1
I.
Pengantar
A. Latar Belakang
Potensi sumber daya perikanan Indonesia, baik
penangkapan maupun budidaya sangat besar. Padamasa
mendatang memilikiprosfekuntuk dikembangkan. Budidaya
perairan atau akuakultur menjadi tulang punggung produksi
perikanan Nasional di masa depan, baik untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Jumlah
penduduk Indonesia yang begitu banyak akan menambah
permintaan potensi pasar budidaya perairan. Disamping itu,
biota-biota akuatik yang dibudidayakan merupakan komunitas
jual tinggi. Raja Ampatmerupakandaerah yang memiliki potensi
besar, khususnya keanekaragaman biota dan sumber daya laut
terutama karang, ikan, rumput laut, dan udang (McKennaet al.,
2002). Kerang merupakan salah satu produk ekspor yang dapat
diandalkan, dan salah satu jenis makanan yang sangat
bergengsi dan mahal di Eropa dan Amerika Utara (Andamari &
Subroto, 1991)
Kerang Donaxvariabilisini sangat kecil, panjangnya hanya
2,5 cm, warna cangkangnya ada yang putih, kuning, ungu. Di
pulau Jefman memiliki garis pantai yang tidak seragam, pantai
berpasir putih dan berbatu dimana terdapat penyebaran kerang
Donax variabilisyang sangat bermanfaat bagi masyarakat di
2
masyarakat mengetahui jenis kerang Donax variabilis karena
tidak sulit untuk mengambilnya ketika dibutuhkan.
Pemekaran kepulauan Raja Ampat sebagai salah satu
daerah otonomi menyebabkan terbukanya wilayah mulai dari
kota sampai ke daerah-daerah terpencil. Proses modernisasi
yang masuk kepulauan Raja Ampat menyebabkan beberapa
masalah seperti kegiatan ekonomi meningkat,pertambahan
penduduk, perubahan sosial, tertibnya peraturan baru yang
menfasilitasi perusakan ekosistem sehingga terjadi kehilangan
sumber daya hayati. Kerang juga dapat digunakan sebagai
bahan kerajinan yang bermanfaat bagi masyarakat dari segi
ekonomi. Masyarakat setempat menggunakan kerang sebagai
makanan lokal, namun demikian pemanfaatan dan
pengambilan biota di daerah ini dari tahun ke tahun akan
meningkat. Berbagai aktifitas akan mempengaruhi
keseimbangan dan kelestarian ekosistem yang ada di pantai
Jefman.
Kerang Donax variabilis merupakan salah satu jenis
moluska dari kelas bivalvia yang banyak ditemukan pada pasir
putih hampir setiap pantai di Raja Ampat, terutama di pulau
Jefman bagian utara. Biasanya moluska merupakan komoditi
perikanan yang potensial sebagai sumber senyawa bioaktif
untuk berbagai keperluan.Menurut Balcazar et
al.,(2006)melaporkan senyawa bioaktif yang ditemukan dalam
moluskatergolongsenyawapeptida, depsipeptida, seskuiterpen,
skualen, terpen, alkaloid, polipropionat, senyawa nitrogen,
3
lain yang memiliki aktivitas tertentu. Beberapa metabolit
sekunder yang dimiliki organisme perairan menunjukkan
adanya aktivitas farmakologi (Pringgenies, 2010).
Meningkatnya penggunaan antibiotik dalam mengatasi
berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri
bisamenimbulkanefek yang berbahaya, terutama sebagian besar
bahan antibakteri yang digunakan merupakan zat yang
berbahaya dan sifatnya kurang aman bagi kesehatan (Nimah et
al.,2002 dalam Rasyid,2012). Sampai saat ini penanggulangan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri masih menggunakan
antibiotik sintetik, sehingga menimbulkan kekuatiran akan
munculnya bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik
(Tirtodiharjo, 2011). Pada daerah Raja Ampat kerang Donax
variabilis ini telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional
sehingga memberi dugaan bahwa kerang Donax variabilis
memiliki senyawa aktif yang bersifat antibakteri. MenurutIrianto
(2006)bahwa senyawa antibakteri adalah senyawa biologis atau
kimia yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
dan aktivitas bakteri. Kelimpahan Donax variabilis di Raja
Ampat sangat berfungsi dan belum dimanfaatkan secara
optimal untuk nilai tambah masyarakat. Sampai saat ini studi
tentang senyawa antibakteri yang berasal dari hewan laut di
Raja Ampat masih minim.
B. Tujuan
4
1. Untuk mengetahui kelimpahan dan sebaran Donax
varibilis di Jefman Kabupaten Raja Ampat.
2. Untuk menguji keberadaan senyawa antibakteri dari