• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

B. Pembahasan

Hasil penelitian mengenai kemampuan mengelola waktu belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa sebanyak 4 siswa (5%) memiliki kemampuan mengelola waktu belajar yang baik, 72 siswa (90%) memiliki kemampuan mengelola waktu belajar cukup baik, dan 4 siswa (5%) memiliki mengelola waktu belajar kurang baik.

Siswa yang berada dalam kategori baik dalam pengelolaan waktu belajar adalah siswa yang mampu mengelola waktu belajarnya dengan baik. Memahami kemampuan yang ada pada dirinya, mampu menetapkan atau membuat prioritas untuk belajar, selain itu memiliki keteraturan dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah. Contohnya apabila siswa mendapatkan tugas dari guru, bagi siswa yang berada dalam kategori ini mereka akan segera menyelesaikannya karena mereka sudah memiliki jadwal kegiatan harian dan mereka menaati jadwal yang sudah mereka buat tersebut.

Siswa yang berada dalam kategori cukup baik dalam pengelolaan waktu belajar adalah siswa yang pengelolaan waktu belajarnya masih kurang teratur dalam pelaksanaannya. Terkadang siswa sudah membuat jadwal kegiatan harian untuk mempelajari mata pelajaran yang sulit, namun karena suatu hal yang tidak terduga, ia tidak mematuhi atau melaksanakannya sesuai dengan yang sudah ditulisnya. Misalnya saja mereka sudah membuat jadwal kegiatan setiap harinya baik untuk belajar maupun kegiatan lainnya, namun karena ada suatu hal mereka lebih memilih melakukan hal lain tersebut daripada mematuhi jadwal belajar yang sudah mereka buat.

Siswa yang berada dalam kategori kurang baik pengelolaan waktu belajarnya adalah siswa yang memiliki pengelolaan waktu belajar yang tidak teratur. Bahkan mereka yang berada dalam kategori ini jarang membuat jadwal kegiatan untuk mengatur kegiatan yang akan dilakukannya, tidak memiliki pengelolaan waktu yang baik untuk belajar dan melakukan kegiatan yang lainnya. Siswa dalam kategori ini kurang memiliki prioritas terhadap kegiatan belajar, sehingga hal ini yang membuat siswa kurang baik dalam mengelola waktunya. Misalnya saja, siswa tidak mengetahui pelajaran apa yang mereka rasa sulit maupun mudah, mereka tidak memiliki waktu khusus untuk belajar, sehingga mereka tidak memiliki pengelolaan waktu yang baik untuk kegiatan belajar mereka.

Kemampuan siswa dalam mengelola waktu belajar yang tergolong rendah terdapat pada butir item nomer 44 ( Saya kurang mampu membagi waktu karena banyaknya kegiatan di luar sekolah). Item tersebut berada pada indikator yang

menyebutkan mengenai memiliki keteraturan dalam melakukan jadwal kegiatan harian yang sudah direncanakan. Hal ini bisa disebabkan karena siswa kurang memiliki kemampuan dalam mengelola waktunya, sehingga antara kegiatan belajar dengan kegiatan yang lainnya tidak dapat berjalan dengan teratur dan seimbang. Tidak adanya prioritas dalam diri masing-masing siswa dalam melakukan kegiatannya menjadi penghambat siswa untuk melakukan kegiatan hariannya.

Butir item yang teridentifikasi cukup namun hasil penelitian mendekati skor rendah terdapat pada butir item nomer 24 (Saya hanya belajar apabila ada tugas dari guru atau ulangan harian). Item tersebut berada pada indikator memiliki prioritas terhadap mata pelajaran yang dirasa sulit hingga dirasa mudah. Hal ini bisa terjadi karena siswa belum menyadari akan kemampuan yang dimilikinya, sehingga mereka kurang memiliki prioritas bagi dirinya untuk memahami kemampuan yang mereka miliki. Hal ini berakibat siswa kurang mampu membedakan pelajaran yang dirasa sulit dengan pelajaran yang dirasa mudah bagi siswa untuk dipelajari terlebih dahulu.

Menurut Gie (1995) dalam mengelola waktu belajar perlu memperhatikan beberapa aspek yang ada agar kegiatan belajarnya dapat berjalan dengan baik.

Pertama, menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari siswa. Sebelum belajar, hendaknya siswa menentukan terlebih dahulu pelajaran apa yang akan dipelajari, hal ini membantu agar siswa tidak terlewat apabila ada ulangan harian ataupun tugas dari sekolah. Kedua, memberikan urutan pada mata pelajaran yang dirasa sukar hingga mudah untuk dipelajari. Hal ini bisa membantu siswa untuk

mengukur dirinya terhadap setiap kesulitan yang dihadapi siswa pada mata pelajaran yang ada. Ketiga, meluangkan atau memberikan waktu tambahan untuk belajar. Dengan meluangkan atau memberikan waktu tambahan untuk belajar, akan membantu siswa untuk mempelajari kembali pelajaran yang masih dirasa sulit bagi siswa, sehingga siswa mampu mengelola waktu belajarnya dengan baik.

Keempat, melaksanakan yang sudah dijadwalkan dalam urutan mata pelajaran yang sudah dibuat. Hal ini akan membantu siswa untuk konsisten terhadap apa yang sudah direncanakannya untuk dilakukan, sehingga memudahkan siswa untuk membagi waktu mereka dengan baik.

Sebagian besar siswa memiliki kemampuan mengelola waktu belajar termasuk kategori baik. Siswa yang berada dalam kategori baik dalam mengelola waktu belajarnya, mereka memperhatikan dengan baik rencana kegiatan yang akan dilakukan dan memiliki keteraturan dalam melaksanakan kegiatan hariannya. Namun, adapula siswa yang masih berada dalam kategori kurang baik dalam mengelola waktu belajarnya. Siswa yang berada dalam kategori ini biasanya mereka kurang mampu dalam mengelola waktu mereka dengan baik, sehingga berakibat tidak ada keteraturan dalam belajar, tidak memiliki pedoman untuk belajar, serta sulit untuk membagi waktu antara belajar dengan kegiatan yang lainnya.

Hal yang sebaiknya dilakukan oleh siswa dalam meningkatkan kemampuan mengelola waktu belajarnya, perlu memperhatikan beberapa pedoman dalam belajar (Gie, 1979) antara lain: pertama¸ keteraturan dalam belajar. Hal ini akan membantu siswa untuk mengetahui cara belajar yang efektif dan menjadi dasar

bagi siswa untuk teratur dalam belajar. Kedua, disipin belajar akan menunjukkan ciri belajar pada setiap siswa yang berbeda satu sama lainnya. Kedisiplinan ini ditunjukkan oleh siswa yang mampu menghargai waktu dengan baik. Ketiga,

konsentrasi akan membantu dan memudahkan siswa untuk menangkap inti materi yang disampaikan oleh guru. Setiap siswa memiliki tingkat konsentrasi yang berbeda tergantung pada setiap anak bagaimana caranya untuk menangkap materi yang disampaikan.

Selain pedoman yang dipaparkan diatas, dalam belajar hendaknya perlu mempehatikan pula kategori dalam mengelola waktu belajar. Pertama, penting dan mendesak kegiatan yang akan dilakukan termasuk dalam kategori ini, misalnya tugas sekolah. Kedua, penting tetapi tidak mendesak memisahkan antara efektif atau tidaknya kegiatan tersebut untuk dilakukan. Ketiga, mendesak tetapi tidak penting menuntut kita untuk segera menyelesaikan tugas tersebut. Dalam kategori ini diperlukan ketegasan dari siswa untuk mampu menolak ajakan orang lain yang kurang mendukung bagi dirinya. Keempat, padat kerja merupakan keadaan dimana menuntut kita untuk mengerjakan tugas yang dirasa sulit dan memiliki batas dalam mengerjakannya. Sehingga membutuhkan keahlian dari siswa untuk mengelola waktu mereka dengan baik. Kelima, waktu yang terbuang percuma sama saja dengan siswa kurang menghargai waktu dengan baik. Apabila yang akan dikerjakan siswa tidak melihat waktu yang ada, maka membuat tugas yang mereka kerjakan tidak tepat waktu dan waktu yang ada akan terbuang dengan percuma.

Dokumen terkait