Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Tesis ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
A. Kajian Teoritis ... 12
1. Kurikulum SMK ... 12
2. Proses Pembelajaran ... 14
3. Sarana dan Prasarana ... 15
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 18
5. Pengertian Pelayanan... 20
6. Kualitas Pelayanan ... 21
7. Ukuran Kualitas Layanan ... 24
8. Mutu Pendidikan SMK ... 27
9. Uji Kompetensi ... 29
10. Pengertian Kepuasan Konsumen ... 38
11. Tipe-tipe Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen ... 39
12. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen ... 40
B. Kajian Penelitian Terdahulu ... 42
C. Kerangka Pemikiran ... 44
D. Hipotesis ... 50
BAB III METODE PENELITIAN ... 53
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 53
1. Lokasi Penelitian ... 53
2. Populasi ... 53
3. Sampel ... 54
B. Desain Penelitian ... 55
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Metode Deskriptif ... 60
2. Pendekatan Kuantitatif ... 61
3. Studi Dokumentasi ... 62
D. Definisi Operasional ... 62
E. Instrumen Penelitian ... 65
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 67
1. Validitas Instrumen ... 67
2. Reliabilitas Instrumen ... 73
G. Teknik Pengumpulan Data ... 75
1. Angket ... 75
2. Dokumentasi ... 76
H. Analisis Data ... 76
1. Analisis atau Pengolahan Data ... 76
2. Uji Normalitas ... 77
3. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 88
A. Deskripsi Data ... 88
1. Deskripsi Data Variabel Layanan Tuntutan Kurikulum SMK (X1) ... 88
2. Deskripsi Data Variabel Layanan Proses Pembelajaran (X2) ... 89
3. Deskripsi Data Variabel Layanan/Ketersediaan Sarana dan Prasarana (X3) ... 91
4. Deskripsi Data Variabel Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) ... 92
5. Deskripsi Data Variabel Kepuasan Siswa (Y2) ... 93
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 95
1. Uji Normalitas ... 95
2. Uji Homogenitas ... 95
C. Pengujian Hipotesis ... 96
1. Hipotesis Pertama ... 96
2. Hipotesis Kedua... 98
3. Hipotesis Ketiga ... 100
4. Hipotesis Keempat... 101
5. Hipotesis Kelima ... 103
6. Hipotesis Keenam ... 105
7. Hipotesis Ketujuh ... 107
8. Hipotesis Kedelapan ... 108
9. Hipotesis Kesembilan ... 110
10. Hipotesis Kesepuluh ... 118
11. Hipotesis Kesebelas ... 125
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 136
1. Hubungan antara Kurikulum SMK dengan Prestasi Uji Kompetensi ... 136
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Hubungan antara Sarana dan Prasarana dengan Prestasi Uji
Kompetensi ... 137
4. Hubungan antara Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan Prestasi Uji Kompetensi ... 138
5. Hubungan antara Kurikulum SMK dengan Kepuasan Siswa ... 138
6. Hubungan antara Proses Pembelajaran dengan Kepuasan Siswa. 139 7. Hubungan antara Sarana dan Prasarana dengan Kepuasan Siswa ... 139
8. Hubungan antara Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan Kepuasan Siswa ... 140
9. Hubungan antara Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara bersama-sama dengan Prestasi Uji Kompetensi ... 140
10. Hubungan antara Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasaran serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara bersama-sama dengan Kepuasan Siswa ... 141
11. Hubungan antara Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Prestasi Uji Kompetensi secara bersama-sama dengan Kepuasan Siswa .. 142
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 144
A. Kesimpulan dan Hasil Penelitian ... 144
B. Implikasi Hasil Penelitian ... 146
C. Saran ... 147
D. Keterbatasan ... 150
DAFTAR PUSTAKA ... 153
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Penelitian di SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar ... 54
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 63
Tabel 3.3 Skala Sikap ... 66
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Layanan Tuntutan Variabel Kurikulum SMK (X1) ... 68
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Variabel Layanan Proses Pembelajaran (X2) ... 69
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Variabel Layanan Ketersediaan Sarana dan Prasarana (X3) ... 70
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Variabel Layanan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (X4) ... 71
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Variabel Kepuasan Siswa (Y2) ... 72
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabel Angket ... 74
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel Layanan Tuntutan Kurikulum SMK (X1) ... 88
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Variabel Layanan Proses Pembelajaran (X2) ... 90
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Layanan/Ketersediaan Sarana dan Prasarana (X3) ... 91
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Variabel Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) ... 92
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Variabel Penelitian ... 95
Tabel 4.7 Uji Homogenitas X1, X2, X3, X4, Y1 dan Y2 ... 96
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan Tuntutan
Kurikulum SMK (X1) terhadap Prestasi Uji Kompetensi (Y1) ... 96
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan Proses
Pembelajaran (X2) terhadap Prestasi Uji Kompetensi (Y1)... 98
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan/Ketersediaan Sarana dan Prasarana (X3) terhadap Prestasi Uji Kompetensi (Y1) ... 100
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) terhadap Prestasi Uji Kompetensi (Y1) ... 102
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan Tuntutan
Kurikulum SMK (X1) terhadap Kepusan Siswa (Y2) ... 103
Tabel 4.13 Tabel Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan Proses Pembelajaran (X2) terhadap Kepusan Siswa (Y2) ... 105
Tabel 4.14 Tabel Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan/Ketersediaan Sarana dan Prasarana (X3) terhadap Kepusan Siswa (Y2) ... 107
Tabel 4.15 Tabel Hasil Perhitungan Analisis Jalur Pengaruh Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) terhadap Kepusan Siswa (Y2) ... 109
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Matriks Korelasi ... 111
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Layanan Tuntutan Kurikulum SMK (X1), Layanan Proses Pembelajaran (X2), Layanan/Ketersediaan Sarana dan
Prasarana (X3) serta Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) terhadap
Prestasi Uji Kompetensi (Y1) ... 111
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Matriks Korelasi ... 118
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Layanan Tuntutan Kurikulum SMK (X1), Layanan Proses Pembelajaran (X2), Layanan/Ketersediaan Sarana dan
Prasarana (X3) serta Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) terhadap
Prestasi Uji Kompetensi (Y1) ... 119
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Analisis Jalur Layanan Tuntutan Kurikulum SMK (X1), Layanan Proses Pembelajaran (X2), Layanan/Ketersediaan Sarana dan
Prasarana (X3), Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) serta Prestasi
Uji Kompetensi (Y1) terhadap Kepuasan Siswa (Y2) ... 126
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Paradigma Kerangka Penelitian ... 50
Gambar 2.2 Model Hipotesis Penelitian ... 51
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 56
Gambar 3.2 Diagram Jalur yang menyatakan hubungan Kausal X1, X2, X3, X4 ke Y1 dan Y2 ... 79
Gambar 4.1 Histogram Data Variabel Layanan Tuntutan Kurikulum SMK ... 89
Gambar 4.2 Histogram Data Variabel Layanan Proses Pembelajaran ... 90
Gambar 4.3 Histogram Data Variabel Layanan/Ketersediaan Sarana dan Prasarana .... 91
Gambar 4.4 Histogram Data Variabel Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 93
Gambar 4.5 Histogram Data Kepuasan Siswa ... 94
Gambar 4.6 Hubungan Struktur X1, X2, X3, X4 terhadap Y1 ... 117
Gambar 4.7 Hubungan Struktur X1, X2, X3, X4 terhadap Y2 ... 124
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 156
Lampiran 2 Angket dan Kisi-Kisi ... 162
Lampiran 3 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian ... 182
Lampiran 4 Distribusi Frekuensi ... 200
Lampiran 5 Hasil Deskriptif Data Penelitian ... 206
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Isue tentang mutu sangat deras berkembang di lingkungan pendidikan
pada penghujung abad ke-21 terutama di Indonesia sebagai negara berkembang.
Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya
SMK dan Perguruan Tinggi sebagai angkatan kerja yang tidak memperoleh
kesempatan kerja semakin besar. Identifikasi terhadap kondisi tersebut
dialamatkan pada rendahnya mutu lulusan, dalam arti pengetahuan, keterampilan,
dan keahlian yang dikuasainya tidak sesuai dengan kualifikasi yang dituntut
lapangan kerja yang ada atau sangat rendah kemampuannya untuk mandiri dalam
bekerja.
Edward Sallis (1993:22) mengemukakan konsep mutu dalam kaitan
dengan Total Quality Management (TQM), menurutnya mutu itu harus dipandang
sebagai konsep yang relatif bukan konsep yang absolut. Definisi relatif tersebut
memandang mutu bukan sebagai sesuatu yang dianggap berasal dari produk atau
layanan tersebut. Mutu dapat dikatakan ada apabila sebuah layanan memenuhi
spesifikasi yang ada. Mutu merupakan sebuah cara yang menentukan apakah
produk terakhir sesuai dengan standar atau belum. Produk atau layanan yang
memiliki mutu, dalam konsep relatif ini tidak harus mahal dan eksklusif. Definisi
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diri dengan spesifikasi dan kedua, memenuhi kebutuhan pelanggan. Cara pertama,
penyesuaian diri terhadap spesifikasi, sering disimpulkan sebagai sesuai dengan
tujuan dan manfaat. Kadangkala definisi ini sering dinamai definisi produsen
tentang mutu. Mutu bagi produsen bisa diperoleh melalui produk atau layanan
yang memenuhi spesifikasi awal yang telah ditetapkan dalam gaya yang
konsisten. Mutu didemonstrasikan oleh produsen dalam sebuah sistem yang
dikenal sebagai sistem jaminan mutu, yang memungkinkan produksi yang
konsisten dari produk dan jasa untuk memenuhi standar atau spesifikasi tertentu.
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan siswa dalam layanan pendidikan adalah adanya layanan
pendidikan yang bermutu dari sekolah terhadap siswa. Layanan pendidikan
tersebut dilakukan mulai dari kegiatan penerimaan siswa, kegiatan belajar
mengajar, hingga siswa lulus sekolah. Diharapkan dengan adanya layanan
pendidikan yang bermutu dari sekolah siswa akan merasa puas belajar di sekolah
tersebut dan secara langsung akan mempengaruhi prestasi siswa dalam belajar
sehingga sekolah dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing
di era globalisasi.
Penyelenggaraan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah yang diselenggarakan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
diharapkan memiliki wawasan mutu dan keunggulan, yang secara terus menerus
melakukan penjaminan dan pengendalian mutu dengan mengukur mutu standar
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tuntutan dunia kerja yang pengukurannya diarahkan pada tingkat produktivitas
dan mutu hasil kerja.
Kualitas pelayanan secara umum dapat dibentuk oleh lima variabel yaitu
(Parasuraman et.al, 1990) :
1. Tangible (keterwujudan)
2. Realibility (kehandalan)
3. Responsiveness (daya tanggap)
4. Assurance (jaminan)
5. Emphaty (empati)
Meskipun variabel kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh
Parasuraman tersebut telah terbukti valid di berbagai industri namun variabel
tersebut tetap saja memiliki kekurangan terutama dalam penerapannya kepada
industri jasa pendidikan. Bahkan Carman (1990) manyatakan bahwa variabel –
variabel tersebut tidaklah cukup bagi penerapannya dalam suatu bidang pelayanan
jasa karena ada beberapa variabel kualitas pelayanan yang hanya khusus dimiliki
suatu bidang tertentu. Selain kekurangan variabel kualitas tersebut, kekurangan
pengetahuan dan pengalaman mengenai pendidikan sekolah dan harapan yang
tidak realistis yang berhubungan dengan kesuksesan siswa – siswi dalam studi
mereka (Chapman, 1979). Untuk mengatasi kelemahan dari variabel – variabel
dalam kualitas pelayanan yang telah dikembangkan oleh Parasuraman dalam
kaitannya dengan penerapannya pada industri jasa pendidikan, maka sebuah
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
disarankan pada paradigma kepentingan-kinerja. Hal ini merupakan sesuatu yang
lebih beralasan untuk mengasumsikan bahwa ketika para siswa mengevaluasi
kualitas pengalaman pendidikan mereka, mereka mungkin menempatkan
kepentingan yang berbeda-beda dalam kriteria yang berbeda. Martila dan James
(1977) mengembangkan sebuah gambaran dua dimensi yang menunjukkan
pentingnya penilaian kepentingan dan kinerja bagi atribut – atribut yang
digunakan untuk mengukur atau menilai kualitas terhadap sebuah pelayanan yang
khusus.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas,
tema sentral permasalahan penelitian ini adalah belum optimalnya kinerja Sekolah
Menengah Kejuruan. Banyak permasalahan terkait dengan mutu kinerja sekolah.
Permasalahan-permasalahan tersebut bermuara antara lain pada empat aspek yaitu
(1) kurikulum SMK; (2) proses pembelajaran; (3) sarana dan prasarana; serta (4)
pendidik dan tenaga kependidikan.
Permasalahan yang terkait dengan kurikulum antara lain sebagai berikut.
Pertama, persepsi guru dalam menjabarkan tentang Standar Isi ke dalam standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan rencana proses pembelajaran (silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), masih relatif beragam. Kedua, beban belajar
dirasakan sangat berat dengan adanya tuntutan perbandingan alokasi waktu tatap
muka, praktek sekolah dan praktek industri adalah 1:2:4. Ketiga, sebagian besar
warga sekolah belum memahami secara memadai mengenai standar isi (standar
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
implementasi kurikulum. Keempat, belum tersusun kurikulum yang benar-benar
berdasarkan hasil analisis kebutuhan sekolah dan hasil analisis keunggulan lokal
(potensi daerah).
Permasalahan yang terkait dengan aspek proses pembelajaran antara lain
adalah sebagai berikut. Pertama, metode pembelajaran kurang bervariasi. Kedua,
guru terfokus pada penyelesaian materi pembelajaran yang ditetapkan pada
silabus dengan alokasi waktu yang tersedia. Ketiga, posisi siswa sebagai subjek
pembelajaran relatif masih rendah, sehingga upaya pemberian kesempatan kepada
siswa untuk berkembang secara aktif, kreatif, berfikir logis dan kritis belum
optimal. Keempat, guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran. Kelima,
interaksi timbal balik antara siswa dan guru dan antara siswa dengan siswa sendiri
belum maksimal. Keenam, penggunaan media pembelajaran masih rendah.
Permasalahan yang terkait dengan aspek sarana dan prasarana antara lain
sebagai berikut. Pertama, adanya keterbatasan jumlah, kualitas dan relevansi
fasilitas pembelajaran khususnya mata pelajaran produktif bila dikaitkan dengan
tuntutan pemenuhan standar isi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kedua, adanya keterbatasan jumlah judul, banyak buku, dan keluasan
akses dalam penggunaan perpustakaan. Ketiga, Adanya keterbatasan jumlah ruang
kelas bila dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar dan tuntutan
pelaksanaan pembelajaran.
Permasalahan yang terkait dengan aspek pendidik dan tenaga
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kurang memahami standar isi yang harus dijabarkan dalam pengembangan
kurikulum tingkat instruksional. Kedua, adanya keterbatasan jumlah tenaga
pengajar/guru untuk mengajar mata pelajaran baru antara lain Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), seni budaya dan muatan lokal.
Pada penelitian ini akan dikembangkan dimensi variable kualitas layanan
yang sesuai dengan keadaan SMK, diantaranya adalah kurikulum, proses
pembelajaran, sarana dan prasarana serta pendidik dan tenaga kependidikan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasikan bahwa salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi kepuasan siswa dalam layanan pendidikan adalah
adanya layanan pendidikan yang bermutu dari sekolah terhadap siswa. Mutu
layanan pendidikan tersebut ditinjau dari dimensi kurikulum, proses
pembelajaran, sarana dan prasarana serta pendidik dan tenaga kependidikan.
Diharapkan dengan adanya layanan pendidikan yang bermutu dari sekolah siswa
akan merasa puas belajar di sekolah tersebut dan secara langsung akan
mempengaruhi prestasi siswa dalam belajar sehingga sekolah dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi.
Permasalahan yang akan dijadikan penelitian dalam studi ini dapat
dirumuskan dan dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Bagaimanakah pengaruh proses pembelajaran terhadap prestasi uji
kompetensi?
3. Bagaimanakah pengaruh sarana dan prasarana terhadap prestasi uji
kompetensi?
4. Bagaimanakah pengaruh pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
prestasi uji kompetensi?
5. Bagaimanakah pengaruh kurikulum SMK terhadap kepuasan siswa?
6. Bagaimanakah pengaruh proses pembelajaran terhadap kepuasan siswa?
7. Bagaimanakah pengaruh sarana dan prasarana terhadap kepuasan siswa?
8. Bagaimanakah pengaruh pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
kepuasan siswa?
9. Bagaimanakah pengaruh kurikulum SMK, proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan secara bersama-sama terhadap
prestasi uji kompetensi?
10. Bagaimanakah pengaruh kurikulum SMK, proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan secara bersama-sama terhadap
kepuasan siswa?
11. Bagaimanakah pengaruh kurikulum SMK, proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan serta prestasi uji kompetensi
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya,
secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa
secara empirik tentang Mutu Layanan Pendidikan dan Kepuasan Siswa di SMK
Negeri Se-Kabupaten Kampar.
Secara khusus tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi, mengukur
prestasi dan menganalisis :
1. Pengaruh kurikulum SMK terhadap prestasi uji kompetensi.
2. Pengaruh proses pembelajaran terhadap prestasi uji kompetensi.
3. Pengaruh sarana dan prasarana terhadap prestasi uji kompetensi.
4. Pengaruh pendidik dan tenaga kependidikan terhadap prestasi uji
kompetensi.
5. Pengaruh kurikulum SMK terhadap kepuasan siswa.
6. Pengaruh proses pembelajaran terhadap kepuasan siswa.
7. Pengaruh sarana dan prasarana terhadap kepuasan siswa.
8. Pengaruh pendidik dan tenaga kependidikan terhadap kepuasan siswa.
9. Pengaruh kurikulum SMK, proses pembelajaran, sarana dan prasarana,
pendidik dan tenaga kependidikan secara bersama-sama terhadap prestasi uji
kompetensi.
10. Pengaruh kurikulum SMK, proses pembelajaran, sarana dan prasarana,
pendidik dan tenaga kependidikan secara bersama-sama terhadap kepuasan
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11. Pengaruh kurikulum SMK, proses pembelajaran, sarana dan prasarana,
pendidik dan tenaga kependidikan serta prestasi uji kompetensi secara
bersama-sama terhadap kepuasan siswa.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai banyak manfaat, baik secara teoritis maupun
praktis, yaitu :
1. Manfaat Teoritis, penelitian ini diharapkan :
a. Sebagai sumbangan penting dalam meningkatkan kepercayaan dan
kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan
sistematik.
b. Sebagai sumbangan penting dalam meningkatkan meningkatkan kualitas
dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi
yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan
dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.
c. Sebagai sumbangan penting bagi terjadinya perubahan positif dalam hal
kultur kualitas dari anggota organisasi.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi
penyelenggaraan pelayanan pendidikan, khususnya bagi SMK Negeri di
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi SMK Negeri di
Kabupaten Kampar tentang fakta mutu pelayanan yang telah diberikan.
c. Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai gambaran umum
tentang kepuasan peserta didik terhadap pelayanan pendidikan SMK
Negeri di Kabupaten Kampar.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam
perbaikan-perbaikan terhadap penyelenggaraan pendidikan di SMK
Negeri Sekabupaten Kampar.
E. Struktur Organisasi Tesis
Sistematika penulisan tesis terdiri dari unsur-unsur berikut :
Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan,
kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran.
Bagian utama :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, dan struktur
organisasi tesis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kajian pustaka berisi konsep-konsep atau teori-teori atau hukum-hukum
atau rumus atau rumus utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji,
penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang dikaji, dan posisi
teoritik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjabarkan dengan rinci mengenai lokasi dan subjek populasi,
desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data,
dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama yaitu
pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan
dengan masalah penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dua SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar
yang belum menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO yaitu SMK Negeri
1 Tapung yang beralamat di Desa Petapahan Kecamatan Tapung dan SMK Negeri
1 Kampar Kiri yang beralamat di Jl. Raya Pekanbaru Teluk Kuantan Km. 06.
2. Populasi
Bila dilihat dari kacamata para peneliti, populasi dapat diartikan dalam
berbagai macam. Menurut Suharsimi Arikunto (1997:108) “populasi merupakan
keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2007:54) “populasi
merupakan objek atau subjek yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi
syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Adapun pendapat lain
diutarakan oleh Sugiyono (2008:117) yaitu “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
melaksanakan Uji Kompetensi di SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar yang belum
menerapkan SMM ISO.
Populasi atau subjek dalam penelitian ini adalah 65 siswa Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif yang telah melaksanakan Uji Kompetensi di
SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar yang belum menerapakan SMM ISO.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian di SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar
Jenis Populasi
Penyebaran
SMK Negeri 1 Tapung SMK Negeri 1 Kampar Kiri
Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif
28 37
Jumlah 65
3. Sampel
Arikunto (1996:107) mengemukakan bahwa untuk sekedar perkiraan maka
apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil
antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Hampir senada dengan pernyataan di atas, Surakhmad (1994:100)
menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100,
pengambilan sampel sekurang-kurangnya adalah 50% dari ukuran populasi.
Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane yang diikuti
oleh Rachmat (1998:82), adalah sebagai berikut :
� = �
�. 2+ 1
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2004:120)
mengemukakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan
penelitian populasi. Karena dalam penelitian ini populasi kurang dari 100 yaitu
sebanyak 65 siswa, maka diambil semua sebagai subjek penelitian.
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan
penelitian kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat
menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian survei dapat
digunakan untuk maksud : 1) Penjajagan (eksploratif); 2) Deskriptif; 3) Penjelasan
(eksplanatory atau confirmatory) yakni menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesis; 4) Evaluasi; 5) Prediksi; 6) Penelitian operasional; dan 7)
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Konsep pengukuran hubungan antar variabel dirancang dengan desain
penelitian atau diagram jalur dibawah ini :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian atau diagram jalur yang tergambar di atas mencakup
konsep pengukuran dan pengujian sebagai berikut :
X1 adalah Kurikulum SMK yang diposisikan sebagai variabel bebas
(eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y1
dan Y2.
X1
Y2
Y1
X4 X3
X2
ρy1.x1
ρy1.x2
ρy1.x3
ρy1.x4
Ry1.x1.x2.x3.x4
ρy2.x1
ρy2.x2
ρy2.x3
ρy2.x4
ρy2.y1
rx1x
2
rx2x
3
rx3x
4
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
X2 adalah Proses Pembelajaran yang diposisikan sebagai variabel bebas
(eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y1
dan Y2.
X3 adalah variabel bebas Sarana dan Prasarana dan juga dinyatakan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y1 dan Y2.
X4 adalah variabel bebas Pendidik dan Tenaga Kependidikan juga
dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y1 dan Y2.
Y1 adalah variabel terikat Prestasi Uji Kompetensi siswa yang
diposisikan sebagai variabel perantara dan dinyatakan terpengaruh secara positif
dan signifikan oleh keempat variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) tersebut.
Y2 adalah variabel terikat Kepuasan Siswa yang diposisikan sebagai
variabel tergantung dan dinyatakan terpengaruh secara positif dan signifikan oleh
empat variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) dan satu variabel perantara (Y1).
ρY1X1 adalah koefisien jalur variabel Kurikulum SMK (X1) terhadap
variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y1), menggambarkan pengaruh langsung
variabel Kurikulum SMK (X1) terhadap Y1.
ρY1X2 adalah koefisien jalur variabel Proses Pembelajaran (X2) terhadap
variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y1), menggambarkan pengaruh langsung
variabel Proses Pembelajaran (X2) terhadap Y1.
ρY1X3 adalah koefisien jalur variabel Sarana dan Prasarana (X3)
terhadap variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y1), menggambarkan pengaruh
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
ρY1X4 adalah koefisien jalur variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(X4) terhadap variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y1), menggambarkan pengaruh
langsung variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) terhadap Y1.
ρY2X1 adalah koefisien jalur variabel Kurikulum SMK (X1) terhadap
variabel Kepuasan Siswa (Y2), menggambarkan pengaruh langsung variabel
Kurikulum SMK (X1) terhadap Y2.
ρY2X2 adalah koefisien jalur variabel Proses Pembelajaran (X2) terhadap
variabel Kepuasan Siswa (Y2), menggambarkan pengaruh langsung variabel
Layanan Proses Pembelajaran (X2) terhadap Y2.
ρY2X3 adalah koefisien jalur variabel Sarana dan Prasarana (X3) terhadap
variabel Kepuasan Siswa (Y2), menggambarkan pengaruh langsung variabel
Sarana dan Prasarana (X3) terhadap Y2.
ρY2X4 adalah koefisien jalur variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(X4) terhadap variabel Kepuasan Siswa (Y2), menggambarkan pengaruh langsung
variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X4) terhadap Y2.
RY1X1X2X3X4 adalah koefisien jalur variabel Kurikulum SMK (X1),
Layanan Proses Pembelajaran (X2), Sarana dan Prasarana (X3), serta Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (X4) secara bersama-sama terhadap variabel Prestasi Uji
Kompetensi (Y1).
r X1X2 adalah koefisien korelasi variabel Kurikulum SMK (X1) dengan
Proses Pembelajaran (X2), menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
ε (epsilon) adalah faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi Y tetapi
tidak diteliti. Meskipun tidak diteliti namun dari hasil pengukuran statistik
koefisien determinasi (R2) kontribusi epsilon terhadap Y akan dapat diketahui.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang merupakan rangkaian proses
yang harus dilakukan sebagai upaya untuk mengumpulkan, mengorganisasikan,
menganalisis data, serta menginterpretasikan data. Pernyataan ini sejalan dengan
pendapat Winarno Surakhman (1998:39) yaitu :
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis bagaimana
pengaruh Mutu Layanan Pendidikan terhadap Prestasi Uji kompetensi dan
Kepuasan Siswa di SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar.
Ditinjau dari judul penelitian maka permasalahan penelitian bersifat
asosiatif yaitu permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
beberapa variabel penelitian. Sedangkan bentuk hubungannya adalah hubungan
kausal.
Berdasarkan teknik penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian survei (survey research.) Kerlinger (Riduwan,
2007:49 mengungkapkan bahwa :
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Rancangan penelititan (research designs) adalah berbentuk desain
kuantitatif yang bersifat metode deskriptif dan metode korelasional dengan
pendekatan teknik Path Analysis (Analisis Jalur). Analisis jalur digunakan untuk
menganalisis hubungan kausal, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung dan pengaruh tidak langsung suatu variabel penyebab terhadap variabel
akibat (Kerlinger, 2003:305). Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh jawaban
tentang hal-hal yang terjadi pada masa kini tanpa mempermasalahkan keadaan
sebelumnya atau sesudahnya.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Mutu
Layanan Pendidikan dan Kepuasan Siswa SMK Negeri Sekabupaten Kampar,
dimana dimensi mutu layanan yang dimaksud adalah kurikulum SMK, proses
pembelajaran, sarana dan prasarana serta pendidik dan tenaga kependidikan.
Untuk memudahkan dalam penelitian dan mencapai tujuan yang
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
pendekatan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, yakni
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif juga dibantu
dengan studi dokumentasi.
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang tertuju pada
pemecahan masalah aktual, seperti dikemukakan oleh Nana Syaodih (2005:72),
bahwa :
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling mendasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktifitas, karakteristik, perubahan hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena
berusaha menggambarkan mengenai masalah yang terjadi saat ini dalam hal mutu
layanan dan kepuasan siswa.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang
cermat dengan desain yang terstruktur dimana pengumpulan data dilakukan secara
sistematis dan terkontrol, serta tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan
secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara empiris.
Suharsimi Arikunto (2002:11) mengemukakan ciri-ciri penelitian
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
1. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu yang akan diteliti, dengan terencana memberikan perlakuan tertentu untuk mengetahui sebab akibatnya.
2. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol dengan ketaat, baik dalam desain fungsional maupun desain faktorial.
3. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penelitian tentang hasil daripada proses.
4. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan data melalui observasi untuk membuktikan hipotesis yang dideduksi dari dalil atau teori.
5. Penelitian kuantitatif terutama bertujuan untuk menghasilkan penemuan-penemuan baik dalam bentuk teori baru atau perbaikan teori lama.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah yang terjadi saat
penelitian dilakukan dengan langkah-langkah mengumpulkan data,
mengklasifikasikan data, menganalisis/mengolah data, menyimpulkan, kemudian
pada akhirnya membuat laporan yang menggambarkan suatu kondisi secara
objektif. Dengan demikian metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan
atau informasi mengenai segala sesuatu yang relevan dengan permasalahan yang
akan diteliti. Cara yang dapat dilakukan dalam studi ini adalah melalui penelaahan
terhadap berbagai sumber bacaan yang memenuhi syarat keilmuan, seperti
buku-buku, laporan penelitian, karya tulis ilmiah, dan sebagainya.
Dengan melakukan studi dokumentasi, peneliti dapat melakukan indikator
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
D. Definisi Operasional
Secara operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk
menjelaskan makna variabel penelitian. Singarimbun (Riduwan, 2007:222)
memberikan pengertian tentang definisi operasional variabel adalah unsur
penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur.
Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah mutu layanan dan
kepuasan siswa.
Variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu empat variabel bebas
dan dua variabel terikat.
1) Variabel bebas atau independent variabel yaitu Kurikulum SMK (X1), Proses
Pembelajaran (X2), Sarana dan Prasarana (X3), dan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (X4).
2) Variabel terikat atau dependent variabel yaitu Prestasi Uji Kompetensi (Y1)
dan Kepuasan Siswa (Y2).
Untuk memudahkan makna variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka
[image:30.595.113.514.215.733.2]masing-masing variabel dijabarkan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kurikulum SMK (X1)
Kesesuaian dan relevansi kurikulum
Struktur Kurikulum
Likert Prinsip-prinsip
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Kegiatan Bimbingan Konseling
Pengembangan Kegiatan Ekstra Kurikuler
Relevansi Kurikulum Proses
Pembelajaran (X2)
Standar dan relevansi silabus
Prinsip-prinsip RPP
Likert Sumber-sumber Belajar
Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan Elaborasi Kegiatan Konfirmasi Sarana
Prasarana (X3)
Sarana prasarana sekolah sudah memadai
Lahan, Bangunan, dan Ruangan Sekolah
Likert Pemeliharaan sarana
prasarana
Kemudahan Akses Keselamatan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (X4)
Pemenuhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan sudah memadai
Jumlah Pendidik
Likert Tenaga Kependidikan
Standar Kompetensi Guru
Prestasi Uji Kompetensi (Y1)
Hasil Belajar Nilai Uji Kompetensi Siswa Interval
Kepuasan Siswa (Y2)
Kepuasan terhadap
Reliability
(Keandalan)
Kepuasan terhadap proses pelayanan dengan cepat dan tepat
Likert Kepuasan terhadap
pelayanan yang sama kepada semua siswa Kepuasan terhadap sikap
jujur dalam pelayanan Kepuasan terhadap
ketersediaan sarana dan prasarana belajar Kepuasan
terhadap
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Responsiveness (Ketanggapan)
tenaga kependidikan dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi siswa Kepuasan terhadap
pelayanan yang ramah dan memuaskan
Kepuasan terhadap Assurance (Keterjaminan)
Kepuasan terhadap kompetensi guru dalam mengajar
Kepuasan terhadap tenaga kependidikan yang bersikap sopan dalam melayani siswa
Kepuasan terhadap Emphaty (Pemerhatian)
Kepuasan terhadap perhatian kepada siswa Kepuasan terhadap cara
berkomunikasi dengan baik dan benar Kepuasan terhadap Tangibility (Bukti Langsung)
Kepuasan terhadap
penampilan guru dan tenaga kependidikan
Kepuasan terhadap lingkungan sekolah
Kepuasan terhadap fasilitas fisik
E. Instrumen Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian dan jenis data yang akan dianalisis,
penelitian ini menggunakan satu bentuk instrumen sebagai pengumpul data pada
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
butir-butir pertanyaan berdasarkan definisi masing-masing variabel penelitian.
Proses penyusunan kuesioner dilakukan melalui tahapan proses sebagai berikut :
(1) merumuskan dimensi dan indikator pengukur variabel, (2) menuangkan setiap
indikator dalam bentuk pertanyaan yang disusun dalam bentuk multiple choice
dengan empat alternatif jawaban, (3) memberi bobot kepada setiap alternatif
jawaban.
Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen
harus mempunyai skala. Oleh karena itu instrumen yang dipergunakan untuk
mengukur kualitas layanan dan kepuasan siswa adalah kuesioner yang didasarkan
atas sistem penilaian skala Likert. Skala ini diguankan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Metode ini merupakan penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi
respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Jumlah alternatif respon yang ada
dalam skala Likert ada 4 jenis (sangat baik/puas, baik/puas, tidak baik/puas,
sangat tidak baik/puas). Untuk mengurangi kecendrungan responden menjawab
pilihan ragu-ragu, karena objek penelitian yang cukup sensitif, maka pada
penelitian ini pilihan jawaban ragu-ragu sengaja tidak diberikan sebagai alternatif
[image:33.595.111.515.216.604.2]jawaban bagi responden seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.3 Skala Sikap
NO. SIKAP SKOR
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
2. Baik/Puas/Jelas/Lengkap/Sering 3
3. Kurang/Tidak Jelas/Tidak Lengkap/Jarang 2
4. Sangat Kurang/Sangat Tidak Jelas/Sangat Tidak
Lengkap/Tidak Pernah 1
Pengujian validitas dilakukan terhadap setiap butir soal instrumen untuk
masing-masing variabel penelitian. Validitas butir soal dinyatakan dengan
mengguankan koefisien korelasi antara butir soal dengan skor total variabel
(rhitung). Hasil pengujian ditetapkan dengan membandingkan rhitung dengan nilai
kritis rtabel. Butir soal dinyatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel dan butir soal
dinyatakan tidak valid apabila rhitung ≤ rtabel. Korelasi antar skor butir soal dengan
skor total hitung dengan menggunakan Korelasi Pearson Product Moment.
Tahap selanjutnya dari proses pengujian instrumen adalah perhitungan
reliabilitas yang merupakan tingkat kemantapan, keajegan atau stabilitas data
yang diperoleh dari hasil pengukuran. Reliabilitas dihitung mengacu pada
konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan
pengukuran. Reliabilitas instrumen dinyatakan dengan angka koefisien reliabilitas.
Semakin tinggi reliabilitas semakin tinggi pula tingkat reliabilitas instrumen.
Proses perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan setelah terlebih dahulu
menghilangkan butir-butir soal yang tidak valid (jika ada) berdasarkan hasil uji
validitas. Sedangkan koefisien reliabilitas dihitung dengan metode Alpha.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Arikunto berpendapat bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingakt keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Riduwan,
2004:97). Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid artinya instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004:137
dalam Riduwan, 2004:97).
Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus Pearson Product
Moment, sebagai berikut (Riduwan, 2004:98) :
�ℎ� �� = � −
�. 2− 2 �. 2− 2
Dimana :
rhitung = Koefisien korelasi ΣXi = Jumlah skor item ΣYi = Jumlah skor total
N = Jumlah responden
Dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05.
Kaidah keputusan : Jika rhitung > rtabel berarti valid
rhitung < rtabel berarti tidak valid
Jika instrumen tersebut valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya (r), sebagai berikut :
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden dan berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan komputer (PASW Statistics 18) diperoleh hasil sebagai
berikut :
a. Angket Variabel Kurikulum SMK
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke
1 nilai korelasinya adalah 0,659, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)
sebesar 0,000. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid,
karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05.
[image:36.595.114.514.216.712.2]Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Item Variabel Kurikulum SMK (X1)
Nomor Item ΓHitung ΓTabel (95%) (30) Keputusan
Item No. 1 dengan Total 0,659 0,361 Valid
Item No. 2 dengan Total 0,474 0,361 Valid
Item No. 3 dengan Total 0,345 0,361 Tidak Valid
Item No. 4 dengan Total 0,562 0,361 Valid
Item No. 5 dengan Total 0,704 0,361 Valid
Item No. 6 dengan Total 0,470 0,361 Valid
Item No. 7 dengan Total 0,455 0,361 Valid
Item No. 8 dengan Total 0,528 0,361 Valid
Item No. 9 dengan Total 0,565 0,361 Valid
Item No. 10 dengan Total 0,489 0,361 Valid
Item No. 11 dengan Total 0,466 0,361 Valid
Item No. 12 dengan Total 0,097 0,361 Tidak Valid
Item No. 13 dengan Total 0,548 0,361 Valid
Item No. 14 dengan Total 0,402 0,361 Valid
Item No. 15 dengan Total 0,412 0,361 Valid
Item No. 16 dengan Total 0,315 0,361 Tidak Valid
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Item No. 18 dengan Total 0,503 0,361 Valid
Item No. 19 dengan Total 0,602 0,361 Valid
Item No. 20 dengan Total 0,660 0,361 Valid
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item
angket yang disebar pada variabel kurikulum dengan taraf kepercayaan 95%
terdapat 3 item yang tidak valid dan 17 item angket yang valid sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat untuk pengumpulan data penelitian. Perhitungan
terlampir.
b. Angket Variabel Proses Pembelajaran
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke
1 nilai korelasinya adalah 0,511, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)
sebesar 0,004. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid,
karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05.
[image:37.595.114.515.229.714.2]Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Item Variabel Proses Pembelajaran (X2)
Nomor Item ΓHitung ΓTabel (95%) (30) Keputusan
Item No. 1 dengan Total 0,511 0,361 Valid
Item No. 2 dengan Total 0,561 0,361 Valid
Item No. 3 dengan Total 0,534 0,361 Valid
Item No. 4 dengan Total 0,465 0,361 Valid
Item No. 5 dengan Total 0,482 0,361 Valid
Item No. 6 dengan Total 0,641 0,361 Valid
Item No. 7 dengan Total 0,482 0,361 Valid
Item No. 8 dengan Total 0,624 0,361 Valid
Item No. 9 dengan Total 0,552 0,361 Valid
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Item No. 11 dengan Total 0,684 0,361 Valid
Item No. 12 dengan Total 0,549 0,361 Valid
Item No. 13 dengan Total 0,530 0,361 Valid
Item No. 14 dengan Total 0,389 0,361 Valid
Item No. 15 dengan Total 0,459 0,361 Valid
Item No. 16 dengan Total 0,381 0,361 Valid
Item No. 17 dengan Total 0,737 0,361 Valid
Item No. 18 dengan Total 0,646 0,361 Valid
Item No. 19 dengan Total 0,646 0,361 Valid
Item No. 20 dengan Total 0,650 0,361 Valid
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item
angket yang disebarkan pada variabel proses pembelajaran dengan taraf
kepercayaan 95% tidak terdapat item yang tidak valid dan 20 item valid sehingga
dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan validitas
terlampir.
c. Angket Variabel Sarana Prasarana
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke
1 nilai korelasinya adalah 0,500, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)
sebesar 0,005. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid,
karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05.
[image:38.595.109.517.108.709.2]Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Item Variabel Sarana Prasarana (X3)
Nomor Item ΓHitung ΓTabel (95%) (30) Keputusan
Item No. 1 dengan Total 0,500 0,361 Valid
Item No. 2 dengan Total 0,385 0,361 Valid
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Item No. 4 dengan Total 0,677 0,361 Valid
Item No. 5 dengan Total 0,367 0,361 Valid
Item No. 6 dengan Total 0,640 0,361 Valid
Item No. 7 dengan Total 0,528 0,361 Valid
Item No. 8 dengan Total 0,567 0,361 Valid
Item No. 9 dengan Total 0,470 0,361 Valid
Item No. 10 dengan Total 0,513 0,361 Valid
Item No. 11 dengan Total 0,730 0,361 Valid
Item No. 12 dengan Total 0,548 0,361 Valid
Item No. 13 dengan Total 0,620 0,361 Valid
Item No. 14 dengan Total 0,653 0,361 Valid
Item No. 15 dengan Total 0,251 0,361 Tidak Valid
Item No. 16 dengan Total 0,374 0,361 Valid
Item No. 17 dengan Total 0,333 0,361 Tidak Valid
Item No. 18 dengan Total 0,440 0,361 Valid
Item No. 19 dengan Total 0,665 0,361 Valid
Item No. 20 dengan Total 0,649 0,361 Valid
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item
angket yang disebarkan pada variabel sarana prasarana dengan taraf kepercayaan
95% terdapat 3 item yang tidak valid dan 17 item valid sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan validitas
terlampir.
d. Angket Variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke
1 nilai korelasinya adalah 0,733, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)
sebesar 0,000. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid,
karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05.
[image:39.595.111.515.108.611.2]Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.7
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
Nomor Item ΓHitung ΓTabel (95%) (30) Keputusan
Item No. 1 dengan Total 0,733 0,361 Valid
Item No. 2 dengan Total 0,724 0,361 Valid
Item No. 3 dengan Total 0,778 0,361 Valid
Item No. 4 dengan Total 0,231 0,361 Tidak Valid
Item No. 5 dengan Total 0,616 0,361 Valid
Item No. 6 dengan Total 0,825 0,361 Valid
Item No. 7 dengan Total 0,359 0,361 Tidak Valid
Item No. 8 dengan Total 0,634 0,361 Valid
Item No. 9 dengan Total 0,726 0,361 Valid
Item No. 10 dengan Total 0,720 0,361 Valid
Item No. 11 dengan Total 0,721 0,361 Valid
Item No. 12 dengan Total 0,560 0,361 Valid
Item No. 13 dengan Total 0,671 0,361 Valid
Item No. 14 dengan Total 0,654 0,361 Valid
Item No. 15 dengan Total 0,635 0,361 Valid
Item No. 16 dengan Total 0,638 0,361 Valid
Item No. 17 dengan Total 0,776 0,361 Valid
Item No. 18 dengan Total 0,733 0,361 Valid
Item No. 19 dengan Total 0,655 0,361 Valid
Item No. 20 dengan Total 0,686 0,361 Valid
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item
angket yang disebarkan pada variabel pendidik & tenaga kependidikan dengan
taraf kepercayaan 95% terdapat 2 item yang tidak valid dan 18 item valid
sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan
validitas terlampir.
e. Angket Variabel Kepuasan Siswa
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke
1 nilai korelasinya adalah 0,680, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05.
[image:41.595.113.513.169.617.2]Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Item Variabel Kepuasan Siswa (Y2)
Nomor Item ΓHitung ΓTabel (95%) (30) Keputusan
Item No. 1 dengan Total 0,680 0,361 Valid
Item No. 2 dengan Total 0,683 0,361 Valid
Item No. 3 dengan Total 0,632 0,361 Valid
Item No. 4 dengan Total 0,672 0,361 Valid
Item No. 5 dengan Total 0,707 0,361 Valid
Item No. 6 dengan Total 0,783 0,361 Valid
Item No. 7 dengan Total 0,763 0,361 Valid
Item No. 8 dengan Total 0,671 0,361 Valid
Item No. 9 dengan Total 0,703 0,361 Valid
Item No. 10 dengan Total 0,779 0,361 Valid
Item No. 11 dengan Total 0,764 0,361 Valid
Item No. 12 dengan Total 0,805 0,361 Valid
Item No. 13 dengan Total 0,847 0,361 Valid
Item No. 14 dengan Total 0,722 0,361 Valid
Item No. 15 dengan Total 0,732 0,361 Valid
Item No. 16 dengan Total 0,660 0,361 Valid
Item No. 17 dengan Total 0,720 0,361 Valid
Item No. 18 dengan Total 0,815 0,361 Valid
Item No. 19 dengan Total 0,827 0,361 Valid
Item No. 20 dengan Total 0,814 0,361 Valid
Item No. 21 dengan Total 0,643 0,361 Valid
Item No. 22 dengan Total 0,709 0,361 Valid
Item No. 23 dengan Total 0,826 0,361 Valid
Item No. 24 dengan Total 0,701 0,361 Valid
Item No. 25 dengan Total 0,689 0,361 Valid
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 25 item
angket yang disebarkan pada variabel kepuasan siswa dengan taraf kepercayaan
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri
Se-Kabupaten Kampar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu `
dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan validitas
terlampir.
2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas terhadap angket dimaksudkan untuk mengetahui apakah
angket yang disusun cukup dipercaya untuk dipergunakan sebagai instrumen
pengumpul data atau tidak. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas
instrumen digunakan metode alpha, yaitu :
�11 =
�
� −1 1− 1
Dimana :
r11 = Nilai reliabilitas
ΣS1 = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
Untuk mengambil kesimpulan angket tersebut reliabel atau tidak,
dilakukan dengan membandingkan antara nilai r11 dengan rtabel. Jika r11 > rtabel
berarti reliabel dan r11 < rtabel berarti tidak reliabel. Sedangkan perhitungan dalam
pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer (PASW Statistics 18).
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden diperoleh hasil sebagai
[image:42.595.108.516.217.712.2]berikut :
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabel Angket
Variabel Nilai Γ11 Nilai Γtabel
Neldy Awan, 2012
Mutu Layanan Pendidikan Dan Kepuasan Siswa Di SMK Negeri Sekabupaten Kampar
: Studi Terhadap Siswa Kelas XI