• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar/FPEB/510/UN40.7.D1/LT/2013

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

MUHAMMAD DENI AMULYAWAN

0906004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Survey di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

PEMBIMBING I

Dr.H. Dadang Dahlan, M.Pd. NIP. 19571205 198203 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(3)

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat)

Oleh

Muhammad Deni Amulyawan

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Muhammad Deni Amulyawan 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

ABSTRAK

Muhammad Deni Amulyawan (0906004) “Pengaruh Kompetensi Guru dan

Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi (Survey di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat)” di bawah bimbingan Dr.H. Dadang Dahlan, M.Pd.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat yang dilihat dari nilai Ujian Nasional Tahun Ajaran 2012/2013. Rendahnya prestasi belajar siswa diduga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kompetensi guru dan disiplin belajar.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode survey explanatory, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket/kuesioner. Populasinya yaitu siswa kelas XII jurusan IPS SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat dengan jumlah populasi 455 dan diambil sampel sebanyak 213 siswa melalui cara random proporsional. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dan disiplin belajar berada pada kategori sedang. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kompetensi guru dan disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

Implikasi dari penelitian ini menjadi bahan masukan bagi siswa dan pihak sekolah. Kompetensi guru dan disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar, maka kompetensi guru dan disiplin belajar harus ditingkatkan sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

(5)

ABSTRACT

Muhammad Deni Amulyawan (0906004) "Effects of Teacher Competency and Learning Discipline to Student Achievement Economics Lesson (Survey on Private high school in West Bogor subdistrict)" under the guidance of Dr. H. Dadang Dahlan, M.Pd.

This research is motivated by low student achievement in high school in the District of Bogor West Private seen from the National Examination Academic Year 2012/2013. The low student achievement is thought to be caused by several factors such as the competence of teachers and learning discipline.

The purpose of this research is to determine the effect of teacher competence and learning discipline of student achievement on economic subjects. This research use survey explanatory method, and using a questionnaire. The population are students majoring in social studies class XII Private High School in West Bogor subdistrict with a population of 455 students and sample is 213 students by proportional random. Technique of analyzing data is the multiple linear regression analysis.

The results of of this research showed that teacher competence and learning discipline in middle category. Result of hypothesis test showed that the competence of teachers and learning disciplined has a positive effect on student achievement on economic subjects in the Private High School in West Bogor subdistrict.

The implication of this research becomes an input for the students and the school. Teacher competence and learning discipline has a positive effect on student achievement, teacher competence and learning discipline must be increased in order to increase student achievement.

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark n UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark n ABSTRAK ... Error! Bookmark n KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark n DAFTAR ISI ... vi

(7)
(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi ini mengharuskan suatu negara untuk mampu menyiapkan diri dalam upaya menghadapi persaingan

dengan negara lain. Dalam era globalisasi, terjadi perubahan atau keterbukaan dalam kehidupan baik dari sektor ekonomi, sosial, budaya atau bahkan sektor politik. Suatu negara diharuskan mampu menghadapi perubahan tersebut agar dapat bersaing dengan negara lain. Dalam sebuah persaingan tentu menuntut kesiapan suatu negara secara optimal disegala aspek kehidupan dan salah satunya yang paling penting yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan tentunya harus didukung dengan adanya peningkatan kualitas tenaga kependidikannya. Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan dalam membentuk karakter bangsa yang berkualitas dan diharapkan mampu menghadapi persaingan dalam era globalisasi. Pendidikan yang berkualitas tentu sangat penting dan akan menentukan output yang lebih berkualitas disertai dengan sistem pendidikan yang baik dan dapat bersinergi positif.

Keberhasilan pendidikan akan tercapai oleh suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Untuk itu pemerintah mengusahakan mutu pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan formal. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah berkaitan langsung dengan siswa

sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik.

Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut

(9)

Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Keunggulan prestasi belajar selalu menjadi penilaian utama masyarakat terhadap suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar.

Prestasi belajar menentukan berhasil tidaknya pendidikan, karena itu prestasi memiliki fungsi sebagai indikator kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai. Fungsi prestasi juga dapat menentukan suatu kualitas dalam dunia pendidikan, karena dengan prestasi akan dapat diketahui seberapa besar mutu dan kualitas yang dimiliki oleh siswa maupun sekolah.

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa menunjukkan sejauh mana siswa mampu memahami dan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat prestasi belajar yang dicapai siswa, maka dapat dilakukan evaluasi mengenai hal-hal yang menyebabkan siswa kurang memahami dan menguasai materi pelajaran. Prestasi juga sebagai keingintahuan yang merupakan kebutuhan umum manusia. Siswa yang ingin mencapai kepuasan belajar, mereka akan mempeoleh prestasi belajar yang lebih baik dengan cara yang tekun dan giat dalam belajar.

Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu prestasi juga sebagai bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan karena prestasi yang telah diraih oleh siswa digunakan sebagai tolak ukur tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan dan kesuksesan siswa dalam belajar. Prestasi Belajar yang diperoleh siswa dapat diukur secara langsung dengan tes. Prestasi Belajar tidak hanya memberi informasi mengenai kemajuan siswa tetapi juga memberikan

gambaran secara umum tentang kemajuan kegiatan pendidikan di sekolah dalam menerima pelajaran.

(10)

Seperti yang terjadi pada 36 SMA Swasta di Kota Bogor, setelah dirata-ratakan, banyak SMA Swasta di Kota Bogor yang nilai ujiannya mengalami penurunan dan dibawah nilai rata-rata sekolah. Berikut ini nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran ekonomi pada SMA Swasta di Kota Bogor tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013:

Tabel 1.1

Data Nilai Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi SMA Swasta di Kota Bogor

Tahun Ajaran 2011/2012 dan 2012/2013

(11)

26 SMA Muhammadiyah 7,66 6,12

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bogor

Tabel tersebut merupakan data nilai UN mata pelajaran ekonomi pada seluruh SMA Swasta di Kota Bogor. Berdasarkan tabel tersebut, rata-rata nilai UN 36 SMA Swasta di Kota Bogor pada tahun ajaran 2011/2012 sebesar 7,46 sedangkan rata-rata pada tahun ajaran 2012/2013 sebesar 5,97. Penurunan nilai

rata-rata pada mata pelajaran ekonomi tersebut begitu besar yaitu mencapai 1,49. Selain itu hampir tiap sekolah mengalami penurunan nilai pada mata pelajaran ekonomi. Begitu pula yang terjadi di SMA Swasta yang berada di wilayah Kecamatan Bogor Barat yang merupakan wilayah kecamatan terluas dan memiliki jumlah SMA Swasta terbanyak dibandingkan wilayah lain, yaitu mengalami penurunan nilai rata-rata dengan tingkat penurunannya yang bervariasi, antara lain: SMA Al Azhar plus, SMA Bina Bangsa Sejahtera, SMA Insan Kamil, SMA Pelita, SMA Pembangunan 1, SMA YZA 2, SMA Rimba Madya dan SMA Bhakti Insan Persada. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa masih rendahnya prestasi belajar siswa dan menjadi permasalahan yang harus segera dicari akar permasalahannya.

(12)

sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; serta faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Suroso dalam Neti dan Leni (2010:48) mengemukakan bahwa “Guru adalah komponen pendidikan yang sangat penting, tidak akan pernah ada kontribusi dan inovasi dalam sistem pendidikan apabila guru tidak diberdayakan dan memiliki profesionalisme yang tinggi sebagai salah satu keberhasilan pendidikan”. Adapun kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Kompetensi pedagogik dapat mengukur kemampuan merencanakan program mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar dan kemampuan dalam melaksanakan evaluasi. Kompetensi profesional dapat mengukur penguasaan bahan yang harus diajarkan beserta tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi kepribadian dapat mengukur fleksibilitas kognitif dan keterbukaan psikologis, yaitu seorang guru yang memiliki keterbukaan berfikir dan beradaptasi, dan kompetensi sosial dapat mengukur kemampuan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa, guru dan masyarakat sekitar untuk membimbing dan mendidik siswa dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

Guru bertanggung jawab mengantarkan siswa untuk memiliki kepribadian yang baik dan menguasai keilmuan yang diajarkan sesuai kurikulum. Guru harus

memiliki pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan secara mendalam, memiliki antusias dan menguasai metode pengajaran yang baik. Guru yang

(13)

kurang disiplin mengajar, tidak tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pelajaran, komunikasi dengan siswa masih kurang dan orientasi tugas mendidik belum tersentuh dengan baik.

Fakta yang ada di lapangan tidak sedikit ada guru-guru yang mengajar bukan dari latar belakang pendidikan seorang pengajar. Padahal, tidak semua orang mampu menguasai kemampuan mengajar dengan baik sesuai dengan yang

seharusnya guru profesional lakukan. Ini juga bisa menjadi faktor dari kualitas kompetensi guru di Indonesia yang berakibat pada prestasi belajar siswa.

Selain faktor dari guru, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu disiplin belajar siswa. Disiplin belajar siswa yang tinggi akan berpengaruh kepada hasil dari prestasi belajar yang diterima. Sebaliknya, ketika tingkat disiplin belajar siswa rendah juga maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Disiplin belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai prestasi belajar. Apabila seorang siswa memiliki kemauan untuk mendapatkan prestasi belajar yang tinggi maka siswa tersebut harus memiliki kedisiplinan dalam belajarnya. Karena, semakin tinggi disiplin belajar seorang siswa maka akan semakin tinggi prestasi belajar yang didapatkan.

Menurut Arikunto (2006:114) “Disiplin belajar adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib kesadaran yang ada pada kata hatinya”.

Faktor disiplin belajar dapat dilihat dari ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan yang ditentukan, kesadaran untuk melaksanakan tugas sesuai pedoman yang ada dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Dalam kegiatan belajar, disiplin memegang peranan yang penting. Jika seorang siswa memiliki disiplin

yang tinggi, maka siswa akan mematuhi perarturan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Sebaliknya apabila seorang siswa memiliki disiplin yang

rendah, maka siswa akan tidak mematuhi peraturan dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya.

(14)

dengan menggunakan judul “PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas akhirnya penulis merumuskan beberapa masalah,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum kompetensi guru, disiplin belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat?

2. Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siwa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kecamatan Bogor Barat?

3. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kecamatan Bogor Barat?

4. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan disiplin belajar bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui gambaran umum kompetensi guru, disiplin belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

2. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi

belajar siwa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat. 4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan disiplin belajar

(15)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta memberi masukan tentang permasalahan mengenai pengaruh kompetensi guru dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar

siswa mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai pengaruh kompetensi guru dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikut yang sejenis.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya pengaruh kompetensi guru dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian adalah sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel yang menjadi variabel bebas yaitu

kompetensi guru (X1) dan disiplin belajar siswa (X2) yang mempengaruhi variabel terikat yaitu prestasi belajar (Y) pada mata pelajaran ekonomi SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat. Dengan demikian yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPS di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:6) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan survey. Pendekatan survey adalah suatu pendekatan yang pada umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang luas dan banyak (Suharsimi Arikunto, 2010:156).

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah survei eksplanatori atau explanatory method yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_eksplanatori).

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

(17)

Dari 36 SMA Swasta yang ada di Kota Bogor dapat dibagi ke dalam enam wilayah berdasarkan kecamatan yang ada di kota Bogor, yaitu: Kecamatan Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Selatan, Bogor Tengah dan Kecamatan Tanah Sareal. Namun, mengingat keterbatasan waktu dan biaya dalam melakukan penelitian ini maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS di SMA Swasta yang berada di wilayah Kecamatan Bogor Barat.

Berikut ini merupakan tabel populasi jumlah siswa kelas XII IPS di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor:

Tabel 3.1

Populasi Jumlah Siswa Kelas XII IPS

di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bogor

Berdasarkan Tabel 3.1 diatas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 455 siswa kelas XII di SMA Negeri di Kecamatan Bogor Barat.

3.3.2 Sampel

Dalam melakukan penelitian, semua individu dalam populasi tidak perlu diteliti mengingat kebutuhan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) yang dimaksud dengan sampel “adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiono (2001:73) “Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XII IPS

1 SMA Al Azhar Plus 0

2 SMA Bina Bangsa Sejahtera 89

3 SMA Insan Kamil 46

4 SMA Pelita 23

5 SMA Pembangunan 1 67

6 SMA YZA 2 19

7 SMA Rimba Madya 168

8 SMA Bhakti Insan Persada 22

9 SMA YP 17 21

(18)

Dengan meneliti sebagian dari jumlah populasi diharapkan dapat menggambarkan sifat dari populasi yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XII IPS pada SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan menggunakan metode Stratified Random Sampling. Menurut Moh Nazir (2005:291) bahwa Stratified Random Sampling adalah sampel yang ditarik dengan memisahkan

elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata dan

kemudian memilih sebuah sampel secara random dari setiap strata”.

1. Sampel Sekolah

Dari semua populasi yang berjumlah 9 SMA Swasta yang ada di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, dapat diklasifikasikan kedalam tiga strata

yang terdiri dari 3 sekolah dengan nilai ujian tinggi, 3 sekolah dengan nilai ujian sedang, dan 3 sekolah dengan nilai ujian rendah. Tiap masing-masing strata tersebut akan dilakukan penarikan sampel secara random yaitu satu sekolah yang mewakili tiap strata. Penentuan sampel sekolah adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor Berdasarkan Nilai Ujian Nasional Tahun 2012/2013

Pembagian Ranking

Nama Sekolah Rank Sampel Sekolah

Tinggi

SMA Al Azhar Plus 1

SMA Bina Bangsa Sejahtera SMA Bina Bangsa Sejahtera 2

SMA Bhakti Insan Persada 3

Sedang

(19)

Berdasarkan tabel 3.2 tersebut yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah SMA Bina Bangsa Sejahtera, SMA Rimba Madya dan SMA Pembangunan 1.

2. Sampel Siswa

Setelah diperoleh sampel sekolah, selanjutnya adalah menentukan sampel siswa. Sampel siswa adalah berapa banyak sampel yang diambil dari setiap sekolah. Penentuan ukuran sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2005:65) Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

= presisi yang ditetapkan (toleransi kesalahan 5%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut:

=

=

=

212,86

=

213

Berdasarkan perhitungan diatas maka dalam penelitian ini didapat sampel sebanyak 213 siswa.

(20)

telah dijadikan sampel sekolah. Cara penarikannya adalah dengan menggunakan alokasi proporsional (proportional allocation) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

ni = ukuran sampel

N= jumlah populasi keseluruhan Ni= jumlah populasi kelompok n = jumlah sampel

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh sampel siswa sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Siswa Kelas XI IPS

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bogor (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.3 yang menjadi sampel siswa dalam penelitian ini adalah sebanyak 213 siswa yang mewakili seluruh siswa kelas XII IPS pada SMA Swasta di kecamatan Bogor Barat.

Sampel SMA Jumlah Siswa Sampel Siswa

SMA Bina Bangsa Sejahtera 89 × 215 = 59

SMA Rimba Madya 168 × 215 = 110

SMA Pembangunan 1 67 × 215 = 44

(21)

3.4 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti, sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan yang digunakan dalam penelitian.

Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel independent dan variabel dependent. Yang menjadi variabel independent dalam

penelitian ini yaitu kompetensi guru (X1) dan disiplin belajar (X2). Sedangkan yang menjadi variabel dependent yaitu prestasi belajar siswa (X) pada mata pelajaran ekonomi. Operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis

Konsep Empiris Konsep Analisis Skala

Kompetensi dan komunikasi untuk kepentingan berbagai potensi yang dimiliki

(22)

pembelajaran sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa

(23)

 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan

Dalam penelitian ini yang menjadi alat pengumpul data adalah:

a. Angket (kuisioner), yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden siswa kelas XII jurusan IPS di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat yang menjadi sampel penelitian.

(24)

sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti terutama dengan hal yang berkaitan dengan kondisi objek penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Bogor berupa nilai hasil ujian nasional dan data dari dokumen-dokumen yang ada disekolah berupa nilai Ujian Akhir Semester (UAS) siswa kelas XII jurusan IPS di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat pada mata

pelajaran ekonomi.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Kualitas penelitian dapat dilihat dari jawaban responden dengan instrumen yang diberikan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner tentang kompetensi guru dan disiplin belajar. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Netral (N) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Adapun langkah – langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh

kompetensi guru dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu siswa kelas XII IPS SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat.

3. Menyusun pertanyaan – pertanyaan dalam bentuk pernyataan yang harus dijawab oleh responden.

(25)

Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan melalui analisis statistik. Statistik yang digunkan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik dimana data yang digunakan adalah data-data berskala minimal interval. Mengingat skor yang diperoleh dari variabel bebas mempunyai tingkat pengukuran ordinal, maka perlu ditingkatkan menjadi interval melalui MSI (Methods of Succesive Interval).

Menurut Sugiyono (2003:49), adapun langkah-langkah untuk melakukan transformasi data melalui MSI adalah :

1. Hitung frekuensi masing-masing kategori responden.

2. Frekuensi diperoleh dari jawaban responden yang berupa skor dari 4, 3, 2, dan 1.

3. Tentukan nilai proporsi untuk masing-masing kategori responden.

4. Jumlah nilai proporsi menjadi proporsi kumulatif untuk masing-masing kategori responden.

5. Diasumsikan proporsi kumulatif (PK) mengikuti distribusi normal baku, maka untuk setiap nilai PK (untuk masing kategori masing-masing responden) akan didapat nilai Z (dari tabel normal baku).

6. Hitung nilai densitas (Z) untuk masing-masing nilai Zi

7. Hitung SV (Skala Velue) untuk masing-masing kategori responden, secara umum rumus yang digunakan sebagai berikut :

Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis akan digunakan model persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 +e

Dimana :

(26)

β0= Konstanta regresi X2= Disiplin belajar β1 = Koefisien regresi X1 e = Faktor pengganggu X1= Kompetensi guru

3.6.1 Analisis Instrumen Penelitian

Agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur

tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah kuesioner yang diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.6.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006:168). Untuk menguji validitas instrumen, digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus dibawah ini:

rxy = koefisien korelasi butir ∑X = jumlah skor tiap item ∑Y = jumlah skor total item ∑X2

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑Y2

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan ∑XY = jumlah perkalian X dan Y

N = jumlah sampel

(27)

Jika r hitung > r 0,05 maka valid Jika r hitung≤ r 0,05 maka tidak valid

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu istrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik (Suharsimi, 2010:221).

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus

alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

r11=

[

] [

]

(Suharsimi, 2006:196) Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir

= varian total

Untuk mencari nilai varian per-item digunakan rumus varian sebagai berikut:

σ2

=

(Suharsimi, 2006:171)

Jika ri > r 0,05 maka reliabel Jika ri≤ r 0,05 maka tidak reliabel

3.6.2 Teknik Analisis Data

(28)

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS 21. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan

sementara digunakan model persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 +e

Dimana :

Y = Prestasi belajar β0 = Konstanta regresi β1 = Koefisien regresi X1 X1= Kompetensi guru

β2 = Koefisien regresi X2 X2 = Disiplin belajar e = Faktor pengganggu

3.6.3 Uji Normalitas

Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji-t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi apakan residual mempunyai distribusi normal atau tidak. (Yana Rohmana, 2010:52).

Untuk mendeteksi normal atau tidaknya variabel pengganggu dapat melihatnya dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Menurut Imam Ghazali (Suci Wulandari, 2012:12) jika data menyebar disekitar

garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya/grafik histogram maka, menunjukan pola distribusi normal dan sebaliknya.

3.6.4 Uji Multikolinearitas

(29)

nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati, 2001:166), yaitu:

1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi (biasanya berkisar 0,8 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.

2. Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3. Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4. Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.

5. Variance inflation factor dan tolerance. (VIF)

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji

Variance inflation factor dan tolerance. (VIF), dengan bantuan program SPSS 21.

Untuk melihat gejala multikolinearitas, kita dapat melihat dari hasil Collinerity

Statistics. Hasil VIF yang lebih besar dari lima menunjukan adanya gejala

multikolinearitas.

Apabila terjadi multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Tanpa ada perbaikan 2. Dengan perbaikan:

 Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori). Menghilangkan salah satu variabel independen.

Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series.  Transformasi variabel.

(30)

3.7 Pengujian Hipotesis

3.7.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Yana Rohmana (2010:76) menjelaskan dalam regresi sederhana kita akan menggunakan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang dimiliki. Dalam hal ini mengukur seberapa besar proporsi variansi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen.

R2 dinamakan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Dinamakan demikian oleh karena 100 R2 % dari pada variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas X dengan adanya regresi linier Y atas X (Sudjana, 2005:369).

Formula untuk menghitung koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut:

̂

(Yana Rohmana, 2010:76) Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1) dengan ketentuan sebagai berikut:

 Apabila R2 semakin mendekati angka 1, maka menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) semakin dekat. Jika model regresi semakin mendekati angka 1 maka model tersebut dinilai baik.

 Apabila R2 semakin menjauhi 1, maka dapat menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) jauh. Jika model regresi semakin menjauhi angka 1 maka model tersebut dinilai kurang baik.

3.7.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : βi ≤ 0, semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2

(31)

Pengujian hipotetsis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel X terhadap variabel terikat Y untuk diketahui berapa besar pengaruhnya. Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut :

(Yana Rohmana, 2010:78) 2) Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya mencari F tabel berdasarkan besaran α = 0,05 dan df dimana besarannya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df untuk denominator (n-k).

3) Perbadingan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria Uji-F sebagai berikut:  Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan

variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

 Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

Kaidah keputusan;

Tolak H0 jika F hit > F tabel dan terima H0 jika F hit < F tabel

3.7.4 Pengujian Secara Parsial (Uji t)

1) Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : βi ≤ 0, artinya masing- masing variabel Xi tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2

Ha:βi> 0, artinya masing-masing variabel Xi berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2

2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel distribusi t pada α dan degree of fredom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat

dicari dengan formula sebagai berikut :

(32)

Dimana merupakan nilai dari hipotesis nul.

Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2010:74)

3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.

Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

 Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha, artinya variabel itu signifikan.

 Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.

Kaidah keputusan:

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kompetensi guru dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran ekonomi di SMA Swasta di kecamatan Bogor Barat, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompetensi guru, disiplin belajar dan prestasi belajar siswa di SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat berada pada tingkat sedang.

2. Kompetensi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Artinya, semakin baik kompetensi guru maka semakin baik pula prestasi belajar siswa. 3. Disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya, semakin baik disiplin belajar siswa maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa.

4. Kompetensi guru dan disiplin belajar siswa bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya, semakin baik kompetensi guru dan disiplin belajar maka semakin baik pula prestasi belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan kompetensi guru, khususnya kompetensi yang masih berada

pada kategori sedang yaitu kompetensi profesional dan kompetensi sosial yaitu dengan cara ikut serta dalam kegiatan pelatihan-pelatihan keterampilan

(34)

dapat membekali dirinya dengan keterampilan menggunakan fasilitas teknologi informasi, misalnya penggunaan internet yang dapat digunakan guna menambah sumber ataupun media dalam mengajar. Para guru harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang tua siswa dalam upaya pengawasan kegiatan belajar siswa.

2. Upaya dalam meningkatkan disiplin belajar siswa dapat dilakukan dengan

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Akbar, Reni dan Hawadi. (2001) Psikologi Perkembangan Anak. Kendari: Unhalu Press.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Baharuddin. (2009). Psikologi Pendidikan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Budiawati, Neti., Permana, Leni. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi, UPI.

Damodar, Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Kunandar. (2007). Guru Profesional. Implementasi kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP)dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Malayu S.P. Hasibuan. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika, Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI

Sagala, Syaiful (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful (2010). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

(36)

Sugioyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata., Syaodih, Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Penddikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Surya, Moh. (2003). Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda.

Tirtonegoro, H. (2001). Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.

Tu'u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Prilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia.

Prijodarminto, Soegeng (1993). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya Paramita.

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.

Jurnal

Partono., Minarni, Tri. (2006). Disiplin dan Lingkungan Belajar terhadap

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Eekonomi. Vol 1, No 2 (2006) Hal

206-218.

Sari, Kartika. (2012). Pengaruh Kinerja Guru dan Disiplin Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan. JURNAL Kajian Pendidikan &

Akuntansi Indonesia Edisi II Volume I / Tahun 2012.

Skripsi

Ginting, Irene R.. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi belajar

Siswa Kelas X SMK Bukuit Cahaya Sidikalang. Skripsi Pendidikan

Ekonomi UNIMED: Tidak diterbitkan.

Handayani ,Vina Puji.(2012). Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap

Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI:

(37)

Presilya S, Rezty. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, dan

Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi.

Skripsi Pendidikan Ekonomi UPI: Tidak diterbitkan.

Tazkiyatunnafsi, Yesi. (2012). Pengaruh minat belajar siswa dan kompetensi

guru terhadap hasil belajar siswa pada mata. Skripsi Pendidikan Ekonomi

UPI: Tidak diterbitkan.

Selain Jurnal dan Buku

Darmajari. (2010). Program Bimbingan bagi Pengembangan Disiplin Siswa

Berbasis Nilai Sholat di SMP Karangtanjung Pandeglang. Tesis Sekolah

Pasca Sarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Andrianto, Nurul Arie. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Prestasi Belajar Siswa Kelas IX SMPN 31 Surabaya. Tesis Program Pasca

Sarjana UPN ”Veteran” Jawa Timur: Tidak diterbitkan.

Sumber Internet

Amiati ,Diah Lara. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran Gagne [online]. Tersedia: http://blog.unsri.ac.id/diahlara/filsafat-ilmu/teori-belajar-dan-pembelajaran-gagne/mrdetail/108933 [20 Juni 2013].

Harianto. (2010) Teori Belajar Behaviorisme [online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/teori-belajar-behaviorisme/ [19 Agustus 2013].

Wikipedia. (2013). Penelitian eksplanatori [online]. Tersedia di:http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_eksplanatori [20 Agustus 2013].

Wikipedia. (2013). Teori Belajar Behavioristik [online]. Tersedia di :

Gambar

Tabel 1.1 Data Nilai Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi
Tabel tersebut merupakan data nilai UN mata pelajaran ekonomi pada
Tabel 3.1 Populasi Jumlah Siswa Kelas XII IPS
Tabel 3.2 Klasifikasi SMA Swasta di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daérah FPBS UPI.. Arti Antropologi Untuk Indonesia Masa

Teori dan Filsafat Ilmu Hukum , Bandar Lampung: Bahan Kuliah, Program Studi Magister Ilmu Hukum – Universitas Bandar Lampung. Poespoprodjo, W., 1986, Filsafat Moral Kesusilaan

Bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut di atas perlu diterbitkan Surat Keputusan Dekan SAPPK ITB tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Kelompok

“Kemampuan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba dan Perubahan Arus Kas di Masa Mendatang Pada Perusahaan Manufaktur Industri Barang Konsumsi yang Terdapat di Bursa

Analisis kemampuan berbahasa anak tunarungu ditinjau dari peran orang tua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Lampiran 2 Kriteria Penilaian Pengungkapan Sukarela... 70 Lampiran 5 Hasil Pengujian

[r]

Katalog buku merupakan suatu daftar yang berisi informasi buku yang dilakukan secara berurut, dapat berdasarkan kode buku tersebut, nama pengarang, judul buku dan nama penerbit.