REPORT
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, dkk.
TRACER STUDY
ITB 2016
ANGKATAN 2009
TRACER STUDY ITB 2016 1
KA K AT T A A S SA AM MB BU UT TA AN N
Dr. Eng. Sandro Mihradi Kepala Lembaga Kemahasiswaan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ITB merupakan perguruan tinggi berbasis riset yang memiliki indikator keberhasilan berupa keunggulan akademis dalam bidang edukasi, relevansi, kontribusi pengetahuan dan pemberdayaan. ITB juga merupakan jembatan yang menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri.
Hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri menjadikan ITB perlu untuk melakukan perbaikan, penjaminan dan peningkatan dari program kurikulum dan kualitas lembaga pendidikan tinggi.
Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi adalah dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu metode dalam memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu memberikan informasi terkait keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB, baik pendidikan kurikuler maupun non-kurikuler.
Tracer Study ITB hingga tahun 2016 ini telah memberikan manfaat yang besar bagi ITB dan juga perguruan tinggi lainnya. Besarnya manfaat yang diperoleh dari Tracer Study ITB menjadikan Lembaga Kemahasiswaan berkomitmen untuk terus melakukan penelitian ini setiap tahunnya dengan mempercayakan pengelolaannya pada Tim Tracer Study ITB sebagai salah satu divisi dari ITB Career Center.
Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan tangan terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.
TRACER STUDY ITB 2016 2
KA K AT T A A S SA AM MB BU UT TA AN N
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, S.T., M.T.
Direktur ITB Career Center Lembaga Kemahasiswaan
Salah satu indikator dari sistem pendidikan yang baik adalah adanya sistem yang dipakai untuk mengukur kualitas output dari pendidikan itu sendiri. Hal-hal yang dapat diukur menentukan kualitas alumni diantaranya yaitu pencapaian, kompetensi, persebaran problem yang dihadapi, respon pengguna, akselerasi karier, serta hal-hal lain yang meliputi baik keselarasan maupun ketidakselarasan antara kualitas alumni dengan kualitas yang diharapkan oleh perguruan tinggi.
Sistem pendidikan yang baik memiliki alur sistem berbentuk putaran (loop) dimana tanggung jawab perguruan tinggi terhadap mahasiswa tidak berakhir pada saat kelulusan tetapi juga terkait keberlanjutan karier alumninya agar mereka lebih siap berkarya di tengah masyarakat. Tracer Study adalah wujud pertanggungjawaban ITB untuk mengetahui peran alumninya di masyarakat. Pentingnya penelitian adalah agar ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi semakin dapat menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu bersaing di dunia profesional dengan skala nasional maupun internasional atau lulusan yang mandiri dengan jiwa kewirausahaan.
Oleh karena itu, ITB sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia telah memiliki sistem untuk menggali umpan balik dari para pemangku kepentingan tersebut. Sejak periode 2010/2011, Tim Tracer Study ITB telah melaksanakan penelitian untuk mengukur kualitas alumni dalam bentuk Tracer Study. Nantinya umpan balik yang berhasil dikumpulkan diharapkan dapat menjadi masukan bagi sistem pendidikan, kurikulum, arah kegiatan kemahasiswaan, dan kebijakan ITB yang meliputi pengembangan hard skill, soft skill, dan life skill mahasiswa.
TRACER STUDY ITB 2016 3
KA K AT T A A P PE EN NG GA AN NT TA AR R
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Buku Report Tracer Study ITB 2016 akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Selaku Tim Peneliti Tracer Study ITB, sebagai salah satu divisi dari ITB Career Center, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA selaku Rektor ITB yang telah memberikan dukungan penuh dalam penelitian Tracer Study ITB 2016.
2. Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc, Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc. Eng selaku Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni yang berperan sebagai pelindung sekaligus memberikan pengarahan terhadap penelitian Tracer Study ITB 2016.
3. Dr. Eng. Sandro Mihradi selaku Kepala Lembaga Kemahasiswaan atas segala dukungan dan masukan terhadap penelitian Tracer Study ITB 2016.
4. Udjianna S. Pasaribu, Ph.D selaku Ketua KK Statistika Matematika ITB yang telah membantu dalam memberi arahan dan masukan terkait analisis hasil penelitian Tracer Study ITB 2016.
5. Tim KK Statistika Matematika ITB yang turut membantu dalam menuliskan Buku Report Tracer Study ITB 2016.
6. Tim Surveyor alumni ITB angkatan 2009 atas bantuannya dalam melengkapi dan validasi database angkatan serta dalam mendorong teman-teman alumni ITB angkatan 2009 untuk berpartisipasi dalam penelitian Tracer Study ITB 2016.
7. Alumni ITB angkatan 2009 atas peran sertanya dalam penelitian Tracer Study ITB 2016.
Akhir kata, Tim Tracer Study ITB berharap hasil penelitian periode 2016 ini dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi semua pihak, khususnya ITB
TRACER STUDY ITB 2016 4
sebagai lembaga pendidikan, di dalam merancang program dan kurikulum serta menciptakan lingkungan akademis maupun non-akademis yang lebih mendukung terciptanya lulusan yang berkualitas dari segi hard skill, soft skill, dan life skill.
Bandung, Februari 2017
Tim Penulis
TRACER STUDY ITB 2016 5
DA D AF FT TA AR R I IS SI I
Kata Sambutan ... 1
Kata Pengantar ... 3
Daftar Isi ... 5
Daftar Gambar ... 10
Daftar Tabel ... 17
Pendahuluan ... 19
Konsep Tracer Study Institut Teknologi Bandung... 21
1.1 Konsep Dasar ... 21
1.2 Tujuan Tracer Study ITB ... 22
1.3 Manfaat Tracer Study ITB ... 24
1.4 Metodologi Tracer Study ITB ... 25
Tracer Study: Analisis dan Riset Statistika ... 33
2.1 Definisi Statistik dan Statistika ... 33
2.2 Jenis Statistika ... 34
2.3 Jenis Observasi/Data ... 35
2.4 Karakteristik Distribusi ... 36
2.5 Analisis Statistika dalam Tracer Study ITB... 37
2.5.1 Klaster Lulusan ITB ... 38
2.5.2 Analisis Komponen Utama ... 40
2.5.3 Analisis Korespondensi ... 43
Tracer Study ITB: Inovasi dan Perkembangannya ... 46
3.1 Sejarah Penyelenggaraan Tracer Study ITB... 46
3.2 Inovasi dan Perkembangan Tracer Study ITB ... 49
3.2.1 Metodologi dan Pendekatan ... 52
TRACER STUDY ITB 2016 6
3.2.2 Struktur Organisasi ... 55
3.2.3 Sistem IT ... 56
3.2.4 Sarana dan Prasarana ... 60
3.2.5 Sumber Daya ... 61
Analisis Tracer Study ITB: Alumni 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 64
4.1 Pendahuluan ... 64
4.2 Kondisi Pekerjaan Alumni ... 65
4.2.1 Status Pekerjaan ... 65
4.2.2 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan ... 69
4.2.3 Alasan Memilih Pekerjaan Pertama ... 73
4.2.4 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan ... 74
4.2.5 Basis Mendapatkan Pekerjaan ... 75
4.2.6 Alasan Tidak Bekerja ... 78
4.2.7 Jenis Tempat Bekerja ... 80
4.2.8 Kategori Bidang Usaha ... 80
4.2.9 Kategori Perusahaan ... 83
4.2.10 Jabatan ... 87
4.2.11 Penghasilan ... 91
4.3 Penilaian Alumni Terhadap Pekerjaan ... 95
4.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Alumni ITB ... 95
4.3.2 Gambaran Pekerjaan Ideal Alumni ITB ... 98
4.4 Penilaian Alumni ITB terhadap ITB dan Fasilitasnya ... 100
4.4.1 Aspek Pembelajaran ... 100
4.4.2 Aspek Belajar Mengajar ... 101
4.4.3 Kondisi Fasilitas Belajar ... 102
4.4.4 Manfaat Prodi ... 102
4.5 Kompetensi Alumni ITB dan Kontribusi ITB ... 103
TRACER STUDY ITB 2016 7
Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Profil Responden ... 106
5.1 Total Responden ... 106
5.2 IP Alumni ITB Angkatan 2009 ... 110
5.3 Pekerjaan Utama ... 112
Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Hubungan Alumni dan ITB ... 115
6.1 Tempat Tinggal Selama Kuliah ... 115
6.2 Sumber Biaya Kuliah ... 116
6.3 Aspek Pembelajaran ... 117
6.4 Fasilitas Belajar Mengajar ... 118
6.5 Keaktifan Organisasi ... 120
Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Hubungan ITB Dengan Pekerjaan dan Kompetensi Alumni... 122
7.1 Kesesuaian Dengan Kuliah ... 122
7.2 Manfaat Prodi ... 124
7.3 Kompetensi ... 126
7.4 Kemampuan Bahasa Asing ... 130
7.5 Kursus ... 131
7.6 Pelatihan dan Konseling ... 133
7.7 Pencarian Kerja ... 134
7.8 Proses Mendapatkan Pekerjaan ... 139
7.9 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru ... 142
Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Kondisi Pekerjaan Alumni ... 144
8.1 Alasan Mendapat Pekerjaan Pertama ... 144
8.2 Alasan Tidak Bekerja/Melanjutkan Studi ... 145
8.3 Wirausaha ... 147
TRACER STUDY ITB 2016 8
8.4 Kategori Usaha Pekerjaan Utama ... 151
8.5 Kategori Perusahaan ... 155
8.6 Perusahaan Tempat Bekerja ... 158
8.7 Jabatan Pekerjaan ... 159
8.8 Penghasilan dan Bonus ... 162
8.9 Kondisi Pekerjaan ... 167
Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Perbandingan Data dan Analisis ... 170
9.1 Analisis Nilai IP dan Jenis Kelamin... 170
9.2 Analisis Nilai IP dan Pekerjaan ... 171
9.3 Analisis Nilai IP dan Kategori Perusahaan ... 173
9.4 Analisis Nilai IP dan Jabatan ... 174
9.5 Analisis Jenis Kelamin dan Penghasilan ... 175
9.6 Analisis Kategori Perusahaan dan Penghasilan ... 177
9.7 Analisis Bentuk Perusahaan dan Penghasilan ... 178
9.8 Analisis Jabatan dan Penghasilan ... 179
9.9 Analisis Nilai IP dan Keaktifan Organisasi ... 181
Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Analisis Lulusan Berprofesi Wirausaha ... 184
10.1 Latar Belakang ... 184
10.2 Analisis Klaster ... 186
10.3 Analisis komponen utama (AKU) ... 195
10.4 Analisis Korespondensi (AK) ... 203
10.4.1 Program Studi vs Jenis Kelamin ... 203
10.4.2 Pekerjaan vs Jabatan dan Modal ... 207
10.4.3 Pekerjaan vs Keaktifan Organisasi dan IP ... 210
10.4.4 Bidang Usaha vs Program Studi ... 213
10.5 kesimpulan ... 218
TRACER STUDY ITB 2016 9
Kesimpulan dan Saran ... 220
Referensi ... 223
Lampiran I Tim Riset... 226
Lampiran II Daftar Surveyor... 227
Lampiran III Tim Penulis ... 229
Lampiran IV Daftar Pertanyaan Kuesioner ... 230
A. Website ... 230
B. Core Quesstionaire ITB ... 245
Lampiran V Dokumentasi Tracer Study ITB ... 273
TRACER STUDY ITB 2016 10
DA D AF FT TA AR R G GA AM MB BA AR R
Gambar 1.1 Konsep Dasar Tracer Study ... 21
Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB ... 23
Gambar 1.3 Organisasi Tracer Study ITB (Mei 2016) ... 25
Gambar 1.4 Penyempurnaan Database Tracer Study ITB ... 26
Gambar 1.5 Kuesioner Tracer Study ITB ... 27
Gambar 1.7 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB ... 29
Gambar 1.8 Email Blast Metode ITB ... 30
Gambar 1.9 SMS Blast Metode ITB ... 31
Gambar 2.1 Jenis-Jenis Observasi/Data ... 35
Gambar 2.2 Karakteristik Distribusi ... 36
Gambar 2.3 Pemilihan Teknik Analisis Multivariat Interdependen (diadaptasi dari Hair, 2006) ... 38
Gambar 2.4 Variabel Analisis Klaster Lulusan ITB berdasarkan Kompetensi... 39
Gambar 2.5 Klaster Jarak Euklidian ... 40
Gambar 2.6 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (I) ... 40
Gambar 2.7 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (I) ... 41
Gambar 2.8 Plot Loading Vector PC yang Terbentuk ... 41
Gambar 2.9 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (II) ... 42
Gambar 2.10 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (II) ... 43
Gambar 2.11 Profil Baris dan Kolom (I)... 44
Gambar 2.12 Profil Baris dan Kolom (II)... 44
Gambar 2.13 Pemetaan Analisis Korespondensi ... 45
Gambar 3.1 Total Responden Tracer Study ITB ... 47
Gambar 3.2 Ide Awal dalam Inovasi Tracer Study ITB ... 50
Gambar 3.3 Konsep Inovasi Tracer Study ITB ... 51
Gambar 3.4 Inovasi & Implementasi Tracer Study ITB ... 51
Gambar 3.5 Historis Tracer Study ITB (2010-2016)... 52
TRACER STUDY ITB 2016 11
Gambar 3.6 Surveyor dalam Konsep Tracer Study ITB ... 53
Gambar 3.7 Ilustrasi Surveyor Tracer Study ITB ... 53
Gambar 3.8 Peran Surveyor Tracer Study ITB ... 54
Gambar 3.9 Historis Surveyor Tracer Study ITB ... 55
Gambar 3.10 Perubahan Struktur Organisasi Tracer Study ITB ... 56
Gambar 3.11 Transformasi Kuesioner Tracer Study ITB ... 57
Gambar 3.12 Perkembangan Kuesioner Tracer Study ITB ... 58
Gambar 3.13 Transformasi Website Tracer Study ITB ... 59
Gambar 3.14 Transformasi Ruangan Kerja Tracer Study ITB ... 61
Gambar 3.15 Formasi Inti Tim Tracer Study ITB (2010-2016) ... 62
Gambar 4.1 Status Pekerjaan Alumni ITB Berdasarkan Tahun Lulusan ... 65
Gambar 4.2 Status Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus ... 66
Gambar 4.3 Status Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus ... 67
Gambar 4.4 Status Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus ... 68
Gambar 4.5 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB Berdasarkan Tahun Lulusan ... 69
Gambar 4.6 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus ... 70
Gambar 4.7 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus ... 71
Gambar 4.8 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus ... 72
Gambar 4.9 Alasan Memilih Pekerjaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 73
Gambar 4.10 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 74
Gambar 4.11 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus .... 75
Gambar 4.12 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus .... 76
Gambar 4.13 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus .... 77
Gambar 4.14 Alasan Tidak Bekeja Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 79
Gambar 4.15 Jenis Tempat Bekerja Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 80
Gambar 4.16 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus... 81
Gambar 4.17 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus... 81
TRACER STUDY ITB 2016 12
Gambar 4.18 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus... 82
Gambar 4.19 Kategori Perusahaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 83
Gambar 4.20 Kategori Perusahaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus... 84
Gambar 4.21 Kategori Perusahaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus... 85
Gambar 4.22 Kategori Perusahaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus... 86
Gambar 4.23 Jabatan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 87
Gambar 4.24 Jabatan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus ... 88
Gambar 4.25 Jabatan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus ... 89
Gambar 4.26 Jabatan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus ... 90
Gambar 4.27 Penghasilan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 91
Gambar 4.28 Penghasilan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus ... 92
Gambar 4.29 Penghasilan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus ... 93
Gambar 4.30 Penghasilan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus ... 94
Gambar 4.31 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus .. 95
Gambar 4.32 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus .. 96
Gambar 4.33 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus .. 96
Gambar 4.34 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus 97 Gambar 4.35 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus 97 Gambar 4.36 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus 98 Gambar 4.37 Gambaran Pekerjaan Ideal Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus ... 99
Gambar 4.38 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Aspek Pembelajaran ... 100
Gambar 4.39 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Aspek Belajar Mengajar ... 101
Gambar 4.40 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Fasilitas Belajar Mengajar ... 102
Gambar 4.41 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Manfaat Prodi ... 103
TRACER STUDY ITB 2016 13
Gambar 4.42 Kompetensi Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus serta Kontribusi ITB
... 104
Gambar 5.1 Responden Tracer Study ITB 2016 ... 106
Gambar 5.2 Gross Response Rate ... 107
Gambar 5.3 Nett Response Rate ... 108
Gambar 5.4 Jumlah Responden per Prodi ... 109
Gambar 5.5 IP Alumni ITB Angkatan 2009 ... 110
Gambar 5.6 Rata-Rata Nilai IP per Prodi ... 111
Gambar 5.7 Pekerjaan Utama ... 112
Gambar 5.8 Pekerjaan Utama per Prodi ... 113
Gambar 6.1 Tempat Tinggal Selama Kuliah ... 115
Gambar 6.2 Sumber Biaya Kuliah... 116
Gambar 6.3 Aspek Pembelajaran... 117
Gambar 6.4 Fasilitas Belajar Mengajar ... 119
Gambar 6.5 Keaktifan Organisasi ... 121
Gambar 7.1 Kesesuaian Kuliah ... 122
Gambar 7.2 Kesesuaian Kuliah per Prodi ... 123
Gambar 7.3 Manfaat Prodi ... 125
Gambar 7.4 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah):Peran Kompetensi dalam Pekerjaan(Hijau) [Bekerja & Wirausaha] ... 127
Gambar 7.5 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah) [Tidak Bekerja /Melanjutkan Studi] ... 128
Gambar 7.6 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah) [Total] ... 129
Gambar 7.7 Tingkat Kemampuan Bahasa Asing ... 130
Gambar 7.8 Kursus Selama Kuliah ... 131
Gambar 7.9 Tingkat Kepentingan Kursus ... 132
Gambar 7.10 Jenis Kursus ... 133
Gambar 7.11 Pelatihan dan Konseling ... 134
TRACER STUDY ITB 2016 14
Gambar 7.12 Lama Mencari Kerja [Bekerja] ... 135
Gambar 7.13 Lama Mencari Kerja [Pernah Bekerja] ... 136
Gambar 7.14 Persentase Pencarian Kerja melalui ITB Career Center ... 136
Gambar 7.15 Pencarian Kerja melalui ITB Career Center ... 137
Gambar 7.16 Pencarian Kerja diluar ITB Career Center ... 138
Gambar 7.17 Jumlah Perusahaan Dilamar ... 139
Gambar 7.18 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan ... 140
Gambar 7.19 Jalur Mendapatkan Pekerjaan Pertama ... 141
Gambar 7.20 Relasi dalam Mendapatkan Pekerjaan ... 142
Gambar 7.21 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru ... 143
Gambar 8.1 Alasan Memilih Pekerjaan Pertama ... 144
Gambar 8.2 Alasan Tidak Bekerja ... 146
Gambar 8.3 Status Pernah Bekerja Sebelumnya ... 147
Gambar 8.4 Alasan Wirausaha ... 148
Gambar 8.5 Modal Usaha ... 149
Gambar 8.6 Kriteria Usaha ... 150
Gambar 8.7 Omset Usaha per Bulan... 151
Gambar 8.8 Kategori Bidang Usaha ... 152
Gambar 8.9 Kategori Bidang Usaha per Prodi ... 154
Gambar 8.10 Kategori Perusahaan ... 155
Gambar 8.11 Kategori Perusahaan per Prodi ... 157
Gambar 8.12 Perusahaan Tempat Bekerja ... 158
Gambar 8.13 Jabatan ... 159
Gambar 8.14 Jabatan per Prodi ... 161
Gambar 8.15 Penghasilan per Bulan ... 162
Gambar 8.16 Penghasilan Alumni ITB per Prodi ... 164
Gambar 8.17 Bonus per Tahun ... 165
Gambar 8.18 Penghasilan Alumni ITB per Prodi ... 166
TRACER STUDY ITB 2016 15
Gambar 8.19 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ... 167
Gambar 8.20 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ... 168
Gambar 8.21 Pekerjaan Ideal menurut Alumni ITB ... 169
Gambar 9.1 IP vs Jenis Kelamin ... 170
Gambar 9.2 IP vs Status Pekerjaan ... 172
Gambar 9.3 IP vs Kategori Perusahaan ... 173
Gambar 9.4 IP vs Jabatan ... 174
Gambar 9.5 Jenis Kelamin vs Penghasilan ... 176
Gambar 9.6 Kategori Perusahaan vs Penghasilan... 177
Gambar 9.7 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan ... 178
Gambar 9.8 Jabatan vs Penghasilan... 180
Gambar 9.9 IP vs Keaktifan Organisasi [Bekerja] ... 181
Gambar 9.10 IP vs Keaktifan Organisasi [Tidak Bekerja] ... 182
Gambar 10.1 Grafik banyaknya lulusan ITB berprofesi wirausaha serta bekerja dan wiraswasta dari hasil tracer study tahun 2012-2016 ... 184
Gambar 10.2 Dendogram hasil analisis klaster pada alumni berprofesi (a) bekerja& wiraswasta, (b) wirausaha, dan (c) gabungan dari keduanya. Hasil pengelompokan ini berdasarkan data pada bagian 1, yaitu data pribadi alumni. ... 191
Gambar 10.3 Dendogram hasil analisis klaster pada alumni berprofesi (a) bekerja& wiraswasta, (b) wirausaha, dan (c) gabungan dari keduanya. Hasil pengelompokan ini berdasarkan data pada bagian 2. ... 192
Gambar 10.4 Pengelompokkan alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan skor SoIV yang dibuat ... 202
Gambar 10.5 Diagram balon data alumni angkatan 2009 yang bekerja dan wiraswasta (a) dan wirausaha (b). Diagram tersebut menunjukkan bobot massa untuk setiap kombinasi silang kategori baris (Jenis Kelamin) dan kolom (Prodi). . 205
TRACER STUDY ITB 2016 16
Gambar 10.6 (a) Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dan asal program studi untuk data alumni bekerja dan wiraswasta. Sumbu mendatar menyatakan dimensi pertaman dan tegak merupakan dimensi kedua. ... 206 Gambar 10.6 (b) Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dan asal program studi yang bekerja dan wiraswasta. ... 206 Gambar 10.7 Diagram balon data alumni angkatan 2009 untuk setiap kombinasi silang kategori baris (Jenis Pekerjaan) dan kolom (Jabatan (a) dan Modal (b)). ... 208 Gambar 10.8 Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dengan jabatan
pekerjaan dan asal modal. Warna merah merupakan kategori yang menyatakan asal modal dan biru adalah jabatan. ... 209 Gambar 10.9 Diagram balon yang menunjukkan bobot massa untuk setiap
kombinasi silang kategori baris Jenis Pekerjaan dan kolom Keaktifan organisasi (a) serta tingkat IP (b). ... 211 Gambar 10.10 Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dengan keaktifan organisasi saat kuliah dan IP. Sumbu mendatar menyatakan dimensi pertama (keaktifan organisasi) dan tegak merupakan dimensi kedua (IP). ... 212 Gambar 10.11 Diagram balon yang menunjukkan bobot massa untuk setiap
kombinasi silang kategori baris Bidang Usaha yang digarap dan kolom Program Studi. ... 215 Gambar 10.12 Peta AK untuk kategori bidang usaha dan latar belakang program studi saat kuliah dari data alumni angkatan 2009 yang bekerja sebagai wirausaha.
... 217
TRACER STUDY ITB 2016 17
DA D AF FT TA AR R T TA AB BE EL L
Tabel 2.1 Missing Value Kluster Lulusan ITB ... 39
Tabel 2.2 Visualisasi Analisis Korespondensi ... 43
Tabel 3.1 Perjalanan Tracer Study ITB ... 46
Tabel 4.1 Keterangan Kategori Bidang Usaha ... 82
Tabel 6.1 Aspek Pembelajaran ... 118
Tabel 6.2 Fasilitas Belajar Mengajar ... 120
Tabel 7.1 Manfaat Prodi... 126
Tabel 8.1 Kategori Bidang Usaha ... 152
Tabel 8.2 Penghasilan per Bulan ... 163
Tabel 8.3 Bonus per Tahun ... 165
Tabel 9.1 IP vs Jenis Kelamin ... 171
Tabel 9.2 IP vs Status Pekerjaan ... 172
Tabel 9.3 IP vs Kategori Perusahaan ... 174
Tabel 9.4 IP vs Jabatan ... 175
Tabel 9.5 Jenis Kelamin vs Penghasilan ... 176
Tabel 9.6 Kategori Perusahaan vs Penghasilan ... 178
Tabel 9.7 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan ... 179
Tabel 9.8 Jabatan vs Penghasilan ... 180
Tabel 9.9 IP vs Keaktifan Organisasi [Bekerja] ... 182
Tabel 9.10 IP vs Keaktifan Organisasi [Tidak Bekerja] ... 183
Tabel 10.1 Tabel hasil pengelompokan data bagian 1 ... 193
Tabel 10.2 Tabel hasil pengelompokan berdasarkan data bagain 2 ... 194
Tabel 10.3 Tabel Hasil Uji KMO dan Bartlett ... 196
Tabel 10.4 Tabel Communalities ... 197
Tabel 10.5 Total variansi yang dapat dijelaskan oleh faktor yang dibentuk ... 197
Tabel 10.6 Matriks anti-image (kovariansi dan korelasi) tanpa nilai anti-image dari penghasilan rata-rata per bulan. ... 198
TRACER STUDY ITB 2016 18
Tabel 10.7 Factor loading (korelasi) yang dapat dijelaskan oleh faktor yang
dibentuk ... 199 Tabel 10.8 Tabel hasil pengelompokkan wirausaha alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan kategori skor SoIV ... 201 Tabel 10.9 Tabel kontingensi Jenis kelamin dan Prodi (klaster) dari 125 responden yang bekerja dan wiraswasta (a) dan 188 responden yang berwirausaha (b). ... 204 Tabel 10.10 Tabel kontingensi dengan pekerjaan sebagai kategori baris dan jabatan (a) serta jenis modal (b) sebagai kategori kolom dari 313 responden yang bekerja dan wiraswasta serta wirausaha. ... 207 Tabel 10.11 Tabel kontingensi dengan pekerjaan sebagai kategori baris dan tingkat keaktifan organisasi sebagai kategori kolom (a), sedangkan (b) IP saat lulus sebagai kategori kolom. ... 211 Tabel 10.12 Tabel kontingensi dengan bidang usaha sebagai kategori baris dan program studi sebagai kategori kolom dari 188 data alumni 2009 yang berprofesi sebagai wirausaha ... 214
TRACER STUDY ITB 2016 19
PE P EN ND DA AH HU UL LU UA AN N
Tracer Study merupakan salah satu metode yang digunakan oleh beberapa perguruan tinggi, khususnya di Indonesia untuk memperoleh umpan balik dari alumni. Tracer Study dilaksanakan sebagai kebutuhan akan pentingnya umpan balik dari para alumni untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan.. Tracer Study juga bermanfaat dalam memetakan dunia usaha dan industri sehingga jeda diantara kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil.
Pelaksanaan Tracer Study yang berjalan di Indonesia umumnya menggunakan panduan pelaksanaan Tracer Study yang disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Namun untuk beberapa kasus, pelaksanaan Tracer Study di Indonesia dari sisi metodologi terdapat perbedaan dalam pendekatan penentuan target responden.
Pada saat ini di Indonesia secara umum terdapat dua pendekatan dalam penyelenggaraan Tracer Study jika dilihat dari target responden. Pertama adalah menggunakan lulusan, dan kedua dengan angkatan sebagai target responden.
Kedua pendekatan ini dapat dilakukan untuk memperoleh response rate yang baik/tinggi dengan syarat/kriterianya masing-masing. Kedua pendekatan dalam menentukan target responden, baik lulusan ataupun angkatan, pada dasarnya merupakan pendekatan yang sama baiknya dalam usaha untuk memperoleh response rate yang tinggi. Namun dalam penerapannya, keduanya membutuhkan diskusi lebih lanjut mengingat kedua pendekatan ini memiliki syarat dan kriterianya masing-masing.
TRACER STUDY ITB 2016 20
Pengorganisasian dan pelaksanaan Tracer Study untuk menjadi sukses memiliki dua persyaratan, yaitu harus dilembagakan dan dipertahankan. Namun, itu tidak cukup jika tidak ada upaya untuk perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan infrastruktur, fasilitas, metodologi, komunikasi, publikasi dan lain-lain.
Di Indonesia, pelaksanaan Tracer Study umumnya masih terkendala di sisi kebutuhan, sumber daya dan metodologi dalam pelaksanaannya. Seringkali Tracer Study dilakukan oleh perguruan tinggi hanya karena kebutuhan akan akreditasi, sehingga pelaksanaannya tidak dilakukan secara rutin. Selain itu, sumber daya pelaksana Tracer Study umumnya masih dianggap kurang memadai dan hal ini disertai dengan kesulitan dalam menerapkan metodologi yang tepat dalam pelaksanaannya.
Pada dasarnya, Inovasi harus terus dikembangkan untuk mendapatkan keberhasilan pelaksanaan. Salah satu indikator keberhasilan dalam perbaikan adalah peningkatan jumlah responden / tingkat respon dari tahun ke tahun. Tracer Study ITB telah dilakukan sejak tahun 2012 dengan tingkat respon yang terus meningkat, 50% pada tahun 2012, 72% pada tahun 2013, 80% pada tahun 2014 dan 93 % pada tahun 2015.
TRACER STUDY ITB 2016 21
KO K ON NS SE EP P T TR R AC A CE ER R S ST TU UD DY Y I I NS N ST TI I TU T UT T T T EK E KN NO OL LO OG GI I B BA AN ND DU UN N G G
1. 1 .1 1 K KO ON NS SE EP P D DA AS SA AR R
Tracer Study atau yang sering disebut sebagai survey alumni atau survey “follow up” adalah studi mengenai lulusan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi. Studi ini mampu menyediakan berbagai informasi yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi hasil pendidikan tinggi dan selanjutnya dapat digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Tracer Study juga bermanfaat dalam menyediakan informasi penting mengenai hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja professional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders), dan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi.
INPUT Study conditions and
provisions
OUTPUT Knowledge,
skills, motivation,
grades
OUTCOMES Transition employment, work service to
society
PROCESS Teaching and
learning INPUT
Student’s biodata, experiences,
motives
TRACER STUDY
(sumber: Schomburg, 2011)
Gambar 1.1 Konsep Dasar Tracer Study
Perguruan tinggi perlu melaksanakan Tracer Study karena membutuhkan umpan balik dari alumni dalam usahanya untuk perbaikan sistem dan pengelolaan
1 1
TRACER STUDY ITB 2016 22
pendidikan. Perguruan tinggi di awal tahun ajaran menentukan arah kebijakan pendidikan tinggi dari masukan berupa kondisi, pengalaman, dan motivasi mahasiswa baru yang masuk ke perguruan tinggi tersebut. Masukan mengenai kondisi, pengalaman dan motivasi ini menentukan pula perguruan tinggi dalam menerapkan sistem dan pengelolaan pendidikan dalam hal pola/proses pengajaran dan pembelajaran, penelitian, praktikum, workshop, laboratorium, studio ataupun riset. Penerapan sistem pengajaran dan pembelajaran inipun akan dipengaruhi pula oleh kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi.
Hasil dari masukan berupa kondisi, pengalaman dan motivasi mahasiswa, sistem dan kebijakan pendidikan di perguruan tinggi, dan proses pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi akan membantu dalam membentuk karakter/kompetensi dari lulusan perguruan tinggi itu sendiri. Lulusan/alumni dari perguruan tinggi umumnya akan memiliki pengetahuan, kemampuan, motivasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja
Hasil dari pendidikan tinggi adalah pengetahuan, kemampuan dan kompetensi alumni perguruan tinggi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Hasil-hasil ini beserta kondisi saat alumni menjalani pekerjaan di awal karir mereka merupakan hal-hal yang dibutuhkan bagi perguruan tinggi untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan. Kebutuhan untuk mengetahui rekam jejak alumni serta hubungan pendidikan tinggi dengan pekerjaan inilah yang menjadi konsep dasar dalam penelitian Tracer Study.
1. 1 .2 2 T TU UJ JU UA AN N T TR R AC A CE ER R S ST TU UD DY Y I IT TB B
Tracer Study bertujuan untuk mengetahui hasil pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia usaha dan industri, keluaran pendidikan berupa penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi, proses
TRACER STUDY ITB 2016 23
pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap pemerolehan kompetensi serta input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut terhadap informasi lulusan.
(dikembangkan dari INCHER – Schomburg)
Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB
Tracer Study bagi ITB itu sendiri memiliki beberapa tujuan penting dalam pelaksanaannya. Tujuan itu antara lain, (i) Untuk memperoleh informasi penting berupa umpan balik alumni sebagai perbaikan, pengembangan sistem dan pengelolaan pendidikan perguruan tinggi, baik fasilitas, pola pengajaran dan pembelajaran, proses, serta pelayanan, (ii) Sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui relevansi pendidikan tinggi dengan pekerjaan (hardskill, softskill, factor internal/eksternal, kompetensi, kontribusi, dsb), (iii) Sebagai umpan balik bagi jaminan kualitas perguruan tinggi atau dalam menentukan kebijakan pendiidkan secara nasional, (iv) Untuk membantu perguruan tinggi dalam proses akreditasi, baik nasional maupun internasional, (v) Memberikan masukan dan data penting bagi Human Resource (HRD) perusahaan mengenai karakteristik alumni/lulusan perguruan tinggi itu sendiri, (vi) Memberikan bukti empiris mengenai alumni terkait pekerjaan, awal karir, relevansi pekerjaan alumni dengan pendidikan tinggi, dsb, (vii) Sebagai informasi bagi mahasiswa, orang tua, dosen,
TRACER STUDY ITB 2016 24
administrasi pendidikan dan para pelaku pendidikan mengenai alumni/lulusan perguruan tinggi.
1. 1 .3 3 M MA AN NF FA AA AT T T TR RA AC CE ER R ST S TU UD DY Y IT I TB B
Manfaat Tracer Study tidak terbatas pada perguruan tinggi saja, tetapi lebih jauh lagi dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan (link) antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri. Tracer Study dapat menyajikan informasi mendalam dan rinci mengenai kecocokan/match kerja baik horisontal (antar berbagai bidang ilmu) maupun vertikal (antar berbagai level/strata pendidikan). Dengan demikian, Tracer Study dapat ikut membantu mengatasi permasalahan kesenjangan kesempatan kerja dan upaya perbaikannya. Bagi perguruan tinggi, informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia usaha dan industri dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran. Di sisi lain, dunia usaha dan industri dapat melihat ke dalam perguruan tinggi melalui Tracer Study, dan dengan demikian dapat menyiapkan diri dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang lebih relevan bagi sarjana pencari kerja baru.
Bagi ITB, Tracer Study dilakukan untuk mendapatkan manfaat sebagai berikut:
Sebagai database alumni yang terdata berdasarkan Program Studi (Prodi) dan angkatan (tahun masuk);
Sebagai masukan/informasi penting bagi pengembangan perguruan tinggi;
Sebagai alat evaluasi untuk melihat relevansi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri;
Sebagai masukan bagi perbaikan kinerja dosen dan staf administrasi;
Sebagai masukan bagi perbaikan kurikulum;
Sebagai bahan evaluasi untuk mengikuti akreditasi internasional;
Sebagai bahan untuk membangun jaringan/network alumni.
TRACER STUDY ITB 2016 25
1. 1 .4 4 M ME E TO T OD DO OL LO OG GI I T TR RA AC CE ER R S ST TU UD DY Y I IT T B B
Pelaksanaan Tracer Study di ITB tidak berjalan dengan sendirinya, namun terdiri dari beberapa tahapan dan peranan beberapa komponen. Komponen yang dimaksud disini salah satunya adalah organisasi dari Tracer Study ITB. Dalam organisasi Tracer Study ITB, pelaksanaannya diketuai oleh Kepala ITB Career Center. Ketua Pelaksana membawahi beberapa bagian, yaitu Keuangan, Administrasi, dan Asisten Peneliti. Sementara itu, Tim Tracer Study ITB terdiri dari satu Peneliti Utama, satu Peneliti Pendamping, beberapa Asisten Peneliti, Tim Informasi Teknologi, Tim Teknis dan Sekretariat termasuk Tim Surveyor serta Tim Sarana dan Prasarana. Pelaksanaan Tracer Study ITB juga berada dibawah tanggung jawab Kepala Lembaga Kemahasiswaan. Tracer Study ITB itu sendiri berada dibawah perlindungan dua wakil rektor, yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni.
Koordinator Pelaksana/Peneliti Utama Kepala ITB Career Center
Administrasi ITB Career Center
Asisten Peneliti Keuangan
Tim IT Tim Teknis dan Sekretariat Tim Sarana dan Prasarana
Tim Surveyor Penanggung Jawab Kepala Lembaga Kemahasiswaan
Pelindung
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni
Peneliti
Asisten Peneliti Asisten Peneliti
Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti
Asisten Peneliti Asisten Peneliti
Gambar 1.3 Organisasi Tracer Study ITB (Mei 2016)
TRACER STUDY ITB 2016 26
Dalam pelaksanaan Tracer Study, hal pertama yang harus dilakukan adalah pengumpulan database responden/alumni. Teknik pengumpulan database dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misal mengambil database alumni melalui Prodinya masing-masing. Teknik pengumpulan database yang dilakukan oleh Tim Tracer Study ITB adalah dengan menggunakan tiga cara, yaitu menghubungi Direktorat Pendidikan (Dirdik) ITB, Program Studi (Prodi) dan Surveyor (alumni yang ditunjuk oleh Tim Tracer Study ITB).
Pengajuan/Permohonan Database Alumni kepada Dirdik ITB
Pengajuan/Permohonan Database Alumni kepada Prodi ITB
Cross Check Database Alumni dari Dirdik ITB dengan Prodi ITB
Penyusunan Draft Database Alumni Tracer Study ITB
Perbaikan dan Melengkapi Draft Database Alumni pada Surveyor Angkatan per Prodi
Database Alumni Final Tracer Study ITB
Database yang diperoleh dari Dirdik ITB dan Prodi terkait alamat kontak dan email umumnya belum update/kosong/
tidak valid Database yang diperoleh dari Dirdik ITB
dan Prodi memiliki perbedaan terkait jumlah lulusan (alumni bisa terdata atau
tidak)
Draft database oleh Surveyor dilengkapi dan diperbaiki sehingga alamat dan
nomor kontak, email serta jumlah lulusan ter-update Perbaikan database oleh Surveyor
dilakukan hingga pelaksanaan Tracer Study ITB berakhir
Gambar 1.4 Penyempurnaan Database Tracer Study ITB
Database yang didapat dari ketiga cara ini pada dasarnya saling melengkapi kebutuhan database itu sendiri. Dirdik ITB memberikan database alumni secara lengkap namun data alamat, nomor kontak yang tidak update. Prodi memiliki fungsi untuk memeriksa ketepatan jumlah alumni yang diperoleh dari Dirdik ITB.
Sementara Surveyor sangat berperan dalam melengkapi database yang diperoleh dari Dirdik ITB dan Prodi, terutama untuk memberikan alamat email dan nomor kontak yang terbaru.
Pelaksanaan Tracer Study ITB menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data. Kuesioner yang digunakan saat ini adalah kuesioner online,
TRACER STUDY ITB 2016 27
yang bisa di akses di http://karir.itb.ac.id/tracerstudy. Kuesioner online ini terdiri dari lima halaman utama dan satu halaman tambahan berupa halaman khusus pertanyaan dari PRODI ITB.
International Core Questionnaire (UNITRACE)
Indonesia Core Questionnaire (INDOTRACE)
ITB Core Questionnaire
Kuesioner Tracer Study ITB
Upload
Sosialisasi kepada PRODI ITB Prodi Core
Questionnaire +
+
+
Meeting Meeting
Gambar 1.5 Kuesioner Tracer Study ITB
Kuesioner Tracer Study ITB dibangun tidak dengan sendirinya melainkan dengan mengadopsi dari beberapa core quessionaire yang disesuaikan dengan kebutuhan dari ITB itu sendiri. Core quessionaire ini terdiri dari International Core Quessionaire (UNITRACE), Indonesia Core Quessionaire (INDOTRACE), ITB Core Quessionaire dan Prodi Core Quessionaire. Kuesioner yang diperoleh dari Prodi merupakan hasil masukan dari sosialisasi yang dilakukan Tim Tracer Study ITB dengan Prodi di ITB.
Secara umum, pelaksanaan Tracer Study ITB dilakukan melalui berbagai macam proses. Langkah awal dalam pelaksanaan Tracer Study ITB adalah penyusunan
TRACER STUDY ITB 2016 28
rencana kerja dan pengumpulan database alumni, yang diperoleh dari Dirdik ITB dan Prodi. Database yang diperoleh ini kemudian diberikan kepada Surveyor untuk dilengkapi, terutama terkait alamat email dan nomor kontak karena dalam pelaksanaan Tracer Study ITB kedua hal tersebut merupakan kebutuhan utama dalam berkomunikasi dengan alumni. Setelah database yang diperoleh lengkap, Tim Tracer Study ITB kemudian mengirimkan email permohonan pengisian kuesioner kepada alumni. Data yang diperoleh dari alumni yang sudah mengisi kuesioner akan disimpan dalam server Tracer Study ITB, untuk kemudian diolah dan di analisis jika kebutuhan data sudah memenuhi target, sementara alumni yang belum mengisi kuesioner akan dilaporkan kembali pada Surveyor.
Tahap Perencanaan dan Persiapan Tahap Pelaksanaan Tracer Study ITB
Tahap Penutupan Kuesioner dan Analisis Data Tahap Laporan
Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
Tahap Perencanaan Penyusunan rencana kerja
Penyusunan kuesioner Pengajuan database alumni pada Dirdik ITB
dan PRODI ITB Tahap Persiapan Uji coba sistem kuesioner Pemilihan dan pengajuan Surveyor Perbaikan database alumni oleh Surveyor
Upload database alumni pada sistem
Pertemuan dengan Surveyor tahap I
Email blast Update database alumni Update status pengisian
kuesioner
Pertemuan dengan Surveyor tahap II
Email blast Update database alumni Update status pengisian
kuesioner
Pertemuan dengan Surveyor tahap III
Email blast SMS blast mulai minggu
ke-2 hingga ke-4 Kontak via Telepon pada
minggu terakhir Update database alumni Update status pengisian
kuesioner
Pemberitahuan penutupan kuesioner Tracer Study ITB
Pengolahan data Analisis data Penyusunan buku
laporan Sosialisasi hasil Tracer
Study ITB Pembagian buku
laporan
Gambar 1.6 Tahapan Pelaksanaan Tracer Study ITB
TRACER STUDY ITB 2016 29
Tracer Study ITB dalam pelaksanaannya terbagi kedalam empat tahapan, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap pelaksanaan Tracer Study ITB, tahap penutupan kuesioner dan analisis data, serta tahap laporan.
Mulai
Penyusunan Rencana Kerja
Tracer Study
Database Alumni (dari
DIKTI &
PRODI)
Pengelompokan database alumni berdasarkan jurusan
dan menentukan surveyor
Konfirmasi dan update database
alumni melalui surveyor
Pengisian kuesioner oleh
alumni
Penghimpunan data respon dari alumni YA
Waktu pelaksanaan =
Bulan ke 3
TIDAK
Pengiriman sms blast lebih dari 3 kali
Menghubungi via telephone untuk menginformasikan
permohonan pengisian kuesioner TIDAK
YA
TIDAK YA
Analisis Data Selesai
Rekomendasi surveyor untuk menghubungi via no
kontak
YA
TIDAK
Pengiriman email permohonan
pengisian kuesioner
Pengiriman sms permohonan pengisian kuesioner secara masal
Gambar 1.7 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB
Alumni yang tidak/belum mengisi kuesioner dapat diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain motivasi kurang, alamat email salah atau karena kesibukkan. Pada prosesnya, alumni yang tidak/belum mengisi kuesioner akan dilaporkan pada
TRACER STUDY ITB 2016 30
Surveyor. Hal ini dimaksudkan agar Surveyor dapat membantu Tim Tracer Study ITB terutama untuk memperbaiki kesalahan alamat email, mengingatkan alumni untuk mengisi kuesioner (reminder) dan memberikan motivasi tambahan dalam pengisian kuesioner.
Start
Cek email dan status pengisian kuesioner oleh tim
kesekretariatan
Reporting update status pengisian kuesioner alumni
oleh tim kesekretariatan pada surveyor per
prodi
Bulan ke-3
Email blast Reporting
rekomendasi penginformasian tracer study oleh tim surveyor pada tim kesekretariatan
SMS blast Minggu ke 4 Penginformasian
tracer study via telphone
Minggu ke -1
TIDAK YA
TIDAK Status pengisian
alumni = SELESAI TIDAK
YA
TIDAK Analisis Data
Selesai
YA
YA
Rekomendasi surveyor untuk menghubungi via no
kontak = ok YA
TIDAK
Gambar 1.8 Email Blast Metode ITB
Hasil yang diperoleh dari laporan yang diberikan kepada Surveyor kemudian dikembalikan kepada Tim Tracer Study ITB. Oleh Tim Tracer Study ITB, laporan yang dikembalikan dapat berupa perbaikan database ataupun rekomendasi pengiriman kembali email permohonan pengisian kuesioner kepada alumni. Proses ini berjalan hingga waktu pelaksanaan Tracer Study ITB berakhir, yaitu tiga bulan.
TRACER STUDY ITB 2016 31 Start
Pengiriman SMS Blast
Pengupdatean no kontak oleh surveyor dan rekomendasi waktu
penginformasian tracer study SMS terkirim
Reporting pada surveyor
TIDAK
YA Response
Negatif
YA Pengisian Kuesioner
TIDAK TIDAK
Analisis Data End
YA
Gambar 1.9 SMS Blast Metode ITB
Selama tiga bulan pelaksanaan Tracer Study ITB, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pengiriman email kepada seluruh alumni (email blast) hanya dilakukan sekali dalam seminggu, kecuali Surveyor memberikan rekomendasi untuk mengirimkan email lebih dari sekali. Pengiriman email blast hanya dilakukan kepada alumni yang belum mengisi kuesioner. Pada bulan ke-3 (terakhir), dilakukan dua teknik pelaksanaan yang berbeda dalam reminder pengisian kuesioner kepada alumni yang belum mengisi. Kedua teknik yang dimaksud adalah pengiriman permohonan menggunakan SMS blast dan menghubungi via telepon.
Kedua hal ini harus dilakukan dengan rekomendasi dari Surveyor pula.
TRACER STUDY ITB 2016 32
Telah dikatakan sebelumnya, salah satu cara dalam reminder pengisian kuesioner kepada alumni adalah dengan menggunakan SMS blast. Teknik ini dilakukan pada bulan terakhir pelaksanaan Tracer Study ITB. Pelaksanaan SMS blast itu sendiri adalah sebanyak 3 kali, yaitu minggu kedua, ketiga dan keempat. Saat SMS blast dilakukan harus diperhatikan pula jeda waktu dengan pelaksanaan email blast.
SMS blast tidak dilakukan bersamaan dengan pengiriman email blast. Untuk gambaran lengkap proses SMS blast ini sendiri dapat dilihat pada Gambar 1.8 dan Gambar 1.9.
Teknik lainnya yang dilakukan pada bulan terakhir pelaksanaan Tracer Study ITB adalah menghubungi via telepon. Lebih rinci, reminder melalui telepon hanya dilakukan di minggu terakhir dan kondisi darurat. Kondisi darurat ini maksudnya adalah kondisi saat pencapaian data dari Prodi tertentu masih jauh dari target awal pelaksanaan Tracer Study ITB. Proses reminder via telepon ini secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 1.8.
TRACER STUDY ITB 2016 33
TR T RA AC CE ER R S ST TU UD DY Y: : AN A NA AL LI IS SI I S S D DA AN N R RI I SE S ET T S ST TA AT TI IS ST T IK I KA A
2. 2 .1 1 D DE EF FI IN NI IS SI I ST S TA AT TI IS ST T IK I K D DA AN N S ST T AT A T IS I ST TI IK KA A
Statistik dan statistika pada dasarnya merupakan dua hal yang berbeda dalam definisinya. Statistik diartikan sebagai nilai-nilai ukuran data yang mudah dimengerti (Pasaribu, 2016). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, statistik sendiri diartikan sebagai catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Sementara statistika diartikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis dan penarikan kesimpulan atas data (Pasaribu, 2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri mengartikan statistika sebagai ilmu tentang cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka; pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan (angka-angka).
Kata kunci yang membedakan diantara statistik dan statistika adalah yang satu lebih sebagai nilai-nilai dan satunya sebagai bagian dari ilmu. Berdasarkan definisi dari statistik dan statistika, menurut Pasaribu (2016) maka statistika dapat dipahami sebagai ilmu yang merupakan cabang matematika (terapan) yang membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima.
2 2
TRACER STUDY ITB 2016 34
2. 2 .2 2 J JE EN NI IS S S ST TA AT T IS I ST TI IK KA A
Statistika yang dikenal saat ini terdapat beberapa jenis, masing-masing dapat digolongkan berdasarkan pada orientasi pembahasannya ataupun tujuan analisisnya. Berdasarkan pada orientasi pembahasannya, statistika dibedakan menjadi statistika matematik dan statistika terapan sedangkan berdasarkan tujuan analisisnya, statistika dibedakan menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensi.
Secara pengertian, statistika matematika dapat dipahami sebagai statistika teoritis yang lebih berorientasi pada pemahaman model dan teknik-teknik statistika.
Sementara statistika terapan dapat dipahami sebagai statistika yang lebih menekankan pembahasannya pada pemahaman intuitif atas konsep dan teknik- teknik statistika serta penggunaannya pada berbagai bidang ilmu.
Dalam Tracer Study ITB, jenis statistika yang seringkali digunakan dalam pembuatan laporan (penyajian data) adalah statistika deskriptif dan statistika inferensi. Statistika deskriptif adalah statistika yang dalam analisisnya bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang data yang dianalisis. Statistika deskriptif ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data. Jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik), sedangkan jika data yang dianalisis berasal dari populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran populasi (parameter). Sementara statistika inferensia adalah statistika yang berkaitan dengan analisis sampel untuk penarikan kesimpulan tentang karakteristik populasi. Dalam statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi dari hal-hal yang bersifat khusus, sehingga terkadang statistika inferensia sering juga disebut dengan statistika induktif atau statistika penarikan kesimpulan.
TRACER STUDY ITB 2016 35
2. 2 .3 3 J JE EN NI IS S O OB BS SE E RV R VA AS SI I/ /D DA AT TA A
Observasi/data merupakan bagian penting dalam melaksanakan suatu penelitian terutama untuk membantu hasil analisis pada penelitian tersebut. Observasi/data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengukuran langsung secara cermat di lapangan.
Dalam penelitian Tracer Study, observasi/data merupakan bagian penting yang menjadi komoditas utama dalam menyampaikan/memberikan gambaran hasil dari pelaksanaan Tracer Study itu sendiri. Tanpa adanya observasi/data penelitian Tracer Study tidak akan memberikan gambaran apapun terutama terkait salahsatu tujuan utamanya dalam memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi.
(Pasaribu, 2016)
Gambar 2.1 Jenis-Jenis Observasi/Data
Observasi/data itu sendiri dalam statistika dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Observasi/data kualitatif lebih berhubungan dengan data nominal (tidak mengenal urutan dan operasi matematika) serta data ordinal/rank
TRACER STUDY ITB 2016 36
(mengenal urutan dan atau operasi aritmatika). Sementara observasi/data kuantitatif lebih lebih terhubung kepada data diskrit (berhubungan dengan ‘proses menghitung’, dan pengamatan atas himpunan terhitung) serta data kontinu (didasarkan pada suatu selang /interval sehingga meliputi semua bilangan riil).
2. 2 .4 4 K KA AR RA AK K TE T ER RI IS ST T IK I K D DI IS ST TR RI IB BU US SI I
Analisis dalam statistik tidak terlepas dari perhitungan data, termasuk dalam analisis Tracer Study. Perhitungan data dalam analisis ini melibatkan berbagai macam distribusi bergantung pada kebutuhan dan penggunaannya masing-masing.
Dalam menentukan distribusi yang tepat tentunya akan memperhatikan dari karakteristik distribusi tersebut.
(Pasaribu, 2016)
Gambar 2.2 Karakteristik Distribusi
Pasaribu (2016) memberikan penjelasan mengenai karakteristik distribusi yang dibagi kedalam 2 kriteria, yaitu berdasarkan parameter dan bentuk distribusi.
TRACER STUDY ITB 2016 37
Paramater distribusi yang diperhatikan dalam karakteristik distribusi ini terkait ukuran pemusatan, ukuran penyebaran, kemencengan dan kelancipan. Sementara berdasarkan bentuk distribusi perlu diperhatikan apakah distribusi tersebut tampak simetris, menceng/skew positif, menceng/skew negatif, berpuncak tunggal atau berpuncak jamak (Grafik 2.2).
Dalam analisis data Tracer Study, hal yang biasa dilakukan untuk memperoleh informasi statistik umumnya terkait parameter distribusi ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data. Berdasarkan ukuran pemusatan data hasil statistik yang diberikan akan berupa informasi dimana data terkumpul dengan ukuran/jumlah tertentu. Contoh informasi yang dapat diberikan antara lain mean (rataan), kuartil bawah, kuartil tengah (median), kuartil atas, modus, ataupun persentil. Sementara dari ukuran penyebaran data hasil statistik yang diberikan berupa informasi bagaimana data menyebar di sekitar pusat data. Contoh informasi statistik ini antara lain range (jangkauan data), IQR (jangkauan antar kuartil), variansi, ataupun standar deviasi (simpangan baku).
2. 2 .5 5 A AN NA AL LI IS SI IS S S ST T AT A T IS I ST TI IK KA A D DA AL LA AM M T TR RA AC CE ER R S ST TU UD DY Y I IT T B B
Perkembangan dalam Tracer Study ITB tidak hanya dari sisi infrastruktur saja namun juga terkait kualitas dari analisis data yang diberikan. Maksud dari kualitas analisis data yang diberikan ini terkait dengan penggunaan teknik-teknik analisis yang digunakan dalam Tracer Study ITB mulai lebih mendalam dan informasi yang diberikan jauh lebih lengkap dan rinci. Untuk itu, saat ini Tim Tracer Study ITB turut bekerjasama dengan Tim KK Statistika Matematika ITB dalam melakukan analisis data hasil Tracer Study ITB.
Grafik 2.3 memberikan salah satu gambaran dalam penentuan analisis Tracer Study ITB dengan menggunakan analisis multivariat. Pemilihan teknik analisis multivariat
TRACER STUDY ITB 2016 38
ini dapat diperhatikan bahwa mulai dari menentukan hubungan antar, cakupan yang akan dianalisis serta jenis variabel antar kelompok responden akan menentukan teknik analisis mana yang nantinya digunakan.
(Pasaribu, 2016)
Gambar 2.3 Pemilihan Teknik Analisis Multivariat Interdependen (diadaptasi dari Hair, 2006)
2.5.1 KLASTER LULUSAN ITB
Salah satu teknik analisis yang telah dilakukan dalam analisis data Tracer Study ITB adalah penggunaan analisis klaster terhadap lulusan ITB. Penggunaan analisis klaster ini sendiri lebih jauh untuk pengelompokkan lulusan ITB berdasarkan peran kompetensi yang diperoleh di perguruan tinggi dalam melaksanakan pekerjaan.
Data yang digunakan dalam analisis klaster ini adalah hasil dari Tracer Study ITB 2015.
TRACER STUDY ITB 2016 39
Gambar 2.4 Variabel Analisis Klaster Lulusan ITB berdasarkan Kompetensi
Pada pelaksanaannya, klaster ini dilakukan kepada 3 program studi, yaitu Teknik Kelautan, Mikrobiologi dan Desain Komunikasi Visual. Objek dari pengklasteran ini adalah individu dari masing-masing program studi berdasarkan peran kompetensi yang diperoleh di perguruan tinggi dalam melaksanakan pekerjaan.
Tabel 2.1 Missing Value Kluster Lulusan ITB
Prodi Jumlah
Responden Tidak Bekerja Banyak Individu
% Missing Value
Mikrobiologi 41 17 24 58.5
Teknik Kelautan 41 11 30 26.8
Desain Komunikasi Visual 41 6 35 14.6
Hasil analisis klaster terhadap Prodi Mikrobiologi, Teknik Kelautan dan Desain Komunikasi Visual ini adalah berupa klaster jarak euklidian.
TRACER STUDY ITB 2016 40
Gambar 2.5 Klaster Jarak Euklidian 2.5.2 ANALISIS KOMPONEN UTAMA
Teknik analisis yang telah digunakan dalam Tracer Study ITB selain analisis kluster adalah analisis komponen utama. Berbeda dengan analisis kluster, pada analisis komponen utama tujuannya adalah mereduksi jumlah variabel dengan membentuk variabel baru yang merupakan kombinasi linier variabel lama serta mengidentifikasi karakteristik prodi berdasarkan variabel hasil reduksi.
Gambar 2.6 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (I)
TRACER STUDY ITB 2016 41
Gambar 2.7 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (I)
Dalam analisis komponen utama ini data yang digunakan adalah data hasil Tracer Study ITB 2014, khususnya data alumni dari Prodi Matematika dan Prodi Teknik Kimia. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis ini adalah melakukan standarisasi matriks data asli (dimensionless), menghitung matriks korelasi, mencari nilai dan vektor eigen serta menentukan koefisien kombinasi linier variabel lama (membangun variabel hasil reduksi).
Gambar 2.8 Plot Loading Vector PC yang Terbentuk
TRACER STUDY ITB 2016 42
Gambar 2.9 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (II)
Hasil analisis komponen utama pada Prodi Matematika dan Prodi Teknik Kimia memberikan beberapa hipotesis, yaitu:
a. Data 4 Variabel Kontinu:
- Ada hubungan yang yang kuat (cukup diwakili satu variabel) antara variabel IP dan lama studi, serta penghasilan dan bonus.
- Mungkin ada perbedaan pilihan variabel yang berhubungan antara jurusan sains dan teknik.
b. Data 11 Variabel Rank:
- Ada hubungan yang kuat antara; variabel belajar, terus belajar, adaptasi dan analisis; internet dan computer; riset, analisis dan tanggung jawab; presentasi dan laporan.
- Ada perbedaan antara jurusan sains dan teknik.
TRACER STUDY ITB 2016 43
Gambar 2.10 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (II) 2.5.3 ANALISIS KORESPONDENSI
Analisis korespondensi pada analisa hasil Tracer Study pada dasarnya dapat juga dilakukan. Analisis korespondensi pada Tracer Study ITB dilakukan untuk melihat pengaruh program studi bagi karir alumni. Pada analisis korespondensi ini visualisasi dilakukan terhadap dua prodi, yaitu Prodi Teknik Perminyakan dan Prodi Sains dan Teknologi Farmasi.
Tabel 2.2 Visualisasi Analisis Korespondensi
Manfaat program studi dalam meningkatkan kewirausahaan
Tidak
Bermanfaat (TB)
Cukup Bermanfaat
(CB) Bermanfaat (B) Total
Program studi Teknik Perminyakan (TM) 30 29 6 65
Sains dan Teknologi
Farmasi (STF) 14 33 15 62
Total 44 62 21 127