• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERLIBATAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM PENDUDUKAN VIETNAM DI KAMBOJA 1978-1991.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETERLIBATAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM PENDUDUKAN VIETNAM DI KAMBOJA 1978-1991."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 1511/UN.40.2.3/PL/2013

KETERLIBATAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM

PENDUDUKAN VIETNAM DI KAMBOJA 1978-1991

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah

Rinrin Desti Apriani

080096

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERANAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM PENDUDUKAN

VIETNAM DI KAMBOJA 1978-1991

Oleh

Rinrin Desti Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rinrin Desti Apriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

RINRIN DESTI APRIANI

KETERLIBATAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM

PENDUDUKAN VIETNAM KE KAMBOJA 1978-1991

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Ayi Budi Santoso M.Si

NIP. 19630311 198901 1 001

Pembimbing II

Wawan Darmawan S.Pd., M. Hum

NIP. 19710101 199903 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd

(4)
(5)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991”. Masalah utama yang diangkat

(6)

ABSTRACT

This research based on the worried of researchers from the existence of a fact that in 1978 Vietnam invaded Cambodia. Considering that, Vietnam emerged from the thirty years of war, and being hope peace and security in their own country. The research method used is the historical method with some questions ; (1) What is the background of Vietnam occupied Cambodia? (2) What are the interests of the Soviet Union in the occupation of Vietnam in Cambodia? (3) What is the role of the PRC in the face of the occupation of Vietnam in Cambodia? (4) How does the impact of the occupation of Vietnam to Cambodia?

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Metode Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Perang ... 10

2.2 Politik Luar Negeri ... 13

2.3 Ideologi Komunis Uni Soviet dan RRC ... 16

2.4 Teori Konflik Ralf Dahrendorf ... 17

2.5 Penelitian Terdahulu ... 20

2.5.1 Penelitian dalam Bentuk Skripsi ... 20

2.5.2 Buku-Buku yang Membahas Konflik Vietnam-Kamboja... 23

2.5.3 Artikel Jurnal yang Membahas Konflik Vietnam-Kamboja ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Persiapan Penelitian ... 33

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian... 33

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian ... 34

3.1.3 Proses Bimbingan ... 35

3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 35

(8)

3.2.2 Kritik Sumber ... 38

3.2.2.1 Kritik Eksternal ... 38

3.2.2.2 Kritik Internal ... 39

3.2.3 Penafsiran Sumber (Interpretasi)... 40

3.2.4 Historiografi ... 42

3.3 Laporan Hasil Penelitian ... 43

BAB IV PERANAN UNI SOVIET DAN RRC DALAM MASALAH VIETNAM-KAMBOJA 1978-1991 ... 47

4.1 Latarbelakang Invasi dan Pendudukan Vietnam ke Kamboja ... 47

4.1.1 Konflik Sosial Vietnam-Kamboja ... 48

4.1.2 Pembentukan Federasi Indocina ... 51

4.1.3 Penyerangan Militer Kamboja ke Wilayah Perbatasan Vietnam ... 53

4.1.4 Perpecahan dalam Pemerintahan Democratic Kampuchea (DK) .... 55

4.2 Intervensi Uni Soviet terhadap Invasi dan Pendudukan Vietnam ke Kamboja ... 57

4.2.1 Hubungan Vietnam dan Uni Soviet ... 60

4.2.2 Bantuan Uni Soviet dalam Proses Invasi Vietnam ke Kamboja ... 62

4.2.3 Intervensi Uni Soviet terhadap Pendudukan Vietnam di Kamboja . 68 4.3 Peran RRC di Kamboja dalam Menghadapi Invasi Vietnam... 77

4.3.1 Hubungan Vietnam dan RRC ... 79

4.3.2 Hubungan Kamboja dan RRC ... 81

4.3.3 Dukungan RRC pada Kamboja dalam Menghadapi Vietnam ... 82

4.4 Dampak Invasi dan Pendudukan Vietnam terhadap Kamboja ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir

tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja

sendiri maupun dunia internasional khususnya Association of South East Asia

Nations (ASEAN). Hal itu terjadi karena ASEAN pada saat itu sedang

mengusung gagasan the Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN)

yaitu suatu upaya dalam rangka memelihara perdamaian, keamanan,

kedaulatan dan kemerdekaan di kawasan Asia Tenggara serta bebas dari

campur tangan pihak luar. ASEAN menganggap invasi yang dilakukan

Vietnam tersebut sebagai suatu ancaman yang serius bagi kestabilan politik di

Asia Tenggara (Nasution et al., 2002 : 95). Dari fakta tersebut kemudian

memunculkan pertanyaan awal di benak peneliti yaitu, mengapa Vietnam

begitu berani melakukan invasi dan pendudukan ke Kamboja padahal Vietnam

seharusnya menyadari bahwa hal tersebut jelas-jelas akan mengganggu

kestabilan politik di Asia Tenggara dan tentunya mengundang reaksi yang

begitu keras dari dunia internasional?

Untuk mendapatkan sedikit gambaran yang lebih jelas mengenai

pertanyaan awal peneliti tentang penyebab utama Vietnam melakukan invasi

ke Kamboja, peneliti berusaha mencari dan menganalisis seputar peristiwa

yang terjadi sebelum invasi dan pendudukan tersebut dilakukan. Dari hasil

studi literatur peneliti terhadap beberapa sumber bacaan yang berkaitan,

ditemukan fakta-fakta yang cukup menarik. Beberapa sumber menjelaskan

bahwa ketidakharmonisan hubungan Vietnam dan Kamboja merupakan

konflik tradisional yang terjadi jauh sebelum kemerdekaan Kamboja tahun

1953 (Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia,

1983 : 41 ; Kahin, 1982 :100 ; Vickery, 1984 :10).

Meskipun konflik Vietnam-Kamboja merupakan konflik yang telah

(10)

kemerdekaanya dari pihak Perancis pada tahun 1953 (Kahin, 1982 : 800) tidak

pernah ada satu pun catatan yang menyebutkan bahwa konflik tersebut

berujung pada penyerangan militer sampai menggantikan pemerintahan yang

sah dengan pemerintahan yang baru (Badan Penelitian dan Pengembangan

Departemen Luar Negeri Indonesia, 1991 : 1). Hal itu, berubah sejak Kamboja

jatuh ke dalam kekuasaan Khmer Merah. Pada tanggal 17 April 1975, setelah

berhasil menggulingkan Pemerintahan Lon Nol yang cenderung berkiblat ke

Amerika, Phnom Penh akhirnya berhasil dikuasai oleh Democratic

Kampuchea (DK) di bawah rezim Khmer Merah dengan Pol Pot sebagai

pemimpinya (Chandler, 1996 : 208). Jatuhnya Kamboja ke dalam kekuasaan

komunis Khmer Merah telah membawa Kamboja pada perubahan yang sangat

radikal, sebagaimana yang dikemukakan Nazarudin Nasution dalam bukunya

yang berjudul Pasang Surut Hubungan Diplomatik Indonesia Kamboja.

Jatuhnya Pemerintahan Khmer Republik di bawah Lon Nol (1970-1975), yang ditopang oleh Amerika Serikat, dan berkuasanya Pemerintahan Democratic Kampuchea di bawah rezim Khmer Merah/Pol Pot (1975-1979) yang didukung oleh China, telah merubah wajah Kamboja. Negara tersebut semula bersifat bebas dan terbuka, dikuasai oleh suatu rezim militer pro Barat, namun kemudian menejlma menjadi suatu negara komunis yang tertutup dan isolatif (Nasution et al., 2002 : 69).

Dalam periode kekuasaannya, Pol Pot telah banyak menyingkirkan

lawan politiknya yang tidak berhaluan komunis maupun yang sama-sama

berhaluan komunis namun dianggap mempunyai perbedaan pandangan.

Perbedaan pandangan tersebut adalah berasal dari kelompok Komunis Veteran

yang lebih condong pada model komunis Vietnam, dan kelompok Komunis

Paris di bawah pimpinan Pol Pot yang lebih condong pada model komunis

Cina (Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri

Indonesia, 1983 : 39). Sistem politik rezim Pol Pot tidak saja dinilai ekstrim

pada kebijakan dalam negerinya tetapi juga dalam hubungannya dengan

negara tetangganya yaitu Vietnam. Telah dipaparkan dalam paragraf

sebelumnya bahwa Pol Pot adalah kelompok Komunis Paris yang cenderung

(11)

negerinya dengan menunjukkan sikap tidak bersahabat kepada Vietnam yang

pro Uni Soviet.

Konflik yang berawal dari perbedaan pandangan di antara pemimpin Partai Komunis Kamboja ini akhirnya berkembang menjadi konflik regional yang akhirnya telah terbukti berkepanjangan dalam tingkah laku politiknya. Pol Pot menunjukan sikapnya yang anti Vietnam dan kemudian berafiliasi ke Peking (Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia, 1983 : 40).

Konflik berkepanjangan Vietnam dan Kamboja selama kekuasaan Khmer

Merah ternyata tidak bisa diselesaikan di meja perdamaian. Konflik

memuncak hingga akhirnya pada 25 Desember 1978 Pemerintah Sosialis

Vietnam menyerang Kamboja dengan kekuatan militer yang ofensif (Harahap

dan Abiyanto, 1990 : 12).

Dari sedikit pemaparan peristiwa di atas, kemudian timbul kembali rasa

penasaran peneliti akan beberapa hal berikut. Pertama adalah apakah yang

menjadi pemicu invasi dan pendudukan Vietnam terahadap Kamboja

merupakan sebuah bentuk pembelaan diri dari pemerintahan Vietnam atas

sikap keras pemerintahan Kamboja? Pada satu sisi, faktanya Vietnam

bukanlah sebuah negara yang memiliki kekuatan besar di dunia, jika memang

invasi tersebut adalah bentuk perlawanan, Vietnam terlalu berani mengambil

sikap reaksioner tersebut. Keputusan Vietnam akan memancing reaksi dari

dunia internasional yang menentang invasi tersebut kemudian akan berdampak

buruk terhadap Vietnam sendiri.

Pada sisi lain, munculnya nama dua negara besar yaitu Uni Soviet dan

Republik Rakyat Cina (RRC) dalam konflik Vietnam dengan Kamboja

tentunya menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Apakah invasi Vietnam ke

Kamboja pada Desember 1978 merupakan bagian dari pertarungan hagemoni

politik Uni Soviet dengan RRC di Asia Tenggara? Bagaimanakah bentuk

keterlibatan dua negara besar berhaluan komunis tersebut? Apakah

kepentingan Uni Soviet dan RRC terhadap konflik Vietnam-Kamboja?

Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, diasumsikan bahwa

peristiwa invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja bukan hanya sekedar

(12)

itu, melainkan ada pihak-pihak lain yang juga ikut berkepentingan. Jika

konflik yang terjadi hanya melibatkan dua negara yang bersangkutan yaitu

Vietnam dan Kamboja, maka invasi dan pendudukan tersebut tidak akan

pernah terjadi. Vietnam akan berpikir ulang tentang dampak yang lebih besar

bagi negaranya jika invasi tersebut dilakukan, karena itu merupakan hal yang

penting bagi peneliti untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai

peristiwa invasi Vietnam ke Kamboja pada tahun 1978 beserta keterlibatan

pihak-pihak asing yang berpengaruh besar dalam peristiwa tersebut khususnya

keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina (RRC).

Adapun, alasan peneliti memilih tahun 1978 sebagai awal dari

pembahasan karena pada tahun tersebut adalah tahun ketika Vietnam

melakukan invasinya ke Kamboja tepatnya pada 25 Desember 1978 (Harahap

dan Abiyanto, 1990 : 90). Sementara tahun 1991 dipilih sebagai akhir dari

pembahasan karena pada tahun tersebut telah ditandatangani Perjanjian Paris

yaitu perjanjian perdamaian yang mengakhiri konflik politik di Kamboja dan

membawa Kamboja menjadi sebuah negara yang berada di bawah pengawasan

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) (Nasution et al., 2002 : 69).

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, terdapat satu permasalahan

utama yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini, permasalahan tersebut yaitu “Bagaimana keterlibatan pihak asing yaitu Uni Soviet dan RRC terhadap masalah pendudukan Vietnam di Kamboja tahun 1978-1991?”. Sementara untuk membatasi kajian penelitian agar menjadi lebih fokus, maka

peneliti mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus sebagai rumusan masalah

yang akan dibahas, di antaranya adalah :

1. Apakah yang melatarbelakangi Vietnam menduduki Kamboja tahun

1978-1991?

2. Bagaimana peran Uni Soviet dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja

(13)

3. Bagaimanakah peran RRC dalam pendudukan Vietnam di Kamboja tahun

1978-1991?

4. Bagaimanakah dampak pendudukan Vietnam terhadap Kamboja tahun

1978-1991?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang

hendak dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan latarbelakang Vietnam menduduki Kamboja tahun

1978-1991.

2. Menjelaskan peran Uni Soviet dalam pendudukan Vietnam di Kamboja

tahun 1978-1991.

3. Menjelaskan peran RRC dalam pendudukan Vietnam di Kamboja tahun

1978-1991.

4. Menganalisis dampak pendudukan Vietnam terhadap Kamboja tahun

1978-1991.

1.4. Metode Penelitian

Dalam melakukan proses penelitian, peneliti menggunakan metode

penelitian sejarah atau metode historis yaitu suatu proses pengkajian,

penjelasan, dan penganalisaan secara kritis terhadap rekaman serta

peninggalan masa lampau (Sjamsuddin, 2007: 17-19). Adapun

langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah ini terbagi

menjadi empat tahap sebagaimana dijelaskan oleh Ismaun (2005: 48-50),

sebagai berikut :

1. Heuristik

2. Kritik

3. Interpretasi

4. Historiografi

Tahapan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah heuristik

(14)

mengumpulkan sumber-sumber relevan yang sekiranya berhubungan dengan

tema yang akan diteliti baik itu berupa sumber primer maupun sumber

sekunder.

Tahapan selanjutnya yaitu tahapan kedua dalam penelitian adalah kritik,

yaitu dengan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber sejarah yang

telah diperoleh. Pada tahapan kedua ini peneliti seharusnya melakukan kritik

ekstern dan intern terhadap sumber-sumber. Pada kritik intern peneliti

membandingkan antara sumber satu dengan sumber yang lainnya. hal ini

dilakukan untuk mendapatkan kredibilitas dari sumber, baik itu kredibilatas

dari latar belakang penelitinya maupun kredibilitas dari konten bahasan dalam

sumber. Namun, untuk kritik ekstern peneliti kiranya tidak menemukan jalan

untuk melakukan kritik ekstern tersebut dikarenakan sumber-sumber yang

didapat peneliti sudah dalam bentuk kajian teks tertulis yang telah mengalami

banyak interpretasi dari penelitinya dan bukan dokumen asli yang dikeluarkan

pihak-pihak terkait di tahun yang sejaman dengan yang dikaji. Untuk itu

peneliti hanya bisa melakukan kritik secara intern.

Pada tahap penelitian ketiga yaitu interpretasi, peneliti berusaha

memberikan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan

selama penelitian berlangsung. Kegiatan penafisran ini dilakukan dengan jalan

menafsirkan fakta dan data dengan konsep-konsep dan teori-teori yang telah

diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti juga melakukan pemberian makna

terhadap fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan, dan dihubungkan

satu sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi dan ditafsirkan selanjutnya

dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan proposal ini. Pada

tahap ini juga peneliti akan berusaha bersikap objektif terhadap fakta-fakta

yang didapat dari sumber dengan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak

manapun.

Adapun dalam tahapan penelitian yang terakhir yaitu historiografi,

peneliti akan berusaha merumuskan masalah apa yang akan dibahas dalam

merekonstruksi peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta yang di dapat dari

(15)

ke dalam suatu tulisan yang jelas dengan bahasa yang sederhana dan

menggunakan tata bahasa penelitian yang baik dan benar. Dalam penyusunan

penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan teknik studi literatur baik berupa

buku yang relevan dengan pembahasan yang akan peneliti angkat, sumber

internet dan artikel sebagai penunjang sumber yang didapat oleh peneliti,

maupun sumber dokumentasi berupa foto-foto yang berhubungan dengan

penelitian.

1.5. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan menambah pengetahuan tentang

pendudukan Kamboja oleh Vietnam pada tahun 1978-1991 beserta

keterlibatan dua negara berpengaruh yaitu Uni Soviet dan RRC dalam kisruh

yang terjadi antara Vietnam dan Kamboja.

Adapun secara khusus peneliti berharap dengan adanya tulisan ini dapat

bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya :

1. Bagi peneliti, dengan adanya tulisan ini semoga bisa memberikan

pengalaman berharga dalam melakukan penelitian sehingga dapat

menghasilkan sebuah karya ilmiah sebagai aplikasi dari materi-materi

perkuliahan yang telah didapat sebelumnya. Selain itu tulisan ini

diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi semua orang yang

ingin mengetahui bagian dari perjalanan sejarah Kamboja pada umumnya

dan khususnya bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik untuk

menulis tema yang sama dengan judul dan bahasan yang berbeda tentunya.

2. Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah, semoga tulisan ini dapat memperkaya

penelitian sejarah terutama tentang sejarah kawasan Asia Tenggara.

Sehingga nantinya dapat menimbulkan wawasan baru dan mengembangkan

sejarah kawasan tersebut.

3. Bagi para mahasiswa, semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi

salah satu tambahan sumber belajar yang memperluas wawasan tentang

(16)

1.6. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini peneliti akan menguraikan beberapa

pokok pikiran yang berkaitan dengan latar belakang penelitian yang

menguraikan mengenai kondisi politik Kamboja sebelum invasi Vietnam

tahun 1978. Adapun untuk membatasi permasalahan agar tidak terlalu

melebar maka peneliti mencantumkan rumusan dan batasan masalah sehingga

penelitian skripsi ini dapat dikaji secara lebih khusus. Pada bab I ini juga

dimuat tentang metode dan teknik penelitian serta struktur organisasi skripsi

yang akan menjadi kerangka dan pedoman penelitian skripsi.

Bab II Tinjauan Pustaka, bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai

literatur-literatur berupa sumber buku dan sumber-sumber lainnya yang

digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan dan berkaitan dengan judul

yang diangkat. Dalam bab ini dijeaskan pula tentang beberapa kajian dan

penelitian terdahulu mengenai invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978.

Bab III Metode Penelitian, pada bab ini peneliti akan membahas

langkah-langkah metode dan teknik penelitian yang peneliti gunakan dalam

mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara

penelitiannya. Metode yang digunakan terutama adalah metode historis.

Penelitian historis (historical research) adalah suatu usaha untuk menggali

fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa lampau.

Didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses

metodologi penelitian dalam penelitian sejarah, Selain itu juga menggunakan

teknik studi literatur.

Bab IV Peran Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Invasi dan

Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991. Bab ini merupakan isi utama

dari penelitian. Peneliti akan menguraikan permasalahan-permasalahan yang

merupakan uraian penjelasan dan jawaban terhadap aspek-aspek dan

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Permasalahan

tersebut mencakup faktor-faktor penyebab invasi Vietnam ke Kamboja,

(17)

Kamboja serta dampak invasi Vietnam bagi Kamboja dari tahun 1978 sampai

tahun 1991.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, dalam bab ini akan dikemukakan

kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti terhadap

masalah-masalah secara keseluruhan. Hasil temuan akhir ini merupakan pandangan

dan interpretasi peneliti tentang inti dari pembahasan penelitian. Dalam bab

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan

dalam mengkaji permasalahan dalam skripsi yang berjudul “Keterlibatan Uni

Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991”. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa

lampau (Gottschalk, 2006: 39). Di dalamnya termasuk proses menggali sumber,

memberikan penilaian, mengartikan, serta menafsirkan fakta dari masa lampau

untuk kemudian dapat dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan mengenai

peristiwa tersebut. Sementara menurut Gilbert J. Carraghan dijelaskan bahwa

metode historis atau metode sejarah merupakan seperangkat aturan-aturan dan

prinsip-prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah

secara efektif, menilainya secara kritis, dan menyajikan sintesa dari hasil-hasil

yangdipakai dalambentuk tertulis.

Adapun menurut Ismaun (2005: 34), metode historis terdiri atas empat

langkah penting sebagai berikut :

1. Heuristik, yaitu pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan

(Ismaun, 2005: 49). Secara sederhana, sumber-sumber sejarah itu dapat

berupa: sumber benda, sumber tertulis dan sumber lisan. Secara lebih luas

lagi, sumber sejarah juga dapat dibeda-bedakan ke dalam sumber resmi

formal dan informal. Selain itu, dapat diklasifikasikan dalam sumber

primer dan sekunder.

2. Kritik, yaitu suatu usaha menilai sumber-sumber sejarah (Ismaun, 2005:

50). Semua sumber dipilih melalui kritik eksternal dan internal sehingga

diperoleh fakta-fakta yang susuai dengan permasalahan penelitian. Dalam

tahap kritik sumber terdapat dua macam, yaitu kritik ekternal dan internal.

3. Interpretasi, yaitu sebagai usaha memahami dan mencari hubungan antar

fakta sejarah sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan rasional. Satu

(19)

4. Historiografi, yaitu proses penyusunan hasil penelitian yang telah

diperoleh sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk skripsi,

sehingga dihasilkan suatu tulisan yang logis dan sistematis, dengan

demikian akan diperoleh suatu karya ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selanjutnya, peneliti membagi langkah-langkah penelitian tersebut

kedalam tiga pembahasan yaitu pembahasan mengenai persiapan penelitian,

pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian.

3.1 Persiapan Penelitian

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Penentuan dan pengajuan topik penelitian merupakan kegiatan yang

penting dan harus pertama kali dalam penelitian karya ilmiah. Awal ketertarikan

peneliti untuk mengkaji masalah invasi Vietnam ke Kamboja bermula dari

ketidaksengajaan peneliti ketika menonton sebuah tayangan televisi yang sedang

membahas tema tentang sejarah kekuasaan rezim Khmer Merah di Kamboja.

Dalam tayangan yang berdurasi 30 menit tersebut dibahas pula mengenai akhir

dari kekuasaan rezim Khmer Merah di Kamboja yaitu ketika Vietnam melakukan

serangan militer atau yang disebut oleh pembawa acara tersebut dengan invasi

Vietnam ke Kamboja pada akhir tahun 1978.

Dari tayangan televisi itulah peneliti kemudian merasa tertarik untuk

mengkaji lebih dalam lagi masalah invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978.

Ketertarikan peneliti pada peristiwa invasi tersebut pada awalnya berangkat dari

sebuah pertnyaan yaitu, mengapa Vietnam melakukan invasi ke Kamboja padahal

sepengetahuan peneliti pada saat itu Kamboja dan Vietnam memiliki ideologi

yang sama yaitu komunis. Dari sedikit rasa penasaran tersebut kemudian peneliti

mulai mencari dan membaca berbagai literatur mengenai sejarah Asia Tenggara,

khususnya yang berhubungan dengan invasi Vietnam ke Kamboja.

Dari hasil pencarian sumber literatur tersebut peneliti kemudian

menemukan beberapa fakta lain seputar peristiwa invasi tersebut, hal inilah yang

(20)

tema invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978. Setelah peneliti merasa yakin untuk

menulis skripsi dengan tema tersebut di atas, peneliti kemudian mencoba

mengajukan proposal penelitian dengan judul “Invasi Vietnam ke Kamboja Tahun 1978” ke pihak TPPS. Pengajuan judul skripsi ke-TPPS dilakukan peneliti pada akhir awal Maret 2012 , yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan

proposal penelitian.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah peneliti melakukan pengajuan Judul ke TPPS, kemudian peneliti

menyusun proposal penelitian. Yang terdiri dari :

1. Judul

2. Latar Belakang Penelitian

3. Rumusan Masalah

4. Tujuan Penelitian

5. Manfaat Penelitian

6. Metode Penelitian

7. Kajian Pustaka

8. Struktur Organisasi Skripsi

9. Daftar Pustaka

Setelah proposal disetujui oleh TPPS, peneliti akhirnya diizinkan untuk

melakukan seminar proposal skripsi yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2012

di Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah, lantai 4 Gedung FPIPS, Universitas

Pendidikan Indonesia.

Hasil dari seminar proposal skripsi tersebut di antaranya adalah perubahan

judul yang semula “Invasi Vietnam ke Kamboja Tahun 1978” menjadi Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991”. Penggantian judul ini dilakukan semata-mata agar

permasalahan dalam penelitian skripsi ini sedikit lebih luas karena selain invasi

militer yang dilakukan Vietnam ke Kamboja skripsi ini juga akan membahas

mengenai hubungan politik luar negeri Kamboja beserta keterlibatan pihak asing

(21)

merta latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitianpun ikut

berubah menjadi lebih spesifik dan sesuai dengan judul yang peneliti. Perubahan

tersebut harus dilakukan agar sesuai dan memudahkan peneliti dalam penelitian

skripsi ke depannya.

3.1.3 Proses Bimbingan

Bimbingan merupakan proses konsultasi dalam penelitian skripsi yang

dilaksanakan dengan dua orang dosen pembimbing yang memiliki kompetensi

sesuai dengan tema permasalahan yang dikaji. Dalam hal ini, kompetensi yang

dimiliki oleh kedua dosen pembimbing itu adalah kajian dalam sejarah Asia

Tenggara. Berdasarkan surat penunjukkan pembimbing skripsi yang telah

dikeluarkan oleh Tim Pertimbangan Penelitian Skripsi (TPPS), dalam penyusunan

skripsi ini peneliti dibimbing oleh Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si sebagai

pembimbing I dan Wawan Darmawan, S.Pd., M. Hum. sebagai pembimbing II.

Kosultasi merupakan proses yang harus dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan

masukan-masukan yang sangat membantu dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

Konsultasi dilakukan oleh peneliti dengan dosen pembimbing setelah sebelumnya

menghubungi masing-masing dosen pembimbing dan kemudian membuat jadwal

pertemuan.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Heuristik yaitu mencari, menemukan, dan mengumpulkan data dan fakta

dari berbagai sumber baik itu berupa buku-buku maupun artikel mengenai invasi

Vietnam ke Kamboja tahun 1978-1991. Heuristik (Heuristics) atau dalam bahasa

Jerman Quellenkunde, sedangkan dalam bahasa Yunani disebut Heurishein yang

berarti memperoleh. Heuristik merupakan suatu kegiatan mencari sumber-sumber

untuk mendapatkan data-data atau materi sejarah, atau evidensi sejarah yang

berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti (Sjamsuddin,

2007:86). Sedangkan menurut Renier yang dikutip Abdurahman (2007:64)

(22)

karena itu, heuristik tidak mempunyai peraturan-peraturan umum. Namun,

heuristik sering kali merupakan suatu keterampilan dalam menemukan,

menangani dan merinci bibliografi atau mengklasifikasi dan merawat

catatan-catatan.

Dalam kegiatan pencarian serta pengumpulan sumber-sumber mengenai

invasi Vietnam ke Kamboja yang peneliti kumpulkan merupakan sumber tulisan

baik sumber primer maupun sumber sekunder. Adapun sumber-sumber tersebut

kebanyakan berupa buku, diperoleh di toko-toko buku dan perpustakaan. Peneliti

mendatangi berbagai toko buku yang ada di Bandung seperti toko buku Palasari,

toko buku di Jalan Dewi Sartika, toko buku Gramedia, Toko Buku Toga Mas dan

lain-lain. Selain itu peneliti mengunjungi berbagai perpustakaan seperti

Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Perpustakaan Museum

Konferensi Asia Afrika Bandung, Perpustakaan Dinas Sejarah Militer Angkatan

Darat Bandung, Perpustakaan Batoe Api Bndung, Perpustakaan Daerah Bandung.

Adapun bermacam-macam sumber yang diperoleh dan relevan dengan penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Di Toko Buku Palasari Bandung, diperoleh sumber yang mengkaji mengenai

keadaan Vietnam sebelum melakukan invasi ke Kamboja di antaranya adalah

buku yang berjudul Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya

Terhadap Perkembangan Politik di Asia Tenggara yang ditulis oleh Sadirman

AM.

2. Perpusatakaan Konferensi Asia Afrika (KAA). Di perpustakaan tersebut

diperoleh buku yang membahas mengenai peran Uni Soviet dan RRC dalam

pendudukan Vietnam di Kamboja. Buku tersebut salahsatunya adalah buku

yang berjudul War and Haope : The Case For Cambodia karya Norodom

Sihanouk (1980). Selain sumber yang berbentuk buku, di Perpustakaan KAA

ini juga ditemukan sumber-sumber dokumentasi berupa artikel-artikel dalam

koran-koran terbitan tahun 1980-1991 seperti artikel yang berjudul RRC Akan

Terus Dukung Komunis di ASEAN dalam Harian Pikiran Rakyat (1980),

artikel yang berjudul Uni Soviet Ingin Dialog dengan ASEAN dalam harian

(23)

mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang peneliti

angkat khususnya mengenai keadaan Kamboja sebelum Vietnam melakukan

Invasi dan pendudukan wilayah ke Kamboja.

3. Perpustakaan Batoe Api Jatinangor. Di perpustakaan tersebut ditemukan

buku-buku yang diperlukan peneliti dalam menjelaskan faktor-faktor yang melatar

belakangi Vietnam melakukan invasi dan pendudukan ke wilayah Kamboja.

selain itu, sama halnya dengan di perpustakaan KAA di perpustakaan Batoe

Api juga didapatkan sumber-sumber dokumentasi berupa artikel-artikel dalam

koran dan majalah yang membantu dalam menemukan fakta lain dari

tokoh-tokoh yang terlibat dalam konflik Vietnam-Kamboja seperti Pol Pot, Hun Sen

dan lain-lain. Artikel dalam majalah tersebut tersebut di antaranya berjudul

Hun Sen : Penghianat atau Penyelamat? Dalam majalah Matra (1997), artikel

yang berjudul Misteri Pol Pot atau Saloth Sar dalam majalah Tempo (1992),

dan artikel-artikel lainnya.

4. Perpustakaan Center for Srtategic and International Studies (CSIS) Jakarta.

Di perpustakaan ini diperoleh buku-buku yang membahas mengenai dampak

dari invasi dan pendudukan Vietnam terhadap keadaan sosial politik di

Kamboja. Selain itu, di perpustakaan tersebut juga ditemukan buku-buku yang

membahas mengenai proses perdamaian dari konflik Vietnam-Kamboja, salah

satunya adalah buku yang berjudul Konflik Damai Kampuchea Karya Muchtar

E. Harahap dan M. Abyanto (1990). Selain buku, di perpustakaan CSIS ini

peneliti juga mendapatkan dokumen-dokumen berupa koran yang diterbitkan

antara tahun 1970 sampai 1990an. Koran-koran tersebut sangat membantu

peneliti dalam menjelaskan lebih dalam mengenai konflik-konflik yang terjadi

antara Vietnam dan Kamboja sehingga berakhir pada penyerangan mileter

Vietnam ke Kamboja.

Semua sumber literatur yang diperoleh, sumber tersebut ada yang

berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia. Buku-buku yang ditulis dalam bahasa

Inggris, terlebih dahulu diterjemaahkan ke dalam Bahasa Indonesia agar lebih

mudah dalam memahami isinya. Setelah sumber tersebut diterjemahkan, peneliti

(24)

pemahaman yang lebih jelas. Pemahaman terhadap sumber-sumber akan

membantu dalam mengkaji permasalahan dalam skripsi ini sehingga diperoleh

data yang optimal dan menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik dan benar.

3.2.2 Kritik Sumber

Tahap kedua setelah peneliti mendapatkan sumber-sumber yang dianggap

relevan dengan penelitian yang dikaji, adalah tahap kritik sumber. Kritik sumber

atau yang biasa disebut verifikasi sumber merupakan tahap kedua yang dilakukan

oleh peneliti setelah peneliti mendapatkan sumber-sumber pada tahap heuristik.

Kritik sumber sangat penting dilakukan karena sangat erat hubungannya dengan

dengan tujuan sejarawan mencari kebenaran (Sjamsuddin, 2007: 131).

Sjamsuddin (2007:105) menambahkan bahwa “Fungsi kritik sumber bagi

sejarawan erat kaitannya untuk mencari kebenaran”. Pada tahap ini sejarawan

dihadapkan pada benar dan salah, kemungkinan dan keraguan. Seperti yang

dijelaskan sebelumnya bahwa kritik sumber dikelompokkan dalam dua bagian

yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal menitikberatkan pada

aspek-aspek luar sumber sejarah sedangkan kritik internal lebih menekankan pada

isi (content) dari sumber sejarah. Aspek eksternal bertujuan untuk menilai

otentisitas dan integritas sumber. Aspek-aspek luar tersebut bisa diuji dengan

pertanyaan-pertanyaan seperti: kapan sumber itu dibuat? dimana sumber itu

dibuat? siapa yang membuat? dari bahan apa sumber itu dibuat? dan apakah

sumber itu dalam bentuk asli? (Abdurahman, 2007: 68-69). Adapun kritik

eksternal dan kritik internal terhadap sumber yang peneliti dapatkan akan

dipaparkan sebagai berikut :

3.2.2.1 Kritik Eksternal

Kritik eksternal merupakan upaya melakukan verifikasi atau pengujian

terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007: 132). Kritik

eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan sumber-sumber sejarah dijadikan

bahan penunjang dalam penelitian skripsi ini dari aspek luarnya sebelum melihat

isi dari sumber tersebut. Kritik eksternal juga dilakukan untuk meminimalisasi

(25)

Peneliti menyadari bahwa sumber yang peneliti temukan merupakan

sumber sekunder, karena untuk mendapatkan sumber primer berupa

dokumen-dokumen asli mengenai invasi Vietnam ke Kamboja pada tahun 1978-1991

peneliti merasa sangat kesulitan. Oleh sebab itu sumber yang kemudian peneliti

gunakan hanyalah sumber sekunder berupa buku yang berkaitan dengan invasi

Vietnam ke Kamboja tahun 1978-1991 dan peneliti dalam hal ini tidak melakukan

kritik eksternal terhadap sumber-sumber tersebut.

3.2.2.2. Kritik Internal

Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal. Kritik internal

bertujuan untuk menguji reliabilitas dan kredibilitas sumber. Kritik ini

mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggung jawab dan

moralnya. Isinya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian di dalam

sumber dengan kesaksian-kesaksian dari sumber lain. Untuk menguji kredibilitas

sumber (sejauh mana dapat dipercaya) diadakan penilaian intrinsik terhadap

sumber dengan mempersoalkan hal-hal tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan Sjamsuddin (2007 : 143) bahwa “Kritik internal merupakan

penilaian terhadap aspek “dalam”, yaitu isi dari sumber sejarah setelah

sebelumnya disaring melalui kritik eksternal.

Berhubungan dengan tahap kritik atau verifikasi sumber ini, peneliti

dalam berusaha untuk menyaring dan mengkritisi semua sumber-sumber yang

telah didapatkan pada proses heuristik. Sebagai contoh peneliti melakukan

perbandingan isi dari buku Vietnam, Kamboja dan Laos Dalam Dasawarsa

1980-an y1980-ang ditulis oleh Bad1980-an Peneliti1980-an d1980-an Pengemb1980-ang1980-an Departemen Luar

Negeri Indonesia tahun 1983 dan buku Pasang Surut Hubungan Diplomatik

Indonesia Kamboja yang ditulis oleh Nazarudin Nasution tahun 2002. Penulis

dari kedua buku tersebut sepakat bahwa invasi dan pendudukan Vietnam ke

Kamboja pada akhir tahun 1978 diawali dengan peristiwa penyerangan pihak

Khmer Merah terhadap wilayah-wilayah perbatasan Vietnam.

Badan Penelitan dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia

menjelaskan bahwa invasi yang dilakukan Vietnam terhadap Kamboja merupakan

(26)

Merah. Khmer Merah sebagai penguasa di Kamboja bersikap arogan dan tidak

bersahabat dengan menyerang daerah perbatasan Vietnam. Namun di balik alasan

tersebut Vietnam sebenarnya memiliki maksud dan tujuan tersendiri, dengan

didukung Uni Soviet Vietnam berusaha menguasai wilayah Kamboja dan

mewujudkan cita-cita lama yaitu membentuk negara Indochina dengan Vietnam

sebagai pemimpinnya (Badan Penelitan dan Pengembangan Departemen Luar

Negeri Indonesia, 1983 : 40-41)

Senada dengan Badan Penelitan dan Pengembangan Departemen Luar

Negeri Indonesia, Nazarudin Nasution et al., (2002 :96) menjelaskan bahwa pada

dasarnya tujuan Vietnam melakukan invasi ke Kamboja sebenarnya dipengaruhi

oleh tujuan lama yaitu warisan cita-cita Ho Chi Minh untuk mewujudkan negara

Indochina di bawah kekuasaan Vietnam. Namun, Vietnam beralasan bahwa

penyerangan militer yang dilakukan ke Kamboja pada akhir tahun 1978 tersebut

merupakan bentuk pembalasan atas sikap Kamboja yang semenah-menah

terhadap Vietnam. Kedua peneliti di buku ini juga sepakat bahwa Uni Soviet

terlibat dalam invasi yang dilakukan Vietnam ke Kamboja.

3.2.3 Penafsiran Sumber (Interpretasi)

Interpretasi merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan setelah

dilakukan kritik sumber. Interpretasi adalah kegiatan menafsirkan fakta-fakta yang

sudah diperoleh melalui cara mengolah fakta yang telah dikritisi dengan merujuk

beberapa referensi yang mendukung penelitian. Interpretasi perlu dilakukan agar

data atau fakta yang telah dikumpulkan sebelumnya dapat digunakan sebagai

bahan penulisan skripsi. Sjamsuddin (2007: 158-159) menjelaskan disadari atau

tidak para sejarawan berpegang pada pada salah satu atau kombinasi beberapa

filsafat sejarah tertentu yang menjadi dasar penafsirannya.

Dalam melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang ditemukan,

peneliti menggunakan pemikiran deterministik. Filsafat sejarah determenistik

menolak semua penyebab yang berdasarkan kebebasan manusia dalam

menentukan dan mengambil keputusan sendiri dan menjadikan manusia semacam

(27)

Tenaga-tenaga yang berada di luar diri manusia berasal dari dunia fisik seperti

faktor geografis, faktor etnologi, faktor dalam lingkungan budaya manusia seperti

sistem ekonomi dan sosial (Romein dan Lucey yang dikutip oleh Sjamsuddin,

2007: 163). Filsafat deterministik digunakan karena semua peristiwa yang dibahas

dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh faktor dari luar individu manusia, yaitu

kondisi sosial dan politik yang menyebabkan manusia mengambil kebijakan dan

keputusan sejarah.

Di antara bentuk-bentuk penafsiran deterministik, peneliti memilih untuk

menggunakan penafsiran sintesis. Sjamsuddin (2007: 170), menjelaskan bahwa

dalam penafsiran sintesis tidak ada sebab tunggal dalam suatu peristiwa dalam

sejarah. Perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan oleh beberapa faktor dan

tenaga secara bersamaan dan menjadikan manusia sebagai pemeran utamanya.

Pemilihan penafsiran sintesis dilakukan karena peristiwa invasi Vietnam ke

Kamboja tahun 1978-1991 tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong seperti

terjadinya perubahan sistem pemerintahan Kamboja dari demokrasi di bawah

pimpnan Lon Nol ke pemerintahan komunis di bawah pimpinan Pol Pot pada

tahun 1975. Invasi Vietnam ke Kamboja di akhir tahun 1978 yang diteruskan

dengan pendudukan terhadap wilayah Kamboja merupakan dampak dari

pergolakan politik internal pemerintah Khmer Merah yang pada saat itu sedang

berkuasa di Kamboja. Pergolakan politik tersebut telah memancing datangnya

pengaruh-pengaruh dari negara-negara luar termasuk Vietnam untuk ikut campur

dalam masalah internal Kamboja.

Dalam melakukan interpretasi, peneliti menggunakan pendekatan

interdisipliner. Pendekatan ini merupakan pendekatan dalam ilmu sejarah dengan

menggunakan bantuan dari berbagai disiplin ilmu lain. Dalam pendekatan

interdisipliner ini, peneliti menggunakan ilmu bantu berupa ilmu politik dan

sosiologi.

Ilmu politik yang peneliti gunakan antara lain konsep perang, konsep poltik

luar negeri, serta konsep ideologi komunis. Adapun dari ilmu sosiologi peneliti

menggunakan teori konflik dari Ralf Dahrendorf. Konsep perang digunakan untuk

(28)

luar negeri dan konsep ideologi komunis peneliti gunakan untuk menganalisis

kepentingan apa yang sebenarnya mendorong Uni Soviet dan RRC ikut terlibat

dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991. Adapun teori

konflik digunakan untuk menganalisis gesekan-gesekan yang terjadi di dalam

masyarakat Kamboja yang terjadi sebelum invasi Vietnam terjadi.

3.2.4 Historiografi

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan

melaporkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk tertulis setelah melalui tahap

interpretasi fakta. Pada tahap ini seluruh daya pikiran dikerahkan bukan saja

keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan. Namun

yang paling utama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analitis sehingga

menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitian dan penemuan dalam

suatu penelitian utuh yang disebut dengan historiografi.

Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa

yang terjadi pada waktu yang telah lalu (Ismaun, 2005: 28). Dengan kata lain,

pendekatan historiografi merupakan penelitian yang dilakukan setelah selesai

melakukan analisis dan penafsiran terhadap data dan fakta sejarah. Dalam

historiografi peneliti menceritakan hal-hal yang didapat disertai dengan

penafsiran-penafsirannya sehingga hasil dari historiografi berupa rekonstruksi dari

peristiwa sejarah. Peneliti dalam hal ini bebas menentukan sendiri cara menulis

sehingga menghasilkan karya mandiri yang menjadi tanggung jawabnya. Namun

dalam kebebasanya tersebut peneliti tetap harus memperhatikan

ketentuan-ketentuan umum baik dalam penulisannya maupun dalam penafsiranya.

Ketentuan-ketentuan tersebut adalah penafsiran (Interpretasi), penjelasan

(Eksplanasi), dan penyajian (Ekspose, Darstellung) (Ismaun, 2005 : 157).

Pada tahapan historiografi ini peneliti diharapkan memiliki kemampuan

analitis dan kritis sehingga hasil tulisannya tidak hanya berupa karya tulis biasa,

tetapi menjadi skripsi yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah karya tulis

(29)

bahasa yang digunakan oleh sejarawan harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang

berlaku serta sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Dalam skripsi yang berjudul Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat

Cina dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991 ini, peneliti berusaha

menulis dan menyajikannya dengan mengikuti syarat dan ketentuan dari sebuah

karya tulis yang baik dan benar sesuai kaidah-kaidah yang berlaku di lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yaitu dengan mengacu pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah terbaru tahun 2012. Agar dapat dipertanggungjawabkan

dan bebas dari isu plagiarisme, penulisan skripsi ini juga dilengkapi dengan

sumber-sumber yang digunakan dalam penjelasan serta analisis yang ditulis oleh

peneliti. Sumber-sumber tersebut dicantumkan dengan memberikan kredit yang

jelas kepada sumber aslinya.

3.3 Laporan Hasil Penelitian

Langkah ini merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian yang dilakukan. Laporan penelitian dilakukan setelah peneliti menemukan sumber-sumber, menganalisisnya, dan menafsirkannya pada tahap interpretasi. Fakta-fakta sejarah tersebut disajikan menjadi satu kesatuan tulisan kemudian disusun dalam

historiografi (penulisan sejarah). Dalam tahap ini peneliti harus mengerahkan

segala daya pikir dan kemampuan untuk menuangkan segala hal yang ada dalam

penelitian sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan yang memiliki standar

mutu dan menjaga kebenaran sejarahnya. Seperti yang diungkapkan oleh

Sjamsuddin (1996: 153) yaitu:

Penulis mengerahkan seluruh daya pikirannya, bukan saja keterampulan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan tetapi yang terutama penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisis yang pada akhirnya menghasilkan sebuah sintesa dari seluruh hasil penelitian.

Penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh menjadi satu kesatuan

tulisan sejarah yang utuh, selanjutnya dituangkan dalam sebuah laporan hasil

penelitian dan ditulis dalam bentuk skripsi. Skripsi ini ditulis dengan jelas dalam

gaya bahasa yang sederhana, ilmiah, dan menggunakan tata bahasa yang baik dan

(30)

Disempurnakan. Laporan hasil penelitian ini disusun untuk kebutuhan studi akademis tingkat sarjana pada Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, sehingga

struktur organisasi skripsi yang digunakan sesuai dengan buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah yang dikeluarkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI). Adapun struktur organisasi skripsi ini dibagi ke dalam lima bab sebagai

berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang memuat penjelasan

mengapa masalah yang diteliti muncul dan penting mengenai alasan atau

ketertarikan peneliti memilih permasalahan itu diangkat ataupun yang selama ini

menjadi keresahan bagi peneliti. Pada bab ini juga berisi perumusan masalah yang

disajikan dalam bentuk pertanyaan untuk mempermudah peneliti mengkaji dan

mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, penjelasan judul, metode penelitian

serta struktur organisasi skripsi. Adapun yang menjadi uraian dari bab I ini yakni ;

Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Memaparkan berbagai sumber literatur yang peneliti anggap memiliki

keterkaitan dan relevan dengan masalah yang dikaji. Didukung dengan sumber

tertulis seperti buku dan dokumen yang relevan. Dalam kajian pustaka ini, peneliti

membandingkan, mengkontraskan dan memposisikan kedudukan masing-masing

penelitian yang dikaji kemudian dihubungkan dengan masalah yang sedang

diteliti. Hal ini dimaksudkan agar adanya keterkaitan antara permasalahan di

lapangan dengan buku-buku atau secara teoritis, agar keduanya bisa saling

mendukung, dimana dari teori yang sedang dikaji dengan permasalahan yang

diteliti bisa berkaitan. Sedangkan fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai

landasan teoritik dalam analisis temuan.

3. Bab III Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berisi tentang tahap-tahap, langkah-langkah, metode

(31)

interpretasi, dan historiografi. Semua prosedur dalam penelitian akan dibahas pada

bab ini. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah peneliti dalam

melakukan penelitian ini seperti tahap perencanaan, pengajuan judul penelitian,

persiapan penelitian, proses bimbingan dan tahap pelaksanaan penelitian. Dalam

bab ini juga peneliti mengungkapkan dan melaporkan pengalaman selama

melaksanakan penelitian.

4. Bab IV Peranan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Masalah

Vietnam-Kamboja Tahun 1978-1991

Pembahasan merupakan isi utama dari tulisan karya ilmiah ini mengenai

permasalahan-permasalahan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah.

Selain itu terdapat penjelasan judul, memaparkan dengan rinci mengenai

hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan memaparkannya dalam bab ini. Selain

itu pada dasarnya bab IV ini merupakan hasil pengolahan dan analisis terhadap

fakta-fakta yang telah ditemukan dan diperoleh selama penelitian berlangsung.

Dan pada bab IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitiannya dengan

bahasanya sendiri.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Sebagai Bab terakhir yakni menjelaskan kesimpulan yang merupakan

jawaban dan analisis peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan yang

merupakan hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan pandangan serta

interpretasi peneliti mengenai inti dari bab IV yakni mengenai pembahasan. Selain

itu dalam bab V disajikan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis dan temuan,

hasilnya disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian.

Pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan yang

didapatkan setelah mengkaji permasalahan yang telah diajukan sebelumnya. Pada

bab V ini laporan yang dibuat dan dilampirkan bisa berbentuk uraian padat atau

dengan cara butir demi butir, akan tetapi akan lebih baik jika bentuk yang

disajikan adalah dengan uraian padat daripada dalam butir demi butir. Dalam bab

ini pula biasanya peneliti mengharap saran dan kritik pembaca atas penelitian

yang telah dilakuakan sebagai bahan masukan agar penelitian yang akan datang

(32)

pengantar, abstrak, daftar pustaka serta lampiran-lampiran. Semua hal tersebut

disajikan dalam satu laporan utuh yang kemudian disebut sebagai skripsi dengan

judul “Keterlibatan Uni Soviet dan RRC Dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja

(33)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja

1978-BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi yang berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991”. Kesimpulan tersebut merujuk pada jawaban atas

permasalahan penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti di dalam bab

sebelumnya. Terdapat empat hal yang disimpulkan berdasarkan permasalahan

yang dibahas, yaitu:

Pertama, invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja merupakan puncak

dari konflik berkepanjangan yang terjadi di antara kedua negara tersebut. Konflik

ini dilatarbelakangi oleh berbagai hal, antara lain faktor kesenjangan sosial yang

terjadi di dalam masyarakat kamboja. Masyarakat Kamboja membenci

orang-orang Vietnam yang tinggal di Kamboja karena di orang-orang-orang-orang Vietnam lebih

dominan menguasi tanah Kamboja dibanding masyarakat pribuminya sendiri.

Masalah perbatasan kedua negara yang dianggap tidak jelas juga menjadi pemicu

konflik Vietnam dan Kamboja terutama saat Kamboja berada di bawah kekuasaan

Khmer Merah. Khmer Merah berusaha merebut kembali wilayah-wilayah

perbatasan yang dahulu berhasil diambil dan dikuasai oleh Vietnam. Konflik

perbatasan ini kemudian meluas menjadi konflik bersenjata yang melibatkan

pasukan militer kedua belah pihak. Selain itu, kecurigaan Kamboja terhadap

pergerakan Vietnam yang ingin menarik Kamboja ke dalam penyatuan Indocina

di bawah kekuasaan Vietnam juga telah memperburuk hubungan Vietnam dan

Kamboja.

Kedua, keterlibatan Uni Soviet dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke

Kamboja disebabkan oleh adanya konflik kepentingan antara Uni Soviet dan RRC

di kawasan Asia Tenggara. Perbedaan ideologi komunis Uni Soviet dan RRC

(34)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja 1978-pengaruhnya ke negara-negara lain termasuk Vietnam dan Kamboja. Vietnam

dianggap penting bagi Uni Soviet untuk menetralisir pengaruh RRC di Indocina.

Dengan menjalin kerjasama dengan Vietnam, Uni Soviet berusaha memperoleh

fasilitas bagi angkatan lautnya di Cam Ranh Bay dalam rangka mendukung

peranan armadanya di Laut Cina Selatan. Bantuan ekonomi dan militer yang

diberikan Uni Soviet kepada Vietnam dalam usahanya menginvasi dan menduduki

Kamboja juga tidak terlepas dari upayanya melumpuhkan RRC yang pada saat itu

menjadi sekutu bagi Kamboja. Selain itu, sikap pemerintahan Kamboja pada masa

awal kekuasaan Khmer Merah tahun 1975 yang menyerang kedutaan Uni Soviet

dan mengusir semua personil kedutaanyanya dari Kamboja, telah memancing

pemerintah Uni Soviet untuk melakukan tindakan balasan.

Ketiga, keterlibatan RRC dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke

Kamboja juga tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan dalam strategi global

RRC dalam membendung pengaruh Uni Soviet di Asia Tenggara khususnya

Indocina. Setelah RRC tersingkirkan oleh Uni Soviet dalam usaha menanamkan

pengaruhnya di Vietnam, RRC menjalin hubungan baik dengan Kamboja dan

menjadi sekutu dari Pemerintah Democratic Kampuchea (DK). Dalam

menghadapi invasi Vietnam ke Kamboja dengan dukungan Uni Soviet yang

diikuti pendirian pemerintahan baru di Kamboja atas pengaruh Vietnam, RRC

berusaha memberikan bantuan berupa bantuan ekonomi serta militer bagi pihak

Kamboja yang anti terhadap Vietnam dalam melawan dan menyingkirkan militer

Vietnam dari Kamboja.

Selain itu, RRC secara aktif melakukan perlawanan terhadap Vietnam dan

Uni Soviet di meja perundingan baik perundingan di tingkat regional „ASEAN‟

maupun di tingkat internasional „PBB‟ agar Vietnam meninggalkan Kamboja.

Pada tahun 1979 ketika Vietnam menggulingkan pemerintahan lama Kamboja dan

menggantinya dengan pemerintahan baru di bawah pengaruhnya, RRC juga

melakukan serangan balasan kepada Vietnam dengan menyerang wilayah-wilayah

perbatasan Vietnam di sebelah utara sebagai tindakan balasan atas keberanian

(35)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja 1978-memberikan bantuannya kepada gerilyawan Khmer Merah dan melakukan

berbagai tekanan terhadap Vietnam agar segera meninggalkan Kamboja.

Keempat, akibat invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja, kondisi

umum di dalam negeri Kamboja menjadi tak menentu. Hal tersebut disebabkan

oleh kelangkaan infrastruktur akibat perang yang terjadi antara Vietnam dan

Kamboja sebelumnya. Selain itu, adanya tekanan-tekanan yang dilakukan oleh

RRC dan pihak Khmer Merah terhadap pemerintahan Kamboja yang baru di

bawah pengaruh Vietnam telah menjadikan Kamboja sebagai negara yang jauh

tidak aman dan nyaman sebagai sebuah negara yang merdeka. Pemberontakan

yang dilakukan gerilyawan Khmer Merah dan kelompok-kelompok lain yang

menentang pemerintahan baru Kamboja di bawah pengaruh Vietnam telah

menimbulkan pertempuran-pertempuran militer yang tidak kunjung berhenti di

wilayah Kamboja antara tahun 1979-1980an. Hal itu pun tentu saja merugikan

bagi masyarakat sipil Kamboja yang tidak jarang ikut menjadi korban dalam

pertempuran tersebut. Akibatnya, jumlah pengungsi dari warga sipil Kamboja

semakin meningkat dari waktu ke waktu. Banyaknya jumlah pengungsi dari

Kamboja pada akhirnya menimbulkan masalah sosial baru yang harus secepatnya

diselesaikan.

5.2. Saran

Skripsi yang berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina

dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991” ini diharapkan bisa

memberikan kontribusi yang berarti bagi beberapa pihak antara lain sebagai

berikut :

1. Bagi Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Bagi lembaga pendidikan kajian dalam skripsi ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan materi khususnya pada tingkat Sekolah Menengah

Atas, karena penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan dari

(36)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja 1978-yang meliputi SK : Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang

Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir, dan KD : Menganalisis

Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi Indonesia di Tengah Perubahan.

Semoga, dengan adanya penelitian ini siswa di lingkungan Sekolah Menengah

Atas (SMA) mampu memperluas wawasannya untuk mendalami sejarah

bangsa lain.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Kajian pustaka yang digunakan dalam menyusun skripsi ini salah satunya

adalah dengan mengkaji penelitian terdahulu berupa skripsi-skripsi lain yang

memiliki sedikit kesamaan dalam tema yang diangkat. Oleh sebab itu, skripsi

ini pun penting untuk peneliti selanjutnya dalam menulis tentang sejarah

kawasan Asia Tenggara khususnya Indocina.

3. Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI), skripsi ini diharpkan dapat memperkaya tulisan mengenai sejarah Asia

Tenggara khususnya Indocina. Karena sejauh ini, skripsi yang meneliti tentang

sejarah Indocina masih jarang ditemukan di Jurusan Pendidikan Sejarah

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.

Chandler, D. (1996). A History of Cambodia. Colorado : Westview, Inc.

Danusapotro, M. (1983). Vietnam dalam Perkembangan Astra-Jaya. Bandung : Binacipta.

Djatikoesoemo, G.P.H. (1956). Hukum Internasional Bagian Perang. Jakarta: Pemandangan.

Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Holsti, K.J. (1992). Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Binacipta.

Hall, D.G.E. (1999) . Sejarah Asia Tenggara. Surabaya : Usaha Nasional.

Harahap, M.E. dan Abiyanto, M. (1990). Konflik Damai Kampuchea. Jakarta : NSEAS dan FOGMA.

Huntington, S.P. (2009). Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jakarta: Qalam.

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Kahin, G.Mc.T. (1982). Kerajaan dan Politik Asia Tenggara. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia.

Kamarga, H. dan Siboro J. (2012). Isu-Isu Kontroversial dalam Sejarah Barat. Jakarta : Bee Media Indonesia.

Kartodirdjo, S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lee, O.H. (1961). Asia Menang di Dien Bien Phu. Djakarta : A-A.

(38)

Nasution, N. et al. (2002). Pasang Surut Hubungan Diplomatik Indonesia Kamboja. Phnom Penh: Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Nguyen, H. (1979). The Vietnam – Kampuchea Conflict (A Historical Record). Hanoi : Foreign Languages Publishing House.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2012). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Peuo, S. (1995). Cambodia After Cold War : the Search fo Scurity Continues. : Victoria : Centre of Southeast Asian Studies Monash University.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Publiser

Ritzer, G dan Goodman, D.J. (2008). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A.M. (1983). Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Politik di Asia Tenggara. Yogyakarta : Liberty.

Sihanouk, N. (1980). War and Hope : The Case For Cambodia. New York : Phenteon Books.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Stuart-Fox, M. (2003). A Short History of China and Southeast Asia ; Tribute, Trade and Influence. Crows Nest : Allen & Unwin.

Supardan, D. (2008). Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Susilo, B. et al. (1988). Prospek Penyelesaian Masalah Kampuchea dan Implikasinya terhadap Kestabilan Asia Tenggara Khususnya Indonesia. Surabaya : Universitas Airlangga.

Syam, F. (2007). Pemikiran Politik Barat : Sejarah, Pilsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: Bumi Aksara.

Trung, T.Q. (1990). Faksionalisme dan Kepemimpinan Kolektif di Vietnam. Jakarta : LP3ES.

Tully, J. (2005). A Short History of Cambodia From Empire to Survival. Crows Nest : Allen & Unwin.

(39)

Wanandi, J. (1989). The Cambodian Conflict. Jakarta : CSIS.

Publikasi Departemen :

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia. (1983). Vietnam, Kamboja dan Laos dalam Dasawarsa 1980-an. Jakarta: Deplu.

Dokumentasi :

Dokumentasi Perpustakaan Museum Konfrensi Asia Afrika. (1993). Kumpulan keliping masalah : ASEAN tahun 1978-1993. Bandung : Museum Konfrensi Asia Afrika.

Departemen Luar Negeri Indonesia. (1991). Laporan Delegasi Indonesia ke Sidang Bagian Kedua Konferensi Paris Mengenai Kamboja ; Paris 21-23 Oktober 1991. Jakarta: Deplu.

Sumber Jurnal :

Bekaert, J. (1981). “Kampuchea The Year of The Nasionalist”. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 16 halaman.

Tersedia :

http://www.jstor.org/stable/27908480 [3 Januari 2013]

Donell, J. C. (1980). “Vietnam in 1979 : Year of Calamity’. Asian Survey. XX, (1), 19-32.

Duiker, W. J. (1985). “Vietnam in 1984 : Between Ideology and Pragmatism”. Asian Survey. XXV, (1), 97-105.

Heder, S.P. (1979). “The Kampuchean – Vietnamese Conflict’. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 29 halaman.

Tersedia :

http://www.jstor.org/stable/27908374 [3 Januari 2013]

Kiernan, B. (1981). “Origins of Khmer Communism”. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 21 halaman.

Tersedia :

(40)

Leifer, M. (1980). “Kampuchea 1979 : From Dry Season to Dry Season”. Asian Survey. XXVIII, (1), 33-41.

Peang-Meth, A. (1990). “A Study of the Khmer People’s National and The Coalition Government of Democratic Kampuchea. Contemporary Southeast Asia. XII, (3), 173.

Kroef, J.M.Vander (1979). “Cambodia From Democratic Kampuchea to People Republic”. Asian Survey. XIX, (8), 731-750.

Zagoria. D.S. (1974). “ Mao;s Role in the Sino-Soviet Conflict”. Pacific Affairs.

XLVII, (2), 139-153.

Sumber Skripsi :

Widya, W.P. (2008). Proses Rekonsiliasi Damai Kamboja (1982-1991). Skripsi Sarjana pada FIB UI Depok : Tidak diterbitkan.

Winarko, A. (2003). Perang Vietnam 1954-1975. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yulianti, D. (2007). Pemerintahan Khmer Merah di kamboja dan Kejatuhannya (1935-1939). Skripsi Sarjana pada FIB UI Depok : Tidak diterbitkan.

Sumber Surat Kabar :

Kompas, 4 Jauari 1978 “Pasukan Vietnam Menuju Phnom Penh”

Kompas, 31 Mei 1978. “Pertikaian Vietnam-RRCina”

Kompas, 3 Juni 1978. “Kamboja Bersedia Berunding Dengan Vietnam”

Kompas, 5 Desember 1978. “Pertempuran Berkobar Antara Vietnam dan Kamboja”

Kompas, 3 Januari 1979. “Kamboja Minta bantuan Internasional Hadapi Vietnam”

Kompas, 4 Januari 1979. “Pemberontak Kamboja Mengepung Kempong Cham -Kamboja Serukan Perang Rakyat”

Kompas, 1 Februari 1979. “Bantuan RRC Kepada Kmer Merah Melalui Pulau Karang Khemara Pumin”

(41)

Kompas, 20 Maret 1980. “Masih Berbeda, Pendekatan RRC-ASEAN terhadap Konflik Kamboja”

Kompas, 28 Maret 1980. “Kamboja Perlu Bantuan 262 Juta Dollar Lagi”

Kompas, 12 April 1980. “Rakyat Menderita di Kamboja”

Merdeka, 22 Juni 1978. “Dua Negara Bersahabat dan Berkonfrontasi”

Merdeka, 14/15 Mei 1979. “Kampuchea Dijadikan Lapangan Percobaan Untuk Mengembangkan Pikiran Mao”

Merdeka, 13 Januari 1978. “Vietnam kuasai satu kota lagi”

Merdeka, 19 Maret 1979. “Vietnam Dilihat dari Aspek Hubungannya Dengan Negara-negara dan Implikasinya Bagi Asia Tenggara”

Merdeka, 8 Agustus 1978. “RRT Jamin Bantuan dan Dukungan Pada Kamboja”

Newsweek, 5 November 1978 “Horror at the Border”

Newsweek, 11 September 1980 “Chinese Moved to Border”

Sinar Harapan, 17 April 1978. “Perang Kamboja Dengan Vietnam Lebih Hebat Dari Tahun yang Lalu”.

Sinar Harapan, 29 Mei 1978. “Pertentangan Terbuka Antara RRC-Vietnam”.

Sinar Harapan, 28 Juni 1978. “60.000 Pasukan Vietnam Sudah Masuki Kamboja?”

Sinar Harapan, 29 Juni 1978. “Vietnam Serang Lagi Kamboja”

Sinar harapan, 14 Juni 1979. “Berapa Lama Heng Samrin Bertahan?”

Sinar Harapan, 7 November 1979. “Vietnam Dan Kekuatan Militernya”

Suara Karya, 24 April 1978. “Cina Sedang Bina Kamboja”

Suara Karya, 29 Juni 1978. “Serbuan Terbesar Vietnam ke Kamboja”

Tempo, 19 Desember 1992 “Misteri Pol Pot atau Saloth Sar”

Referensi

Dokumen terkait

two isolates collected from infected rice plants and four isolates from laboratory collection were studied by using morphological characters and molecular analysis.. Un-weighted

Laporan Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Myalgia ini disusun guna melengkapi tugas mahasiswa Akademi Keperawatan Notokusumo dalam praktek keperawatan Gerontik di Wisma

Walaupun bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil akhir metabolisme dan secara fisiologis tidak mempunyai peran aktif, ia penting sebagai indikator penyakit hati dan saluran

Pada kajian tentang konsep pendidikan masa depan, penulis mencoba untuk menganalisis berdasarkan bahan bacaan yang relevan dalam upaya untuk mencari pendekatan pemecahan

IMPLEMENTASI KETAHANAN NASIONAL DALAM KEHIDUPAN BERMASAYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA Pendahuluan Negara dipandang sebagai organisme hidup yang dapat berkembang dan juga bisa

Windows 95 diperkenalkan dengan menggunakan rancangan menu "Start", menu inovatif untuk mengakses grup program (pengganti Program Manager ),

Sedangkan pola asuh itu sendiri seperti yang diungkapan oleh, Thoha menyatakan bahwa pola asuh orang tua adalah merupakan suatu cara terbaik yang ditempuh orang tua

sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan protein kasar BISF, begitujuga dengan faktor suhu yang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata, sedangkan lama fermentasi