• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PELAJARAN SAINS KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PELAJARAN SAINS KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PADA PELAJARAN SAINS KELAS V SD

NEGERI 101774 SAMPALI

TAHUN AJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan PGSD – S1

OLEH

FERDI SURYA DHARMA TARIGAN

108313105

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Ferdi Surya Dharma Tarigan, NIM: 108313105, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Sains. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains pada materi pokok peristiwa alam beserta dampaknya.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali yang terdiri dari 35 orang siswa, penelitian dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilkukan dua kali pertemuan dan masing – masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Dari hasil penelitian, siswa yang tuntas hasil belajarnya pada kondisi awal hanya 6 orang siswa yang tuntas ( 17,14% ) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 29 orang siswa ( 82,86% ) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 43,14. Setelah diadakan tindakan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 16 orang siswa ( 45,71% ) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 19 orang siswa ( 54,28%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,71. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 31 orang siswa ( 88,57% ). Dan 4 orang siswa ( 11,42% ) yang belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas 76,57.

Dalam observasi kegiatan guru dan siswa, dimana peningkatan nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I yaitu 76,56 (Baik) dan pada siklus II yaitu 93,75 (Sangat Baik) dan dimana peningkatan nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I yaitu 39,42 (kurang) dan pada siklus II yaitu 70,2 (Baik).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala

berkat, karunia dan lindunganya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di UIMED .

Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri

101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”. Penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada ibu Dra. Naeklan Simbolon,M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan mulai dari awal penulisan

proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai ketua Jurusan dan Bapak Drs. Ramli

Sitorus, M.Ed sebagai Sekertaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Pd dan Ibu Dra. Eva

(7)
(8)

DAFTAR ISI

2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 13

(9)

STAD ... 18

2.1.6 Pengertian Sains ... 18

2.1.7 Materi Pembelajaran ... 20

Peristiwa Alam yang terjadi di Indonesia ... 20

Dampak Peristiwa Alam ... 23

2.2. Kerangka Berfiki... ……….…….. 26 2.3. Hipotesis Tindakan……….…………... 28 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian……….. 29

3.2 Lokasi dan Waktu……….. 29

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 29

3.4 Devenisi Operasional Variable ... 29

3.5 Desain penelitian ………... 30

3.6 Prosedur Penelitian ………...31

Siklus I ... 31

Siklus II ... 33

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.8 Teknik Analisis Data ... 36

3.9 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitan………... 40

4.1.1 Deskripsi Hasil pelaksanaan Tes awal ………. 40

(10)

1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 43

2. Pelaksanaan tindakan ... 43

3. Observasi ... 48

4. Refleksi ... 50

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian pada siklus II .. 51

Permasalahan ... 51

1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 51

2. Pelaksanaan tindakan ... 52

3. Observasi ... 56

4. Refleksi ... 60

4.1.4 Rekaptulasi Nilai Pada Tes Awal ( Pre Tes), Siklus I, Dan Siklus II ... 60

4.2 Pembahasan ... ……...………....65

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 68

5.2 Saran……….... 69

(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1: Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) ... 40

Tabel 2: Deskripsi nilai hasil belajar pada tes awal ... 42

Tabel 3: Hasil belajar siswa pada siklus I ( post tes I) ... 45

Tabel 4: Kategori penghargaan kelompok pada siklus I ... 47

Tabel 5: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus I ( post tes I ) ... 48

Tabel 6: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus I ... 49

Tabel 7: Pengamatan kegiatan guru pada siklus I ... 49

Tabel 8: Hasil belajar siswa pada siklus II ( post tes II) ... 53

Tabel 9: Kategori penghargaan pada siklus II ... 56

Tabel 10: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus II ( post tes II) ... 56

Tabel 11: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus II ... 58

Tabel 12: Pengamatan kegiatan guru pada siklus II ... 59

Tabel 13: Hasil belajar siswa keseluruhan ... 61

Tabel 14: Hasil keseluruhan pengamatan pembelajaran kooperatif ... 62

Tabel 15: Hasil keseluruhan observasi guru ... 64

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ...71

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ...76

Lampiran 3: Lembar observasi guru siklus I ...81

Lampiran 4: Lembar observasi guru siklus II ...82

Lampiran 5: Lembar observasi siswa siklus I ...83

Lampiran 6: Lembar observasi siswa siklus II ...84

Lampiran 7: Soal pre tes ...85

Lampiran 8: Soal post tes I ...86

Lampiran 9: Soal post tes II ...87

Lampiran 10: Gambar pelaksanaan penelitian...88

Lampiran 11: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Pre Tes...92

Lampiran 12: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Siklus I ...94

Lampiran 13: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Siklus II ...96

Lampiran 14: Daftar nama siswa kelas V-A SD Negeri 101774 Sampali ...98

Lampiran 15: Surat izin penelitian Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed ...99

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan

tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8 Standar Nasional Pendidikan, yaitu : standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang phenomena

alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA (ilmu pengetahuan alam) dapat

disebut juga sains (science). Science mempunyai arti sebagai pengetahuan dan natural

science atau ilmu pengetahuan alam (IPA).Tujuan pembelajaran sains di SD adalah

dimaknai sebagai sesuatu yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui

suatu proses pembelajaran IPA tertentu di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang

dirumuskan pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam kegiatan

pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.

Tujuan pengajaran sains di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: sains sebagai

produk, sains sebagai proses, sains sebagai teknologi dan masyarakat ataupun sains

(14)

Secara keseluruhan berbagai kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa

diwujudkan melalui pengajaran sains di laboratorium.

Hasil observasi pada proses pembelajaran di kelas V SDN 101774 Sampali

menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas masih berlangsung satu arah.

Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa menerima begitu saja informasi yang

diberikan oleh guru. Respon siswa terhadap pembelajaran cenderung rendah. Selama

proses pembelajaran, kegiatan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan

guru. Sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan maupun yang menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main sendiri

saat guru sedang menerangkan pelajaran.

Penggunaan model pembelajaran mengajar yang kurang tepat merupakan

tidak dapat memahami apa yang di sampaikan oleh guru tersebut. Penggunaan metode

mengajar sangatlah penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan di capai.

Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran.

Proses pembelajaran yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan

pendidikan. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang

(15)

bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga

berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur

sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil belajar

merupakan faktor yang paling penting dalam proses pembelajaran.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek. Sebagai tindakan, maka

belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa adalah sebagai

subjek dari kegiatan pendidikan. Karena itu, inti dari proses pendidikan adalah kegiatan belajar

siswa dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tentu saja akan dapat tercapai

jika siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya.

Secara umum peneliti melihat masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama pada mata pelajaran Sains. Sebagian siswa

merasa enggan dan tidak berani bertanya, peroses pembelajaran berlangsung monoton, karena

selama peroses belajar mengajar siswa kurang aktif, sehingga mereka cepat bosan. Untuk

pencapaian hasil yang optimal diperlukan suasana lingkungan belajar yang dapat menunjang

peroses pembelajaran yang lebih menarik sehingga dimungkinkan perlu adanya paradikma

baru dalam dunia pendidikan terutama Sains.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dari seorang guru kelas V pada

saat PPLT di SD Negeri 101774 Sampali tahun ajaran 2011/2012 khususnya pada pokok

bahasan peristiwa alam serta dampaknya belum diperoleh hasil yang kurang optimal. Dari 35

orang siswa kelas V ternyata 25 orang siswa (79,17%) memperoleh nilai di bawah 65 (Belum

Tuntas) dan hanya 10 orang siswa (28,83%) memperoleh nilai di atas 65 (Sudah Tuntas).

Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran Sains adalah

pembentukan sifat yaitu pola yang berfikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis berarti siswa

(16)

proses kegiatan pembelajaran misalnya dalam membuat alat-alat yang berkaitan dengan

pembelajaran Sains. Untuk itu dalam proses pembelajaran Sains perlu dilakukan perubahan

terhadap suasana kelas, yaitu memperbaiki desain pembelajaran sedemikian rupa sehingga

siswa mendapat kesempatan untuk saling berinteraksi.dalam interaksi ini siswa akan

membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses dan mencintai satu

sama lain. Suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian akan

membentuk hubungan yang negatif dan mematikan semangat siswa. Hal ini akan

menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif . Oleh karena itu, seorang guru sebagai

tenaga pendidik perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat

bekerjasama secara gotong-royong

(www.techonly13.wordpress.com/2009/07/03/Model-pembelajaran-ipa).

Melalui Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat memberikan

solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan nuansa baru

bagi siswa. Kooperatif tipe STAD membawa konsep pemahaman inovatif, dan menekankan

keaktifan siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa bekerja dengan

sesama siswa dalam suasan gotong-royong dan memiliki banyak kesempatan untuk mengolah

informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

Beberapa alasan lain yang menyebabkan kooperatif tipe STAD perlu diterapkan sebagai

Model pembelajaran yang baik, karena Model ini adalah suatu teknik instruksional dalam proses

pembelajaran siswa diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan utama menggunakan Model STAD

adalah membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penemuan ilmiah. Melalui penerapan

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan berpikir dedukatif,

meningkatkan pengalaman-pengalaman kelompok di mana mereka berkomunikasi, berbagai

tanggung jawab dan bersama-sama mencari pengetahuan dan kegiatan-kegiatan belajar yang

(17)

Penerapan Model kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran peristiwa alam serta

dampaknya pada mata pelajaran Sains di tingkat Sekolah dasar telah sesuai dengan petunjuk

kurikulum. Hal ini dikarenakan pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya memerlukan

analisis dan pemahaman yang lebih konkrit oleh para siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang

”Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model kooperatif tipe STAD

pelajaran Sains kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah,

terutama pada mata pelajaran Sains.

2. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Sains masih kurang.

3. Model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini masih kurang mendukung untuk

meningkatkan hasil belajar Sains siswa.

4. Perlu diterapkan Model mengajar yang lebih sesuai untuk meningkatkan hasil belajar

Sains.

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada meningkatkan hasil belajar siswa

dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok peristiwa alam serta

(18)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut ”Apakah penggunaan kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Sains materi

pokok peristiwa alam serta dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri

101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan kooperatif

tipe STAD pada mata pelajaran Sains pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

terutama mengenai penggunaan Model kooperatif tipe STAD dan peningkatan hasil belajar

siswa. Penelitian juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terutama :

a. Bagi Siswa

- Siswa menjadi lebih termotivasi belajar dalam mata pelajaran Sains.

- Dengan menggunakan Model belajar kooperatif tipe STAD, siswa dapat lebih

memahami materi pelajaran yang disampaikan.

- Untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada pokok bahasan peristiwa alam serta

(19)

b. Bagi Guru

- Sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

STAD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Manfaat Bagi Sekolah

- Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Manfaat Bagi Peneliti

- Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian tindakan kelas berikutnya

dimasa yang akan datang.

e. Manfaat Bagi Lembaga PGSD

- Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lainnya

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran SAINS dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi peristiwa alam beserta dampaknya di kelas V SD negeri 101774

Sampali T.A 2011/2012. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari 35 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD terdapat 31 siswa atau 88,57% yang telah tuntas secara individu dan 4

siswa atau 11,42% tidak tuntas secara individual. Hal ini berarti siswa kelas V SD

Negeri N0.101774 Sampali telah tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan

peristiwa alam beserta dampaknya.

b. Rata-rata nilai pada saat pre test adalah nilai 43,14 meningkat setelah diberikan

tindakan pada siklus I menjadi nilai 61,71 dan setelah diberikan tindakan pada siklus

II meningkat menjadi nilai 76,57.

c. Dalam observasi kegiatan guru dan siswa dapat kita lihat bahwa ada peningkatan

terhadap hasil belajar siswa yang meningkat dan cara guru menyampaikan

pembelajaran semakin meningkat dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD.

Dimana nilai rata-rata peningkatan hasil belajar dalam observasi kegiatan siswa yaitu

39,42 (kurang) pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 70,2 (Baik) dan

dimana nilai rata-rata peningkatan kegiatan guru yaitu 76,56 (Baik) pada siklus I dan

pada siklus II meningkat menjadi 93,75 (Sangat Baik).

d. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

(21)

88,57%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 42,86% dari hasil post-tes I

atau dari siklus I.

e. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran sains

dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya,ternyata dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka disarankan

beberapa hal sebagai berikut :

a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran

kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya.

b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.

c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan

menggunakan berbagai sumber.

d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini sebagai bahan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya, Jakarta.

Azmiawati, dkk, 2008. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik Oemar. 2010. Proser Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

H. Isjoni (2009) , Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Lie Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo

Sulistyanto Heri, Edy wiyono 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.

Suharsimi Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Edisi Revisi V

Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Belajar.

Syah Muhibbin. 2003. Psikologo Belajar. Jakarta : Grafindo Persada

www.buaskariyah.wordpress.com/2009/03/11/cooperative-learning-tipe-stad

www.bpkpenabur.or.id/pendayagunaan-metode-pembelajaran/2003

www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005.

www.crayonpedia.org/mw/Peristiwa_Alam

www.techonly13.wordpress.com/2009/07/03/metode-pembelajaran-ipa

Slavin, http://yankcute.blogspot.com

Dess , http://yankcute.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Comments/justifications for changes: A new conceptual model and encoding for temporal concepts is developed as part of SWE Common instead of importing ISO 19108.. The reasons for

Jalan Kolonel Wahid

Data yang disembunyikan harus dapat diekstrasi kembali seperti proses pada gambar 1 Karena tujuan steganografi adalah pesan rahasia yang tersembunyi, maka pesan rahasia

[r]

Assuming that the expectations theory holds, what does the market expect the yield on 2-year Treasury securities to be five years from

Peneliti juga menyarankan agar pengasuh panti asuhan lebih memberikan perhatian, dukungan dan kesempatan kepada anak- anak yang memiliki derajat resilience rendah

[r]

Area cagar budaya memiliki keterikatan yang sangat jelas terhadap waktu, terutama berkaitan dengan aspek kesejarahannya, sehingga untuk menghadirkan objek yang ’abadi’,