• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korespodensi: Received: 26 April 2021; Revised: 3 Mei 2021; Accepted: 12 Mei 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Korespodensi: Received: 26 April 2021; Revised: 3 Mei 2021; Accepted: 12 Mei 2021"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JPGMI, Volume 7, Nomor 1, Mei 20210; PISSN 2477-1848 EISSN 2580-1759

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA DI MADARASAH

IBTIDAIYAH NEGERI 3 NATAR KABUPATEN

LAMPUNG SELATAN

Trisnawati1, Jafar Sodik2, Helda Rina3

1Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung

2,3Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, STIT Multazam, Lampung 1Jalan Wisma Rini No.09 Pringsewu, Lampung, Indonesia

2,3Jalan Raya Balik Bukit Lampung Barat, Kab. Lampung Barat, Lampung

Email Korespodensi: trisnawatistmikpsw@gmail.com

Received: 26 April 2021; Revised: 3 Mei 2021; Accepted: 12 Mei 2021

Abstrak

This study aims to describe the effect of student interest in learning and mathematics learning achievement of students at Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar, South Lampung Regency. This type of research uses descriptive quantitative. The population in this study was the fifth grade students of Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar, South Lampung Regency in the odd semester of the 2018-2019 school year. The research method used in this research is correlational analysis. Samples were obtained by using simple random sampling technique as many as 35 students from class students of Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar, South Lampung Regency. Data was collected by giving questionnaires and PTS tests. Data analysis was carried out using the SPSS 23 program which consisted of descriptive analysis, data analysis requirements testing and hypothesis testing. The data analysis requirements test used, namely the normality test, and the linearity test. The results of this study are research that there is a significant positive influence between interest in learning on learning achievement in mathematics, which means the greater the interest in student learning, the greater the opportunity for students to excel.

Keywords: Learning Interest, Mathematics Learning Achievement

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh minat belajar siswa dan prestasi belajar matematika siswa Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan pada semester ganjil tahun ajaran 2018-2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasional. Sampel diperoleh dengan menggunakan tehnik simple random sampling sebanyak 35 orang siswa dari siswa kelas Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket dan tes PTS. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 23 yang terdiri dari analisis deskriptif, uji persyaratan analisis data dan pengujian hipotesis. Uji persyaratan analisis data yang digunakan, yaitu uji normalitas, dan uji linieritas. Adapun hasil penelitian ini adalah penelitian bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara mi nat belajar terhadap prestasi belajar matematik yang berarti semakin besar minat belajar siswa maka semakin besar pula peluang siswa untuk berprestasi.

(2)

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang Unndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2003).

Berkaitan dengan ketentuan UUD tersebut, Mulyasa (2009) mengatakan bahwa pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya. Mudyahardjo (2000) mengatakan bahwa pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insan tertentu. Berdasarkan penjelasan tersebut pendidikan nasional Indonesia merupakan sistem sosial dengan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa sedang membangun. Pendidikan merupakan satu sistem bertugas membentuk manusia dengan kecakapan tertentu melalui proses belajar.

Hasil pendidikan yang diperoleh setiap warga negara diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara sendiri-sendiri atau keseluruhan di masa kini dan mendatang. Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas tersebut memiliki ciri sebagaimana tersebut dalam tujuan pendidikan nasional yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”. (UUD RI Sistem Pendidikan Nasional: 2003)

Dewasa ini pendidikan di Indonesia masih dianggap sangat rendah terutama untuk pelajaran matematika. Padahal matematika adalah pelajaran pokok yang diajarkan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Indikasi ini dapat dilihat dari masih rendahnya prestasi belajar siswa di setiap jenjang pendidikan. Ironisnya matematika termasuk pelajaran yang tidak disukai. Banyak siswa takut akan pelajaran matematika. Bagi mereka matematika seperti musuh yang menakutkan yang ingin sekali mereka hindari. Tidak sedikit siswa yang mengeluh dengan adanya pelajaran matematika. Apakah begitu menakutkan pelajaran matematika? Karena begitu pentingnya pelajaran matematika untuk masa depan bangsa, kita harus memperjuangkan matematika sebagai pelajaran yang menarik, menyenangkan bagi para siswa.

Berdasarkan penjelasan tentang pendidikan dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hekekatnya suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga tumbul interkasi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus. Pendidikan adalah suatu usaha sadar, teratur, sistematis, dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Tujuan utama dalam pendidikan adalah belajar. Berkaitan dengan proses belajar, Purwanto (2010) mengatakan belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan tersebut dapat mengarah kepada tingkah laku lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku lebih buruk. Hamalik (2008) mengatakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Djamarah (2008) mengatakan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif serta psikomotorik. Selain pendapat tersebut, Fatkhurrohman (2009) mengatakan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

(3)

kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir serta kemampuan-kemampuan lain. Sedangkan Slameto (2010) mengatakan belajar adalah suatu proses usaha dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan definisi belajar menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai sesuatu yaitu hasil belajar terlihat setelah pembelajaran berakhir. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan. Matematika merupakan ilmu yang sangat memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Matematika juga merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menunjang ilmu pengetahuan lainnya. Menurut Rachmayani (2014) matematika merupakan ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi. Melihat begitu pentingnya peranan matematika, Ilmu ini diterapkan dimulai pada jenjang sekolah dasar sampai menengah ke atas. Pada dasarnya siswa memiliki beberapa karakteristik yang berbeda beda dalam pembelajaran, dengan maslah tersebut diberi solusi dengan meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajarn, khususnya dalam pembelajaran matematika. Minat belajar merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadat suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan factor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan emosional, minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu.

Minat belajar merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadat suatu hal, tanpa ada dorongan. Secara umum penyebab rendahnya minat siswa dalam belajar matematika adalah guru lebih banyak ceramah, media pembelajaran belum dimanfaatkan, pengolahan pembelajaran cenderung klasikal dan kegiatan belajar kuarang bervariasi. Akibatnya minat belajar matematika kurang optimal serta perilaku belajar yang lain seperti suasana kelas yang menyenangkan dalam pembelajaran matematika hampir tidak tampak sehingga prestasi belajar matematika siswa kurang. Memacu minat belajar pada setiap pembelajaran itu penting, terlebih dalam pelaksanaan pembelajaran matematika yang bagi sebagian siswa kurang diminati. Jika siswa kurang berminat mempelajari matematika maka kemampuan siswa di bidang matematika akan terhambat. Menurut Locke yang dikutip oleh Sujono (1998) dalam buku pengajaran matematika untuk sekolah menyatakan bahwa: “Matematika merupakan sarana untuk menanamkan kebiasaan menalar di dalam pikiran orang.” Matematika merupakan pengetahuan yang eksak dan pasti sehingga langsung menuju sasaran dan dapat menyebabkan timbulnya disiplin dalam pikiran, sehingga jika matematika diajarkan dengan cara yang benar maka matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan menalar, untuk itulah seharusnya siswa memiliki keinginan yang tinggi dan senang untuk mempelajari matematika.

Dengan memiliki minat belajar yang tinggi, siswa akan mampu belajar dan berlatih matematika dengan baik, sehingga siswa akan lebih mudah untuk dilatih berpikir secara kritis, kreatif, cermat dan logis yang menjadikan siswa dapat berprestasi dengan baik dalam pelajaran matematika. Tercapainya suatu prestasi belajar pelajaran matematika ditentukan oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah minat belajar. Hal tersebut sebagaimana terjadi di Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan pengamatan atau observasi pendahuluan di kelas V Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar

(4)

Kabupaten Lampung Selatan yang memperoleh prestasi rendah umumnya memiliki minat belajar yang rendah pula. Sehubungan dengan masalah tersebut perlu diadakan suatu penelitian terkait minat belajar dengan prestasi belajar. Dalam penelitian ini dirumuskan judul “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika siswa kelas V Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara minat belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh antara minat belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan.

TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Belajar Matematika

Prestasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) diartikan sebagai hasil yang telah dicapai dari usaha yang telah dilakukan dan dikerjakan. atau dalam definisi yang lebih singkat bahwa prestasi adalah .hasil yang telah di capai atau dilakukan dan dikerjakan. Senada dengan pengertian tersebut, Djamarah (2006) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan setelah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Menurut Ihsan (2010) prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dengan demikian, dapat dinyatakan beberapa rumusan dari pengertian prestasi belajar, diantaranya bahwa .prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau materi yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Prestasi merupakan hasil diperoleh setelah melakukan suatu kegiatan baik dilakukan oleh individu maupun oleh suatu kelompok.

Menurut Hamalik (2008) mengatakan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Hasil dari aktifitas belajar terjadilah perubahan dalam diri individu. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil bila telah terjadi perubahan dalam diri individu. Sehubungan dengan prestasi belajar, Ahmadi (2002) mengatakan prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam maupun dari luar diri individu.

Aly (2004) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam usaha belajar yang dilakukan dalam periode tertentu. Sukmadinata (2008) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok. Ahmadi (2005) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Djamarah (2006) mengatakan prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok.

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot pencapaiannya. Sedangkan menurut Nasution (2010) prestasi belajar sebagai berikut. Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

(5)

belajar yang dicapai siswa setelah belajar matematika”. Dalam hal ini hasil belajar yang dimaksud adalah hasil ulangan harian yang diperoleh siswa, hal ini diperkuat oleh Kadir (2005) yang menyatakan bahwa, “Prestasi belajar matematika merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan siswa setelah menjalani proses belajar.” Keberhasilan ini biasanya diukur dalam jangka waktu tertentu misalnya beberapa kali pertemuan, satu caturwulan atau semester bahkan setelah lulus pada tingkat akhir. Prestasi belajar matematika dapat memberikan kemajuan bagi diri seorang siswa setelah mendapatkan materi pelajaran yang telah diajarkan disekolah, seperti yang dinyatakan oleh Rahim (2010) yang menyatakan bahwa, “Prestasi belajar matematika siswa adalah usaha positif yang dilakukannya sehingga ilmu pengetahuannya mengalami perubahan kearah kemajuan setelah menerima materi pelajaran.” Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam bidang studi matematika yang diperoleh melalui proses usaha siswa dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannyayang dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Fatkhurrohman (2009) menjelaskan ciri-ciri belajar yang berhasil sehingga dikatakan berprestasi adalah sebagai berikut: 1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individual mapun kelompok; 2) Perilaku yang digarikan dalam tujuan pengajaran khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok; 3) Terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial mengantarkan materi tahap berikutnya. Berdasarkan pengertian di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Minat Belajar

Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Hal ini dengan tumbuhnya minat dalam diri seseorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajari. Minat belajar terdiri dari dua kata yakni minat dan belajar, dua kata ini beda arti, untuk itu penulis akan mendefinisikan satu persatu.

Menurut Gie (2004) minat mempunyai peranan dalam “Melahirkan perhatian yang serta merta, memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari luar”. Kemudain Hilfard dalam Slameto (2010) menyatakan bahwa: Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan ini termasuk belajar yang diminati siswa akan diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. Slameto dalam Asmani (2009) mengatakan bahwa: Minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tertentu, tanpa ada yang menyuruh.

Demikian di dalam jiwa seseorang yang memperhatikan sesuatu ia mulai dengan menaruh minat terhadap hal itu. Minat itu erat hubungannya dengan kepribadian seseorang; ketiga fungsi jiwa: kognisi, emosi dan konasi terdapat dalam minat kadang minat itu timbul dengan sendirinya, dan kadang-kadang perlu diusahakan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa terhadap suatu yang terdiri dari perasaan senang, memperhatikan, kesungguhan, adanya motif dan tujuan dalam mencapai suatu tujuan.

Sedangkan belajar menurut Hilgard dan Bower dalam Purwanto (2010) mengatakan bahwa: Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu,

(6)

di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).

Kemudian Gagne dalam Purwanto (2010) yang mengemukakan bahwa: Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Masih dalam Purwanto (2010) Morgan mengemukakan bahwa: Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalamannya.

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar itu menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan, atau usaha yang disengaja. Jadi, yang dimaksud dari minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. Ada beberapa indikator siswa yang meliliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat diketahui melalui proses belajar di kelas dan di rumah.a) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, b) Kehadiran siswa bagi yang mengikuti pembelajaran, c) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, d) Semangat siswa dalam menjawab pertanyaan, e) Perhatian siswa dalam pembelajaran, f) Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan, g) Rasa ketertarikan siswa untuk menjawab pertanyaan.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan analisis korelasional yaitu mengkaji keterkaitan variabel bebas dan variabel terikat. Varibael yang diteliti yaitu Minat belajar siswa (X) dan prestasi belajar matematika (Y). Populasi penelitiannya adalah siswa kelas siswa kelas V Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 36 siswa. Intrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner (angket) dan tes tulis. Pengujian persyaratan analisis data yang diguankan terdiri dari: uji normalitas dan uji linieritas. Sedangkan pengujian hipotesis yang digunakan yaitu uji korelasi dan uji regresi (Basrowi & Utami, 2020; Basrowi & Maunnah, 2019).

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistika Deskriptif

Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan bantuan progran SPSS 23. Hasil pengolahan data dan analisis ststistik dan deskriptif data seperti pada tabel berikut:

Tabel. 1 Ringkasan Statistik Deskriptif

Statistik X Y Mean Median Modus Varians Simp. Baku 50,90 51,00 75 46,91 5,47 56,13 57,00 51 542,108 23,127

(7)

Dari data diatas hasil angket kemandirian belajar yang dilakukan terhadap 35 orang responden diperoleh mean atau nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 50,80. Hal ini mengindikasi bahwa kemandirian siswa dalam belajar matematika berkecenderungan positif dan menunjukan angka yang cukup tinggi. Sementara ini nilai tengah (median) dan nilai yang sering muncul (modus) masing-masing adalah 52,00 dan 75.

Selain itu, hasil tes PTS (Penilaian Tengah Semster) yang dilakukan terhadap 35 orang responden diperoleh nilai mean atau rata-rata jawaban responden siswa adalah sebesar 56,13. Hal ini mengindikasi bahwa prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika berkecenderungan positif dan menunjukan angka yang cukup tinggi. Sementaraini nilai tengah (median) dan nilai yang sering muncul (modus) masing-masing adalah 57,00 dan 51.

Pengujian Prasyarat Analisis Data Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh peneliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dilakukan sebagai syarat jika pengujian dilakukan dengan statistik non parametrik. Dalam melakukan uji normalitas, peneliti menggunakan SPSS 23 sebagai alat bantu. Dalam hal ini peneliti menggunakan Kolmogorov Smirnov dalam melakukan pengujian.

Tabel 2. Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

MINAT_BELAJAR 0.073 35 .200* 0.983 35 0.835

PRESTASI_BELAJ AR 0.122 35 0.198 0.945 35 0.063 *. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0.835 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi normal.

Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui, membuktikan bahwa hubungan antar variabel yang diteliti memiliki hubungan yang linierr. Dalam melakukan uji linear, peneliti melakukan analisiregresi dengan bantuan aplikasi SPSS 23 dengan kriteria:

H0: tidak terdapat hubungan linier variabel minat belajar dengan variabel prestasi

belajar matematika.

H1: terdapat hubungan linier variabel minat belajar dengan variabel prestasi belajar

matematika.

Untuk mengetahui linieritas hubungan variabel Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika dilakukan dengan SPSS 23. Dengan kriteria H0 diterima jika nilai Sig. Deviation

From Linearity < 0,05 dan H1 ditolak jika nilai Sig. Deviation From Linearity > 0,05. Hasil

pengujian linieritas untuk model regresi sederhana dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. PRESTASI_BELAJ AR * MINAT_BELAJAR Between Groups (Combine d) Linearity 12575.389 19 661.863 1.74 0.134 Deviation from Linearity 938.04 1 938.04 2.466 0.136 11637.349 18 646.519 1.699 0.135

(8)

Within Groups

6086.917 16 380.432

Total 18662.36 35

Berdasarkan tabel 3 hasil uji linieritas diatas, diketahui bahwa nilai Sig. Deviation From Linearity sebesar 0,135. Karena nilai Sig. 0,135 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 yang diterima, artinya terdapat hubungan linier variabel minat belajar dengan

variabel prestasi belajar matematika.

Tabel. 4 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .213a 0.05 0.022 6.83743 2.262

a. Predictors: (Constant), PRESTASI_BELAJAR b. Dependent Variable: MINAT_BELAJAR

Berdasarkan tabel 4, diperoleh nilai R = 0,213 yang menunjukan terdapat korelasi yang rendah antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika. Hal ini di dukung dengan nilai R Square = 0,050 atau koefisien determinannya 50,00%. Artinya prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor minat belajar sebesar 50.00% dan faktor lainnya sebesar 50%.

Tabel 5 ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 84.124 1 84.124 1.799 .178b Residual 1589.515 34 46.75 Total 1673.639 35

a. Dependent Variable: MINAT_BELAJAR b. Predictors: (Constant), PRESTASI_BELAJAR

Berdasarkan tabel 5, diperoleh nilai Sig. = 0,178 atau Sig. < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar matematika. Kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut regresi sederhana seperti pada tabel berikut:

Tabel 6. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 47.025 3.021 15.843 .000 PRESTASI_BELAJAR 0.067 0.05 0.224 1.232 0.178 a. Dependent Variable: MINAT_BELAJAR

Berdasarkan tabel 6, diperoleh Sig. = 0,178 atau Sig. < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar matematika.

Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa ada pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika (t0 = 1.232 dan sig. = 0,178 < 0,05). Persamaan regresi linier: Y =

(9)

47.025 + 3.021X hal ini menunjukan setiap kenaikan satu unit minat belajar akan meningkatkan prestasi belajar sebesar 51.068unit secara signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik SPSS 23 dan di uji hipotesis pertama bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar matematika, hal ini dapat di interprestasikan minat belajar siswa akan meningkatkan prestasi belajar matematikanya. Minat belajar berperan penting untuk siswa agar ada kegemaran dalam belajar dan keinginanyang tinggi, minat belajar berjutuan agar pembelajaran tidak dengan paksaan melainkan dengan keinginan sendiri, kegemaran dalam belajar. Minat dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Siswa yang minat belajarnya tinggi akan memperoleh prestasi belajar baik. Pentingnya motivasi belajar siswa terbentuk antara lain agar terjadi perubahan belajar ke arah lebih positif. Pandangan ini sesuai dengan pendapat Hawley yang dikemukakan Wardiana (2004) bahwa siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai minat belajar tinggi. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang Islamiah (2019) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar matematika yang berarti semakin besar minat belajar siswa maka semakin besar pula peluang siswa untuk berprestasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini bahwa Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar matematika, hal ini berarti bahwa semakin besar minat belajar siswa maka semakin besar pula harapan siswa untuk meraih prestasi belajar dalam mata pelajaran matematika pada siswa dari siswa kelas Madarasah Ibtidaiyah Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan

REFERENSI

Ahmadi, A., & Supriyono, W. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, A., & Uhbiyati, N. (2005). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asmani, Jamal, M. 2009. Jurus-jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA. Yogyakarta:

DIVA Press.

Basrowi, & Utami, P. (2020). Building Strategic Planning Models Based on Digital Technology in the Sharia Capital Market ? Journal of Advanced Research in Law and

Economics, 11(3), 747–754. https://doi.org/https://doi.org/10.14505/jarle.v11.3(49).06

Basrowi & Maunnah, B. (2019) The Challenge of Indonesian Post Migrant Worker's Welfare, JARLE, Vol 10 Issue 4(42) https://doi.org/10.14505//jarle.v10.4(42).07

Depag. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depag RI. Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : BSNP.

Djamarah, S. B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatkhurrohman, P. (2009). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umm dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.

(10)

Pers.

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani, N. A. (2008). Classroom Action Research; Teknik Penulisan dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Rahayasa.

Islamiah, Irna Daulatina. "Pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika di SMKN 1 Cihampelas." Journal on Education 1.2 (2019): 451-457.

Kadir. 2005. Pengaruh pendekatan problem posing. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Moelong, L. J. (2000). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Mudyahardjo, R. (2000). Pengantar Pendidikan; Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munardji. (2004). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Ilmu.

Nasution, S. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan

Poerwanto, N. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwanto, M., Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rachmayani, D. 2014. Penerapan Pembelajaran Reciprocal teaching untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar siswa. Jurnal pendidikan uniska 2014.

Rahim, Utu. 2010. Meningkatkan prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan aljabar melalui pendekatan struktural think pair share (TPS). Jurnal MIP MIPA. Kendari: FKIP Unhalu Kampus Bumi Tridharma.

Sardiman, A. M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sedarmayanti. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, A. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suparta, H. N. A. (2004).

Metode Pembelajaran. Jakarta: Amisco.

Tim Penyusun. (2003). Undang-undang No. 23 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini penulis mengambil TK Tunas Ceria Cepagan Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang sebagai tempat penelitian, karena di sekolah tersebut masih banyak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas silase hijauan yang dihasilkan dari pertanaman Clitoria ternatea yang ditanam secara monokultur atau sebagai tanaman

Dari Permasalahan tersebut, pelaksanaan PkM di Dusun Pulo Kalurahan Gulurejo yaitu dengan mengadakan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pengolahan Sumber Daya

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang penting terhadap pendidikan anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnnya. Pendidikan

Kecerdasan spiritual (SQ) yang dimiliki seseorang diharapkan mampu menumbuhkan semangat positif dalam melakukan kegiatan baik dalam kehidupan pribadi maupun

Program pengabdian masyarakat mengenai pengembangan situs batuberani berbasis pariwisata yang berkelanjutan dan online marketing campaign telah dilaksanakan di Dusun

dan Pengamatan Revisi Refleksi Pelaksanaan dan Pengamatan Perencanaan Revisi SIKLUS I SIKLUS II.. observasi aktivitas siswa dan soal tes.sehingga peneliti dapat

PENYELENGGARAAN PESANTREN RUANG KOMISI IV SENIN, 5 APRIL 2021 BIDANG DAYASOS 78 KEMENSOS RI 28 MEI 2021 UNDANGAN HARI LANJUT USIA NASIONAL ZOOM MEETING SABTU, 29 MEI 2021 BIDANG