• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik atau tidak. Tanpa adanya karyawan atau sumber daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik atau tidak. Tanpa adanya karyawan atau sumber daya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi pemerintah tentu memerlukan sumber daya. Sumber daya tersebut dapat berupa modal, material dan mesin. Sumber daya manusia sangat menentukan apakah perusahaan dapat berjalan dengan baik atau tidak. Tanpa adanya karyawan atau sumber daya manusia, perusahaan tidak akan dapat menjalankan kegiatan dengan baik (Ilfani, 2013). Sumber daya manusia sebagai salah satu aset utama yang berperan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan sebaik mungkin (Tsenawatme Aleks, 2013). Perhatian lebih yang diberikan oleh perusahaan salah satunya adalah dengan pemberian kesehatan dan keselamatan kerja kepada para karyawan (Munandar et al, 2014). Perusahaan yang rentan terhadap resiko kecelakaan kerja harus mampu meningkatkan keselamatan dan kesehatan para karyawannya di tempat kerja, yang berkaitan dengan pengetahuan dan kondisi kerja di tiap individu pada perusahaan (Rhebergen, 2011).

PT. Dewata Gassari didirikan pada tahun 1994. Pendirian perusahaan ini dimaksudkan untuk memenuhi pelayanan pengisian dan pendistribusian LPG kepada dealer-dealer karena adanya permintaan LPG oleh konsumen. Pada tahun 1994 kebutuhan akan LPG semankin meningkat sedangkan pelayanan pengisian dan pendistribusian LPG hanya dilakukan oleh satu perusahaan yang wilayah

(2)

2

pelayanannya meliputi Bali dan Nusa Tenggara. Kondisi ini sering menimbulkan keterlambatan distribusi LPG sampai ke konsumen.

Suatu perusahaan sangat memerlukan adanya komitmen organisasional, karena dengan adanya komitmen organisasional dapat meningkatkan kinerja dari masing-masing karyawan sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai (Wijayanto, 2011). Kinerja karyawan yang baik dapat ditingkatkan dengan cara menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di dalam perusahaan. Perusahaan juga harus menghasilkan keuntungan sebesar mungkin dalam industri pengisian dan pendistribusian gas, namun di sisi lain perusahaan juga harus meningkatkan komitmen organisasional dari karyawannya sendiri, hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang sangat penting bagi karyawan, karena karyawan yang ada pada perusahaan pengisian gas di daerah Denpasar ini setiap hari harus menghadapi risiko tinggi seperti berhadapan langsung dengan mesin-mesin pengisian gas, yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan dari karyawan.

Karyawan merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang berperan penting dalam menghasilkan suatu kinerja yang berkualitas. Kinerja karyawan yang baik dapat memberikan dampak yang positif untuk perusahaan secara keseluruhan. Kinerja karyawan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh seorang karyawan dengan menyelesaikan tugas-tugas yang telah dikerjakan oleh karyawan tersebut. Kinerja karyawan akan sangat mempengaruhi setiap kegiatan atau setiap tugas-tugas yang dikerjakan atau yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam memcapai tujuan dari perusahaan tersebut. Karyawan akan dapat memaksimalkan

(3)

3

kinerjanya apabila memiliki prestasi yang baik dan lingkungan kerjanya yang aman dan terjamin keselamatannya. Di dalam suatu perusahaan hal yang paling penting diperhatikan adalah kesehatan dan keselamatan kerja dari para karyawan, seperti rasa nyaman dan aman di dalam melakukan suatu pekerjaan.

Setiap perusahaan bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan karyawan untuk memastikan keselamatan dengan lingkungan kerja mereka yang dapat mematuhi prosedur. Penilaian risiko juga harus dilakukan untuk mengidentifikasi semua bahaya yang hadir dan selanjutnya setiap perusahaan juga bertanggung jawab untuk penyusunan rencana perlindungan keselamatan para karyawan (Outman, 2012). Kesehatan dan keselamatan kerja adalah aspek yang penting yang ada di dalam perusahaan untuk perlindungan terhadap karyawan agar terhindar dari risiko-risiko kecelakaan yang sangat besar peluangnya. Kesehatan dan keselamatan kerja melibatkan berbagai unsur-unsur, seperti manajemen, kondisi lingkungan dan tenaga kerja untuk memperkecil tingkat risiko kecelakaan (Tsenawatme Aleks, 2013).

Menurut Sholilah dan Kuncoro (2014:27) keselamatan kerja diartikan sebagai kondisi yang bebas dari risiko kecelakaan atau kerusakan atau kondisi dengan risiko yang relative sangat kecil, di bawah tingkat tertentu. Keselamatan kerja menurut Mondy dan Noe (2005:360) adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Risiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran (Tsenawatme

(4)

4

Aleks, 2013). Hasil penelitian Indriasari (2008) menunjukkan bahwa tingkat Keselamatan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin baik tingkat keselamatan kerja yang diterapkan maka semakin baik pula kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hariandja (2002:312) bahwa peningkatan keselamatan kerja akan dapat meningkatkan produktifitas dan kinerja perusahaan. Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan juga menyebutkan bahwa untuk mewujudkan kinerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dikatakan baik apabila perusahaan telah memberikan peralatan kerja yang baik dan menjaga lingkungan kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Menurut Moenir (2002:203), bahwa perlindungan pada pegawai/pekerja yang melayani alat-alat yang dapat menyebabkan kecelakaan, dengan cara memberikan alat pelindung yang sesuai dan baik.

Suatu perusahaan harus mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan karyawan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dan dapat sebagai investasi internal mereka (Quartey, 2014). Selain keselamatan kerja, kesehatan kerja juga harus diperhatikan oleh perusahaan. Anjani et. al (2014) Kesehatan kerja adalah suatu usaha dan aturan untuk menjaga kondisi dari kejadian atau keadaan yang merugikan kesehatan, baik keadaan yang sempurna fisik maupun mental sehingga memungkinkan seseorang dapat bekerja dengan optimal. Apabila kesehatan karyawan dalam kondisi sempurna (tidak sedang sakit), maka dapat menekan frekuensi terjadi kecelakaan kerja. Oleh karena itu pihak perusahaan harus lebih

(5)

5

memperhatikan keadaan karyawan di dalam melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan komitmen dan kinerja karyawan (Indriasari, 2008).

Untuk menindaklanjuti penelitian ini, maka diperlukan penelitian lebih lanjut pada subjek yang berbeda untuk mengetahui dan menguatkan hasil pengujian terhadap variabel-variabel penelitian tersebut. Penelitian akan dilakukan pada PT. Dewata Gassari Denpasar. PT. Dewata Gassari Denpasar merupakan salah satu rekanan/mitra kerja Pertamina dalam hal pengisian dan pendistribusian gas LPG. Berdasarkan data yang diperoleh pada PT. Dewata Gassari, jumlah karyawannya sebanyak 102 orang dan dipimpin oleh seorang pimpinan serta dibantu oleh satu orang wakil pimpinan. Perusahaan ini bertujuan untuk mendistribusikan gas LPG ke masing-masing agen di daerah Denpasar. Hasil wawancara dan data yang peneliti peroleh terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan kurangnya komitmen organisasional dan kinerja karyawan.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasional dan kinerja karyawan pada PT. Dewata Gassari Denpasar. Hal ini di buktikan dengan kurangnya pengetahuan tentang penggunaan alat-alat keselamatan dan kurang pekanya karyawan pada saat pemakaian alat-alat kerja sehingga dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja, kurangnya penghargaan yang diperoleh karyawan dari pimpinan yang menyebabkan banyaknya karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya. Selain itu ada beberapa karyawan yang datang tidak tepat waktu pada saat masuk dan pulang kantor. Dengan adanya indikasi tersebut dapat digunakan sebagai latar

(6)

6

belakang permasalahan dalam penelitian ini. Pada PT. Dewata Gassari karyawan yang paling rentan mengalami kecelakaan kerja adalah bagian produksi, pompa serta sopir & kernet skidtank. Hal ini dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan yang sering tidak masuk karena sakit pada bagian produksi karena pada bagian ini karyawan berhadapan langsung dengan mesin-mesin pengisian gas maka secara tidak langsung karyawan lebih sering sakit.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh keselamatan kerja terhadap komitmen organisasional?

2) Bagaimana pengaruh kesehatan kerja terhadap komitmen organisasional? 3) Bagaimana pengaruh keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan? 4) Bagaimana pengaruh kesehatan kerja terhadap kinerja karwayan?

5) Bagaimana pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian ini yaitu :

1) Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja terhadap komitmen organisasional pada PT. Dewata Gassari Denpasar .

2) Untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja terhadap komitmen organisasional pada PT. Dewata Gassari Denpasar.

(7)

7

3) Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan PT. Dewata Gassari Denpasar.

4) Untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Dewata Gassari Denpasar.

5) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan pada PT. Dewata Gassari Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian dalam bidang manajemen sumber daya manusia, terutama bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan hubungannya dengan komitmen organisasional dan kinerja karyawan.

2) Kegunaan Praktis 1) Bagi Pemerintah

Sebagai acuan bagi instansi pemerintah dalam pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan juga sebagai acuan dalam pembuatan aturan mengenai K3 bagi instansi swasta serta instansi pemerintah itu sendiri.

2) Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan mengenai sejauhmana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam

(8)

8

meningkatkan komitmen organisasional dan kinerja karyawan di perusahaan itu sendiri.

3) Bagi Penulis

Sebagai sarana menambah informasi dan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap komitmen organisasional dan kinerja karyawan dalam perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang akan diuraikan sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Pada bab ini diuraikan landasan teori dan konsep yang melandasi penelitian ini, hasil penelitian terdahulu, model penelitian serta hipotesis.

Bab III Metodelogi Penelitian Pada bab ini berisi desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis yang digunakan.

Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini berisi gambaran umum lokasi penelitian, maupun deskripsi dari masing-masing variabel penelitian, serta pembahasan yang mengacu pada pokok permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini.

(9)

9

Bab V Simpulan dan Saran Pada bab ini diuraikan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian, serta saran yang sesuai dengan simpulan atau hasil pembahasan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan perusahaan di lingkungan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan, dengan hasil

Pelaksanaan program penggunaan LPB tidak dapat berjalan dengan mulus, karena LPB merupakan sistem yang baru, sehingga banyak permasalahan- permasalahan yang dihadapi

Penerapan metode Forward Chaining pada sistem pakar diagnosa kerusakan sepeda motor injeksi pada pusaka motor pekanbaru sangat membantu menemukan kerusakan dan

Salah satu dari minyak nabati adalah kemiri , kemiri banyak mengandung manfaat selain biji buahnya digunakan untuk bumbu masak, dapat juga diambil minyaknya untuk

Selanjutnya, penulis melakukan langkah-langkah seperti memahami perma- salahan yang diberikan, cara membangun uji monotonisitas stokastik vektor ran- dom bivariat kontinu melalui

Ruang koleksi yang ada di perpustakaan IKIP MALANG terdiri dari : ruang layanan sirkulasi, ruang layanan referens, ruang layanan majalah, ruang layanan

Perlu adanya keberlanjutan dalam pengabdian ini, untuk generasi lainnya agar pembelajaran Online melalui Edmudo tidak hanya sampai pada siswa kelas VIII saja sehingga

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui wawancara, dokumentasi dan observasi yang dilakukan kepada Pimpinan dan karyawan bagian Personalia/Umum PT