• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300

Muhammad Hafidz Anshori1 dan Misbachudin1

1)Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin

ABSTRAK

Tingkat pencurian mobil dapat diminimalisir dengan menggunakan Safety Starting System lewat lampu kabut pada mobil L300. Dengan cara menggabungkan kabel sistem starter dengan kabel lampu kabut dan ditambah dengan relay sebagai saklar. Safety Starting System pada lampu kabut ini pada saat kunci kontak di ON sistem stater tidak berfungsi karena sistem relay sebagai saklarnya dan saat mengaktifkan harus mengaktifkan lampu kabut terlebih dahulu. Karena lewat lampu kabut mudah cara memasang dan jalur kabel hanya digabungkan dengan relay dan kabel kunci kontak.

Tahap analisa yang dilakukan dengan melakukan perakitan 2 tahap sistem: sistem starter dan sistem pengisian. Starter swith diputar ke posisi ON maka arus mengalir ke motor starter, kejadian ini akan bergerak berputar dan untuk menghindari kebakaran 3- 5 detik selama proses penyetelan. Kunci kontak di putar ke posisi on, arus dari baterai mengalir ke alternator pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisian dan akibatnya lampu jadi menyala. Dengan adanya bantuan dinamo 1400 Rpm putaran akan lebih cepat sehingga ampere meter akan naik 5-6A dengan cara ini baterai akan mengisi dengan sendirinya.

Kata Kunci : Kunci Kontak, Tahap Perakitan, Dinamo Starter

PENDAHULUAN

Jumlah penggunaan mobil di Indonesia semakin meningkat dari tahun ketahun. Berdasarkan data survei Badan Statistik Kriminalitas (BSK) pada tahun 2013 terjadi 966 kasus pencurian, naik 38 kasus dari 828 laporan yang diterima pada tahun 2012. Di wilayah Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat misalnya, hingga Oktober 2014 tercatat 592 kasus pencurian sepeda motor dan mobil. Jika dirata-ratakan, terjadi minimal dua kali pencurian dalam sehari di wilayah itu.

Pencuri profesional memang tidak butuh waktu lama untuk mencuri kendaraan, mobil khususnya, bahkan bisa dibilang hanya dalam hitungan detik. Jadi tidak ada ruginya pemilik mobil menambah pengaman ekstra

supaya tidak menjadi korban tangan jahil pencurian.

Tingkat pencurian mobil dapat diminimalisir dengan menggunakan Safety Starting System lewat lampu kabut pada mobil L300. Dengan cara menggabungkan kabel sistem starter dengan kabel lampu kabut dan ditambah dengan relay sebagai saklar.

Safety Starting System pada lampu kabut ini pada saat kunci kontak di ON sistem stater tidak berfungsi karena sistem relay sebagai saklarnya dan saat mengaktifkan harus mengaktifkan lampu kabut terlebih dahulu. Karena lewat lampu kabut mudah cara memasang dan jalur kabel hanya digabungkan dengan relay dan kabel kunci kontak.

(2)

Berdasarkan pada uraian diatas maka penelitian tentang sistem keamanan mobil maka diajukan judul

“Rancang Bangun Simulasi Safety Starting System pada mobil L300”.

METODE PENELITIAN

Teori Kelistrikan Mesin

Kelistrikan mesin adalah sistem kelistrikan otomatisasi dipergunakan untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup. Bagian- bagiannya terdiri atas baterai yang mensuplai listrik ke komponen kelistrikan lainya.

Sistem kelistrikan pada baterai kendaraan roda 4 dirinci menjadi : A. Baterai

B. Sistem pengapian C. Sistem starter D. Sistem pengisian

Teori Kelistrikan Motor AC/DC Motor AC

Pengertian Motor AC atau Alternating Current adalah listrik yang besar dan arah arusnya selalu berubah-ubah atau bolak-balik. Motor AC akan membentuk gelombang yang biasa dinamakan dengan gelombang sinusoida. Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “Stator” dan

“Rotor”. Stator merupakan komponen motor AC statis. Rotor merupakan komponen motor AC yang berputar.

Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi dayanya. Ada beberapa jenis motor AC terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Motor AC Sinkron (Motor Sinkron) Motor Sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu. Motor AC ini memerlukan arus searah (DC) untuk

pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistem, sehingga sering digunakan pada sistem yang menggunakan banyak listrik.

2. Motor AC Induksi (Motor Induksi) Motor Induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

Motor DC

Motor DC atau Direct Current adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.

Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Ada beberapa komponen utama motor DC :

1. Kutub Medan Magnet

Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:

kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.

2. Kumparan Motor DC

Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan

(3)

ke as penggerak untuk menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.

3. Commutator Motor DC

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam kumparan motor DC.

Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.

Tahap Perancangan Dan Pengujian Pada proses pembuatan ini ada beberapa langkah yaitu meliputi 2 sistem diantaranya: sistem starter dan sistem sistem pengisian.

Sistem Starter

Tahap Perakitan Alat

Adapun tahapan perakitan alat adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan rancang bangun

2. Melakukan pengukuran dan Design Stand yang akan dibangung

3. Melakukan pemotongan 4. Melakukan pengelasan Stand 5. Merapikan hasil lasan

6. Melakukan pewarnaan terhadap Stand

7. Melakukan pemasangan rancang bangun Stand Safety Starting System

8. Pengecekan kembali terhadap kekuatan las Stand Safety Starting System

Hasil perakitan :

Gambar 3. Stand Simulasi Safety Starting System

Sumber: Penulis (2017)

Gambar 1. Sistem Starter Spesifikasi Stand:

Sumber : Rizky Maulidin (2015) Tinggi = 60 cm

Panjang = 70 cm

Sistem Pengisian Lebar = 60 cm

Lebar Dinamo Starter = 15 cm Lebar Baterai = 20 cm

Gambar 2. Sistem Pengisian Sumber : Rizky Maulidin (2015)

(4)

Gambar 4. Hasil Akhir Pembuatan Stand Simulasi Safety Starting System

Sumber: Penulis (2017)

Gambar 5. Hasil Rancang Bangun Stand Safety Starting System Sumber: Penulis (2017)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap Analisa

Tahap analisa yang dilakukan dengan melakukan perakitan 2 tahap sistem: sistem starter dan sistem pengisian. Starter swith diputar ke posisi ON maka arus mengalir ke motor starter, kejadian ini akan bergerak berputar dan untuk menghindari kebakaran 3-5 detik selama proses penyetelan.

Kunci kontak di putar ke posisi on, arus dari baterai mengalir ke alternator pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisian dan akibatnya lampu jadi menyala. Dengan adanya bantuan dinamo 1400 Rpm putaran akan lebih cepat sehingga ampere meter akan naik 5-6A dengan cara ini baterai akan mengisi dengan sendirinya. (Rizky Maulidin) 2015 Rancang Bangun Simulasi Motor Starter Engine Suzuki Vitara.

Cara Kerja Safety Starting System Melalui Kunci Kontak dan Lampu Kabut (Fog Lamp)

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui ke relay dan arus tersebut berhenti mengalir sementara, pada saat mengaktifkan lampu kabut (fog lamp) maka arus dari relay yang ditahan tersebut bisa mengalir ke kunci kontak dan mesin bisa hidup. Dibawah ini adalah skema Safety Starting System pada mobil L300 :

Gambar 6. Skema rancangan Safety Starting System pada mobil L300

Keterangan :

1. Ground 6. Tombol

2. Baterai 7.Lampu

Kabut

3. Kunci Kontak 8. LED

4. Relay

5. Dinamo Starter

Permasalahan pada Komponen- Komponen

Adapun masalah yang harus diperhatikan pada komponen-komponen ini sebagai berikut :

1. Kabel Penghubung

Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, tergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar berarti harus menggunakan kabel yang besar, tetapi sebaliknya bila arus yang mengalir

(5)

kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

2. Relay

Relayberfungsiuntuk

mengalirkan arus listrik lebih besar dengan sistem pengendali ber-arus kecil. Kebanyakan relay pada mobil menggunakan relay kaki empat, jenis relay ini Relay Bosch 12V/30A.

3. Baterai

Sebagai menyimpan energi listrik yang akan digunakan untuk mensuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, dan komponen-komponen kelistrikan lainnya. Baterai yang sering digunakan pada mobil adalah jenis baterai GS Hybrid 80D26L.

KESIMPULAN

Setelah melakukan pengujian tugas akhir dengan judul “Simulasi Safety Starting System Pada Mobil L300”. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dinamo starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya.

2. Cara memasang Safety Starting System lebih mudah, tidak banyak mengeluarkan modal, Safety Starting System juga tersembunyi dan aman dari tindak kriminalitas.

3. Sistem ini hanya untuk pada mobil L300 dan bisa juga dipasang pada mobil yang tidak mempunyai sistem keamanan.

DAFTAR PUSTAKA

Febriyan, K. D. 2015. Identifikasi Sistem Pengisian pada Mobil Toyota Kijang Innova 1TR-FE.

Skripsi. Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

Nalaprana, N. dan A.Sri, 2015, Analisa Motor AC/DC sebagai Penggerak Mobil Listrik. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro: Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Nur, Y., F. Anwar dan W. Arif. 2007.

Aplikasi Mikrokontroler sebagai Kunci Mobil Digital Elektronik.

Skripsi. Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Balikpapan.

Rizky, M. 2015. Rancang Bangun Simulasi Motor Starter EngineSuzuki Vitara. Skripsi.

Program Studi Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin.

Sumarsono, 2012. Sistem Kelistrikan Engine (Engine Electrical System) Cet. 1. Bandung: Yrama Widya.

Urip, S. P3K (Panduan Perbaikan Mobil dalam Keadaan Darurat).

Cet. 3. Penerbit: Kawan Pustaka, Depok.

(6)

Gambar

Gambar   3. Stand   Simulasi   Safety Starting System
Gambar 5. Hasil Rancang Bangun Stand Safety Starting System Sumber: Penulis (2017)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini ialah terdapat perbedaan self-esteem yang signifikan antara remaja yang tinggal di panti asuhan dengan remaja yang tinggal di rumah orang tua

Melakukan au(an ke+)danan ada a)en ke+)danan dan kandun%an.. PT RS

peluang pembentuan iatan hidrogen antar dan intramoleul lebih bai daripada dalam rantai yang mengandung banya residu prolina% Pertimbangan ini

Vertigo atau yang disebut juga dizziness, giddiness, dan lightheadedness adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain

Diskusi dalam Kelompok Kriteria: Ketepatan, kesesuaian, ketelitian dan ketajaman mengolah dan menganalisis data Kemampuan menjelaskan filosofi keilmuan terkait bahan

Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil respon dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri dengan prosentase 67% siswa mudah memahami pelajaran, 76% siswa merasa

Posisi pengisian yang dilakukan dari dalam ruang akomodasi melalui jendela belakang menggunakan slang fleksibel memungkinan terjadinya tumpahan yang dapat mengalir

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi yang terjadi antara orangtua SDLB Negeri Boyolali terhadap anak penderita autisme terdapat dua macam pola