• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN OLEH : ARIE SATRYO WIBOWO P E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN OLEH : ARIE SATRYO WIBOWO P E"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas : Individu Triwulan : 1 ( Satu)

Mata Kuliah : SistemInformasidanManajemen

Dosen : Dr. IrArief Imam Suroso, MSc.(CSApp) Batas Penyerahan : 17 Januari 2014

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

OLEH :

ARIE SATRYO WIBOWO

P056133402.52E

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhiTugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen pada triwulan 1 kelas E-52 MB-IPB.

Dalam penyelesaian makalah ini, Penulis mengalami beberapa kesulitan.

namun berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak,akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Dr. Ir Arif Imam Suroso, MSc.CSApp yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami.

2. Rekan-rekan angkatan E-52 MB IPB yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya masukan dan saran yang positif, agar makalah ini lebih baik lagi di masa yang akandatang.

Jakarta,14Januari 2015

Penulis

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hirarki Sistem Informasi ……….. 4 Gambar 2. Komponen Sistem Informasi ……… 7 Gambar 3. Decision Support System ……… 10

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR GAMBAR ……….. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Tujuan Masalah ………... 2

1.3 Rumusan Masalah ………. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……… 3

2.1 Konsep Dasar : Definisi Sistem Informasi ………. 3

2.2 Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis ……….. 4

2.3 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen ……… 5

2.4 Peranan Sistem Informasi Manajemen ………... 6

BAB 3 PEMBAHASAN ………. 9

3.1 Contoh Kasus : Perusahaan yang menggunakan sistem informasi………….. 9

3.2 Sistem Pendukung Keputusan ………. 9

3.3 Kelebihan Sistem Informasi ……… 11

3.4 Kelemahan Sistem Informasi ……….. 12

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 13

BAB 5 DAFTAR PUSTAKA ………. 14

(5)

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang

Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi yang teratur dari orang-orang, hardware, software, dan jaringaan komunikasi, untuk menyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan pada sebuah organisasi. Sistem informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis yang dijalankan, pengambilan keputusan manajerial, kerjasama kelompok kerja hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang dinamis. Sehingga diharapkan sistem informasi menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.

Permasalahan dan tantangan yang akan selalu dihadapi oleh perusahaan dalam pengembangan sebuah sistem informasi terletak pada pertanyaan yaitu siapa atau pihak mana yang akan melaksanakan proses pengembangan tersebut.

Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta non-bisnis yang tidak terhitung jumlahnya. kerangka kerja konseptual, berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan tentang hal-hal yang perlu diketahui mengenai sistem informasi manajemen untuk mendapatkan keuntungan. Sistem informasi seharusnya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan nilai bisnis dari organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Agar para praktisi bisnis dapat dengan lebih mudah mengakses sumber daya-sumber daya informasi dalam hal pengembangan sistem informasi perusahaan yang berbasis teknologi informasi, baik itu didalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung kebutuhan pelanggan, pemasok dan mitra dagang. Sistem informasi lintas fungsi manajemen (co-sourcing) perusahaan akan dapat mendukung, serta meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar tim atau kelompok kerja di dalam suatu organisasi ataupun diluar organisasi (in-co-out sourcing). Dalam hal ini maka perusahaan dapat mencapai tingkat efisiensi, kelincahan, dan responsivitas secara optimal dan maksimal yang dibutuhkan untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang serba tidak pasti dan dinamis dalam menangani berbagai fungsi bisnis dalam pemasaran, produksi, atau operasi, akuntansi, keuangan, dan dalam hal manajemen sumber daya manusia melalui berbagai operasi dengan sistem informasi manajemen yang baik.

(6)

Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 2 I. II Tujuan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja yang termasuk kriteria suatu sistem informasi manajemen yang baik, mengetahui keberhasilan atau kegagalan dari suatu sistem informasi manajemen serta bagaimana cara suatu perusahaan dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam menerapkan sistem informasi manajemen dan bagaimana sistem informasi manajemen dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh sistem informasi manajemen.

I. III Rumusan Masalah

Rumusan Makalah dari makalah ini adalah bertujuan untuk :

1. Mengetahui yang termasuk kriteria suatu sistem informasi manajemen yang baik 2. Mengetahui keberhasilan ata kegagalan sistem informasi manajemen

3. Bagaimana cara suatu perusahaan dapat mencapai efektif dan efesiensi dalam menerapkan sistem informasi manajemen

4. Bagaimana sistem informasi manajemen dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi oeh sistem informasi manajemen.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep- konsep Dasar : Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya.

Gagasan sebuah sistem informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer.

namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Komputer telah menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada sistem informasi. Akibatnya sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro-mekanis. Dan suatu organisasi yang sedang mengubah sistem informasi mereka dalam mengikuti teknologi ini, dalam penyesuaian/penerapannya sering kurang memahami sifat perubahan yang sedang diadakan (Davis, 2002).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi juga biasanya menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Pengguna SIM umumnya terdiri dari anggota organisasi-organisasi formal, seperti perusahaan dan sub unitnya. Informasi menyampaikan apa saja yang telah, sedang, dan akan terjadi di perusahaan serta sistem utamanya. Output informasi digunakan oleh orang dalam perusahaan yang membuat keputusan untuk memecahkan berbagai masalah organisasi.

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumberdaya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen (Head, 1967)

(8)

Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 4 Gambar 1 : Hirarki Sistem Infomasi

2.2 Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis

Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi.

Mereka dapat dirumuskan dalam tiga peran penting yang dapat dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis. Berikut adalah tiga peran penting tersebut :

1. Mendukung proses dan operasi bisnis

Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan sistem informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak took dan ritel tempat anda berbelanja. Contohnya, kebanyakan took ritel kini menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, penelusuran persediaan, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru dan lain sebagainya.

Operasi toko akan mati jika tidak ada dukungan dari sitem informasi semacam ini.

2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya

Sistem informasi juga membantu para manajer took dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai lini barang dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenal jenis investasi apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah sebuah analisis diberikan sistem berbasis komputer

(9)

3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif

Sistem informasi dapat mendukung berbagai staretegi untuk keunggulan kompetitif dimana dengan adanya adanya sistem informasi dapat mengetahui kompetitor kita serta hal-hal apa saja yang dilakukan untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang dimana memanfaatkan teknologi informasi saat ini. Contohnya, kita ingin mengetahui harga suatu produk di pasaran berada pada kisaran harga berapa, dengan kita memanfaatkan sistem informasi kita dapat mengetahui harga pasaran dan peluang serta potensi kita dalam melakukan bisnis tersebut.

2.3 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada saat itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para pengguna – khususnya di lingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).

Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan terhadap alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan ( saat ini Kementerian Keuangan) khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas.

Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:

1. Kekurangpahaman tentang komputer oleh pengguna sistem informasi 2. Kekurangpahaman spesialis bidang informasi tentang bisnis

3. Relatif mahalnya harga perangkat computer serta terlalu berambisinya para pengguna yang yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets

(10)

Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 6 yangditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.

Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan proses logic menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

2.4 Peranan Sistem Informasi Manajemen

O’ Brien ( 2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk sebuah perusahaan yaitu :

a) Mendukung proses bisnis

Dengan adanya sistem informasi, maka semua kegiatan operasional dalam suatu perusahaan agar terasa lebih mudah karena sistem informasi akan mendukung semua kegiatan proses bisnis secara keseluruhan sehingga data- data yang penting milik perusahaan akan tersusun dengan rapi dan baik di pendataan sistem informasi perusahaan tersebut.

b) Mendukung pengambilan keputusan pegawai dan manajer

Sistem Informasi juga dapat mempengaruhi seorang manajer ataupun pegawai dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajer dan pegawai akan di dukung dengan adanya sistem informasi berupa informasi yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan agar keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain atau kedua belah pihak.

c) Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif

Perusahaan berusaha menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelanggannya dan mendapatkan keuntungan lebih banyak dibanding dengan pesaingnya. Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan ini

(11)

dengan berbagai strategi, misalnya menyediakan barang dan jasa dengan harga lebih murah dan bermutu dibanding pesaing.

Tidak dapat dipastikan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam persaingan melalui penggunaan sumberdaya konseptualnya. Dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan pangsa pasar. Satu hal yang penting harus disadari, manager perusahaan menggunakan sumberdaya fisik dan konseptual untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

Fungsi dari sebuah Sistem informasi menurut O’Brien (2005) :

a) Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia.

b) Kontribusi penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai serta layanan kepuasan pelanggan.

c) Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis.

d) Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis membentuk jaringan.

Menurut O’Brien ( 2009), tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu Operational Support System (OSS) dan Management Support System (MSS). OSS terbagi lagi ke dalam tiga model yaitu TPS (Transaction Processing System), PCS (Process Control System) dan ECS (Entreprise Collaboration System). MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu MIS ( Management Information System), DSS ( Decision Support System ) dan EIS ( Executive Information System).

(12)

Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 8 BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh Kasus : Perusahaan yang menggunakan Sistem Informasi

Pada saat ini hampir seluruh perusahaan menerapkan sistem informasi untuk mempermudah dalam kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sistem informasi sangat membantu kegiatan operasional perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya sehari-hari. Sistem informasi manajemen yang biasanya digunakan tersebut antara lain :

1. Sistem informasi Pengambil Keputusan ( Decision Support System) 2. Sistem informasi pemrosesan transaksi ( Transaction Process System ) 3. Sistem informasi managemen ( Management Information System) 4. Sistem informasi organisasi ( Organizational Information System) 5. Sistem Informasi Eksekutif ( Executive Information System)

6. Sistem Informasi manajemen Penyimpana Data (Database Management System).

Contoh diatas adalah beberapa sistem informasi yang sering digunakan. Dalam ini akan dijelaskan mengenai Perusahaan yang menggunakan sistem informasi pengambilan keputusan.

PT. Hertz ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Perusahaan ini berlokasi di Cikarang, Bekasi. Seluruh kegiatan operasionalnya dilakukan disana. Perusahaan ini dalam hal kegiatan produksinya memberikan pelayanan terbaik dalam memberikan produk-produk berkualitas yang dapat diterima oleh konsumen, baik itu konsumen lama maupun konsumen baru. Setiap tahunnya mereka menciptakan atau memproduksi produk-produk baru serta didukung dengan pemasaran yang baik maka beberapa produk yang mereka buat mudah diterima oleh masyarakat.

PT Hertz ABC juga melakukan pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada jabatan tertentu.oleh karena itu, diperlukan suatu suatu sistem informasi untuk proses Matching dan analisis Gap yang dibuat. Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya.

(13)

Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir di PT. Hertz ABC.

3.2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Manager membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah adalah respon terhadap suatu hal yang berjalan baik maupun berjalan buruk. Masalah didefinisikan sebagai suatu keadaan atau kejadian yang merugikan atau berpotensi merugikan bagi perusahaan.

Selama proses pemecahan masalah, manajer berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan dimana manajer harus memilih salah satu solusi dari beberapa solusi alternatif yang ada.

Pemecahan masalah dilakukan dalam empat fase dasar yang membentuk satu kerangka kerja sebagai model sistem umum pada sebuah perusahaan dan lingkungannya.

Proses pemecahan masalah terdiri dari elemen-elemen dasar, yaitu: standar, informasi, batasan, dan solusi alternatif. Setelah semua proses diikuti, pemilihan solusi alternative terbaik tidak selalu dilakukan dengan analisis logika, dan ini penting dilakukan untuk membedakan antara masalah dan gejala timbulnya masalah.

1. Penggunaan Teknologi Informasi dalam Penggunaan E-commerce

E-commerce merupakan fasilitas dalam operasional internal dan eksternal perusahaan. Ada dua jenis transaksi yang terjadi pada entitas diluar perusahaan. Perdagangan secara elektronik untuk jenis business to customer (B2C) dan business to business (B2B).

Transaksi B2B relative tidak melibatkan banyak orang, pada umumnya transaksi ini dipengaruhi oleh sistem informasi perusahaan. Orang yang terlibat dalam transaksi B2B biasanya dilatih secara khusus dalam penggunaan sistem informasi. Transaksi B2C memerlukan perbedaan desain yang mendasar. Tidak semua konsumen mempunyai keahlian teknologi informasi, sehingga situs perusahaan harus mempunyai instruksi-instruksi yang jelas dan membantu konsumen.

(14)

Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 10 Gambar 3 : Decision Support System

Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan ( Decision Support System)

 Membantu manajer keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur.

 Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

 Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar konsep Decision Support System yaitu sebagai berikut :

 Struktur Masalah

Sulit menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur ataupun tak terstruktur.

Sebagian besar bersifat semi terstruktur. Ini berarti bahwa DSS diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.

 Dukungan Keputusan

DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Computer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, menerapkan penilaian atau intuisi dan melakukan analisis. Manajer dan computer bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah di sekitar area yang terstuktur.

3.2.1 Efektivitas Keputusan

Tujuan dari Sistem pengambil keputusan (Decision Support System) adalah untuk melakukan dalam pengambilan keputusan yang tepat sasaran serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga diperlukan efektivitas dalam pengambilan

(15)

keputusan agar tidak terjadi keputusan yang ambigu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

1. Sistem Manajemen Database

Sistem manajemen database memungkinkan pembuatan dan penyimpanan database, pemeliharaan isinya, dan penyediaan isi tersebut bagi pengguna tanpa pemrograman khusus yang mahal. Setiap sistem yang ada dalam teknologi informasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tidak terkecuali dengan sistem manajemen database.

Keuntungan DBMS:

1. Mengurangi pengulangan data 2. Mencapai independensi data

3. Mengambil data dan informasi secara cepat 4. Meningkatkan keamanan

Kerugian DBMS:

1. Menggunakan perangkat lunak yang mahal

2. Membutuhkan perangkat keras dalam jumlah yang besar 3. Menyewa dan mempekerjakan personal DBA

Sistem informasi tak harus selalu berbentuk kompleks, tapi bisa juga berupa sebuah sistem informasi yang sangat sederhana. Sistem tersebut hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan melibatkan satu orang saja. Melalui sebuah komputer, pemakai memasukkan data penjualan dan saat setelah toko ditutup, laporan harian penjualan dicetak. Selanjutnya, laporan digunakan untuk melakukan analisis tentang barang-barang yang laku, yang berguna untuk pengambilan keputusan pembelian barang.

Dalam bentuk yang lebih kompleks, sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi informasi.

3.3 Kelebihan utama sistem informasi :

1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat.

(16)

Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 12 3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi

mudah diakses.

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.

5. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.

6. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.

7. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual.

3.4 Kelemahan Sistem Informasi

Kelemahan sistem informasi manajemen terhadap lingkungan sosial yaitu :

Pengurangan tenaga kerja karena peran manusia tergantikan oleh teknologi serta mesin karena dengan adanya teknologi tersebut, perusahaan lebih diuntungkan.

1. Ketergantungan manusia terhadap sistem informasi itu sendiri.

2. Pengurangan tenaga kerja karena peran manusia tergantikan oleh teknologi serta mesin karena dengan adanya teknologi tersebut, perusahaan lebih diuntungkan.

Kemampuan-kemampuan ini mendukung sasaran bisnis yang mencangkup:

1. Peningkatan produktivitas 2. Pengurangan biaya

3. Peningkatan pengambilan keputusan 4. Peningkatan layanan ke pelanggan

5. Pengembangan aplikasi-aplikasi strategis yang baru (Kadir, 2003)

Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kroenke, 1992).

(17)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Dewasa ini, sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengoptimalisasi kerja serta produktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sistem informasi manajemen juga memberi dukungan informasi, dan pengolahan fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Dalam hal ini, salah satu contoh dari sistem informasi manajemen adalah sistem informasi pengambilan keputusan atau Decision Support System juga Database Management System (DBMS). Berdasarkan peranan sistem informasi manajemen, memiliki 3 (tiga) peranan penting untuk sebuah perusahaan yaitu : (1) mendukung proses bisnis, (2) mendukung pengambilan keputusan pegawai dan manajer, dan (3) mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Sistem informasi juga memiliki beberapa kelebihan diantaranya : (1) melaksanakan computer numeric, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi, (2) menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat.

(3) menyimpan informasi dalam jumlah sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses. Selain itu, sistem informasi juga memiliki beberapa kekurangan yaitu : pengurangan tenaga kerja karena peran manusia tergantikan oleh teknologi serta mesin karena adanya teknologi tersebut dan ketergantungan manusia terhadap sistem informasi itu sendiri.

SARAN

Perusahaan harus memutuskan untuk melakukan berbagai pertimbangan dalam memutuskan sistem informasi yang akan digunakan agar perusahaan tidak terlalu bergantung kepada sistem informasi karena bila perusahaan ketergantungan dengan sistem informasi manajemen maka aspek sosial lainnya seperti hubungan perilaku sesame manusia akan terganggu karena semua sudah teroptimisasi dengan mesin dan robot.

(18)

Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 14 DAFTAR PUSTAKA

http://atika45e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/

http://stihyapertiba.blogspot.com http://zens7648.blogspot.com.

Davis, B. Gordon. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta

Head, Robert V. 1967. Management Information Systems: A Critical Appraisal. Datamation Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit ANDI. Yogyakarta

Kroenke, David M. 1992. Management Information Systems. Watsonville: Mitchell McGraw- Hill.USA.

McLeod, Jr Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Edisi ke-7. Penyunting,

Hardi Sukardi dan Agus Widyantoro. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Prenhallindo. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan aliran proses merupakan salah satu alternatif dalam upaya meminimumkan proses yang tidak memberi nilai tambah dalam sistem produksi melalui value stream mapping

absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa uji simultan menghasilkan signifikansi 0,000, nilai (0,000) lebih kecil dari 0,05 maka diambil kesimpulan bahwa variabel

(mencatat pembelian barang dagang secara tunai). %' %4 Des Utang

Tabel 10.. Hasil analisis secara biologis berdasarkan nilai RP, bahwa perawat dengan tingkat pendidikan D III berpeluang untuk tidak mengendalikan INOS sebesar 0,542

02 Predikat Evaluasi Akuntabilitas Kinerja A Predikat 03 Nilai Reformasi Birokrasi A Nilai Output Program 01 Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Klausa adjektif dan klausa adverbia yang mulai dengan “wh-”(adjective and adverb clause.  beginning