000.

htpp//www. yahoo.com.

19. Chandra S., Wagh R.N. Experinces with the school health in Tribal villages of Easterni of Mahatastra, India, three aspect. 2000. htpp//www. yahoo. com.

20. Akbar P.A. Xerophthalmia dalam kumpulan kuliah Ilmu Mata. UNPAD.

2 1. Gilberth C. Preventing blindness, chillhood blindness. Unit departement of Preventing Opthalmplogy. Institute of opthalmology, bath street,. London ECV V9WL, UK. 1999. yahoo.com.

22. Etjang I. Ilmu kesehatan masyarakat. Pt Citra Aditya Bakti. Bandung.

23. Adler. Textbook of Opthalmology, Xerophthalmia. 7 FKUI.1996; 122: 171-174.

htpp//www. yahoo.com.

1986; 22-40.

xeropthalmia. FKUI. 1998; 344-247.

1990; 1446- 1456.

1993; 123-125.

(14)

24. International Eye Foundation. Xerophthalmia. 2000. htpp//www.

25. Lowrence C. A. , Turney M. dkk. Medical diagnosis and threatment. .

26. Vaughan D. , Asburry T. Othalmology umum. jilid I. 1992; 54-55. 27. World Health Organization. The global vision health crisis avoidable

blindnesss, vitamin A difisiency. Lighthouse International. 1999. htpp//www. yahoo.com.

28. Thomson Micromedex Health care. Vitamin A systemic. 2000. htpp//www. yahoo. com.

29. Duncan : Diseuse of metabolism. 1969; 1280-1286.

30. Adam. Vitamin A . 2000. htpp//www.yahoo.com yahoo.com.

1995; 167: 1071-1072.

Referensi

Dokumen terkait

Seperti contoh daya dukung untuk populasi manusia pada hakekatnya adalah jumlah individu dalam keadaan sejahtera yang dapat didukung oleh suatu satuan sumberdaya dan

65 1 Bondowoso Tenggarang Tangsil Kulon UMD-SDGS 300 Siti Nurrosyidah 142210101011 FARMASI Farmasi 65 2 Bondowoso Tenggarang Tangsil Kulon UMD-SDGS 609 Selvia Sriayu 140710101266

Dengan melihat hasil penelitian maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan. Berikut beberapa kesimpulan tersebut: 1) Dalam indikator pendapatan wilayah Surabaya tidak

Data dikumpulkan dengan lembar check list yang dibagikan kepada responden untuk mendapatkan data mengenai hubungan antara karakteristik pengguna NAPZA dengan

oleh karena peneliti menggunakan prinsip 5T dalam pemberian intervensi kepada responden yaitu yang pertama adalah tepat obat, buah pisang mengandung banyak senyawa yang

[r]

Peta sertifikat pemilikan tanah dari BPN (kanan) dan peta persil pajak bumi dan bangunan dari PBB (kiri) dipakai dalam perencanaan ruang di Kabupaten Badungan. Saat ini

Kemudian dianalisis dan diuraikan dalam beberapa sub bab sesuai dengan rumusan masalah tentang “Peranan Ahmad Surkati dalam Gerakan Pembaharuan Islam Melalui Perhimpunan