• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 24 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 24 Universitas Kristen Petra"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

24

Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan deskriptif adalah pendekatan penelitian yang dimaksudkan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Sugiyono, 2014). Berdasarkan hipotesis yang telah diajukan pada bab selanjutnya, pada penelitian ini peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan divisi marketing pada CV. Cahaya Putratama Indah Lumajang secara kuantitatif berdasarkan hasil analisis sofware statistik SPSS versi 20.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para karyawan divisi pemasar pada CV. Cahaya Putratama Indah Lumajang. Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, karena jumlah populasi yang relatif kecil (Sugiyono, 2014).

Berdasarkan survey awal peneliti, CV. Cahaya Putratama Indah Lumajang memiliki karyawan sebanyak 124 orang, sedangkan jumlah karyawan pada divisi marketing hanya terdiri dari 54 orang karyawan. Oleh karena itu, seluruh

(2)

25

Universitas Kristen Petra

karyawan pada divisi marketing akan digunakan sebagai sampel pada penelitian ini. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2014), bisa sampel dibagi dalam kategori, maka jumlah anggota sampel tiap kategori minimal 30. Oleh karena itu, penggunaan sampel karyawan pada divisi marketing sebanyak 54 orang telah memenuhi kriteria tersebut.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat sebagai pengguna data (Sugiyono, 2014). Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti dengan menyebarkan kuisoner kepada karyawan divisi pemasaran CV. Cahaya Putratama Indah Lumajang.

2. Sumber data sekunder, yaitu peneliti memperoleh data melalui buku-buku, majalah, literatur, artikel, internet, dan tulisan-tulisan ilmiah yang mendukung topik penelitian.

3.4 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:230). Kuesioner tersebut disebarkan secara langsung kepada para karyawan karyawan divisi pemasaran CV. Cahaya Putratama Indah Lumajang.

Pengukuran variabel-variabel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

(3)

26

Universitas Kristen Petra

2014). Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini ditandai dengan angka 1-5, yaitu sebagai berikut:

STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju N = netral S = setuju SS = sangat setuju

Setelah semua data diolah dan diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing indikator, penilaian terhadap masing-masing variabel akan di kategorikan menjadi 5 kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan buruk. Kategori ini dibuat dengan ketentuan:

Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Kategori

Dimana:

Nilai tertinggi = 5 (sangat setuju) Nilai terendah = 1 (sangat tidak setuju) Sehingga:

Interval Kelas = 5 − 1

5 = 0,8

Tabel 3.1. Kategori Rata-Rata Jawaban Responden

Interval Kategori

4,21 < a = < 5,00 Sangat Baik 3,41 < a = < 4,20 Baik 2,61 < a = < 3,40 Cukup Baik 1,81 < a = < 2,60 Kurang Baik 1,00 < a = < 1,80 Tidak Baik

Sumber. Kuncoro (2011)

3.5 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dapat diklasifikasikan menjadi variabel independen dan variabel dependen, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

(4)

27

Universitas Kristen Petra

1. Variabel independen

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang berpengaruh atau variabel yang menjadi penyebab berubah bahkan timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2014). Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:

a. Gaya Kepemimpinan (X1)

Gaya kepemimpinan manajer CV. Cahaya Putratama Indah Lumajang merupakan kemampuan manajer untuk mempengaruhi bawahannya dalam bentuk pola dan tingkah laku atau kepribadian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan pada penelitian ini dapat diukur menggunakan indikator-indikator sebagai berikut : 1) Nilai kejujuran (tidak menutupi perkerjaan yang tidak beres) 2) Peduli terhadap masalah yang dihadapi bawahan

3) Memberikan solusi pada bawahan b. Budaya Organisasi (X2)

Budaya organisasi CV. Cahaya Putratama Indah Lumajang adalah Sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima dan dipahami oleh karyawan sebagai dasar dalam aturan perilaku yang terdapat dalam organisasi tersebut. Budaya organisasi pada peneitian ini diukur menggunakan indikator-indikator sebagai berikut :

1) Berperilaku etis yang disepakati secara umum sesuai keadaan (berpenampilan, berbicara, menghormati, dan disiplin)

2) Menghindari konfrontasi 3) Senang terhadap pekerjaannya 4) Sikap peduli diantara karyawan

5) Melakukan inovasi (penggunaan teknologi informasi) 2. Variabel dependen

Variabel dependen (variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen. Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah kinerja karyawan, yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh karyawan dalam suatu perusahaan sesuai

(5)

28

Universitas Kristen Petra

fungsi dan tanggung jawab yang diberikan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Kinerja karyawan pada penelitian ini diukur menggunakan indikator-indikator sebagai berikut :

1) Jumlah pekerjaan

2) Kriteria penyelesaian pekerjaan 3) Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 4) Datang ke kantor tepat waktu

5) Mampu bekerjasama dengan rekan kerja

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Validitas instrumen dapat diukur menggunakan pedoman korelasi pearson. Bila korelasi signifikan pada alpha sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen telah valid (Sugiyono, 2014).

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Reliabilitas instrumen merupakan syarat wajib pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu, walaupun instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan. Seluruh instrumen dinyatakan reliabel bila koefisian reliabilitas minimal 0,6 (Sugiyono, 2014).

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah persamaan model struktural dengan metode partial least square (PLS-SEM).

Alat yang digunakan sebagai instrumen analisis data adalah program

(6)

29

Universitas Kristen Petra

SMARTPLS. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi Outer Model

Evaluasi outer model bertujuan untuk mengevaluasi variabel indikator.

Variabel indikator di dalam model reflektif merupakan variabel yang berkorelasi tinggi dan saling mengganti, sehingga evaluasi model reflektif didasarkan pada reliabilitas dan validitas variabel indikator.

Evaluasi model reflektif terdiri dari (Widardjono, 2015):

a. Indicator reliability

Indicator reliability didasarkan pada outer loading. Jika outer loading lebih dari 0,7 maka variabel indikator perlu dipertahankan untuk penelitian uji teori sedangkan untuk penelitian eksplorasi antara 0,5 hingga 0,7 dan bila kurang dari 0,5 maka variabel indikator harus dihilangkan.

b. Discriminant validity

Discriminant validity dapat dilihat dari nilai cross loading variabel indikator terhadap variabel laten harus lebih besar nilainya terhadap variabel laten yang lain. Selain itu, discriminant validity juga dapat diuji menggunakan Fornell-Lacker, dimana akar dari AVE untuk setiap laten variabel harus lebih besar dari korelasi antarvariabel laten.

c. Internal consistency

Composit reliability digunakan untuk mengevaluasi konsistensi internal. Penelitian uji teori nilainya harus lebih besar dari 0,7 sedangkan penelitian eksplorasi nilainya lebih dari 0,6. Selain itu juga bisa digunakan cronbach alpha dimana nilainya harus lebih dari 0,7 untuk uji teori dan diatas 0,6 untuk penelitian eksplorasi.

d. Convergent validy

Average variance extracted (AVE) digunakan untuk mengevaluasi convergent validity, dimana nilai AVE harus lebih dari 0,5.

2. Evaluasi Inner Model

(7)

30

Universitas Kristen Petra

Setelah melakukan evaluasi outer model, yaitu pengukuran variabel laten, langkah berikutnya adalah evaluasi model persamaan struktural (inner model) yang menjelaskan pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen. Ada dua evaluasi dasar pada tahap ini, yaitu:

a. Signifikansi dan besarnya pengaruh variabel laten independen Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel laten independen mempengaruhi variabel laten dependen melalui uji t yang signifikan. Selain itu, juga bisa dilakukan evaluasi besarnya pengaruh masing-masing variabel laten independen dengan melihat koefisien analisis jalurnya (path analysis).

b. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa besar variasi variabel laten dependen dijelaskan oleh variabel laten independen.

Gambar

Tabel 3.1. Kategori Rata-Rata Jawaban Responden

Referensi

Dokumen terkait

Anggota dewan direksi independen suatu perusahaan seharunya memiliki penge-tahuan dan atau informasi, yang memungkinkan perusahaan untuk memiliki tingkat leverage

Teknik analisis data dengan mengunakan analisis kinerja keuangan dengan sepuluh rasio keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.47 Tahun 1999, tentang

(2) Pengujian alat dan perangkat penerima (set top box dan modul DVB-T2) televisi siaran digital berbasis standar digital video broadcasting terrestrial – second

tugasnya, maka Partai kelas buruh, Buruh, Tani, Nelayan, Umat Beragama atau yang sedang kordinir dari (GKPM) Gerakan Komunis Papua Merdeka harus mempunyai dasar- dasar

Tentu tidak kepada semua debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh bank, melainkan hanya kepada debitur yang menunjukkan itikad dan karakter yang jujur dan

Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan Lactobacillus bulgaricus sebagai starter untuk fermentasi dengan harapan adanya aktivitas aktivitas antioksidan pada

Semua nilai – nilai dari pengukuran berada dalam batas kendali adalah sama dengan tak cukup alasan untuk menolak hipotesis bahwa proses terkendali secara statistik dan satu

Pengaruh tidak nyata yang ditunjukkan pada semua parameter pengamatan diduga karena banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman