• Tidak ada hasil yang ditemukan

AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol.03, No.01, Agustus 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol.03, No.01, Agustus 2021"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan PENGARUH PENAMBAHAN FERMENTASI PROBIOTIK TERHADAP EFISIENSI

DAN KONVERSI PAKAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Yovita Dhaja1, Maria Imaculata Rume2, Sofia Dhengi2

1 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNIPA Maumere

2 Staff Pengajar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNIPA Maumere Email : imaculata8414@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik terhadap efisiensi dan konversi pakan benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Variable dari penelitian ini adalah efisienis pemanfaatan pakan (EPP), konversi pakan (FCR) dan kualitas air (suhu dan pH). Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh penambahan probiotik terhadap efisiensi dan konversi pakan benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) tidak berbeda nyata dimana nilai rata-rata efisiensi pakan yang tertinggi terdapat pada dosis probiotiknya 20 mL/kg pakan dengan nilai efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 89,74 % dan nilai konversi pakan sebesar 5,17gram. Tingginya nilai efisiensi pakan disebabkan karena pemberian probiotik dengan dosis 20 mL/kg pakan mampu diserap oleh tubuh ikan sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan. Ikan dapat memanfaatkan pakan yang diberikan secara optimal sehingga pakan tersebut terserap dengan baik. Nilai efisensi pemanfaatan pakan terendah pada dosis 0 mL/kg pakan (dosis kontrol) yaitu tanpa penambahan probiotik di dalam pakan, dengan nilai efisiensi sebesar 79,54 % dan nilai konversi pakan sebesar 4,62 gram. Hal ini disebabkan karena kurangnya penyerapan pakan rendahnya efisiensi pakan dan dipengaruhi aktivitas pencernaan yang tidak dibantu oleh adanya penambahan probiotik sehingga penyerapan energi untuk pertumbuhan ikan juga kurang baik. Parameter kualitas air meliputi suhu yang ideal untuk pemeliharaan ikan Lele suhu 240C-290C dan pH air 6-8.

Kata Kunci: Efisiensi, Lele Dumbo (Clarias gariepinus), Konversi Pakan, Probiotik.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) termasuk salah satu dari keenam komoditas lainnya yaitu, rumput laut, patin, bandeng, nila, dan kerapu yang akan dipacu pengembangan budidayanya dengan tujuan meningkatkan produksi budidaya pada beberapa tahun kedepan (Riyanto et al., 2010). Namun masih ada beberapa masalah dalam usaha budidaya ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus), salah satunya adalah masalah pakan (Arif et al., 2016). Ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) memiliki keunggulan yaitu pertumbuhannya tergolong cepat, toleransi terhadap kualitas air yang kurang baik, relatif

(2)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan tahan terhadap penyakit dan dapat dipelihara hampir disemua wadah budidaya (Nasrudin, 2010). Pakan merupakan salah satu faktor penentuan keberhasilan usaha budidaya ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) yang menunjang pertumbuhan, efisiensi pakan dan kelangsungan hidup ikan budidaya, pakan yang tersedia berkualitas baik, kuantitas, ukuran dan bentuknya, namun harga pellet yang mahal menjadi kendala besar dalam budidaya ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) karena biaya produksi untuk pakan sekitar 60-70%

yang harus dikeluarkan dari total biaya produksi.

Probiotik menurut Ahmadi et al., (2012) adalah produk yang tersusun oleh biakan mikroba atau pakan alami mikroskopik yang bersifat menguntungkan dan memberikan dampak bagi peningkatan keseimbangan mikroba saluran usus hewan inang. Berdasarkan hasil penelitian menurut (Arif et al., 2016), penggunaan probiotik dalam pakan ikan mampu meningkatkan daya cerna ikan terhadap pakan dengan meningkatkan efisiensi pakan pada benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang mengkaji pengaruh probiotik dalam pakan tehadap tingkat konsumsi pakan dan efisiensi pakan ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus). Pakan tersebut dapat memberikan pengaruh secara maksimal dan menghasilkan bobot biomassa ikan yang lebih besar, juga dapat menekan biaya pakan serta dapat memperbaiki kualitas perairan budidaya, maka perlu dicarikan solusinya dengan cara melakukan pemberian pakan dengan probiotik (Gunawan & Bagus, 2011). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penambahan Fermentasi Probiotik Terhadap Efisiensi dan Konversi Pakan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah :

1. Bagaimana pengaruh penambahan probiotik terhadap efisiensi pakan benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus)?

2. Bagaimana pengaruh penambahan probiotik terhadap konversi pakan benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus)?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

(3)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan 1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik terhadap efisiensi pakan benih

ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus).

2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik terhadap konversi pakan pada benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus).

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 01 September 2020 sampai tanggal 01 Oktober 2020 selama 30 hari di Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Nipa.

Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Pemeliharaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Alat yang akan digunakan selama penelitian terdiri dari baskom plastik yang berukuran 30 cm x 60 cm x 40 cm, berjumlah 12 buah dengan volume air sebanyak 50 liter dan tinggi air 25 cm, berfungsi sebagai sarana atau wadah pemeliharaan ikan Lele dumbo, keranjang pakan 1 buah berfungsi untuk menampung pakan ikan, scoopnet 1 buah berfungsi untuk menangkap ikan dan mengambil sisa kotoran yang ada di wadah pemeliharaan, timbangan analitik 1 buah berfungsi untuk sampling, mistar 1 buah berfungsi untuk mengukur ikan, thermometer 1 buah berfungsi untuk mengukur suhu air, ph meter 1 buah berfungsi untuk mengukur keasaman air, oven 1 buah berfungsi untuk pengeringan pakan, blender 1 buah berfungsi penghalus pakan yang sudah kering, mol daging 1 buah berfungsi untuk pencetak dan pembentuk pakan, selang berfungsi untuk alirkan udara dari aerator ke aerasi, pipa paralon kecil berfungsi untuk instalasi, batu aerasi berfungsi untuk membentukan gelembung dan aerator berfungsi untuk mensuplai oksigen.

Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) D60 hari, bobot awalnya 4-8 gram, dan panjang 7-8 cm. Pakan buatan sendiri terdiri dari tepung ikan sebanyak 890 gram, tepung kedelai sebanyak 890 gram, dedak halus sebanyak 490 gram, jagung halus sebanyak 490 gram, tepung tapioka sebanyak 200 gram, vitamin (vitacik) sebanyak 10 gram, mineral sebanyak 30 gram, minyak ikan dan air secukupnya. Bahan probiotik terdiri dari air kelapa tua 3 liter, air cucian beras 1 liter, air tebu ½ liter, buah pepaya 2 buah, gula merah ½ kg.

(4)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Alat dan Bahan Pembuatan Pakan Fermentasi Probiotik

Bahan-bahan pembuatan pakan Lele dumbo adalah sebagai berikut : tepung ikan, tepung kedelai, dedak halus, jagung halus, tepung tapioka, vitamin (vitacik), mineral, minyak ikan, dan air. Sedangkan alat yang digunakan untuk pembuatan pakan antara lain : alat masak atau alat pengukus, alat pengaduk pakan, alat penimbang, alat pengayak, alat penggiling, alat untuk pencampuran pakan atau penyimpanan pakan.

Bahan-bahan pembuatan probiotik adalah sebagai berikut : air kelapa tua, air cucian beras, air tebu, buah pepaya, gula merah. Sedangkan alat yang digunakan dalam pembuatan probiotik antara lain : ember ukuran besar dan kecil, blender, saringan kelapa, alat pengaduk, talenan, pisau, jerigen untuk penimpanan probiotik.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (percobaan), yaitu mengadakan percobaan untuk melihat suatu hasil dengan tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperiment dan menyediakan kontrol perbandingan (Sangadji et al., 2010). Teknik pengumpulan data dilakukan dengaan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung, yaitu suatu cara pengambilan data menggunakan mata tanpa pertolongan alat standar lain (Nazir, 2014).

Rancangan Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 12 satuan percobaan.

Prosedur Kerja

Persiapan Wadah atau Media Hidup Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Wadah penelitian dicuci menggunakan deterjen, kemudian diisi air tawar sebanyak 50% dari volume wadah. Penempatan wadah penelitian di dalam laboratorium dilakukan

(5)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan secara acak pada masing-masing perlakuan. Adapun tata letak masing-masing penelitian setelah pengacakan disajikan pada Gambar 1, sebagai berikut :

Gambar 1. Tata Letak Wadah Penelitian Secara Acak

Persiapan Ikan Uji

Benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) yang akan digunakan pada penelitian ini sebanyak 180 ekor dengan pembagian 15 ekor/baskom pada 12 baskom yang berasal dari kolam air tawar yang terletak di Kampung Garam Maumere dan tidak dibedakan jenis kelamin (UnSex). Apabila setelah benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) tiba di lokasi penelitian ikan tersebut langsung diaklimatisasikan agar benih ikan Lele dumbo tidak stres. Ikan dipelihara terlebih dahulu selama 5 hari agar ikan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, setelah itu ikan uji dipindahkan ke wadah unit percobaan.

Persiapan Pakan Uji

Formulasi pakan dihitung dengan menggunakan metode pearsons square (Metode Segiempat Pearsons). Metode pearsons square ini dalam menyusun formulasi pakan akan kebutuhan bahan pakan dan kandungan protein masing-masing bahan pakan yaitu protein basal adalah semua bahan baku pakan, baik nabati, hewani danlimbah industri yang memiliki kandungan protein kurang dari 20%, dan protein suplemen adalah semua bahan baku pakan, baik nabati, hewani dan limbah industri yang memiliki kandungan protein lebih dari 20%. Kebutuhan bahan pakan dalam penelitian ini antara lain : tepung ikan sebanyak 890 gram, tepung kedelai sebanyak 890 gram,dedak halus sebanyak 490 gram, tepung jagung sebanyak 490 gram, tepung tapioka sebanyak 200 gram, vitamin (vitacik) sebanyak 10 gram, mineral sebanyak 30 gram dan minyak ikan secukupnya.

Persiapan Bahan Probiotik

(6)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Bahan yang diperlukan untuk pembuatan probiotik antara lain :

air kelapa tua 3 liter, air cucian beras 1 liter, air tebu ½ liter, buah pepaya 2 buah, gula merah ½ kg.

Pembuatan Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

a. Siapkan semua bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan pakan, dan dibuat sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan

b. Campurkan bahan-bahan tersebut yang sudah diayak halus: tepung ikan, tepung kedelai, dedak halus, jagung halus, tepung tapioka, vitamin, mineral tambahkan minyak ikan dalam satu wadah.

c. Semua bahan yang sudah dimasukkan dalam satu wadah dicampur air secukupnya, semua bahan harus tercampur rata.

d. Bahan yang sudah dicampur siap dimol, dengan menggunakan mol pakan.

e. Pakan ikan yang sudah dimol, dibentuk kecil, sesuai dengan bukaan mulut ikan.

f. Setelah dibentuk, pakan tersebut kemudian dijemur sampai benar-benar kering.

Setelah kering, pakan tersebut diangkat dan mulai diberikan pada ikan yang dipelihara.

Gambar 2. Pakan (Pellet) Pembuatan Probiotik

a. Buah pepaya dibelah kemudian dibuang bijinya lalu diblender dan diambil sarinya.

b. Gula merah diiris, lalu diencerkan dengan air cucian beras.

c. Campurkan bahan-bahan yang digunakan satu per satu sambil diaduk.

d. Setelah semua bahan selesai dicampur, larutan dimasukan ke dalam jerigen lalu ditutup dengan rapat.

(7)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan e. Buka tutupan jerigen 6 jam sekali selama 5-10 menit untuk mengeluarkan gas-

gas yang ada dalam jerigen, lakukan hal serupa dalam 4-5 hari.

f. Setelah probiotik jadi dan dapat disimpan pada suhu kamar. Tidak boleh terkena sinar matahari atau terkena hujan dan disimpan dalam kulkas.

Gambar 3. Probiotik Penebaran Benih

Pakan benih ikan Lele dumbo yang telah diadaptasi selama 5 hari kemudian, ditebarkan ke wadah unit percobaan dengan padat penebaran sebanyak 15 ekor/baskom.

Penebaran benih ikan Lele yaitu kantong plastik segera diapungkan dalam air agar terjadi penyesuaian suhu. Selanjutnya, air dari wadah tersebut dimasukan sedikit demi sedikit tercampur dengan air yang ada didalam ikan dan biarkan keluar ke wadah baskom tersebut.

Apabila tempat pembelian benih berjarak cukup jauh, maka teknik pengangkutan benih perlu diperhatikan yakni sebagai berikut : kantong plasik diisi air bersih, benih ikan dimasukan sedikit demi sedikit, ujung kantong plastik tidak usah ditutup karena ikan butuh oksigen, waktu pengangkutan sebaiknya pada pagi hari atau sore hari.Benih ikan yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : gerakan benih ikannya lincah, benih ikan tidak cacat, ukuran benih ikan hampir seragam, tidak mudah terserang penyakit.

Pemeliharaan Benih

Pemeliharaan benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) dilakukan dengan cara pemberian pakan berupa pakan dan disemprot dengan probiotik. Benih ikan Lele yang berumur 2 bulan dengan bobot berat 4-8 gram dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan

(8)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan yang berjumlah 15 ekor/baskom, setiap wadah diisi dengan 15 ekor benih ikan Lele dumbo yang diadaptasi terlebih dahulu.

Gambar 4. Pemeliharaan Benih Lele dumbo (Clarias gariepinus) Pemberian Pakan

Sebelum pemberian pakan, terlebih dahulu pakan ditimbang sesuai dengan berat ikan sehingga dapat menjaga laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Lele dumbo.

Pemberian pakan yang baik adalah dengan memperhatikan frekuensi pemberian pakan pada ikan Lele dumbo yaitu pemberian pakan sebanyak 5% dari berat bobot ikan (Susanto

& Trianik, 2013). Pakan diberikan secara bertahap sehingga ikan Lele dumbo bisa mengkonsumsi secara optimal. Frekuensi pemberian pakan diberikan tiga kali sehari yaitu pada waktu pagi pukul 08:00 WITA, siang pukul 12:00 WITA, dan sore pukuL 16:00 WITA (Prihadi, 2012).

Penyiponan

Penyiponan untuk menyedot/membuang kotoran ikan dan sisa pakan serta kotoran lain yang terdapat di dasar wadah pemeliharaan. Penyifonan yang dilakukan setiap hari sebelum pemberian pakan diberikan pada pagi hari sebelum jam 08:00, selama 30 hari waktu pemeliharaan selama penelitian berlangsung.

Pengukuran Berat Ikan Uji

Ikan uji sebelum diberi perlakuan ikan tersebut ditimbang berat dan diukur panjang badan setiap 7 hari selama 30 hari penelitian dan dilakukan pada pagi hari. Selama pemeliharaan, ikan diukur selama 7 hari sekali sampai akhir penelitian.

(9)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Variabel Penelitian

Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP)

Rumus untuk menghitung efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) menurut (Amalia et al., 2013) yaitu :

EPP = 𝐖𝐭−𝐖𝐨

𝐅 × 𝟏𝟎𝟎 % Keterangan :

EPP : Efisiensi pemanfaatan pakan (100%).

Wt : Biomassa ikan uji pada akhir penelitian (g).

Wo : Biomasa ikan uji pada awal penelitian (g).

F : Jumlah pakan ikan yang dikonsumsi selama penelitian (g).

Konversi Pakan

Rumus untuk menghitung konversi pakan menurut (Imron, 2014) yaitu : FCR = 𝑭

(𝑾𝒕+𝑫)−𝑾𝒐

Keterangan :

FCR : Food Convertion Ratio (g)

Wo : Berat ikan pada awal penelitian (g) Wt : Berat ikan pada akhir penelitian (g) D : Jumlah ikan yang mati (g)

F : Jumlah pakan yang dikonsumsi (g)

Analisis Data

Data yang diperoleh adalah data efisiensi dan konversi pakan, data yang diperoleh selanjutnya dianalisis ragam dengan menggunakan Analysis Of Varience (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap efisiensi dan konversi pakan.

Data tersebut disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Jika dari analisis ragam diketahui bahwa perlakuan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata atau berbeda sangat nyata maka untuk menentukan perbedaan antar perlakuan. Menurut Gasperz (2006) rumus dari model Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Kusriningrum, 2012).

(10)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Penambahan Probiotik Terhadap Efisiensi dan Konversi Pakan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).

Gambar 5. Grafik Rata-Rata Efisiensi dan Konversi Pakan Selama Penelitian.

Pada Gambar 5 menunjukan bahwa nilai rata-rata efisiensi pakan yang tertinggi terdapat pada dosis probiotiknya 20 mL/kg pakan dengan nilai efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 89,74% dan nilai konversi pakan sebesar 5,17 gram. Tingginya nilai efisiensi pakan diduga karena pemberian probiotik dengan dosis 20 mL/kg pakan mampu diserap oleh tubuh ikan sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan. Ikan dapat memanfaatkan pakan yang diberikan secara optimal sehingga pakan tersebut terserap (Nuraeni et al., 2018). Efisiensi pemanfaaan pakan dengan dosis 25 mL/kg pakan sebesar 85,43 gram dan nilai konversi pakan sebesar 4,94%. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi penambahan dosis probiotik tidak selalu memberikan efek positif terhadap bakteri pada usus ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) yang digunakan probiotik tersebut, maka pertumbuhan akan menurun karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan (Rusdani et al., 2016). Hal ini disebabkan karena semakin tinggi penambahan dosis probiotik tidak selalu memberikan efek positif terhadap efisiensi dan konversi pakan ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) yang semakin menurun seiring dengan peningkatan pemberian probiotik dengan dosis yang semakin meningkat. Sedangkan pada penggunaan dosis probiotik 15 mL/kg pakan dengan

4.62 4.87 5.17 4.94

79.54 81.79

89.74

85.43

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0 mL/kg 15mL/kg 20mL/kg 25 ml/kg

R ATA - R ATA E F I S I E N S I D A N KO N V E R S I PA K A N S E L A M A P E N E L I T I A N

Konversi Pakan (g) Efisiensi Pemanfataan Pakan (%)

(11)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan nilai efisiensi sebesar 81,79% dan nilai konversi pakan sebesar 4,87 gram. Hal ini disebabkan karena faktor tingkat kesukaan ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) terhadap pakan yang diberikan dan kebiasaan makannya serta dosis probiotik yang diberikan, pakan berhubungan erat dengan kesukaan ikan dengan pakan yang diberikan, selain itu dipengaruhi oleh ketersediaan pakan, faktor pilihan ikan dan faktor fisik yang mempengaruhi perairan (Arif et al., 2016). Nilai efisiensi pemanfaatan pakan terendah pada dosis 0 mL/kg pakan (dosis kontrol) yaitu tanpa penambahan probiotik di dalam pakan, dengan nilai efisiensi sebesar 79,54% dan nilai konversi pakan sebesar 4,62 gram.

Menurut (Arif et al., 2016) hal ini disebabkan karena kurangnya penyerapan pakan rendahnya efisiensi pakan dan dipengaruhi aktivitas pencernaan yang tidak dibantu oleh adanya penambahan probiotik sehingga penyerapan energi untuk pertumbuhan ikan juga kurang baik.

Konversi pakan merupakan perbandingan jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah bobot ikan yang dihasilkan. Semakin kecil nilai konversi pakan yang didapat, berarti semakin tinggi tingkat efisiensi ikan dalam memanfaatkan pakan ikan. Dan sebaliknya, apabila konversi pakan semakin besar atau tingkat konversi pakan berarti efisiensi pemanfaatan pakan kurang baik (Ardita et al., 2015). Menurut Iskandar &

Elrifadah (2015), bahwa baik tidaknya suatu kualitas pakan tidak hanya dilihat dari nilai konversi pakan, tetapi juga dapat ditunjukkan dari nilai efisiensi pemanfaatan pakan. Dan semakin rendah nilai konversi pakan, semakin sedikit pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan bobot daging ikan. Artinya semakin efisien pakan tersebut terdapat pertambahan bobot atau pertumbuhan ikan maka pakan tersebut baik bagi pertumbuhan ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus).

Hasil analisis ANOVA menuhjukan bahwa pengaruh penambahan probiotik terhadap konversi pakan pada ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) memberikan pengaruh tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan jumlah pemberian pakan pada ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) terhadap pertambahan bobot badan yang dicapai.

Hasil penelitian menurut Tari et al., (2016) bahwa pengaruh pemberian penambahan probiotik terhadap konversi pakan pada ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan nilai konversi pakan dari yang tertinggi sampai terendah berturut-turut adalah pakan dengan 100% tepung ikan sebesar 1,19, pakan dengan 30% tepung ikan + 70%

(12)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan tepung jagung sebesar 1,27, pakan dengan 100% tepung jagung sebesar 1,28 kemudian pakan dengan 70% tepung ikan 30% tepung dan tepung dedak.

Sedangkan Hasil uji ANOVA nilai efisiensi pakan menunukan bahwa pengaruh penambahan probiotik terhadap efisiensi pemanfaatan pakan pada ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) memberikan pengaruh tidak berbeda nyata. Peningkatan nilai efisiensi pemanfaatan pakan yang dikonsumsi ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) harus memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan secara efisien. Bakteri yang terdapat pada probiotik dapat membantu ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) dalam mencerna pakan sehingga pakan dapat dimanfaatkan dengan baik. Nilai efisiensi pemanfaatan pakan yang baik disebabkan karena jumlah pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara efisien oleh ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) dan tingginya tingkat konsumsi ikan terhadap pakan yang diberikan (Arif et al., 2016). Efisiensi pemanfaatan pakan dipengaruhi oleh pertumbuhan dan nilai kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Semakin rendah nilai efisiensi pemanfaatan pakan menunjukkan bahwa semakin efisien pakan tersebut dan pakan yang diberikan dicerna dengan baik oleh ikan untuk pertumbuhannya. Efisiensi penggunaan pakan yang terbaik dapat dilihat pada nilai konversi pakan yang terendah, hal tersebut menujukkan bahwa kondisi kualitas pakan yang digunakan lebih baik dari dosis yang lain. Kualitas pakan yang baik menyebabkan energi yang diperoleh lebih banyak untuk efisiensi dan konversi pakan sehingga dengan pemberian pakan yang sedikit diharapkan pertumbuhannya akan meningkat (Ardita et al., 2015).

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan probiotik terhadap efisiensi dan konversi pakan benih ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) tidak berbeda nyata, dimana nilai rata-rata efisiensi pakan yang tertinggi terdapat pada dosis probiotiknya 20 mL/kg pakan dengan nilai efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 89,74% dan nilai konversi pakan sebesar 5,17 gram. Tingginya nilai efisiensi pakan disebabkan karena pemberian probiotik dengan dosis 20 mL/kg pakan mampu diserap oleh tubuh ikan sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan. Ikan dapat memanfaatkan pakan yang diberikan secara optimal sehingga pakan tersebut terserap dengan baik. Nilai efisiensi pemanfaatan pakan terendah pada dosis 0 mL/kg pakan (dosis

(13)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan kontrol) yaitu tanpa penambahan probiotik di dalam pakan, dengan nilai efisiensi sebesar 79,54% dan nilai konversi pakan sebesar 4,62 gram.

Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk budidaya ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan rata-rata suhu (260C-290C) dan pH air (6-7).

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi H., Iskandar N. dan Kurniawati N. 2012. Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) pada Pendederan II. J. Perikanan dan Kelautan. 3 (4) : 99-107.

Amalia R. Subandiyono & E. Arini. 2013. Pengaruh Penggunaan Pakan terhadap Tingkat Pemanfaatan Protein Pakan dan Pertumbuhan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).

Jurnal of Aquaculture Management and Technology. 2 (1) : 136–143.

Ardita N.A. Budiharjo & S.L.A. Sari. 2015. Perumbuhan Dan Rasio Konversi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Penambahan Probioik Bioteknologi 12 : 16-21 hal.

Arief M., A. Manan dan C.A. Pradana. 2016. Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Sp.). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 6 (1) : 1-5 hal.

Gasperz V. 2006. Metode Perancangan Percobaan. Armico : Bandung. 472 hlm.

Gunawan R.G.B & Bagus H. 2011. Dongkrak Produksi Lele Dengan Probiotik Organik.

Agromedia Pustaka : Jakarta.

Imron A., Sudaryono A. & Harwanto D. 2014. Pengaruh Rasio C/N Berbeda Terhadap Rasio Konversi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Lele (Clarias sp.) Dalam Media Bioflok, Journal Of Aquaculture Management And Technology 3 (3) pp. 17-25.

Available at : http : // erjournal-sl. unpid. ac. Id / index. php / jamt.

Iskandar, R. dan Elrifadah. 2015. Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloicus) yang diberi Pakan Buatan Berbasis Kiambang. J.

ZIRAA’AH. 40 (1) : 18-24.

Kusriningrum R. S. 2012. Perancangan Percobaan dan Analisis Data. Airlangga University Press. Universitas Airlangga. Surabaya.

Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Beternak Lele Sangkuariang. Jakarta : PT Agro Media Pustaka.

Nuraeni I., R. Rostika., W. Lili dan Y. Andriani. 2018. Pengaruh PemberianProbiotik Dalam Pakan Buatan Terhadap TingkatKonsumsi Pakan dan Pertumbuhan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Journal AquaculturalManagement and Technology. 3 (4): 183-190.

(14)

EISSN : 2723-0031 AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Prihadi. 2012. Usaha Pembibitan 9Jenis Ikan Unggulan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Riyanto S., W.I. 2010. Padang dan Peni. Tabloid Agrina. Vol. 5, No.122.

Rusdani M.M., Sadikin A., Saptono W., dan Zaenal A. 2016. Pengaruh pemberian Probiotik Bacillus spp. Melalui Pakan Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Laju Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Program Studi Budidaya Kelautan Program Vokasi. Universitas Mataram.

Susanto & Trianik. 2013. Budidaya Mas. Jakarta : Kanisius.

Tari A.I.N., C.B. Handayani dan Sudarmi. 2016. Pengaruh Probiotik Komersial Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan, Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Konversi Pakan, Dan Kelulushidupan Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy).

Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Semarang.

Gambar

Gambar 1. Tata Letak Wadah Penelitian Secara Acak
Gambar 2. Pakan (Pellet)  Pembuatan Probiotik
Gambar 3. Probiotik  Penebaran Benih
Gambar 4. Pemeliharaan Benih Lele dumbo (Clarias gariepinus)  Pemberian Pakan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat pemahaman siswa laki-laki tentang rangkaian listrik sederhana sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan metode inkuiri;

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi implementasi apa saja faktor dominan green construction yang dilakukan pengembang yang berpengaruh terhadap

Masalah-masalah yang dihadapi termasuklah: pengangguran dan tiada jaminan pekerjaan kerana permohonan permit kerja tidak dapat dilakukan; generasi kedua Rohingya yang dilahirkan

Ilustrasi persebaran (a) tegangan horizontal maksimum (b) tegangan horizontal minimum (c) tegangan aksial (d) tegangan radial (e) tegangan hoop (f) regangan geser arah x-y di

penelitian produk (produc investigation). Secara umum inquiry merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan- kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan

Ibu Diyah Parama Kusuma Ratih Anjayani (53) seorang ibu rumah tangga yang berstatus janda.. Ibu diyah mempunyai suami yang beragama Katolik dan ibu Diyah

◦ Larutan tanah (sifatnya tersedia untuk diserap oleh akar tanaman) ◦ Bahan organik (mengalami proses perombakan).. ◦ Organisme tanah (komponen

Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang spesifik