• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

POPULASI DAN SAMPEL

(2)

PENGERTIAN

 Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah

pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas

sebelum penelitian dilakukan

 Sampel adalah semacam miniatur

(mikrokosmos) dari populasinya

(3)

LANJUTAN

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi

Populasi merupakan suatu wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai karakteristik tertentu dan

mempunyai kesempatan yang sama untuk

dipilih menjadi anggota sampel.

(4)

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE

SAMPEL

POPULASI

TEMUAN

(5)

MENGAPA

Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala :

Kendala biaya

Kendala waktu

Kendala tenaga

Polulasi yang tidak terdefinisikan

Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL.

(6)

PRINSIP-PRINSIP DASAR

Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan (misalnya 1%, 5%, 10%)

Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat

kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%, 90%)

(7)

Ukuran Sampel

 Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi.

 Beberapa ahli

mengemukakan berbagai

cara yang berbeda.

(8)

Menentukan ukuran sampel menurut Slovin

Menggunakan rumus :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih

dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%

(9)

CONTOH

 Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal

Populasi

Batas-batas kesalahan

+1% +2% +3% +4% +5% +10%

500 - - - - 222 83

1500 - - 638 441 316 94

2500 - 1250 769 500 345 96

5000 - 1667 909 556 370 98

10000 5000 2000 1000 588 385 99

50000 8333 2381 1087 617 387 100

(10)

Menentukan ukuran sampel menurut Gay

 Ukuran minimum sampel yang dapat

diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu :

Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk populasi yang relatif kecil min 20%

Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek

Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok

Metode eksperimental, minimal 15 subyek

per kelompok

(11)

Data Sources

Primary

Data Collection

Secondary

Data Compilation

Observation

Experimentation Survey

Print or Electronic

(12)

Quota

Types of Sampling Methods

Samples

Non-Probability Samples

Judgement Convinience

Probability Samples

Simple Random

Systematic

Stratified

Cluster

Snow ball

Area

Purposive

(13)

PROBABILITY SAMPLING

Probability Samples

Simple

Random Systematic Stratified Cluster

Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.

(14)

PROBABILITY SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING ADALAH TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL YANG MEMPOSISIKAN SEMUA ANGGOTA POPULASI DALAM POSISI YANG

SAMA, YAKNI SAMA-SAMA MEMILIKI PELUANG UNTUK MENJADI SAMPEL.

TEKNIK-TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM MODEL INI MERUPAKAN TEKNIK-TEKNIK TERBAIK DALAM PENGAMBILAN SAMPEL. SEJAUH

KARAKTER POPULASINYA MEMUNGKINKAN UNTUK DIAMBIL SAMPEL DENGAN TEKNIK-TEKNIK PROBABILITY SAMPLING, DISARANKAN AGAR DILAKUKAN

(15)

Pengambilan Sampel Probabilitas

Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit.

Ada empat cara pengambilan sampel dengan metode ini :

1. Simple random Sampling

2. Stratified random sampling (cara stratifikasi) 3. Cluster sampling (cara kluster)

4. Systematic sampling

(16)

SIMPLE RANDOM SAMPLING

A. Cara Undian

Dengan cara memberikan nomor-nomor

pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn

banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.

Ada dua rancangan cara undian :

 Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan

 Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi.

Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan

(17)

B. Cara Tabel bilangan random

Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan.

Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame)

Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi

Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame.

Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel.

(18)

Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random

Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri nomor)

Buka tabel bilangan random (acak)

Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara tertentu (misalnya terpilih baris ke 23)

Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35)

Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084)

Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih

Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil bilangan- bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya

(19)

2. Stratified Random Sampling (stratifikasi)

Dilakukan dengan membuat strata pada anggota populasi

Mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan karakteristik tertentu ke dalam beberapa sub-populasi.

Sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang homogen

Dari setiap sub populasi diambil anggota sampelnya secara acak

Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan :

a. Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama) b. Cara disproporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi sama)

(20)

3. Cluster Sampling

Pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap setiap individu yang menjadi populasi

Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-

kelompok elemen dan secara random beberapa anggota kelompok dipilih sebagai sampel.

Atau melakukan randomasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek terhadap secara individual.

Didasarkan pada satuan analisis dalam kelompok tertentu di satu

wilayah.

(21)

Contoh :

Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang.

Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang)

Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.

Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random, diperoleh 3 RW

Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT

Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK

Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan

internet.

(22)

 Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster Sampling

Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub- populasi yang unsurnya homogen

Cara Cluster akan mengakibatkan adanya sub-

populasi yang unsurnya heterogen.

(23)

4. Cara sistematis

Merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan sistem tertentu dimana

pemilihan anggota sampel dilakukan setelah

pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data

selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau

kelipatan tertentu atau angka ganjil genap.

(24)

 Contoh menggunakan kelipatan :

Menggunakan angka kelipatan 3 untuk menentukan responden.

Maka responden yang dipilih adalah responden yang memiliki nomor 3, 6,9, dstnya.

 Atau dapat juga dilakukan dengan membagi angka ukuran populasi dengan angka ukuran sampel :

Jika populasi 400 dan sampel 80, maka 400:80=5

Sehingga responden yang dipilih adalah responden yang memiliki nomor kelipatan 5. nomor

5,10,15,dstnya

(25)

NON-PROBABILITY SAMPLING

Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua

elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui.

Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi

terhadap karekteristik populasi.

(26)

 Alasan menggunakan nonprobability sampling :

Total populasi tidak diketahui dengan pasti

Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias

Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian

Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan

operasi penelitian menggunakan probability sampling.

(27)

Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan

informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan

nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat.

Kalau populasinya sendiri jumlah

anggotanya kecil (misalnya di bawah 100).

(28)

CARA-CARA

a. Cara keputusan (judgment sampling) Mengambil sampel dengan melakukan

pertimbangan

Bila ingin mengetahui pendapat karyawan

tentang suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang-orang lain,

sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan.

Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal

studi eksploratif.

(29)

B. Cara kuota (Quota sampling)

Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.

Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akan terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat mengestimasi error yang terjadi.

Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat digeneralisasikan secara valid pada populasinya.

Cara ini dapat dipergunakan apabila :

peneliti menghadapi keterbatasan dana

tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran mengenai populasi melainkan untuk pengujian hipotesis-hipotesis dalam penelitian awal.

(30)

 Contoh :

Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan internet di kampus ASIA bagi mahasiswa

masing-masing jurusan semester 5

Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing-masing jurusan semester 5 sebagai responden

Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang

diyakini dapat mewakili mahasiswa di lokasi

penelitian.

(31)

C. Cara Dipermudah (Convinience sampling)

Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat

dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui.

Kurang bisa diandalkan

Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari

petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-bukti

yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan sampel yang

lebih canggih tidak diperlukan lagi.

(32)

D. Cara bola salju (Snowball sampling)

Merupakan teknik penentuan sampel yang mula- mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini

disuruh memilih responden lain untuk dijadikan

sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah

sampel menjadi banyak.

(33)

E. Area Sampling

Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi.

dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih besar.

Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil

lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.

(34)

F. Purposive Sampling

Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan

dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau

sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu

yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.

(35)

 Contoh :

Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta

Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan

Universitas yang dianggap dapat mewakili

bedasarkan penyelidikan atau kenyataan

sebelumnya.

(36)

Kekeliruan Sampling

 Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun

kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat

penyajian informasi sebagai hasil riset

 Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu

populasi akan sama persis dengan rata-rata

hitung populasi.

(37)

 Kekeliruan sampling :

Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat

menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil

 Kekeliruan tak sampling :

Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang disebabkan oleh populasi yang tidak jelas,

pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang

diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.

Referensi

Dokumen terkait

- Membentuk klpk menjadi 4 klpk dan memilih ketua dan sekretaris - Menjelaskan tujuan diskusi - Menyebutkan waktu/lamanya diskusi Menjawab salam Peserta membentuk klpk

Muatan hidup pada jembatan yang harus ditinjau dinyatakan dalam dua macam yaitu muatan “T” yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan muatan “D” yang merupakan

Namun, pengembangan sektor pariwisata juga membawa pengaruh lain, yaitu terancamnya lingkungan kebudayaan masyarakat kita.. Padahal, kemajuan sektor pariwisata sedikit

Majelis Jemaat telah menerima permohonan untuk menjadi Warga Jemaat GPIB Bukit Benuas Balikpapan atas nama : Kel. Pamungkas-Voll, alamat sekarang : Jl. Asnawi Arbain No.

Polipeptida yang membentuk subunit-subunit penyusun FM dan TM relatif sama pada berbagai jenis sel, sebaliknya, polipeptida yang menyusun subunit-subunit FI sangat beragam

Ketika fuel solenoid valve membuka, bahan bakar yang bertekanan akan mengalir menuju fuel atomizer.. Atomizer akan menyemburkan bahan bakar ke

Namun jika kita mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna sabar memiliki konsep yang cukup serupa dengan teori sabar yang dihasilkan dari kajian tafsir

Teknik pengambilan sampel adalah random sampling (undian) karena setiap anggota populasi mempunyai hak yang sama besar untuk dipilih menjadi anggota sampel