LAPORAN
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
2015 KECAMATAN
PANYILEUKAN
KA TA PENGANT AR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 telah dapat disusun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini disusun sebagai implementasi dari TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Berpedoman pada ketentuan-ketentuan tersebut di atas, dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pada akhir tahun anggaran, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) terdiri dari empat bagian yaitu pendahuluan, perencanaan kinerja, akuntabilitas kinerja dan penutup dengan dilengkapi oleh Format Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Format Perjanjian Kinerja (PK).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini merupakan gambaran bagaimana Kecamatan Panyileukan melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai Visi, Misi, dan Tujuan Instansi serta dalam mendukung dan mewujudkan Visi dan Misi Kota Bandung.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini pun memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai segala kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dan memberikan persentase tingkat pencapaian kinerja kecamatan secara keseluruhan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja Kecamatan Panyileukan dalam melaksanakan tupoksi dan kewenangannya, agar dalam pelaksanaan kegiatan di tahun-tahun berikutnya dapat lebih baik lagi.
Demikian, semoga dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) ini dapat memberikan penjelasan yang memadai serta dapat lebih meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Amin.
Bandung, Februari 2015 Camat Panyileukan
Dra. Hj. UUM SUMIATI, M.Si Pembina Tk.I
NIP. 19691022 198803 2 001
3
DAFT AR ISI
003 I KATA PENGANTAR 005 I DAFTAR ISI
008 I DAFTAR TABEL 012 I DAFTAR GRAFIK
BAB 1
PENDAHULUAN
014 I 1.1. Latar Belakang
016 I 1.2. Gambaran Umum Kecamatan Panyileukan 016 I 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
018 I 1.2. Isu Strategis 019 I 1.2. Landasan Hukum 020 I 1.2. Sistematika
BAB 2
PERENCANAAN KINERJA
023 I 2.1. Perencanaan Strategis
023 I 2.1.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 026 I 2.1.2. Indikator Kinerja Utama 027 I 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
5
DAFT AR ISI
BAB 3
AKUNTABILITAS KINERJA
031 I 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja 032 I 3.2. Capaian Indikator Utama
033 I 3.3. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
068 I 3.4. Akuntabilitas Keuangan
BAB 4
PENUTUP
7
DAFT AR T ABEL
9 025 I Tabel 2.1.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja
sebelum review dan setelah review Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
026 I Tabel 2.1.2 Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria Indikator Hasil Review Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
028 I Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Perubahan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
032 I Tabel 3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
034 I Tabel 3.3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
034 I Tabel 3.3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
034 I Tabel 3.3.3 Pencapaian Target Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
035 I Tabel 3.3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
036 I Tabel 3.3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
036 I Tabel 3.3.6 Nilai Unsur Pelayanan (Indeks Pelayanan) Kecamatan Panyileukan Tahun 2015 dan Tahun 2014
037 I Tabel 3.3.7 Data Perbandingan Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
038 I Tabel 3.3.8 Data Jumlah Pengaduan Administratif Kecamatan Panyileukan Tahun 2015
039 I Tabel 3.3.9 Rekapitulasi Bulanan Jumlah Pengaduan Administratif Kecamatan Panyileukan Tahun 2015
042 I Tabel 3.3.10 Data Jumlah Pengaduan Kecamatan
043 I Tabel 3.3.11 Data Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI
044 I Tabel 3.3.12 Data Perbandingan Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan masyarakat Versi OMBUDSMAN RI dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
046 I Tabel 3.3.13 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas
048 I Tabel 3.3.14 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Panyileukan
048 I Tabel 3.3.15 Data Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu Kecamatan Panyileukan Tahun 2015
050 I Tabel 3.3.16 Data Perbandingan Pelayanan KTP dan KK Tepat Waktu dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
051 I Tabel 3.3.17 Data Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu Kecamatan Panyileukan Tahun 2015
052 I Tabel 3.3.18 Data Perbandingan Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
052 I Tabel 3.3.19 Data Persentase Kelurahan Dengan Kriteria Baik Tahun 2015
9
DAFT AR T ABEL
11 053 I Tabel 3.3.20 Data Perbandingan Kelurahan Kriteria Baik dengan
Instansi lain (Kecamatan lain)
054 I Tabel 3.3.21 Data Persentase RW Juara Tahun 2015
055 I Tabel 3.3.22 Data Perbandingan Persentase RW Juara dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
056 I Tabel 3.3.23 Data Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif Tahun 2015
057 I Tabel 3.3.24 Data Perbandingan Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
058 I Tabel 3.3.25 Data Rasio Anggota LINMAS Aktif Kecamatan Panyileukan 2014
059 I Tabel 3.3.26 Data Perbandingan Rasio Anggota LINMAS dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
061 I Tabel 3.3.27Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Panyileukan 062 I Tabel 3.3.28 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya
akuntabilitas kinerja birokrasi
063 I Tabel 3.3.29 Data Nilai Evaluasi AKIP Kecamatan Panyileukan 2014-2013
064 I Tabel 3.3.30 Data Perbandingan Nilai Evaluasi AKIP dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
065 I Tabel 3.3.31 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Kecamatan Panyileukan Tahun 2015
065 I Tabel 3.3.32 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Kecamatan Panyileukan Tahun 2014
065 I Tabel 3.3.33 Data Temuan Inspektorat/ BPK Yang Ditindaklanjuti Kecamatan Panyileukan Tahun 2013
066 I Tabel 3.3.34 Data Perbandingan Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan Instansi lain (Kecamatan lain)
067 I Tabel 3.3.35 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi
068 I Tabel 3.4.1 Pagu, Realisasi Anggaran dan Efisiensi Anggaran terhadap Capaian Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung 069 I Tabel 3.4.2 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Kecamatan
Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
069 I Tabel 3.4.3 Penyerapan Anggaran pada setiap Sasaran Kecamatan
Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
DAFT AR GRAFIK
13 033 I Grafik 3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan
Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
036 I Grafik 3.3.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan Kecamatan Panyileukan tahun 2015 dan 2014
049 I Grafik 3.3.2 Perbandingan Persentase Penyebab Pelayanan Administrasi Kependudukan Tidak Tepat Waktu 051 I Grafik 3.3.3 Grafik persentase pelayanan administrasi umum
lainnya tepat waktu
054 I Grafik 3.3.4 Grafik Capaian Persentase RW Juara
058 I Grafik 3.3.5 Grafik Capaian Rasio Anggota LINMAS Aktif 065 I Grafik 3.3.6 Grafik Perbandingan Jumlah Temuan Tahun 2015,
2014 dan 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping juga karena adanya pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan- perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Paradigma baru di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang diarahkan oleh otonomi daerah menggeser peran pemerintah dari power kepada empowerment. Paradigma ini mengarahkan peran aparatur pemerintah kepada posisi yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat secara profesional.
Salah satu aspek yang menentukan
keberhasilan pewujudan good government adalah akuntabilitas. Akuntabilitas
dimaksud adalah dalam konteks (1) kinerja sesuai dengan Tupoksi, dan (2) keuangan sesuai dengan dokumen anggaran yang telah disusun diawal tahun. Akuntabilitas pemerintahan yang dipercaya oleh publik dan stakeholder akan membangun pemerintah yang kuat dan berdaya saing tinggi. Pemerintahan yang kuat dan berdaya saing tinggi adalah kunci keberhasilan dalam persaingan dewasa ini.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung
jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Panyileukan selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja
15
diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan Panyileukan sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan
Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate
sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor
28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presisden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas
kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Panyileukan Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan
LKIP Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.
1.2
Gambaran Umum Kecamatan Panyileukan
Kecamatan Panyileukan merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung yang secara de jure terbentuk melalui penetatapan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pamekaran dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung, tetapi secara de pacto berjalan setelah diresmikannya wilayah kerja Kecamatan Panyileukan oleh Walikota Bandung pada tanggal 20 Maret 2007.
bahwa Kecamatan adalah perangkat daerah yang mendapat pelimpahan sebagian kewenangan Walikota/Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berkaitan dengan pelimpahan kewenangan tersebut, Pemerintah Kota Bandung telah menerbitkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat dan Lurah.
Kecamatan Panyileukan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No.
14 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD), Kecamatan Panyileukan mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam menangani sebagian urusan otonomi
daerah Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Kecamatan Panyileukan mempunyai fungsi :
1. Mengkoordinasikan Pemberdayaan Masyarakat
2. Mengkoordinasikan Ketentraman dan Ketertiban Umum
3. Mengkoordinasikan Penerapan Penegakan Peraturan Perundang- undangan
4. Mengkoordinasikan Pemeliharaan Prasarana dan fasilitas Pelayanan Umum 5. Membina Pemerintahan Kelurahan
diwilayah Kerjanya
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan Panyileukan dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh :
1. Sekretaris Kecamatan, membawahi:
• Sub bagian Umum dan Kepegawaian
• Sub bagian Program dan Keuangan 2. Seksi-seksi sebagai unsur Lini terdiri dari:
• Seksi Pemerintahan
• Seksi Keamanan dan Ketertiban
• Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan
• Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
• Seksi Pelayanan
3. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Lurah, membawahi
• Sekretaris Kelurahan
• Seksi Pemerintahan
• Seksi Kemasyarakatan
• Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
• Seksi Pelayanan
Utara Kecamatan Cibiru dan Kecamatan Ujung Berung
Selatan Kecamatan Gedebage
Barat Kecamatan Cinambo
Timur Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
No. KELURAHAN JUMLAH
RW RT
1. Cipadung Kulon 11 52
2. Cipadung Wetan 6 19
3. Cipadung Kidul 14 78
4. Mekarmulya 6 35
Jumlah 37 184
Pembagian Wilayah Kecamatan Panyileukan Batas Wilayah Kecamatan Panyileukan
1.3
Tugas Pokok dan Fungsi
UU No. 22 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan
Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Panyileukan Tahun 2015
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB.BAG. KEUANGAN &
PROGRAM SUB.BAG. UMUM &
KEPEGAWAIAN SKRETARIS KECAMATAN
KELURAHAN CIPADUNG KULON KELURAHAN CIPADUNG WETAN KELURAHAN CIPADUNG KIDUL
KELURAHAN MEKARMULYA CAMAT
SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI KETENTRAMAN &
KETERTIBAN
SEKSI PENDIDIKAN &
KEMASYARAKATAN
SEKSI EKONOMI PEMBANGUNAN &
LINGKUNGAN HIDUP SEKSI PELAYANAN
17
1.4
Isu Strategis
Pemerintah Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan- perubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konprehensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Memperhatikan isu– isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean
government sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung pada tahun 2014 - 2018 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima, belum
optimalnya kualitas pelayanan publik pada Kecamatan;
2. Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan;
3. Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya;
4. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen;
5. Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
masyarakat.
Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang.
Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung, sebagai berikut :
1. Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan.
2. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas.
3. Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
masyarakat.
4. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat 5. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola
pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis.
Tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian/ Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Panyileukan dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Panyileukan, sebagai berikut:
1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 80%;
2. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan sebesar 70%;
3. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan;
4. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD;
5. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008;
6. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah;
7. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan;
8. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam
penanganan kebencanaan masih rendah;
Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Panyileukan, sebagai berikut:
1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;
2. Masih belum optimalnya pelaporan Program dan Kegiatan Kecamatan dan Kelurahan kepada Pemerintah Kota Bandung;
3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan.
1.5
Landasan Hukum
LKIP Kecamatan Panyileukan Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.
19
1.6
Sistematika
Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Meliputi Latar Belakang, Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah review
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja;
2. Lain-lain yang dianggap perlu
21
2.1
Perencanaan Strategis
2.1.1
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Panyileukan Kota Bandung.
Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Panyileukan Kota Bandung Nomor 050/56-Kec.Pnylk Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dibuat pada masa
jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah akan menjadi akuntabel.
Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014- 2018.
Penyusunan Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2014-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
BAB 2
PERENCANAAN KINERJA
Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
23
merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dan stakeholder.
Selanjutnya, Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Panyileukan Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.
1. Visi
Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota
Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.
Visi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah :
“KECAMATAN PANYILEUKAN YANG UNGGUL MELALUI PELAYANAN PRIMA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”
2. Misi
Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :
• Mewujudkan pelayanan publik yang prima di Kecamatan Panyileukan;
• Mewujudkan kinerja Pemerintah Kecamatan Panyileukan yang efektif, transparan, dan akuntabel.
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2014-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga
melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan
dilakukan review terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil review tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Panyileukan 2015.
Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan review Rencana strategis Kecamatan di
lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain :
• Rekomendasi Bappeda Kota Bandung, yaitu :
a). Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing;
b). Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus.
• Rekomendasi Narsumber Kementrian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yaitu :
a). Penggabungan beberapa indikator menjadi indikator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan;
b). Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan;
c). Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SASARAN
SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW
INDIKATOR
SASARAN SATUAN INDIKATOR
SASARAN SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Nilai 75 80 82,5 85 87,5
Persentase Keluhan/
pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100
Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI
Nilai 825 850 875 900 925
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
Rata-rata Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK)
Kategori Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu
% 60 95 96 97 98
Persentase waktu pelayanan adm.
Umum lainnya tepat waktu
% 60 95 96 97 98
Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik
% 25 75 100 100 100
Persentase RW
Juara % 20 50 60 70 80
Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif
% 60 70 75 80 85
Rasio Anggota
Linmas Rasio 1 : 0,7 1 : 1 1 : 1,2 1 : 1,5 1 : 2 2. Meningkatkan
efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kecamatan Panyileukan
Nilai AKIP
Kecamatan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Nilai AKIP
Kecamatan Nilai Nilai AKIP
Kecamatan Nilai 51 60 65 70 72,5
Persentase temuan BPK/
Inspektorat yang ditindaklanjuti
% Persentase temuan BPK/
Inspektorat yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100
Tertib administrasi barang/asset daerah
%
Tabel 2.1.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja sebelum review dan setelah review Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
25
ditambah kriteria yang lainnya;
d). Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja;
e. Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing- masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja.
Berdasarkan hasil review dan tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis Kecamatan tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel 2.1.
2.1.2
Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW
INDIKATOR
KINERJA SATUAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN ALASAN TARGET PADA TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai Karena merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan
75 80 82.5 85 87.5
Persentase Keluhan/
pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti
% Karena
merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan
100 100 100 100 100
Meningkatnya kinerja penyelengga- raan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
Rata-rata Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK)
Kategori Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu
% Karena
merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan
60 95 96 97 98
Persentase waktu pelayanan adm.
Umum lainnya tepat waktu
% Karena
merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan
60 95 96 97 98
Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik
% Karena
merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan
25 75 100 100 100
Persentase RW
Juara % Karena
merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan serta Rencana Aksi Walikota Bandung
20 50 60 70 75
Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif
% Karena
merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan
65 70 75 80 85
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW
INDIKATOR
KINERJA SATUAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN ALASAN TARGET PADA TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI
Angka
Meningkatnya kinerja penyelengga- raan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
Rasio Anggota
Linmas Rasio
2 Meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kecamatan Panyileukan
Nilai AKIP
Kecamatan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Nilai Evaluasi
AKIP Nilai
Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti
%
Tabel 2.1.2
Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria Indikator Hasil Review Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
2.2
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan
perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas.
Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014- 2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015.
Kecamatan Panyileukan Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2015 dengan uraian ditabel 2.2
Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah, Indikator Kinerja Utama Kecamatan Panyileukan ditetapkan melalui Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.Pnylk Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung.
Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.
Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikaotr Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas Aktif dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan.
Uraian Indikator Kinerja Utama Kecamatan hasil sebelum dan setelah reviu beserta penjelasannya dapat dilihat pada tabel 2.1.2.
BUKAN IKU
27
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET RENCANA ANGGARAN (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 4.693.184.288,00 Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan
administratif yang ditindaklanjuti % 100 Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi
ombudsman RI
Nilai 850
2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
Persentase pelayanan administrasi
kependudukan tepat waktu % 95 7.460.281.950,00
Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya
tepat waktu % 95
Persentase Kelurahan yang memenuhi standar
kriteria baik % 75
Persentase RW Juara % 50
Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70
Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 1
3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Nilai AKIP Kecamatan nilai 60 12.025.000,00
Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti
% 100
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja Perubahan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
29
3.1
Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat
capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :
BAB 3
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/ pemberi amanah.
Kecamatan Panyileukan Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Panyileukan Kota
Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/
IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing- masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2014-2018 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
No Capaian Kinerja Interpretasi
1.2.
3.
> 100%
= 100%
< 100%
Melebihi/ Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Dalam laporan ini, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator
31
kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing- masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2014- 2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015.
Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2015 hasil review dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.
Pnylk Tahun 2015, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut : • Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator • Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator • Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator
3.2
Capaian Indikator Utama
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.
Kecamatan Panyileukan Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.Pnylk Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Panyileukan Kota Bandung tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :
3.3
Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Secara umum Kecamatan Panyileukan Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2014- 2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran.
Tahun 2015 adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung disajikan di Tabel 3.3.1.
Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan disajikan di Tabel 3.3.2.
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut:
Dari 11 Indikator Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan disajikan di Tabel 3.3.3.
Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Panyileukan Kota Bandung disajikan di Tabel 3.3.4.
Evaluasi bertujuan agar diketahui
pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.
NO IKU/ INDIKATOR KINERJA SATU-AN TARGET REALISASI CAPAIAN % RENSTRA (2018) TARGET CAPAIAN %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 80,05 100,06 87,5 91,49 2. Persentase Keluhan/ pengaduan
pelayanan administratif yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100
3. Persentase pelayanan administrasi
kependudukan tepat waktu % 95 99,24 104,46 98 101,27
4. Persentase waktu pelayanan adm.
Umum lainnya tepat waktu
% 95 97,72 102,86 98 99,71
5. Persentase Kelurahan yang memenuhi
standar kriteria baik % 75 75 100 100 75
6. Persentase RW Juara % 50 51,36 102,72 75 68,48
7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif
% 70 73,33 104,76 85 86,27
Tabel 3.2.1
Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
71,43%
28,57%
CAPAIAN IKU
MELEBIHI TARGET SESUAI TARGET TIDAK MENCAPAI TARGET
Grafik 3.2.1
Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
Capaian kinerja yang melebihi/ melampaui target sebanyak 5 (lima) indikator atau sebesar 71,43% ditunjukan pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian kinerja 100,06%, pada indikator persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 104,46%, pada indikator Persentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu dengan capaian kinerja 102,86%, pada indikator persentase RW Juara dengan capaian kinerja 102,72%, pada indikator persentase Lembaga
Kemasyarakatan aktif dengan capaian kinerja 104,76%.
Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 28,57% ditunjukan pada indikator persentase keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dengan capaian kinerja 100% dan pada indikator persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, dengan capaian kinerja 100%.
Pada Tahun 2015 untuk pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) tidak ada capaian kinerja yang tidak mencapai target 100% atau tercapainya seluruh target yang ditetapkan.
33
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung tahun 2014-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :
Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,06% atau melebihi/
melampaui target yang diperjanjikan. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 Kecamatan Panyileukan telah melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Representatif Kecamatan sebesar 77,86 yang berarti kinerja nyata pada tahun 2015 mengalami kenaikan Indeks kepuasan masyarakat sebesar 2,19. Capaian tahun 2015 sebesar 80,05 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 91,49%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Pelayanan Kecamatan Panyileukan disajikan di Tabel 3.3.6.
Nilai Unsur Pelayanan atau Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperoleh dari hasil survey kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Kecamatan Panyileukan terhadap 150 responden dengan perhitungan sebagai berikut:
• Nilai Indeks Unit Pelayanan = Nilai Unsur Pelayanan (NRR) x penimbang (0,071) • Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai
Indeks Unit Pelayanan x Nilai Dasar (25), maka diperoleh hasil :
• Nilai IKM setelah dikonversi = 3,202 x 25
= 80,05.
NO KATEGORI JUMLAH INDIKATOR PERSENTASE
(1) (2) (3) (4)
A. Sasaran 1
1. Melebihi/ melampaui target 2 67%
2. Sesuai target 1 33%
3. Tidak mencapai target - -
B. Sasaran 2
1. Melebihi/ melampaui target 4 67%
2. Sesuai target 2 33%
3. Tidak mencapai target - -
C. Sasaran 3
1. Melebihi/ melampaui target 1 50%
2. Sesuai target 1 50%
3. Tidak mencapai target - -
NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN
(1) (2) (3)
1. Melebihi/ melampaui target 7 (tujuh) Indikator sasaran/ 63,64%
2. Sesuai target 4 (empat) Indikator sasaran/ 36,36%
3. Tidak mencapai target Tidak ada
Tabel 3.3.2
Pencapaian Kinerja Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
NO SASARAN JUMLAH
INDIKATOR SASARAN
TINGKAT PENCAPAIAN MELAMPAUI TARGET
(>100%) SESUAI TARGET
(=100%) BELUM MENCAPAI TARGET (>100%)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Sasaran 1
Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
3 2 67 1 33 - -
2. Sasaran 2
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
6 4 67 2 33 - -
3. Sasaran 3
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 2 1 50 1 50 - -
Tabel 3.3.3
Pencapaian Target Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
Tabel 3.3.4
Pencapaian Kinerja Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI (2014)
RENSTRA (2018) TARGET CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 80,05 103,81 77,86 87,5 91,49
2. Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan
administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100
3. Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi
Ombudsman RI Nilai 850 865 115,15 950 950 91,05
4. Persentase pelayanan administrasi
kependudukan tepat waktu % 95 99,24 155,92 93,55 98 101,27
5. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya
tepat waktu % 95 94,54 157,57 94,54 98 99,71
6. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar
kriteria baik % 75 75 100 25 100 75
7. Persentase RW Juara % 50 51,36 121,60 24,32 75 68,48
8. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 73,33 111,12 66,67 85 86,27
9. Rasio Anggota Linmas rasio 1 : 1 1 : 1 100 1 : 0,7 1 : 2 60
10. Nilai AKIP Kecamatan nilai 60 63,88 100,71 51,36 75 85,17
11. Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang
ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100
Tabel 3.3.1
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2015
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain :
• kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.
• kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
• kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.
• kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional.
Sasaran 1
Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan
Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam Tabel 3.3.5:
Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator:
Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan
Masyarakat, Persentase keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dan Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI.
Analisa capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat.
Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 80,05 dari target sebesar 80 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja
35