• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Perilaku Konsumsi

Semenjak Revolusi Industri kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus meningkat. Beberapa jenis energi, seperti energi yang dibutuhkan untuk membuat makanan. Tetapi energi lainnya, seperti energi yang digunakan untuk menjalankan mobil dan sebagian besar energi untuk penerangan dan pemanasan rumah berasal dari bahan bakar, seperti batu bara dan minyak bumi atau lebih dikenal sebagai bahan bakar fosil karena terjadi dari pembusukan fosil makhluk hidup. Pembakaran bahan bakar fosil ini akan melepaskan gas rumah kaca ke udara. Semua itu disebabkan karena perilaku konsumtif manusia dan pola hidup mereka yang membutuhkan energi, baik dalam hal menggunakan listrik, pola makan maupun berkendaraan.

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan (KBBI, 2001:671). Perilaku konsumtif merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal (Tambunan, 2001:1).

Engel (dalam Mangkunegara, 2002:3) mengemukakan bahwa perilaku konsumtif dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa

(2)

ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Perilaku konsumtif bisa dilakukan oleh siapa saja. Fromm (1995:23) menyatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Perilaku konsumtif seringkali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan atau kebahagiaan, meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diperoleh hanya bersifat semu.

2.2. Teori Pilihan Rasional

Teori yang dikemukakan oleh James Coleman, seorang Sosiolog yang menerangkan dan menganalisa masalah tingkat mikro dan makro maupun peran yang dimainkan oleh faktor tingkat mikro dalam pembentukan fenomena tingkat makro dipengaruhi oleh faktor individual sedangkan tingkat mikro dipengaruhi oleh perilaku kolektif. Perilaku kolektif sering tidak stabil dan kacau sehingga sukar dianalisis berdasarkan perspektif pilihan rasional. Akan tetapi berdasarkan pandangan Coleman, teori pilihan rasional dapat menjelaskan semua fenomena makro tidak hanya yang teratur dan stabil saja.

Norma merupakan tingkat makro lain yang menjadi sasaran Coleman. Menurut Coleman, norma, prakarsai dan dipertahankan oleh beberapa peran yang melihat keuntungan yang dihasilkan dari pengalaman tahap norma dan kerugian yang berasal dari pelanggaran norma itu. Aktor koporat menurut Coleman, perubahan sosial yang munculnya aktor korporat sebagai pelengkap aktor ’perubahan natural’.

(3)

2.3. Gaya Hidup atau life sytle

Menurut Adler (2000), seorang psikolog mengatakan bahwa masalah dalam kehidupan selalu bersifat sosial. Fungsi yang sehat bukan hanya mencintai dan bekerja, melainkan merasakan kebersamaan dengan orang lain dan mempedulikan kesejahteraan mereka. Beberapa prinsip penting dalam teori Adler adalah sebagai berikut.

1. Setiap orang berjuang untuk mencapai superioritas atau kompetensi personal.

2. Setiap orang mengembangkan gaya hidup dan rencana hidup yang sebagian disadar atau direncanakan dan sebagian tidak disadari. Gaya hidup seseorang mengindikasikan pendekatan yang konsisten pada banyak situasi. Rencana hidup dikembangkan berdasarkan pilihan seseorang dan mengarah pada tujuan yang diperjuangkan seseorang untuk dicapai.

3. Kualitas kepribadian yang sehat adalah kapasitas untuk mencapai “fellow feeling” atau ”gemeinschaft gefuhli”, yang fokus pada kesejahteraan orang

lain dan ia menyebutnya sebagai minat sosial.

4. Ego merupakan bagian dari jiwa yang kreatif. Menciptakan realitas baru melalui proses menyusun tujuan dan membawanya pada suatu hasil, disebut dengan Fictional Goals.

2.4. Teori Ketergantungan (dependensi)

Teori Dependensi merupakan analisis tandingan terhadap teori Modernisasi.

Teori ini diperkenalkan oleh Andre Gunder Frank. Teori ini didasari fakta lambatnya

(4)

pembangunan dan adanya ketergantungan dari negara dunia ketiga, khususnya di Amerika Latin. Teori dependensi memiliki saran yang radikal karena teori ini berada dalam paradigma neoMarxis.

Kapitalisme senatiasa menemani dan menyediakan segala barang-barang kebutuhan manusia yang bersifat efisien dan menguntungkan bagi kapitalis.

Menciptakan ketergantungan pada masyarakat di negara-negara berkembang terhadap negara-negara kapitalis merupakan tujuan utama dari mekanisme pasar mereka.

Menciptakan trend dan prestise tertentu di kalangan masyarakat terhadap penggunaan barang-barang kebutuhan ciptaan kapitalis merupakan cara mereka untuk menjadikan masyarakat Indonesia mengalami ketergantungan dengan alat-alat kebutuhan tersebut sehingga secara sadar atau tidak, masyarakat Indonesia akan terus memerlukan dan menggunakan barang-barang kebutuhan tersebut. Melalui ketergantungan tersebut, tanpa sadar masyarakat telah menyumbangkan perannya dalam terjadinya pemanasan global saat ini.

2.5. Teori Kebutuhan

Kebutuhan manusia terhadap barang-barang kebutuhan merupakan hal yang mendasar. Adanya kebutuhan manusia terhadap barang-barang yang menggunakan energi (mobil, sepeda motor, AC, kulkas, televisi dan sebagainya) tidak mutlak sebagai alat pemenuhan kebutuhan dan terkadang juga untuk mendapatkan penghargaan atau prestise di masyarakat karena dengan menggunakan barang-barang tertentu seseorang mendapatkan prestise dari orang lain. Hal itulah yang terkadang mendasari kebutuhan manusia yang berujung pada gaya hidup.

(5)

Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan untuk hidupnya. Pada waktu tertentu kebutuhan manakah yang mereka coba untuk dipenuhi. Maslow mengemukakan hierarki atau tingkatan kebutuhan yang terdiri atas dua bagian utama, yaitu, kebutuhan dasar yang berada pada hierarki paling bawah berturut-turut terdiri dari :

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan akan rasa aman (lebih banyak dapat menjadi besar) 3. Kebutuhan untuk dicintai

4. Kebutuhan untuk dihargai, dan

5. Kebutuhan tumbuh, yang berada di atas kebutuhan dasar, berturut-turut dari bawah terdiri dari :

a. Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami b. Kebutuhan keindahan, dan

c. Kebutuhan aktualisasi diri.

Menurut Teori Kebutuhan Maslow, kebutuhan yang berada pada hierarki lebih paling bawah tidak harus dipenuhi sebagian sebelum seseorang akan mencoba untuk memiliki kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Sebagai contoh, seorang yang lapar atau seorang yang secara fisik dalam bahaya tidak begitu menghiraukan untuk mempertahankan konsep diri positif (gambaran terhadap diri sendiri sebagai orang baik) dibandingkan untuk mendapatkan makanan atau keamanan. Namun begitu, orang yang tidak lagi lapar atau tidak lagi dicekam oleh rasa takut, kebutuhan akan harga diri menjadi penting.

(6)

Satu konsep penting yang diperkenalkan Maslow adalah perbedaan antara kebutuhan dasar dan kebutuhan tumbuh. Kebutuhan dasar (fisiologis, rasa aman, cinta dan penghargaan) adalah kebutuhan yang penting untuk kebutuhan fisik dan psikologis dan kebutuhan ini harus dipenuhi. Sekali kebutuhan ini dipenuhi, motivasi seseorang untuk memenuhi kebutuhan ini surut. Sebaliknya, kebutuhan tumbuh, seperti kebutuhan untuk mengetahui dan memahami sesuatu, menghargai keindahan atau menumbuhkan dan mengembangkan apresiasi (penghargaan) dari orang lain, tidak pernah dapat dipenuhi seluruhnya. Dalam kenyataannya, semakin orang dapat memenuhi kebutuhan mereka untuk mengetahui dan memahami dunia di sekeliling mereka, motivasi belajar mereka dapat menjadi semakin besar dan kuat.

2.6. Pemanasan global atau global warming

Pemanasan global atau global warming dapat diartikan sebagai meningkatnya temperatur atau suhu rata-rata di atmosfer, laut dan daratan di bumi. Penyebab dari peningkatan yang cukup drastis ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak bumi (yang diolah menjadi bensin, minyak tanah, avtur maupun pelumas atau oli) dan gas alam sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui. Pembakaran dari bahan bakar fosil ini melepaskan korbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ini, semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi (Rusbiantoro, 2008:6).

Pemanasan global adalah suatu istilah yang menunjukan adanya kenaikan rata- rata temperatur bumi yang kemudian menyebabkan perubahan iklim. Bumi yang lebih hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikan permukaan air laut

(7)

dan beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia.

Penghasil terbesar dari pemanasan global ini adalah negara-negara industri, seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China dan lain-lain yang berada di belahan bumi utara. Pemanasan global ini dapat terjadi karena pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negara-negara tersebut yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan yang kebanyakan adalah negara berkembang.

Meskipun kontribusinya pada pemanasan global tidak setinggi negara-negara industri. Negara-negara berkembang juga ikut menghasilkan karbondioksida dengan meningkatnya industri-industri dan perusahaan tambang dengan bahan baku migas, batubara dan terutama berbahan baku fosil.

Menurut ramalan di tahun 2100, para ilmuwan menyatakan bahwa banyak pulau-pulau kecil di Indonesia yang akan tenggelam. Beberapa daerah dengan iklim yang hangat, seperti di negara-negara tropis akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman, bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia.

Hewan dan tanaman yang tidak mampu bermigrasi ke tempat lain atau beradaptasi dengan Perubahan Iklim ini akan musnah dan punah (Rusbiantoro, 2000:8).

Dahulu semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya revolusi industri manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempatnya hidup melalui tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi industri adalah saat dimana manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi

(8)

ini dimulai sekitar 200 tahun lalu dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfer, namun saat ini dengan bantuan pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfer.

Sekilas penggunaan listrik tidak ada kaitannya dengan pemanasan global.

Menurut perhitungan World Wide Fund (2008), sekitar sepertiga gas rumah kaca berasal dari sektor energi ini. Di Indonesia sebagian besar pembangkit listrik masih berbahan bakar fosil, terutama batubara. Pembangkit listrik ini melepas gas Karbondioksida ke udara secara terus-menerus dalam jumlah yang melimpah, karena kita memang mengkonsumsi listrik tanpa henti. Makin boros kita memakai listrik, makin banyak gas rumah kaca yang kita hasilkan.

Referensi

Dokumen terkait

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah 036 Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa

Berdasarkan perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang secara otomatis Ha diterima, berarti koefisien regresi signifikan dan biaya pemasaran benar-benar

Terdapat beberapa temuan penelitian yaitu Pertama: Dalam RPP yang digunakan oleh guru PPKn kelas VII tidak terdapat Penilaian proses dan hasil belajar siswa, Kedua:

Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 25

Pada awal diterapkannya Sistem ujian online tidak ditemukan masalah yang berarti namun setelah beberapa waktu Sistem ujian online mengalami penurunan kinerja

perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait. Lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat

Berdasarkan hasil observasi 28 November 2013 dengan guru bidang studi membuat pola (pattern making) yaitu ibu Lemeria Sinambela menyatakan beberapa masalah yaitu: 1) Dari

Titik-titik lokasi yang akan didesain ulang untuk rehabilitasi harus dengan menunjukkan lokasi koordinat, jenis fasilitas irigasi (asset), jenis kerusakan