LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SENIOR
UNIVERSITAS LAMPUNG
KEMAMPUAN MENULIS BERBAHASA LAMPUNG MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA LAMPUNG TAHUN 2021
TIM PENELITI
Ketua
Drs. Iqbal Hilal, M.Pd.
( SINTA ID: 6167999)
Anggota
Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum.
( SINTA ID: 6680843)
Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.
( SINTA ID: 6161009)
Mahasiswa
Ariyanto NPM (2113046021)
Muhammad Ferdiansyah NPM (2113046068) Bintang Irsyat Rosidy NPM (2113046057)
Tita Vusvita NPM (2113046054)
PENDIDIKAN BAHASA LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021
iii DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... 1
BAB 1. LATAR BELAKANG ... 2
1.1Latar Belakang Permasalahan ... 2
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Urgensi Penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Menulis ... 5
2.2 Paragraf ... 7
BAB III. METODE ... 10
3.1 Desain Penelitian ... 10
3.2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 11
3.3 Luaran Wajib ... 11
3.4 Luaran Tambahan ... 11
3.5 Tolok Ukur Peniliaian ... 12
3.6 Indikator Penilaian ... 12
3.7 Pembagian Tugas Anggota Tim Penelitian ... 13
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...14
4.1 Hasil Penelitian...14
4.2 Bahasan Penelitian Paragraf Deduktif ...18
4.3 Bahasan Penelitian Paragraf Sebab-Akibat...25
DAFTAR PUSTAKA ... 33
RINGKASAN
Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Sebab sebuah tulisan pada dasarnya merupakan perwujudan hasil penalaran mahasiswa. Penalaran ini
merupakan proses penafsiran fakta sebagai ide dasar untuk dikembangkan menjadi tulisan. Setiap penulis harus dapat menuangkan pikiran dan gagasannya secara cermat ke dalam tulisannya. Menulis sama halnya dengan melatih keterampilan berbahasa, sedangkan keterampilan berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir.
Oleh sebab itu, perlu dikembangkan keterampilan berbahasa salah satunya dengan menulis menggunakan bahasa Lampung. Untuk mengukur kemampuan menulis, mahasiswa wajib membuat sebuah karangan berbahasa Lampung yang terdiri atas beberapa paragraf. Karangan yang akan dibuat mahasiswa merupakan pernyataan gagasan atau ide yang bersumber dari pengalaman, pengamatan, imajinasi, pendapat, dan keyakinan dengan menggunakan media tulis sebagai alatnya.
Menyusun sebuah karangan bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya mahasiswa memiliki pengetahuan, gagasan, dan ide yang luas, namun sangat susah
menuangkannya dalam bentuk tertulis apalagi menuliskan kalimat-kalimat menggunakan bahasa Lampung. Mahasiswa terkadang kesulitan merangkai kata- kata untuk membentuk sebuah paragraf, apalagi wacana. mahasiswa kadang kurang menyadari hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain.
Akhirnya, sering ditemukan beberapa kalimat sumbang. Kalimat sumbang dalam sebuah paragraf dapat menimbulkan kekaburan makna atau isi sebuah karangan.
Sebaliknya, sebuah karangan akan lebih mudah dipahami jika kalimat-kalimatnya tersusun rapi, jelas kohesi dan koherensi antara kalimatnya. Penelitian ini
mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode penganalisisan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu bermaksud mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung secara objektif dan ditunjang statistik sederhana. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis. Jenis tes yang digunakan adalah tes mengembangkan gagasan. Objek penelitian ini adalah karangan yang dibuat oleh mahasiswa.
Mahasiswa membuat teks berbahasa Lampung berdasarkan topik yang sudah disiapkan. Aspek penilaian tersebut penyajian isi karangan, aspek penataan gagasan dan aspek penggunaan bahasa.
BAB 1. LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu : (1) keterampilan mendengar (menyimak), (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Keempat keterampilan ini menjadi faktor pendukung dalam
menyampaikan pikiran, gagasan, dan pendapat, baik secara lisan, maupun secara tertulis, sesuai dengan konteks komunikasi yang harus dikuasai oleh pemakai bahasa (Tarigan, 2008 : 20).
Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Sebab sebuah tulisan pada dasarnya merupakan perwujudan hasil penalaran mahasiswa. Penalaran ini
merupakan proses penafsiran fakta sebagai ide dasar untuk dikembangkan menjadi tulisan. Setiap penulis harus dapat menuangkan pikiran dan gagasannya secara cermat ke dalam tulisannya. Menulis sama halnya dengan melatih keterampilan berbahasa, sedangkan keterampilan berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir.
Oleh sebab itu, perlu dikembangkan keterampilan berbahasa salah satunya dengan menulis menggunakan bahasa Lampung.
Secara umum, menulis merupakan suatu proses sekaligus suatu produk (hasil).
Menulis sebagai suatu proses berupa pengelolaan ide atau gagasan dari tema atau topik yang dipilih untuk dikomunikasikan dan pemilihan jenis wacana tertentu yang sesuai atau tepat dengan situasi atau konteksnya. Kemampuan menulis menuntut kemampuan untuk menyatakan kepada orang lain tentang hal yang dirasakan, dikehendaki, dan dapat dipikirkan dengan bahasa tulisan. Untuk mengukur
kemampuan menulis, mahasiswa wajib membuat sebuah karangan berbahasa Lampung yang terdiri atas beberapa paragraf.
Karangan yang akan dibuat mahasiswa merupakan pernyataan gagasan atau ide yang bersumber dari pengalaman, pengamatan, imajinasi, pendapat, dan keyakinan dengan menggunakan media tulis sebagai alatnya. Menyusun sebuah karangan bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya mahasiswa memiliki pengetahuan, gagasan, dan ide yang luas, namun sangat susah menuangkannya dalam bentuk tertulis apalagi menuliskan kalimat-kalimat menggunakan bahasa Lampung.
Mahasiswa terkadang kesulitan merangkai kata-kata untuk membentuk sebuah paragraf, apalagi wacana. mahasiswa kadang kurang menyadari hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain. Akhirnya, sering ditemukan beberapa kalimat sumbang. Kalimat sumbang dalam sebuah paragraf dapat menimbulkan kekaburan makna atau isi sebuah karangan. Sebaliknya, sebuah karangan akan lebih mudah dipahami jika kalimat-kalimatnya tersusun rapi, jelas kohesi dan koherensi antara kalimatnya.
Penelitian ini tidak hanya mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa saja. Selain menulis dengan menggunakan Bahasa Lampung,
mahasiswa juga akan diberikan bebarapa teks dan menyalin kalimat-kalimat pada teks tersebut dengan menggunakan ‘Had Lampung’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian
“Bagaimanakah kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung tahun 2021”?
1.3 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa Lampung pada mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung.
1.4 Urgensi Penelitian
Urgensi yang terdapat pada penelitian ini merupakan tahapan awal
berlangsungnya proses belajar-mengajar pada Program Studi Pendidikan S-1 Bahasa Lampung. Penelitian ini akan mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru pada program studi tersebut, karena pada program studi Pendidkan S-1 Bahasa Lampung tidak semua mahasiswa baru bersuku Lampung.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca labang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran itu (Tarigan, 2008 : 22). Menulis merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulis kepada khalayak pembaca yang dibatasi oleh jarak tempat dan waktu (Akhadiah, dkk., 1996 : 8).
2.1.1 Tujuan Menulis
Tujuan menulis secara umum adalah memberikan arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan. Suriamiharja (1996 : 2) mengemukakan bahwa tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang memunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Menulis karangan pada dasarnya bertujuan untuk
mengungkapkan pikiran, gagasan dan maksud kepada orang lain secara jelas dan efektif. Tarigan (2008 : 24-25) mengemukakan bahwa tujuan menulis dapat dikatakan bahwa:
a) memberitahu atau mengajarkan (informative discourse);
b) meyakinkan atau mendesak (persuasive discourse);
c) menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut literer (literary discourse).
2.1.2 Manfaat Menulis
Ada pun manfaat-manfaat menulis antara lain menurut Akhadiah, dkk. (1996) mengemukakan bahwa ada 8 kegunaan atau manfaat menulis yaitu sebagai berikut.
1) Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Dengan menulis, penulis dapat mengetahui sampai di mana pengetahuannya tentang suatu topik,
untuk mengembangkan topik itu penulis harus berpikir menggali pengetahuan dan pengalamannya.
2) Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan. Dengan
menulis, penulis terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, serta membanding- bandingkan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasannya.
3) Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
4) Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, penulis dapat
menjelaskan permasalahan yang semula masih samar.
5) Penulis akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif.
6) Dengan menulis sesuatu di atsa kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret.
7) Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalahh, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.
8) Dengan kegiatan menulis yang terencanakan membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kemampuan Menulis Kemampuan menulis mahasiswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan kebahasaannya. Mahasiswa dapat menulis karangan dengan baik apabila mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Untuk dapat menulis karangan dengan baik ada beberapa faktor yang memengaruhi, yaitu (1) menguasai
pengetahuan bahasa yang meliputi penguasaan kosakata aktif, penguasaan kaidah gramatikal, dan penguasaan gaya bahasa, (2) memiliki kemampuan penalaran yang baik, dan (3) memiliki pengetahuan yang baik dan mantap mengenai objek
garapannya (Keraf, 2010:2).
2.2 Paragraf
2.2.1 Hakikat Paragraf
Mulyati (2009: 7) mengungkapkan bahwa paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan yang didalamnya terkandung sebuah pikiran pokok dan didukung oleh satu atau beberapa kalimat penjelas. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rahardi (2009: 158) bahwa paragraf merupakan bagian karangan tulis yang membentuk satu kesatuan
pikiran/ide/gagasan.
2.2.2 Aspek – Aspek dalam Paragraf a. Judul
Judul paragraf atau karangan erat kaitannya dengan topik karangan, akan tetapi keduanya berbeda. Suparno dan Moh.Yunus (2008: 3.4) menjelaskan bahwa topik karangan adalah hal pokok yang diungkapkan dalam karangan, sedangkan judul karangan adalah nama sebuah karangan.
b. Gagasan dalam Paragraf
Mulyati (2009: 17) mengungkapkan sebuah paragraf didukung oleh unsur-unsur tertentu dengan fungsi yang berbeda-beda. Unsur-unsur itu disebut dengan gagasan utama dan gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama ini dapat
terungkap secara terirat maupan tersurat. Gagasan utama ini dapat berbentuk kata, frase, klausa, dan kalimat. Setiap kalimat utama mengandung gagasan utama.
Sedangkan gagasan penjelas ialah gagasan-gagasan pendukung yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya dinyatakan lebih dari satu kalimat.
c. Organisasi Pengembangan Gagasan
Mulyati (2009: 22) menjelaskan dalam penyusunan paragraf yang baik harus memperhatikan: 1) kesatuan, sebuah paragraf dianggap memiliki kesatuan bila semua kalimat saling berkaitan membentuk sebuah keutuhan, namun tetap
berfokus pada topik atau ide pokok paragraf. 2) Kepaduan dalam sebuah paragraf
dititikberatkan pada hubungan antarkalimat dalam membangun sebuah paragraf.
Kepaduan berorientasi pada struktur dan sarana kebahasaannya. dan 3) kelengkapan, sebuah paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup penunjang kalimat inti.
d. Struktur Paragraf
Mulyati (2009: 26) menjelaskan teknik dan pola pengembangan paragraf adalah sebagai berikut.
1. Secara alamiah.
2. Klimaks dan antiklimaks.
3. Umum-khusus (deduktif) dan khusus-umum (induktif).
4. Pola pengembangan dengan perbandingan dan pertentangan.
5. Pola pengembangan analogi.
6. Pola pengembangan contoh-contoh.
7. Pola pengembangan sebab-akibat.
8. Pola pengembangan definisi luas .
e. Diksi atau Pilihan Kata
Keraf (2010: 24) menyatakan diksi atau pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki masyarakat.
Keraf memaparkan persyaratan ketepatan diksi adalah sebagai berikut.
1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hamper bersinonim.
3. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.
5. Wapada terhadap penggunaan akhiran asing.
6. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.
7. Membedakan kata umum dan kata khusus.
8. Mempergunakan kata-kata indria yang menunjukkan persepsi khusus.
9. Memperhatikan perubahan makna kata.
10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata
f. Tanda Baca dan Ejaan
Badudu dalam Y.Slamet, 2012: 110 menjelaskan bahwa ejaan ialah pelambangan fonem dengan huruf. Dikatakan pula bahwa dalam sistem ejaan termasuk: 1) ketetapan satuan-satuan morfologi, dan 2) ketetapan tentang pemakaian tanda baca dalam penulisan kalimat. Ejaan dalam tulis menulis mecakup tiga aspek yaitu fonologi, morfologi, dan sintaksis.
BAB III. METODE
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penganalisisan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu bermaksud mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung secara objektif dan ditunjang statistik sederhana. Sumber data dalam penelitian ini adalah tulisan dalam bentuk teks atau paragraf berbahasa bahasa Lampung yang dibuat oleh mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis. Jenis tes yang digunakan adalah tes mengembangkan gagasan dan menyalin teks dengan menggunakan ‘Had Lampung’. Objek penelitian ini adalah karangan yang dibuat oleh mahasiswa. Mahasiswa membuat teks berbahasa Lampung berdasarkan pengalaman, imajinasi, atau hal-hal yang dirasakan mahasiswa. Aspek penilaian tersebut adalah kesatuan, kepaduan, penggunaan bahasa dan akurasi penggunaan
‘kelabai’ dan ‘anak surat’.
1. Diagram alir penelitian
Mengembangkan dan memvalidasi instrumen
Kesimpulan
Analisis data Mengidentifikasi masalah
dan merumuskan masalah
Pengumpulan data
3.2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Sesuai dengan metode yang telah dilakukan, prosedur pengolahan data ditempuh melalui sejumlah tahapan, yaitu
1) mengoreksi karangan mahasiswa berdasarkan aspek penilaian yang telah ditentukan;
2) memberikan skor pada aspek uji sesuai dengan ketentuan pengskoran yang telah ditetapkan.
3) Menbulasi data baik pada aspek uji
4) Mereratakan data, baik pada aspek uji maupun menyeluruh 5) Menafsirkan data
6) Melaporkan hasil
3.3 Luaran Wajib Tahun
Luaran
Jenis Luaran Status Target Capaian
Keterangan
2021 Artikel di Jurnal Nasional terakreditasi (Sinta 2)
Accepted Jurnal Pendidikan Progresif (JPP) FKIP Unila
3.4 Luaran Tambahan Tahun
Luaran
Jenis Luaran Status Target Capaian
Keterangan
2021 Satu artikel pada seminar nasional
Accepted Seminar Nasional Pendidikan FKIP Unila
3.5 Tolok Ukur Peniliaian
3.6 Indikator Penilaian
Indikator penilaian meliputi kesatuan, kepaduan, penggunaan bahasa dan akurasi penggunaan ‘kelabai’ dan ‘anak surat’.
No. Aspek yang dinilai Bobot Presentase
1. Kesatuan 26—30
24—25 21—23 19—20 17—18 15—16 13—14 10—12
<9
30 %
2. Kepaduan 26—30
24—25 21—23 19—20 17—18 15—16 13—14 10—12
<9
30 %
3. Penggunaan bahasa 26—30
24—25 21—23 19—20 17—18 15—16 13—14
40 %
Kelas Interval Keterangan
86—100 Sangat Baik
76—85 Baik Sekali
66—75 Baik
60—65 Cukup Baik
55—59 Cukup
49—54 Kurang
<49 Sangat Kurang
10—12
<9
3.7 Pembagian Tugas Anggota Tim Penelitian
No. Nama Prodi Bidang Ilmu Alokasi Waktu
Uraian Tugas
1 Iqbal Hilal Pend. Bahasa Lampung
Kebahasaan, pengajaran Bahasa Lampung, Pendidikan Bahasa Lampung
12 jam/
minggu
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan penelitian 2. Analisator 3. Mengonsep
penelitian
4. Sebagai enumerator data
2 Kahfie Nazruddin Pend. Bahasa dan Sastra Indoneia
Sastra 10 jam/
minggu
1. Membantu ketua tim dalam menyelesaikan kegiatan penelitian 2. Membantu
mengonsep penelitian
3. Sebagai enumerator data
4. Pendampingan
3 Eka Sofia Agustina
Pend. Bahasa dan Sastra Indoneia
Kebahasaan, pengajaran Bahasa Indonesa, Pendidikan Bahasa Indonesia
10 jam/
minggu
1. Membantu ketua tim dalam menyelesaikan kegiatan penelitian 2. Membantu
mengonsep penelitian
3. Sebagai enumerator data
4. Pendampingan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa paragraf dengan pola pengembangan deduktif dan sebab-akibat yang dibuat oleh mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung tahun 2021. Paragraf tersebut dibuat berdasarkan topik-topik yang sudah disediakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan mahasiswa baru dalam menulis paragraf berbahasa Lampung dengan pola pengembangan deduktif dan sebab-akibat . Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik tes menulis paragraf. Setiap mahasiswa diberi teks yang sudah tersedia topik per paragraf, kemudian mereka diharuskan membuat paragraf berbahasa Lampung dengan pola pengembangan deduktif dan sebab-akibat.
Penelitian ini membutuhkan waktu 75 menit.
Ketentuan-ketentuan yang diberikan kepada mahasiswa baru dalam menulis paragraf berbahasa Lampung antara lain pengembangan paragraf harus sesuai dengan topik yang telah disediakan, setiap paragraf berisi 4—7 kalimat penjelas/
pengembang. Paragraf yang ditulis wajib berbahasa Lampung. Aspek yang dinilai adalah penyajian isi, penataan gagasan, dan penggunaan bahasa.
Tabel 4.1 Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif
No. Kode Sampel
Aspek yang dinilai
Skor Keterangan Penyajian
isi
Penataan gagasan
Penggunaan Bahasa
1 STI 21 24 30 75 Baik
2 WDA 21 23 25 69 Baik
3 SLW 20 21 20 61 Cukup Baik
4 DWK 21 20 25 66 Baik
5 GNA 23 21 20 74 Baik
6 YDA 19 18 21 58 Cukup
7 RF 24 23 26 73 Baik
8 CHN 24 24 25 73 Baik
9 YL 25 23 31 79 Sangat Baik
10 HLM 23 20 21 64 Cukup Baik
11 EA 23 23 25 71 Baik
12 AS 21 23 21 65 Cukup Baik
13 YRK 24 23 23 70 Baik
14 MFQ 24 23 23 70 Baik
15 FAM 24 23 23 70 Baik
16 IP 17 17 21 55 Cukup
17 DAF 20 18 20 58 Cukup
18 MAR 14 12 14 40 Sangat Kurang
19 BTG 20 18 16 54 Kurang
20 AMT 20 18 21 59 Cukup
21 BRL 18 18 14 50 Kurang
22 CLU 21 21 24 66 Baik
23 AR 23 23 21 67 Baik
24 MRD 23 23 21 67 Baik
25 BGI 17 15 20 52 Kurang
26 AN 19 20 26 65 Cukup Baik
27 RFL 21 21 21 63 Cukup Baik
28 DV 24 24 26 74 Baik
29 MRF 12 12 16 40 Sangat Kurang
30 MLS 21 23 25 69 Baik
31 AY 23 21 21 65 Cukup Baik
32 AA 20 18 16 54 Kurang
33 IQ 25 24 26 75 Baik
34 AZ 20 18 21 59 Cukup
35 ADR 20 23 21 64 Cukup Baik
36 TV 16 15 20 51 Kurang
37 FAT 23 24 25 72 Baik
38 JSW 24 23 25 72 Baik
Jumlah 798 781 840 2429
Skor rata-rata 63,9
Keterangan Cukup Baik
Tabel 4.2 Data hasil penulisan paragraf Sebab Akibat
No. Kode Sampel
Aspek yang dinilai
Skor Keterangan Penyaji
an isi
Penataan gagasan
Penggunaan Bahasa
1 STI 21 20 21 62 Cukup Baik
2 WDA 16 21 15 52 Kurang
3 SLW 15 20 21 56 Cukup
4 DWK 14 15 20 49 Kurang
5 GNA 9 9 10 28 Sangat Kurang
6 YDA 17 18 21 56 Cukup
7 RF 16 18 21 55 Cukup
8 CHN 23 21 26 70 Baik
9 YL 23 20 25 68 Baik
10 HLM 16 13 11 40 Sangat Kurang
11 EA 16 16 16 48 Sangat Kurang
12 AS 20 28 21 59 Cukup
13 YRK 18 17 20 55 Cukup
14 MFQ 18 18 21 57 Cukup
15 FAM 23 24 25 72 Baik
16 IP 16 16 20 52 Kurang
17 DAF 18 14 15 47 Sangat Kurang
18 MAR 10 9 8 27 Sangat Kurang
19 BTG 16 15 16 47 Sangat Kurang
20 AMT 19 17 20 56 Cukup
21 BRL 15 15 16 46 Sangat Kurang
22 CLU 18 21 18 47 Sangat Kurang
23 AR 23 21 25 69 Baik
24 MRD 24 23 25 72 Baik
25 BGI 13 15 14 42 Sangat Kurang
26 AN 10 10 11 31 Sangat Kurang
27 RFL 10 10 10 30 Sangat Kurang
28 DV 21 23 25 69 Baik
29 MRF 10 9 6 25 Sangat Kurang
30 MLS 23 21 25 69 Baik
31 AY 17 17 20 54 Kurang
32 AA 17 16 20 53 Kurang
33 IQ 19 17 20 56 Cukup
34 AZ 20 18 25 63 Cukup Baik
35 ADR 9 9 6 24 Sangat Kurang
36 TV 15 14 16 55 Cukup
37 FAT 9 9 10 28 Sangat Kurang
38 JSW 23 20 20 63 Cukup Baik
Jumlah 640 637 685 1952
Skor rata-rata 51,4
keterangan Kurang
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, hasil tes menunjukan bahwa skor terendah yang diperoleh mahasiswa dalam menulis paragraf deduktif adalah 40 dan skor tertinggi adalah 75, sedangkan skor terendah dalam penulisan paragraf sebab- akibat adalah 20 dan skor tertinggi 72. Skor rata- rata keseluruhan yang diperoleh dalam penulisan paragraf deduktif adalah 63,9 sedangkan skor rata-rata penulisan paragraf sebab-akibat yang diperoleh adalah 51,4.
Berdasarkan hasil tersebut, apabila dikaitkan dengan tolok ukur yang telah
dikemukakan penulis pada bab III, berarti kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung tergolong kategori cukup baik untuk penulisan paragraf deduktif karena masuk pada interval 60—65, sedangkan penulisan paragraf sebab-akibat tergolong kategori kurang karena berada pada interval 49—54. Pada penulisan karangan deduktif sebagian besar mahasiswa cukup mampu menulis paragraf deduktif menggunakan bahasa Lampung terlihat dari penyajian isi tulisan yang sudah baik, penataan gagasan sudah teratur dan runtut dan penggunaan bahasa Lampung yang cukup tepat baik dari diksi maupun makna.
4.2 Bahasan Penelitian Paragraf Deduktif
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata untuk setiap aspek penulisan paragraf deduktif adalah sebagai berikut. Aspek penyajian isi termasuk dalam kategori baik sekali dengan skor rata-rata 21 dengan skor tertinggi yang didapat mahasiswa untuk aspek ini adalah 25 dan terendah adalah 14. Aspek penataan gagasan termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 20 dengan skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek ini adalah 24 dan terendah adalah 12. Aspek penggunaan bahasa termasuk dalam kategori baik sekali dengan skor rata-rata 22,1 dengan skor
teringgi yang didapat mahasiswa untuk aspek ini adalah 31 dan terendah adalah 14.
Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, skor tertinggi yang diperoleh mahasiswa dalam menulis paragraf deduktif adalah 79 yaitu tergolong dalam kategori sangat baik karena berada dalam interval 76—85, sedangkan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 40 yaitu tergolong dalam kategori sangat kurang karena berada dalam interval < 49. Selain itu, dari jumlah 38 mahasiswa yang diambil sebagai sampel dalam mengikuti tes, didapatkan 1 mahasiswa yang berkemampuan sangat baik dengan persentase 2,6%. Mahasiswa yang
berkemampuan baik ada 18 orang dengan persentase 47,3%. Mahasiswa yang berkemampuan cukup baik ada 7 orang dengan persentase 18,5%. Sementara itu,
mahasiswa yang berkemampuan cukup ada 5 siswa dengan persentase 13,2%.
Terdapat siswa yang berkemampuan sangat kurang ada 2 orang dengan persentase 5,2%, dengan demikian skor rata-rata keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 yaitu 63,9 tegolong cukup baik, karena berada pada interval 60—65. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tersebut terangkum pada tabel 4.2.1 berikut.
Tabel 4.2. Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Rentang
Skor Tingkat Kemampuan Berdasarkan Teks Drama Frekuensi Persentase
86—100 Sangat baik 0 0 %
76—85 Baik Sekali 1 2,6 %
66—75 Baik 18 47,3 %
60—65 Cukup baik 7 18,5 %
55—59 Cukup 5 13,2 %
49—54 Kurang 5 13,2 %
<49 Sangat Kurang 2 5,2 %
Jumlah 38 100 %
Skor rata-rata 2429 : 38 = 63,9
Keterangan Cukup Baik
4.2.1 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada Aspek Penyajian Isi Karangan
Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, untuk aspek penyajian isi karangan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2.1 Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Aspek Penyajian Isi
No Kode
Sampel
Skor
Maksimal Skor Hasil
Keterangan
1 STI 30 21 Baik Sekali
2 WDA 30 21 Baik Sekali
3 SLW 30 20 Baik
4 DWK 30 21 Baik Sekali
5 GNA 30 23 Baik Sekali
6 YDA 30 19 Baik
7 RF 30 24 Baik Sekali
8 CHN 30 24 Baik Sekali
9 YL 30 25 Baik Sekali
10 HLM 30 23 Baik Sekali
11 EA 30 23 Baik Sekali
12 AS 30 21 Baik Sekali
13 YRK 30 24 Baik Sekali
14 MFQ 30 24 Baik Sekali
15 FAM 30 24 Baik Sekali
16 IP 30 17 Cukup Baik
17 DAF 30 20 Baik
18 MAR 30 14 Cukup Baik
19 BTG 30 20 Baik
20 AMT 30 20 Baik
21 BRL 30 18 Cukup Baik
22 CLU 30 21 Baik Sekali
23 AR 30 23 Baik Sekali
24 MRD 30 23 Baik Sekali
25 BGI 30 17 Cukup Baik
26 AN 30 19 Baik
27 RFL 30 21 Baik Sekali
28 DV 30 24 Baik Sekali
29 MRF 30 12 Baik Sekali
30 MLS 30 21 Baik Sekali
31 AY 30 23 Baik Sekali
32 AA 30 20 Baik
33 IQ 30 25 Baik Sekali
34 AZ 30 20 Baik
35 ADR 30 20 Baik
36 TV 30 16 Cukup Baik
37 FAT 30 23 Baik Sekali
38 JSW 30 24 Baik Sekali
Jumlah 1140 798
Skor Rata-rata 1140 : 798 x30= 21
Keterangan Baik Sekali
Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penyajian isi karangan adalah 25 dan nilai terendah adalah 20. Skor maksimal aspek isi karangan adalah 30. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun
2021 pada aspek tersebut adalah 798. Persentase kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penyajian isi karangan tersebut adalah 1140 : 798 x 30 = 21 termasuk dalam interval 76—85 oleh karena itu termasuk dalam kategori Baik Sekali.
Pada aspek penyajian isi karangan, mahasiswa yang memiliki kemampuan baik sekali sudah mampu memberikan informasi dengan baik kepada pembaca serta mampu menulis paragraf dengan pola deduktif yang baik dan tepat. Pengembangan ide dalam karangan sudah lancar, jelas, tuntas dan isi karangannya pun relevan dengan topik yang diberikan.
4.2.2 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada
Aspek penataan Gagasan
Tabel 4.2.2 Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Aspek Penataan Gagasan
No Kode Sampel
Skor
Maksimal Skor Hasil
Keterangan
1 STI 30 24 Baik Sekali
2 WDA 30 23 Baik Sekali
3 SLW 30 21 Baik Sekali
4 DWK 30 20 Baik
5 GNA 30 21 Baik Sekali
6 YDA 30 18 Cukup Baik
7 RF 30 23 Baik Sekali
8 CHN 30 24 Baik Sekali
9 YL 30 23 Baik Sekali
10 HLM 30 20 Baik
11 EA 30 23 Baik Sekali
12 AS 30 23 Baik Sekali
13 YRK 30 23 Baik Sekali
14 MFQ 30 23 Baik Sekali
15 FAM 30 23 Baik Sekali
16 IP 30 17 Cukup Baik
17 DAF 30 18 Cukup Baik
18 MAR 30 12 Cukup
19 BTG 30 18 Cukup Baik
20 AMT 30 18 Cukup Baik
21 BRL 30 18 Cukup Baik
22 CLU 30 21 Baik Sekali
23 AR 30 23 Baik Sekali
24 MRD 30 23 Baik Sekali
25 BGI 30 15 Cukup Baik
26 AN 30 20 Baik
27 RFL 30 21 Baik Sekali
28 DV 30 24 Baik Sekali
29 MRF 30 12 Cukup
30 MLS 30 23 Baik Sekali
31 AY 30 21 Baik Sekali
32 AA 30 18 Cukup Baik
33 IQ 30 24 Baik Sekali
34 AZ 30 18 Cukup Baik
35 ADR 30 23 Baik Sekali
36 TV 30 15 Cukup Baik
37 FAT 30 24 Baik Sekali
38 JSW 30 23 Baik Sekali
Jumlah 1140 781
Skor rata-rata 1140:781 x30= 20,6
Keterangan Baik
Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penyajian isi karangan adalah 24 dan nilai terendah adalah 12. Skor maksimal aspek penataan gagasan adalah 30. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada aspek tersebut adalah 781. Persentase kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penataan gagasan tersebut adalah 1140 : 781 x 30 = 20,6 termasuk dalam interval 66—75 oleh karena itu termasuk dalam kategori Baik.
Pada aspek penataan gagasan, mahasiswa yang memiliki kemampuan baik sekali sudah mampu menuliskan kalimat utama/ ide pokok yang terletak di awal paragraf, terdapat kalimat-kalimat penjelas setelah kalimat utama, pernyataan bersifat umum ke khusus, dan kalimat utama berisi suatu pembahasan kepada pembaca serta mampu menulis paragraf dengan pola deduktif yang baik dan tepat. Pengembangan ide dalam karangan sudah lancar, jelas, tuntas dan isi karangannya pun relevan dengan topik yang diberikan.
4.2.3 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada
Aspek Penggunaan Bahasa
Tabel 4.2.3. Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Aspek Penggunaan Bahasa
No Kode Sampel Skor
Maksimal Skor Hasil Keterangan
1 STI 40 30 Baik
2 WDA 40 25 Cukup Baik
3 SLW 40 20 Cukup Baik
4 DWK 40 25 Cukup Baik
5 GNA 40 20 Cukup Baik
6 YDA 40 21 Cukup Baik
7 RF 40 26 Baik Sekali
8 CHN 40 25 Cukup Baik
9 YL 40 31 Baik Sekali
10 HLM 40 21 Cukup Baik
11 EA 40 25 Cukup Baik
12 AS 40 21 Cukup Baik
13 YRK 40 23 Cukup Baik
14 MFQ 40 23 Cukup Baik
15 FAM 40 23 Cukup Baik
16 IP 40 21 Cukup Baik
17 DAF 40 20 Cukup Baik
18 MAR 40 14 Cukup
19 BTG 40 16 Cukup Baik
20 AMT 40 21 Cukup Baik
21 BRL 40 14 Cukup
22 CLU 40 24 Cukup Baik
23 AR 40 21 Cukup Baik
24 MRD 40 21 Cukup Baik
25 BGI 40 20 Cukup Baik
26 AN 40 26 Baik
27 RFL 40 21 Cukup Baik
28 DV 40 26 Baik
29 MRF 40 16 Cukup Baik
30 MLS 40 25 Baik Sekali
31 AY 40 21 Baik Sekali
32 AA 40 16 Cukup Baik
33 IQ 40 26 Baik Sekali
34 AZ 40 21 Cukup Baik
35 ADR 40 21 Baik Sekali
36 TV 40 20 Cukup Baik
37 FAT 40 25 Baik Sekali
38 JSW 40 25 Baik Sekali
Jumlah 1520 840
Skor rata-rata 1520 : 840 x 40 = 22,1
Keterangan Baik Sekali
Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penggunaan bahasa karangan adalah 30 dan nilai terendah adalah 14. Skor
maksimal aspek penggunaan bahasa adalah 40. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada aspek tersebut adalah 840. Persentase kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penggunaan bahasa tersebut adalah 1520 : 840 x 40 = 22,1 termasuk dalam interval 60—65 oleh karena itu termasuk dalam kategori Cukup Baik.
Pada aspek penggunaan bahasa, mahasiswa yang memiliki kemampuan baik sekali sudah mampu menggunakan kalimat-kalimat dalam bahasa Lampung dnegan baik dan tepat, penggunaan diksi pada kalimat-kalimat dalam paragraf pun sudah tepat sesuai dengan makna dalam bahasa Lampung dan memiliki arti jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
4.3 Bahasan Penelitian Paragraf Sebab-Akibat
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata untuk setiap aspek penulisan paragraf sebab-akibat adalah sebagai berikut. Aspek penyajian isi termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 16,8 dengan skor tertinggi yang didapat
mahasiswa untuk aspek ini adalah 24 dan terendah adalah 9. Aspek penataan gagasan termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 16,8 dengan skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek ini adalah 28 dan terendah adalah 9.
Aspek penggunaan bahasa termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata- rata 18,0 dengan skor teringgi yang didapat mahasiswa untuk aspek ini adalah 26 dan terendah adalah 6.
Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, skor tertinggi yang diperoleh mahasiswa dalam menulis paragraf sebab-akibat adalah 72 yaitu tergolong dalam kategori sbaik karena berada dalam interval 66—75 sedangkan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 24 yaitu tergolong dalam kategori sangat kurang karena berada dalam interval < 49. Selain itu, dari jumlah 38 mahasiswa yang diambil sebagai sampel dalam mengikuti tes, didapatkan tidak terdapat mahasiswa yang berkemampuan sangat baik dengan persentase 0 %. Mahasiswa yang berkemampuan baik sekali ada 7 orang dengan persentase 18,42%.
Mahasiswa yang berkemampuan cukup baik ada 3 orang dengan persentase 7,9%.
Sementara itu, mahasiswa yang berkemampuan cukup ada 9 siswa dengan
persentase 23,6%. Terdapat siswa yang berkemampuan kurang ada 5 orang dengan persentase 13,1%, dan mahsiswa berkemampuan sangat kurang sebanyak 14 orang dengan persentase 37% dengan demikian skor rata-rata keseluruhan hasil
kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 yaitu 51,4 tergolong kurang, karena berada pada interval 49—54 . Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tersebut terangkum pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Hasil Penulisan Paragraf Sebab-Akibat Rentang
Skor Tingkat Kemampuan Berdasarkan Teks Drama Frekuensi Persentase
86—100 Sangat baik 0 0 %
76—85 Baik Sekali 0 0 %
66—75 Baik 7 18,4 %
60—65 Cukup baik 3 7,9 %
55—59 Cukup 9 23,6 %
49—54 Kurang 5 13,1 %
<49 Sangat Kurang 14 37 %
Jumlah 38 100 %
Skor rata-rata 1952 : 38 = 51,4
Keterangan Kurang
4.3.1 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada
Aspek Penyajian Isi Karangan Paragraf Sebab-Akibat
Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, untuk aspek penyajian isi karangan dapat dilihat pada tabel berikut.
No Kode Sampel Skor
Maksimal Skor Hasil Keterangan
1 STI 30 21 Baik Sekali
2 WDA 30 16 Cukup Baik
3 SLW 30 15 Cukup Baik
4 DWK 30 14 Cukup
5 GNA 30 9 Cukup
6 YDA 30 17 Cukup Baik
7 RF 30 16 Cukup Baik
8 CHN 30 23 Baik Sekali
9 YL 30 23 Baik Sekali
10 HLM 30 16 Cukup Baik
11 EA 30 16 Cukup Baik
12 AS 30 20 Baik
13 YRK 30 18 Cukup Baik
14 MFQ 30 18 Cukup Baik
15 FAM 30 23 Baik Sekali
16 IP 30 16 Cukup Baik
17 DAF 30 18 Cukup Baik
18 MAR 30 10 Cukup
19 BTG 30 16 Cukup Baik
20 AMT 30 19 Baik
21 BRL 30 15 Cukup Baik
22 CLU 30 18 Cukup Baik
23 AR 30 23 Baik Sekali
24 MRD 30 24 Baik Sekali
25 BGI 30 13 Cukup
26 AN 30 10 Cukup
27 RFL 30 10 Cukup
28 DV 30 21 Baik Sekali
29 MRF 30 10 Cukup
30 MLS 30 23 Baik Sekali
31 AY 30 17 Baik Sekali
32 AA 30 17 Cukup Baik
33 IQ 30 19 Baik
34 AZ 30 20 Baik
35 ADR 30 9 Kurang
36 TV 30 15 Cukup Baik
37 FAT 30 9 Sangat Kurang
38 JSW 30 23 Baik Sekali
Jumlah 1140 640
Skor rata-rata 1140 : 640 x 38 = 16,8
Keterangan Cukup Baik
Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penyajian isi karangan adalah 24 dan nilai terendah adalah 9. Skor maksimal aspek isi karangan adalah 30. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada aspek tersebut adalah 640. Persentase kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penyajian isi karangan tersebut adalah 1140 : 640 x 30 = 16,8 termasuk dalam interval 60—65 oleh karena itu termasuk dalam kategori cukup baik.