• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL)."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP

EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN

SOSIAL) LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh :

Sandy Mardiansyah Widia 0608949

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Sandy Mardiansyah Widia 0608949

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

DI BBPPKS BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL) LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. H. Endang Herawan, M.Pd. NIP. 19600810 198603 1 001

Pembimbing II

Suryadi, M.Pd. NIP. 19680729 199802 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan

(3)

NIP. 19600810 198603 1 001 PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Pendidikan

Dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Peserta Diklat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di BBPPKS (Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial) Lembang Kabupaten Bandung Barat” beserta seluruh isinya adalah benar-benar hasil karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika keilmuan yang berlaku di kampus Universitas Pendidikan Indonesia.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan saya ini yang

dituangkan pada skripsi ini.

Bandung, 4 Desember 2012

Yang Membuat Pernyataan

(4)

ABSTRACT

Influence Effectiveness Of Education And Job Training Participant Training Civil Servants (PNS) In BBPPKS (Center for Education And Training Social Welfare) Lembang

West Bandung regency

This study is intended to solve the problems of: 1) How is the implementation of education and training in BBPPKS Lembang KBB?, 2) How is the level of effectiveness of the civil service training participants in BBPPKS Lembang KBB?, 3) How much influence the effectiveness of education and job training participants training of civil servants in BBPPKS Lembang KBB?. The purpose of this study was to determine a clear picture of the implementation of education and training programs, a description of the effectiveness of the civil service, and the influence on the effectiveness of education and training of civil servants working in BBPPKS Lembang KBB.

The method used in this research is descriptive method assisted with the study of literature (bibliography). The population in this study are civil servants (PNS) who participated in the training program in Lembang BBPPKS KBB, totaling 30 people. Of these, the existing samples used in whole or in samples taken berjumal 30 people. Data collection techniques in this study is through indirect communication, using a questionnaire as a data collection instrument that is covered with a scale of four. The data processing techniques through sabagai following procedure: 1). Selection, verification, and classification of data, 2) measure the propensity score using the formula WMS respondents, 3) convert raw scores into standard scores. The next step is to analyze the data by means of simple linear regression analysis, correlation analysis, the coefficient of determination and test hypotheses.

The results showed that the respondents' propensity score variable X (education and training) into the excellent category with an average score of 3.18. Similarly, the variable Y (the effectiveness of the training participants PNS) in the category very well with an average score of 3.17. Judging from the results of the correlation analysis was calculated using the formula derived product moment lift was 0.37, indicating that the correlation is included in the low category. The influence exerted by the variable X to variable Y is equal to 13.69%, while the remaining 86.31% is influenced by other variables. Furthermore, the regression equation Y on X is (Y) = 31.12 + 0.36 X: this suggests that increasing employee effectiveness is influenced by education and training, where every single point raised variable X that will affect the increase in variable Y for 0.36 points.

Based on the study of relevant theoretical and research findings, it is known that education and training have a positive influence on the effectiveness of the training participants PNS in BBPPKS Lembang KBB.

(5)

ABSTRAKSI

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Peserta Diklat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di BBPPKS (Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial) Lembang

Kabupaten Bandung Barat

Penelitian ini dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan mengenai: 1) Bagaimana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di BBPPKS Lembang KBB?, 2) Bagaimana tingkat efektivitas kerja peserta diklat pegawai negeri sipil di BBPPKS Lembang KBB?, 3) Seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap efektivitas kerja peserta diklat pegawai negeri sipil di BBPPKS Lembang KBB?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan, gambaran efektivitas kerja pegawai negeri sipil, dan pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap efektivitas kerja pegawai negeri sipil di BBPPKS Lembang KBB.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dibantu dengan studi kepustakaan (bibliografi). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang menjadi peserta diklat di BBPPKS Lembang KBB, yang berjumlah 30 orang. Dari jumlah tersebut, maka sampel yang digunakan ada keseluruhan atau sampel yang diambil berjumal 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui komunikasi tidak langsung, menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpul data yang bersifat tertutup dengan skala empat. Adapun teknik pengolahan data dilakukan melalui prosedur sabagai berikut: 1). Seleksi, verifikasi, dan klasifikasi data, 2) mengukur kecenderungan skor responden dengan menggunakan rumus WMS, 3) mengubah skor mentah menjadi skor baku. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dengan cara melakukan analisis regresi linear sederhana, analisis korelasi, uji koefisien determinasi dan menguji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan skor responden untuk variabel X (pendidikan dan pelatihan) masuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,18. Demikian pula dengan variabel Y (efektivitas kerja peserta diklat PNS) masuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 3,17. Dilihat dari hasil analisis korelasi yang dihitung dengan menggunakan rumus product moment diperoleh angkat sebesar 0,37, hal ini menunjukkan bahwa korelasi termasuk dalam kategori rendah. Adapun pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 13,69% sedangkan sisanya 86,31% dipengaruhi oleh variabel lain. Selanjutnya, persamaan regresi Y atas X adalah ̂= 31,12 + 0,36X ; hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya efektivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh pendidikan dan pelatihan, dimana setiap satu poin variabel X yang dinaikan akan berpengaruh terhadap peningkatan variabel Y sebesar 0,36 poin.

Berdasarkan kajian teoritis yang relevan dan temuan penelitian, dapat diketahui bahwa pendidikan dan pelatihan memberikan pengaruh yang positif terhadap efektivitas kerja peserta diklat PNS di BBPPKS Lembang KBB.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

ABSTRAKSI ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...v

PERYATAAN ...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...6

E. Anggapan Dasar ...6

F. Sistematika Penulisan ...8

BAB II LANDASAN TEORI ...9

A. Konsep Dasar Pendidikan dan Pelatihan ...9

1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan……… ...9

2. Fungsi MSDM dalam Pengembangan Diklat……… ...11

3. Jenis dan Jenjang Diklat PNS ...12

4. Analisis Kebutuhan Diklat ...14

5. Tujuan Diklat ...18

6. Manfaat Diklat ...19

7. Proses Diklat ...21

8. Kurikulum Diklat ...22

(7)

10.Media Pembelajaran Diklat...34

11.Evaluasi Diklat ...35

B. Konsep Dasar Efektivitas Kerja ...38

1. Konsep Efektivitas Kerja Pegawai...38

2. Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja ...41

3. Pengukuran Efektivitas Kerja Pegawai ...42

C. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Peserta Diklat Pegawai Negeri Sipil (PNS) ...45

D. Kerangka Pemikiran ...49

E. Hipotesis Penelitian ...53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...55

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...55

B. Metode Penelitian ...55

C. Populasi dan Sampel ...57

D. Teknik Pengumpulan Data ...58

E. Teknik Pengolahan Data ...64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...73

A. Analisis Dtaa Penelitian ...73

B. Hasil Pengolahan Data ...75

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...89

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...105

A. Kesimpulan ...105

B. Rekomendasi ...108

DAFTAR PUSTAKA ...111

LAMPIRAN KISI DAN ANGKET ...113

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi seseorang agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tuntutan global sekarang ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari lagi. Persaingan semakin ketat yang mengharuskan seseorang untuk berkompetisi antara satu dengan yang lainnya, untuk itu kita perlu memiliki kompetensi yang handal supaya tidak tertinggal dalam persaingan tersebut.

(9)

2

Menyadari pentingnya peranan aparatur pemerintah dalam meningkatkan lolyalitas kualitas kerja, dan pengabdian terhadap pekerjaannya terutama dalam menghadapi suasana persaingan yang semakin ketat di lingkungan kerjanya, maka sebagai konsekuensinya kondisi dari aparatur itu sendiri perlu dibina dan dikembangkan. Pemerintah mempunyai perhatian yang serius terhadap pembinaan dan penyempurnaan dalam bentuk menetapkan arah dan kebijaksanaan aparatur pemerintah, hal tersebut telah di amanatkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, ketetapan MPR RI nomor II/MPR 1993-1998 (1993:13) bahwa “Pembinaan kepegawaian diarahkan pada makin terwujudnya

kepegawaian yang mantap dengan pengembangan karier berdasarkan prestasi kemampuan professional, keahlian dan keterampilan serta kemantapan sikap.”

Rosidah (2003 : 175) menegaskan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatan efektivitas kerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan. Pengembangan pegawai juga sangat diperlukan dalam sebuah instansi, karena dengan adanya program tersebut dapat membantu pegawai agar lebih efektif dan efisien dalam menjalankan suatu pekerjaan dengan kata lain dapat mempercepat suatu proses pekerjaan yang berdampak meningkatnya mutu organisasi. Pengembangan pegawai juga dirancang untuk memperoleh pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam geraknya ke masa depan (Notoatmodjo, 2003 : 103).

(10)

3

Pemerintah Daerah, Maka salah satu upaya untuk mewujudkan aparatur yang profesional dapat dilaksanakan melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Kegiatan Diklat merupakan proses peningkatan kompetensi aparatur agar mampu menghasilkan kinerja yang optimal melalui transfer pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu agar memenuhi syarat dan cakap dalam melakukan pekerjaannya.

Oemar Hamalik (2000:11) menyebutkan bahwa pelatihan dan pelatihan adalah:

Suatu proses yang meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh profesional, berlangsung dalam satuan waktu tertentu, bertujuan meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu.

Salah satu hasil studi KEMENSOS-RI mengenai masalah yang di hadapi BBPPKS saat ini yaitu: pekerja sosial tidak memahami situasi lingkungan kerjanya, banyaknya pekerja sosial yang tidak memahami bagaimana menjalankan pekerjaan yang mengakibatkan terbuangnya tenaga dan waktu dalam menjalankan suatu pekerjaan yang dengan kata lain tidak efektivitasnya suatu pekerjaan yang dihadapi. Salah satu hasil studi KEMENSOS-RI diatas merupakan suatu tantangan bagi BBPPKS yang harus ditingkatkan karena secara fungsi, BBPPKS berfungsi untuk memberdayakan pekerja sosial untuk selalu meningkatkan kualitas kerja serta peka terhadap lingkungan kerjanya.

(11)

4

sosial. Upaya meningkatkan kualitas TKSP ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan yang dilakukan oleh BBPPKS sebagai salah satu lembaga profesional yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kesejahteraan sosial.

Efektifnya suatu pekerjaan akan menghasilkan kontribusi yang besar bagi lembaga, hal ini juga bermakna dengan efektifnya individu yang bekerja maka, dana, tenaga dan waktu tidak akan tebuang sia-sia. Keberhasilan lembaga dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada kemampuan pegawai bekerja secara efektif yaitu bekerja sesuai dengan ketentuan dan mentaati setiap aturan yang dimiliki organisasi.

Barnard menjelaskan "Effectiveness is the degree to which operative goals have been attained", dengan demikian efektivitas berkenaan dengan pencapaian

tujuan kerja yang dimiliki oleh setiap pekerja, seseorang pegawai dinyatakan memiliki efektivitas kerja yang tinggi jika pegawai tersebut mampu mencapai tujuan yang dibebankan pada dirinya.

Efektivitas kerja pegawai dapat ditentukan dengan membandingkan antara waktu kerja yang telah ditetapkan dengan waktu yang dibutuhkan pegawai, dan juga dapat dibandingkan antara hasil atau kualitas yang dicapai dengan kualitas yang telah ditetapkan. Jika pelaksanaan kerja yang dilakukan pegawai lebih baik dari yang ditetapkan maka pegawai tersebut tergolong sebagai pegawai yang efektif.

(12)

5

kegiatan pendidikan dan pelatihan terhadap efektivitas kerja peserta diklat PNS di BBPPKS Lembang KBB.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pembatasan, penjabaran dan penegasan mengenai masalah yang akan diteliti dan disusun spesifik.

Untuk menghindari meluasnya masalah dan serta mengarahkan pembatasan masalah pada penelitian ini, maka perlu dibatasai permasalah yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pendidikan dan pelatihan di BBPPKS Bandung Kabupaten Bandung Barat ?

2. Bagaimana gambaran efektivitas kerja peserta pendidikan dan pelatihan PNS di BBPPKS Bandung Kabupaten Bandung Barat ?

3. Seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan pada efektivitas kerja peserta pendidikan dan pelatihan PNS di BBPPKS Bandung Kabupaten Bandung Barat?

C. Tujuan Penelitian

(13)

6

1. Gambaran pendidikan dan pelatihan di BBPPKS Bandung Kabupaten Bandung Barat.

2. Gambaran efektivitas kerja peserta pendidikan dan pelatihan PNS di BBPPKS Bandung Kabupaten Bandung Barat.

3. Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap efektivitas kerja peserta pendidikan dan pelatihan PNS di BBPPKS Bandung Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Penelitian

Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan wawasan disiplin ilmu pengembangan sumber daya manusia yang ditinjau dari konsep pelaksanaan diklat dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat diharapkan dapat bermanfaat : a. Bagi Peneliti

Sebagai ajang latihan untuk melatih daya nalar dan mengsah intelektualitas peneliti. Juga sebagai bukti dan implimentasi dari ilmu yang di terima di bangku kuliah, sekaligus untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1).

(14)

7

Sebagai tambahan keilmuan bagi BBPPKS Lembang KBB sebagai bahan untuk peningkatan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan serta penuntun peningkatan efektivitas kerja pegawai.

E. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah suatu titik tolak pemikiran yang menjadi landasan dari penyelidikan suatu masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno yang

dikutip Suharsini Arikunto (1998 : 60) yang mengungkapkan bahwa “Anggapan

dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenerannya diterima oleh penyidik”.

Adapun anggapan dasar yang penulis ajukan adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan dan pelatihan adalah upaya pengembangan sumber daya

manusia, terutama untuk pengembangan aspek kemampuan, intelektual dan kepribadian (soekidjo Notoatmodjo, 1998 : 25)

2. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses pengembangan dalam usaha pembinan kecakapan, keterampilan dan kemampuan serta sikap secara lebih terarah daalam rangka pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan (Suwarno. S, 1982 : 16)

(15)

8

4. Pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian pegawai. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang, “Pendidikan dan pelatihan pegawainya harus memperoleh perhatian yang lebih besar

sehingga meningkatkan efektivitas kerja pegawainya tersebut

(Soekidjo Notoatmodjo, 2003 : 30).

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : Dalam skripsi ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar dan sistematika penulisan.

BAB II : Dalam skripsi ini membahas mengenai dasar teori atau landasan teori dari kedua variabel penelitian dan hubungannya, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III : Dalam skripsi ini membahas mengenai cara penjabaran metode penelitian yang secara garis besar digunakan dalam penelitian. BAB IV : Dalam skripsi ini membahas mengenai keseluruhan dari hasil

pengolahan atau analisis data atau hasil penelitian.

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bandung Barat Jln. Panorama I Lembang – Bandung. Penelitian dimulai dari April 2012 dan diharapkan akan berakhir pada bulan November 2012.

B. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisisr, menganalisis data, serta menginterprestasikan mengenai arti yang diteliti. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Winarno Surakhmad (1992:131), yaitu:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan, misalkan untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan

mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penelitian serta situasi penelitian.

(17)

56

Metode deslriptif merupakan metode yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Sebagaimana dikemukakan oleh Mohammad Ali (1993:121) bahwa:

Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi situasi sekarang. Dilakukan

dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klarifikasi,

analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan pelaporan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.

Sejalan dengan pendapat di atas, Winarno Surakhmad (1992:40) mengemukakan cirri-ciri metode deskriptif sebagai berikut:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Selain itu pentingnya studi kepustakaan dikemukakan oleh winarno surakhmad (1992:61) yaitu:

Penyelidikan bibliografi tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan berbagai keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dengan masalahnya, yakni teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek itu, penyelidikan yang sedang berjalan, atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli.

(18)

57

studi kepustakaan juga dapat menghindarkan peneliti dari duplikasi-duplikasi sumber data yang tidak diinginkan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:57). Populasi bukan hanya sekedar kumpulan yang menentukan kuantitas suatu objek penelitian, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh objek tersebut.

Sementara itu Nana Sudjana (2001:15), mengemukakan bahwa populasi

adalah: “Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun

pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari”.

(19)

58

Kerja Sosial Pemerintahan (TKSP) yang berjumlah 30 orang di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bandung Barat.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data, dengan menggunakan cara tertentu sehingga sumber data tersebut dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sogiyono (2004:91) bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki populasi tersebut.” Selain itu sampel harus representative untuk

diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (1985:54) bahwa:

Dalam mengambil sampel dari populasi memerlukan teknik tersendiri, sehingga sampel yang diperoleh representative atau mewakili populasi dan kesimpulan yang dibuat dapat diharapkan tepat atau sah (valid) dan dapat dipercaya (signifikan).

Berdasarkan pendapat tersebut, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Probabilitas Sampling dimana sampel diambil secara keseluruhan, sehingga setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sabagai sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan dalam rangka pengumpulan data atau informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Subino (1982:162) bahwa:

(20)

59

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya.” Dalam hal ini ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu:

1. Tahap Penentuan Alat Pengumpul Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka peneliti menggunakan teknik komunikasi tidak langsung berupa angket yang disusun dalam suatu daftar tertulis berupa pernyataan untuk mendapatkan informasi dan data dari responden. Suharsimi

Arikunto (2002:128) mengemukakan bahwa: “Angket atau koesioner adalah

sejumlah pernyataan atau pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-gal yang

diketahuinya”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Dalam angket tertutup ini kemungkinan-kemungkinan jawaban telah disediakan dan responden tinggal memilih jawabannya, hal tersebut sesuai dengan pernyataan john W Best (Faisal, 1982:178):

Angket yang dikehendaki jawaban pendek atau jawabannya diberikan dengan member tanda tertentu, disebut angket tertutup. Angket demikian biasanya meminta jawaban singkat dan jawaban yang membutuhkan “checklist” (√) pada item yang termuat pada alternatif jawaban.

Adapun keuntungan menggunakan angket menurut Suharsimi Arikunto (2002:129) adalah:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

b. Dapatdibagikan secara serentak kepada banyak responden

(21)

60

d. Dapat dibuat anomin sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab

e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

2. Tahap Penyusunan Alat Pengumpul Data

Dalam penyusunan alat pengumpul data/instrument, peneliti melakukan langkah-langkah sebagi berikut:

a. Menetapkan indicator-indikator dari setiap variabel penelitian yang dianggap penting untuk dinyatakan pada responden, berdasarkan pada teori-teori yang telah diuraikan.

b. Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variabel penelitian.

c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang disertai alternative jawaban yang akan dipilih responden berdasarkan indikator variabel yang telah ditentukan dalam kisi-kisi item.

d. Menetapkan kriteria penskoran untuk variabel X maupun Y, dengan menggunakan skala Likert dengan empat pilihan yaitu:

Tabel 3.1

Skala Kriteria Penskoran

Alternatif Jawaban Bobot

S : Selalu 4

SR : Sering 3

KK : Kadang-Kadang 2

TP : Tidak Pernah 1

(22)

61

Sebelum kegiatan pengambilan data yang sebenarnya dilakukan, angket yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Maksud dari dilakukannya uji coba angket ini adalah untuk mengetahui validitas dan realibilitas dari item yang telah disusun, serta untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari setiap item dalam angket, apakah itu kekurangan dalam susunan kata-kata atau redaksi kalimat, alternative jawaban, maupun dalam maksud atau isi pernyataan. Faisal (1982:189) mengemukakan pentingnya dilakukan uji coba sebagai berikut:

Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun.

Adapun uji coba angket ini penulis lakukan terhadap 10 orang PNS yang menjadi peserta diklat yang dilaksanakan di Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. Dipilihnya objek uji coba tersebut adalah agar data yang diterima dari hasil uji angket tersebut dapat dijadikan pembanding untuk hasil penelitan yang sebenarnya.

Setelah uji coba dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menguji keajegan dan kesasihan tiap item pernyataan dari setiap variabel. Intrumen sebagai alat pengumpul data, pengukur variabel penelitian, harus memenuhi syarat utama, yaitu syarat validitas/kesasihan dan syarat realibilitas/keajegan. Angket dianggap valid, apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

(23)

62

Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk apa yang akan di ukur. Suatu tes atau intrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan pengukuran tersebut.

Menurut Masrun sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2004:124) menyatakan

“Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan

teknik yang paling banyak digunakan.” Item yang mempunyai korealasi positif

dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi pula. Biasanya minimum untuk dianggap

memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”. Jadi kalau antara butir dengan skor total

kurang 0,3 maka butir dalam instrument penelitian tersebut dinyatakan tidak valid. Semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0,30 dapat disisihkan dan item-item yang akan dimasukan dalam alat tes adalah item-item yang memiliki korelasi diatas 0,30. Pengertian semakin tinggi koreasli itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya atau validitasnya.

Penulis menggunakan rumus koreasli product moment untuk mencari nilai korelasinya, dengan rumus menurut Sugiyono (2004:182) adalah sebagai berikut:

Dimana:

(24)

63

∑x : Jumlah skor X

∑y : Jumlah Skor Y

n : Jumlah Responden

x : Total skor jawaban pertanyaan nomor ganjil y : Total skor jawaban pertanyaan nomor genap

Selanjutnya dilakukan uji t-test dengan rumus sebagai berikut:

)

Jika t hitung > t table berarti valid, sebaliknya t hitung < t table berarti tidak valid

Jika instrument itu valid, maka dilihat criteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi antara 0,600 sampai dengan 0,700 : tinggi antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah / tidak valid

(25)

64

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian adanya keajegan instrument pengumpul data, sedangkan uji realibilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan setiap item yang digunakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2004:137) yang mengemukakan bahwa: “Instrumen yang reliabel adalah yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.

Untuk menguji reliabilitas kusioner, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagaimana yang dikemukakan oleh Sahlan Hadi dan Akdon (2005:151) yaitu:

1. Menghitung total skor dari item pernyataan hasil uji coba angket 2. Menghitung Korelasi Product Moment dengan rumus:

3. Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown, yaitu:

Dimana: r = Koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb= Koefisien Product Moment antara Belahan (ganjil-genap)

(26)

65

5. Membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel

Kaidah Keputusan: Jika r11 >r tabel berarti reliabel, dan

r11 < r tabel berarti tidak reliable

E. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Setelah data terkumpul, selanjutnya adalah pengolahan data. Mengolah data merupakan aspek penting, untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah yang diteliti sehingga memberikan makna dan arti tertentu. Hal ini sesuai degan pendapat Surakhmad (1988:109) yaitu:

Mengolah data adalah usaha yang konkrot untuk membuat data itu “berbicara”, sebab betapa pun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase oelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam satu organisasi dan diolah menurut sistematik yang baik, niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan yang membisu bahasa.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data dalam penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

1.1. Seleksi angket

Memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden merupakan langkah awal yang dilakukan dalam tahap ini, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa data yang terkumpul sudah dikategorikan memenuhi syarat untuk diolah. Langkah-langkah ini secara lebih terperinci dapat dilakukan sebagai berikut:

(27)

66

2) Memastikan dan memeriksa semua pertanyaan dalam angket dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

3) Memeriksa apakah data yang terkumpul terebut layak untuk diolah.

2. Tahap pemeriksaan

Tahap pemeriksaan yakni memeriksa apakah semua berkas angket dari responden dan pedoman observasi yang digunakan sudah terkumpul.

3. Tahap pengecekkan

Tahap yakni mengecek apakah semua berkas angket dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan, dan mengecek apakah data yang terkumpul memenuhi syarat untuk diolah

4. Pemilihan data

Setelah mengecek kelengkapan data, langkah selanjutnya adalah menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang diambil untuk diolah dan dianalisi oleh penulis

5. Melakukan tabulasi data

Dalam melakukan tabulasi data, penulis merekap semua jawaban responden ke dalam suatu tabel. Hal ini akan mempermudah mengolah dan menganalisis data.

(28)

67

Menentukan bobot nilai ini untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.

7. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Di sini penulis melakukan serangkaian kegiatan pengolahan data menggunakan rumus-rumus dan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau permasalahan yang diajukan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

7.1.Menghitung Kecenderungan Rata-Rata Variabel X dan Y

Teknik ini digunak untuk mencari gambarang kecenderungan variabel X dan variabel Y atau untuk menggambarkan keadaan pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap efektivitas kerja peserta diklat PNS, sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau indicator, maka digunakan uji statistic yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu menggunakan rumus Weighted Means Scored (WMS) sebagai berikut:

X = ∑ ̅̅̅̅̅

Ket : X = Nilai rata-rata yang dicari

x = jumlah skor gabungan (frekuensi dikali bobot nilai untuk setiap alternative/kategori)

n = jumlah responden

(29)

68

1) Member bobot untuk setiap alternative jawaban yang dipilik

2) Menghitung jumlah responden setiap item dan langsung dikalikan dengan bobot alternative jawaban itu sendiri

3) Menunjukkan jawaban responden untuk setiap item pada masing-masing kolom

4) Menghitung rata-rata untuk setiap item dan langsung dikalikan dengan bobot alternative jawaban

5) Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban

6) Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain ke mana arah kecenderungan dari masing-masing variabel tersebut.

7.2.Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku rumus yang digunakan seperti yang dikemukakan Sudjana (1992:104), yaitu:

(30)

69

X = Data Skor untuk masing-masing responden 

X = Rata-rata

S = Simpangan Baku

Untuk menggunakan rumus di atas, maka langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:

1) Menentukan skor tertinggi dan terendah

2) Menentukan rentang (r), yaitu skor tertinggi (STT) dikurangi skor terendah (STR) dengan rumus R = STT – STR

3) Menentukan banyaknya kelas interval, dengan cara BK = 1 = (3.3) log n 4) Menentukan kelas interval panjang kelas interval (KI), yaitu rentang

dibagi banyaknya kelas:

6) Mencari simpangan baku dengan rumus:

)

7.3. Analisis Regresi Linier Sederhana

(31)

70

Y = Variabel Dependen (Efektivitas Kerja) a = Konstanta Diklat

b = Konstanta Efektivitas Kerja n = Banyaknya responden

7.4. Analisis Korelasi

Digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh pendidikan dan pelatihan sebagai variabel (X) terhadap Efektivitas Kerja sebagai variabel (Y). Rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:212) sebagai berikut:

(32)

71

∑x : Jumlah skor X

∑y : Jumlah Skor Y

n : Jumlah Responden

Pada hahekatnya nilai r dapat bervariasi dari -1 sampan 0 hingga +1, yang dapat diartikan sebagai berikut:

 Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan kedua variabel sangat

lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali

 Bila r = +1 atau mendekati 1, maka korealsi diantara kedua variabel

dikatakan positif atau sangat kuat sekali

 Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan sangat kuat

dan sangat negatif.

Bila tanda r positif, variabel-variabel dikatakan berkorelasi secara positif, artinya bila skor pada variabel X bertambah maka skor pada vaeiabel Y pun bertambah pula. Bila tanda r negatif, variabel-variabel dikatakan berkorelasi negatif, artinya bila skor pada variabel X bertambah maka skor pada variabel Y berkurang (Jalaludin Rakhmat 1998:27).

Setelah itu nilai korelasi dapat diinterprestasikan untuk menentukan keeratan hubungan, maka dapat digunakan pedoman (Sugiyono 2004:183) sebagai berikut:

Tabel 3.2

Interprestasi Nilai Korelasi

Nilai Korelasi Interprestasi

(33)

72

0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0, 599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

7.5.Uji Koefisien Determinasi

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y menurut Sugiyono (2004:151) digunakan koefisien determinasi (KD), yaitu

% 100 ). (r2

KD

Dimana: KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

7.6. Uji Hipotesis

(34)

73

1. Hipotesis yang telah dijabarkan sebagai berikut:

- H0 = Tidak adanya pengaruh antara variabel X (Pendidikan dan Pelatihan/Diklat) terhadap Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil).

- Ha = Adanya pengaruh antara variabel X (Pendidikan dan Pelatihan/Diklat) terhadap Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil).

2. Rumus yang digunakan:

2 1

2

r n r t

  

Dimana: r = koefisien korelasi n = banyaknya populasi

Hasil analisis hipotesis dari uji – t tersebut diperoleh ckiteria sebagai berikut:

- Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan temuan hasil penelitian yang berjudul: “Pengaruh Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Peserta Diklat Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial

(BBPPKS) Lembang KBB”, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan dan Pelatihan (diklat)

Kegiatan pendidikan dan pelatihan di BBPPKS Lembang berada pada kategori sangat baik. Hal ini dapat mendeskripsikan bahwa pada umunya program diklat yang menjadi kegiatan utama di BBPPKS Lembang memiki tujuan dan manfaat yang sangat baik bagi para pesertanya. Secara keseluruhan diklat yang dilaksanakan BBPPKS Lembang sangat mempengaruhi peningakatan kompetensi PNS. Kategori tersebut dapat diukur dari indikator tujuan dan manfaat diklat bagi peserta diklat yang berada pada kategori sangat baik, kemudian proses diklat yang dilakukan dengan sangat baik, selanjutnya hasil evaluasi diklat yang juga berada pada kategori sangat baik.

2. Efektivitas Kerja PNS

(36)

106

mendeskripsikan bahwa pada umumnya pegawai negeri sipil yang menjadi peserta diklat di BBPPKS Lembang memiliki kualitas dan kuantits kerja yang cukup tinggi terhadap segala jenis pekerjaan dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan terhadap pekerjaan yang dihadapi. Kategori tersebut dapat diukur dari indikator yang mendukung yang diantaranya adalah motivasi kerja yang berada pada kategori sangat baik, kemudian disiplin kerja terhadap aturan yang berlaku, dengan kategori sangat baik juga, selanjutnya loyalitas kerja sesama rekan kerja yang juga berada pada kategori sangat baik.

3. Pengaruh Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Efektivitas

Kerja Peserta DIklat Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi (p hitung) dengan arah positif sebesar 0,37. Dengan melihat standar yang dikemukakan Sugiyono (2004:214), maka koefisien korelasi antara variabel X (Pendidikan dan Pelatihan) dengan variabel Y (Efektivitas Kerja PNS) termasuk dalam kategori rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dengan arah positif antara pendidikan dan pelatihan dengan efektivitas kerja PNS di BBPPKS Lembang KBB.

(37)

107

Berdasarkan hasil perhitungan harga koefisien a dan b untuk linear sederhana variabel Y atas X, diketahui bahwa koefisien a sebesar 31,12 dan harga koefisien b sebesar 0,36. Dengan demikian dapat diperoleh nilai persamaan regresi linear Y atas X, yaitu:

Ỳ = 31,12 + 0,36X

Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya efektivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh pendidikan dan pelatihan, dimana setiap satu point variabel X yang dinaikan akan berpengaruh terhadap peningkatan variabel Y sebesar 0,36 poin.

Setelah melihat harga regresi linear, dilakukan koefisien determinasi. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui persentase derajat keterhubungan antar variabel yang diteliti. Dengan diketahuinya harga koefisien korelasi, maka koefisien determinasi dapat diketahui dengan cara menguadratkan harga koefisien korelasi kemudian dikalikan 100%. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 13,69%, artinya bahwa meningkatnya efektivitas kerja pegawai ditentukan oleh kegiatan pendidikan dan pelatihan sebesar 13,69%, sedangkan 86,31% ditentukan oleh variabel lain.

Berdasarkan kajian teoritis yang relevan dan temuan penelitian, dapat diketahui bahwa Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan memberikan pengaruh yang positif terhadap Efektivitas Kerja PNS di BBPPKS Lembang. Dengan demikian pula dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian

ini, yaitu: “Adanya pengaruh Pendidikan dan Pelatihan/Diklat terhadap Efektivitas

(38)

108

B. REKOMENDASI

Mengacu kepada hasil analisis dan temuan yang peneliti dapatkan pada saat penelitian dan setelah melakukan penelitian dapat menyimpulkan bahwa pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap efektivitas kerja peserta diklat PNS di BBPPKS Lembang termasuk dalam kategori sangat baik. namun demikian seperti peribahasa yang menyatakan bahwa tak ada gading yang tak retak maka peneliti dalam hal ini memberikan saran ataupun rekomendasi yang mudah-mudah bisa bermanfaat baik bagi lembaga tempat dilakukannya penelitian ini ataupun bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:

1. Rekomendasi Bagi BBPPKS

Pendidikan dan pelatihan di lingkungan BBPPKS Lembang sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang dipaparkan pada bab sebelumnya, namun, dari hasil penelitian yang ditemukan ada beberapa jumlah skor yang kurang baik atau kurang bagus dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Hal ini bermaksud bahwa kegiatan diklat di BBPPKS Lembang berjalan dengan sangat baik tapi kurang bermanfaat bagi seluruh peserta diklat. Atas dasar itu peneliti mengajukan beberapa rekomendasi, yaitu:

(39)

109

diklat pada pertengahan kegiatan diklat agar lebih mengetahui kurang lebihnya kegiatan diklat yang dilaksanakan. Hal ini didasarkan atas hasil penelitian pada bab sebelumnya yang menunjukkan bahwa beberapa peserta diklat tidak menjadikan program diklat sebagai usaha peningakatan kompetensi.

b. Pihak panitia/BBPPKS Lembang lebih mengoptimalkan kegiatan diklat sebagai usaha meningkatkan motivasi kerja peserta diklat. Karena seseorang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan seoptimal mungkin melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Hal ini didasarkan atas hasil penelitian pada bab sebelumnya yang menunjukkan bahwa beberapa peserta diklat memiliki motivasi kerja yang rendah.

2. Rekomendasi Bagi Peserta Diklat

Berdasarkan temuan penelitian dapat diketahui bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan di BBPPKS Lembang menempati kategori sangat baik. Demikian pula dengan kondisi efektivitas kerja PNS yang menjadi peserta diklat juga berada pada kondisi yang sangat baik, namun, dari beberapa kondisi tersebut terdapat beberapa hal yang kurang dalam kondisi peserta diklat, Atas dasar itu peneliti mengajukan beberapa rekomendasi, yaitu:

(40)

110

sebelumnya yang menunjukkan beberapa peserta diklat selalu mengerjakan pekerjaan dengan kemampuan sendiri meskipun terdapat hambatan dalam pekerjaan tersebut.

b. Selalu meningkatkan displin kerja dimana seseorang yang mempunyai displin kerja yang tinggi berarti mencintai dan mempertanggung jawabkan segala pekerjaan yang dihadapi. Hal ini didasarkan atas hasil penelitian pada bab sebelumnya yang menunjukkan beberapa peserta diklat tidak mengutamakan displin kerja sebagai modal kerja awal yang menjadi suatu tuntutan pekerjaan.

c. Alangkah baiknya jika setiap kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kompentsi dioptimalkan sebaik-baiknya agar selalu dapat bermanfaat bagi lembaga/organisasi lingkungan kerja.

3. Rekomendasi Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan dan efektivitas kerja, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan. Di samping itu, peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan masalah yang sama namun variabel yang berbeda.

Sebagai contoh, masalah penelitian yang dapat dirumuskan adalah: “Pengaruh

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja PNS di BBPPKS

Lembang” atau “Pengaruh Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Iklim

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Sahlan Hadi. (2004). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruci.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Donalson dan Scannell. (1993). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Percetakan Radar Jaya Offset

Handoko, Hani. T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Laksono, Fajar. (2009). Pegawai Negeri Sipil. Padang: Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial.

Moh Nasir. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nitisemito, Alex S. (1992). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rae Lislie. (2005). The Art Of Training Dan Development. USING TRAINING AIDS (Memaksimalkan Potensi Alat Bantu Dalam Diklat). Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Soekidjo, Notoatmojo. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

(42)

112

SUMBER INTERNET

Locker Aksara. (2012). Efektivitas Kerja [Online]. Tersedia: http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/efektivitas-kerja.html.

Locker Aksara. (2012). Disiplin Kerja [Online]. Tersedia: http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/efektivitas-kerja.html.

Locker Aksara. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia [Online]. Tersedia: http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/efektivitas-kerja.html.

Rohman, Hifni. (2011). Definisi / Pengertian Efektivitas Kerja [Online]. Tersedia:

http://hipni.blogspot.com/2011/07/definisipengertian-efektivitas-kerja.html.

---. (2011). Efektivitas Kerja, Definisi, Faktor yang Mempengaruhi dan

Alat Ukur Efektivitas Kerja [Online]. Tersedia:

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektifitas-kerja-definisi-faktor-yang.html

Gambar

Tabel 3.1  Skala Kriteria Penskoran
Tabel 3.2 Interprestasi Nilai Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan ilmiah ini menyajikan pembuatan situs homepage Burung Kenari dengan tujuan memberikan informasi bagi pengguna Internet yang mempunyai hobi terhadap berbagai jenis burung

Demikian Pengumuman Pemenang Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor SAR Timika Tahap II ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan

POKJA PENGADAAN BARANG DAN JASA KANTOR SAR TIMIKA ULP

Perwakilan perusahaan yang hadir adalah direktur atau yang mewakili dengan membawa surat kuasa yang ditandatangani direktur. Demikianlah untuk maklum, atas perhatiannya

Maka dari orang tua perlu memberikan arahan kepada anak pada saat melihat televisi agar acara yang ditonton oleh anak agar dapat berfungsi untuk berkembangan moral seperti yang

Data yang dikumpulkan diperoleh langsung dari PLTU Pangkalan Susu unit 1 berupa data beban. yang dibangkitkan per jam dan data jumlah bahan bakar yang

Saran yang dapat diberikan terkait upaya pengelolaan lingkungan kawasan mangrove adalah perlu dilakukan penanaman dan pengkayaan jenis mangrove di Kelurahan Kuala,

Analisis Kualitas Hasil Praktek Kebaya Pada Peserta Didik Kelas XII SMK Negeri 2 Baleendah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu