• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALOKASI UNIT PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN PANDEGLANG, BANTEN : MENUJU PERIKANAN TANGKAP YANG TERKENDALI YUDI HERIAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ALOKASI UNIT PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN PANDEGLANG, BANTEN : MENUJU PERIKANAN TANGKAP YANG TERKENDALI YUDI HERIAWAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ALOKASI UNIT PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN PANDEGLANG, BANTEN :

MENUJU PERIKANAN TANGKAP YANG TERKENDALI

YUDI HERIAWAN

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Alokasi Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Pandeglang, Banten : Menuju Perikanan Tangkap Yang Terkendali adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Oktober 2008

Yudi Heriawan NIM C 551054084

(3)

ABSTRACT

YUDI HERIAWAN. Fishing Unit Allocation for Small Pelagic Fisheries in Pandeglang Waters, Banten: Toward Capture Fisheries Undercontroled. Under the direction of DOMU SIMBOLON, and M. FEDI A. SONDITA.

Over fishing phenomenon in the coastal waters is a complex situation caused by high concentration of fishing gears operating in the area. It is characterized by utilization of multi fishing gears. Therefore, an appropriate effort is really needed to solve the problem and find out an alternative model that can manage and control the multi-fishing-gears fishery in a certain region.

This study is therefore aimed to optimize the number of fishing gears allowable to operate in a certain area. Particularly, the study consists of three specific objectives, those are: (1) selecting fishing gears based on technical, biological, economical and social aspects; (2) determining the optimum allocation of fishing gears in a small-pelagic fisheries region; and (3) observing the impacts of the implementation of fishing gears allocation to the changing of obstacle factors. The study is carried out in the Regency of Pandeglang, Banten Province, which is surrounded by 230 km coast line from Pasauran in the Northern part to Muara Binuangeun in the Southern part.

Multi Criteria Analysis method is applied in the study to conduct fishing gears selection and to estimate the superiority of fishing gears among others (gillnet, lift- net, pole and line, boat seine and purse seine). The determination of fishing gears superiority is based on technical, biological, economical and social aspects and combination among those aspects.

Meanwhile, Linear Goal Programming simulation is applied in the study to estimate the optimum allocation of fishing gears in the study area. The simulation are done to get understanding of how far the fishery activities can generate benefit to the fishermen and the local government.

The result of the study shows that based on analysis of five types of small- pelagic-fish fishing gears operating in the study area, based on the combination of four aspects, the superiority of fishing gears classified from the best to the worst are purse seine, boat seine, lift-net, gillnet and pole-and-line.

The simulation also summarizes that the best condition of fishery activities can be achieved when the optimum number of fishing gears operating in the study area consists of 242 units of gillnet, 215 units of pole-and-line, 77 units of boat seine, 32 units of purse seine and 272 units of lift-net. This optimum condition gains total

revenue for fishermen as much as Rp 56.457.581.110 from about Rp 236.019.358.300 of gross revenue and Rp 179.561.777.189 of total costs. The

simulation determines that the optimum number of labor is 5.410 people, earning Rp 7.080.580.749 of local government income (PAD) annually.

Keywords: Fishing gears, small pelagic fish, optimum.

(4)

ABSTRAK

YUDI HERIAWAN. Alokasi Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Pandeglang, Banten : Menuju Perikanan Tangkap Yang Terkendali. Dibimbing oleh DOMU SIMBOLON dan M. FEDI A. SONDITA.

Fenomena lebih tangkap di perairan pantai adalah masalah yang kompleks, disebabkan oleh tingginya konsentrasi alat tangkap yang beroperasi di suatu wilayah.

Hal ini dicirikan dengan penggunaan beraneka ragamnya jenis alat tangkap ikan.

Oleh karena itu usaha yang tepat diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut dan mencari model alternatif yang dapat mengelola dan mengontrol usaha perikanan dengan beraneka ragamnya jenis alat tangkap di suatu wilayah

Penelitian ini bermaksud untuk mengoptimalkan jumlah unit penangkapan ikan yang diperbolehkan beroperasi di suatu wilayah. Khususnya penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu : (1) seleksi unit penangkapan ikan berdasarkan aspek teknis, biologi, ekonomi dan sosial (2) menentukan alokasi unit penangkapan ikan pelagis kecil (3) prakiraan dampak alokasi unit penangkapan ikan pelagis kecil terhadap perubahan faktor kendala. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang dikelilingi oleh 230 km panjang garis pantai mulai dari Pasauran di bagian Utara sampai Muara Binuangeun di bagian Selatan.

Metode Multi Criteria Analisis (MCA) digunakan dalam peneltian ini untuk melakukan seleksi unit penangkapan ikan dan untuk menduga keunggulan pengoperasian alat tangkap (gillnet, bagan, pancing, payang dan purse seine).

Keunggulan masing-masing alat tangkap berdasarkan empat aspek yaitu teknis, biologi, ekonomi, sosial dan gabungan antara keempat aspek tersebut.

Sedangkan Linier Goal Programming (LGP) digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan alokasi optimum unit penangkapan ikan dalam wilayah penelitian.

Simulasi dilakukan untuk memahami sejauh mana kegiatan penangkapan ikan dapat menghasilkan keuntungan bagi nelayan dan pemerintah daerah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis terhadap lima jenis alat tangkap yang dioperasikan untuk menangkap ikan pelagis kecil di wilayah penelitian, berdasarkan penggabungan empat aspek, alat tangkap yang lebih unggul adalah purse seine kemudian diikuti oleh payang, bagan, gillnet dan pancing.

Simulasi juga memberikan kesimpulan bahwa kondisi terbaik kegiatan penangkapan ikan dapat dicapai ketika jumlah alat tangkap yang beroperasi pada kondisi optimum di wilayah penelitian dengan jumlah 242 unit gillnet, 215 unit pancing, 77 unit payang, 32 unit purse seine dan 272 unit bagan. Kondisi optimum ini menghasilkan keuntungan nelayan mencapai Rp 56.457.581.110 dari pendapatan kotor sebesar Rp 236.019.358.300 serta pengeluaran sebesar Rp 179.561.777.189.

Selain itu, kondisi optimum mampu menyerap tenaga kerja hingga 5.410 orang dengan Pendapatan Asli Daerah mencapai Rp 7.080.580.749. per tahun.

Kata kunci : unit penangkapan ikan, ikan pelagis kecil, optimum

(5)

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1 Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2 Dilarang menggunakan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(6)

ALOKASI UNIT PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN PANDEGLANG, BANTEN :

MENUJU PERIKANAN TANGKAP YANG TERKENDALI

YUDI HERIAWAN

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(7)

Penguji Luar Komisi Pembimbing : Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi., M.Si

(8)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tesis : Alokasi Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan

Pendeglang, Banten : Menuju Perikanan Tangkap yang Terkendali Nama : Yudi Heriawan

NIM : C 551054084

Disetujui, Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Domu Simbolon, M.Si Ketua

Dr. Ir. M.Fedi A. Sondita, M.Sc Anggota

Diketahui,

Program Studi Teknologi Kelautan Ketua,

Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc

Dekan Sekolah Pascasarjana ,

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Ujian : 16 Agustus 2008 Tanggal Lulus:

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr.Ir.Domu Simbolon, M.Si dan Dr.Ir.M.Fedi A.Sondita, M.Sc sebagai Komisi Pembimbing yang telah memberikan ide dan arahan selama Penulis menyusun penelitian

2. Prof.Dr.Ir.John Haluan, M.Sc yang memberikan arahan untuk memilih SPs Sub Program Studi Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan (PPKP)

3. Dr.Eko Sriwiyono, S.Pi, M.Si dan Indra, S.Pi yang telah menyediakan waktu konsultasi untuk pengolahan data penelitian

4. Dr.Irawan Muripto, M.Sc dan Ir.H.Suyitno, MM yang mengizinkan penulis untuk mengikuti program pendidikan Pascasarjana selama menjadi PNS di Dinas Kelautan dan Perikanan Banten

5. Muhadi, Dudi Ruspandi, H.Sarjaya (Alm) dan Yanto yang membantu penulis dalam melakukan pengumpulan data di Kabupaten Pandeglang

6. Teman-teman SPs angkatan tahun 2006 Suhendro cs. yang telah menyediakan dukungan moril

7. Istri dan anak-anakku tercinta yang sudi mengorbankan waktu bersama suami dan papahnya selama menyelesaikan studi

8. Pihak-pihak yang tidak dapat disebut satu persatu

(10)

PRAKATA

Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Sains (M.Si) dari Program Studi Teknologi Kelautan Program Pascasarjana IPB.

Penelitian ini berjudul : Alokasi Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Pandeglang Banten : Menuju Perikanan Tangkap yang Terkendali. Kajian ini membahas model manejemen penangkapan ikan pelagis kecil dengan beberapa alat tangkap (gillnet, bagan, pancing, payang dan purse seine) di Kabupaten Pandeglang.

Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan prioritas unit penangkapan yang tepat untuk dikembangkan yang ditinjau dari segi teknis, biologi, ekonomi dan sosial masyarakat Pandeglang dan alokasi yang tepat untuk kondisi sumberdaya ikan pelagis kecil di Pandeglang.

Penulis mengucapkan puji kepada Allah SWT yang telah rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kapada Bapak Dr. Ir. Domu Simbolon, M.Si.

selaku ketua pembimbing dan Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan tesis ini. Penulis menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan, kritik dan saran selalu penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

Terima kasih

Bogor, Oktober 2008

Yudi Heriawan

Referensi

Dokumen terkait

pada kelompok mesin B6, B17, dan B18, jika ditotal tidak sampai 100% maka dilakukan penggunaan bersamaan agar jumlah mesin 39 tidak lebih dari jumlah mesin pada

Sesuai dengan faktor radiasi matahari pada tiap orientasi bangunan dan berdasar pada eksisting tapak, didapatkan orientasi bangunan yang paling sesuai dengan konsep

KUHP sebenarnya sudah menyadari bahwa suatu saat akan hadir hukum pidana baru, di mana hal itu diatur dalam pasal 103 yang mengatur hubungan antara Pidana Umum dengan Pidana

Pada prinsipnya, menurut Saeed, apa yang disebut sebagai nilai fundamental adalah nilai-nilai yang sifatnya universal, dan perlu ditekankan bahwa wilayah ini

Laporan praktek kerja nyata ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan diploma tiga (D3) pada Jurusan Manajemen Perusahaan Fakultas

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Terbanyak yang Dilakukan Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin Tahun 2013 .... Persentase Penduduk Usia 15

Sebagai contoh di Kapuas Hulu masih ditemukan penggunaan data yang sudah ked- aluarsa (data 10-15 tahun lalu) yang dipakai untuk dasar melaksanakan program

Makna dari asas ini yaitu bahwa setiap penyelenggaraan pengangkutan penumpang harus disertai dengan asuransi kecelakaan dan/atau asuransi kerugian lainnya. Asuransi