• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dan Pelayanan Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dan Dampaknya Pada Unjuk Kerja Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dan Pelayanan Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dan Dampaknya Pada Unjuk Kerja Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun 2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAN PELAYANAN INSTITUSI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DAN

DAMPAKNYA PADA UNJUK KERJA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN UMS TAHUN 2013

Disusun Oleh :

KHAIRUL AHMADI Q 100 110 035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1

DAMPAKNYA PADA UNJUK KERJA MAHASISWA

Khairul Ahmadi1); Budi Murtiyasa2); Budi Sutrisno3) 1)

Mahasiswa, khoirul_ahmadi@yahoo.com

2)

Dosen Pembimbing I, bdmurtiyasa@yahoo.com

3)

Dosen Pembimbing II, idubonsirtus@gmail.com

Abstract

The purpose of this research is to know the contribution of perception of students about the learning process and service institutions against student satisfaction, to know the contribution of student satisfaction, the perceptions of student about the learning process and service institutions against student performance indirectly student satisfaction. Type of this research is quantitative, by taking samples at the FKIP of UMS. Population studies as much as 1821 students and samples taken as much as 235 students. Data collection techniques using questionnaires. Data analysis technique used is the Path Analysis. The result obtained show that there is contribution to the perception of the students about the satisfaction. There is a contribution to the satisfaction performance of student. Based on the analysis of the last shows that there contribution to the perception of the students about the learning process and service institutions against student performance is stated to have relationship directly without going through the satisfaction of students, it is proven based on the results of the analysis suggests that the relationship of the students' perceptions of the learning process and service institutions with student performance otherwise has no direct relationship through student satisfaction.

Keywords: learning; service; satisfaction; performance.

Pendahuluan

(4)

berkompeten dan berkualitas. Hasil yang memuaskan adalah pencapaian dari sebuah proses, proses belajar yang mumpuni serta ditopang dengan sarana prasarana yang memadai akan menjadikan hasil yang bisa diharapkan.

Banyak lembaga pendidikan swasta yang mengembangkan strategi untuk mempertahankan konsumen melalui kualitas jasa maupun produk lain. Begitu halnya dengan lembaga pendidikan tinggi yang memperbaiki proses pembelajaran dan pelayanannya guna meningkatkan kepuasan mahasiswa dan meningkatkan mutu kualitas output, dalam hal ini akan terjadi optimalisasi pada unjuk kerja pada diri seorang mahasiswa. Perguruan tinggi pada intinya memiliki kepentingan untuk memenuhi dimensi kepuasan mahasiswa demi terwujudnya mahasiswa yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.

Kepuasan konsumen merupakan perasaan konsumen setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya (Tjiptono, 2007: 46). Ujuk kerja sebagai dampaknya akan memberi penilaian tersendiri dari proses pembelajaran, pelayanan dan kepuasan mahasiswa. Beberapa hal yang menjadi sorotan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelayanan terhadap mahasiswa, antara lain pembelajaran yang masih cenderung monoton, mahasiswa yang dirasa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kurang adanya trobosan baru dalam sistem pembelajaran. Pelayanan yang masih dirasa kurang dari cukup, karena masih banyak pelayanan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ketidak sesuaian tersebut harusnya bisa disinkronkan dengan aspek-aspek pelayanan yang ada. Hasil yang didapat dari penelitian ini harapannya dapat mewujudkan sistem kerja yang lebih optimal dan dapat di realisasikan.

(5)

prestasi kerja adalah suatu hasil kerja ya g di apai seseora g dala

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang disandarkan atas ke akapa , pe gala a da kesu gguha serta aktu . Berdasarkan pengertian

diatas menunjukkan bahwa unjuk kerja diartikan sebagai kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkannya.

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler, 2007). Menurut Engel, et al., (dalam Tjiptono, 2007: 24) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidak puasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan. Berdasarkan uraian dari beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang dan puas pada konsumen maupun pelanggan, karena antara harapan dan kenyataan dapat terpenuhi.

Pembelajaran sebagai proses penyampaian ilmu dari pengajar terhadap siswa dapat diwujudkan dengan pembelajaran yang dapat diterima dengan baik oleh siswanya. Menurut Surya, (2007: 18) Pembelajaran adalah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Pengertian ini menitik beratkan kepada individu yang berperan sebagai pembelajar. Menurut Subagio (2010) Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan

(6)

Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau pegawai lainnya (Kasmir, 2008: 15). Menurut Kotler (dalam Ahira, 2012) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Berdasarakan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah proses tindakan maupun perbuatan dari individu atau organisasi terhadap pelanggan atau konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam penelitian kali ini mahasiswa sebagai penerima pelayanan dari pihak institusi baik dari dosen maupun staff fakultas maupun program studi masing-masing.

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1) Ada kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013; 2) Ada kontribusi kepuasan mahasiswa terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013; 3) Ada kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap unjuk kerja mahasiswa secara tidak langsung melalui kepuasan mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013; 2) Untuk mengetahui kontribusi kepuasan mahasiswa terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013; dan 3) Untuk mengetahui kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap unjuk kerja mahsiswa secara tidak langsung

(7)

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dengan alasan bahwa penelitian ini berusaha memecahkan masalah tentang proses pembelajaran dan pelayanan terhadap unjuk kerja dan dampaknya pada kepuasan mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan, atau dinamakan penelitian pengujian hipotesis atau listing research (Sugiyono, 2012: 13). Hasil dari penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif yaitu untuk menuturkan atau menafsirkan data yang ada misalnya tentang situasi yang dialami, satuan hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang terletak di Desa Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Menurut Sugiyono (2012: 119) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, populasi adalah seluruh mahasiswa semester 8 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009 yang secara nyata dapat diidentifikasi dengan jelas karena identitas mahasiswa terdeteksi oleh manajemen (BAA). Cara menghitung jumlah sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya dengan rumus dari Isaac dan Michael, dengan tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10% (Sugiyono, 2012: 128). Hasil perhitungan didapatkan jumlah sampel sebanyak 235 mahasiswa dari 1821 populasi mahasiswa semester 8 angkatan 2009. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling-Simple Random Sampling. Probability

(8)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan kuesioner/angket. Menurut Nasution (2003) Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sedangkan kuesioner menurut Sugiyono (2012: 192) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kemudian adanya pengujian angket dengan uji validitas dan reliabilitas, untuk ditentukan pernyataan mana yang nantinya dapat dilanjutkan sebagai penelitian murni.

Proses pengujian instrumen dilakukan sebelum diberikan atau disebar kepada sampel penelitian. Untuk uji coba instrumen peneliti menggunakan sebagian dari populasi akan tetapi di luar sampel penelitian, yakni sebanyak 30 mahasiswa. Menurut Riduwan, Rusyana dan Enas (2011: 194) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Keputusan yang dihasilkan akan menunjukkan hasil sebagai berikut: 1) Jika rxy > rtabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari signifikan 5% (0,05), berarti item (butir soal angket) dinyatakan valid sekaligus memiliki persyaratan untuk dijadikan instrumen penelitian; 2) Jika rxy < rtabel dan taraf signifikansi lebih besar dari signifikan 5% (0,05), berarti item (butir soal angket) dinyatakan tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan untuk dijadikan instrumen penelitian. Untuk mengetahui tingkat kestabilan alat ukur dilakukan uji reliabilitas. Menurut Riduwan, Rusyana dan Enas, (2011: 194) reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Kriteria pe ilaia , uji sig ifika e ggu aka taraf α = , 5. I stru e dapat dikataka

reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari rtabel (Product Moment).

(9)

mengetahui kontribusi dari masing-masing variabel. Uji asumsi dalam penelitian ini menggunakan lima uji, yang diantaranya adalah: 1) Uji normalitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal, kemudian dilakukan dengan bantuan rumus kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan: a) Jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal; b) Jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal. 2) Uji parsial, adalah pengukuran hubungan antara dua variabel, dengan mengontrol atau menyesuaikan efek dari satu atau lebih variabel lain, kriteria penilaian adalah sebagai berikut: a) Jika nilai p < 0,05 maka dinyatakan ada hubungan antara dua variabel yang berbeda; b) Jika p > 0,05 maka dinyatakan tidak ada hubungan antara dua variabel yang berbeda tersebut. 3) Uji Heteroskedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual dan dari suatu pengamatan kepengamatan lain. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a) Jika varian dari residual dan dari suatu pengamatan kepengamatan lain tidak konstan, maka kondisi tersebut dikatakan tidak Homoskedastik atau mengalami Heteroskedastisitas; b) Jika varian dari residual dan dari suatu pengamatan kepengamatan lain konstan, maka kondisi tersebut dikatakan Homoskedastik atau tidak mengalami Heteroskedastisitas. 4) Uji Autokorelasi, muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, pengujian menggunakan uji Durbin-Watson. 5) Uji Multikolinieritas adalah suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau

semua variabel bebas.

(10)

2011: 123). Adapun alat menghitung dari analisis jalur untuk menghasilkan koefisien jalur adalah dengan menggunakan hitungan analisis korelasi dan regresi sebagai dasar perhitungannya. Adapun langkah-langkah menguji analisis jalur sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural; 2) Menggambar bentuk diagram koefisien jalur; 3) Menghitung koefisien jalur; 4) Pengujian secara individu [(X1 terhadap Y2), (X2 terhadap Y2) dan (Y1 terhadap Y2)]; 5) Pengujian pengaruh tak langsung; dan 6) Meringkas dan menyimpulkan.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data, yang akan dibahas dan kemudian dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Menghasilkan beberapa keputusan diantaranya adalah bahwa persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi berkontribusi positif terhadap kepuasan mahasiswa, keputusan kedua bahwa kepuasan mahasiswa berkontribusi positif terhadap unjuk kerja mahasiswa, dan keputusan ketiga menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi berkontribusi positif terhadap unjuk kerja mahasiswa dan juga secara langsung melalui kepuasan mahasiswa.

Hasil analisis pertama menunjukkan adanya kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013. Sesuai dengan uji regresi atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 259,812 > 3,035 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti, ada kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan

(11)

pembelajaran dan pelayanan institusi akan diikuti penurunan akan kepuasan mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis penelitian diatas dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dari Basheer dan Mheidi Alnaser (2012), yang mencoba untuk menguji hubungan antara dimensi kualitas pelayanan dan kualitas layanan secara keseluruhan (tangibility, responsiveness, keandalan, jaminan dan empati) dengan kepuasan mahasiswa dari temuan penelitian ini menunjukkan bahwa jaminan dan dimensi keandalan kualitas pelayanan yang terdapat dua dimensi dan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kepuasan mahasiswa. Dalam penelitian lain menurut Hishamuddin Fitri Abu Hasan (2008), menyatakan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kepuasan mahasiswa. Hal ini penting untuk memverifikasi, bahwa dari analisis regresi, dua dimensi dalam empati kualitas layanan dan jaminan merupakan faktor yang paling penting dalam menjelaskan kepuasan siswa. Sehingga apapun akan dilakukan untuk meningkatkan empati dan jaminan kualitas pelayanan, sehingga akan membantu mahasiswa untuk mengevaluasi kepuasan mereka. Sehingga dari kedua peneliti diatas sedikit banyak memberikan anggapan bahwa meningkatkan proses pembelajaran dan pelayanan institusi akan diikuti peningkatan kepuasan mahasiswa. Begitu juga dengan hasil penelitian yang diperoleh saat ini, menunjukkan adanya kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap kepuasan mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2013.

Hasil analisis kedua yang menyatakan adanya kontribusi kepuasan mahasiswa terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu

(12)

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Berdasarkan pembahasan tersebut menunjukkan bahwa terdapat kontribusi kepuasan mahasiswa terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kepuasan mahasiswa maka akan semakin baik unjuk kerja mahasiswa, dan demikian pula sebaliknya semakin rendah tingkat kepuasan mahasiswa akan semakin rendah pula unjuk kerja mahasiswa. Hasil penelitian diatas dapat disingkronkan dengan penelitian sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian Celia C. Lo (2010), penelitian ini dengan jelas menunjukkan kebutuhan untuk menyeimbangkan persepsi mahasiswa mengenai keterampilan dan kemampuannya berdasarkan apa yang siswa peroleh. Manajemen Universitas maupun Fakultas membantu memfasilitasi semua kegiatan belajar seoptimal mungkin kepada mahasiswa-mahasiswa mereka.

Hasil analisis terakhir menyatakan adanya kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013, keputusan dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa adanya pola hubungan langsung tanpa melalui variabel kepuasan mahasiswa. Karena hubungan persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan unjuk kerja mahasiswa dinyatakan memiliki hubungan langsung, dengan nilai DE (P41) 0,430 > nilai IE (P43 x P31) yaitu 0,121 dan hubungan persepsi mahasiswa tentang pelayanan institusi dengan unjuk kerja mahasiswa juga dinyatakan memiliki hubungan langsung, dengan nilai DE (P42) 0,149 > nilai IE (P43 x P32) yaitu 0,148. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat dikatakan bahwa variabel persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi memiliki pola

(13)

reliability, responsiveness, assurance, dan empathy) dengan kepuasan mahasiswa khususnya dan kinerja (unjuk kerja) secara keseluruhan pada umumnya. Penelitian Clark, Richard E. (1983) dengan hasil penelitiannya yang menyimpulkan bahwa praktik belajar menggunakan perilaku dan media (pembelajaran) meningkatkan situasi belajar (sekaligus memberi kepuasan siswa). Hasil penelitian yang diperoleh saat ini, menunjukkan bahwa unjuk kerja mahasiswa dapat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, serta kepuasan mahasiswa juga dapat mempengaruhi kinerjanya dalam menjalankan tugas sebagai pelajar aktif.

Berikut model persamaan yang teruji empiris dari hasil analisis yang telah dibahas, yang menghasilkan pernyataan bahwa ada kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap unjuk kerja mahasiswa tanpa melalui kepuasan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013.

Gambar I Model Persamaan Yang Teruji Empiris

(14)

penyampaian mata kuliah lebih banyak menggunakan model ceramah dan minimnya penggunaan media yang sebenarnya telah banyak tersedia. Hal tersebut menjadikan kurangnya wawasan, kejenuhan dan inspirasi kepada mahasiswa dalam unjuk kerja nantinya. Selain dari faktor dosen, mahasiswa juga memiliki peran penting dalam menciptakan pembelajaran yang optimal, akan tetapi kurang aktifnya mahasiswa menjadikan proses pembelajaran terasa pasif. Sehingga perlu adanya kerjasama dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar dalam kelas, agar tecipta suasana yang aktif bagi dosen maupun mahasiswa.

Pelayanan instansi terhadap mahasiswanya dirasa kurang sesuai dengan pedoman-pedoman yang berlaku, ketidak ramahan sebagian pelayanan yang selama ini diterima mahasiswa bahkan peneliti temui pada seorang wali mahasiswa, menjadikan citra buruk bagi institusi. Kurangnya pengetahuan maupun pengontrolan diri dalam menyikapi segala tindakan mungkin sebagai salah satu faktor penyebab, sehingga perlu adanya penelitian yang lebih spesifik kembali. Selain itu kepuasan mahasiswa menjadikan motivasi tersendiri bagi mahasiswa dalam menjalankan unjuk kerjanya, akan tetapi hal tersebut tidak bersinggungan langsung dari proses pembelajaran dan pelayanan institusi, karena penelitian diatas menyebutkan bahwa persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi memiliki pola hubungan langsung dengan variabel unjuk kerja mahasiswa tanpa melalui kepuasan mahasiswa.

Simpulan

Adanya kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu

(15)

mahasiswa). Berdasarkan analisis terakhir yang menunjukkan adanya kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013, hal tersebut membuktikan bahwa proses pembelajaran dan pelayanan institusi tidak memiliki hubungan melalui kepuasan mahasiswa yang berdampak pada unjuk kerja mahasiswa itu sendiri.

Daftar Pustaka

Ahira, Anne. . Pe gertia Pelaya a . http: //www. anneahira. com/pengertian-pelayanan.htm. Diakses jam 8:14 tanggal 20 Juni 2013. Basheer a d “alih, Ah ad. . Assessing the Relationship Between Higher

Education Service Quality Di e sio s a d “tude t “atisfa tio . Australian

Journal of Basic and Applied Sciences, 2012. p. 156-162.

Celia, C Lo. . Ho stude t satisfa tio fa tors affe t per ei ed lear i g .

Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, Vol. 10, No. 1, January 2010, p. 47 – 54.

Clark, Richard E. (1983) Reconsidering Research on Learning from Media . Review of Educational Research is currently published by American Educational Research Association, Vol. 53, No. 4. (Winter, 1983), pp. 445-459.

Hanaysha, Jalal; A dullah, Hai Hil a a d Warokka, Ari. . “er i e Quality

and “tude ts’ Satisfaction at Higher Learning Institutions: The Competing Di e sio s of Malaysia U i ersities Co petiti e ess . IBIMA Pu lishi g.

Journal of Southeast Asian Research. Vol. 2011 (2011), Article ID 855931, 10 pages.

Haryono. 2005. Orgasnisasi, Perilaku, Struktur dan Proses (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

(16)

Research Universiti Malaysia Sabah Vol. 1, No.3. Hasan Abu, Hishamuddin Fitri. . “er i e Quality a d Student Satisfaction: A Case Study at Pri ate Higher Edu atio I stitutio s . Intenational Business Research

Universiti Malaysia Sabah Vol. 1, No.3.

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kasmir. 2008. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kotler, Philip. 8 Okto er . Media Pembelajaran: Pe gertia Kepuasa .

http: //ta-tugasakhir. blogspot. com/ 2007/10/konsep – kepuasan -

konsumen. html. Diakses jam 09:39 tanggal 2 Agustus 2012.

Nasution. 2003. Metodologi Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Riduwan; Rusyana, Adun dan Enas. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan

Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Subagio. 2010. Moti asi da Aspek-aspek pe elajara . http: //subagio-subagio. blogspot. com/ 2010/12/ motivasi – dan – aspek – aspek - pembelajaran.html. Diakses jam 08:33 tanggal 4 Februari 2013.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.

Surya, Hendra. 2007. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar: bagi pelajar dan mahasiswa. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Gambar

Gambar I Model Persamaan Yang Teruji Empiris

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul penelitian yang dilakukan adalah Analisis Kualitas Air Dan Kebutuhan Air Bagi Masyarakat Yang Bermukim Di Sekitar Sungai Way Kandis Kelurahan Rajabasa

Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana

[r]

[r]

8.4 Penerimaan negara sebesar Rp108,75 miliar dikelola dan dipertanggungjawabkan di luar mekanisme APBN oleh beberapa satuan kerja di lingkungan Depdagri, sehingga Laporan

Khusus untuk Indonesia, menurut Laporan Gap Analysis yang dibuat oleh tim ahli yang berasal dari dalam dan luar negeri yang dibentuk KPK, terdapat empat masalah

Kepala Kantor Pelayanan Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Keterangan Bebas sebagaimana dimaksud pada ayat (1).. Pasal

Tambahkan juga sebuah Adodc pada form tersebut untuk membaca data dari tabel atau query pada database server.. Gambar 6.4 Tampilan Adodc dan Data Grid pada Form