FAKTOR- FAKTOR YANG MENDORONG PENERAPAN
DIVERSIFIKASI TANAMAN DI DESA RAYA BAYU
KECAMATAN RAYA KABUPATEN
SIMALUNGUN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan Pendidikan Geografi
OLEH :
MINARTI PURBA
NIM. 309131052
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
MINARTI PURBA.SKRIPSI. NIM. 309131052. Faktor – Faktor Yang Mendorong Penerapan Diversifikasi Tanaman Di Desa Raya Bayu Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Juli 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor- faktor yang mendorong petani melakukan penerapan diversifikasi tanaman. (2) Mengetahui keterkaitan diversifikasi pertanian terhadap pendapatan petani di Desa Raya Bayu.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Tuhan yang diberikan-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik dengan judul “ Faktor- faktor yang mendorong penerapan diversifikasi
pertanian di Desa Raya Bayu, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun” dan
sekaligus untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan baik dari tata bahasa maupun penyajiannya. Dalam penulisan
skripsi ini juga banyak tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu dengan segenap
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi
ini.Pada kesempatan ini penulis kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan pengaruhnya, sehingga
penulisan skripsi ini sapat terselesaikan dengan baik, seperti :
1. Kedua Orangtuaku buat St. Jaminson Purba dan Rita Meriani Saragih,S.Pd yang
tidak lelah memberi bantuan baik moral maupun material kepada penulis sehingga
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta
staffnya.
3. Bapak Drs. Restu M.S selaku Dekan Fakutas Ilmu Sosial beserta staffnya, yang
memberikan bimbingan, dalam menyelesaikan pendidikan selama di bangku
perkuliahan.
4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ibu Dra.
5. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan juga Bapak/Ibu Dosen
di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah sabar memberi banyak masukan kepada
penulis sejak awal penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Masyarakat Desa Raya Bayu yang telah banyak memberikan informasi kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Buat seluruh anggota keluarga ku, teristimewa untuk Kak Masriana Purba, S.Pd serta
Adikku Dean Anderson Purba . Terimakasih atas dukunganya.
8. Buat orang yang kukasihi Prayudi Marco yang telah mendukung ku dalam
penyelesaian skripsi ini juga buat doa – doanya. Terimakasih ya....
9. Buat K’Amy dan KTB q Hotmian Malau terimakasih buat dukungan dan doanya.
10. Buat teman – teman q Aditya, Elisa Rosa, Maulina, Eva, Nurfita semoga sukses
selalu dan juga untuk kelas B Reguler 2009.
11. Untuk teman-teman satu kost di Jalan Rela no 118 Pancing ( Ramasinta, K’Rina,
K’Evi, B’Leo, Maslon, B’ Niko, B’Prakos, Aseng, B’Edy )
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai
bahan literatur yang baik bagi penulis dan pembaca khususnya mahasiswa jurusan
pendidikan geografi unimed. Akhir kata penulis mengucapkan sekian dan
terimakasih.
Medan, Juli 2013
Penulis
,
DAFTAR ISI
hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……….. i
KATA PENGANTAR ………... ii
ABSTRAK ……….…iv
DAFTAR ISI ………..………….….. v
DAFTAR TABEL ………...…… vii
DAFTAR GAMBAR ……….………ix
DAFTAR LAMPIRAN ………. x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... ……. 1
B. Identifikasi Masalah ... …… 5
C. Pembatasan Masalah ... …… 6
D. Rumusan Masalah ... …… 6
E. Tujuan Masalah ... …… 6
F. Manfaat Penelitian ... …… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori……….. 8
B. Penelitian Relevan ... ….. 27
C. Kerangka Berfikir ... ….. 29
B. Populasi dan Sampel ... .…32
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... .…...32
D. Teknik Pengumpulan Data ... …....34
E. Teknik Analisis Data ... …....35
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik …… ... ….36
B. Keadaan Non fisik ... ….37
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... ….44
B. Hasil Pembahasan ... ….66
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …… ... ….69
B. Saran ... ….70
DAFTAR PUSTAKA ... ...71
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ………..…………... 38
2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….. 39
3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ……….. 40
4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ……… 40
5. Fasilitas Kesehatan di Desa Raya Bayu ……… 41
6. Sarana Transportasi di Desa Raya Bayu ………... 42
7. Distribusi Umur Responden Petani Diversifikasi ……….. 45
8. Pendidikan Responden Petani Diversifikasi ………. 46
9. Luas Lahan Yang Dimiliki Petani Diversifikasi ……… 46
10. Kesesuaian Tanaman Dengan Iklim di ……….. 47
11. Biaya untuk Diversifikasi Tanam Jahe dan Cabe ……….. 49
12. Biaya untuk Diversifikasi Jagung dan Padi ………... 51
13. Biaya untuk Diversifikasi Tomat, Cabe dan Sawi ……….. 52
14. Biaya untuk Diversifikasi Padi dan Cabe ………..… 54
15. Biaya untuk Diversifikasi Tomat dan Sawi ……… 55
16. Biaya untuk Diversifikasi Padi, Jagung dan Buncis ………..… 56
17. Biaya untuk Diversifikasi Jagung dan Cabe ………...….. 57
18. Biaya untuk Diversifikasi Jeruk dan Cabe ……….…..………….. 58
19. Biaya untuk Diversifikasi Padi , Jeruk dan Cabe ……… 61
20. Sumber Informasi Responden ……….... 62
21. Pola Tanam Petani Diversifikasi ………...…. 62
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berfikir ………... 31
2. Peta Kecamatan Raya. ………...………... 37
3. Peta Desa Raya Bayu. ………...………...38
4. Diversifikasi Tanaman Jahe dan Cabe. ………...……….... 49
5. Diversifikasi Tanaman Jagung dan Padi ………... 51
6. Diversifikasi Tomat, Cabe dan Sawi ………...…………... 53
7. Diversifikasi Tanaman Padi dan Cabe ………... 54
8. Diversifikasi Tanaman Tomat dan Sawi ……….….…….. 55
9. Diversifikasi Tanaman Jagung dan Cabe ……….….. 58
10. Diversifikasi Tanaman Jeruk dan Cabe ……….………… 59
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Daftar Wawancara Kepada Responden ……….73
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam
struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang
tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan
bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang
menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang
tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran.
Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan
tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Semuanya itu
tentu berdampak terhadap masyarakat di Indonesia terutama terhadap ketahanan
pangan.
Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan dengan
ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah memperoleh,
aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal ini diwujudkan dengan bekerjanya
sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi. Program
peningkatan ketahanan pangan dimaksudkan untuk mengoperasionalkan
pembangunan dalam rangka mengembangkan sistem ketahanan pangan baik di
tingkat nasional maupun ditingkat masyarakat. Ketahanan pangan adalah masalah
yang sangat serius bagi sebuah negara. Menurut Koalisi Rakyat untuk Ketahanan
Pangan (KRKP) melaporkan bahwa pasokan pangan Indonesia saat masih rentan
karena besarnya ketergantungan impor bahan pangan dari negara lain yang
2
dan Thailand, tapi Indonesia juga mengimpor berbagai jenis pangan lain mulai dari
jagung, kedelai, gula hingga garam. Pada tahun 2011 lalu total impor pangan
Indonesia mencapai Rp.125 trilyun ( Data Badan Pusat Statistik 2004) .
Sumatera Utara merupakan suatu provinsi yang terdapat di Indonesia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumatera
Utara Setyo Purwadi menjelaskan luas panen padi di Sumatera Utara pada tahun ini
mencapai 656.399 hektare dengan perkiraan produksi beras konsumsi sebesar 1,64
juta ton. Setyo mengatakan meskipun kondisi ketahanan pangan dalam keadaan
aman, tetapi anak bergizi buruk masih terdapat dibeberapa wilayah di Sumut, seperti
di Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai, dan Deli
Serdang (Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara dalam ASEAN-NEWS
Rabu, 21 November 2012 08:39)
Dari semua pernyataan diatas dapat disimpulkan, meskipun ada beberapa
kabupaten yang ketahanan panganya dalam kondisi aman tetapi secara keseluruhan
ketahanan pangan di indonesia masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari data BPS,
Pada tahun 2012 terdapat 18,48 juta jiwa penduduk miskin pedesaan dan jumlah ini
lebih besar dari jumlah penduduk miskin kota yang sebesar 10,65 juta jiwa.
Penduduk desa tersebut tentunya adalah kelompok petani miskin pertanian pangan.
Sampai saat ini karakteristik pedesaan masih dicirikan oleh rendahnya tingkat
produktivitas tenaga kerja, tingginya tingkat kemiskinan, dan rendahnya kualitas
lingkungan pemukiman. Tingkat kesejahteraan penduduk, ketersediaan prasarana
dan tingkat produktifitas pertanian, pendidikan, derajat kesehatan, ketersediaan,
3
penurunan produktivitas disektor pertanian sehingga bermuara pada menurunya
tingkat kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya. Maka dengan
demikian diharapkan adanya kebijakan untuk membangun sektor pertanian.
Kebijaksanaan pemerintah dalam rangka mensukseskan pembangunan
pertanian dapat ditempuh melalui empat kebijaksanaan pokok, yaitu : Intensifikasi,
Rehabilitasi, Ekstensifikasi, dan Diversifikasi. Program Intensifikasi pertanian
adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana dengan usaha
memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak
berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak
produktif menjadi tanaman yang lebih produktif. Program Ekstensifikasi adalah
usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian
baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan
daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Sedangkan Diversifikasi adalah usaha
penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari
ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi dalam arti luas menyangkut subsektor pangan, holtikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan sampai pada basis sumber daya
lainya. Dalam bahasa ekonomi, langkah rekonstruksi dapat diukur dengan seberapa
besar tingkat diversifikasi usaha kearah penerimaan ekonomis yang lebih baik atau
bahkan transformasi besar dari agrikultur menjadi agribisnis. Pergeseran komoditas
pertanian pangan berbasis padi ke non padi seperti holtikultura, buah- buahan,
tanaman keras dan lainya adalah salah satu bukti kelayakan usaha ekonomis yang
4
berjalan dengan mulus apabila pendapatan petani produsen masih rendah (
Pembangunan pertanian : 20).
Pertanian dengan pola diversifikasi yang hanya menerapkan satu jenis tanaman
dalam satu areal lahan yang mempunyai kelemahan dalam meningkatkan pendapatan
petani. Balai Informasi Pertanian mengemukakan peningkatan pendapatan suatu
usaha tani seharusnya tidak saja diusahakan secara sendiri, tetapi harus diusahakan
secara bersama- sama atau diversifikasi dalam suatu kombinasi yang optimal.
Semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola
Sumber Daya Alam akan sangat mendukung dalam meningkatkan taraf hidup para
petani. Salahsatu cara yang dapat dilaksanakan adalah menganekaragamkan
komoditi maupun jenis usaha tani dengan jalan menanam beberapa jenis tanaman
sekaligus pada areal lahan yang sama, sehingga bukan saja diperoleh produksi dan
pendapatan yang maksimal tetapi juga memproduktifkan lahan menuju efisiensi
yang tinggi. Berdasarkan semua penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
dengan merealisasikan diversifikasi tanaman maka diharapkan diperoleh hasil yang
semakin tinggi serta dapat mengurangi kemiskinan masyarakat akan bahan- bahan
pangan.
Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Pertanian Sumatera Utara 2010 bahwasanya
salahsatu tujuan pembangunan pertanian diarahkan pada sasaran meningkatnya
diversifikasi produksi pertanian untuk menurunkan ketergantungan akan beras, serta
menciptakan Provinsi Sumatera Utara yang mandiri dan produktif. Membaca Visi
dan Misi Dinas Pertanian Sumatera Utara 2010 tersebut dimana salahsatu sasaran
5
dan ada yang telah melaksanakanya dan tentunya mungkin terdapat perbedaan.
Tergantung dengan bentuk/ kondisi fisik wilayah yang berbeda akan memberikan
karakteristik yang khas tentang pola penerapanya (www.sumutprov.go.id/skpd/dinas
pertanian/diakses tgl 6 maret 2013).
Seperti halnya dengan daerah penelitian penulis yang mana daerah ini
merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara yaitu Desa Raya Bayu, Kecamatan
Raya, Kabupaten Simalungun dimana pada umumnya kabupaten ini merupakan
daerah yang ketahanan panganya masih rendah dan sesuai visi misi pertanian
Sumatera Utara 2010 sesuai dilakukan pertanian diversifikasi. Di Desa ini sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Bagaimana faktor - faktor
pendorong masyarakat melakukan diversifikasi tanaman merupakan hal yang sangat
menarik untuk diteliti. Dari uraian tersebut penulis merasa sangat tertarik untuk
melakukan penelitian yang berhubungan dengan diversifikasi tanaman yaitu “Faktor
– Faktor Yang Mendorong Penerapan Diversifikasi Tanaman Di Desa Raya Bayu
Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun “
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka diketahui bahwa dalam kebijakan
dalam meningkatkan pembangunan pertanian ada empat, yaitu ; Intensifikasi,
Ekstensifikasi, Rehabilitasi dan Diversifikasi. Diversifikasi menyangkut produksi,
pengolahan bahan dan pemasaran. Diversifikasi juga berupaya meningkatkan
perbaikan gizi, menambah penghasilan masyarakat, mengatasi resiko gagal panen,
menambah lapangan kerja. Pelaksanaan diversifikasi membutuhkan peningkatan
pengetahuan, keterampilan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat. Dalam
6
melakukan diversifikasi tanaman yang dapat meningkatkan produksi pertanian
melalui diversifikasi tanaman atau pergiliran tanaman dalam suatu areal pertanian.
C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada - faktor yang mendorong petani
melakukan diversifikasi tanaman yaitu meliputi ketersediaan lahan, kesesuaian lahan
( iklim, topografi) ,modal, pengetahuan, pengalaman bertani, dan bagaimana
keterkaitan pertanian diversifikasi terhadap pendapatan petani di Desa Raya Bayu,
Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dirumuskan
masalah penelitian ini yaitu:
1. Faktor- faktor apa saja yang mendorong petani melakukan penerapan
diversifikasi tanaman?
2. Bagaimana keterkaitan diversifikasi pertanian terhadap pendapatan petani di
Desa Raya Bayu, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mendorong petani melakukan
penerapan diversifikasi tanaman di Desa Raya Bayu, Kecamatan Raya,
Kabupaten Simalungun.
2. Mengetahui keterkaitan diversifikasi pertanian terhadap pendapatan petani di
Desa Raya Bayu, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
7
1. Memberikan data dan informasi mengenai pola diversifikasi tanaman dan
sebagai pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijaksanaan
dalam rangka pembangunan pertanian pada masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan masukan kepada petani khususnya petani yang menerapkan
penanaman diversifikasi pada tanaman yang diusahakan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , maka telah diperoleh hasil dan
pembahasan penelitian. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu:
1. Faktor – faktor yang mendorong penerapan diversifikasi tanaman di Desa Raya Bayu
Faktor – faktor yang mendorong penerapan diversifikasi tanamanyaitu luas
lahan yang sempit mempengaruhi penerapan diversifikasi tanaman ( 62,22 % ).
Kesesuaian lahan yang dimiliki responden mempengaruhi diversifikasi tanaman
yaitu ( 100% ) sesuai. Modal yang dimiliki responden ( 100 %) berasal dari
modal sendiri, berdasarkan modal yang dimiliki tanaman yang potensial untuk
ditanam yaitu tomat, cabe dan sawi. Sumber informasi yang diperoleh petani
untuk menambah wawasanya dominan diperoleh dari pengalaman bertani yaitu (
48,89% ), selain itu sumber informasi lainya juga diperoleh dari buku- buku
maupun penyuluhan yang dilakukan pemerintahan setempat yaitu ( 22,22% ).
Pengalaman bertani mempengaruhi penerapan diversifikasi tanaman yaitu (
82,22 % lebih dari 5 tahun bertani).
2. Keterkaitan Pertanian Diversifikasi dengan Pendapatan Petani Diversifikasi Tanaman di Desa Raya Bayu
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa pendapatan petani berkaitan
dengan pertanian diversifikasi dimana mayoritas pendapatan berada diatas
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka penulis menuliskan beberapa saran kepada
pembaca, masyarakat maupun pemerintah khususnya di Desa Raya Bayu Kecamatan
Raya Kabupaten Simalungun, yaitu :
1. Berdasarkan beberapa faktor pendorong penerapan diversifikasi tanaman
disarankan khususnya kepada pemerintahan setempat supaya lebih
menggalakan adanya penyuluhan dibidang pertanian kepada masyarakat,
dengan harapan dengan adanya penyuluhan maupun sosialisasi mengenai
pertanian dapat meningkatkan pengetahuan/ wawasan petani sehingga dapat
meningkatkan produktivitas hasil pertanian masyarakat. Sehingga visi misi
pertanian Sumatera Utara 2010 mengenai peningkatan ketahanan pangan dapat
tercapai.
2. Bagi petani diversifikasi supaya lebih mengembangkan penerapan diversifikasi
tanaman. Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan, dengan adanya
pertanian diversifikasi lebih menguntungkan dan pendapatan petani mengalami
peningkatan khususnya untuk tanaman tomat, cabe dan sawi, demikian juga
tanaman jahe dan cabe. Selain itu juga diharapkan kepada petani diversifikasi
supaya lebih giat mengikuti penyuluhan – penyuluhan maupun membaca buku
– buku yang berkaitan dengan pertanian diversifikasi, sehingga pencapainya
produktifitas pertanian semakin meningkat dan tercapailah kesejahteraan
71
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo.2006.Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan.Yogyakarta:
Graha Ilmu
Affandi,A. 1986. Pembangunan Pertanian di Indonesia. Jakarta: Departemen
Pertanian Republik Indonesia
Arifin,B. 2005. Pembangunan Pertanian. Jakarta: Grasindo
Arikunto, Suharsimi,Dr. 1993. Prosedur Penelitian : Satuan Pendekatan Praktek.
Penerbit Rhineka Cipta : Jakarta.
Bunasor. 1990. Diversifikasi dan Program Pembangunan Pertanian. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Daniel,Moehar.2004.Pengantar Ekonomi Pertanin.Jakart Bumi Aksara
Hermanto, Fadholi. 1989. Ilmu Usaha Tani. Jakarta: Swadaya
Khudori .2009 . Mewujudkan Kedaulatan Pangan Melalui Diversifikasi Pangan .
Jurnal Pangan. Jakarta
Moscher. 1987. Menggerakan dan Membangun Pertanian. Jakarta : Yasaguna
Najiyati, S dan Darti. 1999. Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Tanaman Pangan.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Rayes M Lutfi, Dr.2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta :
Andi
Sinaga, Jesli ( 2010 ). Studi tentang Pertanian Diversifikasi di Desa Sipangan
Bolon Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. .
Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNIMED
Sitorus, Dominta. 2007. Studi Tentang Pola Diversifikasi Tanaman di Desa
Lumban Lobu, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir. Skripsi.
Medan : Jurusan Pendidikan Geografi,Fakultas Ilmu Sosial UNIMED
Soekartawi. 1993. Skala Ekonomi Dalam Merangsang Proses Diversifikasi
Pertanian. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Sunarjono,H. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya
Sumaryanto.2009.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keputusan
petani
menerapkan pola tanam diversifikasi. Jurnal. Brantas
72
Widowati . 2005. Diversifikasi pangan sebagai upaya mengatasi kerawanan
pangan. Jurnal Pangan.
agrimaniax.blogspot.com/.../tanaman-hortilkultura...diakses pada sabtu 8;02
:http://www.hariansumutpos.com/2012/10/44169/ump-sumut-rp// diakses pada 17