BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.6 Kerangka Pemikiran
Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2017:60) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting. Sedangkan menurut Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2017:60), kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kerangka berpikir adalah penjelasan sementara secara konseptual tentang keterkaitan hubungan pada setiap objek pemasalahan berdasarkan teori. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis fungsi manajemen (POAC) planning, organizing, actuating, dan controlling
sebagai formulasi dan bahan terhadap penerapan strategi yang sesuai dengan perusahaan.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber: Penelitian (2020)
Event Organizer CV. Matakail Communication Medan
Fungsi-fungsi Manajemen pada Event Organizer CV. Matakail
Communication Medan
Analisis Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen pada Event Organizer CV. Matakail Communication Medan
1. Planning 2. Organizing 3. Actuating 4. Controlling
Efektivitas Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen pada Event Organizer CV.
Matakail Communication Medan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiono (2012:13), metode penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat post positivisme. Filsafat post positivisme atau yang disebut juga sebagai paradigma interpretif dan konstruksi memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian dengan metode ini tidak menetapkan penelitian hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi juga kepada keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman atau guru dalam penelitian. (Sugiyono, 2008:298)
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang mana data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar dan tidak menekankan pada angka, dengan mengeksplorasi dan/atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Adapun hasil penelitian ini lebih menekankan kepada makna dari pada generalisasi.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada CV Matakail Communication Medan, yang kantornya beralamatkan di Jl. Bunga Terompet, Sempakata Medan Selayang, Kota Medan 20132. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2020.
3.3 Teknik Penelitian
Sampel pada penelitian kualitatif disebut informan. Informan adalah orang yang dipilih untuk diwawancarai dan diminta informasi oleh pewawancara dan diperkirakan dapat memahami dan memberikan informasi data ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Informan dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh agar data atau informasi dapat diperoleh.
Informan dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga jenis yaitu informan kunci, informan utama, dan informan tambahan.
1. Informan Kunci
Informan kunci (key informan) adalah informan yang memiliki informasi secara menyeluruh tentang permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Informan kunci bukan hanya mengetahui tentang kondisi atau fenomena pada masyarakat secara garis besar. Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah Gerry Kawengian selaku Chief Executive Officer.
2. Informan Utama
Informan utama adalah orang yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang akan diteliti. Adapun yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah Henny Pandangian selaku Chief Marketing Officer.
3. Informan Tambahan
Informan tambahan adalah orang yang dapat memberikan informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam sebuah penelitian kualitatif.
Informan tambahan kadang memberi informasi yang tidak diberikan oleh informan kunci maupun informan utama. Adapun yang menjadi informan tambahan ialah pihak yang pernah menggunakan jasa dari CV. Matakail Communication Medan lebih dari 3 kali. Dalam penelitian ini yang menjadi pihak informan tambahan ialah pihak dari perusahaan PT Bank Central Asia dan perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) Telecommunications.
3.4 Definisi Konsep
Menurut Adi (2005:27), konsep merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama, atau dapat pula dikatakan bahwa konsep adalah suatu kata atau lambang yang menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam berbagai gejala walaupun berbeda.
Dalam penelitian ini yang menjadi definisi konsep adalah sebagai berikut:
1. Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggiatan atau penggerakan dan pengawasan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Dalam proses pelaksanaan, fungsi manajemen akan semakin berkembang seiring lingkungan bisnis yang dinamis dan perubahan iklim ekonomi yang menyertai.
Setiap kerangka kerja dan konsep bisa diterapkan sesuai dengan situasi yang sedang berjalan. Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum memiliki banyak kesamaan, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian.
3. Event Organizer
Event organizer adalah sekumpulan orang dengan tujuan yang sama untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau sebagian pelaksana acara dengan istilah penyelenggara jasa hiburan atau rekreasi.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik mengumpulkan data merupakan langkah yang bertujuan untuk mendapatkan data sesuai dengan standar yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data dikumpulkan melalui wawancara atau interview langsung kepada informan penelitian, baik informan kunci maupun informan utama.
2. Data Sekunder
Data dikumpukan melalui studi kepustakaan (buku-buku, karya ilmiah, dan pendapat ahli) dan studi dokumentasi (catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang diperbolehkan dari lokasi penelitian atau diakses melalui internet).
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah dilapangan. Miles dan Huberman (Sugiono, 2012:430) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun aktivitas dalam analisis data penelitian ini, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
1. Data Reduction (Reduksi data)
Reduksi data merupakan proses perangkuman, pemilihan hal-hal pokok, pemutusan perhatian, pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar dari lapangan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam penelitian. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode manajemen POAC untuk mengetahui strategi bersaing yang di tetapkan.
2. Data Display (Penyajian data)
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor manajemen POAC yang telah ditetapkan.
3. Conclusion Drawing/verification
Tahap pengambilan keputusan dihasilkan dari beberapa alternatif strategi yang dapat direkomendasikan dari hasil kerja pada tahap kedua.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Matakail Communication Medan
Berawal dari seringnya mengikuti dan mengelola acara-acara di Kota Medan, Henny Pandangian pada saat itu mendapat tawaran dan kepercayaan dari Bank Indonesia dalam mengelola acara festival UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Bank Indonesia di Sumatera Utara, lapangan merdeka. Salah satu syarat yang ditentukan untuk mengelola acara tersebut ialah event organizer yang sah dan berbadan hukum. Melihat adanya kesempatan dan peluang bisnis tersebut, beliau berinisiatif untuk langsung membentuk suatu event organizer yang sah dan berbadan hukum. Pada saat mengelola acara, banyak perusahaan-perusahaan yang melihat langsung hasil kelolanya dan tertarik untuk bisa bekerja sama. Bertekad untuk selalu memberikan yang terbaik dan bertanggung jawab dalam mengelola setiap acara, Henny Pandangian mendapat banyak tawaran dari perusahaan-perusahaan yang mempercayakan promosi perusahaannya baik produk ataupun jasa.
Gambar 4.1
Logo Matakail Communication Medan
Sumber: www.matakailcommunication.com (2020)
Matakail Communication Medan adalah event organizer yang merupakan perusahaan komunikasi pemasaran terpadu yang berspesialisasi dalam manajemen acara dan kegiatan promosi kontak langsung. Didirikan sejak Februari 2008 oleh Henny Pandangian dan Gerry Kawengian, merupakan tim yang terdiri dari orang-orang muda yang berbakat kreatif, dinamis dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Matakail Communication Medan selalu siap untuk menghasilkan ide-ide dan terobosan untuk menciptakan pengalaman yang terbaik untuk merek atau perusahaan klien, bertekad untuk membawa konsep cerdas ke dalam realisasi yang lebih baik dan memberikan kejutan yang tepat dengan selalu mencari cara segar dan energik untuk membangun persepsi positif terhadap merek atau perusahaan klien. Merupakan sekelompok tim yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan haus akan kreativitas.
Kejujuran, integritas dan ketekukan adalah kualitas yang memungkinkan Matakail Communication Medan untuk bergerak maju serta tumbuh dan berbeda dengan yang
lainnya. Memiliki kantor operasional yang terletak di Jl. Bunga Terompet, Sempakata, Medan Selayang, Medan, 20132.
4.1.2 Visi dan Misi Matakail Communication Medan
Visi dari Matakail Communication Medan adalah untuk membawa energi ke industri penyelenggara acara. Menjadi agency lokal nasional yang mandiri dan selalu menghasilkan ide-ide terobosan untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan untuk merek atau perusahaan klien. Untuk mencapai visi tersebut, Matakail Communication Medan memiliki misi yaitu memberikan hasil terbaik, membangun kerjasama tim dan menempatkan orang-orang yang tepat dalam satu tim, menjalin hubungan yang baik dengan klien, serta selalu menyiapkan persiapan yang baik dan memastikan semua siap sebelum menjalankan acara.
4.1.3 Struktur Organisasi Matakail Communication Medan
Struktur organisasi Matakail Communication Medan dibentuk untuk menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang terkoordinasi, sehingga dapat mencapai tujuan usaha dan memberikan nilai yang luar biasa oleh satu tim dalam satu semangat dan semua kebaikan datang saat bersatu. Terdapat dua manajemen puncak, lulusan sarjana dan juga disertifikasi oleh LSP MICE. Gerry Kawengian disertifikasi sebagai Event Logistic dan Henny Pandiangan sebagai Event Marketing Communication. Selain dari institusi lokal, mereka berdua bersertifikat managemen acara dari University of Technology Sydney.
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Matakail Communication Medan
Sumber: Matakail Communication Medan (2020) 4.2 Deskripsi Tugas
Berikut ini merupakan uraian tugas dari struktur organisasi Matakail Communication Medan yang dibentuk, antara lain sebagai berikut:
1. Chief Executive Officer
a. Sebagai pemimpin perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas perusahaan.
c. Mempertimbangkan dan memutuskan semua langkah kebijakan atau keputusan perusahaan untuk mencapai tujuan.
d. Menjadi seorang yang visioner agar perusahaan mampu berkembang dan menjadi yang terdepan.
Chief Executive Officer
Chief Marketing Officer
Finance Officer
Art Director Content Strategist Logistic Web Designer
e. Mampu melakukan inovasi dan dinamis dalam setiap kebijakan dan langkah-langkah perusahaan.
2. Chief Marketing Officer
a. Bertanggung jawab untuk mengawasi perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan inisiatif pemasaran dan periklanan perusahaan.
b. Sebagi wajah perusahaan, menciptakan citra perusahaan didepan pihak luar.
c. Mengembangkan strategi pemasaran perusahaan.
d. Mengetahui dan mengawasi manajemen penjualan, pengembangan bisnis baru, pengembangan produk, manajemen saluran distribusi, dan layanan pelanggan.
e. Memastikan pesan perusahaan didistribusikan di seluruh saluran dan ke audiens yang ditargetkan untuk memenuhi tujuan pasar perusahaan.
f. Melaksanakan riset pasar.
g. Berkoordinasi dengan Chief Executive Officer 3. Finance Officer
a. Melakukan penyusunan keuangan perusahaan.
b. Berkoordinasi dengan Chief Executive Officer dan Chief Marketing Officer mengenai keuangan perusahaan.
c. Melakukan peng-inputan transaksi keuangan dan melakukan transaksi keuangan perusahaan.
d. Melakukan pembayaran kepada supplier ataupun vendor dan setiap orang yang terikat dengan sebuah acara.
4. Art Director
a. Bertanggung jawab atas tampilan visual secara keseluruhan perusahaan pada saat sedang menangani sebuah event.
b. Menentukan bagaimana cara terbaik untuk mempresentasikan sebuah konsep secara visual.
c. Menentukan foto, seni, dan elemen desain lainnya yang akan digunakan dalam membuat karya visual.
d. Membuat tampilan atau gaya keseluruhan dari sebuah publikasi, advertising dan campaign perusahaan.
e. Mendesain konsep dari sebuah acara.
5. Content Strategist
a. Merencanakan sebuah strategi konten perusahaan dan memilih platform untuk mendistribusikan konten perusahaan.
b. Menbuat spesifikasi yang sesuai untuk target pasar dari perusahaan.
c. Menyusun strategi dan meningkatkan promosi lewat kualitas konten atau acara perusahaan.
d. Mengembangkan strategi konten berdasarkan tujuan perusahaan.
6. Logistic
a. Menentukan kegiatan operasional gudang perusahaan.
b. Menjaga persediaan, mengoperasikan peralatan yang diperlukan, dan mengelola personil gudang.
c. Menganalisis sistem rantai pasok perusahaan.
d. Berkoordinasi dengan para vendor perusahaan.
e. Melakukan pengawasan pengamanan.
7. Web Designer
a. Merancang layout secara visual dengan menyalurkan ide-ide kreatif di setiap elemen yang ada di website, memberi warna, memilih jenis huruf, menempatkan gambar dan lainya yang sesuai dengan konsep sebuah acara.
b. Mempercantik tampilan dan memberi efek tambahan pada website ataupun setiap event yang sedang dikelola bilamana diperlukan.
c. Membuat rancangan konsep sebuah event.
d. Mampu mengevaluasi dan menganalisa dengan teliti sebuah konsep acara dengan baik dan benar.
e. Menata dan mengawasi penyusunan acara agar sesuai dengan yang telah dirancang.
4.3 Penyajian Data
Data yang disajikan sebagian besar berasal dari proses wawancara. Dalam penyajian data, peneliti akan melakukan pembahasan yang komprehensif mengenai jawaban informan melaluli proses wawancara yang telah dilakukan. Dalam penyajian data ini memakai penerapan metode POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling). Perusahaan menerapkan sistem tersebut dalam menjalankan perusahaannya khususnya dalam mengahadapi situasi pandemic covid-19 seperti ini, perusahaan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan jaman, bersifat dinamis, menguasai teknologi dan terus berinovasi.
4.3.1 Deskripsi Informan
Wawancara ini ditujukan kepada dua macam informan yaitu, informan kunci yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan dan merupakan salah satu pendiri perusahaan yang telah menguasai informasi perusahaan secara luas.
Informan utama yang merupakan Chief Marketing Officer (CMO) perusahaan dan merupakan salah satu pendiri perusahaan yang telah menguasai informasi perusahaan secara luas dan terjun langsung terhadap setiap kegiatan, dan informan tambahan ialah orang yang dapat memberikan informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam sebuah penelitian kualitatif. Informan tambahan kadang memberi informasi yang tidak diberikan oleh informan kunci maupun informan utama. Adapun yang menjadi informan tambahan ialah pihak yang pernah menggunakan jasa dari Matakail Communication Medan sebanyak lebih dari 3 kali.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan tambahan ialah dari perusahaan PT Bank Central Asia dan perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) Telecommunications.
Tabel 4. 1
Identitas Informan Kunci Informan Kunci
No Nama Usia Jabatan Keterangan
1. Gerry Kawengian 44 tahun Chief Executive Officer (CEO)
Pendiri
Sumber: Penelitian (2020)
Tabel 4. 2
Identitas Informan Utama
Informan Utama
No Nama Usia Jabatan Keterangan
1. Henny Pandiangan 42 tahun Chief Marketing Officer (CMO)
Pendiri
Sumber: Penelitian (2020)
Tabel 4. 3
Identitas Informan Tambahan
Informan Tambahan
No Nama Usia Jabatan
1. Henry Sihombing 42 tahun Divisi Public Relations PT Bank Central Asia Tbk
Sumber: Penelitian (2020)
Tabel 4. 4
Identitas Informan Tambahan Informan Tambahan
No Nama Usia Jabatan
1. Pranama Tarigan 44 tahun Head Regional Marketing PT.
Hutchison 3 Indonesia (H3I) Telecommunications Regional North Sumatera
Sumber: Penelitian (2020)
4.4 Hasil Wawancara
4.4.1 Planning (Perencanaan)
Setiap perusahaan melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan perusahaannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi perusahaan untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan. Pada perusahaan Matakail Communication Medan memiliki tujuan yang jelas, yaitu ingin menjadi agency lokal yang mampu bersaing secara nasional dan mandiri. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang merupakan target klien event organizer yang terkadang lebih percaya dengan agency-agency di ibukota, sementara dilokal ataupun diluar dari daerah ibukota juga memiliki potensi dan sumber daya manusia yang mampu untuk bersaing. Sering kali para klien perusahaan besar sedikit meremehkan atau mengabaikan perusahaan event organizer lokal. Oleh sebab itu, Matakail Communication Medan selalu memberikan yang terbaik dan selalu berinovasi agar perusahaan-perusahaan percaya terhadap kualitas dan kinerja perusahaan ini.
Terdapat dua aktivitas pemasaran yang menjadi target atau tujuan perusahaan Matakail Communication Medan untuk dimiliki, yaitu sebagai agency lokal nasional, mampu dengan Above The Line and Below The Line. Above The Line (ATL) merupakan aktivitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk ataupun menanamkan brand image yang kuat dibenak audiens atau konsumen seperti yang diinginkan perusahaan, menjelaskan sebuah produk, konsep ataupun ide dan merupakan bentuk teknik promosi dengan strategi “menarik perhatian” konsumen melalui iklan yang menarik
dan memancing rasa penasaran orang untuk membeli atau mencoba produk. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens. Sedangkan Below the Line (BTL) adalah bentuk promosi dengan strategi “mendorong” calon konsumen untuk membeli dan mencoba produk atau jasa yang di tawarkan dan dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan yang melibatkan dan mempertemukan secara langsung antara perusahaan dengan pembeli.
Selain menjadi agency lokal yang nasional dan mandiri, Matakail Communication Medan juga memiliki perencanaan lain terhadap perusahaannya, yaitu lebih dalam lagi membaca brand perusahaan, mengetahui selera ataupun kemauan para klien, dan selalu mengikuti tren yang ada. Matakail Communication Medan juga selalu melatih dan memperlengkapi sumber daya manusianya dengan cara memfasilitasi karyawannya mengikuti pelatihan-pelatihan khusus. Selain itu, salah satu cara untuk mencapai perencanaan perusahaan ialah dengan membangun citra baik perusahaan, dengan cara selalu berusaha dinamis dalam berinovasi. Hal ini juga sudah dibuktikan Matakail Communication Medan dalam menghadapi pandemic covid-19. Dengan cepat dan sigap perusahaan ini mampu mengubah metode perusahaan sebelumnya dan menggantikannya dengan metode digital company, dan dalam situasi seperti ini, perusahaan harus benar-benar mampu berinovasi dan merubah sistem agar tidak tertinggal ataupun tergilas oleh situasi dan jaman. Salah satu pendiri perusahaan juga sedang menjabat sebagai ketua umum IVENDO (Ikatan Vendor dan Event Organizer) Sumatera Utara, hal ini juga mendukung terbangunnya citra baik perusahaan pada masyarakat dan klien. Tidak sampai disitu, perusahaan Matakail Communication Medan terus berinovasi dan dinamis. Hal ini juga
dibuktikan dengan perusahaan memiliki sub division lini bisnis lain yaitu Bold and Underline. Bold and Underline adalah agen pemasaran digital yang membantu para pebisnis untuk mempromosikan produk atau layanan secara online. Sub division ini membantu klien untuk meningkatkan kesadaran merek mereka, meningkatkan lebih banyak lagi penjualan, mengajarkan bagaimana cara melakukan promosi di sosial media, seperti membantu mengatur feed di instagram, melakukan promosi video di facebook dan lain sebagainya. Matakail Communication Medan meningkatkan bisnisnya dengan meningkatkan bisnis para kliennya di berbagai industri. Mereka membangun merek menjadi bisnis yang menguntungkan dengan memberikan dampak yang berarti dalam segala hal yang dapat dilakukan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci dan informan utama, mereka mengatakan bahwa dalam planning perusahaan mereka sudah memenuhi fakto-faktor yang perlu di perhatikan dalam perencanaan, yaitu:
1. Specific
Perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya, tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Hal ini juga sejalan berdasarkan fakta yang ditemukan dilapangan, menurut sumber dari informan tambahan, perusahaan Matakail Communication Medan telah memiliki ruang lingkup yang jelas, dapat dilihat dari tujuan mereka dan bagaimana mereka mencoba untuk mempertahankan eksistensinya dan berusaha untuk terus maju dalam mewujudkan tujuan dari perusahaan. Dapat juga dilihat dari bagaimana mereka bisa dinamis dalam menghadapi situasi pandemic covid-19 seperti sekarang ini.
2. Measurable
Program kerja perusahaan atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Dalam hal ini untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu event yaitu berdasarkan konsep event yang dilaksanakan. Untuk event activation selling atau jualan, tolak ukurnya ialah bagaimana menghabiskan produk dari client, untuk konser, yang menjadi tolak ukurnya ialah bagaimana menghadirkan orang sebanyak-banyaknya, atau menghabiskan tiket sebanyak-banyaknya. Semua tolak ukur kegiatan bergantung terhadap apa yang menjadi kegiatannya.
3. Achievable
Dapat dicapai, bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan pelaksanaan. Dalam hal ini, sejalan dengan fakta yang terjadi pada perusahan.
Menurut sumber dari informan utama dan informan kunci, semua perencanaan dengan client akan di diskusikan bersama, dan semua ide yang muncul dari perusahaan Matakail merupakan hal yang achievable.
4. Realistic
Sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Setiap event yang dijalankan merupakan hasil dari analisis yang baik oleh pimpinan perusahaan. Realistic dan sesuai dengan sumber daya yang ada.
5. Time
Ada batas waktu yang jelas. Dalam perencanaan sampai menjalankan sebuah event, semuanya memiliki waktu dalam persiapan. Biasanya client memberikan waktu satu bulan sampai satu setengah bulan dalam persiapannya.
4.4.2 Organizing (Pengorganisasian)
Tindakan selanjutnya setelah perencanaan ialah pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pihak manajemen dari perusahaan dapat menentukan atau mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing, siapa saja yang dapat melakukan apa saja, bagaimana cara menyelesaikan sebuah pekerjaan yang berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat dua hal yang ditentukan ketika manajemen sebuah perusahaan melakukan pengorganisasian,
Pengorganisasian merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pihak manajemen dari perusahaan dapat menentukan atau mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing, siapa saja yang dapat melakukan apa saja, bagaimana cara menyelesaikan sebuah pekerjaan yang berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat dua hal yang ditentukan ketika manajemen sebuah perusahaan melakukan pengorganisasian,