• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF BERBASIS TATA BAHASA STRUKTURAL: Time Series Design.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF BERBASIS TATA BAHASA STRUKTURAL: Time Series Design."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF BERBASIS TATA BAHASA STRUKTURAL

(Time Series Design)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Sukaesih 1103407

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Penerapan Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Tournaments (TGT)

Dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif

Berbasis Tata Bahasa Struktural

(Time Series Design)

Oleh

Sukaesih

Dra. STKIP Surya Kencana, 1990

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Sukaesih 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Kompetensi dasar seperti menulis pengumuman, menulis surat, menulis pesan

singkat, menarasikan teks wawancara dan lain-lain dalam Standar Isi Kurikulum

Tahun 2006, mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SMP, memerlukan dukungan

kemampuan menulis kalimat efektif. Oleh karena itu, memiliki kemampuan

menulis kalimat efektif menjadi keharusan bagi peserta didik SMP agar

kompetensi yang terkait dapat dikuasai dengan baik. Untuk itu diperlukan upaya

memilih, mencari, dan menata bahan ajar, metode, teknik, media, dan model

pembelajaran yang tepat.

Penelitian ini berfokus pada upaya mencobakan model pembelajaran yang

diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif peserta

didik SMP kelas 7. Model yang dimaksud adalah Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournaments (TGT). Games dan Tournaments, dapat

dimanfaatkan untuk merangsang peserta didik agar dapat bertanggung jawab

terhadap tugas pribadi dan kelompok, meraih keberhasilan dalam kelompok dan

akhirnya dapat meningkatkan prestasi individu.

Data proses pembelajaran TGT diperoleh melalui observasi oleh tiga orang

observer; dan data hasil proses diperoleh melalui tes menulis. Data hasil tes

dianalisis dan diolah dengan statistik melalui uji t untuk melihat perbedaan

kemampuan menulis kalimat efektif sebelum dan sesudah proses pembelajaran

TGT.

Hasil pengolahan data memberikan informasi bahwa model TGT dapat

dilaksanakan dengan sangat efektif di SMP kelas 7. Dengan Model TGT

kemampuan menulis kalimat efektif peserta didik SMP kelas 7 dapat ditingkatkan

(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ……… DAFTAR LAMPIRAN ………...

BAB I PENDAHULUAN ………..

A. Latar Belakang MasalahPenelitian …...

B. Identifikasi Masalah ………...

C. Rumusan Masalah ………..

D. Tujuan Penelitian ………...

E. Manfaat Penelitian ………...

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis ………... G. Definisi Operasional ………...

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENTS (TGT), KALIMAT EFEKTIF,

DAN TATA BAHASA STRUKTURAL...

A. Model Pembelajaran Kooperatif ………... 1. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ………... 2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif ………... 3. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ……

a. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif …………... b. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ……...

4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ………... 5. Teknik-teknik Pembelajaran Kooperatif…... 6. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif ………... 7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments

B. Kalimat Efektif ………...

1. Pengertian Kalimat Efektif ………...

2. Struktur Kalimat Efektif ………...

a. Struktur Kalimat Efektif Umum ……….

(6)

c. Penekanan (Emphasis) ……… d. Kevariasian (Variety) ………... 4. Pilihan Kata (Diksi ) dalam Kalimat Efektif ………...

5. Ejaan ……… 6. Logika dalam Kalimat Efektif ……….

C. Tata Bahasa Struktural ……… 1. Pengertian Tata Bahasa Struktural ………... 2. Pembagian Kalimat dalam Tata Bahasa Struktural ……….

a. Kalimat Berklausa dan Kalimat Tidak Berklausa ……… b. Kalimat Berita, Kalimat Tanya, dan Kalimat Suruh. …..

c. Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas ……….

BAB III METODE PENELITIAN ……….. A. Metode dan Paradigma Penelitian ………...

B. Prosedur Penelitian ………..

C. Teknik Pengumpulan Data ………..

D. Instrumen. ………

1. Jenis Instrumen ………...

a. Instrumen Perlakuan ... b. Instrumen Pengambilan Data ………

2. Validasi ……….. ...

E. Teknik Pengolahan Data ………..

F. Populasi dan Sampel Penelitian ………

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN ………...

A. Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

GamesTournaments... 1. Persiapan ………...

2. Implementasi Proses Pembelajaran ………... 3. Observasi Proses Pembelajaran ...……….... B. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Menulis Kalimat

Efektif ……... 1. Deskripsi Analisis Data Kemampuan Menulis Kalimat

Efektif Sebelum Perlakuan ………...

a. Pre Test 1 ………

b. Pre Test 2 ………

c. Pre Test 3 ………....

d. Pre Test 4 ………

2. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Menulis Kalimat Efektif Sesudah Perlakuan ... a. Post Test 1………...

b. Post Test 2 ………...

c. Post Test 3 ………...

d. Post Test 4………...

C. Pengujian Normalitas Data ………...

(7)

………

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………..

A. SIMPULAN………...

B. SARAN………...

DAFTAR PUSTAKA ……….

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….

RIWAYAT HIDUP ...

170 170 172

(8)

Tabel 4.1 : Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran pada Kegiatan Awal

Tebel 4.2 : Data Hasil Observasi Pembelajaran pada Kegiatan Inti

Tabel 4.3 : Data Hasil Observasi Pembelajaran pada Kegiatan Akhir

Tabel 4.4 : Data Hasil Pre Test 1

Tabel 4.5 : Data Hasil Pre Test 2

Tabel 4.6 : Data Hasil Pre Test 3

Tabel 4.7 : Data Hasil Pre Test 4

Tabel 4.8 : Data Hasil Rata-Rata Pre Test 1, 2, 3 dan 4

Tabel 4.9 : Data Hasil Post Test 1

Tabel 4.10 : Data Hasil Post Test 2

Tabel 4.11 : Data Hasil Post Test 3

Tabel 4.12 : Data Hasil Post Test 4

Tabel 4.13 : Data Hasil Rata-Rata Post Test 1, 2, 3 dan 4

(9)

Bagan 3.1 : Paradigma Penelitian

Grafik 4.1 : Rata-Rata Hasil Pre Test

Grafik 4.2 : Rata-Rata Hasil Post Test

Grafik 4.3 : Rata-Rata Hasil Pre Test dan Post Test

(10)

Lampiran 1. Kuis Turnamen Akademik

2. Contoh Karangan Peserta Didik

3. SK Pembimbing Penulisan Tesis

4. Permohonan Izin Penelitian

5. Permohonan Expert Judgment

6. Lembar Expert Judgment

7. Izin Penelitian

8. Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di

sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu SD/MI, SMP/MTs,

dan SMU/SMK/MA, dan digunakan sebagai bahasa pengantar pada semua

jenjang pendidikan. Tingkat penguasaan bahasa Indonesia peserta didik diukur

dengan standar nasional melalui ujian nasional. Oleh karena itu, kesiapan peserta

didik untuk mengikuti ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya,

perlu mendapat perhatian serius, agar peserta didik dapat memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang semestinya dimiliki usai

menyelesaikan pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), pembelajaran bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi

dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,

serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil kesastraan manusia Indonesia

(Permendiknas, Nomor 22 Tahun 2006).

Melalui arahan atau orientasi pembelajaran bahasa Indonesia seperti di atas ,

diharapakan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP dapat diwujudkan.

Tujuan itu adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis;

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

4. Mengguakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intlektual, serta kematangan emosional dan sosial;

(12)

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intlektual manusia Indonesia (Permendiknas No. 22

Tahun 2006)

Dalam rumusan tujuan di atas tercakup di dalamnya kemampuan memahami

bahasa yaitu pemahaman terhadap kaidah kebahasaan dan berbahasa yaitu

menggunakannya dalam wujud keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis.

Keempat keterampilan berbahasa itu saling mendukung. Semakin terampil

seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan

hanya dapat dikuasai dengan jalan praktik dan banyak berlatih. Melatih

keterampilan berbahasa berarti juga melatih keterampilan berpikir (Tarigan,

1986:1).

Untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dapat

berkomunikasi secara efektif dan efisien, serta menumbuhkan rasa menghargai

dan bangga berbahasa Indonesia, maka dalam praktik berbahasa produktif

(berbicara dan menulis) harus dilakukan dengan menggunaan kaidah bahasa

secara benar. Salah satu kaidah yang harus diperhatikan adalah penggunaan

kalimat efektif. Kalimat efektif, jelas Subjek (S) dan Predikat (P) nya, sehingga

jelas pula gagasan atau ide pokok yang terkandung di dalamnya. Kalimat efektif

menggunakan kosa kata yang dapat dipahami dan diterima secara luas oleh

umum; terhindar dari penggunaan kosa kata tertentu, seperti kosa kata bahasa

daerah, kosa kata tidak baku, dan kosa kata yang digunakan oleh kelompok dalam

lingkungan terbatas. Kalimat efektif terhindar dari kesalahan berlogika dan

menggunakan EYD. Oleh karena itu, kalimat efektif tidak ambigu; sehingga pesan

di dalamnya mudah dipahami oleh pembaca. Jika demikian, maka tercapailah

keefektifan dan keefisienan berkomunikasi.

Intonasi, mimik, dan gestur pembicara sangat membantu pemahaman

pendengar terhadap pesan yang disampaikan oleh pembicara, sehingga terjadi

komunikasi yang efektif; tetapi tidak demikian dengan kegiatan membaca.

(13)

Keefektifan komunikasi sangat bergantung kepada kemampuan penulis

menggunakan kalimat efektif , sehingga pesan dapat dipahami pembaca dengan

cepat dan tepat. Senada dengan pernyataan Putrayasa (2007 :1) bahwa setiap

gagasan, pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya akan

dituangkan dalam bentuk kalimat. Kalimat yang benar dan baik haruslah

memenuhi persyaratan gramatikal. Artinya, kalimat itu harus disusun berdasarkan

kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki

setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan Ejaan Yang

Disempurnakan,; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.

Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami

pembaca atau pendengar. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif. Oleh

karena itu, penguasaan kemampuan menulis kalimat efektif oleh peserta didik

menjadi sangat penting.

Kenyataan menunjukkan, betapa sangat rendahnya kemampuan menulis

kalimat efektif peserta didik. Terkait rendahnya kemampuan menulis kalimat

efektif, tersirat juga dalam tulisan Kahfi yang menyatakan bahwa, menulis naskah

pidato dengan menggunakan kalimat efektif masih perlu ditingkatkan (2011-8),

dikatakan juga bahwa apabila siswa berkemampuan menulis kalimat efektif maka

akan mampu menyusun naskah pidato (2011: 9). Menurut hemat penulis, tidak

hanya naskah pidato saja yang dapat ditulis para siswa (peserta didik) dengan

berbekal kemampuan menulis kalimat efektif; tetapi juga tulisan-tulisan seperti

pengalaman menarik, biografi, pesan singkat, naskah pengumuman, surat dinas,

surat pribadi dan lain-lain.

Hal itu selaras dengan pendapat yang dikemukanan oleh Heryani dalam

tesisnya, bahwa karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa bidang

kewarganegaraan sampai saat ini masih memperlihat kesalahan dilihat dari segi

keefektifannya, karena materi perkuliahan kalimat efektif bahasa Indonesia masih

(14)

serta berkesinambungan. Dengan demikian diperlukan penataan bahan ajar yang

tepat.

Selain itu ditemukan pula fenomena penulisan karangan yang tidak

mencerminkan ciri-ciri kalimat efektif. Karangan itu ditulis oleh peserta didik

SMP. Di bawah ini contoh lengkap tulisan tersebut; masing-masing dengan kode

penulis A1, A2, A3.

Pengalaman Menyenangkan

Pada waktu lebaran kemarin saya dan keluarga merayakan liburan di Tasikmalayabersama keluarga, sesudah sampai di Tasikmalaya saya dan keluarga bersalaman kepada warga sekitar apabila ada salah.

Pada siang itu saya dan keluarga bersiap-siap untuk pulsng ke padalarang, dan waktu itu juga kami pergi ke ciawi cipanas untuk berenang. Ternyata berenang di ciawi itu menyenangkan sekali. Akupun sampai-sampai pengen berenang terus. (A1)

Secara logika ide dalam karangan itu kurang lazim dan tidak logis.

Umumnya lebaran dirayakan saat berlibur; bukan merayakan liburan saat

berlebaran. Lebih tidak logis lagi melakukan dua kegiatan ditempat berbeda

dengan waktu yang sama oleh orang yang sama; yaitu mempersiapkan kepulangan

ke Padalarang di Tasikmalaya dan pergi ke Ciawi Cipanas. Kata tidak baku masih

dipakai dalam karangan itu. Berikut ini temuan selanjutnya.

futsal di cimahi

Pada hari minggu saya bersama teman-temanxx bersiap-siap untuk futsal di cimahi. Setelah bersiap-siap saya bersama temanxx langsung berangkat ke cimahi memakai angkot.

Setelah sampai di cimahi saya langsung mencari mencari lapang yang sudah di siapkan oleh lawan temanxx saya. Setelah bertemu dengan lawan saya bersama temanxx langsug kelapangan. Saya langsung ganti baju di tempat ganti. Setelah itu sayapun kelapangan dan langsung bermain futsal. Dan, sayapun bermain selama 1 jam. Setelah pertabdingan selesai kami. Pun menang dgn skor

(15)

Pemakian tanda titik (.), huruf kapital, dan penulisan kata ulang belum

dilakukan dengan benar. Gagasan atau ide tidak jelas karena bercampur dengan

kesalahan berlogika. Contoh lain ditemukan karangan seperti di bawah ini.

(L.Messi)

Messi adalah pesepak bola terbaik pada tahun 2009 s/D 2012. Ia mempunyai bakat yg bagus. Tetapi bukan itu saja prestasi yg di milikinya ia mempunyai skill yg bagus. Dan pemain yg sangat hebat pada tahun 2009 s/D 2012. (A)

Huruf Kapital, tanda titik (.), dan kata penghubung belum digunakan

dengan benar dalam karangan itu. Gagasan atau ide yang sama ditulis berulang,

pada awal dan akhir paragraf. Tidak jauh berbeda halnya dengan karangan

sebelumnya.

Jika masalah ini dibiarkan bekelanjutan maka akan muncul penguasaan

keterampilan berbahasa peserta didik tanpa kaidah atau tatabahasa. Sementara

tatabahasa merupakan ciri atau identitas suatu bahasa yang membedakannya dari

bahasa lain. Tata bahasa Indonesia merupakan ciri bagi bahasa Indonesia. Tidak

digunakannya kaidah kebahasaan termasuk tata bahasa dalam berbahasa

(menyimak, berbicara, membaca, menulis), maka lambat laun hilang pula identitas

bahasa yang digunakan itu.

Kesadaran akan adanya kaidah atau norma bahasa (awareness of the norm)

mendorong orang menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun. Kesadaran

akan adanya norma bahasa merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya

terhadap perbuatan yaitu kegiatan menggunakan bahasa (language use).

Kesadaran akan adanya norma bahasa, menurut Garvin dan Mathiot dalam Chaer

dan Agustina (2010: 152) adalah salah satu ciri sikap positif terhadap bahasa.

Sikap posistif terhadap bahasa menjadi salah satu jaminan bagi kelangssungan

hidup suatu bahasa. Kesadaran menggunakan kaidah atau norma bahasa harus

didasari dengan pengetahuan terhadap kaidah atau norma itu, dan kebiasaan untuk

(16)

Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki agar dapat berbahasa dengan santun

dan cermat adalah kaidah menggunakan kalimat efektif. Menggunakan kalimat

efektif adalah salah satu kompetensi dasar yang harus diajarkan di SMP, pada

semester pertama. Jika demikian maka layaknya peserta didik SMP sudah dapat

menggunakan kalimat efektif dalam berbahasa. Namun tidak demikian kenyataan

yang ditemui penulis di lapangan. Kenyataan belum sesuai dengan harapan, hal ini

dapat dilihat melalui contoh-contoh tulisan peserta didik seperti yang diuraikan di

atas.

Pembelajaran kooperatif diduga dapat mengatasi rendahnya kemampuan

menulis kalimat efektif peserta didik. Pembelajaran kooperatif menempatkan guru

sebagai fasilitator, menjadi jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih

tinggi, dengan catatan peserta didik sendiri, peserta didik berkesempatan

menerapkan ide-ide mereka, karena pada pembelajaran kooperatif guru tidak

hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun pengetahuan dalam

pikiran peserta didik (Rusman, 2012: 201-202).

(TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif, yang secara spesifik

diduga efektif diterapkan pada pembelajaran menulis kalimat efektif.Dengan

model ini peserta didik dapat belajar sambil bermain dan berlomba. Mereka dapat

belajar dalam suasana yang menyenangkan dan terhindar dari kebosanan

mendengarkan penjelasan guru. Suasana belajar yang menyenangkan memberi

peluang kepada peserta didik untuk memahami dan menggali pengetahuan tanpa

terpaksa; termasuk memahami dan menggali pengetahuan untuk dapat menulis

kalimat dengan efektif.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti dan mengujicoba

model pembelajaran tersebut untuk melihat tingkat keefektifannya, sehingga

selanjutnya diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif model pembelajaran yang

dapat ditawarkan kepada para guru. Judul penelitian yang dimaksud adalah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam Menulis Kalimat

(17)

B. Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah berarti mendaftar sejumlah masalah yang

biasanya dilanjutkan dengan upaya memilih atau menetapkan salah satu

diantaranya yang dapat dicari jawabannya melalui penelitian. Menetapkan

masalah merupakan langkah awal dari suatu kegiatan penelitian(Arikunto, 1990:

18-19). Terkait penjelasan itu sering dijumpai masalah dalam penggunaan bahasa

tulis oleh peserta didik. Masalah itu adalah rendahnya kemampuan peserta didik

menggunakan kalimat efektif dalam berbagai keperluan.

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi permasalahan itu, baik dari

sisi peserta didik, maupun dari sisi guru. Faktor-faktor yang berasal dari guru,

diantaranya (1) kurang tepat dan kurang variatif model, metode, dan teknik

pembelajaran yang dipilih oleh guru dengan bahan ajar yang disampaikan, (2)

kurang optimal memberdayakan kemampuan dan peran serta siswa dalam proses

pembelajaran, (3) kurang tepat dan kurang variatif dalam memilih media

pembelajaran, (4) menulis kalimat kalimat efektif adalah sebagian dari

kebahasaaan yang pembelajarannya diintegrasikan ke dalam empat keterampilan

berbahasa, (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis); sehingga sering sekali

terabaikan, sementara yang muncul dominan dalam proses pembelajaran adalah

keterampilan berbahasanya saja.

Selain faktor dari guru, faktor dari peserta didik pun sangat memengaruhi

keberhasilan proses pembelajaran , yang pada akhirnya berpengaruh terhadap

kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam menulis kalimat efektif; terlebih

lagi menulis kalimat efektif adalah sebagian dari kaidah kebahasaan (tata bahasa)

yang cenderung membosankan jika pembelajaran tidak dirancang sedemikian

menariknya.

Di luar faktor guru dan peserta didik, sarana turut memengaruhi

keberhasilan pembelejaran. Keterbatasan sarana, media, dan motivasi peserta

(18)

tepat, sehingga peserta didik termotivasi, serta sarana dan media yang ada dapat

dimanfaatkan optimal. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada upaya

penerapan sebuah model pembelajaran yang efektif dalam menulis kalimat

efektif berbasis tata bahasa struktural. Model yang dimaksud adalah Pembelajaran

Kooperatif Tipe(TGT).

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang akan dicari

jawabnnya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012: 35). Rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut di bawah ini.

1. Bagaimana profil kemampuan menulis kalimat efektif sebelum perlakuan ?

2. Bagaimana proses pembelajaran menulis kalimat efektif dengan model

Kooperatif Tipe TGT ?

3. Bagaimana profil kemampuan menulis kalimat efektif setelah perlakuan ?

4. Apakah ada perbedaan signifikan kemampuan menulis kalimat efektif sebelum

dan sesudah perlakuan?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menemukan model yang

efektif bagi pembelajaran menulis kalimat efektif peserta didik SMP. Selanjutnya

hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi para guru bahasa

Indonesia di SMP, dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

pembelajaran menulis kalimat efektif.

Secara khusus penelitian ini bertujuan 1. mengetahui gambaran proses

pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam menulis kalimat efektif;2. mengetahui

perbedaaan kemampuan menulis kalimat efektif sebelum dan sesudah perlakuan

atau sebelum dan sesudah proses pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

(19)

Penelitian bukan kegiatan yang mudah, karena penelitian memerlukan biaya,

waktu, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit. Oleh karena itu, seorang peneliti

harus betul-betul memahami dengan jelas kemanfaatan penelitiaannya.

Penelitian pendidikan bahasa menuntut dua jenis manfaat, yaitu manfaat teoritis

dan manfaat praktis. Bermanfaat secara teoritis artinya hasil penelitian harus dapat

menjadi sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, dengan lahirnya

konsep-konsep baru pada dunia pendidikan bahasa; sedangkan kebermanfaatkan secara

praktis, artinya hasil penelitian pendidikan bahasa harus dapat dimanfaatkan oleh

praktisi dan pelaku pendidikan (Samsudin dan Vismaia, 2009: 59). Demikian pula

halnya dengan penelitian ini, sumbangan kemanfaatan secara teoritis dan praktis

diharapakan dapat dirasakan oleh berbagai pihak.

Adapun kemanfaatan yang dimaksud adalah sebagai berikut di bawah ini.

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi

pengembangan keterampilan menulis kalimat efektif dengan memberikan

masukan perihal pemilihan model pembelajarannya. Disamping itu, penelitian

diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi pengembangan

pembealajaran menulis menulis kalimat efektif, dengan menerapakan model

pembelajaran kooperatif. Penerapan model ini diharapakan dapat menjadi salah

satu pilihan dalam melaksanakan pembelajaran kalimat efektif yang sering

terlupakan terkait struktur kurikulum yang menempatkan tata bahasa terintegrasi

dalam keempat keterampilan berbahasa; sementara manfaat praktis dapat

dirasakan oleh peserta didik, guru dan peneliti sendiri.

1. Manfaat bagi Peserta Didik

a. memberikan pelajaran yang menyenangkan dan menantang;

b. meningkatkan kemampuan menulis dengan menggunakan kalimat efektif;

c. menambah pengetahuan tentang kalimat efektif.

2. Manfaat bagi Guru

a. memberikan informasi perihal kemampuan menulis kalimat efektif peserta

(20)

b. menjadi masukan bagi upaya peningkatan kemampuan menlis kalimat efekif

peserta didik;

c. menjadi salah satu pilihan model pembelajaran yang dapat diterapkan;

d. menjadi motivasi bagi para guru, untuk terus berupaya mencari atau memilih

model pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dalam

mengoptimalkan proses dan hasil belajar.

3. Manfaat bagi Peneliti

a. menambah pengetahuan perihal kalimat efektif, dan model pembelajarannya;

b. menambah pengalaman dalam mengaplikasikan dan membandingkan teori

yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis

1. Anggapan Dasar

a. Menulis dengan menggunakan kalimat efektif, membantu pembaca

memahami dengan cepat dan tepat gagasan atau ide yang disampaikan

penulis. Oleh karena itu, kemampuan memahami kalimat efektif dan

kebiasaan menggunakannya perlu diupayakan sejak awal.

b. Pemilihan model pembelajaran dengan tepat oleh guru, akan mengefektifkan

proses dan hasil belajar, karenanya diperlukan pula pemilihan model yang

tepat untuk melaksanakan pembelajaran menulis kalimat efektif.

c. Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, adalah model pembelajaran

untuk semua siswa. Model ini dapat menampung perbedaan dan keragaman

latar belakang siswa (peserta ndidik) karenanya dapat dipilih guru sebagai

alternatif melaksanakan pembelajaran di mana pun, dipandang efektif

diterapkan pada pembelajaran menulis kalimat efektif.

2. Hipotesis

(21)

Ada perbedaan signifikan kemampuan menulis kalimat efektif sebelum dan

sesudah perlakuan

b. Hipotesis Statistik

Ho: µa = µb H1: µa ≠µb

G. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami variabel penelitian ini, maka perlu

penulis jelaskan istilah-istilah yang menjadi kata kunci dalam penelitian, yang

tertuang dalam judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam

Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tatabahasa Struktural.

1. Model pembelajara Kooperatif Tipe TGT adalah sebuah pola atau rencana

pembelajaran yang menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok,

dengan memposisikan guru sebagai fasilitator. Dalam TGT semua anggota

kelompok mendapatkan kesempatan yang sama untuk melakukan permainan

dengan kelompok lain guna mendapatkan skor bagi kelompoknya

masing-masing. Langkah-langkah pembelajaran model Kooperatif Tipe TipeTGT,

adalah membentuk kelompok kooperatif memberikan informasi materi atau

bahan ajar, bekerja kelompok dan games, presentasi kelompok, melaksanakan

tuornaments, dan memberikan reward.

2. Menulis kalimat efektif berbasis tata tahasa struktural adalah mengungkapkan

gagasan, pikiran, perasaan menggunakan satuan bahasa yang mendasarkan

analisisnya pada ciri formalnya yaitu intonasi dan adanya kata-kata tertentu

yang menandai golongan kalimat; satuan yang mudah dipahami sehingga

maksud atau pesan yang terkandung didalamnya dapat diterima dengan baik

(22)
(23)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Paradigma Penelitian

Penelitian ini berupaya mengungkap bagaimana Metode Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT diimplementasikan dalam pembelajaran menulis kalimat efektif; serta

bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi belajar (berupa perbedaan ) sebelum

dan sesudah implementasi model tersebut. Oleh karena itu, dipilih metode

eksperimen Time Series Design, dengan Paradigma penelitian seperti berikut di

bawah ini.

X

Bagan 3.1 Paradigma penelitian

Keterangan Bagan

01, 02, 03, 04 : pre test 1, 2, 3, 4 (tes sebelum perlakuan X: perlakuan (proses pembelajaran kooperatif)

05, 06, 07, 08 : post test (tes sesudah perlakuan) (a): rata-rata hasil pre test

(b): rata-rata hasil post test

Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pre test sebanyak empat kali .

Hasilpre test dianalisis hingga diperoleh kondisi yang stabil, artinya hasil pretest 05 06 07 08 01 02 03 04

Observasi

05 = 06 = 07 = 08 01 = 02 = 03 = 04

Pengolahan data hasil Observasi

Rata-rata

(b) Rata-rata

(a)

Perbedaan

(24)

konsisten ; yaitu hasil pretest pertama relatif sama dengan hasil pretest kedua

sama dengan hasil pretest ketiga, dan keempat. Setelah diperoleh kondisi stabil

kelompok diberi perlakuan (Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournaments) . Selesai diberi perlakuan, kemudian kelompok

diberipost test sebanyak empat kali. Hasil post test dianalisis, hingga diperoleh

kondisi stabil, artinya hasilpost test konsisten;hasil post test kesatu relatif sama

dengan hasil post test kedua, relatif sama dengan hasil post test ketiga, dan

keempat. Hasil rata-rata pre test dan post testkemudian dibandingkan untuk dilihat

perbedaannya, sebagai akibat perlakuan.

B. Prosedur Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini, ditempuh langkah-langkah sebagai berikut di

bawah ini.

(1) menemunkan, mengidentifikasi, dan merumuskan masalah, serta memyusun

hipotesis

(2) menyusun teori landasan, berkenaan dengan masalah yang telah dirumuskan

(3) memilih metode yang tepat, untuk melakukan penelitian guna menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitan yang telah dirumuskan

(4) menyusun beberapa instrumen untuk mengumpulkan data yang diperoleh,baik

sebelum, ketika berlangsung, maupun sesudah perlakuan

(5) menimbang instrumen oleh ahli

(6) mengumpulkan data sebelum perlakuan dengan cara memberikan pre test

kepada kelompok eksperimen

(7) mengolah/ menganalisis data yang diperoleh sebelum perlakuan

(8) menyusun rencana implementasi tindakan atau pemberian perlakuan, yaitu

melaksanakan pembelajaran koperatif Tipe TGT

(9) bersamaan dengan implementasi tindakan atau pemberian perlakuan,

dilakukan pengumpulan data proses melalui observasi

(25)

(11) mengolah / menganalisis data sebelum dan sesudah perlakuan

(12) membandingkan data yang sudah diperoleh sebelum dan sesudah

perlakuan,serta menguji hipotesis

(13) menarik / menyusun simpulan

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Teknik Tes

Teknis tes digunakan untuk mengambil atau mengumpulkan data kognitif

kemampuan menulis kalimat efektif peserta didik dalam bentuk

karangan.Selanjutnya karangan dianalis, untuk kemudian diperoleh data berupa

angka atau nilai kemampuan. Tes dilaksanakan tertulis dan individual.

2. Teknik Observasi

Teknis observasi non partisipan digunakan dalam penelitian ini, karena objek

yang diamatinya perilaku manusia, yaitu perilaku peserta didik dan guru dalam

proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer

independen. Observer tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

(Sugiyono,2012:145).Observasi dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung, yaitu dalam lima kali pertemuan.

D. Instrumen

1. Jenis Instrumen

a. Instrumen Perlakuan

1). Ancangan Model

Rasional

Masih ada pendapat para guru bahwa pembelajaran kooperatif sama dengan

belajar kelompok. Pendapat seperti itu perlu segera diluruskan. Pembelajaran

(26)

dan indikator-indikator yang membedakannya dengan kelompok belajar biasa,

dan pembelajaran tradisional pada umumnya.

Pembelajaran kooperatif mengharuskan semua peserta didik bekerja sama

saling bergantung secara positif antara satu sama lain, dalam konteks struktur

tugas, struktur tujuan, dan struktur.Dalam pembelajaran kooperatif materi

pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga mengharuskan semua peserta

didik untuk saling memotivasi agar bersama-sama menguasai materi yang

sedang dipelajari. Sukses tidaknya pembelajaran kooperatif diterapkan di kelas,

bergantung kepada tanggung jawab kelompok dan tanggung jawab individu,

serta komposisi kelompok dan proses interaksi diantara peserta didik

Rancangan pembelajaran seperti ini, dipandang “ribed” oleh sebagian guru;

karena memerlukan waktu persiapan, dan proses yang panjang.

Dibalik semua itu, banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap capaian

akademik peserta didik, disamping itu mampu mengembangkan sikap toleran /

peduli terhadap sesame teman, kerjasama dan saling menghargai.Oleh karena

itu, pembelajaran kooperatif perlu dikembangluaskan sosialisasinya agar dapat

dipahami lebih baik oleh para guru, yang pada gilirannya dapat termotivasi

untuk melakukannya di kelas.

Tujuan

TGT sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif dirancang untuk

mendorong peserta didik agar saling membantu satu sama lain. Semua itu

dimaksudkan untuk meningkatkan, baik pencapaian maupun relasi sosial

peserta didik. (TGT), menekankan cara-cara agar peserta didik termotivasi

untuk berkompetisi dengan teman-temannya yang memiliki level kemampuan /

pencapaian yang sama. Dengan cara-cara ini setiap peserta didik dapat

meningkatkan performa akademiknya masing-masing agar kelompok mereka

(27)

yang dapat menunjukkan peningkatan performanya diberi

(28)

c). Prinsip-prinsip Pembelajaran Koperatif

Ada lima unsur atau elemen yang mendasari pembelajaran koperatif.

Kelima unsur dasar ini menjadikan pembelajaran koperatif lebih efektif dan

produktif dibandingkan dengan pembelajaran kompetitif dan individual (Huda,

2013: 46). Kelima prinsip dasar itu adalah:

1. Interpendensi Positif (Positive Interpendence) 2. Interaksi Promotif (Promotive Interaction)

3. Akuntabilitas Individu (Individual Accountability)

4. Keterampilan Interpersonal dan Kelompok Kecil (Interpersonal and Small-Group Skill)

5. Pemrosesan Kelompok (Group Processing)

(Jhonson and Jhonson dalam Huda, 2013: 46)Di bawah ini penjelasan selanjutnya lihat BAB I

d. Sintak

(1) memilih metode dan teknik

(2) menata ruang kelas untuk pembelajaran kooperatif

(3) merangking peserta didik

(4)menentukan jumlah kelompok

(5) membentuk kelompok-kelompok

(6)merancang team building untuk setiap kelompok (identitas kelompok, yel dll)

(7) mempresentasikan materi pembelajaran

(8) membagikan lembar kerja

(9) menugaskan peserta didik mengerjakan kuis secara mandiri

(10) menilai dan menyekor kuis peserta didik

(11) memberi penghargaan kepada kelompok

(12) mengevaluasi perilaku anggota kelompok

e. Evaluasai

TGT menekankan pada evaluasi individual materi akademik yang sudah dirancang

sebelumnya. TGT membuka peluang untuk terjadi kompetisi individual dan

(29)

meningkatkan prestasi akademik, maka evaluasinya dilakukan pada ranah

kognitif.

2). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksaan Pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe TGT ini

disesuaikan dengan situasi dan kondisi subjek dan tempat penelitian. Oleh karena

itu, RPP sebagai salah satu instrumen dalam penelitian ini, terlebih dahulu

ditimbang oleh ahli (expert judgment) sebelum digunakan (bukti terlampir).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : SMPN 1 Ngamprah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : VII/2

Standar Kompetensi : Aspek Menulis

12 Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat

Kompetensi Dasar :12.2Menulis pesan singkat sesuai dengan isi dengan menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang santun.

Alokasi Waktu : 10 x 40 menit ( 5x pertemuan )

A. Indikator

Pertemuan 1

1. mampu menyusun isi pesan singkat ( memo) secara berantai sesuai

ilustrasi

2. mampu menyusun isi pesan singkat (memo) yang menunjukkan kesatuan

gagasan dan kehematan pemakaian kata

3. mampu menyunting kesatuan gagasan dan kehematan pemakaian kata

(30)

Pertemuan 2

1. mampu menyusun bersama dalam kelompok isi pesan singkat (memo)

sesuai ilustrasi

2. mampu menyusun bersama dalam kelompok isi pesan singkat (memo)

dengan berbagai variasai pola kalimat dan mengedepankan bagian

kalimat yang dipentingkan

3. mampu menyunting berbagai variasi pola kalimat dan bagian kalimat yang

dipentingkan dalam pesan singkat

Pertemuan 3

1. mampu menulis sendiri dalam kelompok isi pesan singkat (memo) sesuai

ilustrasi

2. mampu menulis sendiri dalam kelompok isi pesan singkat (memo)

dengan memperhatikan EYD dan diksi

3. mampu menyunting penggunaan EYD dan Diksi dalam pesan singkat

(memo)

Pertemuan 4

1. mampu menulis sendiri dalam kelompok sebuah contoh isi pesan singkat

(memo)

2. mampu memilih isi pesan singkat terbaik karya anggota kelompoknya.

3. mampu menyunting isi pesan singkat dari sisi ketepatan menurut logika

4. mampu menulis kembali (hasil revisi) isi pesan singkat dengan logika

yang tepat

Pertemuan 5

1. mampu menggunakan kalimat efektif untuk berbagai keperluan selain

menulis pesan singkat ( seperti menulis pengumuman, menulis biografi,

menulis pengalaman menarik, dan menulis ringkasan cerita pendek)

(31)

Setelah memperoleh pembelajaran diharapkan peserta didik dapat

menggunakan kalimat efektif dalam menulis pesan singkat (memo) dan

tulisan-tulisan lainnya.

C. Materi pembelajaran

Pertemuan 1

a. contoh pesan singkat

SMP 1 Karang Sayung Jl.Raya Negara No.33 Kota Batu

12 September 2007 Kepada : Bapak Ramelan

Dari : Bendahara Sekolah

Hal : Laporan Keuangan

Harap segera membuat laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan Jambore Tingkat Kabupaten, paling lambat 20 September 2007.

Tertanda

Zaenal,S.Pd

contoh pesan tidak resmi

12 Mei 2007 Dari : Vivi

Untuk : Heni

Pesan : Hen, latihan menari tidak jadi karena pelatihnya sedang sakit

Tertanda

Vivi

(32)

Ilustrasi :

Arindra adalah ketua penyelenggara peringatan Maulid Nabi di sekolahmu. Saat

ini Ia bersama mubaligh akan tiba di sekolah 15 menit kemudian. Setibanya

Mubaligh dan rombongan di sekolah ia berharap ada petugas penerima tamu dan

tetabuhan yang dibunyikan untuk menyambut rombongan. Ia juga berharap

sudah ada tempat duduk dan konsumsi untuk rombongan.Arindra memberi tugas

kepada salah seorang panitia untuk menyampaikan pesan singkatnya (memo)

kepada seksi acara.Bagaimana pesan singkat yang ditulis Arindra ?

Panitia Peringatan Maulid Nabi SMP Bela Negara

Memo

Dari :

Kepada :

……….. 1 ……….

………2 ………3

………,………….

(33)

Panitia Peringatan Maulid Nabi SMP Bela Negara

Memo

Dari :

Kepada :

……….. . ………1……….

………2 ……… ……… 3

………,………….

………

c. CiriKalimat Efektif

Kalimat Efektif memiliki beberapa cirri sebagai berikut di bawah ini :

(a) Kesatuan

Kalimat efektif harus mengungkap sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran.

Perhatikan kalimat-kalimat berikut di bawah ini !

(1) Kepada para siswa agar berkumpul di lapang upacara.

(2) Di dalam tata tertib itu merupakan pedoman bagi para siswa

(3) Pada hari ini merupakan hari terakhir ia mengajar

Kalimat-kalimat itu tidak efektif karena ide pokoknya tidak jelas.

Agar menjadi kalimat yang efektif maka sebaiknya kata-kata bergaris bawah tidak

digunakan.

(b) Kehematan

Kalimat efektif hemat dalam penggunaan kata. Kalimat efektif tidak

(34)

sama berulang-ulang.

Perhatikan contoh kalimat berikut !

(4) Tiyas sangat rajin sekali

(5) Penari itu naik ke atas panggung

Kalimat itu tidak efektif. Agar menjadi kalimat efektif, kata yang bergaris bawah

pakai salah satu saja.

d. Materi Tournament ( kesatuan gagasan dan kehematan) (terlampir)

Pertemuan 2

a. Menulis bersama sebuah Pesan Singkat (memo) dalam berkelompok

Ilustrasi :

Senin, 29 April 2013, siswa kelas 7 C mendapat giliran menjadi petugas pelaksana

upacara. Wahid Wicaksono selaku ketua OSIS berharap agar siswa kelas 7 C

melaksanakan persiapan yang diperlukan, dan menghubungi ketua ekskul

kesenian agar membantu tim aubade. Ketua Osis segera mengirimkan memo

untuk KM 7 C. Bagaimana memo yang ditulis ketua OSIS ?

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Tanah Air

Memo

Dari :

Kepada :

……….

………..

……….. ……….,………2013

………

b. Ciri Kalimat Efektif

(1) Ide pokok yang dipentingkan biasanya diletakan dibagian awal kalimat.

(35)

„Tyas‟ dan „ Penari „ itu. Jika ide pokok lain yang ditonjolkan. Kalimat itu dapat

diubah menjadi :(6) Sangat rajin, Tyas(7) Naik ke panggung, penari itu

(2) Kevariasian

Kalimat efektif dapat ditulis dalam berbagai variasi, seperti dalam bentuk kalimat

aktif aktif, pasif, inversi dan lain-lain.

c. Tournamen Akademik ( ciri kalimat efektif penekanan dan kevariasian )Materi

Tournamen terlampir.

Pertemuan 3

a. Menulis sendiri dalam kelompok masing-masing sebuah pesan singkat

Ilustrasi :

Peringatan Maulid Nabi di sekolahmu sudah berakhir.

Raia selaku Ketua Osis, menginginkan agar semua seksi yang dipimpinya

menyusun dan menyerahkan laporan. Ia segera menulis pesan singkat untuk para

seksinya.

Bagimana pesan singkat (memo) yang dibuat Raia.

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Nusa Banga

Dari :

Kepada :

……….

………..

………..

……….,………20…

………..

………….………

(36)

(1) Diksi ( Pilihan kata)

Kalimat Efektif menggunakan pilihan kata dengan tepat. Kata dasar dan azas

sama artinya dengan pokok, kata mati sama dengan tewas dan meninggal, kata

melihat, memandang, dan menonton sama dengan menyaksikan. Tetapi berbeda

pemakaiannya dalam kalimat. Kamu tentu dapat membuat kalimat dengan

kata-kata itu bukan ?Selain pilihan kata-kata seperti itu,dalam kalimat efektif lebih

cenderung digunakan kata-kata yang umum, dikenal oleh kalangan luas. Tidak

menggunakan istilah asing dan tidak menggunakan kata-kata yang digunakan oleh

kelompok tertentu di tempat tertentu, seperti kata-kata macho, bokap-nyokap, dan

lain-lain.

(2). Logika

Ketepatan atau kebenaran logika, menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam

menulis kalimat efektif.

Perhatikan kalimat di bawah ini !

(8) Tulisanmu bagus, jadi nilai karanganmu besar.

Kalimat itu secara logika tidak tepat, karena penilaian terhadap karangan tidak

hanya didasarkan pada tulisan saja.

c. Tournamen Akademik ( ciri kalimat efektif diksi dan logika )

Materi tournament terlampir.

Pertemuan 4

a. Pesan singkat terbaik yang dibuat dan dipilih oleh anggota kelompok

masing-masing.

Ciri Kalimat Efektif

(1)EjaanKeefektifan kalimat dipengaruhi juga oleh pemakaian tanada baca.

Perhatikan kalimat di bawah ini

(9) Seluruh siswa SMP, Ngamprah sudah mempersiapkan diri;

Diletakkannya tanda koma (,) setelah kata SMP, maka yang mempersiapkan diri

(37)

maka yang mempersiapkan diri adalah “seluruh siswa SMP Ngmprah”.

Pertemuan 5

a. Hasil Kerja Kelompok di rumah (LKS)

b. Ciri Kalimat Efektif (7) dalam karangan peserta didik

D. Metode

Penugasan

Tanya Jawab

Kerja Kelompok

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Awal

a.Apersepsi dan impresi (memanfatkan situasi dan kondisi kelas untuk

melakukan impresi, dengan cara bertanya jawab dengan peserta didik, perihal

ketidakhadiran peserta didik lain di kelas )

b. menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

a. Peserta didik membentuk kelompok kooperatif dengan bimbingan guru.

b. Peserta didik mendiskusikan dan menetapkan yel-yel kelompok.

c. Peserta didik berbagi tugas dalam kelompoknya masing-masing, setiap anggota

kelompok bertangung jawab terhadap penguasaan salah satu ciri kalimat

efektif.

d. Peserta didik mendengarkan informasi tentang contoh-contoh pesan singkat.

e. Peserta didik mendengarkan sebuah ilustrasi yang disampaikan guru.

f. Peserta didik mengumandakan yel-yel kelompoknya sebagai penyemangat

(38)

g. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok mengubah ilustrasi menjadi sebuah

pesan singkat.

h. Peserta didik perwakilan kelompok 1, 2 dan 3 bergabung untuk menulis secara

berantai pesan singkat sesuai ilustrasi di papan tulis, perwakilan kelompok 4

bergabung dengan kelompok 5 dan 6 ( lihat materi pembelajaran).

i. Peserta didik berdiskusi dan bertanya jawab untuk mengoreksi kesatuan gagasan

dan kehematan pemakaian kata dalam pesan singkat tersebut.

j. Peserta didik melakukan tournament akademik tentang kesatuan gagasan dan

kehematan pemakaian kata ( materi tournament terlampir ).

k. Peserta didik mengumandangkan yel kelompoknya setiap kali memperoleh

angka tertinggi.

Kegiatan Akhir

a.Peserta didik dan guru merefleksi bersama, menetapkan perilaku pembelajaran

yang perlu diperbaiki dipertahankan.

b. Peserta didik mendengarkan informasi pembelajaran pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2

Kegiatan Awal

a. Guru melakukan apersepsi

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

a. Peserta didik mendengarkan ilustrasi yang disampaikan guru.

b. Peserta didik bergantian mengumandangkan yel kelompoknya sebagai

penyemangat megerjakan tugas.

c.Peserta didik menulis bersama dalam kelompok sebuah pesan singkat sesuai

ilustrasi.

(39)

e. Diskusi kelas tanya jawab untuk mengoreksi penekanan dan kevariasian pola-

pola kalimat dalam pesan singkat yang dibuat oleh peserta didik.

f.Peserta didik bekerja kembali dalam kelompok, mengubah pola-pola kalimat

yang dibuatnya hingga menghasilkan kevariasian dan perubahan penekanan.

g.Tournamen akademik mengenai penekanan dan kevariasian (materi tournament

terlampir ).

h.Peserta didik mengumandangkan yel kelompoknya setiap kali memperoleh

angka tertinggi.

Kegiatan Akhir

aPeserta didik dan guru merefleksikan bersama, menetapkan perilaku

pembelajaran.

b.Peserta didik mendengarkan informasi pembelajaran pertemuan berikutnya.

Pertemuan 3

Kegiatan Awal

a. Guru melakukan apersepsi.

b.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

a.Peserta didik mendengarkan ilustrasi yang disampaikan guru.

b.Peserta didik mengumandangkan yel kelompoknya masing-masing sebagai

penyemangat mengerjakan tugas.

c. Peserta didik menulis sendiri di dalam kelompok masing-masing sebuah pesan

singkat (memo) sesuai ilustrasi.

d.Peserta didik memilih salah satu karya (pesan singkat) mereka yang terbaik.

e.Peserta didik mempersentasikan pesan singkat mereka yang terbaik.

(40)

mengoreksi pemakaian diksi dan logika dalam pesan singkat tersebut.

g. Peserta didik bekerja kembali dalam kelompoknya untuk memperbaiki /

menyunting / merevisi pesan singkat yang mereka buat.

h.Tournamen akademik tentang diksi dan logika (materi tournamen terlampir )

i. Peserta didik bergantian mengumandangkan yel kelompoknya masing setiap

kali memperoleh angka tertinggi dalam tournament.

Kegiatan Akhir

a.Peserta didik dan guru merefleksi bersama, menetapkan perilaku pembelajaran

yang perlu diperbaiki dan dipertahankan.

b.Peserta didik mendengarkan informasi pembelajaran pertemuan berikutnya.

Pertemuan 4

Kegiatan Awal

a. Guru melakukan apersepsi.

b.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

a.Peserta didik memperhatikan pesan singkat terbaik yang dibuat oleh salah satu

kelompok pada pertemuan ketiga.

b. Peserta didik mengumandangkan yel kelompoknya sebagai penyemangat

mengerjakan tugas.

c. Peserta didik melalukan diskusi kelas dan tanya jawab untuk mengoreksi

pemakaian EYD pada pesan singkat tersebut.

d. Peserta didik melakukan tournamen akademik ( ciri kalimat efektif pemakaian

EYD ) materi.

tournament terlampir.

(41)

dengan cara dipersilakan mengumandangkan yel-yelnya untuk menyambut

kemenangan bersama.

Kegiatan Akhir

a.Peserta didik dan guru merefleksi bersama, menetapkan perilaku pembelajaran

yang perlu diperbaiki dan dipertahankan.

b.Peserta didik mendengarkan informasi pengerjaan tugas di rumah ( LKS

terlampir).

Pertemuan 5

Kegiatan Awal

a. Guru melalukan apersepsi

b.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

a. Bergantian peserta didik mengumandangkan yel kelompoknya sebagai

penyemangat mengerjakan tugas.

b. Secara bergiliran perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya di rumah.

c.Peserta didik dan guru berdiskusi dan bertanya jawab untuk mengoreksi /

menyunting 7 (tujuh) cirri kalimat efektif dalam karangan peserta didik yang

dipresentasikan ( kesatuan gagasan, kehematan, penekanan, kevariasian, diksi,

logika dan EYD )

d.Peserta didik dan guru merevisis bersama pemakaian kalimat efektif dalam

pesan singkat karya peserta didik.

e.Guru memberikan rewardkepada semua kelompok dengan pujian atas kerja

keras dan prestasi mereka.

f. Peserta didik mengumandangkan yel kelompoknya masing-masing untuk

mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran menulis kalimat efektif

(42)

F. Sumber Belajar

1. Buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia

Kr Maryati dan Sutopo

2. Kalimat Efektif kr. Ida Bagus Putrayasa

3. Pedoman EYD

4. Karangan Peserta Didik

5. Kalimat-kalimat situasional

Potofolio Pagi itu kamu cemas

sekali, karena ibumu

demam, Kamu

memutuskan untuk

mengantar ibumu

berobat,tetapi sebagai

ketua panitia kamu pun

harus tiba di sekolah

(43)

berobat

H. Pedoman Penyekoran dan Penilaian

No Aspek Penilaian Kriteria Skor

1 Kesatuan Ide Kesatuan ide jelas

Kesatuan ide tidak jelas

3

1

2 Kehematan Mengunakan dengan kalimat

Terdapat 1-2 kata yang tidak perlu

Terdapat 2 atau lebih kata yang tidak

perlu

3

2

1

3 Diksi Semua pilihan kata yang digunakan tepat

Terdapat 1-2 pilihan kata yang tidak tepat

Terdapat 2 atau lebih pilihan kata yang

tidak tepat

3

2

1

4 Penekanan Ide Poko yang diberi pernekanan /

ditonjolkan ditulis dengan tepat

Ide pokok yang diberi penekanan /

ditonjolkan ditulis tidak tepat

2

1

5 Kevariasian Terdapat 3 variasi bentuk kalimat

Tedapat 2 variasi bentuk kalimat

Terdapat 1 variasi bentuk kalimat

3

2

1

6 Kelogisan Semua kalimat logis

Ada kalimat yang tidak logis

2

1

7 EYD Semua tanda baca digunakan dengan tepat

Ada tanda baca yang tidak tepat

digunakan

2

(44)

8 Bentuk pesan

singkat

Memilih bentuk pesan singkat dengan

tepat

Bentuk pesan singkat tidak tepat (tidak

sesuai ilustrasi )

2

1

Nilai :

Kepala SMPN 1 Ngamprah Guru Mata Pelajaran

(45)

Lampiran I

Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Perhatikan pesan singkat di bawah ini !

Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Memo

Dari : Ketua Panitia

Kepada : Seksi Acara

Muballigh dan rombongan akan tiba 15 menit lagi. Siapkan petugas

penerima tamu ! sediakan tempat duduk ! Bunyikan tetabuhan penyambutan.

(46)

Ngamprah, 2013

Ttd

Arindra

Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis)

SMP Tanah Air

Dari : Ketua Osis

Kepada : Wali kelas 7 C

Memo

(47)

adalah kelas 7C. Latihanlah dahulu. Agar tidak grogi. Menghubungi anggota

Ekskul untuk membantu tim aubade. Pas waktunya segenap siswa 7C tidk

boleh telat.

Kota baru,, 05 April 2013

Wahid Wicaksono

2. Analisislah pesan singkat itu dari sisi penggunaan kalimat efektif (kesatuan,

kehematan,diksi, penekanan,kevariasian, logika dan EYD ) !

3. Bagikanlah setiap aspek analisis kepada setiap anggota kelompokmu, sampai

setiap kelompok anggota mendapat bagian tugas !

Nama :

Aspek Analisis :

(48)
(49)

b. Instrumen Pengambilan Data

1) Instrumen Tes

KISI-KISI PEDOMAN TES MENULIS KALIMAT EFEKTIF

Masalah Indikator Pedoman

tes

Aspek yang

diukur Jenjang Nomor Item

ITEM / BUTIR SOAL PRE TEST DAN POST TEST MENULIS KALIMAT EFEKTIF

Item tes / butir soal 1

Baca baik-baik ilustrsai di bawah ini, kemudian kerjakan tugasnya !

Banyak peristiwa yang kita alamai dalam hidup ini bukan ? peristiwa

itu mungkin terjadi di rumah, di sekolah, di tempat mengaji, di pasar, di

gunung, di sawah dan lain-lain. Satu diantara sekian peristiwa itu tentu ada

yang paling menarik.

Tugas

Tulislah pengalaman menarik itu menggunakan kalimat efektif dalam

karangan satu paragraf berisi lima kalimat !

Item tes / butir soal 2

(50)

Jika kita harus menyampaikan informasi atau pesan kepada satu atau

dua orang saja mudah bukan ? Tetapi bagaimana kalau kita harus

menyampaikan informasi itu kepada banyak orang, terlebih lagi tempat

orang-orang itu tersebar.Menulis pengumuman adalah salah satu cara praktis

untuk mengatasi hal itu.

Tugas :

Buatlah pengumumannya dalam bentuk karangan satu paragrap, terdiri

dari lima buah kalimat efektif !

Item tes / butir soal 3

Baca baik-baik ilustrasi di bawah ini, kemudian kerjakan tugasnya.

Banyak orang yang dekat dengan kalian bukan ? mungkin ayah atau ibu

kalian, mungkin kakak atau adik kalian, mungki, guru, teman, dan

sebagainya. Tentu salah satu diantaranya ada yang kalian idolakan.

Tugas :

Buatlah biografi tokoh idolamu itu, berisi prestasinya saja; dalam

bentuk karangan satu paragrap terdiri dari lima buah kalimat efektif.

Item tes / butir soal 4

Baca baik-baik ilustrasi di bawah ini, kemudian kerjakan tugasnya !

Selama duduk di kelas 7, sudah beberapa judul karya fiksi kalian baca;

termasuk cerita pendek. Tentu ada salah satu cerpen yang isinya masih

diingat dengan baik.

Tugas :

Tulislah isi cerpen itu dalam bentuk karangan satu paragraf terdiri dari

(51)

JAWABAN SOAL

1. Karangan masing-masing 1 paragraf

2. Karangan sesuai dengan ilustrasi

3. Isi karangan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman masing-masing

peserta didik

KRITERIA PEDOMAN PENILAIAN

No Aspek yang

dinilai Kriteria Skor

1. Kesatuan a. Ide Pokok

(1) jika ada 5 Kalimat yang masing-masing

mengandung satu ide pokok

(2) jika ada 4 Kalimat yang masing-masing

mengandung satu ide pokok

(3) kika ada 3 Kalimat yang masing-masing

mengandung satu ide pokok

(4) jika ada 2 Kalimat yang masing-masing

mengandung satu ide pokok

(5) jika ada 1 Kalimat yang mengandung satu

ide pokok

(6) jika semua Kalimat tidak mengandung satu

ide pokok

b. Subjek (S) dan Predikat (P)

(1) jika ada 5 kalimat yang masing-masing

mengandung (S) dan (P)

(2) jika ada 4 kalimat yang masing-masing

mengandung (S) dan (P)

(3) jika ada 3 kalimat yang masing-masing

mengandung (S) dan (P)

(52)

(4) jika ada 2 kalimat yang masing-masing

mengandung (S) dan (P)

(5) jika ada 1 kalimat yang masing-masing

mengandung (S) dan (P)

(6) jika semua kalimat tidak mengandung (S)

diantarkan (didahului) partikel

(3) jika ada 3 kalimat yang subjeknya tidak

2. Kehematan a. Pengulangan Subjek (S)

(53)

(4) jika tidak terjadi pengulangan subjek (S)

(1) jika ada 5 kalimat yang tidak menggunakan

hiponim

(2) jika ada 4 kalimat yang tidak menggunakan

hiponim

(3) jika ada 3 kalimat yang tidak menggunakan

hiponim

(4) jika ada 2 kalimat yang tidak menggunakan

hiponim

(5) jika ada 1 kalimat yang tidak menggunakan

hiponim

(6) jika ada 5 kalimat yang menggunakan

hiponim

c. Pemakaian kata depan “dari” dan”daripada”

(1) jika tidak ada kesalahan penggunaan

kata”dari” / “daripada dalam kalimat (2) jika tidak ada kesalahan penggunaan

ka“dari” / “daripada” dalam 4 kalimat

(3) jika tidak ada kesalahan penggunaan

kata“dari” / “daripada” dalam 3 kalimat

(54)

kata“dari” / “daripada” dalam 2 kalimat

(5) jika tidak ada kesalahan penggunaan

kata“dari” / “daripada” dalam 1 kalimat

(6) Jika ada kesalahan penggunaan kata

f. jika tidak ada yang menonjolkan ide pokok

10

4. Kevariasian a. jika ada 5 variasi kalimat

b. jika ada 4 variasi kalimat

c. jika ada 3 variasi kalimat

d. jika ada 2 variasi kalimat

e. jika ada 1 variasi kalimat

10

8

6

4

2

5. Diksi a. Jika terdapat 0-1 pilihan kata yang tidak tepat

b. jika terdapat 2 pilihan kata yang tidak tepat

c. jika terdapat 3 pilihan kata yang tidak tepat

5

4

(55)

d. jika terdapat 4 pilihan kata yang tidak tepat

e. jika terdapat <4 pilihan kata yang tidak tepat

2

1

6.. EYD a. jika terdapat 0-1 kesalahan EYD

b. jika terdapat 2 kesalahan EYD

c. jika terdapat 3 kesalahan EYD

d. jika terdapat 4 kesalahan EYD

e. jika terdapat <4 kesalahan EYD

5

b. jika terdapat 4 kalimat yang tepat secara logika

c. jika terdapat 3 kalimat yang tepat secara logika

d. jika terdapat 2 kalimat yang tepat secara logika

e. jika tedapat 1 kalimat yang tepat secara logika

f. jika semua kalimat tidak tepat secara logika

6

1. Menggunakan patokan acuan keriteria ( standar buku )

2. Menggunakan sekala 100

3. Rumus nilai :

(56)
(57)

No Skor Nilai No Skor Nilai

1 72 100 26 47 65

2 71 99 27 46 64

3 70 97 28 45 63

4 69 96 29 44 61

5 68 94 30 43 60

6 67 93 31 42 58

7 66 92 32 41 57

8 65 90 33 40 56

9 64 89 34 39 54

10 63 88 35 38 53

11 62 86 36 37 51

12 61 85 37 36 50

13 60 83 38 35 49

14 59 82 39 34 47

15 58 81 40 33 46

16 57 79 41 32 44

17 56 78 42 31 43

18 55 76 43 30 42

19 54 75 44 29 40

20 53 74 45 28 39

21 52 72 46 27 38

22 51 71 47 26 36

23 50 69 48 25 35

24 49 68 49 24 33

(58)

KATEGORI KEMAMPUAN

No Rentang Nilai Keterangan

1.

2) Instrumen Observasi

KISI- KISI PEDOMAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

(59)

PEDOMAN OBSERVASI PEMBELAJARAN

(1) Peserta didik membalas salam guru. (2) Peserta didik mendapat perhatian

perihal tempat duduknya.

(3) Peserta didik mendapat perhatian perihal kehadirannya.

(4) Peserta didik diajak berapersepsi. (5) Peserta didik mendapat kesempatan

untuk mengingat pembelajaran yang lalu.

(6 ) Peserta didik berkesempatan menggali pengalaman dan pengetahuannya untuk bersama-sama membuka pembelajaran dengan bantuan guru.

(7) Peserta didik menerima informasi perihal tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

(1) Peserta didik difasilitasi untuk membentuk kelompok kooperatif. (2) Peserta didik memperoleh

kesempatan untuk menciptakan yel-yel kelompok.

(3) Peserta didik berkesempatan untuk menampilkan yel kelompoknya. (4) Peserta didik berkesempatan untuk

mendengarkan penjelasan materi pembelajaran.

(5) Peserta didik mendapat penjelasan aturan bekerjasama dengan kelompoknya.

(6) Peserta didik diberi kesempatan bertanya sebelum bekerja dalam kelompoknya .

(60)

individu dan kelompok. (8) Peserta didik dibimbing untuk

mengerjakan tugas individu. (9) Peserta didik dibimbing untuk

bekerja dalam kelompok kooperatif.

(10) Peserta didik berkomunikasi dengan anggota kelompok.

(11) Peserta didik yang berkemampuan kurang, mendapat bantuan/

bimbingan dari teman satu kelompok (tutor sebaya). (12) Semua anggota kelompok

berkontribusi terhadap kelompoknya.

(13) Semua anggota kelompok

mendapat pengakuan dari anggota kelompoknya.

(14) Peserta didik bertanggung jawab terhadap tugas kelompok.

(15) Semua kelompok kooperatif menampilkan hasil kerja

kelompoknya melalui presentasi. (16) Peserta didik dibimbing/dibantu

untuk berpendapat mengomentari hasil kerja kelompok lain dalam diskusi kelas.

(17) Peserta didik dimotivasi untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas.

(18) Semua anggota kelompok tampil mewakili kelompok dalam tournament akademik.

(19) Guru menggunakan bahasa dengan jelas, mudah dipahami oleh peserta didik.

(20) Guru menggunakan model dan metode pembelajaran sesuai dengan RPP.

(21) Guru menggunakan media sesuai kebutuhan pembelajaran.

(61)

(23) Peserta didik aktif

menyimak,untuk mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisis informasi.

(24) Peserta didik mengkomunikasikan ide, informasi dan kritik.

(25) Peserta didik mendapat nilai kelompok (bersama) melalui turnamen dan kerja kelompok. (26) Peserta didik mendapar reward

(penghargaan) kelompok. (27) Peserta didik melakukan tes

individu untuk mengukur kemampuannya.

(28) Peserta didik memperoleh nilai individu.

(29) Peserta didik mendapat tugas kelompok di rumah.

c. Kegiatan Akhir

(1) Peserta didik dibimbing untuk mengumpulkan materi.

(2) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak / kurang dipahami.

(3) Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan pendapat perihal kemanfaatan pembelajaran saat itu. (4) Peserta didik dan guru bertanya

jawab menetapkan perilaku

pembelajaran yang perlu diperbaiki dan dipertahankan.

(5) Guru memberikan informasi pembelajaran berikutny.a (6) Peserta didik dan guru menutup

pembelajaran dengan yel-yel kelompok.

………....,……….2013

Observer

(62)

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

KS : Kurang Sekali

KONVERSI NILAI HASIL OBSERVASI

SB = Sangat baik = skor 5

1. Proses Pembelajaran

(63)

KATEGORI KEEFEKTIFAN PROSES

No Rentang Nilai Keterangan / Kualifikasi

1.

Pembelajaran Sangat Tidak Efektif

2. Validasi

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis instrumen, yitu instrumen

perlakuan dan istrumen pengumpulan data. Instrumen perlakuan terdiri atas

ancangan model dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Instrumen

perlakuan dimaksudkan untuk mengukur keefektifan proses pemebalajaran

kooperatif Tipe TGT. Proses pembelajaran yang diimplementasikan dalam

penelitian ini, disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta subjek di lokasi

penelitian. Oleh karena itu, diperlukan timbangan para ahli untuk menilai

ketepatan instrumen. Validasi atau upaya menilai atau menimbang instrumen

dalam penelitian ini dilakukan oleh dua orang ahli. Pernyataan timbangan ahli

terlampir.

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif untuk data proses yang diperoleh

melalui observasi, dan secara kuantitatif, untuk data kognitif berupa hasil tes,

dengan langkah sebagai berikut.

1. menganalisis hasil tes

2. menyusun deskripsi hasil analisis

3. menyusun tabulasi data hasil analisis

4.menyususn deskripsi data hasil obeservasi

(64)

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas 7A SMPN 1 Ngamprah

Kabupaten Bandung Barat

2. Sampel

Sampel adalah kelas 7 C, ditetapkan melalui Sample Random Sampling,

karena rancangan time series designhanya memerlukan satu kelompok

eksperimen saja, tanpa kelompok kontrol,alasan kedua populasinya

(65)

Gambar

Grafik  4.1 : Rata-Rata Hasil Pre Test
TABEL PENILAIAN

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan kedua informan lainnya, informan ketiga melihat bahwa cara mendidik dalam Ujian Nasional yang ditampilkan dalam film menjadi acuan yang baik bagi para guru

Waktu inisialisasi adalah waktu keseluruhan yang dibutuhkan mulai dari membaca data pelatihan dari suatu file *.csv sampai terbentuknya struktur data baik dalam bentuk Array

33 Hubungan hukum yang dilahirkan dari adanya Perkawinan adalah hubungan hukum yang sederajat (neben ein ander) 34 antara subjek hukum yang terikat dalam hubungan

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Proses kerja

Catatan : Membawa Dokumen Penawaran Asli sesuai dengan yang di Upload ke SPSE LPSE Kabupaten Simalungun , Data – Data perusahaan Asli, bagi yang diwakilkan membawa surat kuasa

Nilai TOEFL diperoleh darilembaga bahasa Educational Testing Service atau lembaga yang ditunjuknya di Indonesia, Nilai IELTS diperoleh dari lembaga kerja sama University

Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1 HKO pada usahatani tembakau di daerah penelitian sebenarnya mendapatkan upah sebesar Rp 252.880 per luas lahan petani atau Rp 214.861

Mengingat  kami  tidak  mempunyai  kantor  cabang  di  daerah,  maka  kami  mohon  bantuan  bapak/ibu  untuk  dapat  mendistribusikan  informasi  dan  formulir