• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan, Lokasi dan Waktu Penelitian.

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengkaji pekerja sektor informal, yang difokuskan pada tinjauan sosiologis pekerja anak. Pendekatan ini akan dilakukan melalui kajian mendasar terhadap penyebab adanya pekerja anak pada sektor informal dan pendekatan sosial yang dapat digunakan untuk menanggulanginya.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Kota Gorontalo. Penetapan lokasi penelitian didasarkan pada kondisi masalah sosial yang dihadapi, khususnya tentang pekerja sektor informal, yang difokuskan pada tinjauan sosiologis pekerja anak yang berada di Pasar Sentral Kota Gorontalo.

3.1.3 Waktu penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan waktu selama tiga bulan yang dimulai stelah ujian seminar proposal penelitian dan revisi perbaikan proposal penelitian, sehingga efektif penelitian dimulai pada bulan dari bulan November 2012 sampai dengan bulan Januari 2013.

3.2. Data dan Sumber Data

(2)

a. Sumber Data Primer. Adapun data primer yang akan dijaring dalam penelitian ini melalui informan-informan yang megetahui secara mendalam permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, meliputi sosiolog/ahli sosial, pemilik usaha di lokasi yang setiap harinya melihat aktifitas pekerja anak, pengguna jasa pekerja anak, tokoh masyarakat, maupun informan lainnya yang akan ditemui di lapangan dan memiliki pengetahuan dengan masalah yang dikaji.

b. Sumber sekunder. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini berupa literatur-literatur yang memuat data yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, meliputi data tentang pekerja anak pada sektor informal di Kota Gorontalo, berbagai pendekatan yang telah dilakukan dalam penanganan pekerja anak dan data sekunder lainnya yang relevan. 3.2.2 Sumber Data

Data yang akan dijaring dalam konteks penelitian ini meliputi hasil wawancara tidak terstruktur dan gambar, disamping data lainnya menyangkut berbagai kondisi sosial pekerja anak pada sektor informal, yang lebih rinci dikelompokkan kedalam dua fokus permasalahan yang dikaji dalam peneltian ini. Berdasarkan masalah yang dikaji maka penetapan informan akan di tetapkan melalui purposive sampling. Alasan mendasar atas penetapan informan tersebut adalah untuk mendapatkan informan yang banyak mengetahui tentang realitas sosial yang dialami, sehingga dapat menjamin obyektifitas data yang disampaikan.

(3)

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah pekerja anak pada sektor informal yang sehari-harinya berada di pasar Sentral Kota Gorontalo yang menggunakan sebagian besar waktunya untuk bekerja, orang tua pekerja anak dan pihak lainnya yang mampu memberikan jawaban mendasar atas masalah yang dikaji dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode wawancara.

Dijelaskan oleh Soegiono (2007:62) untuk dapat menetapkan informan yang tepat, paling tidak terdapat empat karakteristik informan yang baik, yaitu:

1). Memahami betul kultur tempat penelitian dan menyaksikan kejadian-kejadian penting di tempat tersebut, tinggal dan menjalani kultur setempat, dan terlibat dalam kegiatan rutin penanganan masalah ditempat itu.

2). Terlibat di lapangan saat itu. 3). Cukup waktu bersama peneliti, 4). Non-analitis.

Berdasarkan konsep di atas, maka dalam konteks penelitian ini, penetapan informan dilakukan secara purposive, setelah melalui pengamatan awal di lapangan yang merupakan bagian dari proses empiris oleh peneliti sebagai instrument utama dalam penelitian. Purporsive sampling digunakan sebagai strategi karena penelitian mempelajari dan memahami penyebab mendasar adanya pekerja anak pada sektor informal, pendekatan sosial yang perlu dilakukan dan pendekatan yang bisa ditempuh untuk mengurangi laju jumlah pekerja anak pada sektor informal. Penetapan informan secara purporsive dalam konteks penelitian ini tidak berdasarkan provabilitas, tetapi dipilih dengan tujuan mampu untuk mendeskripsikan masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian. Oleh sebab

(4)

itu, informan yang dipilih oleh adalah informan yang dianggap dapat menjadi sumber data yang akurat dan dipercaya. Dengan demikian, penentuan informan bersifat selektif, yaitu berdasarkan kebutuhan penelitian.

Informan dalam penelitian ini tidak ditekankan pada jumlah yang mewakili subjek secara keseluruhan, melainkan keterwakilan karakteristik dari subjek penelitian. Ini berarti bahwa informan yang dipilih adalah yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang dikaji, orang yang dapat bercerita secara mudah, paham terhadap informasi yang dibutuhkan, dan dapat memberikan informasi kepada sehingga memperoleh data yang akurat tentang faktor mendasar penyebab adanya pekerja anak pada sektor informal, pendekatan yang dapat dilakukan dan upaya lainnya yang dapat ditempuh dalam mengurangi banyaknya pekerja anak pada sektor informal.

3.3 Fokus dan Deskripsi Fokus

Dalam mengkaji rumusan masalah dalam penelitian ini maka calon peneliti menetapkan fokus dan deskripsi fokus sebagai berikut:

3.3.1 Fokus Masalah Pertama: Apa yang menyebabkan adanya pekerja anak pada Sektor informal di Kota Gorontalo. Fokus ini akan menjaring data dari beberapa informan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. Untuk informan anak sebagai kajian utama dikhususkan pada anak yang berusia 7 s.d 17 tahun, bekerja separuh waktu atau sepanjang hari di pasar sentral Kota Gorontalo, melakukan pekerjaan apapun yang dapat ditemui di pasar sentral dan menerima upah dari pekerjaan tersebut. Adapun Sub fokus penyebab dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Penyebab mengapa anak bekerja pada sektor informal, ditinjau dari faktor ekonomi

(5)

b. Penyebab mengapa anak bekerja pada sektor informal, ditinjau dari faktor keterpaksaan.

c. Penyebab mengapa anak bekerja pada sektor informal, ditinjau dari faktor masalah keluarga

d. Penyebab mengapa anak bekerja pada sektor informal, ditinjau dari faktor lingkungan.

3.3.2 Fokus Masalah Kedua: Bagaimana pendekatan sosial yang dapat digunakan dalam menanggulangi pekerja anak pada sektor informal di Kota Gorontalo. Dengan sub fokus sebagai berikut:

1. Pendekatan Pemberdayaan (empowerment)

Dalam pendekatan pemberdayaan juga berangkat dari pengakuan terhadap hak-hak anak dan mendukung upaya penguatan pekerja anak, agar mereka memahami dan mampu memperjuangkan hak-haknya. Dalam pandangan ini secara sosial, pendekatan pemberdayaan dan pendekatan perlindungan inilah yang seharusnya menjadi dasar pijakan dan prioritas bagi daerah dalam mengatasi masalah pekerja anak selaras dengan semangat dan esensi otonomi daerah.

2. Pendekatan Perlindungan (protection)

Pendekatan perlindungan muncul berdasarkan pandangan bahwa anak sebagai individu mempunyai hak untuk bekerja. Oleh karenanya hak-haknya sebagai pekerja harus dijamin melalui peraturan ketenagakerjaan sebagaimana yang berlaku bagi pekerja dewasa, sehingga terhindar dari tindak penyalahgunaan dan eksploitasi. Dalam pandangan pendekatan kedua ini tidak melarang anak bekerja, karena bekerja adalah bagian dari hak asasi anak yang paling dasar. Meskipun masih anak-anak, hukum harus dapat menjamin terwujudnya hak anak

(6)

yang paling asasi untuk mendapatkan pekerjaan dan oleh karenanya juga mendapatkan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pendekatan penghapusan (abolition)

Pendekatan penghapusan muncul berdasarkan asumsi bahwa seorang anak tidak boleh bekerja, karena dia harus sekolah dan bermain. Hal ini dilandasi oleh semangat dan kultur masyarakat industri maju negara-negara barat. Sebab dalam masyarakat yang sudah maju hampir tidak ditemukan persoalan yang signifikan bahwa keluarga mengharuskan anaknya bekerja karena alasan ekonomi, sebagaimana negera-negara miskin di kawasan Asia. Sehingga dalam negara maju tersebut, sering kita jumpai aturan yang melarang segala jenis pekerja anak dan oleh karena itu pekerja anak harus dihapuskan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa langkah, yaitu:

a) Observasi. Alat pengumpul datanya adalah panduan observasi. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal sosial yang terjadi pada obyek penelitian, dalam hal ini kondisi keseharian dan aktifitas pekerja anak, latar belakang keluarga dan lingkungan.

b) Wawancara Mendalam (interview): Alat pengumpulan datanya adalah pedoman wawancara. Langkah ini dilakukan untuk melakukan wawancara tidak terstruktur dan mendalam menyangkut masalah-masalah penelitian beserta berbagai indikator yang ada di dalamnya. Untuk memudahkan peneliti maka sebelum turun di lapangan akan dikembangkan instrumen

(7)

penelitian melalui penyusunan sub fokus penelitian secara rinci yang akan membantu peneliti untuk mengungkap secara mendalam berbagai data yang dapat menjawab rumusan masalah.

c) Dokumentasi. Alat Pengumpulan datanya adalah form pencatatan dokumen. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat dan memperkaya data yang telah diperoleh baik melalui observasi maupun wawancara mendalam, sehingga akan memudahkan peneliti dalam menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini dapat berupa catatan lapangan dan visualisasi fakta di lapangan, serta bentuk dokumentasi pendukung lainnya.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang didapatkan di lapangan dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan berbagai kondisi sosial yang menyebabkan adanya pekerja anak pada sektor informal di Kota Gorontalo dan pendekatan sosial yang dapat dilakukan dalam menanganinya.

Dalam menganalisis data sebagaimana dikemukakan Miles & Huberman, dalam Soegiono (2007:183) yang menjelaskan bahwa analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan melalui pengolahan dari intepretasi data dengan model interaktif, dimana proses pengumpulan data, reduksi data, dan verifikasi/kesimpulan merupakan proses siklus yang berlangsung secara simultan dan saling berinteraksi satu sama lain0. Secara runtut, teknik analisis data dilakukan melalui tahapan seperti diuraikan di bawah ini.

(8)

1. Reduksi data dilakukan melalui proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasi data sehingga kesimpulannya dapat ditarik dan diverifikasi. Kegiatan mereduksi data berlangsung terus menerus selama kegiatan yang berorientasi kualitatif berlangsung, dimana selama pengumpulan data berlangsung terjadi reduksi dan membuat ringkasan. Dalam konteks penelitian ini, dilakukan reduksi terhadap data hasil wawancara yang diperoleh di lapangan, dengan memilih hasil wawancara mana yang sesuai dan dapat menuntun pada arah penyajian data yang lebih akurat.

2. Penyajian data. Dalam kegiatan ini dilakukan penyajian sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam konteks penelitian ini, penyajian tersebut dilakukan dalam bentuk teks hasil wawancara langsung dengan informan.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penarikan kesimpulan adalah upaya mencari arti data yang tercatat, mengenai pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang ada, alur sebab akibat, dan preposisi. Kegiatan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, merupakan kegiatan yang jalin menjalin antara sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar. Dalam

(9)

konteks penelitian ini, verifikasi dilakukan dalam bentuk kesimpulan yang menyebabkan adanya pekerja anak pada sektor informal, alternatif pendekatan sosial untuk mengurangi banyaknya pekerja anak pada sektor informal

Adapun teknik analisis data yang akan digunakan menurut Miles & Huberman, dalam Soegiono (2007:183) dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1. Siklus Analisisi Data Penelitian Kualitatif Model Interaktif. Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Kesimpulan, Penarikan/ Verifikasi

Gambar

Gambar 1. Siklus Analisisi Data Penelitian Kualitatif Model Interaktif.

Referensi

Dokumen terkait

Buka file Peta format JPG hasil registrasi, dengan Global Mapper, maka akan muncul tampilan seperti berikut :... Simpan dengan nama file yang sama dengan nama file

Jawab: “Memberikan bimbingan dan nasehat, Memberikan pengawasan yang maksimal, Memberitau bagaimana mengatur jadwal kegiatan belajart, Menyediakan fasilitas belajar

bahwa STAD memiliki keunggulan: (1) Pengetahuan diperoleh siswa dengan membangun sendiri pengetahuan itu melalui interaksi dengan orang lain, (2) Sistem evaluasi

2 Pada bulan Desember 2013, sistem perdagangan multilateral dibangkitkan kembali ketika negara anggota WTO menyetujui paket yang mencakup tiga isu penting yang

Penghargaan yang mendalam penulis sampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bima yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dana bagi penulis untuk mengikuti pendidikan

Glomerulonefritis dapat terjadi secara epidemik atau sporadik, paling sering pada anak usia sekolah yang lebih muda, antara 5 – 8 tahun.. Glomerulonefritis

Saya lebih senang menerima auditor yang berkenan merubah atau Mengganti prosedur dalam suatu penugasan jika:. Hasil Audit terdahulu tidak terkait dengan adanya masalah klien

2ingkungan pengendalian sangat dipengaruhi oleh sejauh mana indi0idu mengenali mereka yang akan dimintai pertanggungjawaban. &ni berlaku sampai kepada