• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Permainan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Kajian Lingkungan Hutan Di SD Negeri Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Pembelajaran Permainan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Kajian Lingkungan Hutan Di SD Negeri Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ii

SARI

Tri utami. 2011. Model Pembelajaran Permainan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Kajian Lingkungan Hutan Di SD Negeri Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang . Skripsi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Dra.Endang Sri Hanani ,M.Kes Pembimbing II : Drs.H. Harry Pramono , M.Si. Permasalahan dari penelitian ini yaitu apakah dengan menerapkan model pembelajaran permainan dalam penjasorkes melalui pendekatan kajian lingkungan hutan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran permainan dalam penjasorkes melalui pendekatan kajian lingkungan hutan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 11 laki – laki dan 9 perempuan yang pengambilan sampelnya menggunakan teknik total sampling. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi dan metode angket. Penelitian ini merupakan pengamatan ketrampilan siswa selama proses pembelajaran permainan kecil yang melalui pendekatan kajian lingkungan hutan. Keterampilan tersebut diamati dalam 2 siklus. Dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kedua siklus ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui adanya peningkatan dari keterampilan – keterampilan proses siswa selama proses pembelajaran permainan kecil.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut : siklus I diperoleh hasil bahwa dari faktor minat termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 45%, dari faktor ketertarikan termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 35%, dari faktor perhatian termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 50%, dari faktor aktivitas termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 50%. Siklus II mengalami peningkatan yaitu dari faktor minat termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 35%, dari faktor ketertarikan termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 10%, dari faktor perhatian termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 35%, dari faktor aktivitas termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 80%.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor kualitas ruang yang mempengaruhi kenyamanan dari segi fisik akan diwakili oleh keberadaan void, sedangkan faktor yang lain adalah iklim mikro yang berupa

Skripsi yang berjudul “ Efektivitas Pemebelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Ditinjau dari Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui karakteristik sosial keluarga penerima dana BLSM tahap I di Lingkungan Tanah Rendah; (2) mengetahui kebutuhan

Ijab Qabul adalah serah terima antara pemberi wasiat dengan penerima wasiat yang status pemilikannya berlaku sesudah pewasiat wafat dan diisyaratkan melalui lafal yang

Pengetahuan terhadap Seni merupakan suatu teori dasar seni, dimana dikatakan untuk melakukan suatu dasar seni disain diperlukan berbagai unsure- unsur seperti

Dari hasil penelitian terhadap 80 orang siswa kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009 melalui survei dengan kuesioner didapatkan

Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh latihan lari zig-zag terhadap kemampuan menggiring dalam permainan

bahwa masalah promosi jabatan salah satu masalah yang dihadapi. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan promosi jabatan. Kondisi demikian menimbulkan