• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SENIOR UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SENIOR UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SENIOR

UNIVERSITAS LAMPUNG

KEMAMPUAN MENULIS BERBAHASA LAMPUNG MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA LAMPUNG TAHUN 2021

TIM PENELITI

Ketua

Drs. Iqbal Hilal, M.Pd.

( SINTA ID: 6167999)

Anggota

Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum.

( SINTA ID: 6680843)

Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.

( SINTA ID: 6161009)

Mahasiswa

Ariyanto NPM (2113046021)

Muhammad Ferdiansyah NPM (2113046068) Bintang Irsyat Rosidy NPM (2113046057)

Tita Vusvita NPM (2113046054)

PENDIDIKAN BAHASA LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN 2021

(2)
(3)

iii DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN ... 1

BAB 1. LATAR BELAKANG ... 2

1.1Latar Belakang Permasalahan ... 2

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Urgensi Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Menulis ... 5

2.2 Paragraf ... 7

BAB III. METODE ... 10

3.1 Desain Penelitian ... 10

3.2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 11

3.3 Luaran Wajib ... 11

3.4 Luaran Tambahan ... 11

3.5 Tolok Ukur Peniliaian ... 12

3.6 Indikator Penilaian ... 12

3.7 Pembagian Tugas Anggota Tim Penelitian ... 13

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...14

4.1 Hasil Penelitian...14

4.2 Bahasan Penelitian Paragraf Deduktif ...18

4.3 Bahasan Penelitian Paragraf Sebab-Akibat...25

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(4)

RINGKASAN

Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Sebab sebuah tulisan pada dasarnya merupakan perwujudan hasil penalaran mahasiswa. Penalaran ini

merupakan proses penafsiran fakta sebagai ide dasar untuk dikembangkan menjadi tulisan. Setiap penulis harus dapat menuangkan pikiran dan gagasannya secara cermat ke dalam tulisannya. Menulis sama halnya dengan melatih keterampilan berbahasa, sedangkan keterampilan berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir.

Oleh sebab itu, perlu dikembangkan keterampilan berbahasa salah satunya dengan menulis menggunakan bahasa Lampung. Untuk mengukur kemampuan menulis, mahasiswa wajib membuat sebuah karangan berbahasa Lampung yang terdiri atas beberapa paragraf. Karangan yang akan dibuat mahasiswa merupakan pernyataan gagasan atau ide yang bersumber dari pengalaman, pengamatan, imajinasi, pendapat, dan keyakinan dengan menggunakan media tulis sebagai alatnya.

Menyusun sebuah karangan bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya mahasiswa memiliki pengetahuan, gagasan, dan ide yang luas, namun sangat susah

menuangkannya dalam bentuk tertulis apalagi menuliskan kalimat-kalimat menggunakan bahasa Lampung. Mahasiswa terkadang kesulitan merangkai kata- kata untuk membentuk sebuah paragraf, apalagi wacana. mahasiswa kadang kurang menyadari hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain.

Akhirnya, sering ditemukan beberapa kalimat sumbang. Kalimat sumbang dalam sebuah paragraf dapat menimbulkan kekaburan makna atau isi sebuah karangan.

Sebaliknya, sebuah karangan akan lebih mudah dipahami jika kalimat-kalimatnya tersusun rapi, jelas kohesi dan koherensi antara kalimatnya. Penelitian ini

mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode penganalisisan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu bermaksud mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung secara objektif dan ditunjang statistik sederhana. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis. Jenis tes yang digunakan adalah tes mengembangkan gagasan. Objek penelitian ini adalah karangan yang dibuat oleh mahasiswa.

Mahasiswa membuat teks berbahasa Lampung berdasarkan topik yang sudah disiapkan. Aspek penilaian tersebut penyajian isi karangan, aspek penataan gagasan dan aspek penggunaan bahasa.

(5)

BAB 1. LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu : (1) keterampilan mendengar (menyimak), (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Keempat keterampilan ini menjadi faktor pendukung dalam

menyampaikan pikiran, gagasan, dan pendapat, baik secara lisan, maupun secara tertulis, sesuai dengan konteks komunikasi yang harus dikuasai oleh pemakai bahasa (Tarigan, 2008 : 20).

Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Sebab sebuah tulisan pada dasarnya merupakan perwujudan hasil penalaran mahasiswa. Penalaran ini

merupakan proses penafsiran fakta sebagai ide dasar untuk dikembangkan menjadi tulisan. Setiap penulis harus dapat menuangkan pikiran dan gagasannya secara cermat ke dalam tulisannya. Menulis sama halnya dengan melatih keterampilan berbahasa, sedangkan keterampilan berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir.

Oleh sebab itu, perlu dikembangkan keterampilan berbahasa salah satunya dengan menulis menggunakan bahasa Lampung.

Secara umum, menulis merupakan suatu proses sekaligus suatu produk (hasil).

Menulis sebagai suatu proses berupa pengelolaan ide atau gagasan dari tema atau topik yang dipilih untuk dikomunikasikan dan pemilihan jenis wacana tertentu yang sesuai atau tepat dengan situasi atau konteksnya. Kemampuan menulis menuntut kemampuan untuk menyatakan kepada orang lain tentang hal yang dirasakan, dikehendaki, dan dapat dipikirkan dengan bahasa tulisan. Untuk mengukur

(6)

kemampuan menulis, mahasiswa wajib membuat sebuah karangan berbahasa Lampung yang terdiri atas beberapa paragraf.

Karangan yang akan dibuat mahasiswa merupakan pernyataan gagasan atau ide yang bersumber dari pengalaman, pengamatan, imajinasi, pendapat, dan keyakinan dengan menggunakan media tulis sebagai alatnya. Menyusun sebuah karangan bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya mahasiswa memiliki pengetahuan, gagasan, dan ide yang luas, namun sangat susah menuangkannya dalam bentuk tertulis apalagi menuliskan kalimat-kalimat menggunakan bahasa Lampung.

Mahasiswa terkadang kesulitan merangkai kata-kata untuk membentuk sebuah paragraf, apalagi wacana. mahasiswa kadang kurang menyadari hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain. Akhirnya, sering ditemukan beberapa kalimat sumbang. Kalimat sumbang dalam sebuah paragraf dapat menimbulkan kekaburan makna atau isi sebuah karangan. Sebaliknya, sebuah karangan akan lebih mudah dipahami jika kalimat-kalimatnya tersusun rapi, jelas kohesi dan koherensi antara kalimatnya.

Penelitian ini tidak hanya mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa saja. Selain menulis dengan menggunakan Bahasa Lampung,

mahasiswa juga akan diberikan bebarapa teks dan menyalin kalimat-kalimat pada teks tersebut dengan menggunakan ‘Had Lampung’.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian

“Bagaimanakah kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung tahun 2021”?

1.3 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa Lampung pada mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung.

(7)

1.4 Urgensi Penelitian

Urgensi yang terdapat pada penelitian ini merupakan tahapan awal

berlangsungnya proses belajar-mengajar pada Program Studi Pendidikan S-1 Bahasa Lampung. Penelitian ini akan mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru pada program studi tersebut, karena pada program studi Pendidkan S-1 Bahasa Lampung tidak semua mahasiswa baru bersuku Lampung.

(8)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menulis

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca labang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran itu (Tarigan, 2008 : 22). Menulis merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulis kepada khalayak pembaca yang dibatasi oleh jarak tempat dan waktu (Akhadiah, dkk., 1996 : 8).

2.1.1 Tujuan Menulis

Tujuan menulis secara umum adalah memberikan arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan. Suriamiharja (1996 : 2) mengemukakan bahwa tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang memunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Menulis karangan pada dasarnya bertujuan untuk

mengungkapkan pikiran, gagasan dan maksud kepada orang lain secara jelas dan efektif. Tarigan (2008 : 24-25) mengemukakan bahwa tujuan menulis dapat dikatakan bahwa:

a) memberitahu atau mengajarkan (informative discourse);

b) meyakinkan atau mendesak (persuasive discourse);

c) menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut literer (literary discourse).

2.1.2 Manfaat Menulis

Ada pun manfaat-manfaat menulis antara lain menurut Akhadiah, dkk. (1996) mengemukakan bahwa ada 8 kegunaan atau manfaat menulis yaitu sebagai berikut.

1) Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Dengan menulis, penulis dapat mengetahui sampai di mana pengetahuannya tentang suatu topik,

(9)

untuk mengembangkan topik itu penulis harus berpikir menggali pengetahuan dan pengalamannya.

2) Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan. Dengan

menulis, penulis terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, serta membanding- bandingkan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasannya.

3) Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan.

4) Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, penulis dapat

menjelaskan permasalahan yang semula masih samar.

5) Penulis akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif.

6) Dengan menulis sesuatu di atsa kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret.

7) Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalahh, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.

8) Dengan kegiatan menulis yang terencanakan membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kemampuan Menulis Kemampuan menulis mahasiswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan kebahasaannya. Mahasiswa dapat menulis karangan dengan baik apabila mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Untuk dapat menulis karangan dengan baik ada beberapa faktor yang memengaruhi, yaitu (1) menguasai

pengetahuan bahasa yang meliputi penguasaan kosakata aktif, penguasaan kaidah gramatikal, dan penguasaan gaya bahasa, (2) memiliki kemampuan penalaran yang baik, dan (3) memiliki pengetahuan yang baik dan mantap mengenai objek

garapannya (Keraf, 2010:2).

(10)

2.2 Paragraf

2.2.1 Hakikat Paragraf

Mulyati (2009: 7) mengungkapkan bahwa paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan yang didalamnya terkandung sebuah pikiran pokok dan didukung oleh satu atau beberapa kalimat penjelas. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rahardi (2009: 158) bahwa paragraf merupakan bagian karangan tulis yang membentuk satu kesatuan

pikiran/ide/gagasan.

2.2.2 Aspek – Aspek dalam Paragraf a. Judul

Judul paragraf atau karangan erat kaitannya dengan topik karangan, akan tetapi keduanya berbeda. Suparno dan Moh.Yunus (2008: 3.4) menjelaskan bahwa topik karangan adalah hal pokok yang diungkapkan dalam karangan, sedangkan judul karangan adalah nama sebuah karangan.

b. Gagasan dalam Paragraf

Mulyati (2009: 17) mengungkapkan sebuah paragraf didukung oleh unsur-unsur tertentu dengan fungsi yang berbeda-beda. Unsur-unsur itu disebut dengan gagasan utama dan gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama ini dapat

terungkap secara terirat maupan tersurat. Gagasan utama ini dapat berbentuk kata, frase, klausa, dan kalimat. Setiap kalimat utama mengandung gagasan utama.

Sedangkan gagasan penjelas ialah gagasan-gagasan pendukung yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya dinyatakan lebih dari satu kalimat.

c. Organisasi Pengembangan Gagasan

Mulyati (2009: 22) menjelaskan dalam penyusunan paragraf yang baik harus memperhatikan: 1) kesatuan, sebuah paragraf dianggap memiliki kesatuan bila semua kalimat saling berkaitan membentuk sebuah keutuhan, namun tetap

berfokus pada topik atau ide pokok paragraf. 2) Kepaduan dalam sebuah paragraf

(11)

dititikberatkan pada hubungan antarkalimat dalam membangun sebuah paragraf.

Kepaduan berorientasi pada struktur dan sarana kebahasaannya. dan 3) kelengkapan, sebuah paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup penunjang kalimat inti.

d. Struktur Paragraf

Mulyati (2009: 26) menjelaskan teknik dan pola pengembangan paragraf adalah sebagai berikut.

1. Secara alamiah.

2. Klimaks dan antiklimaks.

3. Umum-khusus (deduktif) dan khusus-umum (induktif).

4. Pola pengembangan dengan perbandingan dan pertentangan.

5. Pola pengembangan analogi.

6. Pola pengembangan contoh-contoh.

7. Pola pengembangan sebab-akibat.

8. Pola pengembangan definisi luas .

e. Diksi atau Pilihan Kata

Keraf (2010: 24) menyatakan diksi atau pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki masyarakat.

Keraf memaparkan persyaratan ketepatan diksi adalah sebagai berikut.

1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.

2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hamper bersinonim.

3. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.

4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.

5. Wapada terhadap penggunaan akhiran asing.

6. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.

7. Membedakan kata umum dan kata khusus.

8. Mempergunakan kata-kata indria yang menunjukkan persepsi khusus.

9. Memperhatikan perubahan makna kata.

10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata

(12)

f. Tanda Baca dan Ejaan

Badudu dalam Y.Slamet, 2012: 110 menjelaskan bahwa ejaan ialah pelambangan fonem dengan huruf. Dikatakan pula bahwa dalam sistem ejaan termasuk: 1) ketetapan satuan-satuan morfologi, dan 2) ketetapan tentang pemakaian tanda baca dalam penulisan kalimat. Ejaan dalam tulis menulis mecakup tiga aspek yaitu fonologi, morfologi, dan sintaksis.

(13)

BAB III. METODE

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penganalisisan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu bermaksud mengukur kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung secara objektif dan ditunjang statistik sederhana. Sumber data dalam penelitian ini adalah tulisan dalam bentuk teks atau paragraf berbahasa bahasa Lampung yang dibuat oleh mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis. Jenis tes yang digunakan adalah tes mengembangkan gagasan dan menyalin teks dengan menggunakan ‘Had Lampung’. Objek penelitian ini adalah karangan yang dibuat oleh mahasiswa. Mahasiswa membuat teks berbahasa Lampung berdasarkan pengalaman, imajinasi, atau hal-hal yang dirasakan mahasiswa. Aspek penilaian tersebut adalah kesatuan, kepaduan, penggunaan bahasa dan akurasi penggunaan

‘kelabai’ dan ‘anak surat’.

1. Diagram alir penelitian

Mengembangkan dan memvalidasi instrumen

Kesimpulan

Analisis data Mengidentifikasi masalah

dan merumuskan masalah

Pengumpulan data

(14)

3.2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Sesuai dengan metode yang telah dilakukan, prosedur pengolahan data ditempuh melalui sejumlah tahapan, yaitu

1) mengoreksi karangan mahasiswa berdasarkan aspek penilaian yang telah ditentukan;

2) memberikan skor pada aspek uji sesuai dengan ketentuan pengskoran yang telah ditetapkan.

3) Menbulasi data baik pada aspek uji

4) Mereratakan data, baik pada aspek uji maupun menyeluruh 5) Menafsirkan data

6) Melaporkan hasil

3.3 Luaran Wajib Tahun

Luaran

Jenis Luaran Status Target Capaian

Keterangan

2021 Artikel di Jurnal Nasional terakreditasi (Sinta 2)

Accepted Jurnal Pendidikan Progresif (JPP) FKIP Unila

3.4 Luaran Tambahan Tahun

Luaran

Jenis Luaran Status Target Capaian

Keterangan

2021 Satu artikel pada seminar nasional

Accepted Seminar Nasional Pendidikan FKIP Unila

(15)

3.5 Tolok Ukur Peniliaian

3.6 Indikator Penilaian

Indikator penilaian meliputi kesatuan, kepaduan, penggunaan bahasa dan akurasi penggunaan ‘kelabai’ dan ‘anak surat’.

No. Aspek yang dinilai Bobot Presentase

1. Kesatuan 26—30

24—25 21—23 19—20 17—18 15—16 13—14 10—12

<9

30 %

2. Kepaduan 26—30

24—25 21—23 19—20 17—18 15—16 13—14 10—12

<9

30 %

3. Penggunaan bahasa 26—30

24—25 21—23 19—20 17—18 15—16 13—14

40 %

Kelas Interval Keterangan

86—100 Sangat Baik

76—85 Baik Sekali

66—75 Baik

60—65 Cukup Baik

55—59 Cukup

49—54 Kurang

<49 Sangat Kurang

(16)

10—12

<9

3.7 Pembagian Tugas Anggota Tim Penelitian

No. Nama Prodi Bidang Ilmu Alokasi Waktu

Uraian Tugas

1 Iqbal Hilal Pend. Bahasa Lampung

Kebahasaan, pengajaran Bahasa Lampung, Pendidikan Bahasa Lampung

12 jam/

minggu

1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan penelitian 2. Analisator 3. Mengonsep

penelitian

4. Sebagai enumerator data

2 Kahfie Nazruddin Pend. Bahasa dan Sastra Indoneia

Sastra 10 jam/

minggu

1. Membantu ketua tim dalam menyelesaikan kegiatan penelitian 2. Membantu

mengonsep penelitian

3. Sebagai enumerator data

4. Pendampingan

3 Eka Sofia Agustina

Pend. Bahasa dan Sastra Indoneia

Kebahasaan, pengajaran Bahasa Indonesa, Pendidikan Bahasa Indonesia

10 jam/

minggu

1. Membantu ketua tim dalam menyelesaikan kegiatan penelitian 2. Membantu

mengonsep penelitian

3. Sebagai enumerator data

4. Pendampingan

(17)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini berupa paragraf dengan pola pengembangan deduktif dan sebab-akibat yang dibuat oleh mahasiswa baru Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung tahun 2021. Paragraf tersebut dibuat berdasarkan topik-topik yang sudah disediakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan mahasiswa baru dalam menulis paragraf berbahasa Lampung dengan pola pengembangan deduktif dan sebab-akibat . Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik tes menulis paragraf. Setiap mahasiswa diberi teks yang sudah tersedia topik per paragraf, kemudian mereka diharuskan membuat paragraf berbahasa Lampung dengan pola pengembangan deduktif dan sebab-akibat.

Penelitian ini membutuhkan waktu 75 menit.

Ketentuan-ketentuan yang diberikan kepada mahasiswa baru dalam menulis paragraf berbahasa Lampung antara lain pengembangan paragraf harus sesuai dengan topik yang telah disediakan, setiap paragraf berisi 4—7 kalimat penjelas/

pengembang. Paragraf yang ditulis wajib berbahasa Lampung. Aspek yang dinilai adalah penyajian isi, penataan gagasan, dan penggunaan bahasa.

Tabel 4.1 Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif

No. Kode Sampel

Aspek yang dinilai

Skor Keterangan Penyajian

isi

Penataan gagasan

Penggunaan Bahasa

1 STI 21 24 30 75 Baik

2 WDA 21 23 25 69 Baik

3 SLW 20 21 20 61 Cukup Baik

4 DWK 21 20 25 66 Baik

(18)

5 GNA 23 21 20 74 Baik

6 YDA 19 18 21 58 Cukup

7 RF 24 23 26 73 Baik

8 CHN 24 24 25 73 Baik

9 YL 25 23 31 79 Sangat Baik

10 HLM 23 20 21 64 Cukup Baik

11 EA 23 23 25 71 Baik

12 AS 21 23 21 65 Cukup Baik

13 YRK 24 23 23 70 Baik

14 MFQ 24 23 23 70 Baik

15 FAM 24 23 23 70 Baik

16 IP 17 17 21 55 Cukup

17 DAF 20 18 20 58 Cukup

18 MAR 14 12 14 40 Sangat Kurang

19 BTG 20 18 16 54 Kurang

20 AMT 20 18 21 59 Cukup

21 BRL 18 18 14 50 Kurang

22 CLU 21 21 24 66 Baik

23 AR 23 23 21 67 Baik

24 MRD 23 23 21 67 Baik

25 BGI 17 15 20 52 Kurang

26 AN 19 20 26 65 Cukup Baik

27 RFL 21 21 21 63 Cukup Baik

28 DV 24 24 26 74 Baik

29 MRF 12 12 16 40 Sangat Kurang

30 MLS 21 23 25 69 Baik

31 AY 23 21 21 65 Cukup Baik

32 AA 20 18 16 54 Kurang

33 IQ 25 24 26 75 Baik

34 AZ 20 18 21 59 Cukup

35 ADR 20 23 21 64 Cukup Baik

(19)

36 TV 16 15 20 51 Kurang

37 FAT 23 24 25 72 Baik

38 JSW 24 23 25 72 Baik

Jumlah 798 781 840 2429

Skor rata-rata 63,9

Keterangan Cukup Baik

Tabel 4.2 Data hasil penulisan paragraf Sebab Akibat

No. Kode Sampel

Aspek yang dinilai

Skor Keterangan Penyaji

an isi

Penataan gagasan

Penggunaan Bahasa

1 STI 21 20 21 62 Cukup Baik

2 WDA 16 21 15 52 Kurang

3 SLW 15 20 21 56 Cukup

4 DWK 14 15 20 49 Kurang

5 GNA 9 9 10 28 Sangat Kurang

6 YDA 17 18 21 56 Cukup

7 RF 16 18 21 55 Cukup

8 CHN 23 21 26 70 Baik

9 YL 23 20 25 68 Baik

10 HLM 16 13 11 40 Sangat Kurang

11 EA 16 16 16 48 Sangat Kurang

12 AS 20 28 21 59 Cukup

13 YRK 18 17 20 55 Cukup

14 MFQ 18 18 21 57 Cukup

15 FAM 23 24 25 72 Baik

16 IP 16 16 20 52 Kurang

17 DAF 18 14 15 47 Sangat Kurang

18 MAR 10 9 8 27 Sangat Kurang

19 BTG 16 15 16 47 Sangat Kurang

20 AMT 19 17 20 56 Cukup

(20)

21 BRL 15 15 16 46 Sangat Kurang

22 CLU 18 21 18 47 Sangat Kurang

23 AR 23 21 25 69 Baik

24 MRD 24 23 25 72 Baik

25 BGI 13 15 14 42 Sangat Kurang

26 AN 10 10 11 31 Sangat Kurang

27 RFL 10 10 10 30 Sangat Kurang

28 DV 21 23 25 69 Baik

29 MRF 10 9 6 25 Sangat Kurang

30 MLS 23 21 25 69 Baik

31 AY 17 17 20 54 Kurang

32 AA 17 16 20 53 Kurang

33 IQ 19 17 20 56 Cukup

34 AZ 20 18 25 63 Cukup Baik

35 ADR 9 9 6 24 Sangat Kurang

36 TV 15 14 16 55 Cukup

37 FAT 9 9 10 28 Sangat Kurang

38 JSW 23 20 20 63 Cukup Baik

Jumlah 640 637 685 1952

Skor rata-rata 51,4

keterangan Kurang

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, hasil tes menunjukan bahwa skor terendah yang diperoleh mahasiswa dalam menulis paragraf deduktif adalah 40 dan skor tertinggi adalah 75, sedangkan skor terendah dalam penulisan paragraf sebab- akibat adalah 20 dan skor tertinggi 72. Skor rata- rata keseluruhan yang diperoleh dalam penulisan paragraf deduktif adalah 63,9 sedangkan skor rata-rata penulisan paragraf sebab-akibat yang diperoleh adalah 51,4.

(21)

Berdasarkan hasil tersebut, apabila dikaitkan dengan tolok ukur yang telah

dikemukakan penulis pada bab III, berarti kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung tergolong kategori cukup baik untuk penulisan paragraf deduktif karena masuk pada interval 60—65, sedangkan penulisan paragraf sebab-akibat tergolong kategori kurang karena berada pada interval 49—54. Pada penulisan karangan deduktif sebagian besar mahasiswa cukup mampu menulis paragraf deduktif menggunakan bahasa Lampung terlihat dari penyajian isi tulisan yang sudah baik, penataan gagasan sudah teratur dan runtut dan penggunaan bahasa Lampung yang cukup tepat baik dari diksi maupun makna.

4.2 Bahasan Penelitian Paragraf Deduktif

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata untuk setiap aspek penulisan paragraf deduktif adalah sebagai berikut. Aspek penyajian isi termasuk dalam kategori baik sekali dengan skor rata-rata 21 dengan skor tertinggi yang didapat mahasiswa untuk aspek ini adalah 25 dan terendah adalah 14. Aspek penataan gagasan termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 20 dengan skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek ini adalah 24 dan terendah adalah 12. Aspek penggunaan bahasa termasuk dalam kategori baik sekali dengan skor rata-rata 22,1 dengan skor

teringgi yang didapat mahasiswa untuk aspek ini adalah 31 dan terendah adalah 14.

Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, skor tertinggi yang diperoleh mahasiswa dalam menulis paragraf deduktif adalah 79 yaitu tergolong dalam kategori sangat baik karena berada dalam interval 76—85, sedangkan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 40 yaitu tergolong dalam kategori sangat kurang karena berada dalam interval < 49. Selain itu, dari jumlah 38 mahasiswa yang diambil sebagai sampel dalam mengikuti tes, didapatkan 1 mahasiswa yang berkemampuan sangat baik dengan persentase 2,6%. Mahasiswa yang

berkemampuan baik ada 18 orang dengan persentase 47,3%. Mahasiswa yang berkemampuan cukup baik ada 7 orang dengan persentase 18,5%. Sementara itu,

(22)

mahasiswa yang berkemampuan cukup ada 5 siswa dengan persentase 13,2%.

Terdapat siswa yang berkemampuan sangat kurang ada 2 orang dengan persentase 5,2%, dengan demikian skor rata-rata keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 yaitu 63,9 tegolong cukup baik, karena berada pada interval 60—65. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tersebut terangkum pada tabel 4.2.1 berikut.

Tabel 4.2. Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Rentang

Skor Tingkat Kemampuan Berdasarkan Teks Drama Frekuensi Persentase

86—100 Sangat baik 0 0 %

76—85 Baik Sekali 1 2,6 %

66—75 Baik 18 47,3 %

60—65 Cukup baik 7 18,5 %

55—59 Cukup 5 13,2 %

49—54 Kurang 5 13,2 %

<49 Sangat Kurang 2 5,2 %

Jumlah 38 100 %

Skor rata-rata 2429 : 38 = 63,9

Keterangan Cukup Baik

4.2.1 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada Aspek Penyajian Isi Karangan

Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, untuk aspek penyajian isi karangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2.1 Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Aspek Penyajian Isi

No Kode

Sampel

Skor

Maksimal Skor Hasil

Keterangan

1 STI 30 21 Baik Sekali

2 WDA 30 21 Baik Sekali

3 SLW 30 20 Baik

4 DWK 30 21 Baik Sekali

5 GNA 30 23 Baik Sekali

6 YDA 30 19 Baik

(23)

7 RF 30 24 Baik Sekali

8 CHN 30 24 Baik Sekali

9 YL 30 25 Baik Sekali

10 HLM 30 23 Baik Sekali

11 EA 30 23 Baik Sekali

12 AS 30 21 Baik Sekali

13 YRK 30 24 Baik Sekali

14 MFQ 30 24 Baik Sekali

15 FAM 30 24 Baik Sekali

16 IP 30 17 Cukup Baik

17 DAF 30 20 Baik

18 MAR 30 14 Cukup Baik

19 BTG 30 20 Baik

20 AMT 30 20 Baik

21 BRL 30 18 Cukup Baik

22 CLU 30 21 Baik Sekali

23 AR 30 23 Baik Sekali

24 MRD 30 23 Baik Sekali

25 BGI 30 17 Cukup Baik

26 AN 30 19 Baik

27 RFL 30 21 Baik Sekali

28 DV 30 24 Baik Sekali

29 MRF 30 12 Baik Sekali

30 MLS 30 21 Baik Sekali

31 AY 30 23 Baik Sekali

32 AA 30 20 Baik

33 IQ 30 25 Baik Sekali

34 AZ 30 20 Baik

35 ADR 30 20 Baik

36 TV 30 16 Cukup Baik

37 FAT 30 23 Baik Sekali

38 JSW 30 24 Baik Sekali

Jumlah 1140 798

Skor Rata-rata 1140 : 798 x30= 21

Keterangan Baik Sekali

Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penyajian isi karangan adalah 25 dan nilai terendah adalah 20. Skor maksimal aspek isi karangan adalah 30. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun

(24)

2021 pada aspek tersebut adalah 798. Persentase kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penyajian isi karangan tersebut adalah 1140 : 798 x 30 = 21 termasuk dalam interval 76—85 oleh karena itu termasuk dalam kategori Baik Sekali.

Pada aspek penyajian isi karangan, mahasiswa yang memiliki kemampuan baik sekali sudah mampu memberikan informasi dengan baik kepada pembaca serta mampu menulis paragraf dengan pola deduktif yang baik dan tepat. Pengembangan ide dalam karangan sudah lancar, jelas, tuntas dan isi karangannya pun relevan dengan topik yang diberikan.

4.2.2 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada

Aspek penataan Gagasan

Tabel 4.2.2 Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Aspek Penataan Gagasan

No Kode Sampel

Skor

Maksimal Skor Hasil

Keterangan

1 STI 30 24 Baik Sekali

2 WDA 30 23 Baik Sekali

3 SLW 30 21 Baik Sekali

4 DWK 30 20 Baik

5 GNA 30 21 Baik Sekali

6 YDA 30 18 Cukup Baik

7 RF 30 23 Baik Sekali

8 CHN 30 24 Baik Sekali

9 YL 30 23 Baik Sekali

10 HLM 30 20 Baik

11 EA 30 23 Baik Sekali

12 AS 30 23 Baik Sekali

13 YRK 30 23 Baik Sekali

14 MFQ 30 23 Baik Sekali

15 FAM 30 23 Baik Sekali

16 IP 30 17 Cukup Baik

17 DAF 30 18 Cukup Baik

(25)

18 MAR 30 12 Cukup

19 BTG 30 18 Cukup Baik

20 AMT 30 18 Cukup Baik

21 BRL 30 18 Cukup Baik

22 CLU 30 21 Baik Sekali

23 AR 30 23 Baik Sekali

24 MRD 30 23 Baik Sekali

25 BGI 30 15 Cukup Baik

26 AN 30 20 Baik

27 RFL 30 21 Baik Sekali

28 DV 30 24 Baik Sekali

29 MRF 30 12 Cukup

30 MLS 30 23 Baik Sekali

31 AY 30 21 Baik Sekali

32 AA 30 18 Cukup Baik

33 IQ 30 24 Baik Sekali

34 AZ 30 18 Cukup Baik

35 ADR 30 23 Baik Sekali

36 TV 30 15 Cukup Baik

37 FAT 30 24 Baik Sekali

38 JSW 30 23 Baik Sekali

Jumlah 1140 781

Skor rata-rata 1140:781 x30= 20,6

Keterangan Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penyajian isi karangan adalah 24 dan nilai terendah adalah 12. Skor maksimal aspek penataan gagasan adalah 30. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada aspek tersebut adalah 781. Persentase kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penataan gagasan tersebut adalah 1140 : 781 x 30 = 20,6 termasuk dalam interval 66—75 oleh karena itu termasuk dalam kategori Baik.

(26)

Pada aspek penataan gagasan, mahasiswa yang memiliki kemampuan baik sekali sudah mampu menuliskan kalimat utama/ ide pokok yang terletak di awal paragraf, terdapat kalimat-kalimat penjelas setelah kalimat utama, pernyataan bersifat umum ke khusus, dan kalimat utama berisi suatu pembahasan kepada pembaca serta mampu menulis paragraf dengan pola deduktif yang baik dan tepat. Pengembangan ide dalam karangan sudah lancar, jelas, tuntas dan isi karangannya pun relevan dengan topik yang diberikan.

4.2.3 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada

Aspek Penggunaan Bahasa

Tabel 4.2.3. Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Aspek Penggunaan Bahasa

No Kode Sampel Skor

Maksimal Skor Hasil Keterangan

1 STI 40 30 Baik

2 WDA 40 25 Cukup Baik

3 SLW 40 20 Cukup Baik

4 DWK 40 25 Cukup Baik

5 GNA 40 20 Cukup Baik

6 YDA 40 21 Cukup Baik

7 RF 40 26 Baik Sekali

8 CHN 40 25 Cukup Baik

9 YL 40 31 Baik Sekali

10 HLM 40 21 Cukup Baik

11 EA 40 25 Cukup Baik

12 AS 40 21 Cukup Baik

13 YRK 40 23 Cukup Baik

14 MFQ 40 23 Cukup Baik

15 FAM 40 23 Cukup Baik

16 IP 40 21 Cukup Baik

17 DAF 40 20 Cukup Baik

18 MAR 40 14 Cukup

19 BTG 40 16 Cukup Baik

20 AMT 40 21 Cukup Baik

21 BRL 40 14 Cukup

22 CLU 40 24 Cukup Baik

23 AR 40 21 Cukup Baik

(27)

24 MRD 40 21 Cukup Baik

25 BGI 40 20 Cukup Baik

26 AN 40 26 Baik

27 RFL 40 21 Cukup Baik

28 DV 40 26 Baik

29 MRF 40 16 Cukup Baik

30 MLS 40 25 Baik Sekali

31 AY 40 21 Baik Sekali

32 AA 40 16 Cukup Baik

33 IQ 40 26 Baik Sekali

34 AZ 40 21 Cukup Baik

35 ADR 40 21 Baik Sekali

36 TV 40 20 Cukup Baik

37 FAT 40 25 Baik Sekali

38 JSW 40 25 Baik Sekali

Jumlah 1520 840

Skor rata-rata 1520 : 840 x 40 = 22,1

Keterangan Baik Sekali

Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penggunaan bahasa karangan adalah 30 dan nilai terendah adalah 14. Skor

maksimal aspek penggunaan bahasa adalah 40. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada aspek tersebut adalah 840. Persentase kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penggunaan bahasa tersebut adalah 1520 : 840 x 40 = 22,1 termasuk dalam interval 60—65 oleh karena itu termasuk dalam kategori Cukup Baik.

Pada aspek penggunaan bahasa, mahasiswa yang memiliki kemampuan baik sekali sudah mampu menggunakan kalimat-kalimat dalam bahasa Lampung dnegan baik dan tepat, penggunaan diksi pada kalimat-kalimat dalam paragraf pun sudah tepat sesuai dengan makna dalam bahasa Lampung dan memiliki arti jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

(28)

4.3 Bahasan Penelitian Paragraf Sebab-Akibat

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata untuk setiap aspek penulisan paragraf sebab-akibat adalah sebagai berikut. Aspek penyajian isi termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 16,8 dengan skor tertinggi yang didapat

mahasiswa untuk aspek ini adalah 24 dan terendah adalah 9. Aspek penataan gagasan termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 16,8 dengan skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek ini adalah 28 dan terendah adalah 9.

Aspek penggunaan bahasa termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata- rata 18,0 dengan skor teringgi yang didapat mahasiswa untuk aspek ini adalah 26 dan terendah adalah 6.

Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, skor tertinggi yang diperoleh mahasiswa dalam menulis paragraf sebab-akibat adalah 72 yaitu tergolong dalam kategori sbaik karena berada dalam interval 66—75 sedangkan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 24 yaitu tergolong dalam kategori sangat kurang karena berada dalam interval < 49. Selain itu, dari jumlah 38 mahasiswa yang diambil sebagai sampel dalam mengikuti tes, didapatkan tidak terdapat mahasiswa yang berkemampuan sangat baik dengan persentase 0 %. Mahasiswa yang berkemampuan baik sekali ada 7 orang dengan persentase 18,42%.

Mahasiswa yang berkemampuan cukup baik ada 3 orang dengan persentase 7,9%.

Sementara itu, mahasiswa yang berkemampuan cukup ada 9 siswa dengan

persentase 23,6%. Terdapat siswa yang berkemampuan kurang ada 5 orang dengan persentase 13,1%, dan mahsiswa berkemampuan sangat kurang sebanyak 14 orang dengan persentase 37% dengan demikian skor rata-rata keseluruhan hasil

kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 yaitu 51,4 tergolong kurang, karena berada pada interval 49—54 . Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tersebut terangkum pada tabel 4.3 berikut.

(29)

Tabel 4.3 Hasil Penulisan Paragraf Sebab-Akibat Rentang

Skor Tingkat Kemampuan Berdasarkan Teks Drama Frekuensi Persentase

86—100 Sangat baik 0 0 %

76—85 Baik Sekali 0 0 %

66—75 Baik 7 18,4 %

60—65 Cukup baik 3 7,9 %

55—59 Cukup 9 23,6 %

49—54 Kurang 5 13,1 %

<49 Sangat Kurang 14 37 %

Jumlah 38 100 %

Skor rata-rata 1952 : 38 = 51,4

Keterangan Kurang

4.3.1 Kemampuan Menulis Berbahasa Lampung Mahasiswa Baru Program Studi S-1Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada

Aspek Penyajian Isi Karangan Paragraf Sebab-Akibat

Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021, untuk aspek penyajian isi karangan dapat dilihat pada tabel berikut.

No Kode Sampel Skor

Maksimal Skor Hasil Keterangan

1 STI 30 21 Baik Sekali

2 WDA 30 16 Cukup Baik

3 SLW 30 15 Cukup Baik

4 DWK 30 14 Cukup

5 GNA 30 9 Cukup

6 YDA 30 17 Cukup Baik

7 RF 30 16 Cukup Baik

8 CHN 30 23 Baik Sekali

9 YL 30 23 Baik Sekali

10 HLM 30 16 Cukup Baik

11 EA 30 16 Cukup Baik

12 AS 30 20 Baik

13 YRK 30 18 Cukup Baik

14 MFQ 30 18 Cukup Baik

(30)

15 FAM 30 23 Baik Sekali

16 IP 30 16 Cukup Baik

17 DAF 30 18 Cukup Baik

18 MAR 30 10 Cukup

19 BTG 30 16 Cukup Baik

20 AMT 30 19 Baik

21 BRL 30 15 Cukup Baik

22 CLU 30 18 Cukup Baik

23 AR 30 23 Baik Sekali

24 MRD 30 24 Baik Sekali

25 BGI 30 13 Cukup

26 AN 30 10 Cukup

27 RFL 30 10 Cukup

28 DV 30 21 Baik Sekali

29 MRF 30 10 Cukup

30 MLS 30 23 Baik Sekali

31 AY 30 17 Baik Sekali

32 AA 30 17 Cukup Baik

33 IQ 30 19 Baik

34 AZ 30 20 Baik

35 ADR 30 9 Kurang

36 TV 30 15 Cukup Baik

37 FAT 30 9 Sangat Kurang

38 JSW 30 23 Baik Sekali

Jumlah 1140 640

Skor rata-rata 1140 : 640 x 38 = 16,8

Keterangan Cukup Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa skor tertinggi yang didapat siswa untuk aspek penyajian isi karangan adalah 24 dan nilai terendah adalah 9. Skor maksimal aspek isi karangan adalah 30. Skor keseluruhan hasil kemampuan menulis berbahasa lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 pada aspek tersebut adalah 640. Persentase kemampuan menulis berbahasa Lampung mahasiswa baru program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung Tahun 2021 dengan menerapkan aspek penyajian isi karangan tersebut adalah 1140 : 640 x 30 = 16,8 termasuk dalam interval 60—65 oleh karena itu termasuk dalam kategori cukup baik.

Gambar

Tabel 4.1 Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif
Tabel 4.2  Data hasil penulisan paragraf Sebab Akibat
Tabel 4.2. Data  Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Rentang
Tabel 4.2.2  Data Hasil Penulisan Paragraf Deduktif Aspek Penataan Gagasan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui tentang dampak jaminan terhadap pe- luang penolakan kredit yang diajukan oleh UMKM ke perbankan di Sumatera Barat,

Sebagaimana yang telah diungkapkan sebelumnya pada latar belakang yang dimaksud dengan benda cagar budaya dalam Undang-Undang tentang Benda Cagar Budaya adalah benda

Pada era globalisasi ini perkembangan dunia usaha semakin cepat ditandai dengan persaingan antar perusahaan makin ketat dan tinggi.Kondisi ini membuat perusahaan

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat suatu desain orthosis menggunakan printer 3D yang dapat digunakan sebagai sarana rehabilitasi

Jika kebutuhan dasar itu belum terpenuhi oleh karyawan maka belum bisa berkembang pada tingkat kebutuhan yang selanjutnya, namun jika kebutuhan dasar itu sudah

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (a) Efisiensi modal kerja , likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak

 Korelasi antara bus sekolah mengantar (Tepat Waktu) ke sekolah atau ke rumah dengan variabel naik dan turun bus sekolah di halte (Tertib dan Aman) adalah

Maka dari itu diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang meyebabkan terjadinya keterlambatan penatalaksanaan kanker kepala dan leher pada