• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA EVENT ORGANIZER (STUDI PADA CV. MATAKAIL COMMUNICATION MEDAN) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA EVENT ORGANIZER (STUDI PADA CV. MATAKAIL COMMUNICATION MEDAN) SKRIPSI"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA EVENT ORGANIZER

(STUDI PADA CV. MATAKAIL COMMUNICATION MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

FEBRINA CHRISTINE MONICA GINTING 160907129

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2020

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA EVENT ORGANIZER

(STUDI PADA CV. MATAKAIL COMMUNICATION MEDAN) Nama : Febrina Christine Monica Ginting

NIM : 160907129

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Nicholas Marpaung, S.AB M.Si

Manajemen merupakan proses dengan menggunakan metode ilmu dan seni dalam menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peran sumber daya manusia sangat penting untuk mencapai tujuan dan kelancaran aktivitas dalam suatu perusahaan. Industri kreatif adalah salah satu industri yang sedang berkembang di Indonesia. Industri kreatif merupakan industri yang asalnya dari pemanfaatan keterampilan, kreativitas beserta bakat yang dimiliki individu dalam menciptakan kesejahteraan dan lapangan kerja. Salah satu perusahaan yang sedang berkembang pada industri ini ialah perusahaan event organizer yang bergerak dibidang penyedia jasa profesional.

Matakail Communication Medan merupakan salah satu perusahaan event organizer yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara. Berkembangnya bisnis jasa event organizer membuat banyak sekali sekelompok orang yang terjun ke dunia bisnis ini, sehingga membuat persaingan pada industri ini menjadi semakin ketat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi fungsi-fungsi manajemen pada perusahaan event organizer Matakail Communication Medan dalam menghadapi persaingan di industri jasa event organizer di Kota Medan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana data diperoleh dengan melakukan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode konsep dasar manajemen yang diperkenalkan oleh George R. Terry, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sudah mengimplementasikan metode dasar-dasar manajemen. Pada metode planning perusahaan sudah memiliki tujuan yang jelas, dan bagaimana cara untuk mencapai tujuannya juga sudah dipersiapkan dari sekarang. Pada metode organizing perusahaan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Perusahaan juga membangun komunikasi yang baik antar pimpinan dan karyawan.

Dalam metode actuating perusahan menciptakan kerja sama yang efisien untuk mengembangkan, dan mendorong karyawannya untuk bersama-sama mampu mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pada metode controlling pimpinan perusahaan selalu mengendalikan dan mengawasi setiap kinerja anggotanya dan selalu melakukan rapat rutin dan evaluasi.

Kata Kunci: Fungsi-Fungsi Manajemen, Event Organizer, Metode POAC

(6)

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF MANAGEMENT FUNCTIONS IN THE EVENT ORGANIZER

(STUDY ON CV. MATAKAIL COMMUNICATION MEDAN) Name : Febrina Christine Monica Ginting Student ID Number : 160907129

Department : Business Administration Faculty : Social and Political Sciences Lecturer : Nicholas Marpaung, S.AB M.Si

Management is a process using scientific and artistic methods in implementing planning, organizing, actuating and controlling functions to achieve predetermined goals. The role of human resources is very important to achieve goals and smooth activities in a company. The creative industry is one of the industries that is developing in Indonesia. The creative industry is an industry that originates from the use of skills, creativity and talents possessed by individuals in creating welfare and employment. One of the companies that is developing in this industry is an event organizer company that is engaged in providing professional services.

Matakail Communication Medan is one of the event organizer companies in the city of Medan, North Sumatra. The development of the event organizer services business has made a large group of people plunge into this business world, thus making competition in this industry even more stringent. The purpose of this research is to formulate an appropriate competitive strategy or that has been used by Matakail Communication Medan company in facing competition in the event organizer service industry in Medan.

This research uses a qualitative method with a descriptive approach, where data is obtained by conducting interviews. This research uses the basic concept management method introduced by George R. Terry, namely planning, organizing, actuating, and controlling (POAC).

The results showed that the company has implemented the basics management method. The company planning method already has clear objectives, and how to achieve its goals has also been prepared from now on. In the method of organizing the company combines all the potential that exists from all parts of a group to work together to achieve predetermined goals. The company also builds good communication between leaders and employees. In the actuating method the company creates efficient cooperation to develop and encourage its employees to jointly be able to achieve the goals that have been set. In controlling method, the leadership of the company always controls and supervises every performance of its members and always conducts routine meetings and evaluations.

Keywords: Management Functions, Event Organizer, POAC Method

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan pimpinan- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini adalah " Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Pada Event Organizer Studi Pada CV. Matakail Communication Medan. "

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud dan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan kali ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan yang dimiliki. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

(8)

4. Bapak Nicholas Marpaung, S.AB M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam penyusunan Skripsi ini hingga selesai.

5. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bapak Ahmad Farid, SH selaku Staf Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staf Pengajar atau Dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Kepada kedua orang tua penulis, Bapak Martinus Ginting dan Ibunda Terkelin Eritha Tarigan, yang menjadi hadiah terindah dalam kehidupan penulis, yang selalu mendukung dan mendoakan setiap perjalanan hidup penulis terutama dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga hasil yang diperoleh saat ini dan yang akan datang dapat memberikan kebanggaan bagi keluarga dan bermanfaat bagi orang lain.

8. Ketiga saudara/i kandung penulis tercinta, Aprillina Maritha Rosa Ginting, Julia Rebecca Ekaninta Ginting dan Pascal Bennami Eisura Ginting, yang selama ini selalu mendoakan, menemani, menyemangati, serta menghibur penulis dalam setiap masalah yang penulis hadapi.

9. Kepada seluruh tim Matakail Communication Medan yang telah menerima dan bersedia membantu penulis dalam proses penyususan skripsi ini. Terkhusus kepada abang Gerry Kawengian dan kakak Henny Pandangian, terimakasih banyak penulis ucapkan, kiranya perusahan ini bisa semakin maju dan berkembang. Terimakasih banyak.

(9)

10. Kepada The Comelz dan Novi Harefa yang telah menjadi sahabat penulis semasa kuliah dan membantu dalam penyusunan skripsi ini. Sukses dan bahagia selalu buat kita.

11. Teman-Teman Ilmu Administrasi Bisnis Tahun 2016 khususnya kelas A, terimakasih untuk bantuan dan dukungan selama peneliti menempuh studi dan dalam penulisan skripsi ini. Sukses selalu, Tuhan memberkati.

12. Seluruh pihak-pihak dan sahabat-sahabat penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Tuhan memberkati kita semua.

Terimakasih karena tanpa kalian, penulis tidak akan mampu melewati ini semua. Semoga Tuhan yang membalas, memberikan kesuksesan, kebahagiaan dan semua yang kita inginkan dapat terwujud. Tuhan memberkati kita semua.

Medan, Januari 2021

Peneliti,

Febrina Christine Monica Ginting

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 9

1.4 Manfaat Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Dasar Manajemen ... 10

2.1.1 Pengertian Manajemen ... 10

2.1.2 Unsur-Unsur Manajemen ... 11

2.1.3 Tingkat Manajemen ... 13

2.1.4 Peran Manajemen ... 15

2.1.5 Prinsip-Prinsip Manajemen ... 17

2.1.6 Tujuan dan Manfaat Manajemen ... 23

2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen ... 23

2.2.1 Planning (Merencanakan) ... 24

2.2.2 Organizing (Pengorganisasian) ... 26

2.2.3 Actuating (Penggerakan) ... 28

2.2.4 Controlling (Pengendalian atau Pengawasan) ... 29

2.3 Industri Kreatif ... 30

2.3.1 Pengertian Industri Kreatif ... 30

2.3.2 Sub Sektor Industri Kreatif di Indonesia ... 31

2.4 Event Organizer ... 32

2.4.1 Pengertian Event Organzier ... 32

2.4.2. Jenis-Jenis Event Organizer ... 34

2.5 Penelitian Terdahulu ... 36

2.6 Kerangka Pemikiran ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Bentuk Penelitian ... 41

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 42

3.3Teknik Penelitian ... 42

3.4 Definisi Konsep ... 43

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44

(11)

3.6 Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 46

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 46

4.1.1 Sejarah Singkat Matakail Communication Medan ... 46

4.1.2 Visi dan Misi Matakail Communication Medan ... 48

4.1.3 Struktur Organisasi Matakail Communication Medan ... 48

4.2 Deskripsi Tugas ... 49

4.3 Penyajian Data... 52

4.3.1 Deskripsi Informan... 53

4.4 Hasil Wawancara... 55

4.4.1 Planning (Perencanaan) ... 55

4.4.2 Organizing (Pengorganisasian) ... 59

4.4.3 Actuating (Penggerakan) ... 60

4.4.4 Controlling (Pengendalian atau Pengawasan) ... 61

4.5 Pembahasan ... 63

BAB VI PENUTUP ... 76

5.1 Kesimpulan... 76

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 81

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Bisnis Event Organizer yang ada di Kota Medan ……… 5

Table 1.2 Total Event Matakail Communication Medan 2019 ………. 7

Tabel 4.1 Identitas Informan Kunci ………. 54

Table 4.2 Identitas Informan Utama ……… 54

Table 4.3 Identitas Informan Tambahan ……….. 54

Table 4.4 Identitas Informan Tambahan ……….. 55

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ………. 40 Gambar 4.1 Logo Matakail Communication Medan ……….…… 48 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Matakail Communication Medan ……….. 50

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

L – 01 PEDOMAN WAWANCARA …….………

L – 02 HASIL WAWANCARA ….………

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen merupakan hal yang paling sering dibicarakan dalam bidang akademik maupun praktik. Manajemen ialah proses dengan menggunakan metode ilmu dan seni dalam menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan pada kegiatan dari kelompok manusia yang dilengkapi dengan faktor produksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung pada efisiensi dan efektivitas manajemen pada suatu organisasi. Salah satu kunci sukses pengembangan dan prestasi manajemen adalah para manajer, mereka dituntut untuk mampu menguasai keilmuan, kepekaan dan mampu menganalisis lingkungan serta menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Penerapan sistem manajemen sangat menentukan arah perbaikan sebuah lembaga pendidikan, khususnya peningkatan kualitas pendidikan. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak lepas dari peran serta sumber daya manusia, karena hampir seluruh kegiatan dilakukan oleh manusia. Peran sumber daya manusia sangat penting untuk mencapai tujuan dan menunjang kelancaran aktivitas di dalam suatu perusahaan.

Salah satu kunci sukses dalam sebuah perusahaan ialah peran sumber daya manusia, dapat juga disebut sebagai tenaga kerja atau karyawan. Karyawan yang terdapat dalam suatu organisasi bukan cuma satu melainkan banyak, sehingga butuh pengelolaan yang tepat untuk menggabungkan berbagai kemampuan dan pemikiran

(16)

berbeda yang dimiliki setiap karyawan dengan cara menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Era industri 4.0 saat ini menimbulkan harapan baru dalam percepatan kemajuan ekonomi sekaligus tantangan dalam menciptakan lapangan kerja. Industri kreatif adalah industri yang asalnya dari pemanfaatan keterampilan, kreativitas, serta bakat yang dimiliki oleh individu dalam menciptakan kesejahteraan dan juga lapangan kerja. Industri ini fokus dalam memberdayakan daya cipta dan daya kreasi individu. Indonesia memiliki sumber daya manusia kreatif dalam jumlah besar, sumber daya alam terbarukan yang berlimpah dan sumber warisan budaya yang unik dan beragam. Ketiganya menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Dunia bisnis mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai produk atau jasa baru yang ditawarkan.

Salah satu perusahaan yang sedang berkembang pada industri saat ini ialah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa, yaitu event organizer.

Event Organizer adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa profesional. Perusahaan ini merupakan penyelenggara ataupun tim sukses dari sebuah acara yang akan diselenggarakan oleh pihak pemilik acara (client). Pada dasarnya sebuah event organizer itu memiliki tugas membantu client untuk menyelenggarakan acara yang diinginkan. Contohnya seperti launching product, company gathering, anniversary, exhibitions, seminar, promosi, product selling dan sebagainya. Selain itu event organizer juga berperan dalam acara yang bersifat pribadi seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun, dan juga acara lain yang bersifat pribadi. Tugas event organizer adalah mengorganisir segala keperluan event mulai dari tahap persiapan sampai dengan event berjalan lancar dengan baik. Untuk

(17)

menggunakan jasa event organizer bisa juga disesuaikan dengan kebutuhan akan event perusahaan tersebut. Sebelum adanya event organizer dalam menawarkan sebuah jasa khusus secara profesional, maka perusahaan yang akan melaksanakan acara khusus bagi para karyawannya beralih kepada fungsioner public relation periklanan untuk melaksanakan acara-acara khusus tersebut. Dalam hal ini biasanya masyarakat membentuk sebuah kepanitiaan ataupun sebuah perkumpulan dalam menyelenggarakan acara baik formal, maupun nonformal.

Pada tahun 1984, Amerika Serikat sebagai penyelenggara untuk acara yang sangat besar yaitu: Pesta Olahraga Olimpiade dan juga perayaan peringatan ulang tahun ke-100 Patung Liberty. Banyak perusahaan-perusahaan yang menjual produk mereka dan juga menjadi pihak sponsor bagi acara besar tersebut dan berhasil meraup keuntungan yang sangat besar. Sejak itu, banyak perusahaan di Amerika yang bersaing membuat acara-acara sendiri sebagai sarana promosi pemasaran guna meningkatkan citra produk dan juga perusahaan. Keadaan ini mendorong meningkatnya kebutuhan akan jasa event organizer bagi tiap-tiap perusahaan yang akan melaksanakan sebuah acara khusus, dan juga semakin besarnya anggaran yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan acara, maka semakin banyak orang yang membutuhkan tenaga ahli khusus di bidang jasa, dan pada akhirnya mereka mulai mencari para konsultan diluar perusahaan, para spesialis, dan juga orang-orang yang memiliki keahlian di bidang penyedia jasa, juga dalam penyelenggara acara khusus yang dilaksanakan oleh setiap perusahaan. Itulah awal dari terbentuknya bisnis jasa professional event organizer di Amerika. Di Indonesia sendiri, bisnis jasa event organizer merupakan jenis pekerjaan yang sangat baru. Pada pertengahan tahun

(18)

1997, terbentuknya bisnis ini ditandai dengan maraknya dunia showbiz dan juga bangkitnya perekonomian di Indonesia setelah dilanda krisis moneter Internasional.

Pertumbuhan bisnis ini di Indonesia sama halnya dengan di Amerika, di dorong oleh kesibukan para masyarakat yang tidak dapat melaksanakan ataupun menyelenggarakan acara sendiri. Semakin dibutuhkannya jasa event organizer oleh masyarakat dan perusahaan, maka dalam hal ini bisnis jasa tersebut dapat menunjang kegiatan promosi pemasaran dan menempatkan bisnis ini menjadi sebuah bisnis yang memiliki masa depan cerah dan juga sebagai lahan bagi para pencari kerja di Indonesia.

Event Organizer yang berarti sebuah profesi yang mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan perayaan, pendidikan, pemasaran dan juga reuni, yang bertanggung jawab dengan penelitian, membuat desain event, melakukan perencanaan, melaksanakan koordinasi juga pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah event. Event organizer melaksanakan sebuah event atas penugasan dan permintaan pelanggan (client) yang memberikan dukungan dana untuk melaksanakan event tersebut. Dengan demikian event organizer sangatlah terikat oleh peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh penyelenggara dan juga harus mengikuti semua persyaratan yang telah disetujui sebelumnya, event organizer juga menerima bayaran atas kerja keras yang telah mereka lakukan. Event organizer merupakan sebuah bisnis dan profesi multidisiplin. Untuk menjalankan profesinya dengan sukses, event organizer dituntut dalam melaksanakan tugasnya agar senantiasa mengembangkan diri dalam berbagai ilmu disiplin dan ilmu yang terkait dengan profesinya. Meskipun begitu event organizer tidak diharapkan menjadi

(19)

seorang yang ahli dalam segala bidang, tetapi paling tidak seorang event organizer haruslah mengetahui ilmu yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan ataupun dalam pengawasan terhadap persiapan, perencanaan, dan juga pelaksanaan event tersebut.

Perkembangan industri event organizer sekarang ini di Indonesia tidaklah diragukan lagi keberadaannya, di tandai dengan banyaknya perusahaan event organizer yang beredar di seluruh daerah sampai kota–kota besar yang ada di Indonesia, khususnya kota Medan. Perkembangan industri event organizer di kota Medan cukup pesat di lihat dari begitu banyak industri event organizer yang baru bermunculan dan mencoba peruntungan di dunia bisnis ini. Berikut data bisnis event organizer yang ada di kota Medan dan tahun berdirinya:

Tabel 1.1

Data Bisnis Event Organizer yang Ada di kota Medan

No. Nama Event Organizer Alamat Tahun Berdiri

1. MATAKAIL Communication

Jl. Sempakata, Kec. Medan Selayang, 20132

2008

2. The Prime Conceptor &

Planner

Jl. Haji Misbah, Komplek Multatuli Indah Blok CC Nomor 24, A U R, Kec. Medan Maimun, 20212

2010

3. CV.Mutiara Razi Event Organizer

Gg. D No.15, Polonia, Kec.

Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 20157

2010

4. Quantum Komunika Event Organizer

Jl. Sei Siput No.9, Merdeka, Kec.

Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20154

2011

(20)

5. Sidecomm Event Organizer

Komp. De Residence, Jl. Sei Belutu No.8-i, Padang Bulan Selayang I, Kec. Medan Selayang, 20131

2011

6. Big Bro Entertainment Jl. Mangkubumi No.10C, A U R, Kec. Medan Maimun, 20151

2012

7. The Miracle Wedding Planner And Organizer

Jl. Melati Raya - Komp. Grand Pavilion No. 97, 20131

2013

8. Indopro Event

Organizer

Jl. Sei Musi No.46, Babura Sunggal, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20153

2016

9. Qad Event Organizer Villa Setiabudi Flamboyan, Jl.

Flamboyan Raya No.13-14, Tj.

Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20134

2017

10. Indo-Media Event Organizer

Jl. Jamin Ginting Gg.Mejuah-juah No.8 Padang Bulan, Mangga, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20131

2019

Sumber: Penelitian (2020)

Semakin banyaknya bisnis event organizer menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Oleh karena itu dalam pengorganisasiannya di perlukan penerapan atau implementasi dasar manajemen yang harus dilakukan oleh seorang manajer atau pepimpin perusahaan untuk dapat terus bertahan dan memenangkan persaingan dalam bisnis event organizer.

(21)

Matakail Communication berdomisili di Medan, Sumatera Utara dan didirikan sejak Februari 2008 merupakan sebuah perusahaan jasa event organizer yang berspesialisasi dalam manajemen acara dan kegiatan promosi kontak langsung.

Merupakan tim yang terdiri dari orang-orang berbakat kreatif yang dinamis.

Memiliki landasan yang kuat dalam menjalankan event dengan rencana yang bagus untuk membawa konsep cerdas ke dalam realisasi yang lebih baik, memberikan jumlah kejutan yang tepat dengan selalu mencari cara segar dan energik untuk membangun persepsi positif, menjaga hubungan baik dengan mitra adalah kunci Matakail Communication untuk membuat acara yang layak dibicarakan. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya event yang telah di kerjakan oleh Matakail Communication dan banyaknya sudah perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Matakail Communication dalam memperkenalkan produk/jasa suatu perusahaan. Bukan hanya di Medan, Matakail Communication juga sudah mengembangkan sayapnya di pulau Sumatera. Berikut jumlah event yang dikerjakan oleh Matakail Communication ditahun 2019:

Tabel 1.2

Total Event Matakail Communication Medan 2019

No. Bulan Total Event

1. Januari 5

2. Februari 4

3. Maret 12

4. April 9

5. Mei 7

6. Juli 1

(22)

7. Agustus 6

8. September 14

9. Oktober 9

10. November 6

11. Desember 4

Total 77

Sumber: Data Matakail Communication Medan (2019)

Industri event organizer di Indonesia masih merupakan hal yang baru. Tetapi industri ini memiliki peluang yang besar untuk terus bertumbuh dan semakin berkembang, sehingga perlu di analisis lebih lanjut secara literatur mengenai implementasi fungsi-fungsi manajemen pada event organizer. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan suatu analisis implementasi fungsi-fungsi manajemen pada event organizer khusunya di Kota Medan. Diharapkan nantinya dapat menghasilkan data yang memberikan gambaran dari sebuah implementasi fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh perusahaan jasa event organizer Matakail Communication Medan.

Dengan melihat latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisis implementasi fungsi-fungsi manajemen pada event organizer CV.

Matakail Communication Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana implementasi fungsi-fungsi manajemen pada event organizer yang di terapkan oleh CV. Matakail Communication Medan”

(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi fungsi-fungsi manajemen yang di terapkan oleh CV. Matakail Communication Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi pengujian dan penerapan teoritis dan berkontribusi dalam pengembangan studi tentang implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam menghadapi persaingan bisnis khususnya dalam bidang jasa event organizer.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi penulis sebagai bahan mengembangkan wawasan keilmuan sebagai mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU. Khususnya dalam bidang event organizer, menjadi pembelajaran dalam mengembangkan bakat dalam event organizer yang sudah pernah digeluti.

3. Bagi CV. Matakail Communication Medan

Bagi CV. Matakail Communication Medan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan bagi perusahaan dalam pelaksanaan atau implementasi fungsi-fungsi manajemen, agar dapat memaksimalkan kinerjanya sehingga dapat semakin berkembang dan lebih mampu untuk menghadapi persaingan dalam dunia bisnis jasa khususnya event organizer di kota Medan.

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris manage yang memiliki arti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Sedangkan menurut istilah seperti yang dilakukan Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam dunia pendidikan, manajemen lebih ditekankan kepada upaya untuk mempergunakan sumber daya seefektif dan seefisien mungkin. Secara bahasa manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Secara etimologi manajemen ialah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi. Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut George R Terry manajemen sebagai proses khas dari beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan

(25)

memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia. Menurut Ricky W. Griffin manajemen adalah proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu. Sedangkan menurut Drs. H.

Malayu S. P. Hasibuan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian manajemen dapat disimpulkan kembali bahwa manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

2.1.2 Unsur-Unsur Manajemen

Sarana (tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah man, money, material, methods dan market. Kesemuanya itu disebut sumber daya.

Sedangkan menurut George R. Terry ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu: Man (manusia); Materials (materi); Machines (mesin-mesin); Methods (tata kerja); Money (uang); dan Market (pasar). Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah

“man” atau manusia. Berbagai macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau dari sudut proses, seperti perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengendalian. Dapat pula kita tinjau dari

(26)

sudut bidang seperti penjualan, produksi, keuangan, personalia, dan lain sebagainya.

Dalam melakukan berbagai aktivitas tersebut, kita perlukan manusia, tanpa adanya manusia manajer tidak akan mungkin mencapai tujuannya, harus diingat bahwa manajer adalah orang yang mencapai hasil melalui orang-orang lain. Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah dan gaji karyawan, membeli bahan-bahan, peralatan-peralatan dan lain sebagainya. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai, bila dinilai dengan uang, lebih besar dari uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kegagalan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau ketelitian dalam penggunaan uang.

Untuk proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan material atau bahan- bahan, karenanya dianggap pula sebagai alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan. Demikian pula dengan proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dalam kemajuan teknologi dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin, namun sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi sebagai pembantu bagi manusia. Untuk melakukan secara berdaya guna dan berhasil guna, maka manusia dihadapkan kepada alternatif metode atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap pula sebagai saran atau alat manajemen untuk mencapai tujuan. Bagi badan yang bergerak di bidang industri, unsur manajemen penting lainnya adalah markets atau pasar. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industri akan tidak mungkin tercapai. Salah satu masalah pokok bagi perusahaan industri adalah mempertahankan pasar yang sudah ada, bila mungkin mencapai pasar baru

(27)

bagi hasil produksinya. Menurut T. Hani Handoko terdapat tiga alasan utama mengapa manajemen dibutuhkan, yaitu:

a. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik perusahaan maupun pribadi.

b. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

Manajemen membantu keseimbagan diantara tujuan yang terdapat dalam satu organisasi, tidak hanya satu melainkan mencakup banyak tujuan, baik tujuan pribadi maupun kelompok. Manajemen membantu menciptakan keseimbangan di antara tujuan-tujuan tersebut.

c. Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Sementara efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.3 Tingkat Manajemen

Pada dasarnya dalam setiap organisasi terdapat dua kelompok besar manusia, yaitu para karyawan yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional disebut “rank dan file” atau karyawan dan mereka yang tergolong kelompok pimpinan. Tingkatan manajemen dalam organisasi biasanya mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen lini pertama.

(28)

a. Manajemen Puncak (Top level management)

Manajemen puncak adalah tingkatan manajemen tertinggi dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas organisasi.

Manajemen puncak atas bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas mereka menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Mereka menentukan keputusan-keputusan trategis yang akan menentukan kelangsungan hidup organisasi, seperti membuat abrik baru, membuat produk baru, dan memasuki pasar internasional.

b. Manajemen Menengah (Middle management)

Manajemen menengah bertugas mengembangkan rencana-rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi dan melaporkannya kepada top manager. Manajemen menengah terdiri atas sekelompok manajer yang lebih besar dibandingkan dengan manajer puncak. Tugas mereka adalah melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajer puncak serta mengoordinasikan dan mengarahkan aktivitas manajer tingkat bawah dan juga karyawan operasional. Posisi manajer menengah berada di antara manajer puncak dengan manajer tingkat bawah. Mereka menjadi jembatan antara manajer puncak dan manajer bawah.

c. Manajemen lini pertama (First level/First line manajemen)

Manajemen lini pertama merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.

Manajemen tingkat bawah mengawasi karyawan secara langsung. Mereka

(29)

tidak mengawasi manajer lainnya. Tugas mereka mengawasi dan mengoordinasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh karyawan. Posisi tersebut biasanya dinamakan pengawas atau supervisor.

Ketiga tingkat utama manajemen ini membentuk sebuah hirarki yang digolongkan berdasarkan urutan seberapa pentingnya dalam suatu organisasi. Pada dasarnya tingkatan manajemen atau level of management ini adalah tingkatan yang membedakan wewenang dan beban pekerjaan yang harus ditanggung oleh para manajer.

2.1.4 Peran Manajemen

Banyak peranan yang harus dilakukan seorang manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Minzberg mengidentifikasi adanya sepuluh peran manajer yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu:

1. Interpersonal Roles.

Interpersonal Roles merupakan peran yang dilakukan manajer dalam menjalankan hubungan antar manusia, baik internal maupun eksternal. Terdapat tiga macam peran yang dapat dilakukan manajer dalam peran interpersonal, yaitu sebagai figurehead (simbol), leadership (kepemimpinan), dan liaison (penghubung). Semua manajer perlu menjalankan kewajiban untuk melakukan kegiatan seremonial dan simbolik dalam berbagai acara dan dalam hal ini berperan sebagai figurehead. Semua manajer juga mempunyai peran leadership, peran kepemimpinan untuk mencapai tujuan. Peran ketiga adalah sebagai liaison,

(30)

yaitu sebagai penghubung yang aktivitasnya melakukan kontak dengan pihak luar yang memberi informasi pada manajer.

2. Informational Roles

Peran manajer dalam bidang informasional ada tiga macam, yaitu sebagai monitor (mengumpulkan informasi), disseminator (penyebar informasi), dan spoke person (juru bicara). Semua manajer mengumpulkan informasi dari organisasi dan institusi di luarnya. Mereka mendapat informasi dari membaca majalah dan berbicara dengan orang lain untuk mempelajari perubahan selera publik, apa yang direncanakan pesaing, dan semacamnya. Ini merupakan peran monitor. Dalam peran sebagai disseminator, manajer juga bertindak meneruskan informasi kepada seluruh anggota internal organisasi. Manajer juga bertindak sebagai spoke person ketika mewakili organisasi sebagai juru bicara untuk menghadapi pihak luar.

3. Decisional Roles

Terdapat empat macam peran yang harus dilakukan manajer dalam membuat pilihan, yaitu peran sebagai entrepreneur (wirausaha), disturbance handler (menyelesaikan masalah), resources allocator (mengalokasikan sumber daya), dan negotiator (juru runding). Dalam peran sebagai entrepreneur, manajer berinisiatif dan melihat kesempatan proyek baru yang akan dapat memperbaiki kinerja organisasi. Sebagai disturbance handler, manajer melakukan tindakan koreksi dan mengatasi masalah sebagai respons terhadap masalah yang tidak terduga. Sebagai resources allocator, manajer bertanggungjawab

(31)

mengalokasikan sumber daya manusia, fisik dan dana sesuai kebutuhan organisasi secara efisien dan efektif. Dalam peran sebagai negotiator, manajer mendiskusikan masalah dan merundingkan atau membuat kesepakatan dengan unit atau pihak lain untuk mendapatkan manfaat bagi unit kerjanya.

2.1.5 Prinsip-Prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Menurut Henry Fayol seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi- situasi yang berubah. Berikut pembahasan mengenai prinsip-prinsip dalam ilmu manajemen menurut Henry Fayol:

1. Pembagian kerja (Division of work)

Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional dan objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike. Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. Kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan

(32)

menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.

2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.

Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak, oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.

3. Disiplin (Discipline)

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.

4. Kesatuan perintah (Unity of command)

Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.

(33)

Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.

5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.

6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri

Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik. Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud,

(34)

apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.

7. Penggajian pegawai

Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.

8. Pemusatan (Centralization)

Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority).

(35)

9. Hierarki (tingkatan)

Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hierarki. Hierarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. Dengan adanya hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.

10. Ketertiban (Order)

Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang.

Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

11. Keadilan dan kejujuran

Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.

12. Stabilitas kondisi karyawan

Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena

(36)

adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran.

Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.

13. Prakarsa (Inisiative)

Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

14. Semangat kesatuan dan semangat korps

Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.

Semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana

(37)

2.1.6 Tujuan dan Manfaat Manajemen

Tujuan manajemen merupakan suatu yang direalisasikan, menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer.

Tujuan ialah yang ingin direalisasikan oleh seseorang. Menurut SH Rode dan Voich (1974) tujuan utama manajemen yaitu produktivitas dan kepuasan tanpa adanya manajemen suatu lembaga akan sia-sia dan mengacapi tujuan akan terasa sulit dicapai. Ada tiga alasan diperlukan tujuan manajemen yaitu:

1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.

2. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan yang saling bertentangan.

3. Untuk mencapai efisiensi, efektifitas, dan produktifitas.

2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen

Dalam proses pelaksanaannya, fungsi manajemen akan semakin berkembang seiring lingkungan bisnis yang dinamis dan perubahan iklim ekonomi yang menyertai. Setiap kerangka kerja dan konsep bisa diterapkan sesuai dengan situasi yang sedang berjalan. POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling) merupakan konsep manajemen dasar yang diperkenalkan oleh George R. Telly.

George R. Terry menyatakan manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.

Berbagai jenis kegiatan yang berbeda itulah yang memebentuk manajemen sebagai suatu proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan sangat erat hubungannya.

Konsep ini bisa diterapkan di semua perusahaan di dunia guna menjaga kelangsungan

(38)

bisnis. Jika disederhanakan lagi, POAC merupakan metode yang digunakan untuk mencapai target. Pengertian POAC menurut James A.F Stonner ialah manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, serta pengawasan usaha-usaha dari para anggota organisasi. Sebuah proses atau usaha untuk mencapai tujuan dari organisasi oleh semua aspek, baik itu manusia maupun mesin. Sedangkan menurut Peter F. Drucker, lebih menekankan bahwa suatu organisasi manajemen yang dibutuhkan adalah manajemen yang berjalan dengan efektif dan efisien, yang mana menurut Drucker manajemen adalah alat serbaguna untuk mengelola bisnis, para manajer, para pekerja, dan pekerjaan itu sendiri.

2.2.1 Planning (Perencanaan)

Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu.

Perencanaan juga diartikan sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi. Dalam melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu melakukan prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting). Prakiraan berfungsi untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan oleh organisasi sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam melakukan prakiraan, haruslah selalu memperhatikan tujuan organisasi, sumber daya organisasi dan juga melakukan suatu analisis organisasi. Menurut George R. Terry perencanaan adalah

(39)

pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan, yaitu:

1. Specific

Artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya, tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.

2. Measurable

Program kerja organisasi atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.

3. Achievable

Dapat dicapai, jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan tidak dapat dilaksanakan.

4. Realistic

Sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.

5. Time

Ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan, sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

Stoner James, A.F merumuskan empat langkah dalam proses perencanaan, ialah sebagai berikut:

(40)

1. Menetapkan tujuan atau seperangkat tujuan. Perencana pertama-tama harus menetapkan apa yang dibutuhkan atau diinginkan oleh suatu perusahaan atau sub- unit sehingga sumber daya perusahaan tidak terpencar dan dapat digunakan secara efektif dan efisien.

2. Mengidentifikasi situasi saat ini. Informasi keadaan perusahaan saat ini tentang berapa jauhkah jarak perusahaan dari sasarannya, sumber daya yang dimiliki, data keuangan dan statistik harus dirumuskan sehingga langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan lancar.

3. Mengidentifikasi hal-hal yang membantu dan menghambat tujuan. Dengan menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan dapat diketahui faktor-faktor yang membantu pencapaian tujuan dan yang menimbulkan masalah.

Pengetahuan tentang faktor-faktor ini membantu perencana dalam meramalkan situasi dimasa mendatang.

4. Mengembangkan rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan.

Langkah ini melibatkan berbagai alternatif arah tindakan untuk mencapai sasaran, mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada dan memilih yang paling sesuai atau menguntungkan diantara alternatif tersebut.

2.2.2 Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam perusahaan, serta mengatur

(41)

mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi. Menurut George R.Terry, tugas pengorganisasian adalah mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfaatkan seluruh kemampuan kesuatu arah tertentu. Dalam pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat penting dalam pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dalam perusahaan, maka kelangsungan aktivitas perusahaan tersebut akan terjamin.

Fungsi pemimpin disini adalah mampu menempatkan the right man in the right place. Pengorganisasian meningkatkan efisiensi dan kualitas dari pekerjaan perusahaan. Pengorganisasian juga menetapkan akuntabilitas, sehingga lebih efektif ketika sumber dayanya memahami responsibilitasnya masing-masing. Menurut Drs.

H. Malayu S.P. Hasibuan pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat- alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi. Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi sumber daya manusia tersebut agar bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.

(42)

2.2.3 Actuating (Penggerakan)

Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab. Untuk itu semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja perusahaan. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing sumber daya manusia untuk mencapai visi, misi dan program kerja perusahaan yang telah ditetapkan.

Menurut G.R Terry penggerakan atau pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok atau perusahaan agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

Menurut Koonz dan O’Donnel, penggarahan adalah hubungan antara aspek- aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata. Inti dari actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan perusahaan .Actuating meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya perusahaan agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan perusahaan. Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan agar semua anggota perusahaan mulai dari tingkat teratas sampai tingkat terbawah dapat bekerja sama untuk tercapainya tujuan perusahaan. oleh karena itu

(43)

sangat diperlukan tindakan penggerakan, pengarahan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action (tindakan).

2.2.4 Controlling (Pengendalian atau Pengawasan)

Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Menurut M. Manullang dalam buku Dasar-Dasar Manajemen, controlling atau pengawasan dan pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula, sedangkan menurut G.R. Terry, controlling merupakan proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Dalam melaksanakan kegiatan controlling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokkan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian apa yang dilakukan staf dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana. Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap

(44)

perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar organisasi. Kegiatan- kegiatan yang juga termasuk dalam kegiatan controlling adalah evaluasi dan pelaporan. Jenis pengawasn dapat ditinjau dari tiga segi yaitu:

1. Pengawasan dari segi waktu. Pengawasan ini dapat dilakukan secara preventif dan secara represif. Alat yang digunakan untuk pengawasan ialah perencanaan dan budget, sedangkan pengawasan secara represif menggunakan alat budget dan laporan.

2. Pengawasan dilihat dari segi obyek. Pengawasan ini lebih terhadap produksi, keuangan, aktivitas karyawan, dan sebagainya. Ada juga yang mengatakan pengawasan dari segi obyek merupakan pengawasan administratif dan pengawasan operatif. Contoh pengawasan administratif ialah pengawasan anggaran, inspeksi dan pengawasan order.

3. Pengawasan dari segi subyek. Pengawasan ini terdiri dari pengawasan intern dan pengawasan ekstern.

2.3 Industri Kreatif

2.3.1 Pengertian Industri Kreatif

Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, industri kreatif adalah industri yang memanfaatkan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Industri kreatif juga

(45)

dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya atau juga Ekonomi Kreatif. Menurut Howkins, ekonomi kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan video. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama" dan bahwa “industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Berbagai pihak memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam industri kreatif.

2.3.2 Sub Sektor Industri Kreatif di Indonesia

Sub-sektor yang merupakan industri berbasis kreativitas di Indonesia berdasarkan pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia adalah:

1. Periklanan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan (komunikasi satu atau dua arah dengan menggunakan media tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi, distribusi dan iklan yang dihasilkan.

(46)

2. Arsitektur

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro sampai dengan level mikro.

3. Pasar Barang Seni

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet.

4. Kerajinan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya.

5. Desain

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

2.4 Event Organizer

2.4.1 Pengertian Event Organzier

Kata event bisa di artikan sebagai sebuah program, acara atau sebuah bentuk kegiatan yang tidak dilakukan setiap hari atau sebuah bentuk kegiatan yang diadakan secara khusus, sedangkan organiser lebih kepada sebutan untuk para pelaku kegiatan,

(47)

baik perorangan atau lebih secara bersama-sama dan teratur dalam sebuah koordinasi yang terstruktur untuk mencapai tujuan. Dari kedua kata itu sering kita mendengar beberapa definisi tentang event organizer adalah sekumpulan orang dengan tujuan yang sama untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau sebagian besar menyimpulkannya sebagai pelaksana acara dengan istilah penyelenggara jasa hiburan dan rekreasi. Event organizer adalah sebuah bidang usaha atau pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas bagi pelaksanaanya serta terorganisasi secara menyeluruh dari hal-hal yang kecil hingga besar, dari persiapan, pelaksanaan hingga pekerjaan itu selesai, semua terukur dalam skema-skema yang sudah di tetapkan dari awal guna terpenuhinya tujuan maupun kebutuhan yang ingin dicapai oleh klien. Dalam pengertian sederhana event organizer adalah pengelola suatu kegiatan (pengorganisir acara). Tentu hal ini jadi berbeda dengan konteks sekedar pelaksana acara, karena dibutuhkan integritas serta komitmen yang kuat dari para pelakunya. Setiap kegiatan yang di selenggarakan bertujuan untuk memperoleh keuntungan di kedua belah pihak, baik penyelenggara maupun yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. Keuntungan ini tidak harus bersifat material namun juga bisa bersifat non material. Bentuk sebuah event organizer sendiri sebenarnya telah di kenal di berbagai organisasi kemasyarakatan, lingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan pendidikan.

Industri event organizer di Indonesia masih merupakan hal yang baru. Tetapi industri ini memiliki peluang yang besar untuk terus berkembang dan semakin bertumbuh.

(48)

2.4.2. Jenis-Jenis Event Organizer

Dilihat dari jenis acara yang diadakan event organizer dapat dikategorikan menjadi:

1. One Stop Service Agency

Event Organizer besar yang mampu menyelenggarakan berbagai jenis acara hingga skala internasional sekalipun. Jenis event organizer ini menawarkan jasa penyelenggaraan acara yang kompleks atau biasa disebut dengan istilah multievent. Disebut demikian karena event organizer jenis ini memegang kendali atas suatu peyelenggaraan yang terdiri dari beberapa acara di satu lokasi. Dengan begitu event organizer jenis ini memerlukan crew yang banyak untuk mendukung kegiatan yang diselenggarakan.

2. MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)

Event Organizer yang khusus bergerak di bidang penyelenggaraan acara berbentuk pertemuan. Event organizer ini menangani acara-acara yang bersifat formal, seperti seminar, rapat terbatas, pameran dan lainnya.

3. Brand Activation

Event Organizer jenis ini menawarkan jasa promosi untuk produk-produk yang beredar di masyarakat yang secara spesifik membantu klien untuk mempromosikan produk atau jasanya. Dengan harapan produk yang dipromosikan akan lebih diingat oleh masyarakat (pengenalan merk) dan meningkatkan jumlah penjualan produk, dengan berinteraksi langsung ke target marketnya. Event Organizer brand activation harus mampu memberikan ide-ide agar promosi yang dilakukan begitu menarik masyarakat. Tim brand activation

(49)

biasanya diisi oleh sekumpulan orang yang memiliki kemampuan di bidang multimedia.

4. Musik dan Hiburan

Event Organizer yang memiliki spesialisasi di bidang hiburan terutama musik.

Biasanya terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki visi dan misi yang sama dan menyukai musik. Event organizer jenis ini aktif dalam membuat event konser musik, festival musik dan lainnya.

5. Penyelenggara Pernikahan

Event Organizer yang mengkhususkan diri membantu klien mengadakan pesta pernikahan. Event organizer jenis ini masih tergolong baru di Indonesia.

Penyelenggara pernikahan memiliki keahlian untuk menyelenggarakan acara resepsi pernikahan yang sempurna. Dengan kematangan ide-ide dan konsep resepsi pernikahan yang bervariatif. Bisnis ini termasuk bisnis yang tergolong berkembang pesat.

6. Penyelenggara Ulang Tahun

Event Organizer yang ahli membuat pesta ulang tahun termasuk untuk anak-anak.

Event organizer ini juga harus memiliki kreativitas yang tinggi dalam membuat konsep acara ulang tahun yang meriah, ceria dan ramai.

7. Penyelenggara Pribadi

Event Organizer khusus yang bergerak untuk penyelenggaraan pesta pribadi.

Penyelenggara pribadi event organizer ini menawarkan kepada setiap orang yang ingin menyelenggarakan suatu acara yang bersifat pribadi atau tertutup untuk umum. Sebagian orang memerlukan hal – hal yang bersifat privasi yang tidak

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat penulis berikan atas hasil penelitian ini terhadap CV Kamuniang Saiyo Kasiak Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok adalah