• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Uji Protein Dan Organoleptik Kue Bolu Dengan Penambahan Tepung Biji Munggur (Pithecolobium saman) DAN UBI UNGU (Ipomoea batatas).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Uji Protein Dan Organoleptik Kue Bolu Dengan Penambahan Tepung Biji Munggur (Pithecolobium saman) DAN UBI UNGU (Ipomoea batatas)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat

keanekaragaman hayati tinggi. Hal ini dapat diketahui dari

biodiversititumbuhan Indonesia. Berbagai tanaman dapat tumbuh dengan

baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

banyak tumbuh di daerah pedesaan. Pada umumnya bagian dari tanaman

munggur dimanfaatkan hanya kayu/batang sebagai bahan bangunan,

buah/daun biasanya digunakan untuk makanan ternak. Biji dari tanaman

munggur sangat banyak dan belum dimanfaatkan dengan baik oleh

masyarakat, sedangkan dalam dunia industri biji dari biji munggur dapat

digunakan untuk pembuatan bahan makanan, sebagai contoh tempe, tahu,

kecap dan susu (Sulistiyanto, 2005).

Biji munggur yang dianggap limbah dari tanaman munggur dapat

diolah menjadi tepung dengan cara memecah biji bagian luarnya yang

keras. Tepung dari biji munggur ini dapat digunakan untuk bahan

pembuatan produk makanan, sehingga dapat membantu mengurangi

konsumsi penggunaan tepung terigu. Tepung biji munggur dapat dijadikan

sebagai bahan pembuatan kue bolu. Kue bolu merupakan makanan yang

banyak dikonsumsi oleh banyak kalangan. Kue ini dapat dibuat dengan

(2)

yang menarik dengan kombinasi warna yang dicampurkan misalnya

merah, hijau, ungu. Bolu ungu yang dibuat dengan tepung terigu yang

mempunyai kandungan gizi protein, karbohidrat, energi, dan mineral.

Tepung terigu termasuk dalam tepung yang dihasilkan dari serealia

(Sediaoetama, 2000).

Bolu dapat dibuat selain menggunakan tepung terigu yaitu dapat

menggunakan tepung alternatif misalnya dari tepung singkong, kentang,

ubi jalar. Bolu dapat pula dimodifikasi dengan menggunakan tepung biji

munggur yang kandungan gizi di dalamnya setara dengan tepung terigu.

Menurut Safuan (1990), biji munggur mempunyai kandungan gizi antara

lain; air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, phosphor dan mineral

lainnya. Kandungan protein dari biji munggur cukup tinggi dari

kandungan yang lainnya yaitu 42.82%. Dari hasil penelitian Kristiana

(2012), biji munggur dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan

kecap. Hasil yang diperoleh yaitu dengan banyak penambahan biji

munggur pada kecap memberikan kekuatan rasa dan aroma kecap tetapi

kurang memberikan hasil untuk warna dan kekentalan kecap.

Pewarna makanan diperlukan dalam pembuatan produk makanan

termasuk dalam pembuatan bolu. Pewarna yang biasanya digunakan yaitu

pewarna sumba atau menggunakan pewarna sintetik dan sangat jarang

sekali menggunakan pewarna alami. Menurut Cahyadi (2008), bahwa

pemakaian bahan pewarna pangan sintetis dalam pangan walaupun

(3)

pula menimbulkan hal –hal yang tidak diinginkan dan mungkin

berdampak negatif terhadap kesehatan.

Menurut De Man (1997), bahwa warna makanan disebabkan oleh

pigmen alam atau pewarna yang ditambahkan. Pigmen alam adalah

segolongan senyawa yang terdapat dalam produk yang berasal dari hewan

atau tumbuhan.Pewarna tambahan diatur sebagai tinambah

makanan.Beberapa pewarna alami yang berasal dari tanaman dan hewan,

di antarannya adalah klorofil, mioglobin, anthosianin, flavanoid, tannin,

xanthon, serta karotenoid.Pembuatan bolu dapat menggunakan pewarna

alami yang mempunyai dampak positif dan baik untuk kesehatan.Pewarna

alami yang dapat digunakan yaitu pewarna yang dihasilkan dari ubi ungu.

Di dalam ubi jalar ungu terdapat pigmen warna yang dapat

digunakan sebagai bahan pewarna alami, pigmen tersebut ialah antosianin

yaitu pigmen yang bersifat polar dan akan larut dengan baik pada pelarut

polar. Dari penelitian yang dilakukan Winarti (2008), pigmen yang dapat

diekstraksi dari ubi jalar ini dapat digunakan pada produk olahan.Ekstra

warna dari ubi jalar ungu lebih stabil pada kondisi pH asam dari pada pH

basa. Stabil pada suhu tinggi daripada suhu sedang maupun rendah.

Ekstrak warna dari ubi jalar ungu (konsentrasi antosianin) tertinggi yaitu

1,3170 mg/100gr.

Ubi ungu mempunyai kandungan gizi di antaranya vitamin C, E,

protein, kalsium, mineral, antosianin yang diperlukan oleh tubuh.Ubi jalar

(4)

tumbuhantersebut.Ubijalar mempunyai warna yang bermacam –macam

seperti warna putih, kuning, oranye, sampai merah, bahkan ada yang

berwarna kebiruan, violet. Ubi yang berwarna kuning, oranye sampai

merah banyak mengandung karotenoidyang merupakan prekusor vitamin

A (Sediaoetama , 2000).

Berdasarkan uraian di ataspeneliti ingin melakukan penelitian

tentang kue bolu dengan pemanfaatan tepung biji munggur dan

penambahan ubi ungu sebagai pewarna alami, sehingga peneliti

mengambil judul “Uji Protein Dan Organoleptik Kue Bolu Dari Tepung

Biji Munggur (Pithecolobium saman) Dengan Penambahan Ubi Ungu

(Ipomoea batatas)”.

B. Pembatasan masalah

Agar pokok masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan untuk

mempermudah memahami masalah maka permasalahan dibatasi sebagai

berikut:

1. Subyek penelitian

Tepung biji munggur (Pithecolobium saman)sebagai bahan tambahan

dan ubi ungu(Ipomoea batatas) sebagai pewarna alami.

2. Obyek penelitian

Produk makanan yaitu kue bolu.

3. Parameter penelitian

Kualitas kue bolu dengan uji protein dan organoleptik yang meliputi;

(5)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh penambahan tepung biji munggur

(Pithecolobium saman) dan ubi ungu (Ipomoea batatas) dari perlakuan

yang berbeda terhadap kadar protein kue bolu?

2. Bagaimanakah pengaruh penambahan tepung biji munggur

(Pithecolobium saman) dan ubi ungu (Ipomoea batatas) dari perlakuan

yang berbeda terhadap uji organoleptik kue bolu?

3. Bagaimanakah kadar protein bolu dengan penambahan tepung biji

munggur (Pithecolobium saman) ubi ungu (Ipomoea batatas) dari

perlakuan yang berbeda?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah;

1. Untuk mengetahui kadar protein kue bolu tepung biji munggur

(Pithecolobium saman) dengan penambahan ubi ungu (Ipomoea

batatas).

2. Untuk mengetahui organoleptik kue bolu tepung biji munggur

(Pithecolobium saman) dengan penambahan ubi ungu (Ipomoea

batatas).

3. Untuk mengetahui kadar protein bolu tepung biji munggur

(Pithecolobium saman) dengan penambahan ubi ungu (Ipomoea

(6)

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam bidang

biologi, khususnya pemanfaatan biji munggur

(Pithecolobium saman) dan ubi ungu (Ipomoea batatas).

c. Memberikan pengetahuan tentang kandungan protein dalam biji

munggur (Pithecolobium saman).

2. Manfaat umum

a. Nilai guna dan ekonomis dari limbah biji munggur dan pewarna

ubi ungu dapat ditingkatkan.

b. Dapat dijadikan makanan yang dapat dikonsumsi dan bergizi.

c. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pemanfaatan

biji munggur (Pithecolobium saman)sebagai bahan makanan.

d. Menambah khasanah keilmuan, pengetahuan dan pengalaman

Referensi

Dokumen terkait

Demikian berita acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing) pengadaan penyedia barang/jasa konstruksi pembangunan selasar dan pagar Pada Badan Kepegawaian Negara Kantor

Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat yang berbicara tentang praktik manusiawi, atau tentang tindakan atau perilaku manusia sebagai manusia. Etika bertujuan untuk

1) Aktivitas guru masih terdapat kelemahan yang telah dilakukan oleh guru,.. diantaranya adalah guru memilih di antara 5 sampai 10 kata kunci, tetapi tidak

Karena itu, guru memiliki peran yang sangat penting, apakah pembelajaran itu akan berjalan dengan baik atau tidak, tergantung bagaimana seorang

Dari data hasil pengukuran jarak dan sudut antar tiap titik fitur antropolognya maka dilakukan proses pencarian jarak dan sudut tersebut dengan menggunakan

Dari persentasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru belum sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya,

maka semakin rendah unsafe behavior. Hal ini menunjukkan bahwa subyek mampu menghindari kesalahan tindakan yang tidak terencana, mampu menghindari kelupaan teknis,

(2) Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian +1 lembar fotokopi, keterangan domisili, surat kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap