MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD
PADA PELAJARAN SAINS KELAS V SD
NEGERI 101774 SAMPALI
TAHUN AJARAN
2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PGSD – S1
OLEH
FERDI SURYA DHARMA TARIGAN
108313105
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Ferdi Surya Dharma Tarigan, NIM: 108313105, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Sains. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains pada materi pokok peristiwa alam beserta dampaknya.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali yang terdiri dari 35 orang siswa, penelitian dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilkukan dua kali pertemuan dan masing – masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian, siswa yang tuntas hasil belajarnya pada kondisi awal hanya 6 orang siswa yang tuntas ( 17,14% ) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 29 orang siswa ( 82,86% ) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 43,14. Setelah diadakan tindakan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 16 orang siswa ( 45,71% ) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 19 orang siswa ( 54,28%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,71. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 31 orang siswa ( 88,57% ). Dan 4 orang siswa ( 11,42% ) yang belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas 76,57.
Dalam observasi kegiatan guru dan siswa, dimana peningkatan nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I yaitu 76,56 (Baik) dan pada siklus II yaitu 93,75 (Sangat Baik) dan dimana peningkatan nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I yaitu 39,42 (kurang) dan pada siklus II yaitu 70,2 (Baik).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat, karunia dan lindunganya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di UIMED .
Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri
101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada ibu Dra. Naeklan Simbolon,M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan mulai dari awal penulisan
proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai ketua Jurusan dan Bapak Drs. Ramli
Sitorus, M.Ed sebagai Sekertaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Pd dan Ibu Dra. Eva
DAFTAR ISI
2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 12
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 13
STAD ... 18
2.1.6 Pengertian Sains ... 18
2.1.7 Materi Pembelajaran ... 20
Peristiwa Alam yang terjadi di Indonesia ... 20
Dampak Peristiwa Alam ... 23
2.2. Kerangka Berfiki... ……….…….. 26 2.3. Hipotesis Tindakan……….…………... 28 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian……….. 29
3.2 Lokasi dan Waktu……….. 29
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 29
3.4 Devenisi Operasional Variable ... 29
3.5 Desain penelitian ………... 30
3.6 Prosedur Penelitian ………...31
Siklus I ... 31
Siklus II ... 33
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.8 Teknik Analisis Data ... 36
3.9 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 39
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitan………... 40
4.1.1 Deskripsi Hasil pelaksanaan Tes awal ………. 40
1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 43
2. Pelaksanaan tindakan ... 43
3. Observasi ... 48
4. Refleksi ... 50
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian pada siklus II .. 51
Permasalahan ... 51
1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 51
2. Pelaksanaan tindakan ... 52
3. Observasi ... 56
4. Refleksi ... 60
4.1.4 Rekaptulasi Nilai Pada Tes Awal ( Pre Tes), Siklus I, Dan Siklus II ... 60
4.2 Pembahasan ... ……...………....65
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 68
5.2 Saran……….... 69
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1: Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) ... 40
Tabel 2: Deskripsi nilai hasil belajar pada tes awal ... 42
Tabel 3: Hasil belajar siswa pada siklus I ( post tes I) ... 45
Tabel 4: Kategori penghargaan kelompok pada siklus I ... 47
Tabel 5: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus I ( post tes I ) ... 48
Tabel 6: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus I ... 49
Tabel 7: Pengamatan kegiatan guru pada siklus I ... 49
Tabel 8: Hasil belajar siswa pada siklus II ( post tes II) ... 53
Tabel 9: Kategori penghargaan pada siklus II ... 56
Tabel 10: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus II ( post tes II) ... 56
Tabel 11: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus II ... 58
Tabel 12: Pengamatan kegiatan guru pada siklus II ... 59
Tabel 13: Hasil belajar siswa keseluruhan ... 61
Tabel 14: Hasil keseluruhan pengamatan pembelajaran kooperatif ... 62
Tabel 15: Hasil keseluruhan observasi guru ... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ...71
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ...76
Lampiran 3: Lembar observasi guru siklus I ...81
Lampiran 4: Lembar observasi guru siklus II ...82
Lampiran 5: Lembar observasi siswa siklus I ...83
Lampiran 6: Lembar observasi siswa siklus II ...84
Lampiran 7: Soal pre tes ...85
Lampiran 8: Soal post tes I ...86
Lampiran 9: Soal post tes II ...87
Lampiran 10: Gambar pelaksanaan penelitian...88
Lampiran 11: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Pre Tes...92
Lampiran 12: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Siklus I ...94
Lampiran 13: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Siklus II ...96
Lampiran 14: Daftar nama siswa kelas V-A SD Negeri 101774 Sampali ...98
Lampiran 15: Surat izin penelitian Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed ...99
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan
tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8 Standar Nasional Pendidikan, yaitu : standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang phenomena
alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA (ilmu pengetahuan alam) dapat
disebut juga sains (science). Science mempunyai arti sebagai pengetahuan dan natural
science atau ilmu pengetahuan alam (IPA).Tujuan pembelajaran sains di SD adalah
dimaknai sebagai sesuatu yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui
suatu proses pembelajaran IPA tertentu di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam kegiatan
pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.
Tujuan pengajaran sains di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: sains sebagai
produk, sains sebagai proses, sains sebagai teknologi dan masyarakat ataupun sains
Secara keseluruhan berbagai kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa
diwujudkan melalui pengajaran sains di laboratorium.
Hasil observasi pada proses pembelajaran di kelas V SDN 101774 Sampali
menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas masih berlangsung satu arah.
Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa menerima begitu saja informasi yang
diberikan oleh guru. Respon siswa terhadap pembelajaran cenderung rendah. Selama
proses pembelajaran, kegiatan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan
guru. Sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan maupun yang menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main sendiri
saat guru sedang menerangkan pelajaran.
Penggunaan model pembelajaran mengajar yang kurang tepat merupakan
tidak dapat memahami apa yang di sampaikan oleh guru tersebut. Penggunaan metode
mengajar sangatlah penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang
bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga
berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur
sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil belajar
merupakan faktor yang paling penting dalam proses pembelajaran.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek. Sebagai tindakan, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa adalah sebagai
subjek dari kegiatan pendidikan. Karena itu, inti dari proses pendidikan adalah kegiatan belajar
siswa dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tentu saja akan dapat tercapai
jika siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Secara umum peneliti melihat masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama pada mata pelajaran Sains. Sebagian siswa
merasa enggan dan tidak berani bertanya, peroses pembelajaran berlangsung monoton, karena
selama peroses belajar mengajar siswa kurang aktif, sehingga mereka cepat bosan. Untuk
pencapaian hasil yang optimal diperlukan suasana lingkungan belajar yang dapat menunjang
peroses pembelajaran yang lebih menarik sehingga dimungkinkan perlu adanya paradikma
baru dalam dunia pendidikan terutama Sains.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dari seorang guru kelas V pada
saat PPLT di SD Negeri 101774 Sampali tahun ajaran 2011/2012 khususnya pada pokok
bahasan peristiwa alam serta dampaknya belum diperoleh hasil yang kurang optimal. Dari 35
orang siswa kelas V ternyata 25 orang siswa (79,17%) memperoleh nilai di bawah 65 (Belum
Tuntas) dan hanya 10 orang siswa (28,83%) memperoleh nilai di atas 65 (Sudah Tuntas).
Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran Sains adalah
pembentukan sifat yaitu pola yang berfikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis berarti siswa
proses kegiatan pembelajaran misalnya dalam membuat alat-alat yang berkaitan dengan
pembelajaran Sains. Untuk itu dalam proses pembelajaran Sains perlu dilakukan perubahan
terhadap suasana kelas, yaitu memperbaiki desain pembelajaran sedemikian rupa sehingga
siswa mendapat kesempatan untuk saling berinteraksi.dalam interaksi ini siswa akan
membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses dan mencintai satu
sama lain. Suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian akan
membentuk hubungan yang negatif dan mematikan semangat siswa. Hal ini akan
menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif . Oleh karena itu, seorang guru sebagai
tenaga pendidik perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat
bekerjasama secara gotong-royong
(www.techonly13.wordpress.com/2009/07/03/Model-pembelajaran-ipa).
Melalui Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat memberikan
solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan nuansa baru
bagi siswa. Kooperatif tipe STAD membawa konsep pemahaman inovatif, dan menekankan
keaktifan siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa bekerja dengan
sesama siswa dalam suasan gotong-royong dan memiliki banyak kesempatan untuk mengolah
informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Beberapa alasan lain yang menyebabkan kooperatif tipe STAD perlu diterapkan sebagai
Model pembelajaran yang baik, karena Model ini adalah suatu teknik instruksional dalam proses
pembelajaran siswa diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan utama menggunakan Model STAD
adalah membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penemuan ilmiah. Melalui penerapan
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan berpikir dedukatif,
meningkatkan pengalaman-pengalaman kelompok di mana mereka berkomunikasi, berbagai
tanggung jawab dan bersama-sama mencari pengetahuan dan kegiatan-kegiatan belajar yang
Penerapan Model kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran peristiwa alam serta
dampaknya pada mata pelajaran Sains di tingkat Sekolah dasar telah sesuai dengan petunjuk
kurikulum. Hal ini dikarenakan pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya memerlukan
analisis dan pemahaman yang lebih konkrit oleh para siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
”Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model kooperatif tipe STAD
pelajaran Sains kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah,
terutama pada mata pelajaran Sains.
2. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Sains masih kurang.
3. Model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini masih kurang mendukung untuk
meningkatkan hasil belajar Sains siswa.
4. Perlu diterapkan Model mengajar yang lebih sesuai untuk meningkatkan hasil belajar
Sains.
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok peristiwa alam serta
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut ”Apakah penggunaan kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Sains materi
pokok peristiwa alam serta dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan kooperatif
tipe STAD pada mata pelajaran Sains pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012.
1.6. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
terutama mengenai penggunaan Model kooperatif tipe STAD dan peningkatan hasil belajar
siswa. Penelitian juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terutama :
a. Bagi Siswa
- Siswa menjadi lebih termotivasi belajar dalam mata pelajaran Sains.
- Dengan menggunakan Model belajar kooperatif tipe STAD, siswa dapat lebih
memahami materi pelajaran yang disampaikan.
- Untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada pokok bahasan peristiwa alam serta
b. Bagi Guru
- Sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Manfaat Bagi Sekolah
- Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
d. Manfaat Bagi Peneliti
- Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian tindakan kelas berikutnya
dimasa yang akan datang.
e. Manfaat Bagi Lembaga PGSD
- Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lainnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran SAINS dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi peristiwa alam beserta dampaknya di kelas V SD negeri 101774
Sampali T.A 2011/2012. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari 35 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD terdapat 31 siswa atau 88,57% yang telah tuntas secara individu dan 4
siswa atau 11,42% tidak tuntas secara individual. Hal ini berarti siswa kelas V SD
Negeri N0.101774 Sampali telah tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan
peristiwa alam beserta dampaknya.
b. Rata-rata nilai pada saat pre test adalah nilai 43,14 meningkat setelah diberikan
tindakan pada siklus I menjadi nilai 61,71 dan setelah diberikan tindakan pada siklus
II meningkat menjadi nilai 76,57.
c. Dalam observasi kegiatan guru dan siswa dapat kita lihat bahwa ada peningkatan
terhadap hasil belajar siswa yang meningkat dan cara guru menyampaikan
pembelajaran semakin meningkat dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD.
Dimana nilai rata-rata peningkatan hasil belajar dalam observasi kegiatan siswa yaitu
39,42 (kurang) pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 70,2 (Baik) dan
dimana nilai rata-rata peningkatan kegiatan guru yaitu 76,56 (Baik) pada siklus I dan
pada siklus II meningkat menjadi 93,75 (Sangat Baik).
d. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
88,57%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 42,86% dari hasil post-tes I
atau dari siklus I.
e. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran sains
dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya,ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka disarankan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran
kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya.
b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.
c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber.
d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini sebagai bahan
DAFTAR PUSTAKA
Aqib Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya, Jakarta.
Azmiawati, dkk, 2008. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.
Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik Oemar. 2010. Proser Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
H. Isjoni (2009) , Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Lie Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo
Sulistyanto Heri, Edy wiyono 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.
Suharsimi Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Edisi Revisi V
Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Belajar.
Syah Muhibbin. 2003. Psikologo Belajar. Jakarta : Grafindo Persada
www.buaskariyah.wordpress.com/2009/03/11/cooperative-learning-tipe-stad
www.bpkpenabur.or.id/pendayagunaan-metode-pembelajaran/2003
www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005.
www.crayonpedia.org/mw/Peristiwa_Alam
www.techonly13.wordpress.com/2009/07/03/metode-pembelajaran-ipa
Slavin, http://yankcute.blogspot.com
Dess , http://yankcute.blogspot.com