• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF. Sasaran 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF. Sasaran 1"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember disusun berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kab.

Jember tahun 2017 merupakan laporan kinerja atas target kinerja yang tercantum dalam Dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kab.

Jember Tahun 2016-2021 dan dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember Tahun 2020

Perubahan Renstra tersebut telah mengakomodir perubahan pada Tujuan dan Sasaran Strategis Kabupaten Jember berdasarkan Rekomendasi Tim SAKIP Kabupaten Jember untuk meringkas dan memilih sasaran yang sangat strategis berikut Indikator Kinerja Utamanya. Sehingga Renstra awal yang semula tidak memiliki indikator tujuan melakukan perubahan rumusan sasaran dan indikator sasaran. Perubahan tersebut tercantum dalam (Tabel 4.1 ) Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kab. Jember

Tujuan yang merupakan kondisi yang diharapkan dapat diwujudkan dalam jangka waktu paling lambat dalam periode s.d tahun 2021, yang meliputi:

“Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat”.

Capaian Kinerja sasaran tahun 2020 yang merupakan capaian kinerja dari pengukuran IKU atau Indikator Kinerja Sasaran dari Renstra Dinas Kesehatan Kab.

Jember tahun 2016-2021, dapat diuraikan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat mendapat predikat nilai Cukup Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pengukuran 1 (satu) indicator sasaran,

Sasaran 2 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita mendapat predikat nilai Kurang. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pengukuran 3 (tiga) indicator sasaran, dengan capaian 3 (tiga) indikator tergolong Kurang.

(4)

Sasaran 3 : Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular mendapat predikat nilai Sangat Baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pengukuran 2 (dua) indicator sasaran, dengan capaian 2 (dua) indikator tergolong Sangat Baik.

Dari uraian capaian indicator dapat disimpulkan bahwa target dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat oleh Dinas Kesehatan Kab. Jember telah dilaksanakan dengan sangat baik. Tidak tersedianya data merupakan permasalahan yang perlu dirumuskan upaya dan solusi alternative dalam rangka pengukuran kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

Untuk mendukung pencapaian kinerja tahun 2020 dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan mengalokasikan dana dalam APBD Tahun Anggaran 2020 sebesar 564,173,093,682.99, Belanja Langsung sebesar Rp 432,798,589,308.96 dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 131,374,504,374.03

Sedangkan realisasi belanja langsung sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp 333,362,114,979.44 atau 77 % dari pagu anggaran. Realisasi sampai dengan 31 Desember 2020 yang disampaikan dibawah ini merupakan data sementara dan belum diaudit oleh BPK.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya Good Governance merupakan persyaratan bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pembangunan tersebut sejalan dengan TAP MPR RI. No. XI / MPR / 1998 tentang penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme disebutkan salah satu asas tertib penyelenggaraan negara adalah asas akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang yang berfungsi antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kab. Jember dan wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat pemacupeningkatan kinerja setiap unit di Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Jember

Kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan

(6)

pencapaian sasaan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember tahun 2020

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember dimaksudkan untuk menyampaikan capaian kinerja Dinas Kesehatan Kab. jember dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan

Tujuan penyusunan Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember adalah - sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder

atas pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang pengelolaan sumber daya yang menjadi kewenangan Dinas Kesehatan Kab. Jember

- sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember dan penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik

C. KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN KAB. JEMBER

Kedudukan, tugas, fungsi dan susunan organisasi Dinas Kesehatan Kab.

Jember diatur dalam Peraturan Bupati Jember Nomor 36 tahun 2016 sebagai berikut :

(1) Dinas Kesehatan Kab. Jember merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di bidang Kesehatan

(2) Dinas Kesehatan Kab. Jember dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

(3) Dinas Kesehatan Kab. Jember mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang Kesehatan (4) Dinas Kesehatan Kab. Jember dalam melaksanakan tugasnya mempunyai

fungsi

(7)

a. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional daerah di Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Sumber Daya Kesehatan;

b. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi dan keuangan kepada seluruh organisasi di lingkungan Dinas;

c. Pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara yang menjadi tanggungjawab Dinas; dan

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya

(5) Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kab. Jember terdiri dari : a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1) Sub Bagian Program dan Informasi;

2) Sub Bagian Umum dan Aset; dan 3) Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi : 1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;

2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan 3) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional.

d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membawahi : 1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;

2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;

3) Dan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

e. Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi :

1) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

2) Seksi Kesehatan Keluarga; dan 3) Seksi Kesehatan Gizi Masyarakat.

f. Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi:

1) Seksi Kefarmasian;

(8)

3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

g. UPT; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

h. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

i. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

j. Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

k. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

(9)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Perencanaan strategis disusun sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya. Perencanaan strategis instansi pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumberdaya manusia dan sumberdaya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global. Diharapkan dengan adanya Perencanaan Strategis tersebut, pengelolaan sumber daya dapat dilakukan secara lebih terarah dan terkendali serta dapat mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang terjadi.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Jember telah dituangkan dalam Dokumen Perubahan Rencana Strategis OPD Kabupaten Jember sesuai Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2017, tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016- 2017, tanggal 29 Desember 2017.

Masing-masing komponen Rencana Strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Visi dan Misi Kabupaten Jember

Dinas Kesehatan Kab. Jember merupakan salah satu OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember yang mendukung pencapaian Visi Pembangunan Jember 2016-2021 yaitu: “Jember Bersatu Menuju Masyarakat Makmur, Sejahtera, Berkeadilan Dan Mandiri “

Yang diwujudkan melalui tiga misi, yaitu :

1) Melaksanakan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

2) Mewujudkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Yang Berkeadilan

3) Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Kerakyaratan Yang Mandiri dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis/ Agroindustri, dan

(10)

2. Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kab. Jember

Dalam rangka menunjang pencapaian sasaran Strategis Kabupaten yang ke 2 Yaitu Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat

Tujuan yang dirumuskan sebagai kondisi jangka menengah yang akan dicapai yaitu :

Tujuan1: Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat

Dengan Sasaran: 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

2. Meningkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita 3. Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit

3. Strategi dan Kebijakan Untuk Mencapai Tujuan Dan Sasaran

Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kab. Jember menetapkan strategi, kebijakan dan program yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

 Tujuan 1, Sasaran 1

Strategi yang diambil adalah :

1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Tenaga Kesehatan dan non Kesehatan secara merata sesuai standar kebutuhan

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana unit layanan kesehatan (puskesmas, pustu polindes, Poskestren) termasuk di wilayah/daerah inklusi

Kebijakan yang diambil adalah:

1. Pemenuhan Tenaga Kesehatan Profesional di Puskesmas melalui rekruitmen berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah, serta mengembangkan kemampuan tenaga kesehatan dengan pelatihan- pelatihan teknis

2. Pelaksanaan Rehabilitasi Sedang/Berat, Peningkatan serta penambahan Jumlah Sarana dan prasarana Pelayanan secara paripurna dan merata

(11)

3. Standarisasi manajemen dan tata kelola pelayanan dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal

 Tujuan 1, Sasaran 2

Strategi yang diambil adalah :

1. Penurunan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu Melahirkan dengan keterlibatan seluruh sektor

Kebijakan yang diambil adalah :

1. Meningkatkan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dengan deteksi dini resiko dan pendampingan yang continue

 Tujuan 1, Sasaran 3

Strategi yang diambil adalah :

1. Meningkatkan keterlibatan semua pihak tentang kepedulian terhadap kesehatan individu (pribadi) dan masyarakat

2. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Kebijakan yang diambil adalah :

1. Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) sebagai budaya di masyarakat

2. Melaksanakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga sebagai pilar upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2020

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategik, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kab.

Jember melalui berbagai kegiatan di tahun 2020.

Dokumen rencana kinerja ini memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2020, indikator kinerja sasaran, dan target sasarannya, program, kegiatan serta kelompok indikator kinerja dan rencana

(12)

1. Sasaran dan Indikator Sasaran

Ada 3 (Tiga) sasaran Dinas Kesehatan Kab. Jember pada Tahun Anggaran 2020 yaitu :

1. Sasaran 1 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Indikator Sasaran : Nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 2. Sasaran 2 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita

Indikator Sasaran :

a. Angka Kematian Bayi (AKB) b. Angka kematian Ibu (AKI) c. Persentase Balita Gizi Buruk

3. Sasaran 3 : Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

Indikator Sasaran :

d. Angka Kesakitan Untuk Penyakit Menular e. Angka Kesakitan Untuk Penyakit Tidak Menular

2. Program dan Indikator Program (Mendukung IKU)

Program-program utama yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan target sasaran Dinas Kesehatan Kab. Jember Tahun 2020 sebanyak 9 (Program) program utama yaitu :

a. Program Pelayanan Kesehatan Indikator Program :

1. Puskesmas Terakreditasi (50 PKM)

2. Prosentase Pelayanan Kesehatan yang sudah memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) Puskesmas (50 PKM)

3. Cakupan rawat jalan (15%) 4. Cakupan rawat inap (1,5%)

5. Jumlah Puskesmas rawat inap dengan PONED (13)

6. Jumlah Sarana Mobilitas Pelayanan Kesehatan ambulance sesuai standart (diatas tahun 2010)

7. Jumlah desa yang memiliki ambulance 150 Desa (200) 8. Pembangunan Ruang JSC (Jember Safety Center) (-)

(13)

9. Pengadaan dan pemeliharaan Software JSC (10%) 10. Penyediaan Tenaga Pengelola Pelaksana JSC (100%)

11. Cakupan pelayanan gawat darurat yang harus diberikan saranan kesehatan (RS) di kab/ kota (80%)

12. Rumah Sakit terakreditasi (100%) 13. Efisiensi Pelayanan

a) Bed Occupancy Rate / BOR (% pemakian tempat tidur) (≥ 60 – 85)

b) AlOS (Average Of Lenght Stay) (6-9) c) TOI (Turn Over Internal) (1-3)

d) BTO (Bed Turn Over) (40-50) 14. Mutu Pelayanan RS

a) NDR (Net Death Rate) (< 25/1000) b) GDR (Gross Death Rate) (87,30)

15. Jumlah Kunjungan : Kunjungan Rawat Jalan RS (4%)

16. Prosentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional

a) 50 Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih yankes tradisional (100%)

b) 50 Puskesmas yang melaksanakan asuhan mandiri Kestrad ramuan dan keterampilan (100%)

c) 50 Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pembinaan (100%)

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Indikator Program : Persentase Tenaga kesehatan dan non kesehatan untuk mengikuti pelatihan fungsional umum dan tertentu (18%)

c. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Indikator Program : Prosentase pengadaan obat dan perbekalan kesehatan yang memenuhi standart CPOB dan CPAKB (Cara Produksi Obat yang Baik dan Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik) (100%) d. Program Pembiayaan Kesehatan

Indikator Pogram :

(14)

1. Persentase Masyarakat yang memahami program jaminan kesehatan nasional (45%)

2. Persentase Kunjungan Peserta BPJS (150/100) 3. Persentase Rujukan Peserta BPJS (<5%)

e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Indikator Program :

1. Desa Siaga aktif tahap Purnama dan Mandiri a) Desa Siaga Tahap Purnama (103)

b) Desa Siaga Tahap Mandiri (40) 2. Posyandu purnama dan mandiri (94,8) 3. D/S balita (87)

4. Penambahan Jumlah Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Berupa Fasilitas Poskestren (65)

f. Program Upaya Kesehatan Kerja dan Penyehatan Lingkungan 1. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan (55%) 2. Persentase Rumah Tangga memiliki akses terhadap sarana air

minum layak/terlindung (88%)

3. Persentase Rumah Tangga memiliki akses terhadap sanitasi dasar/jamban sehat (88%)

4. Persentase Kecamatan yang memenuhi kualitas lingkungan (60%) 5. Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM (149)

6. Persentase Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (44%) 7. Persentase Tempat Pengolahan Makanan(TPM) yang memenuhi

syarat kesehatan (74%)

8. Jumlah Puskesmas Yang Melakukan Pengolahan Limbah Medis Sesuai Standar (50 pkm)

9. Menyalenggarakan tatanan kawasan sehat (4)

g. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Indikator Program :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

 Prosentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K4) (100%)

2. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin

(15)

 Presentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan (100%)

3. Pelayanan kesehatan bayi baru Lahir

 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Bayi Sesuai Standart (100%)

4. Pelayanan Kesehatan Balita

 Presentase Anak Usia 0-59 Bulan Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Balita Sesuai Dengan Standart (100%)

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan dasar

 Persentase Anak Usia Pendidikan Dasar Yang Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standart (100%)

6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut

 Persentase Warga Negara Usia 60 Tahun Ke Atas Yang Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standart (60%)

h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Indikator Program :

1. Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap (94%)

2. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan TB (90) a) Prevalensi TB per 100.000 penduduk (245)

b) Angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (Succes Rate) (>90%)

3. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinveksi HIV (80) a) Prevalensi HIV (persen) (<0,5%)

b) Persentase kasus HIV yang diobati (58%)

4. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon (100%) 5. Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk (<49)

6. API per 1.000 penduduk (<1)

7. Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat (95%) i. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Indikator Program :

1. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

(16)

 Prosentase Penyandang Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standard (82%)

2. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus

 Prosentase Penyandang Diabetes Melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standard (24,58%)

3. Pelayanan Kesehatan Jiwa pada orang dengan Gangguan Jiwa Berat

 Prosentase Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai standard (96,23%)

4. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif

 Persentase Warga Negara Usia 15-59 Tahun Yang Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standart (>70%)

3. Kegiatan dan Indikator Kegiatan (Mendukung IKU)

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kab. Jember Kabupaten Jember sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kab. Jember selama Tahun 2020 sebanyak 27 (Dua Puluh Tujuh) kegiatan yaitu :

a. Program Pelayanan Kesehatan terdiri kegiatan-kegiatan : 1. Kegiatan : Pelayanan Kesehatan Primer

Indikator Kegiatan (output/keluaran) : Jumlah Skrining Kesehatan Melalui Puskesmas Keliling (48 Kali)

2. Kegiatan : Pelayanan Kesehatan Rujukan Indikator Kegiatan:

a) Prosentase Akses Rujukan dengan JSC FAI (100%)

b) Prosentase Masyarakat yang ditindaklanjuti kegawatdarurat dengan JSC (100%)

c) Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi yang dilakukan Pembinaan (80%)

3. Kegiatan : Pelayanan Kesehatan Tradisional

Indikator Kegiatan : Jumlah Penyehat Tradisional yang dilakukan Pembinaan (1516)

(17)

4. Kegiatan : Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Kesehatan Primer dan Jarinngannya

Indikator Kegiatan :

a) Jumlah Puskesmas yang telah dilakukan rehabilitasi Gedung Puskesmas (45)

b) Peningkatan Kualitas dan Penambahan Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Berupa Gedung Puskesmas Pembantu (183)

c) Peningkatan Polindes/ponkesdes menjadi Puskesmas Pembantu (87)

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terdiri kegiatan- kegiatan :

1. Kegiatan : Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Aparatur

Indikator Kegiatan :

a) Prosentase Puskesmas yang memiliki 3 dokter (2 dokter umum dan 1 dokter gigi) (100%)

b) Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga Apoteker (80%)

c) Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga Asisten Apoteker (80%)

d) Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga Promosi kesehatan (90%)

e) Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga epidemiologi kesehatan (80%)

f) Prosentase Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang memiliki 1 tenaga administrasi kesehatan (82,4%)

g) Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga sanitarian (90%)

h) Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga gizi (90%) i) Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga analis

Kesehatan (90%)

(18)

j) Jumlah Tenaga Perawat sesuai dengan kebutuhan Puskesmas dan Jaringannya (776)

k) Jumlah Tenaga Bidan sesuai dengan kebutuhan Puskesmas dan Jaringannya (336)

l) Jumlah Tenaga Dokter Spesialis Rumah Sakit Daerah (96) c. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan terdiri kegiatan-kegiatan :

1. Kegiatan : Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Indikator Kegiatan : Jumlah Puskesmas dan UPT Labkes PK Alkes yang mendapatkan Obat, BMHP dan Bahan Laboratorium (51)

2. Kegiatan : Pengadaan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan

Indikator Kegiatan : Jumlah Puskesmas yang mendapatkan alat kesehatan dan pemeliharaannya (50%)

3. Kegiatan : Peningkatan Pengawasan keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

Indikator Kegiatan :

a) Jumlah Laporan hasil pengawasan pangan (4 Laporan)

b) Frequensi sosialisasi terhadap produsen Industri Rumah Tangga (2 Kali)

c) Jumlah Penyuluhan Kefarmasian dan Alat Kesehatan (2 Kali) d. Program Pembiayaan Kesehatan terdiri kegiatan-kegiatan :

1. Kegiatan : Jaminan Kesehatan Nasional

Indikator Kegiatan : Prosentase pelayanan JKN di Puskesmas sesuai standart (100%)

2. Kegiatan : Jaminan Kesehatan Nasional Non Kapitasi Indikator Kegiatan :

a) Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan rawat inap (43 PKM)

b) Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Kegiatan Prolanis (50 PKM)

3. Kegiatan : Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

Indikator Kegiatan : Jumlah masyarakat Miskin yang dibiayai dengan SPM (Surat Penyataan Miskin) (1500)

(19)

e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri kegiatan-kegiatan :

1. Kegiatan : Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Indikator Kegiatan : Jumlah taman Posyandu yang dibentuk (550) 2. Kegiatan : Bantuan Operasioal kesehatan

Indikator Kegiatan :

a) Angka Kematian Balita (0.22) b) Kunjungan Neonatus (99%)

f. Program Upaya Kesehatan Kerja dan Penyehatan Lingkungan terdiri kegiatan-kegiatan :

1. Kegiatan : Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

Indikator Kegiatan : Frekuensi Pelaksanaan Kebugaran Jasmani yang dilakukan (4 Kali)

2. Kegiatan : Upaya Kesehatan Lingkungan Indikator Kegiatan :

a) Jumlah Puskesmas yang memiliki pengelolaan limbat padat (50 PKM)

b) Jumlah Puskesmas yang memiliki IPAL (45 PKM)

g. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak terdiri kegiatan-kegiatan :

1. Kegiatan : Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Indikator Kegiatan : Jumlah Pembinaan Tenaga Kesehatan Terhadap Kasus AMP (12 Kali)

2. Kegiatan : Jaminan Persalinan Indikator Kegiatan :

a) Angka Kematian Balita (0.22) b) Kunjungan Neonatus (0,99)

h. Program Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular terdiri kegiatan-kegiatan :

1. Kegiatan : Penyemprotan fogging sarang nyamuk

Indikator Kegiatan : Prosentase Alat dan Bahan Foging yang dipenuhi (100%)

(20)

Indikator Kegiatan : Prosentase Kasus Demam Berdarah yang ditangani (100%)

3. Kegiatan : Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah

Indikator Kegiatan : Prosentase Anak Sekolah yang diimunisasi (95%)

4. Kegiatan : Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Indikator Kegiatan : Prosentase kasus penyakit menular yang ditangani (100%)

5. Kegiatan : Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik Indikator Kegiatan : Prosentase Kasus Penyakit Endemik dan Epidemik yang ditangani (100%)

6. Kegiatan : Pemusnahan/Karantina Sumber Penyebab Penyakit Menular

Indikator Kegiatan : Prosentase Sumber penyakit menular yang ditangani (100%)

7. Kegiatan : Peningkatan Imunisasi

Indikator Kegiatan : Prosentase Baduta (18-24 Bulan) yang diimunisasi (70%)

8. Kegiatan : Peningkatan Surveillance Epideminologi dan Penaggulangan Wabah

Indikator Kegiatan : Prosentase Laporan Pengamatan Penyakit (80%)

i. Program Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menularterdiri kegiatan-kegiatan :

1. Kegiatan : Pengendalian Faktor Risiko PTM Indikator Kegiatan :

a) Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu (60%)

b) Melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok(KTR) di sekolah (60%)

2. Kegiatan : Deteksi Dini PTM Indikator Kegiatan :

(21)

a) Persentase Desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembina Terpadu (Posbindu ) PTM (60%)

b) Persentase perempuan usia 30 sampai 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudaraProsentase Alat dan Bahan Foging yang dipenuhi (60%)

Matriks hubungan sasaran, Indikator Sasaran, Program, Indikator Program, Kegiatan dan Indikator Kegiatan pendukung pencapaian target sasaran, tertuang dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) sebagaimana terlampir.

C. PERJANJIAN KINERJA (Kepala OPD)

Perjanjian kinerja berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya.

Pada lampiran Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember Tahun 2020 dicantumkan sasaran-sasaran strategis dinas, indikator kinerja, target kinerja, dan program-program utama yang dilaksanakan untuk mewujudkan sasaran serta anggaran yang disediakan.

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

B

2 Meningkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita

Angka Kematian Bayi (AKB) 6,01

Angka kematian Ibu (AKI) 86,50 Persentase Balita Gizi Buruk 2,1 3 Meningkatnya Upaya

Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

Angka Kesakitan untuk Penyakit Menular

12

Angka Kesakitan untuk 12

(22)

D. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama OPD sesuai dengan tugas fungsi dan mandat (core business) yang diemban.

Berikut adalah Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kab. Jember yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab.

Jember Nomor Tahun 2020 : Sasaran

Strategis IKU Formulasi

Bidang Penanggung

Jawab

Sumber Data Meningkatka

n Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada

Masyarakat Nilai Survey Kepuasan Masyarak at (SKM)

Nilai Survei atas kualitas pelayanan kesehatan dengan Ruang Lingkup Survei Kepuasan Masyarakat sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

kep/25/m.pan/2/20 04 Tentang

Pedoman umum penyusunan Indeks kepuasan masyarakat Unit pelayanan instansi pemerintah yang meliputi :

Prosedur pelayanan, Persyaratan

a) Sekretariat b) Bidang

Sarana dan

Prasarana c) Bidang

Pelayan Kesehatan d) Bidang

Sumber Daya Kesehatan

Hasil Survei

(23)

Sasaran

Strategis IKU Formulasi

Bidang Penanggung

Jawab

Sumber Data pelayanan,

Kejelasan petugas pelayanan,

Kedisiplinan petugas pelayanan, Tanggung jawab petugas

pelayanan, Kemampuan petugas pelayanan, Kecepatan pelayanan, Keadilan mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan petugas,

Kewajaran biaya pelayanan, Kepastian biaya pelayanan, Kepastian jadwal pelayanan, Kenyamanan lingkungan, Keamanan pelayanan

(24)

Sasaran

Strategis IKU Formulasi

Bidang Penanggung

Jawab

Sumber Data dikonversi = Nilai

Indeks x Nilai Dasar

Meningkatka n Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita

Angka Kematian Bayi (AKB)

Jumlah seluruh kematian bayi (0- 11 bln) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- --- --- x 1.000 KH

Jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja pada

kurun waktu yang sama

Bidang Pelayanan Kesehatan

Data Seksi kesehatan Anak dan Balita, Ibu

Angka kematian Ibu (AKI)

Kasus kematian perempuan yang diakibatkan

oleh proses yang berhubungan dengan kehamilan (termasuk hamil ektopik),

persalinan, abortus (termasuk abortus mola), dan masa dalam kurun waktu 42 hari setelah

Bidang Pelayanan Kesehatan

Data Seksi kesehatan Anak dan Balita, Ibu

(25)

Sasaran

Strategis IKU Formulasi

Bidang Penanggung

Jawab

Sumber Data berakhirnya

kehamilan tanpa melihat usia gestasi, dan tidak termasuk di dalamnya sebab kematian akibat kecelakaan atau kejadian insidental (Pedoman AMP di tingkat

Kabupaten/Kota 2014)

---x100.000 KH

Jumlah kelahiran hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

Persentas e Balita Gizi Buruk

Jumlah balita gizi buruk yang

disurvei (BB/U) --- x 100

%

Jumlah balita disurvei (BB/U)

Bidang Pelayanan Kesehatan

Data Seksi kesehatan Anak dan Balita, Ibu

Meningkatny a Upaya

Angka Kesakitan

Kejadian Penyakit menular

Bidang

pencegahan Data Bidang

(26)

Sasaran

Strategis IKU Formulasi

Bidang Penanggung

Jawab

Sumber Data Pengendalia

n Penyakit Menular dan Tidak

Menular

untuk Penyakit Menular

--- x 100

%

Jumlah Penduduk

dan

pengendalian penyakit

pencegaha n dan pengendalia n penyakit

Angka Kesakitan untuk Penyakit Tidak Menular

Kejadian Penyakit tidak menular --- x 100

%

Jumlah Penduduk

Bidang

pencegahan dan

pengendalian penyakit

Data Bidang pencegaha n dan pengendalia n penyakit

(27)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A.

PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020

Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, yaitu semakin tinggi realisasinya menunjukkan semakin tinggi kinerjanya atau semakin rendah realisasinya menunjukkan semakin rendah kinerjanya, maka capaian kinerjanya menggunakan rumus :

Capaian Kinerja = Realisasi x 100 Target

Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negative, yaitu semakin tinggi realisasinya menunjukkan semakin rendah kinerjanya atau semakin rendah realisasinya menunjukkan semakin tinggi kinerjanya, maka capaian kinerjanya menggunakan rumus :

Capaian Kinerja = Target- (Realisasi-Target) x 100 Target

Pengukuran capaian sasaran bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan Dinas Kesehatan Kab. Jember dalam merealisasikan target - target yang telah ditetapkan. Penilaian atas hasil pengukuran capaian sasaran menggunakan skala ordinal sebagai berikut :

(28)

No CAPAIAN KINERJA KETERANGAN 1. Lebih dari 100 % SANGAT BAIK 2. 76 % s/d 100 % BAIK

2. 55 % s/d 75 % CUKUP 3. Kurang dari 55 % KURANG

Adapun rincian pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember Tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2020

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN

TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada

Masyarakat

1 Nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

B C Cukup

2 Meningkatkan Derajat

Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita

1 Angka Kematian Bayi (AKB)

penurunan kgadilan hubungan

industry

6,01 9.22 Kurang 2 Angka Kematian Ibu

(AKI)

86,50 173.59 Kurang 3 Persentase Balita Gizi

Buruk

2,1 3,65 Kurang 3 Meningkatnya

Upaya

Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak

Menular

1 Angka Kesakitan untuk

Penyakit Menular 12 2,19 Sangat

Baik 2 Angka Kesakitan untuk

Penyakit Tidak Menular

12 6.01 Sangat

Baik

(29)

B.

EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember tahun 2020 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pada Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kab. Jember Tahun 2020, dilakukan evaluasi dan analisis capaian terhadap indikator kinerja dari 3 (Tiga) sasaran. Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran disajikan sebagai berikut :

1. Tujuan 1 “Sasaran 1” : Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat,

“Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat”

Tabel 3.2

Perbandingan Realisasi Kinerja sasaran 1 NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI

Th.

2018 (n-1)

Th.

2020(n)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Nilai Survei Kepuasan

Masyarakat (SKM) B C C

Sumber Data: Bappeda Kab Jember, 2020 Tabel 3.3

Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RENSTRA

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN

TARGET AKHIR RENSTRA

REALISA SI Th.

2020

TINGKAT KEMAJU AN

(1) (2) (

3

3) (4) (5) (6)

1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Nilai Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)

B C 75%

Sumber Data: Bappeda Kab Jember, 2020

(30)

Tabel 3.4

Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN REALISASI Th. 2020

REALISASI NASIONAL

KET.

(+/-)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Nilai Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)

B -* -

Sumber Data:-*

Dari tabel diatas rata-rata capaian sasaran sebesar C, sehingga pencapaian sasaran tersebut adalah Cukup. Kepuasan Pelayanan Kesehatan menggunakan nilai indeks tahun 2017 dikarenakan sampai tahun 2021 masih belum dilakkan penilaian kembali. Kepuasan pelayanan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang sudah dilakukan dikatakan sangat baik. Survei Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan pada tahun 2018 namun masih digunakan ditahun 2020 dengan upaya perbaikan terkait dengan mutu pelayanan di fasilitas kesehatan sesuai arahan dari hasil penyusunan survey kepuasan masyarakat. Kepuasan masyarakat degan penilaian cukup ini muncul seiring dengan peningkatan dan pemenuhan beberapa aspek seperti pemenuhan kuantitas dan peningkatan kualitas SDM kesehatan, aspek penganggaran dan aspek penunjang lain pada tahun 2020 yang sudah disesuaikan dengan tujuan RPJMD yaitu “Jember Sehat”. Inovasi yang dilakukan sudah dilakukan mulai dari adanya program JSC, TRS, dan peningkatan jumlah puskesmas PONED, serta pelayana kesehatan baik primer dan sekunder yang sudah terakreditasi.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan guna mendukung tercapainya kinerja sasaran 1 terdiri dari 6 (enam) program dan 11 (Sebelas) kegiatan sebagai berikut : 1. Program : Pelayanan Kesehatan

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 132.986.721.257,33 :

Outcome/Indikator Program :

Puskesmas Terakreditasi 50 (100%) 50 (100%) Sangat Baik Prosentase Pelayanan Kesehatan yang

sudah memiliki SOP (Standar

50 (100%) 50 (100%) Sangat Baik

(31)

Uraian Target Realisasi Keterangan Operasional Prosedur) Puskesmas

Cakupan rawat jalan 15% 96% Sangat

Baik

Cakupan rawat inap 1,5% 76% Baik

Jumlah Puskesmas rawat inap dengan PONED

13 25 Sangat

Baik Jumlah Sarana Mobilitas Pelayanan

Kesehatan ambulance sesuai standart (diatas tahun 2010)

- - -

Jumlah desa yang memiliki ambulance 200 248 Sangat Baik Pembangunan Ruang JSC (Jember

Safety Center)

- - -

Pengadaan dan pemeliharaan Software JSC

10%

(Pemeliharaan Operasional)

0 Kurang

Penyediaan Tenaga Pengelola Pelaksana JSC

100% 71% Cukup

Cakupan pelayanan gawat darurat yang harus diberikan saranan kesehatan (RS) di kab/ kota

80% 80% Sangat

Baik

Rumah Sakit terakreditasi 100% 100% Baik

Efisiensi Pelayanan

-Bed Occupancy Rate / BOR (%

pemakian tempat tidur)

≥ 60 – 85 85 Sangat

Baik

-AlOS (Average Of Lenght Stay) 6 – 9 6 – 9 Baik

-TOI (Turn Over Internal) 1 – 3 1 – 3 Baik

-BTO (Bed Turn Over) 40-50 77 Cukup

Mutu Pelayanan RS

-NDR (Net Death Rate) < 25/1000 19 Baik

-GDR (Gross Death Rate) 87,30 87 Baik

Jumlah Kunjungan :

-Kunjungan Rawat Jalan RS 4% 4% Baik

(32)

Uraian Target Realisasi Keterangan menyelenggarakan kesehatan

tradisional

Keterangan Pelaksanaan Program :

Masih terdapat kendala dalam pelaksanaan program pelayanan

Kesehatan Kendala pada masing masing capaian indikator memiliki perbedaan, masalah yang ada diantaranya : Perbaikan JSC terhambat/Tidak dilakukan krn adanya refokusing, rencana akan dilakukan pada tahun 2021 melalui anggaran DAK dengan menú PSC

a. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Primer

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 3.791.949.000 :

Output/Keluaran : Prosentase Skrining Kesehatan melalui Pusling

: 48 Kali 48 Kali Cukup

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

b. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 6.584.622.500 :

Output/Keluaran : :

Prosentase Ibu Hamil yang dipantau FAI

100% 0 Kurang

Prosentase Masyarakat yang

ditindaklanjuti Kegawatdarurat melalui JSC

100% 100 Baik

Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi yang dilakukan Pembinaan

80 92 Baik

1.

(33)

c. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 35.600.000 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Penyehat Tradisional yang dilakukan pembinaan

1516 1506 Baik

Foto Kegiatan : Asuhan Mandiri dan Akupresu

d. Kegiatan Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Kesehatan Primer dan Jaringannya

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 81.760.313.179 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Puskesmas Yang Telah Dilakukan Rehabilitasi Gedung Puskesmas

45 50 Sangat Baik

Peningkatan Kualitas dan penambahan Jumlah Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Berupa Gedung Puskesmas pembantu

183 155 Baik

Peningkatan Polindes/ponkesdes menjadi Puskesmas Pembantu

87 99 Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

Pada pemenuhan indikator Peningkatan Kualitas dan penambahan Jumlah Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Berupa Gedung Puskesmas pembantu terdapat Puskesmas Pembantu dengan status tanah milik pribadi sebanyak 2 Puskesmas Pembantu sehingga menghampat capaian yang ada

(34)

2. Program : Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 3.311.640.000 :

Outcome/Indikator Program : Persentase Tenaga kesehatan dan non kesehatan untuk mengikuti pelatihan fungsional umum dan tertentu

18% 0 Kurang

Keterangan Pelaksanaan Program :

Permasalahan dikarenakan masa pandemi serta tidak ada kuota pengriman peserta pelatihan dari bksdm

a. Kegiatan Peningkatan dan Kualitas Sumber Daya Aparatur

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 3.311.640.000 :

Output/Keluaran : :

Prosentase Puskesmas yang memiliki 3 dokter (2 dokter umum dan 1 dokter gigi)

100% 76% Baik

Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga Apoteker

80% 68% Cukup

Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga Asisten Apoteker

80% 68% Cukup

Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga Promosi kesehatan

90% 72% Cukup

Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga epidemiologi kesehatan

80% 2% Kurang

Prosentase Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang memiliki 1 tenaga administrasi kesehatan

82.4% 70% Cukup

Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga sanitarian

90% 24% Kurang

Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga gizi

90% 40% Kurang

Prosentase Puskesmas yang memiliki 1 tenaga analis

90% 16% Kurang

(35)

Target Realisasi Keterangan Kesehatan

Persentase Jumlah Tenaga

Perawat sesuai dengan kebutuhan Puskesmas dan Jaringannya

776 750 Baik

Persentase Tenaga Bidan sesuai dengan kebutuhan Puskesmas dan Jaringannya

336 500 Sangat

Baik Jumlah Tenaga Dokter Spesialis

Rumah Sakit Daerah

96 98 Sangat

Baik Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

Permasalahan capaian Indikator Kegiatan yaitu :

1. Pada tahun 2020 tidak ada rekruitment atau pengisian formasi dengan kinerja kriteria kurang

3. Program : Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 18.250.467.489 :

Outcome/Indikator Program : Perbekalan kesehatan yang memenuhi standart CPOB dan CPAKB (Cara Produksi Obat yang Baik dan Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik)

100% 100% Baik

Keterangan Pelaksanaan Program : -

a. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 15.431.063.702 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Puskesmas dan UPT Labkes PK Alkes yang

mendapatkan Obat, BMHP dan Bahan Laboratorium

51 UPT 51 UPT Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

(36)

b. Kegiatan Pengadaan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 2.752.403.787 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Puskesmas yang

mendapatkan alat kesehatan dan pemeliharaannya

50 PKM 50 PKM Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

c. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 67.000.000 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Laporan hasil Pengawasan Pangan

4 Laporan 4 Laporan Baik Frekwensi sosialisasi terhadap

Produsen Industri Rumah Tangga (PIRT)

2 Kali 2 Kali Baik

Jumlah Penyuluhan Kefarmasian dan Alat Kesehatan

2 Kali 2 Kali Baik Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

4. Program : Pembiayaan Kesehatan

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 66.102.605.049,23 :

Outcome/Indikator Program : Persentase Masyarakat yang

memahami program jaminan kesehatan nasional

45% 59% Sangat Baik

Persentase Kunjungan Peserta BPJS

Min 150/100 Min 150/100

Baik Persentase Rujukan Peserta BPJS <5% <5% Baik Keterangan Pelaksanaan Program :

(37)

a. Kegiatan Jaminan Kesehatan Nasional Kapitasi

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. - :

Output/Keluaran : :

Prosentase Pelayanan JKN di Puskesmas sesuai standar

100% 100% Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

b. Kegiatan Jaminan Kesehatan Nasional Non Kapitasi

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 2.713.045.527,23 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

43 43 Baik

Jumlah Puskesmas yang

melaksanakan kegiatan Prolanis

40 40 Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

Masih terdapat isian pelayanan RITP, SPB tidak berlaku, Ketersediaan tempat senam belum terpenuhi

c. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 63.108.609.522 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Masyarakat Miskin yang dibiayai dengan SPM (Surat pernyataan Miskin)

1500 13903 Sangat Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

Pelayanan kepada masyarakat miskin kendala yang ada yaitu terkait dengan Kelengkapan admin pasien, namun dalam hal ini pasien diberi kemudahan dengan mendapatkan pelayanan sembari persyaratan untuk kelengkapan administrasi dipenuhi

(38)

5. Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 63.767.761.000 :

Outcome/Indikator Program :

Desa Siaga Tahap Purnama 103 79 Baik

Desa Siaga Tahap Mandiri 40 5 Kurang

Posyandu purnama dan mandiri 94,8 96 Sangat Baik

D/S balita 87 66 Cukup

Penambahan Jumlah Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Berupa Fasilitas Poskestren

65 0 Kurang

Keterangan Pelaksanaan Program :

pandemi covid pelayanan posy tdk buka tetapi dilakukan pemantauan tumbuh kembang balita melalui kunj rumah pada sasaran yg risti, untuk Poskestren tidak tersedia anggaran untuk pemenuhan sarana prasarana Poskestren, Kurangnya keterlibatan linsek (desa) dlm rangka mndukung program desa siaga yg mandiri

a. Kegiatan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 22.792.734.000 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Taman Posyandu yang dibina

550 260 Cukup

Persentase Pembinaan Desa Siaga

50% 50% Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

taman posyandu selama thn 2020 tidak membuka pelayanan dikarenakan pandemi covid

(39)

b. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 40.975.027.000 :

Output/Keluaran : :

Angka Kematian Balita 22% 6% Kurang

Kunjungan Neonatus 99% 96% Sangat Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

Terlambat mendeteksi faktor Resiko Tinggi pada Balita, Kurangnya koordinasi petugas antar tempat pelayanan sehingga ada KN yang tidak terlaporkan

6. Program : Upaya Kesehatan Kerja dan Penyehatan Lingkungan

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 6.573.000.000 :

Outcome/Indikator Program : Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan

55% 9% Kurang

Persentase Rumah Tangga

memiliki akses terhadap sarana air minum layak/terlindung

88% 70% Cukup

Persentase Rumah Tangga memiliki akses terhadap sanitasi dasar/jamban sehat

82% 75% Cukup

Persentase Kecamatan yang memenuhi kualitas lingkungan

60% 10% Kurang

Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM

149 103 Kurang

Persentase Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

44% 5% Kurang

Persentase Tempat Pengolahan Makanan(TPM) yang memenuhi syarat kesehatan

79% 6% Kurang

Jumlah Puskesmas Yang Melakukan Pengolahan Limbah Medis Sesuai Standar

50 50 Baik

Menyalenggarakan tatanan kawasan sehat

4 2 Baik

Keterangan Pelaksanaan Program :

1. Pengawasan sarana air minum masih mengalami kendala dikarenakan

(40)

Uraian Target Realisasi Keterangan jumlah sarana air minum yang harus di pantau saat ini

2. Kecamatan masih belum memiliki kriteria kecamatan ODF dan masih tingginya masyarakat yang membuang air besar di sembarang tempat 3. Pelaksanaan pemicuan di desa masih belum maksimal dikarenakan

pandemi covid-19

a. Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 148.000.000 :

Output/Keluaran : :

Frekuensi Pelaksanaan Kebugaran Jasmani yang dilakukan

4 Kali 4 Kali Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

b. Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 6.425.000.000 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Puskesmas yang memiliki pengelolaan limbat padat

50 0 Baik

Jumlah Puskesmas yang memiliki IPAL

45 19 Kurang

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan

Pada tahun 2020 Terdapat anggaran namun tidak cukup waktu untuk proses pengadaan

(41)

2. Tujuan 1 “Sasaran 2” : Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat,

“Meningkatkan Deajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita Tabel 3.5

Perbandingan Realisasi Kinerja sasaran 2 NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET

REALISASI Th.

2018 (n-1)

Th.

2020 (n)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Menigkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita

Angka Kematian Bayi (AKB) 6,01 9.33 9.22

Angka Kematian Ibu (AKI) 86,50 133,2 3

173.5 9 Persentase Balita Gizi Buruk 2,1 1,22 3,65

Sumber Data: Laporan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, 2020

Tabel 3.6

Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode Renstra

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN

TARGET AKHIR Renstra

REALISA SI Th.

2020

TINGKAT KEMAJU

AN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Menigkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita

Angka Kematian Bayi

(AKB) 6,01 9.22 46.58

Angka Kematian Ibu (AKI) 85,75 173.59 -2.43 Persentase Balita Gizi

Buruk 2 3,65 17.5

Sumber Data: Laporan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, 2020

(42)

Tabel 3.7

Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN REALISASI Th. 2020

REALISASI NASIONAL

KET.

(+/-)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Menigkatkan Derajat

Kesehatan Ibu dan Bayi, Balita

Angka Kematian Bayi

(AKB) 12.3 -*

Angka Kematian Ibu

(AKI) 174 -*

Persentase Balita Gizi

Buruk 1,33 -*

Sumber Data : Kemenkes, 2017

Dari tabel diatas rata-rata capaian sasaran sebesar 66,04%, sehingga pencapaian sasaran tersebut adalah Kurang. Angka kematian ibu menjadi salah satu indicator sasaran yang perlu diperhatikan karena capaian untuk indicator ini masih pada kategori Kurang. Kematian ibu merupakan masalah yang bersifat multidimensional. Kematian ibu di Kab. Jember kebanyakan diakibatkan oleh masalah kekurangan gizi, anemia dan hipertensi, selain itu ketersediaan infrastruktur kesadaran keluarga juga merupakan penyebab lain yang secara tidak langsung bias menyebabkan angka kematian ibu masih belum mencapai target yang telah ditentukan. Inovasi yang sudah dibuat yaitu pelaksanaan JSC with FAI yang saat ini sudah digalakkan, dan juga pelaksanaan pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis untuk menekan angka kematian ibu yang terjadi.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan guna mendukung tercapainya kinerja sasaran 2 terdiri dari 2 (dua) program dan 2 (Dua) kegiatan sebagai berikut :

1. Program : Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 5.998.435.000 :

Outcome/Indikator Program : Prosentase Ibu Hamil

Mendapatkan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K4)

100% 82,6% Baik

Presentase Ibu Bersalin 100% 94,3% Baik

(43)

Uraian Target Realisasi Keterangan Mendapatkan Pelayanan

Persalinan

Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan

Kesehatan Bayi Sesuai Standart

100% 98,6% Baik

Presentase Anak Usia 0-59 Bulan Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Balita Sesuai Dengan Standart

100% 89% Baik

Persentase Anak Usia Pendidikan Dasar Yang Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standart

100% 35,4% Kurang

Persentae Warga Negera Usia 60 Tahun Keatas Tahun yang

mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

60% 21,9% Kurang

Keterangan Pelaksanaan Program :

1. Penjaringan sudah terlaksana di tahun 2019 krn mengikuti tahun ajaran

2. Pandemi, sehingga screening tidak jalan krn posyandu lansia tidak membuka pelayanan, screening dilakukan kunjunan rumah

a. Kegiatan Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 543.435.000 :

Output/Keluaran : :

Jumlah Pembinaan Tenaga Kesehatan terhadap kasus AMP

12 kali 11 Kali Baik Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

(44)

b. Kegiatan Jaminan Persalinan

Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 5.455.000.000 :

Output/Keluaran : :

Angka Kematian Balita 22% 6% Kurang

Kunjungan Neonatus (KN2) 99% 96% Baik

Keterangan Pelaksanaan Kegiatan :

Adanya keterlambatan dalam mendeteksi faktor Resiko Tinggi pada Balita, Kurangnya koordinasi petugas antar tempat pelayanan sehingga ada KN yang tidak terlaporkan

3. Tujuan 1 “Sasaran 3” : Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat,

“Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit”

Tabel 3.8

Perbandingan Realisasi Kinerja sasaran 3 NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET

REALISASI Th.

2019 (n-1)

Th.

2020(n)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatnya Upaya

Pengendalian Penyakit

Angka Kesakitan untuk

Penyakit Menular 12 3,18 2.19

Angka Kesakitan untuk

Penyakit Tidak Menular 12 0,04 6.01 Sumber Data: Bidang P3 Dinkes Jember, 2020

Tabel 3.9

Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RENSTRA

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN

TARGET AKHIR RENSTRA

REALISA SI Th.

2020

TINGKAT KEMAJU AN

(1) (2) (

3

3) (4) (5) (6)

1 Meningkatnya Upaya

Pengendalian Penyakit

Angka Kesakitan untuk

Penyakit Menular 12 2,19 181.75

Angka Kesakitan untuk Penyakit Tidak Menular

12 6.01 149.92

Sumber Data: Bidang P3 Dinkes Jember, 2020

(45)

Tabel 3.10

Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN REALISASI Th. 2020

REALISASI NASIONAL

KET.

(+/-)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Angka Kesakitan untuk

Penyakit Menular 2.19 -* -

Angka Kesakitan untuk Penyakit Tidak Menular

6.01 -* -

Sumber Data:-*

Dari tabel diatas rata-rata capaian sasaran sebesar >100%, sehingga pencapaian sasaran tersebut adalah sangat baik. Capaian ini dikatakan sangat baik dikarenakan program pencegahan dan pengendalian sudah berjalan maksimal dan juga dari sisi masyarakat sudah sadar terhadap pola hidup sehat dan perilaku pencarian pelayanan kesehatan juga semakin baik. Inovasi program yang sudah dilakukan yaitu Posbindu di setiap desa, pelaksanaan imunisasi dan skrining kesehatan rutin. Kendala yang ada kembali lagi yaitu yg paling besar terkait dengan anggaran terkait dengan program pencegahan dan pengendalian penyakit.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan guna mendukung tercapainya kinerja sasaran 1 terdiri dari 2 (dua) program dan 12 (Dua Belas) kegiatan sebagai berikut : 1. Program : Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Uraian Target Realisasi Keterangan Input/ Masukan : Rp. 1.942.358.000 :

Outcome/Indikator Program : Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

94% 8% Kurang

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan TB

90% 76% Baik

Prevalensi TB per 100.000 penduduk

245 237 Baik

Angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (Succes Rate)

>90% 84% Baik

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinveksi HIV

80% 4% Kurang

Referensi

Dokumen terkait

Magnetic separator merupakan operasi konentrasi atau pemisahan satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa (1) dalam menghasilkan masalah matematika kontekstual baru guru matematika dengan

Menurut Hamdani (2010:89) pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam

Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan menggunakan bakteri yang sama dengan ekstrak yang berbeda, penelitian yang dilakukan oleh Susriyani Bonjura pada tahun

terhadap negara, pertahanan dan rahasia negara, penghinaan terhadap kekuasaan umum atau lembaga negara, presiden dan wakil presiden, kelompok agama dan penodaan

Penelitian ini dilaksanakan di tiga dukuh di Desa Banjarsari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang memiliki hutan mangrove yang cukup luas dengan luas wilayah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan masukan bagi manajemen perusahaan mengenai penilaian kinerja dengan menggunakan laporan biaya

Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini subjek dengan tingkat kecemasan sedang cenderung untuk mengalami asupan makan lebih, terbukti dengan nilai OR pada subjek