• Tidak ada hasil yang ditemukan

qvºrû spºrû tûû qt± SALINAN P U T U S A N Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "qvºrû spºrû tûû qt± SALINAN P U T U S A N Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

qvºRÛ¯ spºRÛ¯ tÛÛ¯ qT±

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara :

PEMOHON, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan kuli bangunan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, sebagai Pemohon;

M E L A W A N :

TERMOHON umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan , sebagai Termohon ;

Pengadilan Agama tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan Pemohon ;

Setelah memeriksa bukti - bukti dalam persidangan ;

DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat Permohonan tertanggal 05 Oktober 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas tanggal 05 Oktober 2015 yang mengemukakan hal hal sebagai berikut ::

1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 28 Januari 2005 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 61/91/II/2005, tanggal 28 Februari 2005 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan;

2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah Pemohon selama 9 tahun 11 SALINAN

(2)

Hal. 2 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

bulan, sebelumnya pernah bercerai kemudian menikah lagi, dan dikaruniai 3 orang anak bernama :

a. ANAK 1, lahir tahun 1992 b. ANAK 2, lahir tahun 1996 c. ANAK 3, lahir tahun 2000

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Oktober 2014 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon selalu membuang uang nafkah pemberian Pemohon jika dirasa kurang oleh Termohon, hal tersebut sering terjadi, terakhir karena Pemohon tidak mempunyai sapi peliharaan, Termohon mengatakan kepada Pemohon, jika mati apa yang dipakai untuk beli kain kafan; dan dengan perkataan Termohon tersebut, Pemohon sangat sakit hati;;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sekitar 8 bulan, tepatnya sejak Pebruari 2015, karena Termohon pergi meninggalkan Pemohon;;

6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi ;

7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :

PRIMAIR:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon;

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum;

(3)

Hal. 3 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

SUBSIDAIR:

Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir secara in person, sedangkan Termohon tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir dalam sidang sebagai kuasanya yang sah ;

Bahwa Majelis Hakim menasihati Pemohon agar rukun kembali membina rumah tangga dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dalam sidang tertutup untuk umum dibacakan surat Permohonan Pemohon, dan ternyata Pemohon tetap mempertahankan Permohonannya untuk bercerai dengan Termohon, dan Pemohon menyatakan tidak ada perubahan maupun tambahan dalam surat Permohonannya ;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Permohonannya, Pemohon mengajukan bukti - bukti surat sebagai berikut :

- Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Nomor : 61/91/II/2005 tanggal 28 Februari 2005, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P

Bahwa selain bukti surat - surat tersebut, Pemohon juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi yaitu :

1. SAKSI 1, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Kuli bangunan, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan;

Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut :

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Adik Sepupu Pemohon;

b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah Pemohon selama 9 tahun 11 bulan, sebelumnya pernah bercerai kemudian menikah lagi dan dikaruniai 3 orang anak bernama : ANAK 1, lahir tahun 1992; ANAK 2, lahir tahun 1996; ANAK 3, lahir tahun 2000 c. Bahwa sejak Oktober tahun 2014 Pemohon dan Termohon sering terjadi

perselisihan dan pertengkaran dan saksi sering melihat sendiri pertengkaran tersebut;

(4)

Hal. 4 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

d. Bahwa pertengkaran tersebut disebabkan karena Termohon selalu membuang uang nafkah pemberian Pemohon jika dirasa kurang oleh Termohon, hal tersebut sering terjadi, terakhir karena Pemohon tidak mempunyai sapi peliharaan, Termohon mengatakan kepada Pemohon, jika mati apa yang dipakai untuk beli kain kafan; dan dengan perkataan Termohon tersebut, Pemohon sangat sakit hati;

e. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sekitar 8 bulan, tepatnya sejak Pebruari 2015, karena Termohon pergi meninggalkan Pemohon;

f. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;

2. SAKSI 2, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Bengkel, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan;

Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut :

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Tetangga Pemohon;

b. Bahwa saksi mengetahui Pemohon dan Termohon suami isteri akan tetapi saksi mengetahui waktu pernikahannya;

c. Bahwa Pemohon dengan Termohon tinggal di rumah Pemohon selama 9 tahun 11 bulan, sebelumnya pernah bercerai kemudian menikah lagi dan dikaruniai 3 orang anak bernama : ANAK 1, lahir tahun 1992; ANAK 2, lahir tahun 1996; ANAK 3, lahir tahun 2000;

d. Bahwa sekarang antara Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi;

e. Bahwa sejak bulan Oktober tahun 2014 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Termohon selalu membuang uang nafkah pemberian Pemohon jika dirasa kurang oleh Termohon, hal tersebut sering terjadi, terakhir karena Pemohon tidak mempunyai sapi peliharaan, Termohon mengatakan kepada Pemohon, jika mati apa yang dipakai untuk beli kain kafan; dan dengan perkataan Termohon tersebut, Pemohon sangat sakit hati;

(5)

Hal. 5 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

f. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sekitar 8 bulan, tepatnya sejak Pebruari 2015, karena Termohon pergi meninggalkan Pemohon;

Bahwa Pemohon membenarkan semua keterangan saksi - saksi, dan Pemohon menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak ada lagi bukti bukti yang akan diajukan di depan sidang serta mohon putusan ;

Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka apa yang tercantum dalam berita acara sidang dianggap ada dalam putusan ini ;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas ;

Menimbang, bahwa Pemohon hadir secara in person dalam sidang, sedangkan Termohon tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir dalam sidang sebagai kuasanya yang sah ;

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak pernah datang dalam persidangan, dan berdasarkan PERMA No.1 Tahun 2008, maka proses mediasi tidak perlu dilaksanakan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 31 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo. pasal 65 dan 82 ayat (1), (2) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang - Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 tahun 2009, maka Majelis dalam setiap persidangan telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Pemohon agar rumah tangganya rukun kembali namun tidak berhasil ;

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan telah ternyata Termohon tidak hadir tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir menghadap dipersidangan, maka berdasarkan Hadis Rasulullah saw.

dalam Kitab Hadis Mu'inul Hukkam halaman 96 :

(6)

Hal. 6 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

نعو نسلحا ن أ بينلا لىص الله هيلع لمسو : لاق

نم يعد لى ا كماح نم مكاح ينملسلما لمف

بيج

وهف لماظ لا قح له

Artinya : Dari Al Hasan, sesungguhnya Nabi SAW., telah bersabda :

“barangsiapa yang dipanggil oleh Hakim Islam untuk menghadap di persidangan, sedangkan ia tidak memenuhi panggilan itu, maka ia termasuk orang yang dhalim dan gugurlah haknya”.

Dan berdasar ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR., maka perkara ini diputus tanpa hadirnya Termohon (verstek) ;

Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Termohon di muka sidang, maka hak - hak Termohon dianggap gugur dan Termohon dianggap telah mengakui dalil - dalil Permohonan Pemohon, oleh karena itu seluruh dalil Permohonan Pemohon harus dinyatakan telah terbukti ;

Menimbang, bahwa sebagaimana dalil Permohonan Pemohon tentang domisili Pemohon, maka berdasarkan pasal 49 huruf (a) dan pasal 73 ayat (1) Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989, dan perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Pemohon adalah penduduk di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, dan perkara ini merupakan wewenang Pengadilan Agama Pasuruan, oleh karena itu Permohonan Pemohon dapat diterima ;

Menimbang, bahwa meskipun perkara ini dapat diputus secara verstek akan tetapi oleh karena perkara ini termasuk hukum perdata khusus yang tunduk kepada ketentuan hukum acara yang bersifat khusus pula, maka berdasarkan azas lex specialis derogat lex generalis, majelis hakim berpendapat bahwa pengakuan Termohon sebagaimana tersebut di atas tidaklah dianggap sebagai bukti yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna (volledig) dan mengikat (bindend) melainkan masih harus didukung oleh bukti - bukti lain sehingga Pemohon tetap dibebani wajib bukti ;

Menimbang, bahwa berdasakan ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang dirubah dan ditambah dengan Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009, jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9

(7)

Hal. 7 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

Tahun 1975, sebelum memutus perkara ini, Majelis Hakim terlebih dahulu mendengarkan keterangan saksi - saksi dari pihak keluarga dan orang - orang terdekat dengan Pemohon atau Termohon ;

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam Permohonannya, Pemohon telah mendalilkan antara Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 28 Januari 2005, dan berdasarkan bukti surat (P), maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta hukum bahwa Pemohon dengan Termohon telah terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 28 Januari 2005;

Menimbang, bahwa sebagaimana dalil - dalil Permohonan Pemohon yang mendalilkan sekitar bulan Oktober 2014 antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Termohon selalu membuang uang nafkah pemberian Pemohon jika dirasa kurang oleh Termohon, hal tersebut sering terjadi, terakhir karena Pemohon tidak mempunyai sapi peliharaan, Termohon mengatakan kepada Pemohon, jika mati apa yang dipakai untuk beli kain kafan; dan dengan perkataan Termohon tersebut, Pemohon sangat sakit hati; dan puncaknya telah pisah tempat tinggal selama 8 bulan tidak pernah rukun lagi;

Menimbang, bahwa dalil-dalilnya tersebut, Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi yaitu SAKSI 1 (Adik Sepupu Pemohon) dan SAKSI 2 (Tetangga Pemohon) yang di bawah sumpahnya saksi - saksi memberikan keterangan yang diketahui dan dilihat sendiri oleh saksi - saksi bahwa rumah tangga Pemohon sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon selalu membuang uang nafkah pemberian Pemohon jika dirasa kurang oleh Termohon, hal tersebut sering terjadi, terakhir karena Pemohon tidak mempunyai sapi peliharaan, Termohon mengatakan kepada Pemohon, jika mati apa yang dipakai untuk beli kain kafan;

dan dengan perkataan Termohon tersebut, Pemohon sangat sakit hati;, dan puncaknya telah pisah tempat tinggal selama 8 bulan tidak pernah rukun lagi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa saksi - saksi Pemohon dan saksi Termohon selain memenuhi syarat fomil dan syarat materiil, sehingga keterangan para saksi telah memenuhi pasal 145 ayat 2 dan 171 HIR, dan dapat dijadikan dasar dalam memutus perkara ini ;

(8)

Hal. 8 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 :

ةنيبلاب هتابثإ زاج ةبيغ وأ ىراوت وأ ززعتب ززعت نإف

Artinya : ”Apabila dia (Termohon) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.”

Menimbang, bahwa berdasarkan Permohonan Pemohon yang dikuatkan dengan keterangan saksi - saksi, maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta hukum bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak dapat didamaikan lagi ;

Menimbang, bahwa suasana rumah tangga yang selalu diliputi percekcokan dan pertengkaran suami isteri apalagi telah pisah tempat tinggal hingga sekarang sudah 2 ½ tahun tidak pernah ada komunikasi layaknya sebagai suami isteri yang baik, maka dapat dipastikan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak akan dapat mewujudkan tujuan perkawinan, yaitu membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dimaksudkan oleh Al Qur'an dalam surah Ar - Rum ayat 21, dan pasal 1 Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia ;

Menimbang, bahwa apabila tujuan perkawinan sudah tidak mungkin dicapai, maka perkawinan tersebut tidak ada gunanya untuk dipertahankan karena hanya akan menimbulkan penderitaan baik lahir maupun batin bagi kedua belah pihak suami dan atau isteri tersebut, karena itu demi kebaikan semua pihak dan untuk menghindari kemafsadatan yang lebih besar, jalan yang terbaik adalah menceraikan perkawinan tersebut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum

(9)

Hal. 9 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon ;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan doktrin dalam hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Ghayatul Maram yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapatnya sendiri berbunyi :

Ejnb æÈ°jÛ¯ tvnÌ ØnÊ°ã¸äSÛ E¸äSÛ¯ ECÐÀ Þ¾Ì ¾Fį¯¿ ªä

Artinya : “ Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut “ ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata Permohonan Pemohon terbukti tidak melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga Permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (b dan f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (b dan f) Kompilasi Hukum Islam, sebagaimana yang dimaksud dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 534.K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 “ bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak “, oleh karena itu Permohonan Pemohon dapat dikabulkan ;

Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah cerai gugat yaitu yang berkehendak untuk bercerai adalah Pemohon (isteri) dan sebelumnya antara Pemohon dengan Termohon belum pernah bercerai, dan berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan

(10)

Hal. 10 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

Termohon (TERMOHON) terhadap Pemohon (PEMOHON) adalah talak satu ba'in sughra ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang- undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang- undang Nomor 50 Tahun 2009 dan sesuai dengan tempat perkawinan dan tempat kediaman Pemohon dan Termohon, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Pemohon dan Termohon untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa Permohonan Pemohon termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang- undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon ;

Mengingat, peraturan perundang - undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini ;

(11)

Hal. 11 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan;

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;;

5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Kamis tanggal 05 Nopember 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 22 Muharram 1437 Hijriyah, oleh H.M. ALI LUTFI, S.H., M.Hum. sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag., M.HP.

dan SLAMET, S.Ag., S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon;

Hakim Anggota, Ketua Majelis Hakim,

Hj. SITI AISYAH, S.Ag., M.HP. H.M. ALI LUTFI, S.H., M.Hum.

Hakim Anggota,

SLAMET, S.Ag., S.H.

(12)

Hal. 12 dari 12 hal Put Nomor 1542/Pdt.G/2015/PA.Pas Panitera Pengganti,

Drs. YUMRONI, S.H.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Biaya Proses Rp 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp 225.000,00 4. Redaksi Rp 5.000,00 5. Biaya Meterai Rp 6.000,00 J u m l a h Rp 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah)

Drs.H. CHAFIDZ SYAFIUDDIN, SH

Referensi

Dokumen terkait

Setelah penulis melakukan penelitian tentang Pola Bimbingan Orang Tua Asuh Dalam Menanamkan Kadisiplinan Anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Rohadi Kaliwungu Kendal,

Kegiatan prioritas Produksi Benih 200 juta ekor, merupakan kegiatan bantuan benih ikan oleh UPT dan UPTD Provinsi kepada Pokdakan dan untuk kegiatan penebaran

Penerimaan retribusi parkir di pemerintah Kota Yogyakarta masuk katagori perima karena memberikan kontribusi yang besar (potensil) dengan tingkat pertumbuhan yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut bahwa strategi pemerintah daerah dalam penaganan

tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal

Aurantium) merupakan sebuah terapi non farmakologis yang merupakan salah satu alternatif teknik non farmakologis, yang dapat diberikan pada pasien untuk mengurangi

(1) Maksud dibentuknya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pembukaan, pengoperasian dan penutupan rekening serta

Hasil penelitian ini menguji pengaruh antara Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS)