• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Desain Kursi Kerja dan Penerangan dengan Kelelahan Subjektif pada Tenaga Kerja YAKES TELKOM Area Jateng dan DIY Tahun 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Desain Kursi Kerja dan Penerangan dengan Kelelahan Subjektif pada Tenaga Kerja YAKES TELKOM Area Jateng dan DIY Tahun 2008."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Didik Slamet Riyanto. 2009. Hubungan Antara Desain Kursi Kerja dan Penerangan dengan Kelelahan Subjektif pada Tenaga Kerja YAKES TELKOM Area Jateng dan DIY Tahun 2008. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing : I. Eram Tunggul P,S.KM,M.Kes, II. Dina Nur Anggraini N,S.KM

Kata Kunci : Desain Kursi Kerja, Penerangan, dan Kelelahan Subjektif.

Dalam penelitian ini permasalahan yang di kaji adalah adakah Hubungan Antara Desain Kursi Kerja dan Penerangan dengan Kelelahan Subjektif pada Tenaga Kerja YAKES TELKOM Area Jateng dan DIY. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara Desain Kursi Kerja dan Penerangan dengan Kelelahan Subjektif pada Tenaga Kerja YAKES TELKOM Area Jateng dan DIY Tahun 2008.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai YAKES TELKOM Area Jateng dan DIY sejumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan diperoleh 35 pegawai sebagai sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Lembar observasi kriteria kursi ergonomis, 2) Meteran gulung, 3) Lux meter, 4) Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi

square.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 63% responden menggunakan desain kursi kerja tidak ergonomis dan 37% responden menggunakan desain kursi kerja ergonomis. Pada intensitas penerangan 60% responden menggunakan penerangan tidak normal dan 40% responden menggunakan penerangan normal. Sedangkan pada kelelahan subjektif 57% responden mengalami kelelahan subjektif dan 43% responden mengalami kelelahan kerja normal. Dari uji statistik diperoleh hubungan yang signifikan antara desain kursi kerja dengan kelelahan subjektif dengan p value 0,005 dan koefisien kontingen (cc) sebesar 0,468 Dan pada uji statistik antara penerangan dengan kelelahan subjektif diperoleh hubungan yang signifikan yaitu dengan p value 0,002 dan koefisien kontingen (cc) sebesar 0,508 karena p value yang di dapat < 0,01 maka di dapatkan hubungan yang signifikan.

Referensi

Dokumen terkait

PERTAMA : Dosen yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini diberikan tugas mengajar dan menguji pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

[r]

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali mengenai pengaruh cuci hidung dengan larutan NaCl 0,9% terhadap peningkatan kualitas hidup mahasiswa

Menurut Harsono (2003), faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kehadiran balita di posyandu antara lain: 1) Pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka

Kuadran kedua (B) adalah daerah faktor‐ faktor yang dianggap penting oleh penumpang dan faktor‐faktor yang dianggap oleh penumpang sudah sesuai sehingga kepuasannya

Sebagai ideologi negara, Pancasila sebenarnya sudah mengatur prinsip-prinsip tata kehidupan masyarakat Indonesia, berupa nilai-nilai luhur budaya bangsa yang dapat dijadikan

Baru pada tahun 1970, para imigran muslim India yang menetap di Inggris mulai diakui keberadaanya secara resmi dengan mengikutsertakan dalam partisipasi politik pemilihan umum,

KEUANGAN, REAL ESTAT &amp;