• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diah Pitaloka PJKR JPOK FKIP Unlam Abstrack

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diah Pitaloka PJKR JPOK FKIP Unlam Abstrack"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMASUKKAN BOLA BASKET (SHOOTING) PADA

PEMAIN BOLA BASKET PUTERA SMP NEGERI 2 BANJARBARU Diah Pitaloka

PJKR JPOK FKIP Unlam rahimdiah35@gmail.com

Abstrack

The purpose of this study is to find out whether there is: 1) The relationship of height to the ability to enter basketball (shooting) on basketball players son SMP Negeri 2 Banjarbaru who follow extracurricular activities. 2) Relationship and arm muscle strength to the ability to enter the basketball (shooting) on the basketball players son SMP Negeri 2 Banjarbaru who follow extracurricular activities. 3) The relationship of height and arm muscle strength together to the ability to enter basketball (shooting) on the boy basketball player SMP Negeri 2 Banjarbaru who follow extracurricular activities. The research method used in this research correlational method with the implementation of tekik through test and measurement. The population and sample of the study were Junior High School 2 Banjarbaru students, amounting to 27 people, the number of samples of the study was 27 people, with the sample technique using total sampling or saturated samples. Data analysis technique use t test with SPSS media aid 20. Conclusion: 1) There is a height relationship to the ability to enter basketball (shooting) on basketball players of SMP Negeri 2 Banjarbaru men who follow extracurricular activities. 2) There is a relationship and arm muscle strength to the ability to enter basketball (shooting) on basketball players son SMP Negeri 2 Banjarbaru who follow extracurricular activities. 3) There is a relationship of height and arm muscle strength together to the ability to enter basketball (shooting) on the basketball players son SMP Negeri 2 Banjarbaru who follow extracurricular activities.

Keywords: Corekation, Height, Muscle Arm Strength, Ability to enter Basketball (Shooting,) Players Basketball Son, SMP Negeri 2 Banjarbaru, Extracurricular Activities.

(2)

PENDAHULUAN

Dalam peraturan permainan bola basket kemenangan suatu tim ditentukan oleh banyaknya skor nilai yang diperoleh dari kemampuan pemain memasukkan bola (shooting) ke ring basket pemain lawan. “Ring basket terbuat dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm, tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantul dengan jarak 15 cm, panjang jala 40 cm” (Sutanto, 2016: 45). Berdasarkan hal ini maka agar dapat memasukkan bola (shooting) ke ring basket, pemain yang memiliki badan yang tinggi dan kekuatan otot lengan yang baik memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil mencetak point. Hal inilah yang tidak dimiliki oleh pemain bola basket SMP Negeri 2 Banjarbaru. Selain itu karena

kemampuan dasar tubuh khususnya

kekuatan otot lengan belum pernah dikatahui dan bahkan dilatih sehingga menyebabkan kemampuan pemain tidak berdaya menghadapi lawan, seharusnya pelatih wajib mengetahui kemampuan dasar tubuh pemain tersebut.

Kegiatan ekstrakurikuler khususnya untuk cabang olahraga permaianan bola basket di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Banjarbaru terlaksana

dengan aktif para peserta didik antusias

mengikuti kegiatan tersebut. Adapun

harapan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut tidak lain adalah diperolehnya pemain-pemain bola basket berbakat yang

dapat bersaing untuk berprestasi

mengharumkan nama Sekolah dan Kota Madya Banjarbaru, Provinsi, maupun Nasional. Berdasarkan hasil pengamatan, setiap kali diadakan pertandingan bola basket antar pelajar baik di tingkat Kota Madya Banjarbaru maupun di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tim bola basket SMP Negeri 2 Banjarbaru cukup disegani dan sering mendapatkan juara. Namun dalam pertandingan yang berskala Nasional, tim bola basket SMP Negeri 2 Banjarbaru belum mampu bersaing. Hal ini antara lain dikarenakan oleh berbagai faktor dan yang paling jelas teramati seperti kondisi fisik pemain yang tinggi badannnya rata-rata masih di bawah syarat untuk menjadi seorang pemain bola basket. Selain itu juga kekuatan otot lengan pemain yang masih rendah sehingga pada saat melakukan shooting bola ke ring untuk memperoleh skor sering gagal.

Berkaitan dengan permasalahan tinggi badan pemain yang masih dibawah

(3)

rata-rata syarat untuk menjadi pemain bola basket dan rendahnya kekuatan otot lengan dikarenakan untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tersebut tidak

memberlakukan persyaratan khusus baik untuk tinggi badan maupun kekuatan lengan yang dimiliki pemain. Bertitik tolak dari pendapat yang telah dikemukakan tersebut, nampak jelas bahwa tinggi badan dan kekuatan otot lengan merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh seorang

pemain bola basket karena dapat

memberikan hubungan terhadap

kemampuan memasukkkan bola basket ke dalam ring basket (shooting). Namun untuk membuktikan hal tersebut perlu diteliti secara ilmiah.

Dalam dunia olahraga, tinggi badan mampu memberikan peran tertentu yang

fungsinya dapat menunjang berbagai

pencapaian gerak prestasi dalam cabang olahraga, termasuk bola basket. Tinggi badan dapat di ukur dengan alat yang bernama stadiometer (Ambarukmi, 2005: 5).

3. Peranan tinggi badan

terhadap memasukkan shooting

Permainan bola basket merupakan permainan dengan tujuan memasukkan bola ke sasaran yaitu berupa ring basket yang berada diatas dengan ketinggian 3,05 meter

dari lantai lapangan permainan. Untuk dapat melakukan hal tersebut tentunya harus menguasai salah satu teknik Permainan yaitu memasukkan bola ke dalam ring basket (shooting).

Memiliki postur tubuh yang tinggi merupakan salah satu persyaratan yang dapat menunjang terhadap kemampuan memasukkan bola basket (shooting) ke ring basket. Hal ini sejalan dengan Sodikun (1992: 120) yang menyatakan bahwa “secara anatomis untuk menjadi seorang pemain bola basket yang diharapkan dapat berprestasi minimal memiliki tinggi badan 180 cm”.

4. Pengertian Kekuatan Otot

Lengan

Pengertian kekuatan yang

dikemukakan oleh para ahli sangat beragam

namun pada hakikatnya memiliki

pengertian yang sama Kekuatan merupakan kerja fisik dan komponen yang sangat penting pada setiap cabang olahraga, termasuk kekuatan pada otot lengan. Kekuatan mampu memberikan tenaga, gaya atau tegangan dan gerak pada setiap

aktivitas untuk melakukan berbagai

gerakkan, termasuk gerakan mendorong bola basket dalam melakukan shooting dari bawah ring.

(4)

Yang dimaksud dengan kekuatan otot lengan dalam penelitian ini adalah kemampuan pemain bola basket untuk

mengarahkan tenaganya seperti saat

mendorong bola basket dalam melakukan shooting ke ring pada permainan bola basket.

5. Peranan kekuatan otot

lengan terhadap memasukkan shooting Istilah kemampuan memasukkan bola basket (shooting) ke ring basket adalah usaha dari kerja motorik yang dapat dicapai untuk memasukkan bola basket (shooting) ke ring basket. Dalam permainan untuk menentukan regu yang menang dan kalah

ditentukan oleh kemampuan pemain

memasukkan bola basket (shooting) ke ring basket sebanyak-banyaknya.

Kekuatan otot merupakan daya tahan pengerakan setiap aktifitas fisik.

Setiap penampilan dalam olahraga

memerlukan kekuatan otot, sama halnya basket. Apabila seorang pemain bola basket memiliki kemampuan mendorong bola dengan baik maka pemain akan dengan mudah melakukan tembakan ke ring. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dua cara yaitu dengan menggunakan dua tangan dan juga dapat dilakukan dengan satu tangan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini metode korelasional dengan tekik pelaksanaan melalui tes dan pengukuran.

Menurut Lelono, (2010: 67).

“metode korelasional memungkinkan untuk mengukur banyak variabel secara bersama dan saling hubungannya dengan variabel lain dalam keadaan realistik”.

HASIL PENELITIAN

Uji hipotesis penelitian yang

mengkaji Hubungan tinggi badan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan memasukan bola basket (shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat di deskripsikan sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis ke-1 yaitu:

”Hubungan tinggi badan terhadap

kemampuan memasukan bola basket

(shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti

(5)

kegiatan ekstrakurikuler (X1 terhadap Y)”. (Ŷ = 19,865 b1 + 0,603 X1).

H0 : Px1-y ≠ 0

Hi : Px1-y ≥ 0

Kritera Uji :Tolak t0 apabila

t0(hitung) ≥ tt(α=0,05), dalam hal lain terima H0.

Hasil analisis uji hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t0(hitung)= 3.777 ≥ tt(table)(25)= 1,71 dengan p-value 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya berarti. Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Ada Hubungan tinggi badan terhadap kemampuan memasukan bola basket (shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler”.

2. Uji Hipotesis ke-2 yaitu:

”Hubungan kekuatan otot lengan terhadap

kemampuan memasukan bola basket

(shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (X2 terhadap Y)”. (Ŷ = 19,710 b1 + 0,626 X2).

H0 : Px2-y ≠ 0

Hi : Px2-y ≥ 0

Kritera Uji :Tolak t0 apabila

t0(hitung) ≥ tt(α=0,05), dalam hal lain terima H0.

Hasil analisis uji hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t0(hitung)= 4.012 ≥ tt(table)(25)= 1,71 dengan p-value 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya berarti. Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Ada Hubungan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memasukan bola basket (shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler”.

1. Uji Hipotesis ke- 3 yaitu:

”Hubungan tinggi badan dan kekuatan otot lengan secara bersama - sama terhadap

kemampuan memasukan bola basket

(shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (X1.2 terhadap Y)”. (Ŷ = 14,277 b1.2 + 0,316 X1 + 0,398 X2).

H0 : Rx1.2-y ≠ 0

Hi : Rx1.2-y ≥ 0

Kritera Uji :Tolak H0 apabila

F0(hitung) ≥ Ft(α=0,05), dalam hal lain terima H0.

Hasil analisis uji hipotesis

menunjukkan bahwa nilai F0(hitung)= 9.421 ≥ Ftabel(2/24)= 3.40 dengan p-value 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya berarti.

(6)

Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Ada Hubungan tinggi badan dan kekuatan otot lengan secara

bersama-sama terhadap kemampuan

memasukan bola basket (shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler”.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil analisis uji hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t0(hitung)= 3.777 ≥ tt(table)(25)= 1,71 dengan p-value 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya berarti. Sehingga dapat disimpulkan Ada Hubungan

tinggi badan terhadap kemampuan

memasukan bola basket (shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dalam hal ini tinggi badan sangat

berpengaruh dan diperlukan dalam

permainan bola basket, terutama pada saat

melakukan shooting. Karena dengan

memiliki badan yang tinggi memudahkan untuk dapat menjangkau ketinggian dari ring basket sehingga gerakan shooting akan

lebih tepat ke sasaran. 2. Hasil analisis

uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t0(hitung)= 4.012 ≥ tt(table)(25)= 1,71 dengan p-value 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

regresinya berarti. Sehingga dapat

disimpulkan Ada Hubungan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memasukan bola basket (shooting) pemain bola basket putra SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Bola basket adalah olahraga yang banyak

memerlukan kekuatan otot lengan,

berkenaan dengan penelitian ini kekuatan

otot lengan diperlukan agar dapat

melakukan shooting dengan efektif.

3. Sedangkan hasil analisis uji

hepotisis regresi tinggi badan dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama terhadap Kemampuan memasukan bola basket (shooting) diperoleh nilai F0(hitung)= 9.421 ≥ Ftabel(2/24)= 3.40 dengan p-value 0,001 < 0,05, bahwa regresinya berarti. Sehingga dapat disimpulkan Ada Hubungan tinggi badan dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama terhadap Kemampuan memasukan bola basket (shooting). Karena mana tinggi badan dan kekuatan otot lengan seseorang dalam aktifitas olahraga menjadi modal penting, apalagi terhadap cabang

olahraga yang dominan mencapai

ketinggian raihan.

Dari Analisis tersebut dapat

dipahami bahwa kedua varibel ini sangat berkaitan erat yang mana tinggi badan dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama dengan kemampuan memasukan bola

(7)

basket (shooting) sangat diperlukan. Karena dengan memiliki badan yang tinggi serta kekuatan otot lengan yang baik seorang pemain basket akan dapat menghasilkan gerak yang baik baik passing maupun shooting. Apabila seorang pemain bola basket memiliki kemampuan menjangkau dan mendorong bola dengan baik maka pemain lawan akan sulit mengambil bola dari tangan seorang pemain, sehingga dapat melakukan gerakan selanjutnya untuk melakukan tembakan yang menghasilkan poin. Semakin tinggi badan seorang pemain bola basket dan semakin baik kotrol kekuatan otot lengan yang dikeluarkan maka akan sangat berpengaruh terhadap

kemampuan memasukan bola basket

(shooting) lawan.

KESIMPULAN

1. Ada hubungan tinggi badan

terhadap kemampuan memasukkan bola basket (shooting) pada pemain bola basket putera SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

2. Ada hubungan kekuatan otot

lengan terhadap kemampuan memasukkan bola basket (shooting) pada pemain bola basket putera SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

3. Ada hubungan tinggi badan

dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama terhadap kemampuan memasukkan bola basket (shooting) pada pemain bola basket putera SMP Negeri 2 Banjarbaru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai sarana dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam penelitian yang sama tetapi dengan variabel yang berbeda

Kemudian, adab yang harus dimiliki oleh seorang pengajar adalah ia tidak melarang seseorang untuk mencari ilmu, tidak membuat takut, dan tidak membuat putus asa orang

[r]

Atau bagi Pasca Sarjana (S2) jurusan Sipil/Sipil Hidro/Persungaian/Sumber Daya Air, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan, sekurangnya 2 (dua)

Interaksi jumlah ikan dan konsentrasi zat pengembang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap kadar air, kadar protein, dan kadar serat, dan

Dapat disimpulkan, sebelum belajar menggunakan model blended learning berbasis moodle 13 siswa mempunyai kemampuan self-regulated learning dalam belajar matematika

Islam merupakan agama yang kompleks yang mengatur tatanan kehidupan pemeluknya dari hidup bahkan sampai mati, setelah kematian bukanlah urusan dunia terhenti

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indriyani (2011). Hal ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi. Hal