• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan mengelola waktu belajar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kemampuan mengelola waktu belajar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar)."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KEMAMPUAN MENGELOLA WAKTU BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar)

Angela Happy Ratri Permatasari, 2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) seberapa baik kemampuan siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 dalam mengelola waktu belajar, (2) butir-butir instrumen kemampuan mengelola waktu belajar siswa manakah yang teridentifikasi capaian skornya rendah guna penyusunan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai bagi siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 115 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu yang disusun dengan menggunakan skala Likert, dimana skala ini memiliki 4 pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskripsi kategori dengan menggunakan 5 kategorisasi yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

(2)

ABSTRACT

THE ABILITY OF MANAGING STUDENT LEARNING TIME (A Descriptive Study on the Eleven Grade Students at SMA Pangudi Luhur

Sedayu in 2015/2016 Academic Year and its Implication for the Suggested Topics of Studying Guidance)

Angela Happy Ratri Permatasari, 2016

The purposes of this study were to determine: (1) how well the students of class XI Pangudi Luhur Senior High School Year 2015/2016 Sedayu able to manage their study time; (2) which points in the instrument of managing study time were identified as having low scores for the preparation of appropriate topics in tutoring class XI Pangudi Luhur Sedayu, Academic Year 2015/2016.

The research applied a quantitative descriptive research. The subjects were students of class XI Pangudi Luhur Senior High School, Academic Year 2015/2016, Sedayu, with total number of 115 students. The research data were collected employing a questionnaire on Students' Ability to Manage Time class XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. The questionnaire was prepared using a Likert scale, in which the scale provided 4 possible answers: very appropriate, appropriate, not appropriate, and very not appropriate.

The results showed that: (1) none of the students had the ability to manage their study time in the excellent category, 5% of students were in good category, 90% of students were average category quite well, 5% of students were in the unfavorable category and none of the students had the ability to manage study time in poor category. (2) Based on the analysis of the score achievements of the

(3)

KEMAMPUAN MENGELOLA WAKTU BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Angela Happy Ratri Permatasari NIM :111114035

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

KEMAMPUAN MENGELOLA WAKTU BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Angela Happy Ratri Permatasari NIM :111114035

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO

Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya

kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya .

(Yohanes 11 :25-26)

Marilah datang kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbedan berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu

(Matius 11:28)

Kemalasan adalah Musuh Terbesar Jiwa

(8)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahakan karya ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, sang penolong sejati

Bapakku yang terkasih Andreas Tri Haryono

Ibuku yang terkasih Veronika Ratna Pudyaningsih

Adikku tersayang Dionisius Dwi Nandi Wardana

Almarhum Kakek Paulus Abdoel Kurnain Praptosubagyo

Almarhumah Nenek Margaretha Yainah Praptosubagyo

Keluarga Besar Hardjosumarto

Sahabat-sahabatku dan Teman-teman BK 2011

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya susun ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Januari 2016 Penulis

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Angela Happy Ratri Permatasari Nomor Mahasiswa : 111114035

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya berjudul: KEMAMPUAN MENGELOLA WAKTU BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar), beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminja ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal : 19 Januari 2016 Yang menyatakan,

(11)

viii ABSTRAK

KEMAMPUAN MENGELOLA WAKTU BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar)

Angela Happy Ratri Permatasari, 2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) seberapa baik kemampuan siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 dalam mengelola waktu belajar, (2) butir-butir instrumen kemampuan mengelola waktu belajar siswa manakah yang teridentifikasi capaian skornya rendah guna penyusunan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai bagi siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 115 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu yang disusun dengan menggunakan skala Likert, dimana skala ini memiliki 4 pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskripsi kategori dengan menggunakan 5 kategorisasi yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

(12)

ix ABSTRACT

THE ABILITY OF MANAGING STUDENT LEARNING TIME (A Descriptive Study on the Eleven Grade Students at SMA Pangudi Luhur

Sedayu in 2015/2016 Academic Year and its Implication for the Suggested Topics of Studying Guidance)

Angela Happy Ratri Permatasari, 2016

The purposes of this study were to determine: (1) how well the students of class XI Pangudi Luhur Senior High School Year 2015/2016 Sedayu able to manage their study time; (2) which points in the instrument of managing study time were identified as having low scores for the preparation of appropriate topics in tutoring class XI Pangudi Luhur Sedayu, Academic Year 2015/2016.

The research applied a quantitative descriptive research. The subjects were students of class XI Pangudi Luhur Senior High School, Academic Year 2015/2016, Sedayu, with total number of 115 students. The research data were collected employing a questionnaire on Students' Ability to Manage Time class XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. The questionnaire was prepared using a Likert scale, in which the scale provided 4 possible answers: very appropriate, appropriate, not appropriate, and very not appropriate.

The results showed that: (1) none of the students had the ability to manage their study time in the excellent category, 5% of students were in good category, 90% of students were average category quite well, 5% of students were in the unfavorable category and none of the students had the ability to manage study time in poor category. (2) Based on the analysis of the score achievements of the

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, penyertaannya serta

karuniaNya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Kemampuan Mengelola

Waktu Belajar Siswa (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar)” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari akan peran, dukungan, doa, semangat, arahan, saran serta kritik yang membangun bagi penulis. Sehingga dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ungkapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si, selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd, selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(14)

xi

4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah membekali penulis dengan ilmu yang diberikan.

5. Bapak Priyatmoko Staff Sekretariat Bimbingan dan Konseling, yang telah membantu penulis mengurus keperluan penelitian dan penyelesaian administrasi yang diperlukan.

6. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd. FIC, Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bersedia memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Cicilia Eni Sumini, guru BK SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah membantu penulis untuk melakukan uji coba dan penelitian.

8. Siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu, dengan terbuka bersedia sebagai responden dalam melaksanakan penelitian.

9. Kedua orang tuaku bapak Andreas Tri Haryono dan ibu Veronika Ratna Pudyaningsih yang tak lelah memberikan doa, dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik. 10. Adik tersayang Dionisius Dwi Nandi Wardana atas dukungan serta doa bagi

penulis untuk menyelesaikan skripsi.

11. Keluarga besar Praptosubagyo dan Hardjosumarto atas dukungan, semangat dan doa bagi penulis demi mencapai keberhasilan yang diinginkan.

(15)

xii

Putri Widuri dan Agnes Restuning Widi atas semangat, dukungan dan menjadi tempat keluh kesah selama penulis menyelesaikan skripsinya.

13. Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam bentuk doa, semangat, dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan penulisan ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan memberikan inspirasi di bidang Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta, 19 Januari 2016

Penulis

(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoritis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 9

G. Definisi Istilah ... 9

BAB II : LANDASAN TEORI A. Kemampuan Mengelola Waktu ... 10

(17)

xiv

2. Aspek-aspek Mengelola Waktu Belajar ... 12

3. Kategori-kategori Pengelolaan Waktu Belajar... 14

4. Pedoman-pedoman dalam Mengelola Waktu Belajar ... 17

B. Remaja dan Pengelolaan Waktu Belajar 1. Perkembangan Remaja ... 19

2. Ciri-ciri Masa Remaja ... 20

3. Tugas Perkembangan Remaja ... 21

4. Aktivitas Belajar pada Remaja ... 22

5. Pengelolaan Waktu Belajar Remaja ... 23

C. Bimbingan Belajar ... 24

1. Pengertian Bimbingan Belajar ... 24

2. Fungsi Bimbingan Belajar... 25

3. Strategi Bimbingan Belajar ... 27

4. Bimbingan Belajar bagi Pengelolaan Waktu Belajar Siswa SMA ... 28

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29

B. Subjek Penelitian ... 29

C. Teknik Pengumpulan Data ... 30

1. Instrumen Penelitian... 32

2. Skoring ... 32

D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 33

1. Validitas Kuesioner ... 33

2. Reliabilitas Kuesioner ... 36

E. Prosedur Pengumpulan Data ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 42

1. Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa ... 42

2. Analisis Butir-butir Item yang Teridentifikasi Rendah ... 44

B. Pembahasan ... 47

C. Usulan Topik-topik Bimbingan... 52

(18)

xv

B. Keterbatasan Penelitian ... 56

C. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Subjek Penelitian ... 30

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 ... 32

Tabel 3. Rincian Item Valid dan Tidak Valid ... 36

Tabel 4. Kriteria Guilford ... 37

Tabel 5. Jadwal Pengumpulan Data Penelitian ... 39

Tabel 6. Norma Kategorisasi... 40

Tabel 7. Hasil Norma Kategorisasi Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 ... 43

Tabel 8. Penggolongan Item-item Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 ... 45

Tabel 9. Item-item Kuesioner yang Tergolong Dalam Kategori Rendah ... 46

Tabel 10. Usulan Topik-topik Bimbingan Berdasarkan Butir Item Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa yang Teridentifikasi Rendah ... 52

(20)

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 ... 44 Grafik 2. Hasil Skor Rata-rata Perhitungan Butir Item Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun

(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Ujicoba Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 ... 62 Lampiran 2. Data Hasil Ujicoba ... 66 Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kemampuan Mengelola

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Mengelola waktu menjadi hal yang penting ketika kita akan melakukan suatu kegiatan sehari-hari. Hal ini akan membantu kita untuk mencapai target kegiatan yang direncanakan. Mengelola waktu yang kurang baik akan berdampak pada ketidakteraturan kita untuk menjalankan kegiatan selama sehari penuh.

Mengelola waktu sangat diperlukan bagi siapa saja, tak terkecuali siswa yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Padatnya kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah membuat siswa sulit untuk mengelola waktu belajar dengan baik. Keadaan ini membut mereka melupakan kewajiban utamanya sebagai seorang siswa, yaitu belajar.

(23)

mampu untuk mengelola waktu belajarnya dengan baik. Apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka akan membuat siswa kurang mampu mengelola waktu belajarnya dengan bijak. Maka perlunya kesadaran dalam diri siswa untuk mengelola waktunya dengan baik, supaya siswa memiliki prioritas dalam dirinya untuk menyelesaikan tugasnya sebagai seorang pelajar. Siswa perlu membiasakan diri belajar mengelola waktu dengan membuat skala prioritas serta memiliki rencana kegiatan yang akan dilakukan. Skala prioritas akan membantu siswa untuk melakukan kegiatan yang sudah direncanakan. Apabila mereka tidak memiliki prioritas dalam hidupnya untuk mengelola waktu belajarnya, maka akan menimbulkan penyesalan dalam diri siswa yang kurang mampu mengelola waktu mereka dengan baik.

(24)

maka akan berdampak negatif pada waktunya. Mereka akan menghabiskan banyak waktu mereka untuk hal tersebut, dan mengabaikan dirinya untuk mengelola waktu belajar mereka dengan efektif.

Siswa SMA yang dikategorikan pada masa remaja, mereka masih sering melakukan sesuatu kegiatan sesuai dengan kemauan dan kehendaknya sendiri tanpa memikirkan keadaan di sekitarnya. Hal ini sering membuat remaja menggunakan waktunya dengan kurang bijak. Usia remaja memiliki beberapa tanda dalam perubahannya, diantaranya perubahan fisik dan kognitif, sedang berada dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, memiliki perubahan dalam dalam sikap dan perilaku mereka, sehingga kebiasaan mengelola waktu belajarnya akan bisa berubah sesuai dengan suasana hati dan keinginan sendiri.

(25)

bagi siswa yang sedang diliputi rasa senang atau gembira, maka ia akan melakukan kegiatan yang sudah direncanakan dengan senang dan hal ini akan memiliki dampak positif bagi dirinya, yakni mereka mampu mengelola waktu mereka dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang dibuatnya.

Kesulitan untuk mengelola waktu dengan baik akan berdampak bagi kegiatan akademiknya. Dimana siswa yang kurang mampu mengelola waktu dengan baik, mereka akan mengalami kesulitan ketika mendapat tugas dari sekolah dan ujian. Mereka akan mendapatkan nilai yang buruk karena mereka kurang mampu mengelola waktu belajar dan memanfaatkan waktu dengan bijaksana. Proses belajar yang dialami oleh siswa berawal dari proses berpikir siswa, ketika mereka memiliki persepsi yang positif mengenai mengelola waktu maka mereka mampu menggunakan waktu belajar dengan baik dan akan membantu siswa untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

(26)

diberikan juga akan mengalami hambatan saat pengumpulan. Kebanyakan dari siswa yang kurang mengelola waktunya dengan baik, akan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu seperti teman-temannya yang lain.

Melihat beberapa kejadian yang menjadi penyebab siswa kurang mampu mengelola waktu belajar mereka dengan baik, peneliti menemukan fakta yang sering terjadi di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengelola waktu. Pertama, banyak siswa yang datang terlambat ke sekolah dikarenakan mereka tidur terlalu larut, sehingga keesokan harinya mereka tidak bisa bangun pagi. Kedua, ketika siswa tidak memiliki pengelolaan waktu belajar yang baik, dan mereka memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dari sekolah, mereka tidak langsung mengerjakannya justru mereka mengerjakan tugas tersebut ketika sudah larut malam. Ketiga, ketika siswa kedapatan mengerjakan pekerjaan yang lain di sekolah saat jam mata pelajaran yang lain. Keempat, siswa tidak memiliki semangat dalam mengikuti mata pelajaran di jam pertama dikarenakan ia tidur larut malam sehingga keesokan harinya bangun kesiangan dan mengakibatkannya terlambat datang ke sekolah. Kelima, siswa lupa untuk membawa buku pelajaran atau pekerjaan tangan (prakarya) saat itu, dikarenakan terlalu sibuk mengerjakan tugas dan lupa memasukannya kedalam tas mereka.

(27)

Pengelolaan waktu belajar bisa dikatakan efektif apabila siswa mampu menentukan serta mencapai target yang hendak dicapai dan mampu mengalokasikan atau mengelola waktu belajar dengan baik. Sebelum kita menentukan target yang hendak dicapai, pastilah kita memiliki perencanaan akan target tersebut. Hendaknya pula dalam merencanakan sebuah target yang hendak dicapai, kita perlu menyadari diri kita apakah mampu menncapainya dan memperkirakan waktu yang ada untuk mencapai target tersebut.

(28)

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas terkait dengan tingkat kemampuan mengelola waktu belajar siswa, dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:

1. Siswa kurang memiliki pengaturan waktu dalam mengelola waktu belajarnya.

2. Dampak dan kendala yang dihadapi oleh siswa apabila mereka kurang mampu mengelola waktu belajarnya dengan baik.

3. Siswa kurang memiliki prioritas dalam dirinya untuk belajar.

4. Siswa sering datang terlambat ke sekolah dikarenakan tidur terlalu larut. 5. Siswa sering tidak teratur untuk mengumpulkan tugas yang diberikan.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab permasalahan yang teridentifikasi di atas, khususnya masalah mengenai seberapa mampu siswa mengelola waktu belajarnya pada Siswa Menengah Atas (SMA) kelas XI.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

(29)

2. Berdasarkan hasil capaian skor terhadap butir-butir pengukuran tingkat mengelola waktu belajar yang teridentifikasi rendah, usulan topik-topik bimbingan belajar apa sajakah yang sesuai bagi XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 dalam mengelola waktu belajar. 2. Mengidentifikasikan capaian skor item pengukuran mengelola waktu

belajar yang teridentifikasi rendah untuk dijadikan usulan topik-topik bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

(30)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Hasil dari penelitian ini dapat membantu guru dalam mengawasi dan mendampingi siswa ketika mereka belum mampu mengelola waktu belajar dengan baik. Serta guru mampu menyusun topik bimbingan yang akan membuat siswa dapat mengelola waktu belajarnya.

b. Bagi Siswa

Siswa semakin memiliki kesadaran untuk mengetahui pentingnya mengelola waktu belajar mereka dengan baik, supaya yang mereka cita-citakan dapat terwujud di masa mendatang.

G. Definisi Istilah

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengelola waktu belajar adalah sebuah proses perencanaan dan mengatur waktu untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien, sehingga semua hal yang akan dilakukan dapat tertata dan teratur serta memiliki rincian yang baik pula.

(31)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dipaparkan dipaparkan mengenai kemampuan mengelola waktu, remaja dan pengelolaan waktu, dan hakikat bimbingan belajar.

A. Kemampuan Mengelola Waktu 1. Pengertian Mengelola Waktu

Mengelola waktu merupakan sebuah proses perencanaan dan mengatur waktu kita untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien, sehingga semua hal yang akan dilakukan dapat tertata dan teratur serta memiliki rincian yang baik pula. Covey (1994) mengemukakan mengelola waktu merupakan kemampuan individu untuk mengatur waktu seefisien mungkin, serta mampu memilih aktivitas yang hendak dilakukan terlebih dahulu berdasarkan prioritas utama.

Kemampuan dalam mengelola waktu diperlukan pertimbangan dalam melakukan aktivitas berdasarkan tingkat kepentingannya, sehingga individu tersebut mampu memilah kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan kebutuhan dan keinginannya (Lakein, 1992).Waktu merupakan seluruh rangkaian proses yang sedang dilakukan dan memiliki pembagian tersendiri antara lain pagi, siang, sore dan malam. Bahkan dibagi menjadi lebih terinci, yaitu detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun.

(32)

dorongan dari luar diri untuk membentuk waktu bagi diri kita. Yang pertama adalah bahwa hidup manusia saat ini semakin lama memiliki kesibukan yang luar biasa, dan yang kedua adalah banyaknya tuntutan yang dihadapi seseorang untuk bertanggung jawab akan tugas yang dipercayakan pada dirinya. Kedewasaan seseorang juga berpengaruh terhadap pengelolaan waktu, baik waktu belajar maupun waktu senggang yang dimilikinya.

Haynes (1991) berpendapat apabila mengelola waktu yang dilakukan oleh setiap orang, seperti halnya mengatur sumber daya lain atau kegiatan lain yang mengandalkan perencanaan yang baik. Hal ini bertujuan untuk memahami prinsip dari mengelola waktu tersebut, dan mengetahui penggunaan waktu tersebut serta menjadikan prioritas dalam hidup untuk dapat menggunakan waktu dengan efektif dan seefisien mungkin. Sedangkan menurut Gie (1979), seseorang dapat belajar dengan efektif maka diperlukannya perencanaan kegiatan yang akan dilakukannya dan mampu memanfaatkan waktu yang ada dengan baik.

(33)

2. Aspek-aspek Mengelola Waktu Belajar

Mengelola waktu belajar hendaknya terencana dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Kemampuan siswa dalam mengelola waktu belajar berbeda-beda, karena kebutuhan yang ada dalam diri mereka juga berbeda.

Gie (1995) mengemukakan beberapa aspek mengenai mengelola waktu belajar secara efektif dan efisien:

a. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari.

Menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari kembali akan membuat siswa tidak mudah lupa dengan mata pelajaran tersebut. Siswa dapat menuliskan mata pelajaran apa saja yang akan dipelajarinya dan menuliskannya lalu menempelkannya di ruang belajar siswa. Siswa juga akan terbantu dengan membuat jadwal harian untuk belajarnya, hal ini akan membantu siswa dalam mengelola waktu belajarnya dengan lebih efektif.

b. Memberikan urutan pada mata pelajaran yang dirasa sukar hingga dirasa mudah.

(34)

tercapai keadaan dimana siswa memberikan perhatian pada mata pelajaran yang dirasanya sukar tersebut. Lalu ia akan memberikan waktu ekstra untuk mempelajarinya.

c. Meluangkan atau memberikan waktu tambahan untuk belajar.

Sebelum siswa memberikan tambahan waktu untuk untuk mengerjakan tugas mereka, pastilah mereka akan membuat jadwal untuk belajar. Memberikan ekstra waktu terhadap mata pelajaran yang masih dirasa sukar, akan membantu siswa untuk memahami mata pelajaran tersebut dan membuat siswa lebih menghargai waktu belajarnya dengan baik. Sehingga dengan menaati jadwal yang mereka buat akan membantu siswa menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.

d. Melaksanakan apa yang sudah dijadwalkan dalam urutan mata pelajaran yang telah dibuatnya.

(35)

Kebutuhan siswa yang berbeda-beda dalam belajar akan membuatnya sadar dan memahami beberapa mata pelajaran yang dianggapnya sukar. Sehingga mereka akan membuat daftar mata pelajaran yang dirasa sukar, dan memberikan urutan teratas bagi mata pelajaran yang sukar tersebut. Selanjutnya mereka akan meluangkan waktu mereka sesuai yang tertera dalam jadwal harian yang mereka buat dan akan mempelajari mata pelajaran tersebut sesuai waktu belajarnya. Walaupun tak jarang mereka memerlukan tambahan waktu supaya siswa lebih memahami setiap mata pelajaran yang diajarkan.

3. Kategori-kategori Pengelolaan Waktu Belajar

Kategori dalam pengelolaan waktu belajar dibedakan berdasarkan kepentingan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Bliss (1986) menjelaskan 5 kategori pengelolaan waktu yang baik dan efisien, antara lain:

a. Penting dan mendesak

(36)

b. Penting tetapi tidak mendesak

Kategori ini memisahkan antara efektif dan tidak efektif. Kebanyakan hal-hal yang penting dalam kehidupan tidaklah mendesak dan dapat dikerjakan belakangan. Apabila kegiatan yang akan dilakukan disesuaikan dengan batas waktu pengerjaan dan prioritas kebutuhan orang lain, maka hal tersebut telah ditentukan oleh sistem yang membuat hal tersebut mendesak, sehingga kita tidak melakukan apa yang menjadi prioritas diri sendiri.

c. Mendesak tetapi tidak penting

Terdapat tindakan yang menuntut untuk segera diselesaikan, sehingga waktu tersebut akan diberi prioritas rendah dan kurang efisien. Dalam kategori ini seseorang membutuhkan jawaban dengan segera dan melaksanakannya tanpa mengetahui bagaimana cara kita untuk menolaknya.

d. Padat kerja

(37)

e. Waktu yang terbuang percuma

Membuang waktu dengan percuma merupakan suatu keadaan dimana sesuatu yang tidak kita kerjakan saat itu juga akan memunculkan penyesalan di kemudian hari. Dalam kategori ini, seseorang lebih mementingkan melakukan kegiatan yang sekedar untuk menghibur diri dan melupakan tanggung jawab utamanya.

Jadi kategori-kategori pengelolaan waktu yang dibedakan menjadi 5 kategori, antara lain: 1) penting dan mendesak merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera dikerjakan tanpa memiliki batasan waktu yang panjang. 2) Penting tetapi tidak mendesak merupakan kategori yang memisahkan antara kegiatan yang efektif dan tidak efektif, dimana memilih mengerjakan sesuatu yang penting namun tidak mendesak, sehingga orang biasanya akan melakukan yang bukan menjadi prioritas dalam dirinya.

(38)

4. Pedoman-pedoman dalam Mengelola Waktu Belajar

Menurut Gie (1979) mengemukakan bahwa pengelolaan waktu akan berjalan dengan efektif apabila seseorang melakukan beberapa langkah berikut ini, antara lain:

a. Keteraturan dalam Belajar

Pokok utama dalam belajar adalah keteraturan. Pemahaman siswa mengenai cara belajar yang efektif merupakan dasar bagi siswa untuk belajar dengan teratur. Belajar dengan teratur maka hasil yang akan diperolehnya nanti juga memuaskan bagi dirinya. Membaca buku, mencatat intisari merupakan salah satu cara untuk mengingat pelajaran yang disampaikan ketika berada di sekolah. Bagi siswa yang sejak dini memiliki keteraturan dalam belajar, maka tidak akan sulit bagi dirinya untuk mengelola waktu belajarnya dengan efektif pula.

b. Disiplin Belajar

(39)

c. Konsentrasi

Konsentrasi merupakan pemusatan pikiran kita terhadap suatu hal dan menyampingkan segala hal yang kurang mendukung bagi dirinya untuk belajar. Ketika belajar, konsentrasi kita berada pada pemusatan pikiran kita untuk mempelajari suatu mata pelajaran, baik di sekolah maupun di rumah. Konsentrasi muncul karena akibat dari perhatian yang bersifat spontan yang ditimbulkan oleh minat terhadap suatu hal.

Jadi, pedoman-pedoman dalam mengelola waktu belajar dapat muncul karena adanya kesadaran dari diri kita sendiri. Dengan memiliki keteraturan dalam belajar, disiplin belajar dan memiliki konsentrasi, maka siswa akan terbantu untuk menangkap pelajaran yang disampaikan sehingga memudahkan mereka ketika akan mengelola waktu belajar mereka menjadi lebih efektif dan baik lagi.

B. Remaja dan Pengelolaan Waktu Belajar

Masa remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia, dimana merupakan suatu pembentukan konsep yang relatif baru dalam kehidupannya. Remaja atau Adolescence berasal dari kata dalam Bahasa latin yakni Adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau sedang dalam perkembangan menuju tahap dewasa (Desmita, 2007).

(40)

masa remaja awal, 15-18 tahun merupakan masa remaja pertengahan,dan usia 18-21 tahun merupakan masa remaja akhir.

1. Perkembangan Remaja

Dalam memasuki usia remaja, mereka akan mengalami berbagai perkembangan dalam dirinya yang berguna untuk proses pembentukan diri dan mengenali dirinya. Berikut ini beberapa perkembangan yang terjadi pada usia remaja (Desmita, 2007).

Perkembangan Kognitif pada masa remaja adalah suatu periode dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan akan mencapai puncaknya secara efisien. Hal disebabkan karena remaja mengalami proses pertumbuhan otak yang sedang mencapai kesempurnaan.

Perkembangan kognitif menurut teori Piaget yang meninjau dari perspektif, maka pemikiran pada masa remaja telah mencapai tahap pemikiran operasional formal yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia 11 atau 12 tahun dan akan terus berlanjut hingga mencapai masa dewasa. Pada tahap ini, remaja juga sudah mampu berpikir secara sistematik, mampu memecahkan masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya.

(41)

2. Ciri-ciri Masa Remaja

Seseorang yang dikategorikan dalam masa remaja memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Hurlock, 1989):

a. Masa Remaja sebagai Periode Penting

Masa remaja pada tahap ini merupakan periode yang penting daripada periode yang lain. Hal ini disebabkan karena akibat yang langsung terhadap sikap dan perilaku yang akan berakibat dalam jangka waktu yang panjang. Remaja pada periode ini akan mengalami peruahan pada fisik dan psikologis mereka.

b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan

Periode ini merupakan rangkaian dari tahap-tahap yang sudah dilalui pada masa sebelumnya, sehingga periode ini tidak merubah yang sudah terjadi pada remaja tersebut. Hal ini perlu menjadi perhatian, dikarenakan apa yang sudah dialami akan meninggalkan bekas pada diri remaja dan akan mempengaruhi perilaku dan sikapnya.

c. Masa Remaja sebagai Periode Perubahan

(42)

d. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah

Pada periode ini, merupakan tahap dimana permasalahan yang dialami oleh remaja bertumpuk dan mengakibatkan sulit diselesaikan sendiri baik remaja laki-laki maupun perempuan. Ketidakmampuan remaja dalam mengatasi permasalahannya, banyak remaja akhirnya menyimpulkan jika untuk mengatasi masalah dengan cara mereka tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Mereka juga belajar mengenai kegagalan dalam menyelesaikan permasalahannya mereka.

e. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa

Usia remaja semakin mendekati masa dewasa, dimana usia kematangan semakin membuat mereka gelisah untuk meninggalkan kepercayaan yang sudah lama ada dalam diri mereka dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan pada remaja dipusatkan pada cara penanggulangan/cara mengatasi permasalaha yang dihadapi oleh remaja. Tugas perkembangan remaja yang sesuai dalam mengelola waktu belajar adalah memilih dan mempersiapkan karier. Dimana sekolah menenkankan perkembangan keterampilan intelektual dan konsep yang peting bagi remaja (Hurlock, 1989).

(43)

remaja. Bagi remaja yang aktif dalam kegiatan yang diadakan di sekolah, belum tentu pengelolaan waktu belajar mereka baik dan teratur. Terkadang bagi siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah, tak jarang mereka melupakan tanggung jawab utama mereka yakni belajar. Pengelolaan waktu belajar yang telah mereka buat, tidak dapat ditaati karena padatnya kegiatan yang menguras waktu, tenaga dan pikiran mereka untuk melakukannya.

Dengan melihat ciri dan tugas perkembangan pada masa remaja, dapat dikatakan bahawa pada masa remaja ini merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Sehingga diperlukan pemahaman dalam dirinya untuk perubahan yang sedang terjadi dalam hidupnya. Seorang remaja perlu belajar untuk mengelola waktu mereka dengan baik, supaya apa yang mereka inginkan dan cita-citakan di masa mendatang dapat tercapai dan sesuai dengan harapan mereka.

4. Aktivitas Belajar pada Remaja

Aktivitas merupakan salah satu dasar terjadinya interaksi yang terjadi selama proses belajar mengajar. Adapun aktivitas tersebut terjadi haruslah melibatkan keaktifan dari siswa. Adapun jenis-jenis yang terjadi dalam aktivitas belajar (Sardiman, 2007) antara lain:

a. Visual activities

(44)

b. Oral activities

Merupakan aktivitas dimana siswa diajak untuk merumuskan, bertanya dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, melakukan diskusi dengan teman lainnya selam proses belajar berlangsung.

c. Listening activities

Merupakan aktivitas yang dilakukan siswa dengan cara mendengarkan uraian materi, dan interaksi yang terjadi di dalam kelas.

d. Writing activities

Melakukan ektivitas seperti menulis, membuat laporan dan menyalin tulisan yang ada di papan tulis sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh guru.

e. Mental activities

Siswa mampu memberi tanggapan terhadap interaksi yang terjadi, selain itu mengingat pelajaran yang diberikan dan mampu memecahkan soal yang diberikan oleh guru.

5. Pengelolaan Waktu Belajar pada Remaja

Menurut Bliss (1986), pengelolaan waktu belajar pada remaja merupakan suatu alat ukur yang dijadikan patokan untuk mengontrol segala aktivitas yang dilakukan, baik di sekolah maupun di rumah. Membuat perencanaan harian akan membantu mengatur kegiatan yang akan dilakukan remaja.

(45)

yang baik akan terlaksana dengan baik apabila ada kesadaran dalam diri siswa untuk mematuhinya. Pengelolaan waktu belajar pada siswa dilakukan ketika mereka akan belajar di rumah, karena mereka memiliki waktu yang tetap ketika belajar di sekolah. Sehingga ketika berada di rumah, mereka perlu membuat pengelolaan waktu mereka. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas lain yang akan mereka lakukan ketika berada di rumah, sehingga perlu ada pengaturan kegiatan hariannya ketika di rumah.

C. Bimbingan Belajar

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan pilihan hidup mereka. Sifat bimbingan ini menunjuk pada tujuan yang hendak dicapai dalam memberikan layanan bimbingan secara individu maupun klasikal. Ketika seseorang sedang mengalami kebingungan dengan permasalahan yang dihadapi, mereka bisa mencari seorang guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor untuk membantu mereka menyelesaikan masalahanya.

1. Pengertian Bimbingan Belajar

(46)

Menurut Winkel (2010), bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diberikan untuk menemukan cara belajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut. Sehingga dengan diberikannya bimbingan belajar dengan topik mengelola waktu belajar, remaja akan mengetahui bagaimana pengaturan waktu yang baik dan benar untuk belajar.

2. Fungsi Bimbingan Belajar

Dalam bidang bimbingan dan konseling yang diselenggarakan di sekolah, hendaknya memiliki fungsi program bimbingan yang hendak dilakukan. Fungsi dari bimbingan bagi siswa menengah atas yakni untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada. Menurut Winkel (2010), bimbingan belajar memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Memberikan orientasi kepada siswa

Fungsi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai tujuan dari pendidikan. Memberikan penjelasan mengenai kurikulum pelajaran, prosedur belajar yang tepat dan penyesuaian diri dengan cara belajar di sekolah tersebut. Sehingga diperlukan penyesuaian dari dalam diri siswa untuk bisa melakukannya.

b. Menyadarkan cara belajar yang tepat

(47)

pelaksanaannya. Apabila waktu siswa banyak dihabiskan untuk kegiatan yang kurang mendukung untuk belajar, maka akan terbuanglah waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar.

c. Memberikan bantuan dalam pemilihan jurusan

Banyaknya kegiatan non akademik yang dilakukan siswa guna menunjang usaha belajarnya, akan membantu mereka untuk mampu menentukan piliham program studi lanjutan yang lebih tinggi bagi mereka. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan waktu yang baik bagi siswa supaya mereka mampu mengelola waktu untuk mendukung kegiatannya baik secara akademik maupun non akademik.

d. Mengumpulkan data tentang kemampuan intelektual siswa

Setiap siswa memiliki bakat dan minat yang berbeda –beda. Sehingga seorang guru memiliki tanggung jawab mengetahui bakat dan minat yang mereka miliki. Pengumpulan data mengenai kemampuan intelektual siswa bertujuan untuk mencocoknya minat dan bakat siswa dengan pilihan jurusan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Serta guna mengasah kemampuan yang ada dalam diri siswa dengan lebih baik lagi.

e. Memberikan bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar

(48)

kurang berkonsentrasi serta kurang menguasai cara belajar yang tepat bagi dirinya.

Melihat fungsi dari bimbingan belajar yang dipaparkan diatas, mulai pemberian orientasi kepada siswa mengenai tujuan dari pendidikan, memberikan penyadaran kepada siswa mengenai cara belajar yang tepat sehingga siswa mampu menentukan pilihan jurusan di jenjang pendidikan selanjutnya, mengumpulkan data mengenai kemampuan intelektual siswa dan pemberian bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menemukan cara belajar yang tepat bagi dirinya. Hal tersebut akan sangat membantu siswa dalam pengelolaan waktu belajar mereka dengan lebih baik lagi.

3. Strategi Bimbingan Belajar

Sebagian besar perhatian siswa tercurahkan pada kepentingan belajar di sekolah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keberhasilan dalam belajarnya, namun terkadang menemui kendala dalam pelaksanaannya. Untuk mengurangi terjadinya kendala yang dialami oleh siswa, hendaknya dalam bidang bimbingan belajar diperlukan strategi bimbingan supaya dapat dilakukan baik bagi tenaga pengajar maupun siswa.

(49)

4. Bimbingan Belajar bagi Pengelolaan Waktu Belajar pada Siswa SMA

Bimbingan bagi pengelolaan waktu belajar, diberikan bagi siswa SMA untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan siswa dalam mengelola waktu belajar dengan lebih baik. Apabila siswa mampu mengelola waktu belajar mereka dengan baik dan teratur, maka akan membuahkan hasil yang baik pula nantinya (Gie, 1979). Dalam prosesnya, diperlukan untuk meningkatkan kemampuan yang ada dalam diri siswa, serta mengetahui hambatan yang dialami oleh siswa dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan mengelola waktu mereka.

(50)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Azwar (2009) mengatakan penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk memberikan kesimpulan. Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan mengelola waktu belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Subjek Penelitian

(51)

Tabel 1 Subjek Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPA 1 25

2 XI IPA 2 26

3 XI IPS 1 32

4 XI IPS 2 32

Total Siswa 115

Subjek uji coba kuesioner penelitian sebanyak 26 siswa yang diambil dari kelas XI IPA 2. Sedangkan subjek penelitian ini diambil dari kelas XI IPA 1, XI IPS 1, dan XI IPS 2 sebanyak 80 siswa.

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur kemampuan mengelola waktu belajar siswa. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada resonden untuk dijawab (Sugiyono, 2012).

(52)
(53)

Tabel 2

Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Ajaran 2015/2016

No Aspek-aspek Indikator Item

Favorable

1.2. Menetapkan durasi waktu belajar mata pelajaran yang dirasa sulit.

5,6 7,8 4

1.3. Membuat jadwal untuk memiliki pelajaran yang dirasa sulit oleh siswa.

9,10,11 12,13,14 6

2.1. Memberikan urutan pada mata pelajaran yang dianggap sukar.

15,16 17,18 4

2.2. Memiliki prioritas terhadap mata pelajaran yang dirasa sulit hingga dirasa mudah.

(54)

Sesuai (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 1. Sedangkan untuk skor pernyataan Unfavorable dengan jawaban Sangat Sesuai diberi skor 1, Sesuai diberi skor 2, Kurang Sesuai diberi skor 3, dan Sangat Tidak Sesuai diberi skor 4.

Dari pernyataan yang ada, responden diminta untuk memilih salah satu

alternatif jawaban dengan cara memberi tanda centang (√) sesuai dengan

jawaban yang dipilihnya, kemudian jawaban tersebut diakumulasikan untuk mengungkap tingkat kemampuan mengelola waktu belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Semakin tinggi skor yang diperolah, maka siswa tersebut memiliki pengelolaan waktu belajar dengan baik sedangkan semakin rendah skor yang di dapat maka siswa tersebut kurang memiliki pengelolaan waktu yang baik untuk belajarnya.

D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas Kuesioner

(55)

yang ada pada setiap pernyataan. Sifat dari validitas isi adalah judgemental

dan berdasar analisis rasional masing-masing expert maka tidaklah diharapkan setiap orang akan sependapat mengenai setiap pernyataan yang tertera pada setiap item (Azwar, 2012).

Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui kevalidan instrumen, maka terlebih dahulu akan dilakukan pertimbangan dari ahli (expert judgement). Pengujian expert judgement dilakukan oleh ahli, yang dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing.

Untuk menguji validitas instrumen, maka digunakan rumus korelasi

Product – Moment dari Pearson, dengan formula sebagai berikut:

Keterangan:

Rxy : Korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir. N : Jumlah subjek.

X : Skor sub total kuesioner. Y : Skor total butir-butir kuesioner.

XY : Hasil perkalian antara skor X dan skor Y.

(56)
(57)

Tabel 3

Rincian Item Valid dan Tidak Valid

No Aspek-aspek Indikator Item

Valid

Item Tidak

Valid

1 Menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari.

1.1.Mendahulukan untuk mempelajari setiap mata pelajaran.

3,4 1,2 1.2.Menetapkan durasi waktu belajar

mata pelajaran yang dirasa sulit.

5,6,8 7 1.3.Membuat jadwal untuk memiliki

pelajaran yang dirasa sulit oleh siswa.

2.1.Memberikan urutan pada mata pelajaran yang dianggap sukar.

15,16,17, 18 - 2.2. Memiliki prioritas terhadap mata

pelajaran yang dirasa sulit hingga dirasa mudah.

19,20,21, 22,23,24 -

3 Meluangkan atau memberi waktu tambahan untuk belajar.

3.1. Membuat pengaturan untuk belajar. 26,28, 29,30

25,27 3.2. Menuliskan tambahan waktu pada

mata setiap pelajaran yang dirasa sukar.

31,32 33,34

- 3.3. Mampu menyelesaikan tugas tepat

waktu.

37,38 35,36 4 Melaksanakan apa

yang sudah dijadwalkan dalam urutan mata pelajaran yang telah dibuat.

4.1. Memiliki keteraturan dalam melakukan jadwal kegiatan harian yang sudah direncanakan.

39,40,41 42,43,44 4.2. Menyediakan waktu khusus untuk

mempelajari setiap mata pelajaran.

47 48,49

45,46, 50

Total Item 39 11

2. Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Reliabilitas merupakan suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable)

(58)

dengan masalah eror pengukuran (error of measurement). Eror pengukuran menunjuk pada sejauh mana inkonsistensi hasil ukur terjadi apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2012).

Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien Alpha

Cronbach (α) sebagai berikut :

α = 2[1- S 2 2 S + 2 S

x i x

]

Keterangan:

S12 dan S22 : Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2. Sx2 : Varians skor skala.

Hasil perhitungan indeks reliabilitas dirumuskan menggunakan kriteria Guilford yang terdapat pada tabel 4.

Tabel 4 Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,71 – 0,90 Tinggi

3 0,41 – 0,70 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

(59)

Berdasarkan hasil uji coba bagi siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan jumlah subjek 26 siswa, maka di peroleh perhitungan menggunakan teknik Alpha Cronbach sebesar 0,884. Peninjauan berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrument termasuk dalam kategori tinggi.

(60)

E. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu, subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan guna mencari validitas dan reliabilitas kuesioner, selain itu tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik siswa Kelas XI dalam mengelola waktu belajarnya.

Subjek yang dijadikan ujicoba penelitian dilakukan di kelas XI IPA 2 yang berjumlah 26 siswa, sedangkan subjek pengumpulan data penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 1, XI IPS 1 dan XI IPS 2 yang berjumlah 89 siswa. Jadwal pengumpulan data penelitian dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5

Jadwal Pengumpulan Data Penelitian

Kelas Tanggal Waktu Jumlah

Siswa yang Hadir

Jumlah Siswa yang Tidak Hadir

XI IPA 1 11 November 2015 07.50 – 08.35 25 - XI IPS 1 11 November 2015 08.35 – 09.20 27 5 XI IPS 2 11 November 2015 09.20 – 10.05 28 4

Total 80 9

F. Teknik Analisis Data

(61)

1. Menentukan skor dan pengolahan data

Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable. Kemudian memasukkannya ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor subjek serta skor item. Selanjutnya adalah menganalisis data secara statistic menggunakan program SPSS.

2. Menentukan Kategorisasi

Penentuan kategorisasi tingkat kemampuan mengelola waktu belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu berdasarkan petunjuk (Azwar, 2009) yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Tabel kategorisasi dapat dilihat ditabel 6.

Tabel 6 Norma Kategorisasi

Perhitungan Kategorisasi

X > [µ + 1,5 Sangat Baik [µ + 0,5 X ≤ [µ + 1,5 Baik

[µ - 0,5 < X ≤ [µ + 0,5 Cukup Baik [µ - 1,5 < X ≤ [µ - 0,5 Kurang Baik

X ≤ [µ - 1,5 Tidak Baik

Keterangan:

X maksimum : Skor tertinggi yang dapat diperoleh subjek peneliti dalam skala.

X minimum : Skor terendah yang dapat diperoleh subjek peneliti dalam skala.

µ (standar deviasi) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

(62)

3. Pengumpulan dan analisis data penelitian

Berikut ini adalah tahapan yang ditempuh dalam pengumpulan dan analisis data :

a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.

b. Menyusun kuesioner kemampuan mengelola waktu belajar siswa.

c. Pengujian item kuesioner oleh dosen pembimbing.

d. Melakukan Expert Judgement kepada Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

e. Melakukan Expert Judgement kepada Ibu Cicilia Eni Sumini selaku guru BK SMA Pangudi Luhur Sedayu.

f. Permohonan ijin kepada pihak sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk mengadakan penelitian.

g. Melakukan uji coba penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu di kelas XI IPA 2.

h. Melakukan pengumpulan data penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu di kelas XI IPA 1, XI IPS 1, dan XI IPS 2.

(63)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan mengelola waktu belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun ajaran 2015/2016.

A. Hasil Penelitian

1. Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa

Norma kategorisasi yang digunakan unuk mengelompokkan baik atau kurang baik kemampuan siswa XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 dalam mengelola waktu belajarnya. Dengan mengikuti norma kategorisasi yang ada, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

X maksimum teoritik : 4 x 48 = 192 X minimum teoritik : 1 x 48 = 48 Luas jarak : 192 – 48 = 144

σ (standar deviasi) : 240 : 6 = 40

µ (mean teoritik) : (192 + 48) : 2 = 120

(64)

Tabel 7

Hasil Norma Kategorisasi

Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 Penghitungan

Skor Skor

Jumlah

Subyek Persentase Kategori

X > [µ + 1,5 >180 0 0 % Sangat Baik

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa:

1. Tidak ada (0%) siswa yang tergolong sangat baik dalam mengelola waktu belajarnya.

(65)

waktu belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Grafik 1

Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa

Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016

2. Analisis Butir – butir Item yang teridentifikasi Rendah

Penggolongan item-item kemampuan siswa XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 dalam mengelola waktu belajarnya untuk melihat tinggi atau rendahnya skor pada setiap item pernyataan yang dipaparkan. Dengan demikian diperoleh hasil penggolongan item sebagai berikut:

X maksimum teoritik : 4 x 80 = 320 X minimum teoritik : 1 x 80 = 80 Luas jarak : 320 – 80 = 240

(66)

Berdasarkan perhitungan skor rata-rata tiap butir item pada instrumen, terdapat 1 butir yang termasuk rendah. Item yang termasuk rendah diambil dari hasil hitung yang dilakukan dan hasilnya tergolong dalam kategori rendah.

Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat di tabel 8. Tabel 8

Penggolongan Item-item Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 Penghitungan

Skor Skor

Jumlah

Item Persentase Kategori

X > [µ + 1,5 >300 0 0% Sangat Tinggi

Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa:

1. Ada 0 (0%) item yang menunjukkan bahwa kemampuan mengelola waktu belajar siswa termasuk kategori sangat tinggi.

2. Ada 1 (2,08%) item yang menunjukkan bahwa kemampuan mengelola waktu belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi.

3. Ada 46 (95,84%) item yang menunjukkan bahwa kemampuan mengelola waktu belajar siswa termasuk dalam kategori cukup.

4. Ada 1 (2,08%) item yang menunjukkan bahwa kemampuan mengelola waktu belajar siswa termasuk dalam kategori rendah.

(67)

Tabel 9

Item-item Kuesioner yang Tergolong Dalam Kategori Rendah

No Aspek Indikator Pernyataan

Saya kurang mampu membagi waktu karena banyaknya kegiatan di luar sekolah.

2 Memberikan yang dirasa sulit hingga dirasa mudah.

Saya hanya belajar apabila ada tugas dari guru atau ulangan harian.

Dari hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hanya ada 1 butir item yang teridentifikasi dalam kategori rendah. Item yang tergolong dalam kategori rendah berada pada aspek Melaksanakan apa yang sudah dijadwalkan dalam urutan mata pelajaran yang telah dibuat, dan merupakan bagian dari indikator memiliki keteraturan dalam melakukan jadwal kegiatan harian yang sudah direncanakan. Sedangkan aspek lain yang teridentifikasi dalam kategori cukup namun hasil perhitungannya mendekati kriteria batas bawah skor rendah terdapat pada aspek Memberikan urutan pada mata pelajaran yang dirasa sukar hingga dirasa mudah, dan merupakan bagian dari indikator memiliki prioritas terhadap mata pelajaran yang dirasa sulit hingga dirasa mudah.

(68)

0 10 20 30 40 50

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Grafik 2

Hasil Skor Rata-rata Perhitungan Butir Item Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa

Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016

B. Pembahasan

Hasil penelitian mengenai kemampuan mengelola waktu belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa sebanyak 4 siswa (5%) memiliki kemampuan mengelola waktu belajar yang baik, 72 siswa (90%) memiliki kemampuan mengelola waktu belajar cukup baik, dan 4 siswa (5%) memiliki mengelola waktu belajar kurang baik.

(69)

Siswa yang berada dalam kategori cukup baik dalam pengelolaan waktu belajar adalah siswa yang pengelolaan waktu belajarnya masih kurang teratur dalam pelaksanaannya. Terkadang siswa sudah membuat jadwal kegiatan harian untuk mempelajari mata pelajaran yang sulit, namun karena suatu hal yang tidak terduga, ia tidak mematuhi atau melaksanakannya sesuai dengan yang sudah ditulisnya. Misalnya saja mereka sudah membuat jadwal kegiatan setiap harinya baik untuk belajar maupun kegiatan lainnya, namun karena ada suatu hal mereka lebih memilih melakukan hal lain tersebut daripada mematuhi jadwal belajar yang sudah mereka buat.

Siswa yang berada dalam kategori kurang baik pengelolaan waktu belajarnya adalah siswa yang memiliki pengelolaan waktu belajar yang tidak teratur. Bahkan mereka yang berada dalam kategori ini jarang membuat jadwal kegiatan untuk mengatur kegiatan yang akan dilakukannya, tidak memiliki pengelolaan waktu yang baik untuk belajar dan melakukan kegiatan yang lainnya. Siswa dalam kategori ini kurang memiliki prioritas terhadap kegiatan belajar, sehingga hal ini yang membuat siswa kurang baik dalam mengelola waktunya. Misalnya saja, siswa tidak mengetahui pelajaran apa yang mereka rasa sulit maupun mudah, mereka tidak memiliki waktu khusus untuk belajar, sehingga mereka tidak memiliki pengelolaan waktu yang baik untuk kegiatan belajar mereka.

(70)

menyebutkan mengenai memiliki keteraturan dalam melakukan jadwal kegiatan harian yang sudah direncanakan. Hal ini bisa disebabkan karena siswa kurang memiliki kemampuan dalam mengelola waktunya, sehingga antara kegiatan belajar dengan kegiatan yang lainnya tidak dapat berjalan dengan teratur dan seimbang. Tidak adanya prioritas dalam diri masing-masing siswa dalam melakukan kegiatannya menjadi penghambat siswa untuk melakukan kegiatan hariannya.

Butir item yang teridentifikasi cukup namun hasil penelitian mendekati skor rendah terdapat pada butir item nomer 24 (Saya hanya belajar apabila ada tugas dari guru atau ulangan harian). Item tersebut berada pada indikator memiliki prioritas terhadap mata pelajaran yang dirasa sulit hingga dirasa mudah. Hal ini bisa terjadi karena siswa belum menyadari akan kemampuan yang dimilikinya, sehingga mereka kurang memiliki prioritas bagi dirinya untuk memahami kemampuan yang mereka miliki. Hal ini berakibat siswa kurang mampu membedakan pelajaran yang dirasa sulit dengan pelajaran yang dirasa mudah bagi siswa untuk dipelajari terlebih dahulu.

Menurut Gie (1995) dalam mengelola waktu belajar perlu memperhatikan beberapa aspek yang ada agar kegiatan belajarnya dapat berjalan dengan baik.

(71)

mengukur dirinya terhadap setiap kesulitan yang dihadapi siswa pada mata pelajaran yang ada. Ketiga, meluangkan atau memberikan waktu tambahan untuk belajar. Dengan meluangkan atau memberikan waktu tambahan untuk belajar, akan membantu siswa untuk mempelajari kembali pelajaran yang masih dirasa sulit bagi siswa, sehingga siswa mampu mengelola waktu belajarnya dengan baik.

Keempat, melaksanakan yang sudah dijadwalkan dalam urutan mata pelajaran yang sudah dibuat. Hal ini akan membantu siswa untuk konsisten terhadap apa yang sudah direncanakannya untuk dilakukan, sehingga memudahkan siswa untuk membagi waktu mereka dengan baik.

Sebagian besar siswa memiliki kemampuan mengelola waktu belajar termasuk kategori baik. Siswa yang berada dalam kategori baik dalam mengelola waktu belajarnya, mereka memperhatikan dengan baik rencana kegiatan yang akan dilakukan dan memiliki keteraturan dalam melaksanakan kegiatan hariannya. Namun, adapula siswa yang masih berada dalam kategori kurang baik dalam mengelola waktu belajarnya. Siswa yang berada dalam kategori ini biasanya mereka kurang mampu dalam mengelola waktu mereka dengan baik, sehingga berakibat tidak ada keteraturan dalam belajar, tidak memiliki pedoman untuk belajar, serta sulit untuk membagi waktu antara belajar dengan kegiatan yang lainnya.

(72)

bagi siswa untuk teratur dalam belajar. Kedua, disipin belajar akan menunjukkan ciri belajar pada setiap siswa yang berbeda satu sama lainnya. Kedisiplinan ini ditunjukkan oleh siswa yang mampu menghargai waktu dengan baik. Ketiga,

konsentrasi akan membantu dan memudahkan siswa untuk menangkap inti materi yang disampaikan oleh guru. Setiap siswa memiliki tingkat konsentrasi yang berbeda tergantung pada setiap anak bagaimana caranya untuk menangkap materi yang disampaikan.

(73)

C. Usulan Topik-topik Bimbingan

Melihat dari butir-butir item kemampuan mengelola waktu belajar siswa kelas XI yang masih tergolong rendah, guru pembimbing dapat mengetahuinya dari nilai ketercapaian yang diperoleh siswa. Kemampuan mengelola waktu belajar siswa berdasarkan butir-butir item yang teridentifikasi rendah yaitu dalam aspek memiliki keteraturan dalam melakukan jadwal kegiatan harian yang sudah direncanakan. Melihat dan memperhatikan kebutuhan siswa tersebut, maka guru pembimbing dapat membantu para siswa dengan kegiatan bimbingan baik secara klasikal maupun individual guna menjadikan siswa memiliki pengelolaan waktu yang baik. Sehingga guru pembimbing perlu menyususn topik-topik bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Topik-topik yang terkait dengan butir-butir item yang teridentifikasi rendah disusun berdasarkan indikator dari kisi-kisi dalam aspek mengelola waktu belajar (Gie, 1995). Adapun usulan topik-topik dapat dilihat di tabel 10.

Tabel 10

Usulan Topik-Topik Bimbingan Berdasarkan Butir Item Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa yang Teridentifikasi Rendah

No Aspek Pernyataan Usulan Topik

1 Melaksanakan apa yang sudah dijadwalkan dalam urutan mata pelajaran yang telah dibuat.

Saya kurang mampu membagi waktu karena banyaknya kegiatan di luar sekolah.

1. Manajemen Waktu.

2 Memberikan urutan pada mata pelajaran yang dirasa sukar hingga dirasa mudah.

Saya hanya belajar apabila ada tugas dari guru atau ulangan harian.

(74)
(75)

Tabel 11

Usulan Topik-Topik Bimbingan Mengembangkan Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016

(76)

 Siswa memiliki keteraturan dalam menjalankan kegiatan hariannya.

prioritas dalam hidup siswa.

 Menuliskan kegiatan yang sering

dilakukan.

prioritas untuk kegiatan hariannya.

 Sharing

 Refleksi pribadi.

Management-pedoman Praktis Pengelolaan Waktu.

Gambar

Grafik 2. Hasil Skor Rata-rata Perhitungan Butir Item Kemampuan Mengelola
Tabel 1 Subjek Penelitian
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Mengelola Waktu Belajar Siswa
Tabel 3 Rincian Item Valid dan Tidak Valid
+7

Referensi

Dokumen terkait

s9i

Indonesia ” ini, disusun untuk gelar Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi

iilid eoso jdu ooeeLko rou duo req6L.. tu ns n4reri$r rnro

PADA BUAI CABAI TERTIADAP BEIIIH YAI.IC'. TEBIIFEr.SI corr€roflcnur

Fungsi tanda % (baca comment), seperti yang telah dijelaskan sebelumnya (pada point 2.3.1 di atas) tanda % digunakan untuk menulis komentar yang tidak akan

[r]

Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen (terutama antosianin) paling baik, berbeda dengan beras putih atau beras warna lain.. Beras hitam memiliki rasa dan

Berdasarkan analisis pengaruh nilai tukar mata uang (kurs) rupiah terhadap dollar di Provinsi Jawa Tengah, diketahui bahwa Nilai tukar mata uang selalu mengalami kenaikan