• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

B. Remaja dan Pengelolaan Waktu Belajar

Masa remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia, dimana merupakan suatu pembentukan konsep yang relatif baru dalam kehidupannya. Remaja atau Adolescence berasal dari kata dalam Bahasa latin yakni Adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau sedang dalam perkembangan menuju tahap dewasa (Desmita, 2007).

Masa remaja memiliki rentang usia antara 12 hingga 21 tahun. Dalam pembagiannya terbagi menjadi 3 tahapan remaja, yakni usia 12-15 tahun merupakan

masa remaja awal, 15-18 tahun merupakan masa remaja pertengahan,dan usia 18-21 tahun merupakan masa remaja akhir.

1. Perkembangan Remaja

Dalam memasuki usia remaja, mereka akan mengalami berbagai perkembangan dalam dirinya yang berguna untuk proses pembentukan diri dan mengenali dirinya. Berikut ini beberapa perkembangan yang terjadi pada usia remaja (Desmita, 2007).

Perkembangan Kognitif pada masa remaja adalah suatu periode dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan akan mencapai puncaknya secara efisien. Hal disebabkan karena remaja mengalami proses pertumbuhan otak yang sedang mencapai kesempurnaan.

Perkembangan kognitif menurut teori Piaget yang meninjau dari perspektif, maka pemikiran pada masa remaja telah mencapai tahap pemikiran operasional formal yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia 11 atau 12 tahun dan akan terus berlanjut hingga mencapai masa dewasa. Pada tahap ini, remaja juga sudah mampu berpikir secara sistematik, mampu memecahkan masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya.

Dalam hal ini remaja dituntun untuk mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Sehingga hal ini tak lepas dari diperlukannya pengelolaan waktu belajar mereka. Ketika seorang remaja mampu mengelola waktu belajarnya dengan baik, maka segala aktivitas belajar mereka akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan.

2. Ciri-ciri Masa Remaja

Seseorang yang dikategorikan dalam masa remaja memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Hurlock, 1989):

a. Masa Remaja sebagai Periode Penting

Masa remaja pada tahap ini merupakan periode yang penting daripada periode yang lain. Hal ini disebabkan karena akibat yang langsung terhadap sikap dan perilaku yang akan berakibat dalam jangka waktu yang panjang. Remaja pada periode ini akan mengalami peruahan pada fisik dan psikologis mereka.

b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan

Periode ini merupakan rangkaian dari tahap-tahap yang sudah dilalui pada masa sebelumnya, sehingga periode ini tidak merubah yang sudah terjadi pada remaja tersebut. Hal ini perlu menjadi perhatian, dikarenakan apa yang sudah dialami akan meninggalkan bekas pada diri remaja dan akan mempengaruhi perilaku dan sikapnya.

c. Masa Remaja sebagai Periode Perubahan

Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan perubahan fisik yang dialami remaja. Ketika terjadi perubahan fisik yang pesat, maka perubahan sikap dan perilaku remaja juga akan terjadi dengan pesat pula. Perubahan yang biasa terjadi pada remaja yakni, emosi, minat dan peran, serta minat dan pola perilaku.

d. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah

Pada periode ini, merupakan tahap dimana permasalahan yang dialami oleh remaja bertumpuk dan mengakibatkan sulit diselesaikan sendiri baik remaja laki-laki maupun perempuan. Ketidakmampuan remaja dalam mengatasi permasalahannya, banyak remaja akhirnya menyimpulkan jika untuk mengatasi masalah dengan cara mereka tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Mereka juga belajar mengenai kegagalan dalam menyelesaikan permasalahannya mereka.

e. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa

Usia remaja semakin mendekati masa dewasa, dimana usia kematangan semakin membuat mereka gelisah untuk meninggalkan kepercayaan yang sudah lama ada dalam diri mereka dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan pada remaja dipusatkan pada cara penanggulangan/cara mengatasi permasalaha yang dihadapi oleh remaja. Tugas perkembangan remaja yang sesuai dalam mengelola waktu belajar adalah memilih dan mempersiapkan karier. Dimana sekolah menenkankan perkembangan keterampilan intelektual dan konsep yang peting bagi remaja (Hurlock, 1989).

Namun tak jarang banyak remaja yang mengalami kesulitan dalam menggunakan keterampilan yang ada dalam diri mereka. Sekolah mencoba untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan yang diterapkan oleh orang tua untuk

remaja. Bagi remaja yang aktif dalam kegiatan yang diadakan di sekolah, belum tentu pengelolaan waktu belajar mereka baik dan teratur. Terkadang bagi siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah, tak jarang mereka melupakan tanggung jawab utama mereka yakni belajar. Pengelolaan waktu belajar yang telah mereka buat, tidak dapat ditaati karena padatnya kegiatan yang menguras waktu, tenaga dan pikiran mereka untuk melakukannya.

Dengan melihat ciri dan tugas perkembangan pada masa remaja, dapat dikatakan bahawa pada masa remaja ini merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Sehingga diperlukan pemahaman dalam dirinya untuk perubahan yang sedang terjadi dalam hidupnya. Seorang remaja perlu belajar untuk mengelola waktu mereka dengan baik, supaya apa yang mereka inginkan dan cita-citakan di masa mendatang dapat tercapai dan sesuai dengan harapan mereka.

4. Aktivitas Belajar pada Remaja

Aktivitas merupakan salah satu dasar terjadinya interaksi yang terjadi selama proses belajar mengajar. Adapun aktivitas tersebut terjadi haruslah melibatkan keaktifan dari siswa. Adapun jenis-jenis yang terjadi dalam aktivitas belajar (Sardiman, 2007) antara lain:

a. Visual activities

Aktivitas yang terjadi adalah siswa memperhatikan dengan seksama yang disampaikan oleh guru, serta memberi tanggapan terhadap apa yang dilakukan di dalam kelas.

b. Oral activities

Merupakan aktivitas dimana siswa diajak untuk merumuskan, bertanya dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, melakukan diskusi dengan teman lainnya selam proses belajar berlangsung.

c. Listening activities

Merupakan aktivitas yang dilakukan siswa dengan cara mendengarkan uraian materi, dan interaksi yang terjadi di dalam kelas.

d. Writing activities

Melakukan ektivitas seperti menulis, membuat laporan dan menyalin tulisan yang ada di papan tulis sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh guru.

e. Mental activities

Siswa mampu memberi tanggapan terhadap interaksi yang terjadi, selain itu mengingat pelajaran yang diberikan dan mampu memecahkan soal yang diberikan oleh guru.

5. Pengelolaan Waktu Belajar pada Remaja

Menurut Bliss (1986), pengelolaan waktu belajar pada remaja merupakan suatu alat ukur yang dijadikan patokan untuk mengontrol segala aktivitas yang dilakukan, baik di sekolah maupun di rumah. Membuat perencanaan harian akan membantu mengatur kegiatan yang akan dilakukan remaja.

Apabila remaja aktif dalam kegiatan sekolah, ia perlu untuk menyusun jadwal harian guna membantu melakukan aktivitas sehari-harinya. Pengelolaan waktu

yang baik akan terlaksana dengan baik apabila ada kesadaran dalam diri siswa untuk mematuhinya. Pengelolaan waktu belajar pada siswa dilakukan ketika mereka akan belajar di rumah, karena mereka memiliki waktu yang tetap ketika belajar di sekolah. Sehingga ketika berada di rumah, mereka perlu membuat pengelolaan waktu mereka. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas lain yang akan mereka lakukan ketika berada di rumah, sehingga perlu ada pengaturan kegiatan hariannya ketika di rumah.

Dokumen terkait