ABSTRAK
Judul dalam penelitian ini adalah “Survey Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas V Dan VI SDK “X” Bandung”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat motivasi berprestasi dari para siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian maka rancangan penelitian yang diajukan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah motivasi berprestasi dari para siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung yang berusia antara 10 – 12 tahun. Sampling dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling dengan mengambil semua sampel sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan, dalam hal ini seluruh populasi.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner motif berprestasi yang dimodifikasi berdasarkan empat aspek utama, yaitu tanggungjawab, mempertimbangkan resiko, memperhatikan umpan balik, dan kreatif- inovatif, yang membedakan tingkat motif berprestasi seorang siswa.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for Windows Versi 9.0 diperoleh 44 item yang diterima dengan reliabilias sebesar 0,735. Hasil pembahasan menggunakan teknik distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasilnya antara lain jumlah siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tidak jauh berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran untuk dilakukannya penelitian yang lebih bersifat kuantitatif yang akan lebih memperkaya hasil penelitian. Saran yang dapat diberikan kepada pihak orangtua adalah lebih memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat memahami kemampuan dirinya yang akan meningkatkan motivasi berprestasinya. Untuk pihak sekolah untuk terus memberikan dukungan terhadap prestasi siswa di sekolah. Untuk para siswa disarankan agar lebih bertanggung jawab pada setiap tugas yang dilakukan dan mau menerima masukan dari guru.
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Orisinalitas Laporan
Lembar Persetujuan Publikasi
Kata Pengantar ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……… 1
1.2. Identifikasi Masalah ……… 5
1.3. Maksud, Tujuan Penelitian ……… 5
1.4. Kegunaan Penelitian ……….. 5
1.5. Kerangka Pemikiran ……… 6
1.6. Asumsi ……….. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi ………. 13
2.1.1. Pengertian Motif ……… 13
2.1.2. Proses Motif ………... 16
2.1.3. Fungsi Motif ……… 17
2.1.4. Penggolongan Motif ……….. 18
2.1.5. Prinsip Dasar Teori Motif ………..19
2.1.6. Klasifikasi Motif ……….. 20
2.2. Motivasi Berprestasi ……… 23
2.2.1. Pengertian Motivasi Berprestasi ……… 23
2.2.2. Proses Motif Berprestasi ………. 26
2.2.3. Perkembangan Motif Berprestasi ……….. 30
2.2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Motif Berprestasi ……… 33
2.3. Anak Akhir ………. 34
2.3.1. Masa Anak Akhir ………34
2.3.2. Ciri-ciri Masa Anak Akhir ……….. 35
2.3.3. Tugas Perkembangan ……….. 38
2.3.4. Tugas Perkembangan Masa Anak Akhir ……….. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ………. 41
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ……….. 41
3.2.1. Variabel Penelitian ……… 41
3.2.2. Definisi Operasional ………. 42
3.3. Alat Ukur ……… 43
3.3.1. Alat Ukur Motivasi Berprestasi ……… 43
3.3.2. Data Pribadi dan Data Penunjang ……….. 46
3.3.3. Uji Coba Alat Ukur ………. 46
3.4. Populasi Sasaran Dan Teknik Sampling ……….. 48
3.4.1. Teknik Penarikan Sampel ……… 48
3.4.2. Karakteristik Populasi ……….. 48
3.5. Teknik Analisis ………. 49
4.2. Hasil Penelitian ……… 51
4.3. Pembahasan ……… 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ……… 72
5.2. Saran ……….. 73
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DATA PRIBADI
DATA PENUNJANG
Pengujian Validitas Alat Ukur
Hasil Akhir Alat Ukur
Hasil Pengambilan Data
DAFTAR TABEL
TABEL 4.2.9. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berdasarkan
Pendidikan Orangtua
Motivasi Berprestasi
Pendidikan
Orangtua Tinggi Persentase Rendah Persentase
SD 3 19% 13 81%
SMP 13 52% 12 48%
SMA 10 50% 10 50%
Per. Tinggi 15 79% 4 21%
Jumlah 41 39
TABEL 4.2.10. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berkaitan Dengan
Dukungan Orangtua
Motivasi Berprestasi
Dukungan Orangtua Tinggi Persentase Rendah Persentase
Memperhatikan 39 60% 26 40%
Tidak Peduli 2 13% 13 87%
Jumlah 41 39
TABEL 4.2.11. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi
Berdasarkan Dukungan Orangtua
Aspek Dukungan Orangtua
Memperhatikan Tidak Peduli
TABEL 4.2.12. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berdasarkan
Dukungan Guru
Motivasi Berprestasi
Dukungan Guru Tinggi Persentase Rendah Persentase
Memuji 40 67% 20 33%
Diam Saja 1 5% 19 95%
Jumlah 41 39
TABEL 4.2.13. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi
Kreatif-Inovatif
Rendah 22 37% 13 93%
Tinggi 38 63% 7 7%
Jumlah 60 100% 20 100%
TABEL 4.2.14 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Berdasarkan
Dukungan Teman
Motivasi Berprestasi
Dukungan
Teman Tinggi Persentase Rendah Persentase
Memuji 30 60% 20 40%
Mengejek 11 37% 19 63%
Jumlah 41 39
TABEL 4.2.15. Distribusi Frekuensi Tiap Aspek Motivasi Berprestasi
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana, saya
mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, mohon bantuan
dan kerjasama adik-adik siswa kelas V dan VI untuk bersedia meluangkan waktu
mengisi kuesioner yang diberikan. Kegunaan kuesioner ini adalah untuk
mengumpulkan data penelitian.
Data-data yang telah ada, nantinya akan sangat berguna untuk penelitian
yang saya lakukan. Saya sangat berharap adik-adik bersungguh-sungguh ketika
mengisi kuesioner ini sesuai dengan kenyataan yang ada untuk menggambarkan
diri adik-adik yang sebenarnya. Data yang telah ada akan sangat dijaga
kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kerjasama adik-adik, saya mengucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
DATA PRIBADI
IDENTITAS DIRI
No Absen :
Jenis Kelamin :
Usia :
Anak Ke : dari bersaudara.
Tinggal Bersama :
IDENTITAS ORANGTUA
AYAH
Usia :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
IBU
Usia :
Pendidikan terakhir :
KUESIONER
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan yang kamu
lakukan sehari-hari. Cara mengisi dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf di depan jawaban.
Contoh:
1. Berapa lama kamu belajar dalam sehari?
a. 3 jam b. 2 jam c. 1 jam d. …………
Jika kamu belajar 2 jam dalam sehari, maka kamu memberi
tanda silang (X) pada huruf b, seperti berikut:
a. 3 jam b. 2 jam c. 1 jam d. …………
Jika jawaban kamu tidak ada dalam pilihan a, b, c, maka kamu
harus memberi tanda silang (X) pada huruf d, kemudian mengisi
titik-titik dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan kamu,
seperti berikut:
a. 3 jam b. 2 jam c. 1 jam d. 5 jam
Pada halaman berikutnya, adik-adik akan diberikan
pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan adik-adik mengisinya sesuai
dengan keadaan adik-adik dan tidak ada pertanyaan yang tidak
diisi. Selamat bekerja!
1. Kamu belajar ………….
b. Kalau ada ulangan d. Tidak pernah
2. Kamu mendapatkan nilai yang bagus ……
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah d. ……..
3. Apa yang dilakukan orangtua ketika kamu mendapat nilai jelek?
a. Memarahi c. Tidak peduli
b. Memberi semangat d. ………..
4. Apa yang dilakukan orangtua ketika kamu mendapat nilai bagus?
a. Memberi pujian atau hadiah c. ………….
b. Tidak peduli
5. Apa yang dilakukan guru bila kamu mendapat nilai bagus?
a. Memuji c. ……….
b. Diam saja
6. Apa yang dilakukan teman bila kamu mendapat nilai bagus?
a. Memuji c. ………
b. Diam saja
7. Apa yang dilakukan guru bila kamu mendapat nilai jelek di sekolah?
a. Memberi semangat c. Memarahi
b. Diam saja d. ………
8. Apa yang dilakukan teman bila kamu mendapat nilai jelek?
a. Memberi semangat c. Mengejek
b. Diam saja d. ……….
9. Waktu kamu memilih pekerjaan rumah prakarya bebas, tugas yang
bagaimana yang kamu pilih?
a. Yang sangat mudah c. ……….
b. Yang menantang kemampuan saya
a. Di bawah nilai 7 c. Di bawah nilai 5
b. Di bawah nilai 3 d. Di bawah nilai 9
11. Bagaimana perasaan kamu jika kamu mendapat nilai yang jelek?
a. Biasa-biasa saja
b. Senang karena teman-teman yang lain juga mendapat nilai jelek
c. Sedih karena akan dimarahi orangtua
d. Sedih sekali karena saya mendapat nilai jelek
12. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu mendapat nilai yang jelek?
a. Belajar lebih giat lagi c. ………
Pengujian Validitas Alat Ukur Motivasi Berprestasi
No Item Validitas Keterangan
43 0.665 Dipakai
44 0.652 Dipakai
45 0.535 Dipakai
46 0.423 Dipakai
47 0.417 Dipakai
48 0.556 Dipakai
49 0.588 Dipakai
50 0.643 Dipakai
HASIL AKHIR ALAT UKUR MOTIVASI BERPRESTASI
Dari 51 item, sebanyak 44 item dapat dipakai, sedangkan 7 item dibuang karena validitasnya < 0.4 (Spearman’s)
Reliabilitasnya 0.735 (Alpha)
No Item Validitas Keterangan
39 0.535 Dipakai
40 0.423 Dipakai
41 0.417 Dipakai
42 0.556 Dipakai
43 0.588 Dipakai
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi Tugas Akhir, maka peneliti bermaksud
mengadakan penelitian “Survey Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa
Kelas V Dan VI SDK “X” Bandung”. Oleh karena itu, peneliti bermaksud
mengambil data untuk melengkapi penelitian ini.
Pada halaman berikutnya terdapat kuesioner yang berhubungan dengan
penelitian tersebut. Peneliti mengharapkan kesediaan adik meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner mengenai motivasi berprestasi ini.
Informasi yang adik berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian ini
dan juga bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
adik sangat diharapkan untuk bersungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner ini
dan mengisinya sesuai dengan keadaan adik sehari-hari, sehingga data yang
terkumpul benar-benar dapat menggambarkan motivasi berprestasi adik-adik.
Atas kesediaan dan bantuan yang adik-adik berikan, peneliti
mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan adik-adik.
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
Tidak Pernah Jarang Sering Selalu 1 Saya belajar setiap hari
meskipun tidak ada ulangan. 2 Saat ulangan, saya
mengerjakan soal-soal yang saya anggap mudah terlebih dahulu.
3 Saya tidak menanyakan kepada guru jika saya merasa jawaban ulangan saya betul tapi dianggap salah.
4 Saya tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah.
5 Saat ulangan, saya
menghabiskan waktu di soal-soal yang sulit.
6 Ketika saya mendapat nilai jelek di sekolah maka saya berusaha untuk
memperbaikinya.
7 Bila menggambar bebas, saya berusaha membuat gambar yang berbeda dengan teman-teman saya yang lain.
8 Saat mengerjakan tugas, saya berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan baik.
9 Saya tidak berusaha
memperbaiki nilai-nilai ulangan saya yang jelek.
10 Saat mengerjakan tugas, saya meninggalkan tugas itu dan tidak menyelesaikannya. 11 Jika saya mendapat nilai jelek,
saya belajar lebih giat lagi agar ulangan berikutnya saya mendapat nilai bagus.
13 Saya membawa buku pelajaran sesuai dengan pelajaran di sekolah.
14 Saya lebih menyukai tugas-tugas yang tidak terlalu sulit. 15 Saya menjadi kesal apabila
orangtua menasihati pada saat saya mendapat nilai jelek. 16 Saya tidak menyukai tugas
menggambar bebas, karena saya menjadi bingung tidak tahu apa yang harus digambar. 17 Saya tidak memeriksa buku
agenda sekolah.
18 Saya merasa kewalahan sendiri dengan judul karangan yang saya pilih..
19 Saat hasil tugas dibagikan, saya akan meminta pendapat guru mengenai hasil tugas saya.
20 Saat mengerjakan tugas sains, saya merasa bosan jika saya memakai cara yang sama. 21 Saya menyiapkan buku
pelajaran pada malam atau sore hari.
22 Saat memilih tugas prakarya, saya memperkirakan apakah tugas itu dapat selesai tepat waktu..
23 Jika guru memarahi saya karena nilai ulangan saya jelek, maka saya semakin malas belajar.
24 Ketika mendapat tugas menggambar bebas, saya menggambar gambar yang sama dengan gambar yang minggu lalu.
25 Saya mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan ‘asal-asalan’ dan asal jadi.
27 Saat mengisi acara
kebersamaan, saya memilih kegiatan yang tidak dipilih oleh teman-teman saya.
28 Bila saya menghadapi ulangan umum, maka saya belajar lebih giat daripada sebelumnya. 29 Saya hati-hati dalam memilih
jenis alat musik yang akan dimainkan di pelajaran musik. 30 Saya tidak menanyakan
kepada guru mengapa jawaban saya dianggap salah meskipun teman yang jawabannya sama dengan saya dibenarkan guru. 31 Ketika mengerjakan tugas yang
susah bagi saya, saya tidak berusaha mencari cara lain. 32 Saya tidak membawa
bahan-bahan praktikum yang disuruh guru.
33 Saya salah memilih tugas praktikum sehingga tidak dapat menyelesaikannya.
34 Saya langsung menanyakan kepada guru, kesalahan yang saya lakukan ketika hasil ulangan dibagikan.
35 Saya menyukai tugas-tugas yang diselesaikan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. 36 Sebelum pergi ke sekolah,
saya memeriksa alat-alat tulis yang diperlukan.
37 Saya merasa malas mengikuti ulangan perbaikan untuk memperbaiki nilai sebelumnya yang jelek.
38 Saat membuat prakarya, saya memilih bentuk yang banyak dipilih oleh teman.
39 Saya merasa malas pergi ke sekolah.
41 Setelah orangtua memarahi saya karena nilai ulangan saya jelek, saya berusaha untuk memperbaikinya.
42 Saya merasa tidak senang kalau teman-teman saya
membuat bentuk prakarya yang sama dengan saya.
43 Saya tiba di sekolah tepat waktu.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. Untuk
mencapai hal itu, maka orang tua menyekolahkan anaknya. Jenjang pendidikan
yang harus dilalui oleh anak pertama kali adalah pendidikan dasar. Di Sekolah
Dasar, anak-anak akan mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan dasar melalui pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru. Karena
semua ini akan menjadi bekal bagi anak di masa mendatang, maka anak-anak
harus menguasai pelajaran-pelajaran sehingga diharapkan anak tersebut dapat
menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. Hal ini juga sejalan
dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu memberikan bekal kemampuan dasar
kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan
siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (UUSPN nomor 2 Tahun 1989,
pasal 4, dalam PP nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).
Namun pada kenyataannya, tidak semua siswa menguasai
pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Apakah siswa menguasai atau
tidak suatu pelajaran dapat dilihat dari prestasi akademiknya. Jika siswa
menguasai suatu pelajaran diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi, namun
ada juga yang memperoleh prestasi yang rendah, karena memang banyak faktor
2
yang mempengaruhi prestasi akademik siswa di sekolah. Menurut W. S. Winkel
(1986) faktor-faktor yang berpengaruh pada prestasi akademik siswa di sekolah
ada dua macam, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor yang
berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa
antara lain: gedung sekolah, dukungan orang lain (guru, orangtua, teman),
sedangkan faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain: keadaan fisik,
motivasi.
Hal inilah yang peneliti temukan pada salah satu SDK di Bandung, yaitu
SDK “X”. SDK “X” memiliki jumlah siswa ± 200 anak yang tersebar dari kelas I
sampai kelas VI. Melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru,
diperoleh informasi bahwa banyak siswa yang prestasi akademiknya di bawah
nilai 7 (± 50% dari seluruh jumlah siswa) dan mereka kurang memiliki motivasi
untuk mencapai prestasi. Kurangnya motivasi untuk mencapai prestasi
ditunjukkan melalui tingkah laku siswa di kelas yang tidak berhubungan dengan
proses belajar. Dari jumlah ± 50% tersebut sebanyak ± 50% adalah siswa kelas
V dan VI. Maka dari itu penulis memfokuskan penelitian pada siswa kelas V dan
VI. Menanggapi hal ini, maka penulis mencoba melihat berbagai faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik siswa.
Dari pengamatan peneliti, SDK “X” memiliki gedung dan sarana
prasarana yang cukup memadai dalam proses belajar mengajar antara lain:
ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan. Dari pengamatan peneliti
terhadap para guru dalam proses belajar mengajar di kelas, guru memberikan
dorongan kepada siswa untuk belajar dengan memberikan nilai tambah bagi
3
siswa yang dapat mengerjakan tugas dengan benar. Sementara itu dari
wawancara penulis terhadap 15 orangtua, sebanyak 11 orangtua (73,33%)
mengatakan mereka sebagai orangtua sangat memperhatikan perkembangan
prestasi belajar anaknya, misalnya: memeriksa tugas, memeriksa nilai ulangan.
Sedangkan 4 orangtua (26,67%) mengatakan mereka kurang memperhatikan
anak mereka karena mereka ingin mengajar kemandirian kepada anaknya.
Sementara dari 10 siswa yang diwawancarai penulis, jika pengaruh teman positif
dalam arti mengajak belajar bersama, sebanyak 8 siswa (80%) mengatakan
bahwa dorongan teman tidak mempengaruhi mereka dan mereka lebih memilih
kegiatan-kegiatan di luar kegiatan belajar, sedangkan 2 siswa (20%) mengatakan
bahwa dorongan teman tersebut sangat berpengaruh pada mereka. Sedangkan
jika pengaruh teman negatif dalam arti mengajak bermain pada jam-jam belajar,
sebanyak 8 siswa (80%) mengatakan bahwa dorongan teman tersebut sangat
mempengaruhi mereka dan sebanyak 2 siswa (20%) mengatakan bahwa
dorongan teman tersebut tidak mempengaruhi mereka. Sementara itu dari
pengamatan penulis terhadap kondisi fisik siswa diperoleh bahwa kondisi fisik
para siswa dalam taraf normal dalam arti tidak ada kekurangan secara fisik.
Sementara dari pengamatan peneliti terhadap 15 anak kelas V dan VI di
SDK “X” tersebut diperoleh sebanyak 8 siswa (53%) dalam proses belajar di
kelas menunjukkan tingkah laku seperti: selalu berusaha untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan guru, menggunakan waktu yang diberikan guru
dengan baik, memperhatikan dengan baik komentar guru atas hasil tugas
mereka, senang bersaing untuk mendapatkan nilai tinggi dengan temannya.
4
Mengenai prestasi, mereka mendapatkan prestasi akademik yang tinggi, yaitu di
atas nilai 8. Sedangkan sebanyak 7 siswa (47%) menunjukkan tingkah laku
seperti: Tidak berusaha menyelesaikan tugas yang dirasa sulit, tidak
menggunakan waktu yang diberikan guru untuk belajar, sering mengabaikan
komentar guru atas hasil tugas mereka, bersikap acuh tak acuh terhadap nilai
suatu tugas. Dalam hal prestasi mereka mendapatkan prestasi akademik yang
rendah, yaitu di bawah nilai 7.
Dari pengamatan peneliti terhadap tingkah laku siswa di kelas, peneliti
menduga hal inilah yang mempengaruhi prestasi siswa. Tingkah laku siswa di
atas menurut Hermans (1967) termasuk ciri-ciri dari motivasi, khususnya motivasi
berprestasi. Menurut W. S. Winkel (1986), motivasi berprestasi merupakan faktor
yang paling berpengaruh pada prestasi akademik siswa. Hermans (1967)
mengacu pada Mc. Clelland (1953) mengungkapkan motivasi berprestasi adalah
motivasi untuk mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa
standar keunggulan tertentu. Menurutnya, motivasi berprestasi akan mendorong
dan mengarahkan tingkah laku pada pencapaian prestasi tertentu dalam
bersaing dengan orang lain atau melampaui standar yang ditetapkan sendiri.
Hermans juga menambahkan bahwa tinggi rendahnya motivasi berprestasi pada
siswa dapat dilihat dari tingkah lakunya. Jadi dari uraian di atas dapat dikatakan
bahwa 8 siswa tersebut memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, sedangkan 7
siswa memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Dari hal ini diketahui ternyata
tidak semua siswa memiliki motivasi berprestasi rendah, tetapi ada juga siswa
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.
5
Dari kenyataan di atas bahwa apa yang diungkapkan oleh pihak sekolah
berbeda dengan apa yang peneliti peroleh, dan melihat pentingnya motivasi
berprestasi, maka peneliti ingin meneliti mengenai motivasi berprestasi. Peneliti
ingin mengetahui gambaran mengenai motivasi berprestasi pada siswa kelas V
dan VI di SDK “X” tersebut. Untuk itu penulis menentukan judul penelitian
sebagai berikut: “Survey Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas V
dan VI SDK “X” Bandung”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari permasalahan di atas, penulis merumuskan identifikasi masalah
sebagai berikut: Bagaimana gambaran motivasi berprestasi siswa kelas V dan VI
SDK “X” Bandung tersebut.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran
tentang motivasi berprestasi siswa kelas V dan VI SDK”X” Bandung.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat motivasi
berprestasi siswa kelas V dan VI SDK “X” Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Ilmiah
6
a. Memberikan informasi begi bidang ilmu pengetahuan Psikologi
Pendidikan mengenai motivasi berprestasi dari para siswa SDK “X”
Bandung.
b. Memberikan informasi bagi peneliti lain yang memerlukan bahan acuan
untuk penelitian lebih lanjut mengenai motivasi berprestasi.
1.4.2. Kegunaan Praktis
- agar pihak orangtua maupun pihak sekolah dapat mengetahui
gambaran motivasi berprestasi siswa SDK “X” Bandung tersebut,
sehingga diharapkan dapat bekerja sama menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam rangka meningkatkan atau mempertahankan
motivasi berprestasi para siswa.
1.5. Kerangka Pemikiran
Siswa kelas V dan VI berkisar pada usia 10 – 12 tahun, pada masa ini
merupakan masa anak-anak akhir di Sekolah Dasar. Masa ini merupakan masa
dimana anak-anak diberikan dasar pengetahuan secara umum dalam hal belajar
di sekolah ataupun di rumah oleh guru dan orangtua. Selain itu juga masa ini
merupakan masa yang dianggap perlu diperhatikan dalam pembentukan
kebiasaan belajar agar siswa dapat mencapai prestasi belajarnya secara optimal,
sehingga untuk dapat mencapai prestasi belajar seoptimal mungkin diperlukan
motivasi berprestasi yang tinggi pada siswa.
Pengertian motivasi berprestasi adalah motivasi untuk mencapai
keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa standar keunggulan tertentu
7
(Mc. Clelland, 1953). Adapun yang dimaksud dengan standar keunggulan yaitu
aktivitas yang bersifat kompetitif, keinginan untuk bersaing dengan berhasil serta
adanya tuntutan dalam diri individu untuk bekerja lebih baik. Standar keunggulan
dapat berhubungan dengan tiga hal, yaitu a) prestasi orang lain, artinya bahwa
siswa ingin berbuat lebih baik daripada apa yang telah diperbuat oleh orang lain,
b) prestasi diri sendiri yang lampau, artinya bahwa siswa ingin berbuat melebihi
prestasinya yang lalu, ingin menghasilkan lebih baik daripada apa yang telah
dihasilkannya semula, dan c) tugas yang harus dilakukannya, artinya bahwa
siswa ingin menyelesaikan tugas sebaik mungkin. Hal senada juga diungkapkan
oleh Hermans (1967) bahwa motivasi berprestasi akan mendorong dan
mengarahkan tingkah laku pada pencapaian prestasi tertentu dalam bersaing
dengan orang lain atau melampaui standar yang ditetapkan sendiri.
Mc. Clelland menjelaskan bahwa motivasi berprestasi pada siswa
dibedakan dalam empat aspek utama, yaitu tanggung jawab, mempertimbangkan
resiko, memperhatikan umpan balik, dan kreatif-inovatif. Aspek pertama adalah
tanggung jawab, siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan
mematuhi dan tekun untuk mengerjakan tugas yang diberikan, hal ini
menimbulkan rasa memiliki tanggung jawab pada setiap tugas yang dikerjakan
oleh siswa. Siswa akan berusaha untuk menyelesaikan setiap tugas yang
dilakukan dan tidak akan meninggalkan tugas tersebut sebelum ia berhasil
menyelesaikannya. Sedangkan siswa dengan motivasi berprestasi yang rendah
tidak memiliki ketekunan dan meninggalkan tugas tanpa penyelesaian. Aspek
kedua adalah mempertimbangkan resiko, siswa yang memiliki motivasi
8
berprestasi yang tinggi akan mempertimbangkan resiko yang dihadapinya
sebelum memulai suatu pekerjaan. Ia mampu mengerjakan tugas dengan tingkat
kesukaran yang sedang dan yang menantang kemampuannya, namun masih
memungkinkan untuk berhasil dengan baik. Sedangkan siswa dengan motivasi
berprestasi yang rendah hanya mampu mengerjakan tugas yang sangat mudah.
Siswa memilih tugas yang sangat mudah atau yang sangat sukar. Pemilihan
tugas yang sangat mudah pasti mendatangkan keberhasilan sedangkan tugas
yang sangat sukar akan menyebabkan kegagalan sehingga dirinya tidak dapat
disalahkan karena kegagalan itu. Aspek ketiga adalah memperhatikan umpan
balik, siswa dengan motivasi berprestasi yang tinggi menyukai pemberian umpan
balik atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Umpan balik yang diberikan ini
selanjutnya akan diperhatikan dan dilaksanakan untuk perbaikan tugas yang
akan datang. Sebaliknya individu dengan motivasi berprestasi yang rendah tidak
memperhatikan pemberian umpan balik karena akan memperlihatkan kesalahan
yang dilakukan sehingga akan mengulangi kesalahan yang sama dalam tugas
mendatang. Aspek keempat adalah kreatif-inovatif, yaitu siswa dengan motivasi
berprestasi yang tinggi cenderung melakukan setiap tugas dengan cara yang
kreatif. Siswa akan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas secepat dan
sebagus mungkin, dan cenderung bosan untuk melakukan tugas yang rutin dan
tugas yang sama. Ia akan berusaha mencari cara lain yang berbeda untuk
menghindari hal-hal yang dilakukan secara rutin dan terus menerus namun tetap
dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sebaliknya siswa dengan motivasi
berprestasi yang rendah akan mengerjakan tugas yang terstruktur dan tetap
9
dimana ia tidak harus menentukan sendiri apa yang harus dikerjakannya dan
bagaimana cara mengerjakannya. Mereka kurang dapat menemukan cara sendiri
untuk menyelesaikan tugas yang belum mampu diselesaikan. Pekerjaan yang
rutin sangat disukai karena mereka hanya mengerjakan tugas yang telah secara
jelas menunjukkan apa yang harus dikerjakan.
Menurut Mc. Clelland (1953) dan juga Hermans (1967) siswa yang
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dalam proses belajar akan
menunjukkan ciri-ciri seperti mempunyai taraf aspirasi yang tergolong sedang
dan memilih tugas-tugas yang memiliki tingkat kesulitan tertentu; lebih menyukai
resiko yang kecil apabila hasil dari suatu tindakan lebih ditentukan dari faktor
kebetulan atau karena keberuntungan, pada situasi yang tidak pasti; mencapai
taraf keahlian yang lebih tinggi dan memiliki keuletan dalam menghadapi tugas,
dalam arti mereka mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menyelesaikan
tugas yang telah dimulai; pandangan tentang waktu lebih diarahkan ke hari
depan; memiliki penghayatan waktu yang lebih dinamis; memiliki kemampuan
bertahan yang lebih besar; menghargai pengakuan orang lain atas prestasi
mereka; memilih rekan-rekan yang ahli dalam tugas yang sedang dihadapi; juga
menghasilkan prestasi yang lebih baik dalam situasi yang memberikan insentif
bagi prestasi.
Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah akan menunjukkan
ciri-ciri sebaliknya. Mereka kurang memperhatikan dan memperlihatkan usaha
untuk meraih prestasi. Siswa dengan motivasi berprestasi yang rendah akan
menunjukkan ciri-ciri kurang tekun dan ulet dalam menyelesaikan tugas, apabila
10
mengalami kegagalan maka siswa akan menyalahkan hal-hal di luar dirinya,
seperti tugas yang terlalu banyak, tugas terlalu sukar sebagai penyebab
kegagalan mereka dalam menyelesaikan tugas yang sangat mudah dan sangat
sukar.
Perkembangan motivasi berprestasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: Pertama,
lingkungan keluarga. Suasana yang harmonis dan hangat akan memberikan rasa
aman kepada anak untuk berekspresi secara bebas. Dengan suasana seperti ini,
individu diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri dan akan merasa
tertantang untuk dapat meraih prestasi yang lebih baik walaupun ia mengalami
kegagalan. Kedua, lingkungan sekolah. Guru yang dapat membina relasi yang
hangat serta memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengekspresikan
kemampuannya menyebabkan siswa mendapat kesempatan untuk menilai
kemampuan dirinya. Hal ini akan mendorong mereka untuk lebih meningkatkan
prestasi yang telah dicapainya. Hubungan dengan teman sebaya yang
menyenangkan, suasana kompetisi yang sehat di antara teman sebaya juga
dapat mendorong siswa untuk mencapai prestasi yang tinggi. Ketiga, lingkungan
sosial. Lingkungan sosial lainnya yang turut berpengaruh adalah lingkungan
sekitar rumah. Apabila lingkungan di sekitar rumah memberi kesempatan kepada
individu untuk mengekspresikan kemampuannya, maka mereka menjadi lebih
percaya diri, sehingga walaupun mengalami kegagalan, mereka tetap terdorong
untuk mengatasinya dan berusaha lebih baik.
11
SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN:
Siswa SDK “X” Kelas V dan VI
Motivasi Berprestasi
- Tanggungjawab
- Mempertimbangkan resiko
- Memperhatikan umpan balik
> Prestasi sendiri > Prestasi orang lain > Komentar orangtua, guru, teman
- Kreatif - Inovatif
Lingkungan Keluarga
- Dukungan keluarga
Lingkungan Sekolah
- Dukungan Guru - Teman sebaya
Lingkungan Sosial
Tinggi
Rendah
12
1.6. Asumsi
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik asumsi sebagai berikut:
1. Setiap siswa memiliki tingkat motivasi yang berbeda, ada yang motivasi
berprestasi tinggi dan ada yang motivasi berprestasi rendah.
2. Siswa yang mendapatkan dukungan dari orangtua, guru, dan teman akan
menampilkan motivasi berprestasi yang tinggi. Sebaliknya siswa yang
kurang mendapatkan dukungan dari orangtua, guru, dan teman akan
menampilkan motivasi berprestasi yang rendah.
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi cenderung memiliki
tanggung jawab, pertimbangan resiko, perhatian terhadap umpan balik,
dan kreatif-inovatif yang tinggi.
2. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah cenderung
memiliki tanggung jawab, pertimbangan resiko, perhatian terhadap
umpan balik, dan kreatif-inovatif yang rendah.
3. Lingkungan keluarga mempengaruhi perkembangan motivasi berprestasi
dari siswa.
4. Lingkungan sekolah berupa dukungan dari guru maupun teman
mempengaruhi perkembangan motivasi berprestasi.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang perlu diajukan
adalah:
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagi para orangtua, disarankan untuk menciptakan suasana yang
73
memberikan kesempatan yang lebih banyak dan kebebasan yang lebih
luas kepada anak dalam mengerjakan tugas sekolahnya.
2. Bagi pihak sekolah, disarankan untuk terus memberikan perhatian dan
kebebasan kepada siswa dalam mengerjakan tugas, khususnya tugas
menggambar dan prakarya bebas.
3. Bagi para siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, disarankan
untuk lebih memperhatikan setiap tugas yang diberikan agar dapat
diselesaikan dengan baik dan bersedia mendengarkan nasihat orangtua
maupun guru. Bagi para siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
dapat terus dipertahankan.
4. Bagi peneliti selanjutnya, agar meneliti motivasi berprestasi secara
kuantitatif agar lebih jelas terlihat perbedaan motivasi berprestasi dari
masing-masing siswa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental Psychology: a life span
approach, 5th ed. New York, USA: Mc. Graw-Hill, Inc.
2. Lahey, Benjamin B. Psychology An Introduction, 2nd ed. Used Web.
3. Mc. Clelland, David. 1953. The Achievement Motive. New York: Appleton
Century Crofts.
4. Morgan, Clifford T. 1961. Introduction To Psychology, 2nd ed. Mc. Graw-Hill
Book.
5. Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
6. Sudjana. 1992. Metoda Statistika, edisi keenam. Bandung: Penerbit Tarsito.
7. Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan, cetakan kesepuluh.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
8. Winkel, W. S. 1997. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, edisi
revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
1. Anastasia, Rieke R. 2005. Skripsi: Hubungan Dukungan Orangtua Dan Motif
Berprestasi Bidang Akademik Pada Siswa Kelas V SDN “X” Di Lembang”.
Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.
2. Chaplin, J. P. 1999. Kamus Lengkap Psikologi, edisi kesatu. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.