IV.
HasildanPembahasan
A. Kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis
Hasil penelitian tentang kelimpahan di stasiun satu
berkisar 34-40 individu/m2. Jumlah ini lebih tinggi
dibandingkan dengan kelimpahan di stasiun dua yang berada
pada kisaran 6-12 individu/m2 (Tabel 1). Dari data tentang
persaingan individu sehingga mendorong pembagian ruang
secara merata.
Tabel 1. Data kelimpahan dan pola kelimpahan kerang (Donax variabilis)
Data Kelimpahan dan Pola Sebaran Donax variabilis
3 31 152 50,67 50,67 0,11 0,34 14 38 12,67 12,67 0,34 0,26
66 0,55 11 0,18
55 0,38 13 0,28
4 10 102 34,00 34,00 0,00 0,39 9 24 8,00 8,00 0,31 0,22
42 0,48 7 0,14
50 0,70 8 0,22
5 39 122 40,67 40,67 0,28 0,31 12 27 9,00 9,00 0,50 0,26
38 0,27 6 0,04
45 0,39 9 0,23
Keterangan :
K : Kelimpahan
Id : Polasebaran
Pada penelitian ini terlihat bahwa kepadatan populasi
kerang Donax variabilis di pantai pulau Jefman pada stasiun II
pada plot 1 kelimpahan rataan paling rendah yaitu 6,00
individu/m2 dibandingkan dengan stasiun I pada plot 1
kelimpahan rataan yaitu 60,00 individu/m2. Pada stasiun II
pantai ini tidak ditumbuhi oleh magrove, selain itu pada pantai
ini juga terdapat aktifitas manusia, seperti pelabuhan
perahu-perahu yang bisa mencemari laut karena adanya tetesan
minyak dari perahu dan juga pemukiman penduduk yang
lumayan padat sehingga menyebabkan perairan tersebut
mempunyai sebaran nutrien dan penetrasi cahaya akan
berkurang . Tinggi rendahnya kepadatan populasi diduga
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
adalah natalitas dan imigrasi, mortalitas, dan emigrasi
sangat mempengaruhi kepadatan berupa suhu dan salinitas
(Yelisman et al., 2012). Tingginya populasi Donax variabilis pada
stasiun I disebabkan kondisi stasiun ini cukup mendukung
untuk kehidupan kerang Donax variabilis,dimana jenis sedimen
distasiun I didominasi oleh pasir dan juga adanya mangrove
tumbuh disekitar pantai. MenurutSugiarto (1995)dalam Ridho
(2012) berpendapat bahwa hutan mangrove merupakan sumber
nutrisi, tempat pelestarian ikan, udang, kepiting dan
kerang-kerangan. Kondisi substrat yang berpasir turut memberi
pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap
distribusi penyebaran dan kelimpahan kerang. Wood (1987)
dalam Ridho (2012) melaporkan bahwa pada substrat berpasir,
kandungan oksigen relatif lebih besar tetapi tidak banyak
mengandung nutrien, dibandingkan substrat yang halus
oksigennya terbatas, tetapi cukup tersedia nutrien.Brower
(1990) menyatakan beberapa kerang menyukai substrat yang
berbeda, hal ini berkaitan dengan faktor yang
mempengaruhinya yaitu kebiasaan makan, ketersediaan nutrien
dan jenis substrat.
B. Aktifitas Antibakteri dari kerang Donax variabilis
Adanya aktivitas antibakteri ditandai dengan terbentuknya
zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, adanya
zona bening disekitar daging kerang, ini menunjukkan bahwa
ada senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
pada bakteri S. Aureus rata-rata mencapai 3,2 mm sedangkan
E. Coli yaitu rata-rata 3 mm.
C. Hasil Fitokimia dari kerang Donax variabilis
Analisis senyawa kimia dari ekstrak Donax variabilis meliputi
uji alkaloid, fenolik, quinon, saponin, triterpenoid, steroid, dan
triterpenoid.Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis
fitokimia terhadap ekstrak kerang Donax variabilis uji saponin
menunjukkan hasil positif karena terbentuknya busa, uji
flavanoid menunjukkan hasil negatif karena tidak terbentuk
warna kuning sampai merah pada lapisan amilalkohol pada
layer bagian atas, uji kuinon juga menunjukkan hasil negatif
karena tidak terbentuknya warna kuning, sedangkan uji
alkaloid menunjukkan hasil positif, karena adanya endapan
coklat dan adanya perubahan warna merah menjadi jingga, uji
tanin/senyawa fenolik menunjukkan hasil negatif karena
larutan tidak berubah warna menjadi hijau, uji steroid
menunjukkan hasil positif karena terbentuknya warna biru, dan
uji triterpenoid menunjukkan hasil negatif karena tidak
terbentuknya warna merah (Tabel 2).
Tabel 2. Hasil analisis fitokimia dari kerang Donax variabilis.
Jenis uji
fitokimia
Warna Warna/
perubahan yang
seharusnya terjadi
Hasil
Keterangan :
+ :Mengandung senyawa
- : Tidak mengandung senyawa
Terbentuknya Zona hambat (zona bening) pada lapisan
agar, karena senyawa antibakteri berdifusi ke dalam lapisan
agar dan menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa
antibakteri berinteraksi dengan dinding sel bakteri,
mengakibatkan permeabilitas pada sel bakteri juga berdifusi ke
dalam sel sehingga pertumbuhan bakteri terhambat bahkan
mati (Enberg, 1983). Hasil analisis yang didapat kerang Donax
variabilis dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
bakteri E. coli dan S. aureus.
Senyawa aktif yang terkandung dalam kerang Donax
variabilis (Bia res) memiliki potensi sebagai antibakteri antara
lain : saponin, alkaloid, dan steroid.Menurut Hardiningtyas busa
Flavanoid Jingga Merah jingga
sampai merah
ungu
Negatif (-)
Kuinon Merah Merah Negatif (-)
Alkaloid Merah Merah, jingga Positif (+)
Fenolik Hijau Negatif (-)
Steroid Merah Biru Positif (+)
(2009) senyawa steroid, saponin, alkaloid memiliki aktivitas
sebagai antimikroba, antijamur, antibakteri, antitumor,
antikanker, dan sitoteksis. Hardiningtyas (2009) menyatakan
efek utama saponin terhadap bakteri adalah adanya pelepasan
protein dan enzim dari dalam sel. Penelitian yang
dilakukanolehYunus (1998) bahwa alkaloid memiliki sifat
farmakologis, salah satunya adalah memperlebar saluran
pernapasan pada penderita sesak nafas. Uji steroid terhadap
ekstrak kerang Donax variabilis menunjukkan hasil positif yang
ditunjukkan dengan terbentuknya larutan warna biru. Yunus
(1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa steroid dapat
digunakan sebagai obat antiintlamasi pada penderita asma,
sebagai senyawa mampu memerangi kolesterol jahat dalam
tubuh dan bermanfaat sebagai afrodisiaka (stamina tubuh).
Fessenden dan Fessenden (1997) melaporkan bahwa steroid
merupakan senyawa yang dapat dijumpai hampir pada semua
mahluk hidup kecuali pada bakteri. Penelitian yang dilakukan
Nurjanah et al, (2011) pada kerang pisau terdapat senyawa
alkaloid, steroid, flavanoid sebagai salah satu penghasil
senyawa antioksidan. Dalunigrum (2009) menyatakan ekstrak
kerang darah terdapat senyawa alkaloid dan steroid sebagai
senyawa antibakteri. Penelitian Pebrian et al (2010) pada kerang
hijau termasuk senyawa antibakteri karena terdapat senyawa
alkaloid dan steroid. Berdasarkan potensi tersebut maka kerang
Donax variabilis memiliki fungsi sebagai anti bakteri, sehingga
bisa dijadikan sebagai bahan obat alternatif untuk mengatasi