• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMA NEGERI 4 PEMATANGSIANTAR T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMA NEGERI 4 PEMATANGSIANTAR T.A 2012/2013."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMA NEGERI 4 PEMATANGSIANTAR

T.A 2012 / 2013

Oleh:

Rani Syahfitri NIM 408321045

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iii

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMA NEGERI 4 PEMATANGSIANTAR

T.A 2012 / 2013

Rani Syahfitri ( NIM 408321045 )

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model siklus belajar(Learning Cycle) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Usaha dan Energi di kelas XI semester I SMA Negeri 4 Pematangsiantar T.A. 2012/2013 Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Semester I SMA Negeri 4 Pematangsiantar T.A. 2012/2013 yang terdiri dari 2 kelas berjumlah 70 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random

sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas XI IA-2 sebagai kelas eksperimen yang

berjumlah 35 orang dan kelas XI IA-3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari 5 pilihan.Pada kemampuan awal diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 34,71 dengan standar deviasi 8,66 dan nilai rata-rata kelas kontrol 34,29 dengan standar deviasi

8,50. Pada pengujian normalitas di peroleh pada kelas eksperimen

denganLhitung 0,11 danLtabel 0,15danLhitung 0,13danLtabel 0,15 untuk kelas

kontrol,sehingga di peroleh LhitungLtabel maka data kedua kelas normal berdistribusi

normal.Pada uji homogenitas data pretes di peroleh

78

Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model siklus belajar(Learning Cycle) dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai,diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 77,57 dengan standar deviasi 7,51 dan kelas kontrol 67,43 dengan standar deviasi 7,89.Besar peningkatan hasil postes kelas eksperimen yaitu sebesar 65 %. Hasil uji t diperoleh thitung = 5,72 dan ttabel = 1,66, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima,

dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model siklus belajar(Learninng Cycle) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok usaha dan

(3)

v

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran ... 11

2.1.6 Pembelajaran Konvesional... ... 12

2.1.7 Model Siklus Belajar Karplus... ... 13

(4)

vi

3.6.1 Tes Hasil Belajarr... 37

3.6.1.1.Validitas Tes... ... 37

3.7 Teknik Analisis Data ... 38

3.7.1 Menentukan Mean ... 38

3.7.2 Menentukan Simpangan Baku ... 39

3.7.4 Uji Normalitas ... 39

3.7.5 Uji Homogenitas ... 40

3.7.6 Uji Hipotesis ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

4.1.2 Uji Persyaratan Analisa Data ... 47

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 48

4.2 Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 53

(5)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan Model Siklus Belajar Karplus ... 17

Tabel 3.1 Two Group Pretest Postest Design... 35

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil belajar fisika pada materi pokok Usaha dan Energi ... 38

Tabel 3.4 Kriteria Hasil Belajar ... 39

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 45

Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 46

Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 47

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest 48 Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis untuk data Pretest 49

Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis untuk data Postest 49

(6)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tahap Model Pembelajaran Siklus Belajar Karplus ... 15

Gambar 2.2 Usaha ... 23

Gambar 2.3 Keadaan Istimewa Usaha ... 24

Gambar 2.4 Usaha dari beberapa gaya ... 25

Gambar 2.5 Grafik Usaha ... 26

Gambar 2.6 Energi Kinetik ... 27

Gambar 2.7 Energi Kinetik dari Usaha ... 28

Gambar 2.8 Energi Potensial... 29

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 36

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol .... 45

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 46

(7)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 57

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 73

Lampiran 3 Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran III ... 91

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 ... 108

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2 ... 109

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3 ... 110

Lampiran 7 Instrumen Tes ... 111

Lampiran 8 Tabel Spesifikasi Instumen Penelitian ... 118

Lampiran 9 Angket Siswa ... 136

Lampiran 10 Lembar Wawancara Guru ... 139

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Kelas Eksperimen ... 141

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Kelas Eksperimen ... 142

Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Kelas Kontrol ... 143

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Kelas Kontrol ... 144

Lampiran 15 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku... 145

Lampiran 16 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 148

Lampiran 17 Uji Homogenitas Data ... 151

Lampiran 18 Uji Hipotesis Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 153

Lampiran 19 Uji Hipotesis Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 155

Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di bawa kurva normal 0 ke z ... 158

Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 159

Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 160

Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 161

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan

manusia,karena kapanpun dan dimanapun di dunia terdapat

pendidikan.Pendidikan seharusnya mendorong manusia untuk mengarah ke

prosses yang lebih baik,mengembangkan kepercayaan diri sendiri,

mengembangkan rasa ingin tahu serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

yang telah dimilikinya sepanjang hayat, dengan demikian pendidikan berfungsi

untuk meningkatkan kualitas hidup pribadi dan masyarakat. Untuk mencapai hasil

tersebut,pendidikan merupakan tugas pendidik untuk membentuk sumber daya

manusia yang berkualitas

Pembelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang berfaedah bagi

suatu bangsa. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali bergantung pada

kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi.

Sedangkan teknologi sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan.

Belajar IPA bukan hanya sekedar menghafalkan teori-teori saja melainkan juga

menggunakan berbagai ketrampilan proses.Pembelajaran IPA memiliki tujuan

yang menghantarkan siswa menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaiatan untuk

memecahkan masalah yang terkait dalam kehidupan sehari-hari.Kata menguasai

disini mengisyaratkan bahwa pendidikan IPA harus menjadikan siswa tidak

sekedar tahu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep –konsep

IPA,melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami (to

understand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu

konsep dengan konsep lain.

Fisika sebagai salah satu cabang dari pendidikan IPA memiliki peranan

yang dirasakan penting oleh kebanyakan orang karena keterkaitannya dengan

keadaan yang sebenarnya.Fisika dipelajari untuk dapat menjelaskan dan

(9)

2

konsep-konsep,prinsip-prinsip,hukum-hukum dan azaz-azaz fisika. Oleh karena

itu, pembelajaran hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman belajar

secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan

sikap ilmiah. Hasil pembelajaran diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta

didik untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungan serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaan pengajaran fisika selama ini yang berlangsung

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kurang termotivasi, kurang bergairah

dan cenderung tidak aktif. Hal ini terlihat dari sikap yang kurang antusias ketika

pelajaran akan berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap

pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian yang kurang kondusif.

Berdasarkan hasil pengamatan saat ini,menunjukan bahwa banyak guru

fisika yang hanya mentransferkan ilmunya begitu saja,tanpa memberikan

keaktifan ke pada siswa dalam pembelajaran..Hal ini menunjukan bahwa masih

berlakunya guru sebagai pusat dari pembelajaran dan siswa hanya menerima

pelajaran dengan menghafal rumus-rumus, atau menyelesaikan

soal-soal.Kenyataanya,didalam kelas siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan tidak

mampu untuk menggali,menganalisis,mengevaluasi pemahaman terhadap konsep

yang di pelajari.

Kondisi ini ditemukan juga ketika melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan Terpadu (PPLT) UNIMED 2011 SMA Negeri 4 Pematangsiantar.

Tidak semua peserta didik menaruh perhatian dan keinginan terhadap pelajaran

fisika sehingga pembelajaran terlihat monoton dan hanya terfokus dengan guru

saja.Para siswa beranggapan bahwa fisika di kelas kurang menarik dan

membosankan.Dengan kondisi yang seperti itu,menyebabkan hasil belajar siswa

bernilai rendah. Padahal sebenarnya fisika merupakan ilmu yang menarik, karena

semua gejala yang terjadi di alam berkaitan dengan fisika dan dapat diterangkan

dengan konsep yang sederhana.

Selama ini proses pembelajaran konvensional yang terjadi di SMA

Negeri 4 Pematangsiantar yang disampaikan guru berupa metode ceramah, tanya

(10)

3

adalah motodel pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode

ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan

pembelajaran. Pembelajaran ini pada umumnya memiliki kekhasan tertentu,

misalnya lebih mengutamakan hafalan dari pada pengertian dan pengajaran yang

berpusat pada guru. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung

teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih suka

menerapkan model tersebut sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktik,

cukup menjelaskan konsep -konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain.

Dalam hal ini, siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami

bagaimana belajar berfikir, dan memotivasi diri sendiri, padahal aspek-aspek

tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini

banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, oleh karena itu

perlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk

memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya dalam kehidupan sehari –

hari (Trianto,2009:5).

Sehubungan dengan masalah diatas,maka salah satu alternatif yang

dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan Model Siklus

Belajar (Learning Cycle).Model Siklus Belajar memiliki tujuan siswa tidak hanya

dapat mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif untuk

menggali,menganalisis,mengevaluasi pemahamannya terhadap konsep yang

dipelajari(Made Wena,2011)

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul”Pengaruh Model Siklus Belajar(Learning Cycle) Terhadap Hasil

(11)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas beberapa masalah yang dapat di

identifikasi adalah:.

1. Hasil belajar fisika siswa yang masih rendah dibawah kriteria ketuntasan

minimal.

2. Proses pembelajaran yang dialami siswa lebih menekankan pada proses

mendengar,mencatat,dan mengerjakan soal-soal.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

4. Metode pembelajaran pada mata pelajaran fisika menggunakan metode

ceramah

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan paparan diatas,sebenarnya banyak masalah yang harus

diatasi,namun mengingat dan mempertimbangkan dana,waktu,tenaga,dan

kempuan peneliti maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 4 Pematangsiantar Kelas XI

Semester I T.A 2012/2013.

2. Materi pelajaran fisika kelas XI semester I di SMA Negeri 4

Pematangsiantar hanya pada materi pokok Usaha dan Energi.

3. Model yang digunakan dalam pembelajaran Usaha dan Energi ini adalah

Model Siklus belajar (Learning Cycle) dengan alokasi waktu 6 x 45

menit (6JP), .

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa selama proses belajar berdasarkan model

siklus belajar (Learning Cycle)pada materi pokok Usaha dan Energi kelas

XI di SMA Negeri 4 Pematangsiantar T.A 2012/2013 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model konvensional pada

materi pokok Usaha dan Energi dikelas XI SMA Negeri 4

(12)

5

3. Apakah dengan mengunakan Model Siklus Belajar dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa pada materi pokok Usaha dan Energi dikelas XI SMA

Negeri 4 Pematangsiantar T.A 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan Model Siklus Belajar

(Learning Cycle) pada materi pokok Usaha dan Energi dikelas XI SMA

Negeri Pematangsiantar T.A 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok Usaha dan Energi dikelas XI SMA

Negeri 4 Pematangsiantar T.A 2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh Model Siklus Belajar(Learning

Cycle)terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Usaha dan Energi

dikelas XI SMA Negeri 4 Pematangsiantar T.A 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini diharapkan

bermanfaat sebagai:

1. Sebagai bahan informasi bagi guru khususnya guru fisika untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi,

2. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan Model Siklus Belajar

(Learning Cycle) dalam meningkatkan hasil belajar, semangat dan minat

belajar siswa,

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian

lebih lanjut,

4. Sebagai masukan untuk peneliti dalam menambah wawasan tentang model

(13)

6

5. Sebagai masukan untuk peneliti agar dapat diterapkan di dalam kegiatan

(14)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata- rata hasil postes siswa pada kelas eksperimen dengan

menerapkan model siklus belajar (Learning Cycle) pada materi pokok

usaha dan energikelas XI di SMA Negeri 4 Pematangsiantar T.A

2012/2013 adalah 77,57.

2. Nilai rata- rata hasil postes siswa pada menerapkan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok usaha dan energikelas XI di SMA Negeri

4 Pematangsiantar T.A 2012/2013 adalah 67,43.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil postes siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol dimana hasil postes kelas eksperimen lebih

tinggi daripada kelas kontrol.Peningkatan hasil postes di kelas eksperimen

sebesar 65%,sehingga dapat memberikan makna bahwa dengan

mengunakan Model Siklus Belajar dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa pada materi pokok Usaha dan Energi dikelas XI SMA Negeri 4

Pematangsiantar T.A 2012/2013

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan terhadap hasil temuan dalam penelitian, maka

saran yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar)

disarankan agar lebih memotivasi keberanian siswa dalam mengeluarkan

pendapat ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga diperoleh

prestasi belajar yang lebih baik.

2. Waktu diatur seefisien mungkin agar kegiatan mengajar terlaksan dengan

(15)

54

3. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih kreatif dalam membuat alat-alat yang

(16)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Ali,M.2011. FISIKA untuk SMA Kelas XI. Penerbit Quadra,Jakarta .

Dahar, R.W., (2003), Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta

Daryanto,(2010).Belajar dan Mengajar,CV.Yrama Widya,Bandung

Dimyati., dkk, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, dkk.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rieneka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2010), Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan, FMIPA, Unimed

Hamid,A,(2009),Teori Belajar dan Pembelajaran,FMIPA Unimed,Medan

Isjoni., (2011), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Kanginan,M,(2006),Fisika untuk SMA Kelas XI,Penerbit Erlangga,Jakarta

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Sugiono,(2009),Metode Penelitian Pendidikan,Penerbit Alfabeta,Bandung

Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rieneka Cipta, Jakarta.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :Konsep

Landasan, dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta

(17)

56

Zahara,A,(2010), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle(Siklus Belajar)

terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Listrik Statis dikelas XI Semester I SMP Negeri 5 Binjai T.P 2010/2011 ,Skripsi FMIPA

Gambar

Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis untuk data Postest 49
Tabel Spesifikasi Instumen Penelitian ..................................

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi yang terjadi di atas menyebabkan terjadinya kemacetan pada simpang empat tak bersinyal Jalan Raya Pajang – Jalan Parangkusumo Kabupaten Sukoharjo yaitu

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika. Disusun Oleh :

Terlebih lagi, penambahan medium sintetik yang jauh lebih banyak dibandingkan LCPKS akan memperbanyak kandungan bahan anorganik berupa senyawa karbonat dan bikarbonat yang

Perairan Jakarta yang terpolusi, khususnya oleh logam berat, memberikan dampak tersendiri bagi organisme-organisme yang hidup di lingkungan sekitarnya, salah satu

Kedua dengan manfaat yang dirumuskan dengan teori “membuka lubang untuk barang kelebihan” (vent for surplus)” suatu negara yang memasuki perdagangan internasional

Salah satu alternatif surfaktan pengganti adalah surfaktan MES (metil ester sulfonat) yang diperoleh dari hasil sintesa minyak nabati yang berasal dari jarak pagar (Jatropha

Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Farid (2006), yaitu varietas kedelai yang tahan terhadap cekaman NaCl menunjukkan nilai indeks dari tolok

Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 50 orang dengan kriteria subyek yang tergabung dalam salah satu band yang memiliki kontrak kerja dengan pihak Cafe.. Pengumpulan