Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi
Kemacetan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh
Lia Malihah 1000313
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
APLIKASI ALGORITMA ANT DISPERSION ROUTING (ADR) UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENYEBARAN RUTE LALU LINTAS
SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KEMACETAN
Oleh Lia Malihah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Lia Malihah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LIA MALIHAH
APLIKASI ALGORITMA ANT DISPERSION ROUTING (ADR) UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENYEBARAN RUTE LALU LINTAS
SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KEMACETAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Mengetahui: Pembimbing I,
Dra. Hj. Rini Marwati, M.Si. NIP. 196606251990012001
Pembimbing II,
Fitriani Agustina, S.Si., M.Si. NIP. 198108142005012001
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika,
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Salah satu metode optimasi yang berhubungan dengan optimasi perutean lalu lintas untuk mencapai keseimbangan jaringan lalu lintas adalah optimasi koloni semut (Ant Colony Optimization – ACO). Suatu metode optimasi yang menggunakan metode dasar ACO dengan kombinasi model prediksi lalu lintas dikenal dengan algoritma penyebaran rute semut (Ant Dispersion Routing – ADR), objek dari algoritma ini adalah penyebaran rute lalu lintas untuk mencapai keseimbangan jaringan lalu lintas. Kebanyakan algoritma perutean hanya mengejar keseimbangan pengguna (User Equilibrium – UE) dan tidak mempertimbangkan dampak dari tindakan pengguna terhadap jaringan lalu lintas sementara algoritma ADR yang merupakan perluasan dari algoritma ACO dikembangkan untuk mencapai keseimbangan pengguna (UE) dan keseimbangan sistem (System Optimum – SO). Secara umum algoritma ADR terbagi menjadi dua langkah utama yang terpisah yaitu pemangkasan jaringan dan optimasi arus. Hasil yang diperoleh dari algoritma ADR merupakan rekomendasi rute optimal dimana ADR akan mendistribusikan lalu lintas menuju beberapa rute optimal sehingga dapat mengurangi kemacetan.
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
One of the optimization methods related to traffic routing optimization to achieve traffic network equilibrium is the Ant Colony Optimization (ACO). An optimization method that uses the basic method of ACO with the combination of traffic prediction model known as the Ant Dispersion Routing algorithm (ADR), the objective of these algorithms is to redistribute flows of traffic routes such that traffic network equilibrium is achieved. Most routing algorithms only pursue the User Equilibrium (UE) and does not consider the impact of user actions will have in the traffic network. ADR is an algorithm that belongs to the broader class of ACO algorithm that was developed to achieve the User Equilibrium (UE) and the System Optimum (SO). The ADR algorithm is composed of two separate main steps that’s, network pruning and flow optimization. The result of the algorithm is the recommendation of optimal route, that ADR will distribute the traffic to some optimal routes such that can avoid congestion.
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia
| Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN HAK CIPTA
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR SIMBOL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penulisan ... 3
1.4Batasan Masalah ... 4
1.5Manfaat Penulisan ... 4
1.6Metode Penelitian ... 5
1.7Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1Graf ... 7
2.2Jaringan Jalan ... 9
2.3Kemacetan Lalu Lintas ... 10
2.4Keseimbangan Jaringan Lalu Lintas ... 11
2.5Optimasi ... 13
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia
| Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III ALGORITMA ANT DISPERSION ROUTING (ADR) ... 23
3.1Biaya Waktu Perjalanan ... 23
3.2Algoritma Ant Dispersion Routing (ADR) ... 25
3.2.1 Pemangkasan Jaringan ... 26
3.2.2 Optimasi Arus ... 28
BAB IV PENERAPAN ALGORITMA ADR SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KEMACETAN ... 33
4.1Kemacetan Kota Bandung di Akhir Pekan ... 33
4.2Penerapan Algoritma ADR untuk Penyebaran Rute Lalu Lintas pada Rute Perjalanan Pasteur-Setiabudhi ... 36
4.3Hasil dan Pembahasan ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 46
5.1Kesimpulan ... 46
5.2Rekomendasi ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 50
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia
| Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Tiga Rute Berdasarkan Gambar 4.3 ... 36
4.2. Rute Perjalanan Pasteur-Setiabudhi ... 39
4.3. Data Lalu Lintas Tahun 2012 Setiap Jalan pada Rute Perjalanan
Pasteur-Setiabudhi ... 40
4.4. Penggunaan Setiap Rute dengan Algoritma ADR Menggunakan
100 Semut ... 40
4.5. Rute Tercepat Hasil Pemangkasan Jaringan Algoritma ADR
Menggunakan 100 Semut ... 41
4.6. Optimasi Arus Sebanyak 10 Iterasi ... 41
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia
| Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[image:9.595.110.508.193.409.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Graf Berarah ... 8
2.2. Jaringan ... 8
2.3. Lintasan Semut dari Sarang Menuju Sumber Makanan ... 15
2.4. Jaringan dengan Setiap Sisinya Memiliki Nilai Feromon yang Bersesuaian ... 16
3.1. Bagan Operasi Pengulangan Tertutup dari Algoritma ADR ... 25
4.1. Peta Jaringan Jalan Pasteur-Setiabudhi ... 33
4.2. Rute Perjalanan Pasteur-Setiabudhi ... 34
4.3. Rute Perjalanan yang Digunakan dalam ADR ... 35
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia
| Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR SIMBOL
: Himpunan simpul pada graf .
: Himpunan sisi pada graf . : Simpul .
: Sisi .
: Himpunan busur pada graf berarah .
ACO : Ant Colony Optimization, optimasi koloni semut.
AS : Ant System, sistem semut.
ADR : Ant Dispersion Routing, algoritma penyebaran rute semut.
UE : User Equilibrium, keseimbangan pengguna.
SO : System Optimum.
: Biaya waktu perjalanan pada ruas jalan .
: Panjang ruas jalan .
: Kepadatan lalu lintas pada ruas jalan
: Rata-rata kecepatan kendaraan pada jalan berdasarkan kepadatan lalu lintas .
: Biaya waktu perjalanan rute .
: Fungsi biaya waktu perjalanan untuk keseimbangan pengguna.
: Fungsi biaya waktu perjalanan untuk keseimbangan sistem.
: Jumlah kendaraan pada rute .
: Nilai feromon pada busur .
: Nilai feromon awal untuk memulai algoritma.
: Jumlah semut yang ditetapkan pada simpul awal.
: Probabilitas semut dari simpul untuk memilih simpul pada
iterasi .
: Parameter pengaruh feromon bernilai .
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia
| Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
: Panjang lintasan yang dilalui semut pada iterasi .
: Parameter laju penguapan feromon bernilai .
: Fungsi biaya waktu perjalanan berdasarkan kepadatan lalu lintas pada jalan .
( ) : Fungsi biaya waktu perjalanan berdasarkan kepadatan prediksi ADR pada jalan .
: Kepadatan lalu lintas kritis pada jalan .
: Konstanta positif untuk fungsi biaya waktu perjalanan, .
: Koefisien kecuraman dari fungsi kepadatan lalu lintas terhadap
waktu perjalanan.
: Probabilitas untuk memilih jalan dari jalan .
: Nilai feromon pada jalan .
: Jumlah semut yang menggunakan rute .
: Jumlah total kendaraan.
: Jumlah total semut.
: Kepadatan prediksi ADR.
: Jumlah semut yang menggunakan jalan .
: arus dari simpul .
: Jumlah lajur pada jalan .
: Biaya jaringan.
: Faktor tertimbang dari biaya jaringan untuk menghitung endapan
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemacetan merupakan salah satu masalah lalu lintas yang dihadapi oleh
negara berkembang seperti Indonesia dan biasa terjadi di daerah perkotaan yang
padat. Dewasa ini kemacetan sudah menjadi bagian dari ciri khas suatu kawasan
pusat perkotaan tertentu dikarenakan waktu terjadinya yang rutin terutama pada
waktu-waktu puncak seperti yang biasa dikenal dengan jam pergi kantor, jam pulang
kantor, akhir pekan dan hari libur.
Banyak dampak yang dihasilkan oleh kemacetan dan bersifat negatif. Ditinjau
dari berbagai aspek, kemacetan menimbulkan banyak kerugian baik dari segi materi,
waktu dan tenaga. Seperti dari aspek ekonomi kemacetan menghambat proses
produksi dan distribusi sehingga laju perekonomian menjadi terganggu. Dari aspek
kesehatan pun kemacetan menyumbangkan dampak negatif yaitu mempengaruhi
kondisi fisik dan psikis para pengguna lalu lintas, terlebih lagi bagi mereka yang
kemudian melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, belajar dan lain sebagainya.
Terjadinya kemacetan adalah sebagai akibat dari ketidakseimbangan jaringan
lalu lintas yang ada, yaitu adanya penumpukan kendaraan yang menyebabkan
kepadatan lalu lintas pada suatu jaringan jalan tertentu menjadi tinggi sehingga arus
lalu lintas menjadi tersendat bahkan terhenti. Salah satu upaya untuk
menyeimbangkan jaringan lalu lintas supaya arus lalu lintas menjadi optimal yaitu
melalui penyebaran rute pada kawasan tertentu. Wardrop (1952) (Alves et al., 2010)
menyusun keseimbangan jaringan lalu lintas yang dikenalkan oleh Knight (1924),
terdiri dari dua prinsip yaitu:
1. Setiap pengemudi dalam jaringan lalu lintas secara tidak kooperatif mencari rute
yang lebih menguntungkan dirinya sendiri (sesuai dengan kenyataan yang sering
2
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mendorong pengemudi untuk mengubah rute sehingga keadaan ini
didefinisikan sebagai keseimbangan pengguna (UE –User Equilibrium).
2. Prinsip kedua mengasumsikan adanya pusat pembuat keputusan yang
menugaskan atau menunjukkan rute kepada pengemudi. Jika tujuan tercapai
maka seluruh pengemudi secara bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan
dari jaringan lalu lintas dan rata-rata waktu perjalanan menjadi minimum.
Pernyataan ini didefinisikan sebagai sistem optimum (SO - System Optimum).
Kajian dari berbagai disiplin ilmu telah memberikan berbagai alternatif untuk
memecahkan permasalahan kemacetan, salah satunya dalam bidang matematika
melalui riset operasi. Riset operasi merupakan bagian dari matematika yang
berkaitan dengan penerapan metode ilmiah dan teknik pengambilan keputusan
sehingga diperoleh penyelesaian terbaik dan optimal. Beragam metode optimasi
dalam riset operasi dikenal dengan teknik mathematical programming. Metode
optimasi yang berhubungan dengan tujuan untuk arus lalu lintas optimal dari
keseimbangan lalu lintas, salah satunya adalah optimasi koloni semut (Ant Colony
Optimization – ACO). Objek dari algoritma ini adalah penyebaran rute lalu lintas
untuk mengendalikan keseimbangan jaringan lalu lintas sehingga arus lalu lintas
optimal (Alves, 2009; Alves et al., 2010).
Aplikasi ACO tersebar luas dalam kajian lalu lintas seperti simulasi lalu
lintas, algoritma perutean dan penghindaran kemacetan. Menurut Alves (2009: 2),
kebanyakan algoritma perutean mengejar keseimbangan pengguna atau UE dan tidak
mempertimbangkan dampak dari tindakan pengguna terhadap jaringan lalu lintas.
Perluasan ACO, dimana memiliki tujuan optimasi rute lalu lintas yang tidak hanya
untuk mencapai keseimbangan pengguna (UE) tetapi juga untuk keseimbangan
sistem (SO), telah dikembangkan dan kemudian dikenal dengan algoritma
penyebaran rute semut (Ant Dispersion Routing – ADR).
Algoritma ADR merupakan penggunaan metode dasar ACO dengan
kombinasi model prediksi lalu lintas untuk menganalisis dampak keputusan perutean
3
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
utama yang terpisah yaitu pemangkasan jaringan lalu lintas dan optimasi arus lalu
lintas.
Dengan prosedur yang sama pada algoritma ADR untuk penyebaran rute lalu
lintas, dalam skripsi ini penulis akan mengkaji pencarian rute optimal dengan
penyebaran rute lalu lintas menggunakan algoritma ADR sebagai salah satu upaya
untuk mengurangi kemacetan. Hal ini pun sebagaimana yang dikemukakan Alves et
al. (2010), bahwa algoritma ADR secara proaktif dapat mengurai kemacetan lalu
lintas dan juga dalam kondisi lalu lintas dengan kepadatan yang rendah, dapat
mengoptimalkan distribusi dari arus untuk meningkatkan efisiensi jaringan dan
waktu perjalanan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis mengambil judul
skripsi ini dengan, “Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (ADR) untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas sebagai Upaya untuk
Mengurangi Kemacetan”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis merangkum
rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagaimana cara kerja algoritma ADR untuk penyebaran rute lalu lintas untuk
mencapai keseimbangan jaringan lalu lintas sebagai upaya untuk mengurangi
kemacetan?
2. Bagaimana penerapan algoritma ADR untuk optimasi rute lalu lintas melalui
penyebaran rute dari jaringan lalu lintas yang memuat kemacetan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan skripsi ini berdasarkan rumusan masalah di atas
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara kerja algoritma ADR untuk penyebaran rute lalu lintas untuk
mencapai keseimbangan jaringan lalu lintas sebagai upaya untuk mengurangi
4
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menerapkan algoritma ADR untuk memperoleh rute optimal agar diperoleh
keseimbangan jaringan lalu lintas sehingga dapat mengurangi kemacetan dari
suatu jaringan lalu lintas yang memuat kemacetan.
1.4 Batasan Masalah
Ruang lingkup pembahasan dalam skripsi ini dibatasi dengan batasan-batasan
antara lain:
1. Jaringan lalu lintas yang akan dikaji merupakan jaringan yang memuat satu
simpul awal dan satu simpul tujuan yang diasumsikan dengan model sederhana
statis dari keadaan lalu lintas sebenarnya.
2. Komponen penting dari jaringan lalu lintas yang digunakan dalam algoritma
seperti kepadatan lalu lintas, arus lalu lintas dan jumlah kendaraan merupakan
data yang diperoleh dari instansi terkait.
3. Kendaraan yang menjadi objek dalam kajian adalah kendaraan roda empat
pribadi.
4. Jalan pada jaringan lalu lintas yang digunakan adalah jalan yang terdapat pada
peta wisata kota Bandung yang banyak dijadikan petunjuk bagi wisatawan.
5. Lalu lintas yang akan dijadikan objek adalah lalu lintas pada akhir pekan (hari
Sabtu dan Minggu).
1.5 Manfaat Penulisan 1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat penulisan skripsi ini secara teoritis adalah untuk menambah
pengetahuan matematika mengenai metode optimasi metaheuristik, yaitu optimasi
koloni semut (Ant Colony Optimization – ACO) dengan perluasan algoritma
penyebaran rute semut (Ant Dispersion Routing – ADR), untuk pencarian rute
optimal sehingga mencapai keseimbangan jaringan lalu lintas sebagai upaya untuk
mengurangi kemacetan.
5
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pembahasan mengenai algoritma ADR untuk memperoleh rute
optimal sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan, skripsi ini secara praktis
bermanfaat sebagai bahan studi ataupun pembanding untuk penelitian selanjutnya
dengan topik yang sejalan dengan skripsi ini, yaitu mencari solusi optimal untuk
menghilangkan kemacetan kota yang kerap terjadi. Solusi yang diperoleh dari
pembahasan skripsi ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
pemerintah khususnya instansi atau dinas terkait dalam perencanaan dan pengaturan
lalu lintas sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan.
1.6 Metode Penelitian
Penulisan skripsi ini dimulai dengan studi kepustakaan baik berupa buku,
jurnal, makalah maupun bahan referensi lain yang mendukung tujuan penulisan. Data
yang berhubungan dengan penelitian diperoleh dari dinas atau instansi terkait yang
kemudian diolah. Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
penulis angkat adalah analisis deskriptif dan kuantitatif menggunakan salah satu
metode optimasi dalam riset operasi yaitu optimasi koloni semut (Ant Colony
Optimization – ACO) dengan perluasan algoritma penyebaran rute semut (Ant
Dispersion Routing – ADR) menggunakan bantuan aplikasi pemrograman. Dimana
permasalahan yang akan penulis angkat adalah kemacetan yang biasa terjadi pada
rute perjalanan wisata di Kota Bandung, yaitu rute dari pintu tol Pasteur menuju
kawasan wisata Setiabudhi dan sekitarnya.
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
batasan masalah, manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
6
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengemukakan mengenai dasar teori graf, jaringan jalan, kemacetan,
penjelasan mengenai keseimbangan jaringan lalu lintas, metode optimasi,
sistem semut (Ant System – AS) sebagai optimasi koloni semut (Ant
Colony Optimization– ACO) dasar dan teori-teori lain yang mendukung
penjelasan pada BAB III.
BAB III Algoritma Ant Dispersion Routing (ADR)
Menjelaskan mengenai algoritma ADR sebagai perluasan ACO untuk
penyebaran rute lalu lintas sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan.
BAB IV Penerapan Algoritma ADR Sebagai Upaya untuk Mengurangi
Kemacetan
Menjelaskan penerapan algoritma ADR untuk masalah yang diangkat
dalam skripsi ini dengan tujuan utama mengurangi kemacetan yang
terjadi dimana diperoleh rute optimal untuk mencapai keseimbangan
jaringan lalu lintas.
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
Meliputi rangkuman keseluruhan hasil pembahasan dalam bentuk
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
ALGORITMA ANT DISPERSION ROUTING (ADR)
Pada permasalahan pencarian rute optimal dalam rangka penyebaran rute lalu
lintas untuk mencapai keseimbangan jaringan lalu lintas sebagai upaya untuk
mengurangi kemacetan dalam skripsi ini bukanlah pencarian satu rute optimal
melainkan beberapa rute optimal, hal ini supaya penggunaan jaringan menjadi lebih
baik. Rute optimal yang dimaksud adalah rute dengan biaya waktu perjanan
minimum sehingga waktu tempuh menjadi lebih baik. Berikut akan dijelaskan
mengenai fungsi biaya waktu perjalanan yang selanjutnya fungsi ini akan
dioptimalkan.
3.1 Biaya Waktu Perjalanan
Berdasarkan persamaan yaitu persamaan waktu perjalanan,
keseimbangan kecepatan pada jalan , , berhubungan dengan kepadatan lalu lintas
. Terdapat kepadatan di luar sistem lalu lintas yang tidak stabil, yang dihasilkan
dari lalu lintas dalam kemacetan yaitu . Alves et al. (2010) menyatakan fungsi biaya waktu perjalanan yang diperbaharui haruslah berdasar pada persamaan ,
didefinisikan:
{
( )
dengan menyatakan konstanta positif dan , menyatakan kepadatan kritis untuk jalan serta menyatakan koefisien kecuraman dari fungsi kepadatan
lalu lintas terhadap waktu perjalanan, dimana yang kecil diperoleh dari fungsi yang
24
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Alves (2009), nilai dari parameter dan pada fungsi biaya
perjalanan dapat ditetapkan berdasarkan pada tujuan yang diinginkan untuk
memenuhi algoritma ADR, salah satunya untuk menghindari kemacetan yang
mungkin terjadi, dengan menetapkan suatu batasan yang tegas. Nilai yang
semakin besar akan memberikan akurasi yang tinggi namun memunculkan risiko
yang tinggi pula yaitu ketidakstabilan sistem. Nilai dari yang kecil
merepresentasikan kecuraman yang mendekati nilai kritis dari kepadatan lalu lintas
sedangkan nilai yang besar akan meningkatkan biaya waktu perjalanan yang
dimaksud pada persamaan . Batasan nilai yang baik untuk adalah [ ] dan
batasan nilai yang baik untuk adalah [ ] (Alves, 2009).
Ilustrasi 3.1 : Misalkan akan menentukan waktu perjalanan dari suatu jalan dengan panjang jalan , kepadatan maksimum pada jalan tersebut
adalah . Untuk suatu konstanta positif dan koefisien kecuraman , biaya waktu perjalanan yang ditempuh pada jalan
tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan pada dua kondisi
yang berbeda adalah:
Jika kepadatan pada jalan tersebut dan kecepatan rata-rata
pada jalan tersebut berdasarkan kepadatannya adalah
, maka biaya waktu perjalanannya:
( )
Sedangkan jika kepadatan pada jalan tersebut dan
kecepatan rata-rata pada jalan tersebut berdasarkan kepadatannya adalah
25
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Ilustrasi 3.1 diketahui bahwa biaya waktu perjalanan pada saat
kepadatan pada jalan yang bersangkutan kurang dari kepadatan kritis, lebih cepat
dibandingkan dengan biaya waktu perjalanan pada saat kepadatannya lebih dari
kepadatan kritis, hal ini juga dipengaruhi oleh kecepatan pada kedua keadaan
tersebut yang jelas berbeda.
Fungsi biaya waktu perjalanan pada persamaan , akan memenuhi
kondisi A pada kondisi keseimbangan yang telah dijelaskan pada bab 2, karena biaya
waktu perjalanan pada jalan tersebut, dimana kepadatan pada jalan yang lebih besar
dari nilai kritis dari kepadatan , menjadi lebih besar (waktu perjalanan yang lebih lama) dan akan mengurangi minat semut melewati jalan sehingga mencegah
distribusi baru dari arus untuk dihitung dalam algoritma selanjutnya.
3.2 Algoritma Ant Dispersion Routing (ADR)
Representasi bagan dari operasi pengulangan tertutup dari algoritma ADR
(Alves et al., 2010; Alves, 2009) adalah:
�
��
�� �� ��′
��′ �
�� ���� �
ADR JARINGAN
LALU LINTAS
[image:20.610.134.517.535.681.2]MODEL LALU LINTAS
26
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Algoritma ADR tersusun dari dua langkah utama yang terpisah, yaitu
pemangkasan jaringan dan optimasi arus. Prosedur pemangkasan jaringan memuat
algoritma rute semut dasar yang menemukan banyak lintasan dan biaya waktu
perjalanan dari lintasan minimum, berdasarkan pada kondisi lalu lintas. Prosedur
optimasi arus memuat penentuan distribusi arus yang tepat pada lintasan tersebut
sedemikian sehingga kondisi jaringan lalu lintas keseluruhan (yang dinyatakan
dengan fungsi biaya waktu perjalanan) dioptimalkan.
Sistem semut (AS) yang merupakan ACO dasar digunakan sebagai starting
point untuk algoritma ADR. Hal tersebut karena pada ACO yang lebih kompleks
mengharuskan feature tertentu yang tidak akan banyak membantu menyelesaikan
masalah yang akan dipecahkan. Sebagai contoh dalam Ant Colony System (ACS)
yang menggunakan elitist feature, dimana dalam ACS ini hanya semut yang
menemukan solusi terbaik yang mengendapkan feromon pada jalan yang dilaluinya
dalam lintasan, sementara dalam permasalahan penyebaran rute ini tujuannya adalah
mengoptimasi solusi rute dari jaringan sehingga membutuhkan solusi dari setiap
semut yang merupakan prinsip utama dari AS (Alves, 2009: 12).
Sejalan dengan itu, AS menjadi dasar untuk algoritma ADR dan didesain
sehingga konvergen ke solusi terbaik, dimana pada masalah perutean bersesuaian
dengan rute dengan biaya perjalanan minimum. Pada ADR, solusi yang dihasilkan
tidak berdasarkan karena konvergen ke sebuah solusi tertentu dengan banyaknya
jumlah semut yang menggunakannya namun berdasarkan pada banyaknya solusi
yang dibangun oleh semut. Nilai feromon pada solusi tersebut meningkat sampai
seluruh semut menggunakannya (Alves, 2009: 12).
3.2.1 Pemangkasan Jaringan
Pada prosedur pemangkasan jaringan, algoritma secara garis besar mengikuti
struktur dari sistem semut (AS) yang telah dijelaskan pada bab 2. Pada tahap awal,
nilai feromon pada semua jalan ditetapkan dengan nilai awal yang kecil. Fungsi
probabilitas dari persamaan berubah, dimana notasi yang digunakan dalam
27
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan nilai parameter baik yang ditetapkan Dorigo dan Stützle (2004: 71),
yaitu . Fungsi probabilitas untuk pemilihan jalan yang akan dilewati
selanjutnya dari jalan menuju jalan berdasarkan Alves et al. (2010) adalah:
′ {
′
∑
dengan ′ merupakan nilai feromon pada jalan dan merupakan himpunan
jalan yang terhubung dengan jalan pada persimpangan. Seluruh semut secara
iteratif membuat keputusan mengenai jalan mana yang akan dilalui melalui
persamaan , dalam kaitannya untuk menemukan rute dalam jaringan.
Nilai feromon awal dapat juga mengikuti aturan dalam AS sebagaimana
pada bab 2 yaitu:
dimana yang ditetapkan pada inisialisasi algoritma ADR, yaitu jumlah semut pada simpul awal dan merupakan biaya waktu perjalanan minimum yang diperoleh berdasarkan rute yang dibangun oleh semut dari simpul awal sampai
dengan simpul tujuan dimana berasal dari perjalanan yang dilakukan secara acak
oleh semut yang menggunakan fungsi biaya waktu perjalanan tercepat dan tanpa
kendala kapasitas tertentu.
Setelah seluruh semut menemukan rute dengan menyelesaikan perjalanan dari
simpul awal sampai simpul tujuan, kemudian seluruh rute yang telah dilalui
dievaluasi untuk mendapatkan rute tercepat yang akan digunakan dalam proses
optimasi arus, yaitu melalui perhitungan endapan feromon yang dihasilkan. Hal ini
dilakukan dengan menghitung biaya waktu perjalanan pada setiap rute
berdasarkan kepadatan lalu lintas untuk setiap jalan , yaitu . Selanjutnya biaya
waktu perjalanan untuk setiap jalan dan biaya waktu perjalanan untuk setiap
rute dihitung menggunakan persamaan dan persamaan ).
Karena endapan feromon dalam jaringan jalan bersesuaian dengan biaya
28
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut ke dalam rute, yang diidentifikasi sebagai rute tercepat dan
juga menetapkan seluruh nilai feromon dengan untuk jalan yang bukan bagian dari
rute tercepat tersebut. Jika nilai feromon pada rute ditetapkan dengan , maka
jalan-jalan pada rute menjadi tidak terlihat untuk semut. Jadi, pemangkasan jaringan juga
akan mengurangi penjelajahan semut yang tidak perlu pada rute-rute yang tidak akan
dipilih.
Endapan feromon pada setiap rute merupakan invers dari biaya pada rute itu
sendiri (Alves, 2009: 13) yaitu:
Berdasarkan endapan feromon yang dihasilkan semut pada perjalanannya, maka nilai
feromon baru berdasarkan Alves et al. (2010) adalah:
∑
dengan adalah laju penguapan feromon dan adalah himpunan jalan-jalan yang membangun rute-rute yang ditemukan oleh semut.
Pembaruan nilai feromon ini dilakukan oleh setiap semut setelah mereka
menyelesaikan perjalanannya dari simpul awal menuju simpul tujuan. Algoritma
perutean sederhana ini mentransformasi jaringan lalu lintas menjadi jaringan
tereduksi yang hanya memuat rute yang lebih disukai dan dipilih, yang selanjutnya
akan digunakan pada bagian optimasi arus dalam algortima ADR.
3.2.2 Optimasi Arus
Algoritma ADR selanjutnya memproses optimasi distribusi dari arus lalu
lintas pada jaringan tereduksi yang dihasilkan pada bagian pemangkasan jaringan.
Keberangkatan yang jelas ditentukan dari sistem semut (AS) ketika dimaksudkan
untuk optimasi arus, karena jika AS konvergen, maka selalu konvergen hanya untuk
29
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebuah rute yang kemudian rute tersebut menjadi rute yang menarik minat semut
dengan endapan feromonnya.
Optimasi dari distribusi arus adalah untuk penggunaan jaringan supaya lebih
baik dimana tidak semata-mata untuk mencari satu rute optimal. Endapan feromon
pada ADR tidak berdasarkan pada banyaknya semut yang menggunakan rute tersebut
melainkan berdasarkan pada jumlah solusi dari seluruh semut. Oleh karena itu,
fungsi endapan feromon harus menggabungkan pernyataan kondisi keseimbangan
yang telah dijelaskan pada bab 2. Fungsi endapan feromon memuat biaya waktu
perjalanan dari rute dan biaya waktu perjalanan dari jaringan (Alves, 2009: 14).
Sebagaimana pada prosedur pemangkasan jaringan, pada prosedur optimasi
arus, sasaran semut dalam mencari solusi terbaik adalah berdasarkan pada fungsi
probabilitas yang telah didefinisikan sebelumnya. Alves et al. (2010) menjelaskan
bahwa jumlah semut kemudian dikonversi ke dalam jumlah kendaraan sehingga
kepadatan dapat ditentukan dengan tepat berdasarkan model lalu lintas yang
digunakan dalam ADR.
Misalkan adalah jumlah kendaraan yang menggunakan rute ,
adalah jumlah semut yang menggunakan rute . Jumlah total kendaraan
dinotasikan dengan dan jumlah total semut dinotasikan dengan . Banyaknya kendaraan yang menggunakan setiap rute berdasarkan Alves (2009: 14)
adalah:
Ilustrasi 3.2 : Misalkan jumlah total kendaraan pada jaringan, dan jumlah total semut pada inisialisasi yang digunakan pada algoritma ADR,
, jumlah semut yang yang menggunakan rute pada perjalanannya dari
simpul awal menuju simpul tujuan misalkan , maka konversi untuk banyaknya kendaraan yang menggunakan rute berdasarkan persamaan
30
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model lalu lintas berdasarkan pada data yang ada, yang digunakan dalam
ADR, dapat menghitung kepadatan pada setiap jalan dalam jaringan. Berdasarkan
Alves (2009: 14), dengan menggunakan arus masuk pada jaringan, kepadatan secara teoritis diprediksi dari algoritma ADR adalah:
dengan menyatakan banyaknya semut yang menggunakan jalan , menyatakan arus dari simpul , menyatakan banyaknya lajur pada jalan dan
menyatakan kecepatan rata-rata kendaraan, , berhubungan dengan
kepadatan lalu lintas pada jalan .
Ilustrasi 3.3 : Untuk jumlah total semut sebagaimana dalam Ilustrasi 3.2,
dan banyaknya semut yang melewati suatu jalan , , misalkan arus yang masuk ke dalam jaringan , banyaknya lajur pada jalan yang bersangkutan dan kecepatan rata-rata kendaraan
berdasarkan kepadatan kritis pada jalan tersebut , maka kepadatan pada jaringan untuk setiap jalan dalam algoritma ADR berdasarkan
persamaan akan menjadi:
Persamaan di atas berasal dari teori makroskopis lalu lintas bahwa
hubungan antara arus, kepadatan dan kecepatan adalah (Alves, 2009: 15).
Sehingga arus pada suatu jalan tertentu merupakan fraksi dari semut yang
menggunakan jalan tersebut
dikalikan dengan arus masuk pada jaringan
31
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
banyaknya lajur pada jalan , karena kepadatan didefinisikan sebagai fungsi dari
banyaknya lajur. Kepadatan pada setiap jalan berdasarkan ADR, , digunakan untuk menghitung fungsi biaya waktu perjalanan dari persamaan yaitu,
( )
Ilustrasi 3.4 : Berdasarkan Ilustrasi 3.1 untuk panjang jalan
, kepadatan maksimum pada jalan tersebut adalah
. Untuk suatu konstanta positif dan koefisien kecuraman serta berdasarkan Ilustrasi 3.3 untuk kepadatan setiap jalan dalam ADR
, dapat diperoleh biaya waktu perjalanan yang kemudian digunakan dalam algoritma ADR berdasarkan persamaan yaitu:
Untuk kecepatan rata-rata pada jalan tersebut berdasarkan kepadatannya misalkan
( ) maka biaya waktu perjalanan pada jalan
tersebut:
( )
( )
Berdasarkan persamaan , dapat diperoleh nilai dari fungsi biaya waktu
perjalanan untuk setiap rute , yang merupakan jumlah dari seluruh biaya waktu
perjalanan dari setiap jalan dalam rute. Biaya jaringan dapat dihitung sebagai
rata-rata biaya seluruh pengemudi dalam jaringan yang tereduksi berdasarkan pada
bagian pemangkasan jaringan (Alves, 2009: 15) yaitu:
∑
∑
dimana adalah banyaknya rute tercepat dari jaringan tereduksi hasil pemangkasan
32
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ilustrasi 3.5 : Misalkan terdapat dua rute tercepat dari hasil pemangkasan jaringan untuk perjalanan dari simpul awal menuju simpul tujuan dengan biaya waktu
perjalanan untuk rute , dan banyaknya kendaraan yang melewati rute
, serta biaya waktu perjalanan untuk rute , dan
banyaknya kendaraan yang melewati rute , , maka biaya jaringan berdasarkan persamaan diperoleh:
∑
∑
Berdasarkan kondisi keseimbangan yang telah dijelaskan sebelumnya,
kondisi A dipenuhi melalui persamaan fungsi biaya waktu perjalanan serta kondisi
B dan C direpresentasikan melalui kerangka berikut, dimana perbandingan antara
rute tercepat dan rute terlambat berada pada batas tertentu dan menggunakan secara
penuh rute tercepat, melalui persamaan endapan feromon yang baru yang berbeda
dengan persamaan endapan feromon pada ACO (Alves et al., 2010), yaitu:
Dengan adalah faktor tertimbang. Persamaan merupakan pengganti
persamaan endapan feromon, yang menyatakan minimasi dari biaya waktu
perjalanan, persamaan tersebut menyatakan minimasi dari selisih antara biaya waktu
perjalanan, yaitu biaya dari setiap rute dan biaya jaringan . Persamaan endapan
feromon baru di atas merupakan jumlah tertimbang dari invers dari
komponen-komponen tersebut.
Meminimasi selisih antara biaya konstan jaringan dan biaya dari setiap rute
dirumuskan dengan:
| |
33
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Akan mencapai minimum jika , yaitu ketika biaya waktu perjalanan pada seluruh rute sama. Selisih biaya waktu perjalanan pada persamaan
supaya mencapai minimum, maka harus dipilih .
Namun jika tidak diinginkan biaya waktu perjalanan pada seluruh rute tepat
sama, tapi memiliki bias tertentu terhadap rute terpendek, berdasarkan Alves et al.
(2010) harus dipilih . Penetapan adalah berdasarkan pada batas yang
ingin ditetapkan untuk perbandingan antara rute dengan biaya waktu perjalanan
paling besar dengan rute dengan biaya waktu perjalanan paling kecil. Misalkan jika
diinginkan perbandingan antara biaya waktu perjalanan berada diantara sampai
dengan , maka bobot haruslah mendekati , untuk perbandingan yang besar
sekitar bobot haruslah menuju (Alves, 2009: 16). Langkah terakhir dari
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Ant Dispersion Routing (ADR) merupakan algoritma penyebaran rute semut
yang digunakan untuk penyebaran rute lalu lintas sebagai upaya untuk mengurangi
kemacetan dimana dicapai keseimbangan jaringan lalu lintas. Langkah algoritma
penyebaran rute lalu lintas ini meliputi dua tahap yaitu, pemangkasan jaringan dan
optimasi arus. Pertama langkah pemangkasan jaringan, pada langkah ini dari
beberapa kemungkinan rute kemudian direduksi untuk memperoleh rute tercepat yang
selanjutnya rute-rute tercepat ini dipotimasi pada tahap berikutnya. Kedua langkah
optimasi arus, yaitu mengoptimalkan arus pada jaringan tereduksi hasil dari tahap
sebelumnya, berdasarkan arus yang masuk dari simpul awal. Berdasarkan tujuan yang
ingin dicapai sesuai dengan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan,
kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Algoritma Ant Dispersion Routing (ADR) untuk penyebaran rute lalu lintas
merupakan penggunaan metode dasar dari algoritma Ant Colony Optimization
(ACO) yang menggunakan koloni semut untuk mengoptimalkan solusi
permasalahan, dengan kombinasi model prediksi lalu lintas untuk menganalisis
dampak dari keputusan perutean pada jaringan lalu lintas. Algoritma ADR
dibuat untuk menghindari seluruh semut konvergen ke sebuah lintasan tunggal,
dalam hal ini untuk mengoptimalkan rute dari simpul awal menuju simpul
tujuan. ADR dikembangkan untuk mencapai keseimbangan pengguna (UE) dan
keseimbangan sistem (SO) yang merupakan keseimbangan jaringan lalu lintas.
47
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rute yang tidak padat. Akhirnya algoritma ADR akan mendistribusikan arus lalu
lintas menuju beberapa rute optimal sehingga waktu perjalanan menjadi
minimum sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan, sehingga hasil yang
diperoleh tidak hanya satu rute tunggal karena dengan mengarahkan lalu lintas
menuju beberapa rute optimal tidak akan terjadi penumpukan kendaraan pada
suatu rute tertentu.
2. Penerapan algoritma ADR untuk mengoptimalkan rute lalu lintas melalui
penyebaran rute untuk mengurangi kemacetan dalam skripsi ini menggunakan
permasalahan perjalanan wisata Pasteur-Setiabudhi pada akhir pekan. Diawali
dengan menetapkan variabel-variabel yang diperlukan menggunakan data
antara lain, data arus lalu lintas, kapasitas, panjang jalan dan kepadatan setiap
jalan serta kondisi lalu lintas setiap jalan. Kemudian menetapkan rute yang
akan dioptimasi, dimana melalui dua tahap yaitu pemangkasan jaringan dengan
bantuan sejumlah semut, dan optimasi arus pada jaringan tereduksi, dimana
pada langkah terakhir ini jumlah semut dikonversi kedalam jumlah kendaraan.
Hasil yang diperoleh dari algoritma ADR berdasarkan data lalu lintas dari
Dinas Perhubungan Kota Bandung tahun 2012 adalah rekomendasi dua rute
optimal yaitu rute yang melalui jalan dr.
Djundjunan-Pasteur-Cipaganti-Setiabudhi dan rute yang melalui jalan dr.
Djundjunan-Pasirkaliki-Sukajadi-Setiabudhi. Selain untuk mengurangi kemacetan di akhir pekan pada perjalanan
menuju kawasan wisata, hasil rute optimal dari algoritma ADR ini juga dapat
membantu untuk situasi yang darurat, jalur evakuasi ambulan, polisi dan
pelayanan publik lainnya.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Rute perjalanan Pasteur-Setiabudhi di akhir pekan seringkali macet,
48
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membantu pihak terkait dalam mengatur lalu lintas pada rute tersebut supaya
tidak hanya sistem, dalam hal ini jaringan lalu lintas, yang dioptimalkan
namun juga pengemudi yang akan melakukan perjalanan merasa diuntungkan
dengan sistem perutean yang mengakomodasi keseimbangan pengguna dan
sistem.
2. Rute perjalanan Pasteur-Setiabudhi yang dibahas dalam skripsi ini hanya tiga
rute yang bersesuaian dengan data yang tersedia dari Dinas Perubungan Kota
Bandung tahun 2012, untuk itu dapat pula dikaji penyebaran rute lalu lintas
untuk perjalanan Pasteur-Setiabudhi dengan berbagai kemungkinan rute yang
tersedia dengan catatan bahwa data yang digunakan mewakili kondisi
sebenarnya.
3. Algoritma ADR untuk optimasi rute lalu lintas dalam skripsi ini dibahas tanpa
dilakukannya simulasi lalu lintas untuk memperoleh model dikarenakan
model yang digunakan berdasarkan pada data lalu lintas yang merupakan data
sekunder karena keterbatasan kapasitas penulis yang tidak mendalami bidang
lalu lintas. Data lalu lintas primer yang diperoleh melalui survey akan lebih
menggambarkan kondisi lalu lintas sebenarnya. Untuk itu hasil yang diperoleh
akan lebih mewakili jawaban atas permasalahan yang diselesaikan.
4. Pembahasan dalam skripsi ini dibatasi hanya untuk kemacetan pada akhir
pekan. Algoritma dapat juga digunakan dan dikembangkan untuk kondisi lalu
lintas yang lebih luas dengan pembatasan yang jelas juga untuk perutean
dengan banyak simpul awal (multi origin) dan banyak simpul tujuan (multi
destination).
5. Program untuk algoritma ADR yang penulis buat adalah program sederhana
menggunakan bahasa pemrograman Turbo Pascal dan hanya digunakan untuk
membantu penyelesaian masalah yang penulis angkat. Untuk itu dapat
49
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemrograman yang lebih tinggi dan dapat diterapkan untuk permasalahan lalu
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alves, D. (2009). Ant Dispersion Routing for Traffic Optimization. Tesis Master pada Faculty of Mechanical Engineering, Delft University of Technology, Netherland: tidak diterbitkan.
Alves, D., Ast, J. Van, Cong, Z., Schutter, B. De, & Babuˇ, R. (2010). "Ant Colony Optimization for Traffic Dispersion Routing". Proceeding of the 13th International IEEE Conference on Intelligent Transportation Systems (ITSC 2010). 19, 683-688.
Bondy, J. A., dan Murty, U. S. R. (2008). Graph Theory. Berlin: Springer.
Burrows, P., Reed, K., Templer, K., & Walker, J. (2012). Efficient Traffic Routing using ACO.
Dannyanti, E. (2010). Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan Metode PERT-CPM. Skripsi pada Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan.
Dorigo, M., dan Stützle, T. (2004). Ant Colony Optimization. Cambridge: The MIT Press.
LPPM ITB. (2012). Dinas Perhubungan Kota Bandung: Laporan Akhir Survey Lalu Lintas Kota Bandung. Bandung: LPPM ITB.
Mursid. (2009). Mursids Blog Algoritma Koloni Semut (ACO). Retrieved January 26, 2014, from http://mursids.blogspot.com/2009/12/algoritma-koloni-semut-aco.html.
Lia Malihah, 2014
Aplikasi Algoritma Ant Dispersion Routing (Adr) Untuk Penyelesaian Masalah Penyebaran Rute Lalu Lintas Sebagai Upaya Untuk Mengurangi KemacetanUniversitas Pendidikan Indonesia |
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setijadji, A. (2006). Studi Kemacetan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang. Tesis pada Program Studi Magister Teknik Pembangunan Kota, Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan.
Simarmata, I. D. A. (1991). Operations Research: Sebuah Pengantar. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.