Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 25/S1/KTP/JUNI 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
MATA PELAJARAN TIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Konsentrasi Kependidikan Guru TIK
Oleh
PETTI LISTIANI 1006513
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
MATA PELAJARAN TIK
Oleh
Petti Listiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Petti Listiani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Petti Listiani (1006513) Penelitian ini berangkat dari pokok permasalahan mengenai ”Bagaimana pengaruh penerapan model project based learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi”. Masalah tersebut dapat dijabarkan kedalam rumusan yang lebih khusus yaitu: apakah terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis pada aspek mengamati dan aspek menyimpulkan antara siswa yang belajar menggunakan model project based learning dan siswa yang belajar menggunakan model direct instruction pada mata pelajaran TIK serta manakah yang lebih tinggi tingkat keterampilan berpikir kritis antara siswa yang menggunakan model project based learning dengan siswa yang belajar menggunakan model direct instruction pada mata pelajaran TIK.
Pada penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Intrumen penelitian yang digunakan adalah soal pre-test dan post-test berupa 8 soal uraian yang digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan berpikir kritis siswa pada aspek mengamati dan menyimpulkan. Populasi penelitian yaitu siswa kelas XI SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dengan sampel penelitian siswa kelas XI IPA-B sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPS-A sebagai kelas kontrol, sampel yang diambil dari masing – masing kelas berjumlah 39 orang. Dari temuan hasil penelitian menunjukan bahwa indeks gain aspek mengamati kelas eksperimen sebesar 0,59 sedangkan indeks gain aspek mengamati kelas kontrol sebesar 0,30, begitupun pada hasil penelitian indeks gain aspek menyimpulkan kelas eksperimen sebesar 0,48 sedangkan indeks gain aspek menyimpulkan kelas kontrol sebesar 0,25, artinya terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan pada aspek mengamati dan aspek menyimpulkan antara siswa yang menggunakan model project based learning dengan siswa yang menggunakan model direct instruction pada pembelajaran TIK. Selain itu, nilai rata – rata post-test keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen yaitu 8,58 lebih tinggi dibandingkan nilai rata – rata post-test keterampilan berpikir kritis siswa kelas kontrol yaitu 7,81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model project based learning memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi.
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Petti Listiani (1006513) This study departs fromnbasic problem of"how the influence project based learning models on critical thinking skills of students in ICT (information and communication technology) subject". These problems can be divided into more specific formulation is: 1).What is the difference between critical thinking skills on the observed aspect and concluded aspect among students who learn to use the model of project based learning and students who learn to use direct instruction model on ICT subjects and which is the higher level critical thinking skills among students who use the models of project based learning with students who learn to use direct instruction model on ICT subjects This research uses quasi experiment method with design research is pre-test and post-test control group design. The instruments of the research is essay test a matter of pre-test and post-test consists of 8 reserved descriptions, which are used to measure the level of critical thinking skills of students in aspects of observed and concluded. The population studies of grade XI Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung senior high school with a sample of research student grade XI IPA-B as a experiment class and XI IPS-A as a control class, with samples taken from each class of 39 students. The result from research showed that index gain the observed aspect in experiment class is 0.59 and index gain the observed aspect in control class 0.30, Including on the results of research index gain concluded aspects in experiment class is 0,48 and index gain concluded aspect in control class is 0.25, it means there are significant differences on criticall thinkingskill on the observed aspect and concluded aspect between students who use the model project based learning with students who use the model of direct instruction in learning. And the median value post-test critical thinking skills of students in experiment class is 8.58 higher than the median value of students in control class is 7,81. Thus it can be concluded that the application of project based learning models has a significant influence on the improvement of critical thinking skills students on ICT subjects.
Keywords: project based learning models, critical thinking skill, information and
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI A. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran ... 11
1. Belajar ... 11
2. Pembelajaran ... 13
3. Prinsip – Prinsip Pembelajaran ... 15
B. Model Pembelajaran ... 16
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Model Project based learning ... 18
2. Ciri – Ciri Model Project Based Learning ... 19
3. Manfaat Model Project Based Learning ... 20
4. Prinsip – Prinsip Model Project Based Learning ... 20
5. Tahapan Model Project Based Learning ... 22
D. Model Direct Instruction ... 23
1. Pengertian Model Direct Instruction ... 23
2. Ciri – Ciri Model Direct Instruction ... 24
3. Prinsip – Prinsip Model Direct Instruction ... 24
4. Tahapan Model Direct Instruction ... 25
E. Perbandingan Model Project Based Learning dan Model Direct Instruction ... 26
F. Keterampilan Berpikir Kritis ... 27
1. Definisi Keterampilan Berpikir Kritis ... 28
2. Indikator Berpikir Kritis ... 31
G. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 33
H. Kerangka Pemikiran ... 34
I. Hipotesis Penelitian ... 35
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 37
1. Lokasi Penelitian ... 37
2. Populasi ... 37
3. Sampel ... 37
B. Desain Penelitian ... 38
C. Metode Penelitian ... 39
D. Definisi Operasional ... 40
E. Instrumen Penelitian ... 41
F. Pengembangan Instrumen ... 41
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Reliabilitas ... 43
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 45
G. Teknik Pengumpulan Data ... 46
H. Teknik Analisis Data ... 47
1. Uji Normalitas ... 47
2. Uji Homogenitas ... 48
3. Pengujian Hipotesis ... 48
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 51
1. Analisis Data Hasil Pre-test dan Post-test ... 52
2. Hasil Uji Hipotesis ... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69
1. Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran TIK ... 69
2. Perbedaan Tingkat Keterampilan Berpikir Kritis pada Aspek Mengamati Antara Siswa yang Belajar Menggunakan Model Project Based Learning dan Model Direct Instruction pada Mata Pelajaran TIK ... 71
3. Perbedaan Tingkat Keterampilan Berpikir Kritis pada Aspek Menyimpulkan Antara Siswa yang Belajar Menggunakan Model Project Based Learning dan Model Direct Instruction pada Mata Pelajaran TIK ... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 74
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbandingan Model Direct Instruction dengan Model Project Based Learning ... 26
Tabel 3.1 Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 38
Tabel 3.2 Hubungan Antara Variabel... 39
Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal ... 42
Tabel 3.4 Validitas Hasil Uji Coba Intrumen Soal ... 43
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisian Reabilitas ... 44
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisiensi Tingkat Kesukaran Soal ... 45
Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen Soal ... 45
Tabel 3.8 Hasil Analisis Butir Soal ... 46
Tabel 4.1 Sampel Penelitian ... 52
Tabel 4.2 Data Hasil Pre-test ... 53
Tabel 4.3 Data Hasil Post-test ... 54
Tabel 4.4 Deskripsi Uji Normalitas Data Hasil Pre-test dan Post-test ... 56
Tabel 4.5 Deskripsi Uji Homogenitas Data Hasil Pre-test dan Post-test ... 58
Tabel 4.6 Deskripsi Uji t Data Hasil Pre-test ... 60
Tabel 4. 7 Deskripsi Uji t Data Hasil Post-test ... 62
Tabel 4.8 Deskipsi Hasil Analisis Indeks Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 63
Tabel 4.9 Indeks Gain Aspek Mengamati ... 65
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 35
Gambar 4.1 Output Program SPSS 16 for windows Deskripsi Statistik Data Pre-test dan Post-test ... 52
Gambar 4.2 Diagram Rata - Rata Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 53
Gambar 4.3 Diagram Rata – Rata Nilai Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 55
Gambar 4.4 Output Program SPSS 16 for windows Uji Chi-Square ... 56
Gambar 4.5 Diagram Indeks Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 64
Gambar 4.6 Diagram Indeks Gain Aspek Mengamati ... 66
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan kemajuan teknologi sudah semakin pesat, hal tersebut haruslah
sejalan dengan pembaharuan pendidikan. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003
pasal 1 ayat 1 tentang Sisdiknas, menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara .
Melalui proses pendidikan yang bermutu maka akan mencetak sumber daya
manusia yang bermutu dan siap bersaing, serta memiliki solusi – solusi untuk
memecahkan permasalahan didunia nyata. Namun pada kenyataannya pendidikan
di Indonesia masih tergolong rendah hal itu terbukti melalui hasil penelitian yang
dikutip dari (SHNews, 2012) berikut :
Penelitian yang dilakukan Political and Economic Risk Consultant (PERC) menyebutkan, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.
Selain itu, data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia pada tahun 2000 juga menyebutkan, Indonesia memiliki daya saing yang rendah. Indonesia menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Survei itu juga menyebutkan, Indonesia hanya berpredikat sebagai follower, bukan pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
masih rendah dan perlu untuk ditingkatkan. Pembaharuan pendidikan haruslah
menawarkan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada dunia nyata
melalui pemanfaatan teknologi yang ada. Pembelajaran yang berkualitas
dipengaruhi oleh komponen – komponennya seperti bagaimana cara
mengorganisasikan materi, model dan metode yang diterapkan, media yang
2
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model project based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang
dinamis dan inovatif untuk diterapkan dalam pembelajaran karena melalui model
project based learning siswa mendapat kesempatan untuk berhubungan langsung
untuk menyelesaikan permasalahan dilingkungan sekitarnya. Model project based
learning memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan
permasalahan yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri. Tujuannya
adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang
dihadapi dengan memaksimalkan kemampuannya.
Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya antara lain
ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam upaya memecahkan
masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Beberapa keterampilan berpikir
yang dapat meningkatkan kecerdasan memproses dalam life skill menurut Ashman
Conway (Kuswana, 2011:24) adalah : “(1) metakognisi, (2) berpikir kritis, (3)
berpikir kreatif, (4) proses kognitif, (5) kemampuan berpikir inti, (6) pemahaman peran konten pengetahuan”.
Keterampilan berpikir kritis merupakan kompetensi siswa yang sangat
diperlukan dalam kehidupan. Menurut R. H Ennis (Hassoubah, 2008: 87), menyatakan bahwa “berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan”. Berpikir kritis tidak hanya melibatkan logika, tetapi juga melibatkan kesiapan kriterian intelektual, Menurut Kuswana (2011: 21) bahwa “kemampuan
berpikir kritis meliputi pengamatan, interpretasi, analisis, kesimpulan, evaluasi,
penjelasan dan metakognisi”. Salah satu ciri utama keberhasilan pembelajaran
adalah tampak pada perubahan kemampuan pengetahuan, sikap dan
keterampilannya. Ketiga komponen tersebut terbentuk oleh kebiasaan yang
bertumpu pada pola berpikir kritis seseorang, oleh karena itu keterampilan
berpikir kritis perlu dikembangkan untuk mencapai hasil pembelajaran yang
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari data yang diperoleh pada hasil penelitian pengaruh model pembelajaran
berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap terkait sains siswa
SMP Negeri 4 Singaraja (kurniawan, 2012) didapat pernyataan bahwa:
Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap terkait sains antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, sehingga dapat direkomendasikan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap terkait sains.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut terlihat bahwa penerapan model project
based learning cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa dalam bidang sains. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti
penerapan model project based learning pada mata pelajaran TIK. Mengingat
pada pembelajaran TIK cukup difasilitasi dengan adanya laboratorium komputer
dan materi yang menuntut siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Selain itu pada
mata pelajaran TIK memiliki karakteristik yang berbeda. Diknas (2006)
menguraikan karakteristik tiap mata pelajaran dan diuraikan sesuai dengan standar
isi dan standar kelulusan pendidikan dasar 9 tahun. Adapun karakteristik
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sebagai berikut:
a. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan keterampilan menggunakan komputer meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Namun demikian Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak sekedar terampil, tetapi lebih memerlukan kemampuan intelektual.
b. Materi Teknologi Informasi dan Komunikasi berupa tema-tema esensial, aktual serta global yang berkembang dalam kemajuan teknologi pada masa kini, sehingga mata pelajaran TIK merupakan pelajaran yang dapat mewarnai perkembangan perilaku dalam kehidupan.
c. Tema-tema esensial dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan perpaduan dari cabang-cabang Ilmu Komputer, Matematik, Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Telekomunikasi, Sibernetika dan Informatika itu sendiri. Tema-tema esensial tersebut berkaitan dengan kebutuhan pokok akan informasi sebagai ciri abad 21 seperti pengolah kata, spreadsheet, presentasi, basis data, internet dan e-mail. Tema-tema esensial tersebut terkait dengan aspek kehidupan sehari-hari.
4
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melihat kondisi nyata disekolah bahwa model project based learning sangat
cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran TIK, karena model project based
learning secara langsung mengarahkan siswa untuk bereksplorasi dan mencari
pemecahan masalah didunia nyata melalui pengembangan proyek maupun produk
jadi. Pada pembelajaran TIK dengan menggunakan model project based learning
juga secara langsung mengarahkan siswa untuk berpikir kritis pada permasalahan
disekitarnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMA Angkasa
Lanud Husein Sastranegara Bandung, dengan populasi penelitian yaitu dikelas XI
tahun ajaran 2013/2014. Pada studi pendahuluan di SMA Angkasa Lanud Husein
Sastranegara Bandung terhadap guru TIK kelas XI menunjukan bahwa kondisi
fasilitas TIK seperti laboratorium komputer cukup memadai, namun siswa masih
kurang aktif bila dalam proses pembelajaran serta sulit untuk mengungkapkan
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran TIK.
Pembelajaran TIK di kelas XI ini 60% bersifat praktek dilaboratorium
komputer namun tugas yang diberikan hanya mencatat sehingga sulit bagi siswa
untuk mengingat materi pembelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Pada
pembelajaran TIK di kelas XI, menggunakan metode studi pustaka, ceramah,
tanya jawab, dan diskusi hal tersebut merupakan beberapa metode yang sering
digunakan pada model direct instruction. Model direct instruction adalah model
pembelajaran yang berpusat pada guru, dan transformasi dan keterampilan
dipelajari secara langsng melalui instruksi guru yang telah tersusun sebelumnya.
Standar nilai KKM siswa pada mata pelajaran TIK yaitu 7,50, meskipun
sebagian besar siswa sudah memenuhi standar nilai KKM pada mata pelajaran
TIK, namun pada proses pencapaiannya siswa tersebut perlu remedial untuk
memenuhi stansar nilai KKM pada mata pelajaran TIK. Melihat hal tersebut maka
penerapan model project based learning pada mata pelajaran TIK dianggap perlu
untuk diterapkan, terlebih dengan adanya ketersediaan fasilitas yang cukup
memadai.
Guru harus dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar secara aktif, termasuk model
project based learning. Hasil yang diharapkan dari penerapan model project
based learning pada mata pelajaran TIK ini adalah siswa mampu menemukan
sendiri cara penyelesaian tugas atau produk dan dapat merealisasikannya pada
pemecahan masalah sebenarnya, sehingga dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa khususnya pada penguasaan teknologi infomasi dan
komunikasi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang
lebih komperhensif tentang pengaruh penerapan model project based learning
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran teknologi
informasi dan komunikasi, namun tidak membahas pengaruhnya pada seluruh
indikator keterampilan berpikir kritis, penelitian akan difokuskan pada aspek
mengamati dan menyimpulkan. Adapun judul dari penelitian yang ditetapkan
adalah : ”Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun diatas, penulis
mengidentifikasi masalah – masalah yang ada dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut :
1. Metode pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran TIK yaitu
ceramah, tanya jawab, dan diskusi cenderung kurang mengembangkan
keterampilan siswa karena pembelajaran TIK sebaiknya bersifat praktikum
atau kerja proyek.
2. Tugas yang diberikan kepada siswa berupa pengisian LKS yang kurang
menuntut siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikirnya.
3. Model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran TIK belum ada
kejelasannya sehingga kurang memberikan kontribusi terhadap
6
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rumusan Masalah
Dalam setiap penelitian suatu masalah diperlukan adanya kejelasan dari
masalah yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini diperlukan rumusan
sehingga tidak terjadi kesalahan. Berdasarkan hal tersebut kemudian dirumuskan
pokok permasalahan sebagai berikut :
”Bagaimana pengaruh penerapan model project based learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran TIK (teknologi informasi dan komunikasi)”.
Masalah tersebut dapat dijabarkan kedalam rumusan yang lebih khusus yaitu:
1. Apakah terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis pada aspek
mengamati antara siswa yang belajar menggunakan model project based
learning dan siswa yang belajar menggunakan model direct instruction
pada mata pelajaran TIK?
2. Apakah terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis pada aspek
menyimpulkan antara siswa yang belajar menggunakan model project
based learning dan siswa yang belajar menggunakan model direct
instruction pada mata pelajaran TIK?
3. Manakah yang lebih tinggi tingkat keterampilan berpikir kritis antara
siswa yang menggunakan model project based learning dengan siswa
yang belajar menggunakan model direct instruction pada mata pelajaran
TIK ?
D. Tujuan Penelitian
Memperhatikan rumusan masalah tersebut, maka secara umum tujuan
penelitain ini adalah untuk mengetahui gambaran empirik tentang penerapan
model project based learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan umum tersebut dapat dijabarkan pada tujuan khusus penelitian ini,
yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan tingkat keterampilan berpikir kritis pada aspek
mengamati antara siswa yang belajar menggunakan model project based
learning dan siswa yang belajar menggunakan model direct instruction
pada mata pelajaran TIK,
2. Mengetahui perbedaan tingkat keterampilan berpikir kritis pada aspek
menyimpulkan antara siswa yang belajar menggunakan model project
based learning dan siswa yang belajar menggunakan model direct
instruction pada mata pelajaran TIK,
3. Mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi antara
siswa yang menggunakan model project based learning dengan siswa
yang menggunakan model pembelajaran direct instruction pada mata
pelajaran TIK.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat digunakan sebagai model alternatif dalam pembelajaran teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa yang akan berimbas pada peningkatan hasil belajar siswa,
dan menambah pengetahuan baru tentang penggunaan model project
based learning pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
2) Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran TIK
3) Meningkatkan kreatifitas dan keaktifan dalam kegiatan
8
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Bagi guru
1) Meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar
2) Meningkatkan kreatifitas dan kualitas pembelajaran TIK
3) Memotivasi guru agar lebih mengembangkan metode pembelajaran
yang menyenangkan dan menarik dalam proses pembelajaran TIK
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
1) Menjadi bahan kajian pada penelitian selanjutnya
2) Mengembangkan model project based learning dan keterampilan
berpikir kritis pada mata pelajaran maupun jenjang pendidikan
lainnya.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Pada penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Project
Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi” ini terdapat 5 bab meliputi: bab satu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian baik secara
teoritis maupun praktis, dan srtuktur organisasi skripsi.
Bab dua kajian pustaka, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian yang
berisi tentang uraian teori mengenai konsep dasar belajar dan pembelajaran,
model pembelajaran, model project based learning (pengertian, manfaat, dan
prinsip), model direct instruction, keterampilan berpikir kritis, dan peran
teknologi informasi dan komunikasi, serta kerangka penelitian dan hipotesis
penelitian.
Bab tiga metode penelitian yang berisi tentang lokasi dan subjek populasi atau
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik
pengumpulan data, dan analisis data.
Bab empat hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang penjabaran
hasil penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen hasil pretest- posttest
kelas eksperimen dan hasil pretest – posttest kelas kontrol, serta pembahasan
mengenai tingkat perbedaan keterampilan berpikir kritis pada aspek mengamati
antara siswa yang belajar menggunakan model project based learning dan siswa
yang belajar menggunakan model direct instruction pada mata pelajaran TIK,
tingkat perbedaan keterampilan berpikir kritis pada aspek menyimpulkan antara
siswa yang belajar menggunakan model project based learning dan siswa yang
belajar menggunakan model direct instruction pada mata pelajaran TIK, dan
manakah yang lebih tinggi tingkat keterampilan berpikir kritis antara siswa yang
menggunakan model project based learning dengan siswa yang belajar
menggunakan model direct instruction pada mata pelajaran TIK.
Dan bab lima kesimpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan penelitian
dan saran atau rekomendasi kepada para pembuat kebijakan, kepada para
37
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilaksanakan.
Penelitian ini dilakukan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara
Bandung jalan Lettu Subagio No 22 kel. Husein Sastranegara, kec. Cicendo,
Kota Bandung – 40174.
2. Populasi
Popolasi pada penelitian ini adalah siswa SMA Angkasa Lanud Husein
Sastranegara Bandung kelas XI tahun ajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan
pada cakupan populasi tersebut karena taraf kognitif pada siswa SMA kelas XI
dinilai sudah mampu untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya,
selain itu materi pokok pokok mata pelajaran TIK pada kelas XI adalah
microsoft excel yang mendukung tentang cara berpikir kritis siswa bila dalam
pembelajaran dan dapat diterapkan model project based learning dalam
pembelajaran.
3. Sampel
Dalam penelitian, setelah di tetapkan populasi, selanjutnya menentukan
sampel. Menurut Riyanto (Musfiqon, 2012:90) “ Sampel merupakan bagian
dari populasi yang ingin diteliti”. Keberadaan sampel mewakili populasi.
Teknik pengambilan yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik quota
sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan tidak berdasarkan acak,
tetapi berdasarkan pertimbangan kuota tertentu yang sudah dipertimbangkan.
Sampel yang akan diambil dari dua kelas yang memiliki nilai rata – rata yang
sama pada mata pelajaran TIK. Dua kelas tersebut juga memiliki jumlah siswa
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA-B sebagai kelas eksperimen, dan XI
IPS-A sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.1 Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perlakuan
Kelas Eksperimen Model project based learning pada mata pelajaran TIK.
Kelas Kontrol Model direct instruction pada mata pelajaran TIK.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
pre-test-post-test control group design. Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen,
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebaiknya diatur secara intensif
sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau mendekati
sama. Yang membedakan dari kedua kelompok ialah treatment yang berbeda
antara group eksperimen dan goup kontrol. Adapun gambaran mengenai
rancangan pre-test-post-test control group design (Sugiyono, 2007:116) sebagai
berikut:
Keterangan :
O1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen (siswa kelas XI IPA-B)
O2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen(siswa kelas XI IPA-B)
X1 : Pemberian perlakuan yaitu penerapan model project based learning pada
mata pelajaran TIK
X2 : Pemberian perlakuan yaitu penerapan model direct instruction pada mata
pelajaran TIK
O3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol (siswa kelas XI IPS-A)
O4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok kontrol (siswa kelas XI IPS-A)
Terdapat dua variabel pada penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model project based
39
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Y) dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan
berpikir kritis yang akan di teliti berfokus pada aspek mengamati (Y1) dan
menyimpulkan (Y2). Adapun hubungan antar variabel digambarkan sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Hubungan antara variabel
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan.
Alasan peneliti memilih penelitian eksperimen karena suatu eksperimen dalam
bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai pengaruh suatu tindakan terhadap
tingkah laku atau menguji ada tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan di dalam
eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan dinilai
pengaruhnya. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi-experimental
dengan rancangan pre-test dan post-test. Quasi-experimental merupakan
penelitian eksperimen semu, karena syarat – syarat sebagai penelitian eksperimen
tidak cukup memadai yaitu tidak ada randomisasi, (Notoatmodjo, 2005):
X1 (pre-test) treatment X2 (post-test)
Keterangan :
X1 = objek sebelum diberikan perlakuan Variabel Bebas
Variabel Terikat
Model project based learning
(X1)
Model direct instruction
(X2)
Keterampilan Berpikir Kritis
(Y)
Mengamati
(Y1) (X1Y1) (X2Y1)
Menyimpulkan
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X2 = objek setelah diberikan perlakuan
D. Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki beberapa istilah yang berhubungan dengan judul
penelitian. Peneliti memandang perlu menjelaskan istilah - istilah tersebut, agar
tidak terjadi kesalahpahaman. Peneliti mendiskripsikannya sebagai berikut :
1. Model project based learning
Model project based learning merupakan model pembelajaran yang
memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
maupun ide dalam pikirannya pada kegiatan – kegiatan belajar yang
kompleks, dimana peserta didik akan dilibatkan dalam invetigasi pemecahan
masalah dan kegiatan bermakna yang lain, serta memberi kesempatan bagi
peserta didik untuk bekerja secara otonom dan mengkontruksi pengetahuan
mereka sendiri untuk menghasilkan sebuah produk akhir dengan langkah
sistematik dan berdampak pada kehidupan nyata.
2. Model direct instruction
Model direct intruction merupakan model pembelajaran yang dirancang
untuk mengembangkan cara belajar peserta didik tentang pengetahuan
prosedural dan deklaratif yang terstruktur baik materi pembelajaran,
lingkungan belajar, penilaian yang telah terstruktur, dan distruktur oleh guru
untuk menilai transformasi pengetahuan secara langsung dalam mencapai
tujuan tertentu.
3. Keterampilan berpikir kritis
Berpikir kritis mengandung makna sebagai suatu proses berpikir atau
kegiatan mental untuk menilai dan mempertimbangkan hal – hal logis untuk
memecahkan masalah pada kehidupan nyata. Sehingga, keterampilan berpikir
kritis dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk menilai dan
mengambil keputusan yang telah dipertimbangkan melalui proses perumusan
alasan, fakta, keadaan, konsep, metode dan kriteria yang logis untuk
memecahkan masalah yang ada disekitarnya secara mandiri.
41
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknologi infomasi dan komunikasi dapat diartikan sebagai suatu prosedur
yang dikembangkan dengan berbasis ide, proses, dan hasil dalam rangka
menyampaikan informasi melalui proses manipulasi, modifikasi,
pengembangan atau transfer informasi antar media menggunakan teknologi
tertentu seperti perangkat komputer, handphone, dan lainnya. Mata pelajaran
TIK bertujuan untuk membantu peserta didik mengenal, menggunakan,
merawat peralatan teknologi informasi dan teknologi komunikasi, serta
menggunakan segala potensi yang ada untuk pengembangan kemampuan diri
melalui pemanfaatan potensi teknologi komunikasi dan informasi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dugunakan untuk memperoleh data sesuatu yang diteliti.
Sudjana (2010: 96), “ instrumen sebagai alat pengumpul harus betul-betul
dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris
sebagaimana adanya”. Intrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah soal pre-test dan post-test berupa soal uraian. Soal pre-test dan post-test diberikan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang akan digunakan untuk mengukur
tingkat keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran TIK ketika sudah
dilakukan tindakan maupun sebelum dilakukan tindakan. Soal – soal yang
diberikan saat post-test sama bobotnya dengan soal yang diberikan pada saat
pre-test. Bentuk tes berupa soal uraian karena dengan tipe uraian dapat dilihat pola
pikir siswa dalam keterampilan berpikir kritis dalam pemecahan masalah pada
masing – masing soal.
F. Pengembangan Instrumen
Sebelum dipakai, instrumen diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
tingkat validitas, reabilitas, dan indeks kesukaran masing – masing butir soal yang
menentukan kualitas dari hasil tes keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Sehingga dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa instrumen tersebut layak untuk
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap hasil penelitian. Langkah – langkah uji coba instrumen adalah sebagai
berikut :
1. Instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk melihat
validitas teoritiknya;
2. Adjustment soal dengan dosen diluar pembimbing;
3. Instrumen diuji cobakan pada siswa;
4. Setelah diujicobakan pada siswa, dilakukan pengolahan data.
Adapun pengolahan data hasil coba intrumen dilakukan sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Pada penelitian ini validitas yang akan dipakai adalah validitas eksternal,
yaitu validitas untuk menguji sejauh mana hasil penelitian dapat
digeneralisasikan kepada populasi yang ada. Untuk menguji validitas pada
penelitian ini akan menggunakan korelasi preason poduct moment. Korelasi
preason product moment bertujuan untuk menghitung nilai korelasi antar
masing – masing skor butir jawaban dengan skor total butir jawaban dengan
taraf signifikan 5%. Keputusan uji, jika r-hitung > r-tabel maka H0 ditolak
yang artinya variabel tersebut valid. Rumus yang digunakan korelasi Preason
Product Moment :
rxy
(Arifin,2009: 254)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi setiap item dengan skor total
x = nilai setiap item
y = nilai total
N = jumlah responden
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap tinggi rendahnya koefisien
yang ditemukan, maka dapat berpedoman pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal
43
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,81 – 1,00 Validitas Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Validitas Tinggi
0,41 – 0,60 Validitas Sedang
0,21 – 0,40 Validitas Rendah
0,00 – 0,20 Validitas Sangat Rendah
(Arifin, 2009:257)
Validitas tiap butir soal yang digunakan dalam penelitian ini setelah
dilakukan pengolahan data dan perhitungan ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Validitas Hasil Uji Coba Intrumen Soal
Butir Soal Koefisien Validitas Interpretasi
1 0,450 Validitas Sedang
2 0,508 Validitas Sedang
3 0,501 Validitas Sedang
4 0,411 Validitas Sedang
5 0,675 Validitas Tinggi
6 0,752 Validitas Tinggi
7 0,441 Validitas Sedang
8 0,532 Validitas Sedang
9 0,314 Validitas Rendah
10 -0,081 Tidak Valid
2. Uji Reliabiitas
Menurut Arifin (2009:258) merujuk pada pengertian bahwa “reliabilitas
tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan”. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah hasil tes. Atau seandainya hasilnya
berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Uji reliabilitas
dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen dan untuk menunjukan
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
uraian dilakukan dengan menggunakan rumus alpha (r11), mengingat skor
setiap itemnya memiliki rentang 1 sampai 10. Rumus yang digunakan untuk
mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian menurut Suherman (2003: 154)
adalah sebagai berikut :
r11
Keterangan :
r11 = koefisien korelasi yang dicari
n = banyaknya butir soal
= jumlah varians skor tiap soal
= variansi skor total
Sedangkan untuk menghitung varians (Suherman, 2003: 154 )adalah
Keterangan
= variansi tiap butir soal
= jumlah skor tiap item
= jumlah kuadrat skor tiap item
N = jumlah responden
Sebagai tolak koefesiensi reabilitas, digunakan klasifikasi sebagai berikut
(Arikunto, 2002: 157):
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisian Reabilitas
Koefisian Reabilitas Interpretasi
0,81 – 1,00 Reabilitas sangat tinggi
0,61 – 0,80 Reabilitas tinggi
0,41 – 0,60 Reabilitas cukup
0,21 – 0,40 Reabilitas rendah
45
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil pengolahan data hasil uji coba instrumen berbantuan program
SPSS16 diperoleh reliabilitas tes sebesar 0,635, jika diinterpretasikan maka
intrumen soal tersebut memiliki reliabilitas tinggi.
3. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar atau tidak terlalu
mudah, menurut Arifin (2009:266) “jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran
seimbang (proposional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik”.
Untuk menghitung tingkat kesukaran menurut arikunto (2009: 208) dapat
dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran
B = banyaknya responden yang menjawab soal tersebut dengan benar
Js = jumlah seluruh responden
Untuk menentukan kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisiensi Tingkat Kesukaran Soal
Koefisien Tingkat Kesukaran Interpretasi
0,91 – 1,00 Soal Sangat Mudah
0,71 – 0,90 Soal Mudah
0,31 – 0,70 Soal Sedang
0,16 – 0,30 Soal Sukar
0,00 – 0,15 Soal Sangat Sukar
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dari tiap butir soal yang digunakan
dalam penelitian ini setelah dilakukan pengolahan data dan perhitungan
ditujukan pada tabel berikut :
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Butir Soal Koefisien Validitas Interpretasi
1 0,730 Soal Mudah
2 0,290 Soal Sukar
3 0,755 Soal Mudah
4 0,670 Soal Sedang
5 0,770 Soal Mudah
6 0,700 Soal Sedang
7 0,720 Soal Mudah
8 0,570 Soal Sedang
9 0,145 Soal Sangat Sukar
10 0,125 Soal Sangat Sukar
Ringkasan Hasil Uji validitas, dan indeks kesukaran akan disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 3.8 Hasil Analisis Butir Soal
Butir Soal Validitas Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
1 Validitas Sedang Soal Mudah Soal dipakai
2 Validitas Sedang Soal Sukar Soal dipakai
3 Validitas Sedang Soal Mudah Soal dipakai
4 Validitas Sedang Soal Sedang Soal dipakai
5 Validitas Tinggi Soal Mudah Soal dipakai
6 Validitas Tinggi Soal Sedang Soal dipakai
7 Validitas Sedang Soal Mudah Soal dipakai
8 Validitas Sedang Soal Sedang Soal dipakai
9 Validitas Rendah Soal Sangat Sukar Soal tidak dipakai
10 Tidak Valid Soal Sangat Sukar Soal tidak dipakai
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian instrumen yang telah diuji validitas dan reabilitasnya, belum
47
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara tepat dalam pengumpulan data penelitiannya. Teknik pengumpulan data
mengacu pada langkah apa yang harus dilakukan untuk mempeoleh data
penelitian. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah dengan memberikan tes. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang
keterampilan berpikir kritis siswa baik sebelum dilakukan tindakan maupun
setelah dilakukan tindakan (pre-test - post-test). Tes akan dilaksanakan dalam dua
tahapan yang berbeda pre-test akan dilaksanakan sebelum materi pembelajaran
disampaikan dan belum dilakukan tindakan model project based learning dan
model direct instruction. Sedangkan post-test akan dilaksanakan setelah
penyampaian materi dan dilakukannya tindakan. Tes yang akan diberikan berupa
8 soal uraian yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang sedang
berlangsung yaitu Microsoft Excel 2007. Adapun hasil pengukurannya berupa
skor yang kemudian diolah menjadi nilai dalam angka. Selanjutnya nilai tersebut
yang akan diolah untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan berpikir
kritis siswa terutama pada aspek mengamati dan aspek menyimpulkan baik siswa
kelas kontrol maupun siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran TIK.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian selanjutnya
dianalisis, dengan maksud untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian itu diterima
atau ditolak. Setelah data diperoleh untuk mengetahui perbedaan keterampilan
berpikir kritis antara kelas yang menggunakan model project based learning
dengan kelas yang menggunakan model direct instruction pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi maka dilakukan analisis data tersebut
menggunakan rumus statistik. Adapun langkah-langkah analisis data tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan atau
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bantuan program SPSS 16 for windows. Pengujian normalitas data yang
dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Uji kecocokan
Chi Kuadrat (X2) sebagai berikut :
(Akdon, 2007:70)
Keterangan :
Oi = frekuensi hasil pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
Selanjutnya dengan taraf kesalahan 5%,kriteria pengujiannya adalah
apabila nilai x-hitung < x-tabel maka hasil test tersebut berdistribusi normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian
ini menggunakan rumus berikut :
(Akdon, 2007:171)
3. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 for windows,
dengan menggunakan rumus t–independent test atau uji t dua variabel bebas.
Tujuan dari uji t dua variabel bebas adalah untuk menguji kemampuan
generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata –
rata sampel) uji t-independen dilakukan dengan rumus berikut:
t =
(Akdon, 2007: 146)
49
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sdg =
(Akdon, 2007: 147)
Keterangan:
sdg = nilai standar deviasi gabungan
n1 = banyakny data kelompok eksperimen
n2 = banyaknya data kelompok kontrol
= rata – rata data kelompok eksperimen
= rata – rata data kelompok kontrol
s1 = varians data kelompok eksperimen
s2 = varians data kelompok kontrol
Selanjutnya, menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus: (n1 +
n2 – 2). Dan menentukan nilai t-hitung dibandingkan dengan t-tabel pada taraf
signifikansi α=0,05 dengan ketentuan hipotesis sebagai berikut :
Jika t-hitung < t-tabel, maka hipotesis H0 diterima, H1 ditolak
Jika t-hitung > t-tabel, maka hipotesis H0 ditolak, H1 diterima.
a. Analisis data indeks gain
Uji gain ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan
keterampilan berpikir kritis siswa antara sebelum dan sesudah
diterapkannya model project based learning pada pembelajaran TIK.
Perbedaan skor tes awal dan tes akhir (gain) diasumsikan sebagai efek
treatment.
(Akdon 2007:152)
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap pelaksanaan penilitan ini dimulai dari tahap awal yaitu persiapan
penelitian sampai akhir yaitu penulisan laporan penelitian. Secara umum tahapan
penelitian dilakukan melalui tiga tahap , yaitu :
1. Pembuatan Rancangan Penelitian
a. Memilih masalah, peneliti memilih masalah penelitian dengan
melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti
buku bacaan, jurnal, skripsi, tesis dan sebagainya.
b. Studi pendahuluan, peneliti melakukan studi pendahulan melalui
observasi awal ke SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung
dan menggali informasi mengenai pembelajaran TIK serta
permasalahan yang dihadapi, hasil studi pendahuluan tersebut menjadi
salah satu faktor peneliti menemukan permasalahan yang dapat
dijadikan sebagai latar belakarng dan rumusan masalah.
c. Merumuskan masalah, dengan melakukan perumusan judul, membuat
desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti.
d. Merumuskan hipotesis.
e. Menentukan variabel dan sumber data, dalam penelitian ini variabel
yang diteliti adalah model project based learning (X1) dan model
direct instruction (X2) dan keterampilan berpikir kritis pada aspek
mengamati (Y1) dan menyimpulkan (Y2).
f. Menentukan dan menyusun instrumen.
g. Melakukan uji coba instrumen penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
a. Membagi siswa menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
yang akan menggunakan model project based learning dan kelas
kontrol yang akan menggunakan model direct instruction pada
pembelajaran TIK.
b. Memberi pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol
menggunakan instrumen tes yang telah disusun sebelumnya.
c. Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen melalui
51
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penggunaan model direct instruction pada pembelajaran TIK kelas XI
dengan materi pokok Microsoft Excel 2007.
d. Memberi post-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol
menggunakan instrumen tes yang telah disusun sebelumnya.
e. Melakukan analisis data.
f. Menarik kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis.
3. Pembuatan Laporan Penelitian
a. Menulis laporan dalam bentuk tertulis sesuai dengan tata cara
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dilapangan dan pembahasan pada bab
IV mengenai pengaruh penerapan model project based learning terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI di SMA Angkasa Lanud Husein
Sastranegara Bandung pada mata pelajaran TIK, dan perbandingan tingkat
keterampilan berpikir kritis siswa yang menerapkan model project based learning
dengan siswa yang menerapkan model direct instruction pada mata pelajaran TIK
materi Microsoft Excel 2007, maka peneliti mengambil simpulan bahwa adanya
perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang
menggunakan model project based learning dengan siswa yang menggunakan
model direct instruction pada pembelajaran TIK. Secara khusus simpulan diatas
dapat diuraikan lebih lanjut, sebagai berikut:
1. Pada temuan hasil penelitian mengenai tingkat keterampilan berpikir kritis
aspek mengamati antara siswa yang belajar menggunakan model project
based learning dan siswa yang menggunakan model direct instruction
pada mata pelajaran TIK, didapat bahwa indeks gain aspek mengamati
kelas eksperimen yang menggunakan model project based learning lebih
besar dibandingkan indeks gain aspek mengamati kelas kontrol yang
menggunakan model direct instruction. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa adanya perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan pada
aspek mengamati antara siswa yang menggunakan model project based
learning dengan siswa yang menggunakan model direct instruction pada
pembelajaran TIK.
2. Hasil temuan penelitian mengenai tingkat keterampilan berpikir kritis
aspek menyimpulkan antara siswa yang belajar menggunakan model
project based learning dan siswa yang menggunakan model direct
75
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan pada aspek
menyimpulkan antara siswa yang menggunakan model project based
learning dengan siswa yang menggunakan model direct instruction pada
pembelajaran TIK.
3. Penerapan model project based learning memiliki pengaruh yang lebih
tinggi terhadap tingkat keterampilan berpikir kritis siswa dibanding
penerapan model direct instruction pada mata pelajaran TIK. Hal tersebut
dikarenakan penerapan model project based learning mengacu pada
pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa untuk mengkontruksi
pengetahuan maupun ide dalam pikirannya pada kegiatan – kegiatan belajar yang kompleks dalam menghasilkan sebuah produk akhir dengan
langkah sistematik dan berdampak pada kehidupan nyata.
Sesuai dengan simpulan diatas, maka dapat dikatakan bahwa penerapan model
project based learning memiliki pengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis
siswa pada aspek mengamati dan menyimpulkan pada mata pelajaran teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) di SMA.
B. Saran
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan sismpulan diatas, peneliti
merkomendasikan beberapa bahan pertimbangan dan pemikiran antara lain :
1. Bagi Siswa
Penerapan model project based learning pada mata pelajaran teknologi
informasi dan komunikasi diharapkan bukan hanya memberikan
kontribusi terhadap tingkat keterampilan berpikir kritis siswa namun juga
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan keaktifan serta kreatifitas
siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi dan mata
pelajaran lainnya.
2. Bagi Guru
Model project based learning dapat digunakan sebagai model alternatif
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yang akan berimbas pada
peningkatan hasil belajar siswa, dan menambah pengetahuan baru tentang
penggunaan model project based learning pada mata pelajaran teknologi
informasi dan komunikasi. Sebaiknya sebelum menggunakan model
project based learning pada pembelajaran guru senantiasa memperhatikan
ketersediaan fasilitas serta mempersiapkan komponen pendukung seperti
rencana pembelajaran yang lebih sistematis sehingga dapat
mengefisiensikan waktu pembuatan produk atau proyek. Dan
pengkondisian siswa dan kelas lebih diperhatikan karena siswa dituntut
untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran TIK terutama pratikum.
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memfasilitasi penerapan model project based learning
pada pembelajaran baik pada mata pelajaran TIK dan sebagainya. Selain
itu sekolah dapat menyiapkan guru yang memahami penerapan model
project based learning dalam pembelajaran.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi
penelitian lebih lanjut mengenai model project based learning dan
keterampilan berpikir kritis. Selain itu, dapat dilengkapi dengan
pengembangan penelitian pada beberapa aspek keterampilan berpikir
kritis lainnya yang lebih terperinci, yang belum terjangkau oleh peneliti
saat ini. Dan menjadikan penelitian ini sebagai studi pendahuluan untuk
memahami penerapan model project based learning terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) di SMA agar dapat dikembangkan pada mata
77
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akdon. (2007). Modul Aplikasi Statistika Dalam Pendidikan. Bandung: UPI.
Ali, Mohamad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.
Bandung : Angkasa.
Amri, Sofan dan Iif Efendi. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Arief. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia :
http://www.reseacrhengines.com/1007arief3.html. [16 oktober 2013]
Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosadakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas. (2010). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan, Buku,
Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi)”. Bandung: UPI.
DePorter, Bobbi dkk. (2009). Quantum Learning : Membiasakan Belajar
Nyaman Dan Menyenagkan. Edisi ke 1. Cetakan ke 27. Diterjemahkan
oleh: Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa.
Djamarah, dkk. (2002). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Filipzak, Leo. (2013). Direct Instruction And Project Based Learning (PBL)
Compared. [Online]. Tersedia : http://www.ashlandelementarycharter.
com/pbl-and-direct-instruction.html. [16 oktober 2013]
Hasruddin. (2009). “Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual”. dalam Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol 6,No 1 (2009). Medan
Hassoubah, Zaleha Izhab. (2008). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis.
Bandung: Nuansa.
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-
proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/. [16
oktober 2013]
Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Molan, Benyamin. (2012). LOGIKA Ilmu dan Seni Berpikir Kritis. Jakarta:
Indeks.
Muhfahroyin. (2009). Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kritis. [Online].
Tersedia: http://www.muhfahroyin.blogger.com. [3 Oktober 2013].
Mukhlis, Yahya Muhammad dkk. (2012). " Penerapan Model Project based
learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi" dalam Jurnal UPI.
Bandung.
Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Media Pembelajaran.
Jakarta: Prestasi Pustakakarya
Nasution. (2000). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nur, M dan Kardi. (2000). Pengajaran Langsung. Pusat Sains dan Matemaika.
Sekolah Pasca Sarjana. UNESA.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Novikasari, Ifada. (2009). “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Pembelajaran Matematika Open-ended di Sekolah Dasar”.
dalam Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 14, No 2 (2009).
Purwokerto.
Pratama, Putri. (2012). " Hubungan Antara Kecenderungan Berpikir Kritis
Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Prodi Dokter FK
79
Petti Listiani, 2014
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rizal, Saiful. (2012, 29 desember). Kebijakan Pendidikan Lebih Berorientasi
Proyek. SHNews [Online]. Tersedia
:http://www.shnews.co/detile-12805-kebijakan-pendidikan-lebih-berorientasi-proyek.html. [9 oktober
2013]
Rusman. (2011). Model - Model Pembelajaran : Mengembangkan <