• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survey Tentang Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas V dan VI SDK "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Survey Tentang Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas V dan VI SDK "X" Bandung."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Judul dalam penelitian ini adalah “Survey Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas V Dan VI SDK “X” Bandung”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat motivasi berprestasi dari para siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian maka rancangan penelitian yang diajukan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah motivasi berprestasi dari para siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung yang berusia antara 10 – 12 tahun. Sampling dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling dengan mengambil semua sampel sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan, dalam hal ini seluruh populasi.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner motif berprestasi yang dimodifikasi berdasarkan empat aspek utama, yaitu tanggungjawab, mempertimbangkan resiko, memperhatikan umpan balik, dan kreatif- inovatif, yang membedakan tingkat motif berprestasi seorang siswa.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for Windows Versi 9.0 diperoleh 44 item yang diterima dengan reliabilias sebesar 0,735. Hasil pembahasan menggunakan teknik distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasilnya antara lain jumlah siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tidak jauh berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran untuk dilakukannya penelitian yang lebih bersifat kuantitatif yang akan lebih memperkaya hasil penelitian. Saran yang dapat diberikan kepada pihak orangtua adalah lebih memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat memahami kemampuan dirinya yang akan meningkatkan motivasi berprestasinya. Untuk pihak sekolah untuk terus memberikan dukungan terhadap prestasi siswa di sekolah. Untuk para siswa disarankan agar lebih bertanggung jawab pada setiap tugas yang dilakukan dan mau menerima masukan dari guru.

(2)

DAFTAR ISI

Lembar Judul

Lembar Pengesahan

Lembar Orisinalitas Laporan

Lembar Persetujuan Publikasi

Kata Pengantar ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……… 1

1.2. Identifikasi Masalah ……… 5

1.3. Maksud, Tujuan Penelitian ……… 5

1.4. Kegunaan Penelitian ……….. 5

1.5. Kerangka Pemikiran ……… 6

1.6. Asumsi ……….. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi ………. 13

2.1.1. Pengertian Motif ……… 13

2.1.2. Proses Motif ………... 16

2.1.3. Fungsi Motif ……… 17

2.1.4. Penggolongan Motif ……….. 18

2.1.5. Prinsip Dasar Teori Motif ………..19

2.1.6. Klasifikasi Motif ……….. 20

(3)

2.2. Motivasi Berprestasi ……… 23

2.2.1. Pengertian Motivasi Berprestasi ……… 23

2.2.2. Proses Motif Berprestasi ………. 26

2.2.3. Perkembangan Motif Berprestasi ……….. 30

2.2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Motif Berprestasi ……… 33

2.3. Anak Akhir ………. 34

2.3.1. Masa Anak Akhir ………34

2.3.2. Ciri-ciri Masa Anak Akhir ……….. 35

2.3.3. Tugas Perkembangan ……….. 38

2.3.4. Tugas Perkembangan Masa Anak Akhir ……….. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ………. 41

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ……….. 41

3.2.1. Variabel Penelitian ……… 41

3.2.2. Definisi Operasional ………. 42

3.3. Alat Ukur ……… 43

3.3.1. Alat Ukur Motivasi Berprestasi ……… 43

3.3.2. Data Pribadi dan Data Penunjang ……….. 46

3.3.3. Uji Coba Alat Ukur ………. 46

3.4. Populasi Sasaran Dan Teknik Sampling ……….. 48

3.4.1. Teknik Penarikan Sampel ……… 48

3.4.2. Karakteristik Populasi ……….. 48

3.5. Teknik Analisis ………. 49

(4)

4.2. Hasil Penelitian ……… 51

4.3. Pembahasan ……… 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ……… 72

5.2. Saran ……….. 73

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

DATA PRIBADI

DATA PENUNJANG

Pengujian Validitas Alat Ukur

Hasil Akhir Alat Ukur

Hasil Pengambilan Data

(5)

DAFTAR TABEL

TABEL 4.2.9. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berdasarkan

Pendidikan Orangtua

Motivasi Berprestasi

Pendidikan

Orangtua Tinggi Persentase Rendah Persentase

SD 3 19% 13 81%

SMP 13 52% 12 48%

SMA 10 50% 10 50%

Per. Tinggi 15 79% 4 21%

Jumlah 41 39

TABEL 4.2.10. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berkaitan Dengan

Dukungan Orangtua

Motivasi Berprestasi

Dukungan Orangtua Tinggi Persentase Rendah Persentase

Memperhatikan 39 60% 26 40%

Tidak Peduli 2 13% 13 87%

Jumlah 41 39

TABEL 4.2.11. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi

Berdasarkan Dukungan Orangtua

Aspek Dukungan Orangtua

Memperhatikan Tidak Peduli

(6)

TABEL 4.2.12. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berdasarkan

Dukungan Guru

Motivasi Berprestasi

Dukungan Guru Tinggi Persentase Rendah Persentase

Memuji 40 67% 20 33%

Diam Saja 1 5% 19 95%

Jumlah 41 39

TABEL 4.2.13. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi

(7)

Kreatif-Inovatif

Rendah 22 37% 13 93%

Tinggi 38 63% 7 7%

Jumlah 60 100% 20 100%

TABEL 4.2.14 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berdasarkan

Dukungan Teman

Motivasi Berprestasi

Dukungan

Teman Tinggi Persentase Rendah Persentase

Memuji 30 60% 20 40%

Mengejek 11 37% 19 63%

Jumlah 41 39

TABEL 4.2.15. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi

(8)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana, saya

mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, mohon bantuan

dan kerjasama adik-adik siswa kelas V dan VI untuk bersedia meluangkan waktu

mengisi kuesioner yang diberikan. Kegunaan kuesioner ini adalah untuk

mengumpulkan data penelitian.

Data-data yang telah ada, nantinya akan sangat berguna untuk penelitian

yang saya lakukan. Saya sangat berharap adik-adik bersungguh-sungguh ketika

mengisi kuesioner ini sesuai dengan kenyataan yang ada untuk menggambarkan

diri adik-adik yang sebenarnya. Data yang telah ada akan sangat dijaga

kerahasiaannya.

Atas kesediaan dan kerjasama adik-adik, saya mengucapkan

terimakasih.

Hormat saya,

(9)

DATA PRIBADI

IDENTITAS DIRI

No Absen :

Jenis Kelamin :

Usia :

Anak Ke : dari bersaudara.

Tinggal Bersama :

IDENTITAS ORANGTUA

AYAH

Usia :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

IBU

Usia :

Pendidikan terakhir :

(10)

KUESIONER

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan yang kamu

lakukan sehari-hari. Cara mengisi dengan memberi tanda silang (X) pada

huruf di depan jawaban.

Contoh:

1. Berapa lama kamu belajar dalam sehari?

a. 3 jam b. 2 jam c. 1 jam d. …………

Jika kamu belajar 2 jam dalam sehari, maka kamu memberi

tanda silang (X) pada huruf b, seperti berikut:

a. 3 jam b. 2 jam c. 1 jam d. …………

Jika jawaban kamu tidak ada dalam pilihan a, b, c, maka kamu

harus memberi tanda silang (X) pada huruf d, kemudian mengisi

titik-titik dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan kamu,

seperti berikut:

a. 3 jam b. 2 jam c. 1 jam d. 5 jam

Pada halaman berikutnya, adik-adik akan diberikan

pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan adik-adik mengisinya sesuai

dengan keadaan adik-adik dan tidak ada pertanyaan yang tidak

diisi. Selamat bekerja!

1. Kamu belajar ………….

(11)

b. Kalau ada ulangan d. Tidak pernah

2. Kamu mendapatkan nilai yang bagus ……

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah d. ……..

3. Apa yang dilakukan orangtua ketika kamu mendapat nilai jelek?

a. Memarahi c. Tidak peduli

b. Memberi semangat d. ………..

4. Apa yang dilakukan orangtua ketika kamu mendapat nilai bagus?

a. Memberi pujian atau hadiah c. ………….

b. Tidak peduli

5. Apa yang dilakukan guru bila kamu mendapat nilai bagus?

a. Memuji c. ……….

b. Diam saja

6. Apa yang dilakukan teman bila kamu mendapat nilai bagus?

a. Memuji c. ………

b. Diam saja

7. Apa yang dilakukan guru bila kamu mendapat nilai jelek di sekolah?

a. Memberi semangat c. Memarahi

b. Diam saja d. ………

8. Apa yang dilakukan teman bila kamu mendapat nilai jelek?

a. Memberi semangat c. Mengejek

b. Diam saja d. ……….

9. Waktu kamu memilih pekerjaan rumah prakarya bebas, tugas yang

bagaimana yang kamu pilih?

a. Yang sangat mudah c. ……….

b. Yang menantang kemampuan saya

(12)

a. Di bawah nilai 7 c. Di bawah nilai 5

b. Di bawah nilai 3 d. Di bawah nilai 9

11. Bagaimana perasaan kamu jika kamu mendapat nilai yang jelek?

a. Biasa-biasa saja

b. Senang karena teman-teman yang lain juga mendapat nilai jelek

c. Sedih karena akan dimarahi orangtua

d. Sedih sekali karena saya mendapat nilai jelek

12. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu mendapat nilai yang jelek?

a. Belajar lebih giat lagi c. ………

(13)

Pengujian Validitas Alat Ukur Motivasi Berprestasi

No Item Validitas Keterangan

(14)

43 0.665 Dipakai

44 0.652 Dipakai

45 0.535 Dipakai

46 0.423 Dipakai

47 0.417 Dipakai

48 0.556 Dipakai

49 0.588 Dipakai

50 0.643 Dipakai

(15)

HASIL AKHIR ALAT UKUR MOTIVASI BERPRESTASI

Dari 51 item, sebanyak 44 item dapat dipakai, sedangkan 7 item dibuang karena validitasnya < 0.4 (Spearman’s)

Reliabilitasnya 0.735 (Alpha)

No Item Validitas Keterangan

(16)

39 0.535 Dipakai

40 0.423 Dipakai

41 0.417 Dipakai

42 0.556 Dipakai

43 0.588 Dipakai

(17)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi Tugas Akhir, maka peneliti bermaksud

mengadakan penelitian “Survey Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa

Kelas V Dan VI SDK “X” Bandung”. Oleh karena itu, peneliti bermaksud

mengambil data untuk melengkapi penelitian ini.

Pada halaman berikutnya terdapat kuesioner yang berhubungan dengan

penelitian tersebut. Peneliti mengharapkan kesediaan adik meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner mengenai motivasi berprestasi ini.

Informasi yang adik berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian ini

dan juga bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,

adik sangat diharapkan untuk bersungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner ini

dan mengisinya sesuai dengan keadaan adik sehari-hari, sehingga data yang

terkumpul benar-benar dapat menggambarkan motivasi berprestasi adik-adik.

Atas kesediaan dan bantuan yang adik-adik berikan, peneliti

mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(18)

Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan adik-adik.

Pilihan Jawaban

No Pernyataan

Tidak Pernah Jarang Sering Selalu 1 Saya belajar setiap hari

meskipun tidak ada ulangan. 2 Saat ulangan, saya

mengerjakan soal-soal yang saya anggap mudah terlebih dahulu.

3 Saya tidak menanyakan kepada guru jika saya merasa jawaban ulangan saya betul tapi dianggap salah.

4 Saya tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah.

5 Saat ulangan, saya

menghabiskan waktu di soal-soal yang sulit.

6 Ketika saya mendapat nilai jelek di sekolah maka saya berusaha untuk

memperbaikinya.

7 Bila menggambar bebas, saya berusaha membuat gambar yang berbeda dengan teman-teman saya yang lain.

8 Saat mengerjakan tugas, saya berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan baik.

9 Saya tidak berusaha

memperbaiki nilai-nilai ulangan saya yang jelek.

10 Saat mengerjakan tugas, saya meninggalkan tugas itu dan tidak menyelesaikannya. 11 Jika saya mendapat nilai jelek,

saya belajar lebih giat lagi agar ulangan berikutnya saya mendapat nilai bagus.

(19)

13 Saya membawa buku pelajaran sesuai dengan pelajaran di sekolah.

14 Saya lebih menyukai tugas-tugas yang tidak terlalu sulit. 15 Saya menjadi kesal apabila

orangtua menasihati pada saat saya mendapat nilai jelek. 16 Saya tidak menyukai tugas

menggambar bebas, karena saya menjadi bingung tidak tahu apa yang harus digambar. 17 Saya tidak memeriksa buku

agenda sekolah.

18 Saya merasa kewalahan sendiri dengan judul karangan yang saya pilih..

19 Saat hasil tugas dibagikan, saya akan meminta pendapat guru mengenai hasil tugas saya.

20 Saat mengerjakan tugas sains, saya merasa bosan jika saya memakai cara yang sama. 21 Saya menyiapkan buku

pelajaran pada malam atau sore hari.

22 Saat memilih tugas prakarya, saya memperkirakan apakah tugas itu dapat selesai tepat waktu..

23 Jika guru memarahi saya karena nilai ulangan saya jelek, maka saya semakin malas belajar.

24 Ketika mendapat tugas menggambar bebas, saya menggambar gambar yang sama dengan gambar yang minggu lalu.

25 Saya mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan ‘asal-asalan’ dan asal jadi.

(20)

27 Saat mengisi acara

kebersamaan, saya memilih kegiatan yang tidak dipilih oleh teman-teman saya.

28 Bila saya menghadapi ulangan umum, maka saya belajar lebih giat daripada sebelumnya. 29 Saya hati-hati dalam memilih

jenis alat musik yang akan dimainkan di pelajaran musik. 30 Saya tidak menanyakan

kepada guru mengapa jawaban saya dianggap salah meskipun teman yang jawabannya sama dengan saya dibenarkan guru. 31 Ketika mengerjakan tugas yang

susah bagi saya, saya tidak berusaha mencari cara lain. 32 Saya tidak membawa

bahan-bahan praktikum yang disuruh guru.

33 Saya salah memilih tugas praktikum sehingga tidak dapat menyelesaikannya.

34 Saya langsung menanyakan kepada guru, kesalahan yang saya lakukan ketika hasil ulangan dibagikan.

35 Saya menyukai tugas-tugas yang diselesaikan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. 36 Sebelum pergi ke sekolah,

saya memeriksa alat-alat tulis yang diperlukan.

37 Saya merasa malas mengikuti ulangan perbaikan untuk memperbaiki nilai sebelumnya yang jelek.

38 Saat membuat prakarya, saya memilih bentuk yang banyak dipilih oleh teman.

39 Saya merasa malas pergi ke sekolah.

(21)

41 Setelah orangtua memarahi saya karena nilai ulangan saya jelek, saya berusaha untuk memperbaikinya.

42 Saya merasa tidak senang kalau teman-teman saya

membuat bentuk prakarya yang sama dengan saya.

43 Saya tiba di sekolah tepat waktu.

(22)
(23)
(24)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang mampu

menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. Untuk

mencapai hal itu, maka orang tua menyekolahkan anaknya. Jenjang pendidikan

yang harus dilalui oleh anak pertama kali adalah pendidikan dasar. Di Sekolah

Dasar, anak-anak akan mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan

keterampilan dasar melalui pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru. Karena

semua ini akan menjadi bekal bagi anak di masa mendatang, maka anak-anak

harus menguasai pelajaran-pelajaran sehingga diharapkan anak tersebut dapat

menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. Hal ini juga sejalan

dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu memberikan bekal kemampuan dasar

kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota

masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan

siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (UUSPN nomor 2 Tahun 1989,

pasal 4, dalam PP nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).

Namun pada kenyataannya, tidak semua siswa menguasai

pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Apakah siswa menguasai atau

tidak suatu pelajaran dapat dilihat dari prestasi akademiknya. Jika siswa

menguasai suatu pelajaran diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi, namun

ada juga yang memperoleh prestasi yang rendah, karena memang banyak faktor

(25)

2

yang mempengaruhi prestasi akademik siswa di sekolah. Menurut W. S. Winkel

(1986) faktor-faktor yang berpengaruh pada prestasi akademik siswa di sekolah

ada dua macam, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor yang

berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa

antara lain: gedung sekolah, dukungan orang lain (guru, orangtua, teman),

sedangkan faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain: keadaan fisik,

motivasi.

Hal inilah yang peneliti temukan pada salah satu SDK di Bandung, yaitu

SDK “X”. SDK “X” memiliki jumlah siswa ± 200 anak yang tersebar dari kelas I

sampai kelas VI. Melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru,

diperoleh informasi bahwa banyak siswa yang prestasi akademiknya di bawah

nilai 7 (± 50% dari seluruh jumlah siswa) dan mereka kurang memiliki motivasi

untuk mencapai prestasi. Kurangnya motivasi untuk mencapai prestasi

ditunjukkan melalui tingkah laku siswa di kelas yang tidak berhubungan dengan

proses belajar. Dari jumlah ± 50% tersebut sebanyak ± 50% adalah siswa kelas

V dan VI. Maka dari itu penulis memfokuskan penelitian pada siswa kelas V dan

VI. Menanggapi hal ini, maka penulis mencoba melihat berbagai faktor yang

mempengaruhi prestasi akademik siswa.

Dari pengamatan peneliti, SDK “X” memiliki gedung dan sarana

prasarana yang cukup memadai dalam proses belajar mengajar antara lain:

ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan. Dari pengamatan peneliti

terhadap para guru dalam proses belajar mengajar di kelas, guru memberikan

dorongan kepada siswa untuk belajar dengan memberikan nilai tambah bagi

(26)

3

siswa yang dapat mengerjakan tugas dengan benar. Sementara itu dari

wawancara penulis terhadap 15 orangtua, sebanyak 11 orangtua (73,33%)

mengatakan mereka sebagai orangtua sangat memperhatikan perkembangan

prestasi belajar anaknya, misalnya: memeriksa tugas, memeriksa nilai ulangan.

Sedangkan 4 orangtua (26,67%) mengatakan mereka kurang memperhatikan

anak mereka karena mereka ingin mengajar kemandirian kepada anaknya.

Sementara dari 10 siswa yang diwawancarai penulis, jika pengaruh teman positif

dalam arti mengajak belajar bersama, sebanyak 8 siswa (80%) mengatakan

bahwa dorongan teman tidak mempengaruhi mereka dan mereka lebih memilih

kegiatan-kegiatan di luar kegiatan belajar, sedangkan 2 siswa (20%) mengatakan

bahwa dorongan teman tersebut sangat berpengaruh pada mereka. Sedangkan

jika pengaruh teman negatif dalam arti mengajak bermain pada jam-jam belajar,

sebanyak 8 siswa (80%) mengatakan bahwa dorongan teman tersebut sangat

mempengaruhi mereka dan sebanyak 2 siswa (20%) mengatakan bahwa

dorongan teman tersebut tidak mempengaruhi mereka. Sementara itu dari

pengamatan penulis terhadap kondisi fisik siswa diperoleh bahwa kondisi fisik

para siswa dalam taraf normal dalam arti tidak ada kekurangan secara fisik.

Sementara dari pengamatan peneliti terhadap 15 anak kelas V dan VI di

SDK “X” tersebut diperoleh sebanyak 8 siswa (53%) dalam proses belajar di

kelas menunjukkan tingkah laku seperti: selalu berusaha untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan guru, menggunakan waktu yang diberikan guru

dengan baik, memperhatikan dengan baik komentar guru atas hasil tugas

mereka, senang bersaing untuk mendapatkan nilai tinggi dengan temannya.

(27)

4

Mengenai prestasi, mereka mendapatkan prestasi akademik yang tinggi, yaitu di

atas nilai 8. Sedangkan sebanyak 7 siswa (47%) menunjukkan tingkah laku

seperti: Tidak berusaha menyelesaikan tugas yang dirasa sulit, tidak

menggunakan waktu yang diberikan guru untuk belajar, sering mengabaikan

komentar guru atas hasil tugas mereka, bersikap acuh tak acuh terhadap nilai

suatu tugas. Dalam hal prestasi mereka mendapatkan prestasi akademik yang

rendah, yaitu di bawah nilai 7.

Dari pengamatan peneliti terhadap tingkah laku siswa di kelas, peneliti

menduga hal inilah yang mempengaruhi prestasi siswa. Tingkah laku siswa di

atas menurut Hermans (1967) termasuk ciri-ciri dari motivasi, khususnya motivasi

berprestasi. Menurut W. S. Winkel (1986), motivasi berprestasi merupakan faktor

yang paling berpengaruh pada prestasi akademik siswa. Hermans (1967)

mengacu pada Mc. Clelland (1953) mengungkapkan motivasi berprestasi adalah

motivasi untuk mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa

standar keunggulan tertentu. Menurutnya, motivasi berprestasi akan mendorong

dan mengarahkan tingkah laku pada pencapaian prestasi tertentu dalam

bersaing dengan orang lain atau melampaui standar yang ditetapkan sendiri.

Hermans juga menambahkan bahwa tinggi rendahnya motivasi berprestasi pada

siswa dapat dilihat dari tingkah lakunya. Jadi dari uraian di atas dapat dikatakan

bahwa 8 siswa tersebut memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, sedangkan 7

siswa memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Dari hal ini diketahui ternyata

tidak semua siswa memiliki motivasi berprestasi rendah, tetapi ada juga siswa

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.

(28)

5

Dari kenyataan di atas bahwa apa yang diungkapkan oleh pihak sekolah

berbeda dengan apa yang peneliti peroleh, dan melihat pentingnya motivasi

berprestasi, maka peneliti ingin meneliti mengenai motivasi berprestasi. Peneliti

ingin mengetahui gambaran mengenai motivasi berprestasi pada siswa kelas V

dan VI di SDK “X” tersebut. Untuk itu penulis menentukan judul penelitian

sebagai berikut: “Survey Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas V

dan VI SDK “X” Bandung”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari permasalahan di atas, penulis merumuskan identifikasi masalah

sebagai berikut: Bagaimana gambaran motivasi berprestasi siswa kelas V dan VI

SDK “X” Bandung tersebut.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran

tentang motivasi berprestasi siswa kelas V dan VI SDK”X” Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat motivasi

berprestasi siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Ilmiah

(29)

6

a. Memberikan informasi begi bidang ilmu pengetahuan Psikologi

Pendidikan mengenai motivasi berprestasi dari para siswa SDK “X”

Bandung.

b. Memberikan informasi bagi peneliti lain yang memerlukan bahan acuan

untuk penelitian lebih lanjut mengenai motivasi berprestasi.

1.4.2. Kegunaan Praktis

- agar pihak orangtua maupun pihak sekolah dapat mengetahui

gambaran motivasi berprestasi siswa SDK “X” Bandung tersebut,

sehingga diharapkan dapat bekerja sama menentukan langkah-langkah

selanjutnya dalam rangka meningkatkan atau mempertahankan

motivasi berprestasi para siswa.

1.5. Kerangka Pemikiran

Siswa kelas V dan VI berkisar pada usia 10 – 12 tahun, pada masa ini

merupakan masa anak-anak akhir di Sekolah Dasar. Masa ini merupakan masa

dimana anak-anak diberikan dasar pengetahuan secara umum dalam hal belajar

di sekolah ataupun di rumah oleh guru dan orangtua. Selain itu juga masa ini

merupakan masa yang dianggap perlu diperhatikan dalam pembentukan

kebiasaan belajar agar siswa dapat mencapai prestasi belajarnya secara optimal,

sehingga untuk dapat mencapai prestasi belajar seoptimal mungkin diperlukan

motivasi berprestasi yang tinggi pada siswa.

Pengertian motivasi berprestasi adalah motivasi untuk mencapai

keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa standar keunggulan tertentu

(30)

7

(Mc. Clelland, 1953). Adapun yang dimaksud dengan standar keunggulan yaitu

aktivitas yang bersifat kompetitif, keinginan untuk bersaing dengan berhasil serta

adanya tuntutan dalam diri individu untuk bekerja lebih baik. Standar keunggulan

dapat berhubungan dengan tiga hal, yaitu a) prestasi orang lain, artinya bahwa

siswa ingin berbuat lebih baik daripada apa yang telah diperbuat oleh orang lain,

b) prestasi diri sendiri yang lampau, artinya bahwa siswa ingin berbuat melebihi

prestasinya yang lalu, ingin menghasilkan lebih baik daripada apa yang telah

dihasilkannya semula, dan c) tugas yang harus dilakukannya, artinya bahwa

siswa ingin menyelesaikan tugas sebaik mungkin. Hal senada juga diungkapkan

oleh Hermans (1967) bahwa motivasi berprestasi akan mendorong dan

mengarahkan tingkah laku pada pencapaian prestasi tertentu dalam bersaing

dengan orang lain atau melampaui standar yang ditetapkan sendiri.

Mc. Clelland menjelaskan bahwa motivasi berprestasi pada siswa

dibedakan dalam empat aspek utama, yaitu tanggung jawab, mempertimbangkan

resiko, memperhatikan umpan balik, dan kreatif-inovatif. Aspek pertama adalah

tanggung jawab, siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan

mematuhi dan tekun untuk mengerjakan tugas yang diberikan, hal ini

menimbulkan rasa memiliki tanggung jawab pada setiap tugas yang dikerjakan

oleh siswa. Siswa akan berusaha untuk menyelesaikan setiap tugas yang

dilakukan dan tidak akan meninggalkan tugas tersebut sebelum ia berhasil

menyelesaikannya. Sedangkan siswa dengan motivasi berprestasi yang rendah

tidak memiliki ketekunan dan meninggalkan tugas tanpa penyelesaian. Aspek

kedua adalah mempertimbangkan resiko, siswa yang memiliki motivasi

(31)

8

berprestasi yang tinggi akan mempertimbangkan resiko yang dihadapinya

sebelum memulai suatu pekerjaan. Ia mampu mengerjakan tugas dengan tingkat

kesukaran yang sedang dan yang menantang kemampuannya, namun masih

memungkinkan untuk berhasil dengan baik. Sedangkan siswa dengan motivasi

berprestasi yang rendah hanya mampu mengerjakan tugas yang sangat mudah.

Siswa memilih tugas yang sangat mudah atau yang sangat sukar. Pemilihan

tugas yang sangat mudah pasti mendatangkan keberhasilan sedangkan tugas

yang sangat sukar akan menyebabkan kegagalan sehingga dirinya tidak dapat

disalahkan karena kegagalan itu. Aspek ketiga adalah memperhatikan umpan

balik, siswa dengan motivasi berprestasi yang tinggi menyukai pemberian umpan

balik atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Umpan balik yang diberikan ini

selanjutnya akan diperhatikan dan dilaksanakan untuk perbaikan tugas yang

akan datang. Sebaliknya individu dengan motivasi berprestasi yang rendah tidak

memperhatikan pemberian umpan balik karena akan memperlihatkan kesalahan

yang dilakukan sehingga akan mengulangi kesalahan yang sama dalam tugas

mendatang. Aspek keempat adalah kreatif-inovatif, yaitu siswa dengan motivasi

berprestasi yang tinggi cenderung melakukan setiap tugas dengan cara yang

kreatif. Siswa akan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas secepat dan

sebagus mungkin, dan cenderung bosan untuk melakukan tugas yang rutin dan

tugas yang sama. Ia akan berusaha mencari cara lain yang berbeda untuk

menghindari hal-hal yang dilakukan secara rutin dan terus menerus namun tetap

dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sebaliknya siswa dengan motivasi

berprestasi yang rendah akan mengerjakan tugas yang terstruktur dan tetap

(32)

9

dimana ia tidak harus menentukan sendiri apa yang harus dikerjakannya dan

bagaimana cara mengerjakannya. Mereka kurang dapat menemukan cara sendiri

untuk menyelesaikan tugas yang belum mampu diselesaikan. Pekerjaan yang

rutin sangat disukai karena mereka hanya mengerjakan tugas yang telah secara

jelas menunjukkan apa yang harus dikerjakan.

Menurut Mc. Clelland (1953) dan juga Hermans (1967) siswa yang

memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dalam proses belajar akan

menunjukkan ciri-ciri seperti mempunyai taraf aspirasi yang tergolong sedang

dan memilih tugas-tugas yang memiliki tingkat kesulitan tertentu; lebih menyukai

resiko yang kecil apabila hasil dari suatu tindakan lebih ditentukan dari faktor

kebetulan atau karena keberuntungan, pada situasi yang tidak pasti; mencapai

taraf keahlian yang lebih tinggi dan memiliki keuletan dalam menghadapi tugas,

dalam arti mereka mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menyelesaikan

tugas yang telah dimulai; pandangan tentang waktu lebih diarahkan ke hari

depan; memiliki penghayatan waktu yang lebih dinamis; memiliki kemampuan

bertahan yang lebih besar; menghargai pengakuan orang lain atas prestasi

mereka; memilih rekan-rekan yang ahli dalam tugas yang sedang dihadapi; juga

menghasilkan prestasi yang lebih baik dalam situasi yang memberikan insentif

bagi prestasi.

Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah akan menunjukkan

ciri-ciri sebaliknya. Mereka kurang memperhatikan dan memperlihatkan usaha

untuk meraih prestasi. Siswa dengan motivasi berprestasi yang rendah akan

menunjukkan ciri-ciri kurang tekun dan ulet dalam menyelesaikan tugas, apabila

(33)

10

mengalami kegagalan maka siswa akan menyalahkan hal-hal di luar dirinya,

seperti tugas yang terlalu banyak, tugas terlalu sukar sebagai penyebab

kegagalan mereka dalam menyelesaikan tugas yang sangat mudah dan sangat

sukar.

Perkembangan motivasi berprestasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: Pertama,

lingkungan keluarga. Suasana yang harmonis dan hangat akan memberikan rasa

aman kepada anak untuk berekspresi secara bebas. Dengan suasana seperti ini,

individu diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri dan akan merasa

tertantang untuk dapat meraih prestasi yang lebih baik walaupun ia mengalami

kegagalan. Kedua, lingkungan sekolah. Guru yang dapat membina relasi yang

hangat serta memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengekspresikan

kemampuannya menyebabkan siswa mendapat kesempatan untuk menilai

kemampuan dirinya. Hal ini akan mendorong mereka untuk lebih meningkatkan

prestasi yang telah dicapainya. Hubungan dengan teman sebaya yang

menyenangkan, suasana kompetisi yang sehat di antara teman sebaya juga

dapat mendorong siswa untuk mencapai prestasi yang tinggi. Ketiga, lingkungan

sosial. Lingkungan sosial lainnya yang turut berpengaruh adalah lingkungan

sekitar rumah. Apabila lingkungan di sekitar rumah memberi kesempatan kepada

individu untuk mengekspresikan kemampuannya, maka mereka menjadi lebih

percaya diri, sehingga walaupun mengalami kegagalan, mereka tetap terdorong

untuk mengatasinya dan berusaha lebih baik.

(34)

11

SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN:

Siswa SDK “X” Kelas V dan VI

Motivasi Berprestasi

- Tanggungjawab

- Mempertimbangkan resiko

- Memperhatikan umpan balik

> Prestasi sendiri > Prestasi orang lain > Komentar orangtua, guru, teman

- Kreatif - Inovatif

Lingkungan Keluarga

- Dukungan keluarga

Lingkungan Sekolah

- Dukungan Guru - Teman sebaya

Lingkungan Sosial

Tinggi

Rendah

(35)

12

1.6. Asumsi

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik asumsi sebagai berikut:

1. Setiap siswa memiliki tingkat motivasi yang berbeda, ada yang motivasi

berprestasi tinggi dan ada yang motivasi berprestasi rendah.

2. Siswa yang mendapatkan dukungan dari orangtua, guru, dan teman akan

menampilkan motivasi berprestasi yang tinggi. Sebaliknya siswa yang

kurang mendapatkan dukungan dari orangtua, guru, dan teman akan

menampilkan motivasi berprestasi yang rendah.

(36)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi cenderung memiliki

tanggung jawab, pertimbangan resiko, perhatian terhadap umpan balik,

dan kreatif-inovatif yang tinggi.

2. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah cenderung

memiliki tanggung jawab, pertimbangan resiko, perhatian terhadap

umpan balik, dan kreatif-inovatif yang rendah.

3. Lingkungan keluarga mempengaruhi perkembangan motivasi berprestasi

dari siswa.

4. Lingkungan sekolah berupa dukungan dari guru maupun teman

mempengaruhi perkembangan motivasi berprestasi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang perlu diajukan

adalah:

Universitas Kristen Maranatha

1. Bagi para orangtua, disarankan untuk menciptakan suasana yang

(37)

73

memberikan kesempatan yang lebih banyak dan kebebasan yang lebih

luas kepada anak dalam mengerjakan tugas sekolahnya.

2. Bagi pihak sekolah, disarankan untuk terus memberikan perhatian dan

kebebasan kepada siswa dalam mengerjakan tugas, khususnya tugas

menggambar dan prakarya bebas.

3. Bagi para siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, disarankan

untuk lebih memperhatikan setiap tugas yang diberikan agar dapat

diselesaikan dengan baik dan bersedia mendengarkan nasihat orangtua

maupun guru. Bagi para siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

dapat terus dipertahankan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar meneliti motivasi berprestasi secara

kuantitatif agar lebih jelas terlihat perbedaan motivasi berprestasi dari

masing-masing siswa.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental Psychology: a life span

approach, 5th ed. New York, USA: Mc. Graw-Hill, Inc.

2. Lahey, Benjamin B. Psychology An Introduction, 2nd ed. Used Web.

3. Mc. Clelland, David. 1953. The Achievement Motive. New York: Appleton

Century Crofts.

4. Morgan, Clifford T. 1961. Introduction To Psychology, 2nd ed. Mc. Graw-Hill

Book.

5. Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

6. Sudjana. 1992. Metoda Statistika, edisi keenam. Bandung: Penerbit Tarsito.

7. Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan, cetakan kesepuluh.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

8. Winkel, W. S. 1997. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, edisi

revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

(39)

DAFTAR RUJUKAN

1. Anastasia, Rieke R. 2005. Skripsi: Hubungan Dukungan Orangtua Dan Motif

Berprestasi Bidang Akademik Pada Siswa Kelas V SDN “X” Di Lembang”.

Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2. Chaplin, J. P. 1999. Kamus Lengkap Psikologi, edisi kesatu. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Gambar

TABEL 4.2.9. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berdasarkan
TABEL 4.2.13. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi
TABEL 4.2.15. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin akan melaksanakan pengadaan barang / jasa dengan rincian sebagai berikut :.. NO KEGIATAN/PAKET

Berisi kesimpulan yang diambil dari analisa perancangan Las Potong Portable secara keseluruhan, serta saran guna menyempurnakan hasil yang didapat dari

Kegiatan periklanan merupakan media utama bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan promosi di mana promosi memiliki tujuan utama untuk menarik konsumen agar mau

Perintah for memungkinkan sejumlah perintah dapat dieksekusi berkali- kali untuk setiap nilai yang terletak dalam suatu daftar. Bentuk perintah

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Penelitian ini menggunakan penilaian Kuantitatif Eksperimen yang bertujuan untuk : 1) Mengetahui pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar siswa aspek

Marketing Research An Applied Orientation, Third Edition, Prentice Hall International, Inc.. Upper Saddle,

Dari kelima bagian penilaian tersebut, total nilai yang diperoleh oleh Perseroan adalah sebesar 85,47% dari total nilai maksimal 100% (153 poin dari total 179 poin).